BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. minyak yang disebut minyak sawit. Minyak sawit terdiri dari dua jenis minyak

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar : - lemak berwujud padat - minyak berwujud cair

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM IBM I MINYAK dan LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

Pengawetan pangan dengan pengeringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB I PENDAHULUAN. sintetis seperti boraks dan asam benzoat. Boraks dapat meningkatkan sifat

BABI PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi komoditas andalan dari sektor perikanan yang umumnya

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

;:: :~~~~~~~- /". . /- -:;...~ "' 1: :~~~;~. --~ -._ - ;:~~\~i~ -.::--;:;;-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir yang terbungkus oleh

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III. METODE PENELITIAN.. 22 A. Bahan dan Alat 22 B. Alur Penelitian 22 C. Analisis Hasil.. 25 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang

BAB I PENDAHULUAN. Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terkandung dalam sayur dan buah. Sayuran dan buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk bertekstur garing dan

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN I-1

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

I. PENDAHULUAN. dan ekonomis. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi,

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kingdom : Plantae. Divisi : Spermatophyta. Class : Dicotyledoneae. Ordo : Cistales. Famili : Caricaceae. Genus : Carica. Spesies : Carica papayal.

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia, sebagian besar

Transkripsi:

1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Lemak dan minyak merupakan makanan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Minyak memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia dimana dalam tubuh lemak mempunyai fungsi fisiologis yang sangat penting anatara lain sumber asam lemak esensial dan pelarut vitamin A, D, E, K. Lemak dan minyak juga dapat diperoleh dari dua sumber yaitu sumber hewani dan nabati.(f.g.winarno. 2002). Di Indonesia hampir semua manusia dari semua kalangan menggunakan minyak makan dengan berbagai jenis minyak makan yaitu seperti dari : kelapa, jagung, biji matahari, kemiri, dan lain-lain, bukan hanya minyak makan yang di dapatkan dari kelapa sawit. Akan tetapi Indonesia juga sangat berpotensi untuk menghasilkan minyak dari biji-bijian, diantaranya adalah biji pepaya yang diperoleh di dalam buah pepaya. Buah pepaya memiliki biji buah berwarna hitam penuh pada bagian dalam buah dan diselimuti kulit biji berwarna putih, berair cukup banyak, beraroma sangat harum dan segar. Selama ini biji pepaya belum banyak dimanfaatkan kecuali hanya sebagai benih dan obat cacing untuk ternak. Asam lemak yang terkandung dalam biji papaya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh. (Yuniwati dan Purwanti, 2008). Menurut penelitian Yuniwati dan Purwanti, (2008), biji buah pepaya hanya dibuang begitu saja setelah pepaya diambil buahnya, dan apabila biji pepaya diolah untuk diambil minyaknya akan sangat menguntungkan. Secara tradisional biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing gelang, gangguan pencernaan, diare, penyakit kulit, kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan asam-asam lemak tertentu. Biji pepaya merupakan limbah makanan yang jarang dimanfaatkan setelah papaya diambil daging buahnya. Biji pepaya dalam berat kering 30%, dan 1

2 didalam biji pepaya memiliki kadar minyak yang relatif unggul dibandingkan minyak nabati lainnya seperti kedelai dengan kadar minyak sekitar 19%, biji bunga matahari denagan kadar minyak 22-23%. (Larasati, 2010). Di dalam minyak biji pepaya mengandung kadar air 4,6 %, Abu 6,9 %, Protein 25,1%, Lemak 7,9%, Serat kasar 17,5%, dan Karbohidrat 37,9%. Minyak biji pepaya memiliki kandungan kolesterol rendah sehingga dapat digunakan sebagai minyak pangan atau untuk keperluan lain sesuai karakteristiknya. (Larasati, 2010) Menurut penelitian Warisno, (2003). Senyawa antioksidan dan non-enzim berasal dari makanan yang berasal dari tumbuhan. Beberapa bahan makanan tersebut berupa buah-buahan, sayuran dan rempah, dimana zat antioksidan tersebut berfungsi sebagai vitamn dan metabolit sekunder lainnya. dan dalam pemanfatan buah-buahan tersebut, bagian yang biasa diambil adalah daging buahnya. Sedangkan bijinya jarang digunakan dan hanya menjadi limbah. Biji pepaya yang biasa dibuang ternyata mempunyai khasiat melindungi tubuh. Biji pepaya merupakan biji yang paling tinggi kandungan proteinnya lebih dari 24% dan mudah dicerna, 32% karbohidrat dan 25% minyak termasuk esens. (Tietze, 2002). Dalam minyak yang terdapat dalam biji pepaya terkandung asam lemak oleat yang tinggi yaitu 71,30% dan kandungan tokoferol 74,71 mg/kg, serta karotenoid 7,05mg/kg.(Malacrida., et al 2011). Minyak yang terkandumg dalam minyak biji papaya adalah berkisar antara 33,3 35,33% dengan komponen penyusun asam lemaknya adalah asam laurat 1,3%, asam miristat dan asam palmitat 20,3% dan asam oleat 66,1%, asam linoleat 8,99% dan asam linolenat 3.35%, sehingga minyak biji pepaya bisa digunakan sebagai minyak makan. Provitamin A terdiri dari α, β, dan γ- karoten. β karoten merupakan pigmen kuning dan salah satu jenis antioksidan yang memegang peran penting dalam mengurangi reaksi berantai radikal bebas dalam jaringan. Betakaroten berfungsi sebagai antioksidan, penting dalam pembentukan vitamin A, untuk pertumbuhan sel-sel epitel tubuh, mengatur rangsangan sinar pada saraf mata, dan membantu proses pembentukan pigmen di retina mata. Betakaroten merupakan senyawa pigmen berwarna kuning atau oranye yang bersifat larut dalam lemak, tidak larut dalam air, mudah rusak karena teroksidasi pada suhu

