PENGENALAN WAJAH PADA PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan masalah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN VARIASI POSISI WAJAH

Perbandingan Akurasi Pengenalan Wajah Menggunakan Metode LBPH dan Eigenface dalam Mengenali Tiga Wajah Sekaligus secara Real-Time

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

IMAGE SPOOFING DETECTION USING LOCAL BINARY PATTERN

M.Bagas Gigih Yuda Prasetyo 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Nurul Ilmi 1 1 Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung

Elisabeth Patricia Chandra 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak

REALISASI SISTEM PENJEJAKAN WAJAH DENGAN ALGORITMA FISHERFACE BERBASIS RASPBERRY PI ABSTRAK

PERANCANGAN PERGERAKAN WEBCAM BERDASARKAN PERUBAHAN POSISI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE BERBASIS RASPBERRY PI

Adiguna¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Pengujian Pengenalan Wajah Menggunakan Raspberry Pi

pola-pola yang terdapat pada suatu daerah bagian citra. Tekstur juga dapat membedakan permukaan dari beberapa kelas.

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

PENGENALAN AKSARA BALI DENGAN METODE LOCAL BINARY PATTERN BALI SCRIPT RECOGNITION WITH LOCAL BINARY PATTERN METHOD

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ORTHOGONAL LAPLACIANFACES. Luhur Pribudhi ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

SIMULASI PENGENALAN WAJAH UNTUK MEMBUKA MINIATUR PINTU MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) DAN ARDUINO UNO

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN BERDASARKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA BERDASARKAN PERBANDINGAN PARAMETER TINGGI HIDUNG, LEBAR HIDUNG DAN JARAK MATA. Yusriani Laa Baan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

IDENTIFIKASI PEMBERIAN PUPUK PADA TANAMAN PADI BERDASARKAN TINGKAT KEHIJAUAN DAUN MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN BERBASIS ANDROID

KLASIFIKASI KUALITAS BUAH STROBERI SEGAR BERDASARKAN PENGUKURAN ATRIBUT KECACATAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

ABSTRAK. Michael Parlindungan ( ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

Penerapan Teknik Pengenalan Wajah Berbasis Fitur Local Binary Pattern pada Robot Pengantar Makanan

Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP)

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat dibedakan dengan individu yang lain.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

DETEKSI KERUSAKAN PERMUKAAN BAN PADA ANGKUTAN UMUM DENGAN METODE LOCAL BINARY PATTERN DAN KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengenalan Ekspresi Wajah Menggunakan Local Binary Pattern (LBP)

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN METODA GABOR WAVELET-KERNEL FISHER ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 Page 764

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN METODA PHASE ONLY CORRELATION ABSTRAK

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR

PERANCANGAN dan REALISASI FACETRACKER WEBCAM MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE BERBASIS RASPBERRY PI 2

IMPLEMENTASI METODE LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK PENGENALAN POLA HURUF HIRAGANA DAN KATAKANA PADA SMARTPHONE

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI JENIS KAPAL BERBASIS CITRA MENGGUNAKAN LBP (LOCAL BINARY PATTERN) DAN LDA (LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

PERBANDINGAN DUA CITRA HIDUNG MENGGUNAKAN PARAMETER JARAK DARI HIDUNG KE DAHI DAN KE DAGU, JUMLAH PIXEL, DAN SUDUT

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERDASARKAN CITRA SILUET BERJALAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN JARAK KONTUR TERHADAP CENTROID ABSTRAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

ABSTRAK. Kata kunci: pengenalan wajah, perangkat keamanan, sistem benam. vi Universitas Kristen Maranatha

OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN DAN REALISASI PENDETEKSI POSISI KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DETEKSI GERAK DENGAN SENSOR WEBCAM

SISTEM KONTROL AKSES BERBASIS REAL TIME FACE RECOGNITION DAN GENDER INFORMATION

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

Transkripsi:

