JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR TRANSPORTASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk bepergian menuju arah kebalikan (Rohani, 2010).

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. lingkungan). Rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas. (1) Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) lalu lintas. lewat.

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

PENGARUH PENUTUPAN CELAH MEDIAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI JALAN IR.H.JUANDA BANDUNG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

PENATAAN RUANG PARKIR BADAN JALAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA LALU LINTAS JURNAL TUGAS AKHIR

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan)

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PERSIMPANGAN SEPANJANG Jl. A. YANI SISI BARAT AKIBAT PEMBANGUNAN FRONTAGE ROAD

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

I LANGKAH D : PERILAKU LALU-LINTAS Derajat Kejenuhan Kecepatan Dan Waktu Tempuh Iringan (peleton)

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II STUDI PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

tidak berubah pada tanjakan 3% dan bahkan tidak terlalu

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Ruas Jalan A. Data Umum, Kondisi Geometrik, Gambar dan Detail Ukuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

STUDI VOLUME, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN ABDULRACHMAN SALEH, BANDUNG

Kata kunci: Kinerja ruas jalan, Bangkitan perjalanan, SMK Ganesha Ubud.

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan framework penyusunan laporan secara keseluruhan. Bab ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

PENGARUH PENUTUPAN JALAN CIPAGANTI TERHADAP KINERJA JALAN YANG ADA DISEKITARNYA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

Transkripsi:

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR Abdul Rahman 1, D.A.N Sri Astuti, ST.,MT 2, A.A.S. Dewi Rahadiani, ST.,MT 2 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa 2. Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa Abstrak Kota Denpasar merupakan Ibukota Provinsi Bali, yang merupakan pusat segala aktivitas perekonomian. Dampaknya lalu lintas yang terdapat di Kota Denpasar sangat padat, sehingga sering terjadi kemacetan pada beberapa ruas jalan tertentu. Hal tersebut terjadi karena banyaknya kendaraaan yang melaui jalur tersebut yang tidak di imbangi dengan kapasitas jalan tersebut serta tingginya aktivitas hambatan samping. Pada Laporan Tugas Akhir ini, penulis mengangkat topik tentang analisis kinerja ruas jalan Waturenggong. Metode yang diterapkan dalam menganalisis jalan tersebut menggunakan Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Setelah diadakan penelitian di ruas jalan tersebut dapat disimpulkan bahwa Derajat Kejenuhan (DS) jalan tersebut adalah 0,85 yang artinya tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997. Selanjutnya penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah yang diharapkan dapat membantu instansi terkait dalam memecahkan masalah ruas jalan tersebut. LATAR BELAKANG Kota Denpasar merupakan pusat aktivitas berbagai kegiatan di Bali baik kegiatan pemerintahan, perdagangan dan lainnya. Denpasar juga merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Perkembangan yang terjadi di kota Denpasar tentunya harus di imbangi dengan sistem pengaturan lalu lintas yang baik dan prasarana yang mendukung. Bagi pemerintah kota Denpasar tentunya sangat mengharapkan kota Denpasar menjadi semakin berkembang namun tetap nyaman untuk dihuni masyarakat yang berada disana. Oleh karena itu kota Denpasar harus tetap mengutamakan kelancaran transportasi yang tentunya dapat dilakukan dengan cara menerapkan sistem transportasi dan pengaturan lalu lintas yang tepat. Dari apa yang telah di tuturkan maka penulis akan melakukan penelitian yang dimana penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi prasarana jalan di kota Denpasar yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi terkait di Kota Denpasar. Penelitian akan dilakukan di ruas jalan di kota Denpasar yang sering mengalami kepadatan atau kemacetan yang nantinya dapat disimpulkan permasalahan yang terjadi pada ruas jalan yang dijadikan objek penelitian. Dalam studi ini dipilih yaitu ruas jalan Waturenggong yang berada di kecamatan Denpasar selatan. Ruas jalan ini dipilih karena dari pengamatan awal peneliti mengamati ruas jalan tersebut mengalami tarikan perjalanan yang cukup tinggi, hambatan samping tinggi yang menyebabkan sering terjadi kemacetan sehingga perlu dilakukan analisis mengenai kinerja ruas jalan tersebut.

