MODEL SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGELOLA INTERAKSI POHON-TANAH-TANAMAN SEMUSIM

dokumen-dokumen yang mirip
Model simulasi untuk mengelola interkasi Pohon-Tanah-Tan. Semusim. 1. Agroforestri di Indonesia. 2. Interaksi Pohon-Tanah-Tan.

WaNuLCAS. Model Simulasi Untuk Sistem Agroforestri. Diedit oleh: Kurniatun Hairiah, Widianto, Sri Rahayu Utami dan Betha Lusiana

Keanekaragaman Genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau Berdasarkan Morfologi Daun dan Batang. Soebrantas, Panam, Pekanbaru 28293, Riau

Perancangan Aplikasi E-Learning Pada SMA Nurul Iman Palembang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATED PADA PERKULIAHAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DI FKIP UM METRO

lib.archiplan.ugm.ac.id

Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Perumahan Pada PT. Tunas Visi Pratama

Implementasi Show Window dan Pariwisata Bunga Krisan Kota Tomohon

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (STUDI KASUS : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NTT DI KUPANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi kasus (lanjutan)

PENINGKATAN KEUNTUNGAN MELALUI SISTEM PEMANGKASAN TERATUR PADA BUDIDAYA TANAMAN TOMAT DI FORUM AGROWISATA NAGARI MADANI

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manufaktur Pada PG Mitra Palembang

Volume I No.01, Februari 2016 ISSN :

PERTUMBUHAN PDRB TANAMAN BAHAN MAKANAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI RIAU

1 Aplikasi SMS Center untuk Informasi Harga Komoditi Hasil Pertanian Kabupaten Ogan Ilir. Zulhipni Reno Saputra

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS WEB (STUDI KASUS : RUMAH PERAWATAN PSIKO NEURO GERIATRI PURI SARAS SEMARANG)

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN BANDUNG

Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Pada PD. Mebel Marthi Palembang

ISBN: SNIPTEK 2014 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI UNTUK SMK NEGERI 5 SURABAYA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) SISTEM PERAMALAN UNTUK PENGADAAN MATERIAL UNIT INJECTION DI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. situs tersebut juga bisa berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Kota

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DOKUMEN PERSURATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMSEL

Enok Yanti SMP Negeri 4 Maja, Kab. Majalengka,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Incident Management akan membahas

PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI SIMULASI DAN MODUL AJAR INTERAKTIF DALAM CD ROM PADA MATA KULIAH ASPEK HUKUM PEMBANGUNAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBUAT ANYAMAN KERTAS PADA SISWA KELAS VII DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Pengelolaan dan Pengembangan Agroforestri

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penjualan Spare Part Menggunakan Metodologi Berorientasi Objek Pada CV.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Kata Kunci: Pendampingan, Perangkat Pembelajaran, Student Center Learning

BAB III METODE PENELITIAN

MESIN PENEPUNG BAHAN DASAR PEMBUATAN KUE SERABI BATANG KHAS KABUPATEN BATANG,PEKALONGAN

KAJIAN TEORI DAN METODE

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERDASARKAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS VII SMP

RENCANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Implementasi Semantic Object Model (SOM) Pada Perancangan Database Sistem Informasi Akademik UIN Raden Fatah Palembang.

Pengaruh Lama Fermentasi Dan Penambahan Inokulum Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus fermentum Terhadap Kualitas Silase Tebon Jagung (Zea mays)

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

KESESUAIAN BIOFISIK MANGROVE UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI DESA PENAGA KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN BIBIT CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.) SEBAGAI RESPON TERHADAP DOSIS DAN JENIS PUPUK NITROGEN

ANALISIS OPTIMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA CV. TENUN/ATBM RIMATEX KABUPATEN PEMALANG.

