Lifting and moving equipment safety Session 07. Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

dokumen-dokumen yang mirip
Lifting and moving equipment safety Session Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perencanaan Pengangkatan Peralatan Pemboran Rig PDSI 28.2/D1000-E PT. PDSI

KESELAMATAN PESAWAT ANGKAT (CRANE & LIFTING SAFETY)

1.1 Latar Belakang. 1. Kapal tongkang jenis Floating Crane.

Rancang Bangun Alat Ukur Berat Menggunakan Load Cell kapasitas 300 kg


BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. : PER.01/MEN/1989 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR KERAN ANGKAT

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

MESIN PEMINDAH BAHAN

ANALISA UJI BEBAN PADA PETI KEMAS MILIK PT. PATRA SUPPLIES & SERVICES

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SIMULASI MOBILE CRANE BEBAN ANGKAT MAKSIMAL 200 G DENGAN GERAKAN MEKANIS DAN SLING (PENGUJIAN)

BAB II PEMBAHASAN MATERI

Oleh: CINDY IKA YULI ANDARINI ( ) PEMBIMBING I: Ir. YERRY SUSATIO, MT. PEMBIMBING II: Ir. HERI JUSTIONO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


JOB SAFETY ANALYSIS. Who is responsible? Risk control measures

Beban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane.

Oleh: Yulia Islamia

10Teinik. Template Mesin Pemindahan Bahan Power Point. Sistem Peralatan Tambahan Khusus Kait Pada Mesin Pemindahan Bahan. Ir. H. Pirnadi, MSc. APU.

MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MEKANISME KERJA JIB CRANE

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

Modul 08- Program Penanganan Manual dan Mekanik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR PONDASI DALAM

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

WORKSHOP PENGEMBANGAN

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

Perancangan Dermaga Pelabuhan

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

Analisis Keandalan Struktur Padeye Berdasarkan Konfigurasi Rigging pada Lifting Upper Deck Modul MODEC dengan Pendekatan Dinamik

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

STUDI ANALISIS PENGGUNAAN ALAT BERAT (CRANE) SEBAGAI ALAT ANGKAT UNTUK INSTALASI EQUIPMENT DEODORIZER DI PROYEK CPO PLANT

Merupakan kegiatan memuat, membawa dan membongkar peralatan pendukung Drilling dan pemindahan Rig Carrier dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

BAB III DATA DAN ANALISA

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

BAB II STUDI PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Surabaya, 03 Oktober Penyusun

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER

ANALISA GAYA PADA TELESCOPIC BOOM TRUCK CRANE XCMG QY50K

Tujuan Pembelajaran. Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme sistem mesin

Perancangan Mekanisme Angkat Boatlift Crane yang Sinkron dengan Kapasitas Swl 15 Ton pada PT.F1 Perkasa

TUGAS AKHIR EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN ERECTION GIRDER MENGGUNAKAN CRAWLER CRANE

BAB IV HASIL PENELITIAN

ABSTRAK PT. Terminal Petikemas Surabaya (PT. TPS) merupakan perusahaan multinasional dengan taraf internasional. Sebagai perusahaan bongkar muat petik

Studi Analisis Lifting dan Design Padeye pada pengangkatan Deck Jacket Wellhead Tripod Platform menggunakan Floating Crane Barge

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

PENGERTIAN CRANE. 1. Crane Beroda Crawler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

PENGGANTIAN FLARE TIP DENGAN METODA CRANELESS

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Lifting and moving equipment safety Session 07 Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

Definisi Lifting Study adalah sebuah rencana pengangkatan yang komprehensip mulai dari prosedur, gambar dan spesifikasi alat & peralatan angkat yang diperlukan untuk menilai secara akurat semua faktor beban dan faktor-faktor penting yang berkaitan dengan proses pengangkatan.

Kriteria Lifting study diperlukan apabila proses pekerjaan pengangkatan merupakan jenis risiko: Medium risk High risk Critical & Extrime risk

Kriteria MEDIUM RISK Lifting study dikategorikan MEDIUM RISK apabila: Pengangkatan dibawah 75% dari kapasitas Crane sesuai loadchart yang disyaratkan oleh klien atau otoritas setempat

Kriteria HIGH RISK Lifting study dikategorikan HIGH RISK apabila: Pengangkatan melebihi atau sama dengan 75% dari kapasitas crane sesuai loadchart. Pengangkatan dengan berat beban 20 ton atau lebih. Pengangkatan dimana crane mengangkat ke atau dari air (seperti di pelabuhan).