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi antara lain : 1. Bagaimanakah kinerja ruas jalan Waturenggong saat ini? 2. Apakah yang dapat dilakukan apabila kinerja jalan tersebut tidak memenuhi standar kinerja jalan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut ; 1. Untuk dapat menganalisis kinerja (kapasitas,derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan jalan) pada ruas jalan Waturenggong. 2. Jika setelah proses analisis ditemukan permasalahan pada ruas jalan tersebut, maka akan di coba memberikan masukan pemecahan masalah. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis, dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam menganalisis masalah transportasi, khususnya yang berkaitan dengan kinerja jalan. 2. Bagi masyarakat, dapat mengetahui penyebab-penyebab menurunnya tingkat pelayanan jalan. 3. Bagi universitas, dapat menambah kajian penelitian dibidang transportasi. 4. Bagi pemerintah, dapat dijadikan masukan dalam mengevaluasi pengaturan lalu lintas di kota Denpasar. Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah-masalah yang berpengaruh terhadap kinerja jalan, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu : 1. Kinerja ruas jalan yang ditinjau meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, dan tingkat pelayanan. 2. Perhitungan volume lalu lintas yang digunakan adalah volume lalu lintas tertinggi saat pelaksanaan survey 3. Perhitungan kapasitas dengan mempergunakan cara perhitungan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. 4. Ruas jalan yang akan di survey hanya sepanjang 500 m dari total panjang ruas jalan Waturengong yaitu 1212 m tepatnya pada Sta Km 0,5- Km 1,0. TINJAUAN PUSTAKA Untuk dapat meninjau kapasitas ruas jalan, maka perlu diadakan penelitian pada daerah tersebut yaitu ruas jalan tersebut berserta lingkungan yang mempengaruhinya. Dalam pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan perhitungan beberapa hal dengan teori pendekatan. Teori-teori yang mendukung dalam permasalahan itu dihimpun dari beberapa literatur yang berhasil diperoleh. Teori yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian adalah : 1. Karakteristik jalan : meliputi tipe jalan. 2. Volume lalu lintas : diartikan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pada suatu jalur gerak per satuan waktu. Perhitungan untuk kendaraan pada suatu jalur gerak/pada banyak jalur gerak yang sejajar misalnya

volume pada satu lajur dari suatu jalan atau pada semua lajur dari jalan tersebut). Dan dapat merupakan jumlah yang bergerak pada suatu arah. (Marlock, 1991 : 189). 3. Kapasitas jalan : Menurut Manual kapasitas Jalan Indonesia 1997, kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik jalan yang dapat di dipertahankan persatuan jam pada kondisi tertentu untuk jalan dua jalur dua arah Rumus kapasitas jalan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 4. Derajat kejenuhan: didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas apa tidak. DS = Q / C Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas dinyatakan dalam smp/jam dimana DS 0,75. METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data maka diperlukan suatu cara untuk mengumpulkannya. Terkait dengan masalah tersebut, untuk memperoleh data volume lalu lintas adalah dengan Manual Count, yaitu perhitungan lalu lintas dengan cara sederhana, menghitung setiap jenis kendaraan yang melalui suatu titik pengamatan pada suatu ruas jalan. Perhitungan, kapasitas pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 menggunakan volume lalu lintas dari tiga jenis kendaraan, yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV) dan sepeda motor (MC). Kendaraan berat meliputi bus dan truk ataupun kendaraan dengan jumlah roda lebih dari 4 buah. Kendaraan ringan meliputi mobil penumpang, angkatan umum seperti bemo dan taxi, pick up, mobil box dan truk kecil. Sepeda motor merupakan semua jenis kendaraan bermotor roda dua. HASIL DAN PEMBAHASAN Menghitung Kapasitas Prosedur perhitungan yang dipergunakan dalam pengolahan data adalah prosedur yang digunakan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dimana rumus kapasitas jalan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 adalah : C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (smp / jam) Dimana CO : Kapasitas dasar (smp / jam) Fcw : Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas FCSP : Faktor penyesuaian pemisahan arah FCSF : Faktor penyesuaian hambatan samping FCCS : Faktor penyesuaian ukuran kota Menghitung Kapasitas Dasar (C0) Karena tipe jalan Waturenggong adalah dua lajur tak terbagi maka kapasitas jalan tersebut menurut MKJI 1997 adalah 2900 smp/jam.