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK BERBASIS OPEN SOURCE SENAYAN UNTUK PERPUSTAKAAN PROGRAM STUDI DI UNP KEDIRI

Pengelolaan Sampah Perumahan Kawasan Pedesaan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah di Kabupaten Gresik

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

2. RUANG LINGKUP Prosedur ini berlaku di semua program studi di lingkungan UNIMED.

PENGGUNAAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DI SEKOLAH DASAR

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS PENGUKURAN FISIS

RESPON MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA TEGALMULYO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

JURNAL PSIKIATRI INDONESIA

PENGARUH DIMENSI KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN PELATIHAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI STUDI pada PT GRESIK CIPTA SEJAHTERA

Zulfikar., Design Pengembangan Balanced Scorecard Di RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember,...

SIMULASI PENANGANAN KEBAKARAN DI GUDANG PENYIMPANAN GAS LPG MENGGUNAKAN ATMEGA 8535

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PERANGGARAN PERUSAHAAN (MA) KODE / SKS KK SKS

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BARANG PADA CV. SINAR SELABUNG

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Sistem Informasi Manajemen Pada Hotel Gran Nikita Prabumulih

PETA KEBUTUHAN IPTEK INDUSTRI KERAJINAN LOGAM DI KABUPATEN BULELENG

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA SISWA SMAN DI KOTA PALU

HASIL DAN PEMBAHASAN

-1- PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 42/Menhut-II/ 2011 TENTANG

Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Berbasis Web Pada Dewi Florist

PENDAHULUAN Latar Belakang

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

Djoni Darmawikarta

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI RENCANA PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI DESA HARGOREJO, KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Deni Candra Irawan et al., Efektivitas Program Keaksaraan Fungsional Bagi Masyarakat Miskin

KERANGKA ACUAN PERBAIKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2015

Kualitas Pelayanan Uji Kelayakan Kendaraan Penumpang di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Jember

PENERAPAN STRATEGI QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-12/K/JF/2010 TENTANG PENYESUAIAN ANGKA KREDIT AUDITOR

Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Komplek joglo Baru Blok E 16 RT 007/006, Lemabayan, Jakarta

Bimafika, 2015, 7,

Analisa Penjadwalan Proyek Menggunakan PDM dan Pert Serta Crash Project (Studi kasus: Pembangunan Gedung Main Power House PT.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MATAKULIAH PONDASI DI JURUSAN PTSP FT UNY

Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

PREDIKSI GETARAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KERETA API MELINTAS

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA UKM BATIK SYAFIRA DI SURABAYA

KURIKULUM Tanggal Revisi : Kode Dokumen : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

DEKLARASI DIRI (PENGENDALI PERUSAHAAN) TERKAIT PERPAJAKAN KEPADA NEGARA MITRA

Sistem Informasi Penjualan Berbasis Website Pada PT Bumi Sriwijaya Abadi Palembang

I. PENDAHULUAN. menyebabkan perubahan yang signifikan dalam iklim global. GRK adalah

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. membengkak membentuk umbi lapis. Bagian yang membengkak berisi cadangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAMPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR DI KELURAHAN SAMBIROTO, KECAMATAN TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk pendidikan ikan Indonesia di masa. yang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN RENCANA STRATEJIK (RENSTRA) BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN

56 ISSN: (Print), (Online)

KERANGKA ACUAN KINERJA PUSKESMAS

Sistem Informasi Pemesanan dan Penyewaan Mobil Berbasis Web PadaCV. Louhan Mobilindo

Transkripsi:

MODEL SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGELOLA INTERAKSI POHON-TANAH-TANAMAN SEMUSIM Meine v Noordwijk d Betha Lusia Sistem agroforestri merupak kombinasi berbagai jenis pohon deng semusim. Sistem agroforestri telah dilaksak sejak dahulu kala oleh peti di berbagai daerah deng berbagai macam iklim, jenis d sistem pengelola. Jenis yg diusahak sgat bervariasi, misalnya buah-buah, kayu bgun, kayu bakar, getah, pak, sayur, umbi d biji-biji. Pengelola sistem agroforestri berbeda-beda tar peti. Tindak pemupuk, pengolah, penyig, pemgkas d pembertas hama d penyakit sgat tergtung pada ketersedia modal, tenaga kerja d budaya. Adya perbeda pengelola tersebut mengakibatk perbeda kutitas d kualitas produksi agroforestri, walaupun sistem agroforestri yg diusahak mungkin mempunyai komponen yg sama. Pengelola sistem agroforestri cukup kompleks karena menggabungk bidg kaji ilmu kehut deng perti, serta memaduk usaha kehut deng pembgun pedesa untuk menciptak keselaras tara intensifikasi perti d pelestari hut. Keberhasil penerap agroforestri menuntut adya pemaham yg mendalam tentg komponen yg terlibat dalam agroforestri, serta interaksi komponen tersebut. Interaksi tar komponen tersebut, atau deng kata lain interaksi tara pohon deng semusim atau deng pohon lainnya, merupak satu aspek yg tidak mudah dikaji. Pengkaji proses interaksi melalui percoba lapg membutuhk biaya byak d waktu yg lama. Cakup studi atau percoba yg masih terbatas, serta keragam lingkung yg tinggi mengakibatk suatu hasil peneliti pada suatu tempat tidak selalu dapat diterapk di tempat yg berbeda. Pengguna model merupak salah satu pilih untuk memahami sistem agroforestri secara efisien d ekonomis. Pemodel agroforestri mampu memperhitungk pengaruh kondisi lokasi yg beragam d menghasilk keluar yg mendekati kenyata. Usaha pemaham terhadap sistem agroforestri dapat dilakuk melalui pendekat lgsung secara empiris. Pendekat ini sering dilakuk peti yaitu deng lgsung mencoba, mengamati d membuktiknya di lahnya sendiri. Pendekat ini mungkin dapat memberik hasil yg akurat, namun sulit diterapk pada peneliti formal. Pendekat empiris untuk peneliti formal ak membutuhk jumlah pengukur yg sgat byak, sehingga sulit untuk dilaksak d tidak efisien. Tersediya model simulasi ini ak mempermudah peti dalam mengambil keputus d memperbaiki strategi pengelola lahnya di masa yg ak datg. Model merupak penjabar sederha dari berbagai bentuk hubung d interaksi tar komponen dalam suatu sistem. Bila bentuk hubung ini diketahui deng baik, maka dapat disusun menjadi suatu persama matematis untuk menjabark berbagai asumsi yg ada. Hasil dari penduga model umumnya masih berupa hipotesis yg harus diuji kebenarnya pada dunia yg nyata. Hubung tara model d lgkah-lgkah pengujinya disajik secara skematis pada Gambar.

Model Umum Duga Model Perbaik model Lingkung yg spesifik Diuji Pengukur Data base, encyclopedia, expert system Dugaa untuk berbagai kondisi Gambar. Lgkah-lgkah kegiat pemodel. Hasil yg diperoleh melalui penduga model tidak selalu sejal deng kenyata yg ada di lapg. Bila terjadi perbeda, maka ada dua hal yg harus dilakuk: Memeriksa ulg struktur model, termasuk nilai parameter-parameter yg dipergunak untuk mengawali pemodel d konsistensi internal model (apakah keluarnya sejal deng asumsi-asumsi yg ada), atau Memeriksa ulg cara pengukur parameter di lapg, deng memperhatik faktor-faktor yg mempengaruhinya secara seksama. Model agroforestri yg dibicarak di sini membahas masalah biofisik yg berhubung deng interaksi tara pohon- - semusim pada berbagai macam sistem agroforestri. Model ini juga dapat digunak untuk mengalisis keuntung d kerugi yg timbul akibat berubahnya suatu pengelola serta proses-proses yg terlibat di dalamnya (Gambar 2). Harga Keuntung Pen Pengelola Zonasi Iklim Masuk eksternal recycling Suhu Serap cahaya potensial Pertumbuh aktual buah batg daun akar pohon t.semu sim gulma fase pertumbuh kemiring Seresah Struktur Air N, P, C Dinamika BO & struktur hama Erosi & sedimentasi Tebas bakar Alir ke lingkung Gambar 2. Beberapa proses dasar yg terlibat dalam model Agroforestri (Box berbentuk hexagon = variabel masuk eksternal; segitiga = keputus yg diambil oleh peti; elips (lonjong) = keluar yg diharapk).