3 tinggi, dan menjadi penyusun vitamin A. Beta karoten sama dengan karotenoid yang lain, yaitu pigmen alami yang larut dalam lemak yang secara umum ditemukan pada tanaman, alga dan sintesis mikroorganisme. Betakaroten memiliki peran yang menguntungkan bagi kesehatan salah satunya mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, meningkatkan komunikasi interselular, immunomodulator dan antikarsinogenik. Berdasarkan penelitian Larasati, disimpulkan bahwa Jenis pelarut berpengaruh nyata terhadap kandungan betakaroten dan vitamin E. Kandungan betakaroten minyak biji carica dieng berkisar antara 557,17-1261.01 g dan Vitamin E antara 0,95-1,05mg/kg. Ekstraksi minyak biji papaya secara soxhlet menggunakan pelarut n- heksan dan pengeringan bahan baku telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Apriani (2008), dari penelitiannya diperoleh minyak biji papaya sebesar 26,7% dari berat keringnya serta jumlah masing-masing dari asam lemak yaitu asam palmitat 20,3%, asam oleat 66,1% dan asam linolenat 8,99%. Apriani (2008). Spektrofotometer bekerja berdasarkan pada prinsip penyerapan gelombang cahaya (radiasi) yang dilewatkan pada suatu larutan. Spektrofotometer yang digunakan adalah visible atau menggunakan cahaya tampak, yang panjang gelombang terukurnya berkisar antara 340 nm 1000 nm. Panjang gelombang maksimum dicari untuk mengetahui seberapa besar energy cahaya tertinggi yang diserap oleh suatu larutan. Jenis-jenis spektrofotometer terbagi menjadi Spektrofotometer UV- Visible, Spektrofotometer Infra merah, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), Spektrofotometer Resonansi, Magnetik (NMR), Spektrofotometer Pendar Molecular (pendar fluor/pendar fosfor) dan Spektrofotometer dengan metode hamburan cahaya ( nefelometer, turbidimeter dan spektrofotometer Raman). (Depdikbud Pusat Penelitian UNAND 1988). Berdasarkan permasalahan inilah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul uji kadar betakaroten terhadap pembuatan minyak makan dari limbah minyak biji pepaya (Carica papaya Linn) dengan metode spektrofotometer uv-vis.

4 1.2. Identifikasi Masalah Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengekstraksi minyak makan dari biji-bijian (Carica papaya Linn) yaitu : metode pengepresan dan sokhlet ekstraksi. Dimana dari metode sokhlet ekstraksi memiliki kelebihan yang mampu memisahkan bahan yang kandungan minyaknya dalam jumlah relatif rendah atau kecil, sedangkan dalam penentuan kadar betakarotein menggunakan metode alat spektrofometer UV-Vis pada panjang gelombang tertentu. 1.3. Batasan Masalah 1. Dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi pada pengekstraksian minyak biji Carica papaya Linn dengan metode sokhlet ekstraksi denan menggunakan pelarut n-heksan. 2. Dan pengujian kadar Betakaroten yang terdapat dalam biji Carica papaya Linn dengan menggunakan metode alat Spektrofotometer. 1.4. Rumusan Masalah 1. Apakah metode sokhlet ektraksi dengan pelarut n-heksan dapat menghasilkan ekstrak minyak biji Carica papaya Linn yang baik? 2. Berapakah kadar Betakaroten yang terdapat dalam minyak makan biji Carica papaya Linn? 1.5. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengekstraksi minyak makan yang terdapat dalam biji papaya (Carica papaya Linn) dengan cara sohkletasi. 2. Untuk mengetahui kadar betakarotein yang terdapat dalam biji papaya.

5 1.6. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi secara ilmiah tentang alternatif penggunaan minyak makan yang dapat di mafaatkan dari limbah biji papaya yang di ubah menjadi minyak makan yang sehat. 2. Memberikan informasi secara ilmiah tentang kadar betakarotein yang terdapat dalam miyak biji papaya (Carica papaya Linn).