Kriteria Lanjutan. Pengangkatan beban yang mengandung cairan lebih dari 1000 liter. Pengangkatan dimana beban sulit untuk diikatkan ke lifting gear. Pengangkatan yang urutannya kompleks. Pengangkatan ditempat umum (Jalan umum).

Kriteria Lanjutan. Pengangkatan yang melewati plant yang beroperasi Pengangkatan untuk pembongkaran (termasuk mencabut tiang pancang) Pengangkatan didekat jalur listrik (listrik tegangan tinggi) Pengangkatan beban yang memiliki efek kapal layar. Plant yang beroperasi

Kriteria Lanjutan. Pengangkatan dimana radius putar operasi crane dapat mengganggu operasi crane yang lain. Pengangkatan pada kemiringan pembuatan beton, pembuatan panel atau pembuatan balok girder/beam untuk jembatan. Pengangkatan pemancangan pada crane tower

Kriteria Lanjutan Pengangkatan yang meliputi modifikasi crane atau pengaturan yang tidak standard (gin pole) Pengangkatan menggunakan alat angkat spesial (spreader lift / spreader beam) Pengangkatan dimana outrigger crane tidak dapat keluar penuh Lift with gin pole Lift with spreder lift/beam Lift with gin pole

Kriteria CRITICAL RISK Lifting study dikategorikan CRITICAL RISK jika: Pengangkatan lebih dari 90% dari kapasitas crane sesuai load chart Pengangkatan lebih dari satu crane Pengangkatan dimana crane ditempatkan diatas LCT /Tongkang Pengangkatan dilakukan diatas landasan gantung (Jembatan)

Beban yang ditanggung Crane Berat dari material yang diangkat. Berat lifting gear yang digunakan (sling, shackle, spreader beam, dll). Berat block hook utama & block hook tambahan (Aux. block). Berat wire rope / hoist crane yang keluar. Berat fly jib /short jib.

5 Kalkulasi 4 3 Gross Load = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 2 1 = Net load 2 = Sling/schacle/spreader 3 = Block & sling 4 = Fly jib 5 = Aux block 1

Radius kerja atau radius operasi adalah jarak yang dihitung dari tengah meja putar crane ke titik tengah (centre of gravity) dari benda yang diangkat. Radius kerja

1 2 3 4 5 Kalkulasi 6 8 9 7 1. Out rigger 2. Panjang boom 3. Couterweight 4. Daerah quadran 5. Code LMI 6. Panjang boom % 7. Sudut boom 8. SWL 9. Radius.

Sin 1 Tan 1 Sudut b c X Z Cos 1 a Y

α c a b Rumus Pythagoreas: a 2 + b 2 = c 2 Sudut: α = Cos 1 a c

Jarak yang dihitung dari ujung boom/boom tip ke tanah. Kalkulasi

Kecepatan angin terhadap pengoperasian crane (ASME B.30.5): 16km/jam (10 knot) pengoperasian crane dipertimbangkan. 32km/jam (20 knot) daya angkat & stabilitas crane sudah harus dipertimbangkan. 48km/jam (30 knot) seluruh kegiatan dihentikan. Note: Untuk kecepatan angin tetap merujuk pada pabrik pembuatnya. Untuk Australian Standard kecepatan max. 36km/jam untuk pengoperasian crane.

Hal yang perlu diperhatikan jika crane bekerja dekat aliran listrik: Memutuskan arus listrik Menjaga jarak aman terhadap arus listrik Memasang tiger tail Sesuai AS 2550.1 jarak radius aman: Low Voltage <132kV : 3m 6,4m High Voltage >132kV : 8m 10m

Bearing Capacity (Kapasitas Daya Dukung Tanah) Tipe Permukaan tanah Bearing Capacity (ton/m 2 ) Tanah liat yang lembek 10 Tanah liat kering 20 Pasir kering 30 Tanah liat dan pasir yang keras 40 Pasir padat dan bebatuan 50 Batuan pasir dan serpihan batu 80 Batuan yang keras 200

Spreader Beam Note : Pahami perbedaan dalam penggunaan,ikuti aturan yang telah ditentukan oleh manufaktur spreader beam.