Dari gambar tersebut terlihat bahwa ada 4 kelompok utama yg menyusun model agroforestri yaitu,, cara pengelola d produksi. Komponen-komponen yg terlibat dalam agroforestri yg digambark secara skematis dalam Gambar 2 seljutnya dapat dikaji secara terpisah, sebagai berikut: Komponen Tam (Gambar 3). Semua memiliki karakteristik umum yg sama, yaitu dapat tumbuh d memiliki batg, daun, akar d sebagainya. TETAPI mereka mempunyai karakteristik yg berbeda-beda, ada yg berdaun lebar, ada yg berdaun sempit, ada yg merambat, ada yg tumbuh tegak lurus; ada yg merontokk daunnya selama musim kemarau d ada pula yg hijau sepjg tahun. Distribusi daun dalam tajukpun berbeda-beda. Perbeda morfologis ini mengakibatk kebutuh air, hara d cahaya berbeda, baik ditinjau dari jumlah, jenis d waktu membutuhknya. Deng demiki, interaksi tar dapat diduga deng memfaatk pengetahu pada () besarnya biomasa, yg dapat diduga melalui pengembg persama allometrik berdasark pengukur diameter batg d tinggi ; (2) arsitektur, baik bagi bawah (akar) maupun bagi atas, misalnya distribusi daun secara spasial dalam tajuk yg ditopg oleh batg d cabg; (3) fisiologi, yg berhubung deng respon terhadap cekam internal maupun eksternal; alokasi karbohidrat dalam ; (4) fenologi, yg berhubung deng respon pertumbuh terhadap perubah lingkung external d internal. Misalnya daun gugur, pembentuk tunas baru d sebagainya.. Arsitektur 2 Biomasa: Persama Alometrik Serap cahaya potensial Pertumbuh aktual buah batg daun akar pohon t.semu sim gulma fase pertumbuh Fenologi 4 3 Fisiologi Tam Gambar 3. Proses-proses yg berhubung deng pertumbuh d pengetahupengetahu dasar yg dibutuhk. Komponen (Gambar 4). Semua tersusun atas air, mineral, bah orgik d udara. Yg membedak suatu deng yg lain adalah jumlah d komposisi keempat penyusun tersebut. Letak di dalam profil juga berbeda-beda. Untuk memahami fungsi sebagai media tumbuh dalam sistem agroforestri, beberapa pengetahu dasar yg dibutuhk tara lain: ) kdung air, C, N d P tersedia pada kondisi awal simulasi; 2) dinamika bah orgik (BOT), hubung trsformasi BO deng kdung liat ; 3) sifat-sifat kimia, misalnya ketersedi hara dalam larut, adsorpsi d desorpsi hara oleh mineral liat, 4) sifat-

sifat fisika, misalnya distribusi air ke arah horisontal maupun vertikal di dalam profil setelah huj d d serap air oleh akar. Dinamika BOT 2 Kondisi awal air, C, N, P kemiring Dinamika BO & struktur fisika 4 3 kimia Gambar 4. Proses-proses yg berhubung deng per sebagai media tumbuh d pengetahu-pengetahu dasar yg dibutuhk. Cara pengelola (Gambar 5). Semua sistem perti mempunyai tuju yg sama yaitu memperoleh produksi yg optimum. Namun cara pengelola sistem perti sgat bervariasi. Perbeda pengelola itu meliputi perbeda teknik penyedia lah, sifat yg ditam, posisi/pengaturnya di dalam petak, pemupuk, pemgkas d kalender tamnya, dll. Pemilih cara pengelola yg tepat memerluk pengetahu dasar tentg ) penyusunnya: jenis pohon, semusim d gulma yg tumbuh; 2) pemupuk: pengguna pupuk orgik atau orgic; (3) heterogenitas atau kompleksitas lahsecara spasial; (4) pengambil keputus: berdasark atur baku d disesuaik deng kondisi lapg, (5) Jadwal kegiat yg meliputi tggal tam, pengolah, pemupuk, penyig, pen d sebagainya. Masuk dari luar 2 3 Kompleksitas secara spasial Komponen Zonasi Masuk eksternal Pengelola Dinamika sistem perti Keputus 4 Tebas bakar Jadwal kegiat 5 Gambar 5. Proses-proses yg berhubung deng pengelola lah dalam sistem agroforestri d pengetahu-pengetahu dasar yg dibutuhk.