Menghitung Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas (Fcw) Karena tipe jalan Waturenggong adalah dua lajur tak terbagi dan lebar jalur lalu lintas efektif jalan tersebut adalah 6 m maka faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas (Fcw) yang digunakan adalah 0,87. Menghitung Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCSP) Dari pengamatan survey dapat disimpulkan lajur 1 lebih berkontribusi dilalui kendaraan daripada lajur 2, maka menurut MKJI 1997 digunakan persentase 70%- 30% dengan faktor penyesuaian pemisah arah (FCSP) yang digunakan adalah 0,88. Menghitung Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCSF) Dari hasil survay dimana jalan Waturenggong dengan lebar bahu jalan 1 m untuk masing-masing lajur dan hambatan samping tinggi maka menurut MKJI 1997 faktor penyesuaian hambatan samping (FCSF) yang digunakan adalah 0,86. Menghitung Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCCS) Dari data yang diperoleh dari dinas kependudukan tahun 2013 dimana jumlah penduduk kota Denpasar berjumlah 708.454 orang, maka faktor penyesuaian ukuran kota (FCCS) yang digunakan adalah 0,94. Menghitung Kapasitas (C) Ruas Jalan Waturenggong Dari data tersebut diatas maka dapat di hitung kapasitas ruas jalan Waturenggong adalah : C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (smp / jam) C = 2900 x 0,87 x 0,88 x 0,86 x 0,94 (smp / jam) C = 1795 smp / jam. (Dari perhitungan tersebut maka dapat di simpulkan kapasitas ruas jalan Waturenggong tidak memenuhi peraturan MKJI 1997 dimanac 2900 smp/jam). Menghitung Derajat Kejenuhan (DS) Untuk proses menghitung derajat kejenuhan (DS), prosedur yang digunakan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dimana rumus derajat kejenuhan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 adalah : DS = Q / C Dimana Q = Volume lalu lintas C = Kapasitas (DS 0,75) Dari data yang ada dan rumus di atas maka derajat kejenuhan dapat dihitung sebagai berikut: DS = Q / C DS = 1528/1794 DS = 0,85 (Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan derajat kejenuhan(ds) ruas jalan Waturenggong tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997)

Menentukan Tingkat Pelayanan Jalan Dari perhitungan derajat kejenuhan (DS) dimana DS yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 0,85 maka dapat disimpulkan kriteria tingkat pelayanan jalan ruas jalan Waturenggong masuk dalam kriteria E (0,85 1,00). SIMPULAN Berdasarkan hasil analisa volume lalu lintas pada ruas jalan Waturenggong, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Kapasitas ruas jalan Waturenggong saat ini sudah tidak lagi mampu menampung arus lalu lintas yang melalui ruas-ruas jalan tersebut. Secara khusus untuk analisa kapasitas pada lokasi studi dapat disimpulkan bahwa : a. Kapasitas Dasar (C) jalan Waturenggong adalah 1795 smp/jam yang artinya tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997, dimana menurut MKJI 1997 (C 2900) b. Derajat Kejenuhan (DS) jalan Waturenggong adalah 0,85 yang artinya tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997, dimana menurut MKJI 1997 (DS 0,75) c. Tingkat Pelayanan Jalan ruas jalan Waturenggong masuk dalam kategori E (0,85-1,00) SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti mencoba untuk memberikan saran yang mungkin bisa digunakan bahan pertimbangan bagi instansi terkait dalam usaha untuk meningkatkan kapasitas ruas jalan tersebut dikemudian hari sebagai berikut : 1. Penataan struktur tata ruang untuk mengatur pola perjalanan penduduk. 2. Perbaikan Manajemen lalu lintas untuk mengoptimalkan pelayanan jaringan jalan yang ada 3. Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan ruang jalan dan sekaligus memperbaiki struktur jaringan jalan dan jaringan sistem transportasi. 4. Peningkatan kapasitas angkutan umum, termasuk penerapan moda angkutan umum massal.