Contoh crane arragement Kalkulasi

Faktor-faktor Pengangkatan Tiga Macam Metode Pemakaian Sling : Direct Load / Langsung Faktor Ikatan = 1 Choke Hitch / Jerat Faktor Ikatan (Benda Bulat) = 0,75 Faktor Ikatan (Benda Bersudut) = 0,5 Basket Hitch / Gendong Faktor Ikatan (Benda Bulat) = 2 Faktor Ikatan (Benda Bersudut) = 1

Sudut Antara Sling : Faktor Sudut : 2 30 1 60 30 1,93 45 1,85 60 1,73 α α 90 1,41 120 1,00 1 1 1 90 1 120 Rumus Faktor Sudut: FS = 2 sin α α 1,4 1,7

RUMUS SWL = Berat : Faktor Sudut : Faktor Ikatan Berat = SWL x Faktor Sudut x Faktor Ikatan Keterangan : SWL Berat Faktor Sudut Faktor Ikatan = Safe Working Load = Berat muatan maksimum = Sudut diantara dua kaki sling = Cara pengikatan sling

Perhitungan Pendekatan Empiris untuk SWL Sling : SWL (tali fiber) = SWL (tali baja) = SWL (rantai baja) = D 2 8 D 2 2 5 TD 2 SWL Tali Baja : Diameter tali baja 12 mm. SWL = 8 x D 2 = 8 x 12 x 12 = 1152 kg atau 1,15 ton Note: SWL = dalam satuan kg D = diameter (mm) T = Grade rantai baja SWL Rantai : Diameter rantai baja 10 mm. Grade (T) (misal grade 80) SWL = 2 / 5 x T x D 2 = 2 / 5 x 80 x 10 x 10 = 3200 kg atau 3,2 ton

Perhitungan Pendekatan Empiris Diameter Sling : Diameter (tali fiber ) = SWL Diameter (tali baja ) = SWL 8 Diameter (rantai ) = 5 SWL 2 T Note: SWL = dalam satuan kg D = diameter (mm) T = Grade rantai baja

Berapa diameter tali baja (sling) bila SWL sling 1,152 ton? D = D = D = SWL 8 1,152 x 1000 8 1152 8 D = 12 mm Berapa diameter rantai baja bila SWL rantai 3,2 ton dan Grade rantai (T) 80? D = D = D = 5 SWL 2 T 5 x 3,2 x 1000 2 x 80 16000 160 D = 10 mm

Latihan Perhitungan 1 Diketahui berat beban (Net Load) sebesar 10 ton dengan jenis ikatan direct load. Berapakah diameter minimum yang dapat digunakan agar pekerjaan tersebut berlangsung SAFE, bila menggunakan: 10 ton a) Tali baja (Wire rope sling) b) Rantai baja (Chain sling) grade 80.

Perhitungan 2 Sebuah kontainer sebesar 23,78 ton akan diangkat dengan menggunakan Crane kapastas 100 ton. Jenis ikatan rigging berupa direct load dengan sudut kaki sling 60 O. Berapakah diameter minimum yang dapat digunakan agar pekerjaan tersebut berlangsung SAFE, bila menggunakan sling: a) Tali baja (Wire rope sling) b) Rantai baja (Chain sling) grade 80.

Perhitungan 3 Sebuah pipa baja seperti gambar disamping dengan tebal 3 inchi akan diangkat menggunakan Crawler Crane merek SANY tipe SCC1000. Rencanakanlah pengangkatannya agar aman dan selamat. Hitunglah: 1. Berat beban. 2. Diamater sling minimum bila menggunakan rantai baja grade 80. 3. Radius kerja aman (max dan min.) belum termasuk clearance boom. 4. Panjang boom (max dan min.) Catatan: Lakukan perhitungan trigonometri untuk menentukan sudut kaki sling. Lakukan perhitungan trigonometri untuk menentukan faktor sudut. Lihat loadchart pada manual book SANY Crawler Crane untuk tipe SCC1000 untuk menentukan radius kerja dan panjang boom.