Produksi Tam (Gambar 6). Semua sistem perti menghasilk produk, tetapi berbeda dalam pengelola d keuntung yg diperoleh, sensitivitas terhadap hama d lingkung. Untuk memahami hal ini diperluk pengetahu dasar tentg: ) kepeka terhadap variabilitas iklim d hama; 2) kepeka terhadap fluktuasi harga; 3) macam produk; 4) dampak lingkung seperti alir air d hara dalam, emisi gas rumah kaca, cadg karbon; d 5) ketersedia modal d tenaga kerja untuk melaksak keputus yg diambil. Sensitivitas harga 2 3 Macam produk Sensitivitas iklim Harga Keuntung Kalender tam Iklim Masuk External Pen Dinamika Interaksi di lapg Alir ke Hama lingkung Dampak Tenaga kerja lingkung 4 & modal 5 Gambar 6. Proses-proses yg berhubung deng produk yg diperoleh dalam sistem agroforestri d pengetahu-pengetahu dasar yg dibutuhk. Dari urai di atas, menarik untuk dipelajari bahwa pada dasarnya semua sistem agroforestri mempunyai sifat yg sama bila dikelola berdasark masuk yg sama. Deng demiki semua sistem agroforestri dapat disederhak dalam suatu model. Pada saat ini tersedia byak model simulasi agroforestri yg telah dikembgk oleh berbagai ilmuw. Dalam memilih model harus disesuaik deng keperlu d tujunya. Salah satu ciri dari model simulasi yg baik adalah user friendliness (kemudah bagi para pemakainya). Beberapa kriteriya disajik pada Tabel di bawah ini. Tabel. Beberapa tuju menggunak simulasi model d konsep user friendliness. No Tuju Konsep user friendliness ini ditentuk oleh:. Menggunak hasil penduga seperti apa adya (seperti bila da membaca berita kor tentg ramal ekonomi di masa yg ak datg) karena diperoleh kes baik tentg asumsi d keluar model tersebut. Asumsi yg jelas d keluar hasil yg menarik d mudah dimengerti. 2. Menggunak parameter-parameter baru untuk menjalk model tersebut d mencoba menginterpretasik keluarnya pada kondisi tertentu. 3. Menggunak model untuk kondisi d sistem baru, melakuk alisis sensitivitasnya d membuat renca peneliti di masa yg ak datg serta pengukur-pengukurya di lapg. 4. Memodifikasi model deng menambahk struktur tambah yg mencermink hipotesis-hipotesis baru. Mudah dijalk d memiliki nilai parameter input yg lengkap untuk berbagai kondisi. Dapat diterapk pada berbagai macam sistem Fleksibel/ mudah dimodifikasi

Pada seri lecture note ini peserta ditargetk untuk mencapai target tuju, 2,3 d mungkin 4 dari tabel tersebut di atas. Pengetahu dasar ak interaksi di atas d di dalam sgat diperluk untuk mencapai tuju tersebut. Setiap model tentu saja dapat diperlakuk sebagai kotak hitam d da dapat mencoba untuk mempelajari perilakunya seperti seorg peti yg sering mencoba-coba teknik pengelola di lahnya. Model WaNuLCAS ini disusun dari beberapa komponen yg masing-masing dapat dipelajari secara terpisah-pisah sehingga ak mempermudah pemahamnya. Selamat bekerja.