PENGENALAN WAJAH PADA PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA LOCAL BINARY PATTERN (LBP) FACE RECOGNITION BASED ON THE ANDROID DEVICE USING LOCAL BINARY PATTERN (LBP) ALGORITHM 1 Qawlan Akariman, 2 Agung Nugroho Jati, 3 Astri Novianty 1,2,3 Prodi S1 Teknik Komputer, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 rollanddevil@gmail.com, 2 agungnj@telkomuniversity.ac.id, 3 astri_nov@yahoo.com Abstrak Perkembangan teknologi dan informasi khususnya pada bidang biometrik seperti pengenalan wajah ikut berkembang juga. Pengenalan wajah merupakan salah satu teknik biometrik yang memilki akurasi yang cukup baik dan sering diterapkan untuk berbagai bidang. Pengenalan wajah juga bisa menggantikan metode penggunaan tanda tangan, kata sandi atau token. Namun penerapan pengenalan wajah saat ini masih belum real-time dan masih kurang fleksibel dan serta membutuhkan perangkat tambahan lain. Pada penelitian Tugas akhir ini dibuat sebuah sistem pengenalan wajah yang real-time lalu akan diimplementasikan pada sebuah perangkat android agar lebih fleksibel dan tanpa memerlukan perangkat tambahan lagi. Menggunakan metode Local Binnary Pattern (LBP) sebagai metode pengenalan wajah. LBP digunakan karena memiliki komputasi yang sederhana memungkinkan dapat memperoleh hasil dengan waktu yang relatif cepat. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, metode LBP yang diimplementasikan memiliki akurasi yang baik pada saat siang hari dengan akurasi 90% dan untuk kemiringan sudut wajah pada sudut 0 0 didapat akurasi 90%. Jarak yang optimal tidak lebih dari 1 meter. Menggunakan threshold 1,4 didapatkan hasil sebesar akurasi sebesar 90%. Kata kunci: Smartphone android, Face Recognition,Local Binary Pattern. Abstract The development of information technology and especially in the field of biometrics such as facial recognition come grown as well. Face recognition is a biometric technique that have good accuracy and often applied to various fields. Facial recognition can also replace the use of the method signature, password or token. However, the application of facial recognition is still not real-time and still less flexible and require additional devices. In the final project research made a face recognition systems and real-time will be implemented on an android device to be more flexible and more without requiring additional devices. Using a method of Local Binnary Pattern ( LBP) as a method of face recognition. LBP used because it has simple computing allows can obtain the results in a relatively quick. Based on the result of this research, the method accuracy LBP implemented having good at noon with the accuracy of 90% and to the slope of facial angles at an angle 0 o obtained 90 % accuracy.the optimal 1 meter no more than.threshold 1.4 obtained the results of use by 90 % accuracy. Keywords Android Smartphone, Face Recognition, Local Binary Pattern.

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi biometrik saat ini semakin meningkat seperti pengenalan retina mata, pengenalan sidik jari, iris mata dan pengenalan wajah. Teknologi biometrik dapat di terapkan untuk sistem keamanan, identifikasi individu dan masih banyak lagi. Face recognition adalah salah satunya yang mempunya tingkat akurasi cukup baik karena wajah merupakan bagian dari manusia yang unik yang membedakan antara satu dengan yang lainnya serta cukup sulit untuk memalsukannya. Namun kebanyakan penerapan face recognition masih menggunakan komputer dimana membutuhkan ruang yang cukup besar untuk menempatkannya serta penambahan biaya untuk membeli perangkat tambahan seperti kamera. Untuk prosesnya juga masih belum secara realtime sehingga hanya berupa simulasi atau pengenalan dari foto. Untuk itu maka akan diimplementasikan face recognition perangkat android dengan menggunakan kamera depan sebagai alternatif pengganti komputer maupun perangkat tambahan lainnya, dengan menggunakan perangkat android akan lebih fleksible, cepat dan efektif.. Untuk perancangan ini menggunakan sebuah tablet android dengan menggunakan kamera depan untuk meng-capture gambar. Algoritma LBP digunakan untuk proses pengenalan wajah. Kemudian, fokus penelitian Tugas Akhir ini adalah akurasi LBP dalam menegenali wajah seseorang dngan menggunkan perangkat android. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Android Android merupakan salah satu sistem operasi yang digunakan pada perangkat mobile yang berbasiskan linux. Android meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi pada mobile serta platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android menyediakan semua tools dan framework untuk mengembangkan aplikasi dengan mudah dan cepat. Dengan adanya Android SDK (Software Developement Kit) pengembang aplikasi dapat memulai pembuatan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.[1] 2.2 Face Recognition Face recognition merupakan ilmu yang berhubungan dengan pemahaman bagaimana suatu wajah dapat dikenali oleh sistem biologis dan bagaimana sistem ini dapat diemulasikan oleh sistem komputer. Sistem biologi menerapkan berbagai tipe sensor visual, dimana telah dirancang secara alamiah untuk menyesuaikan sebuah lingkungan dimana seseorang tinggal. Serupa dengan itu, sistem komputer menerapkan berbagai perangkat visual untuk mengambil dan memproses wajah sesuai dengan setiap aplikasi yang berbeda. Sensor tersebut dapat berupa kamera video, kamera infrared, dan lain-lain.[2] 2.3 Local Binary Pattern LBP awalnya dirancang untuk deskripsi tekstur. Operator LBP akan memberikan label untuk setiap pixel dari suatu gambar dengan thresholding 3x3-ketetanggan dari setiap piksel dengan nilai piksel pusat dan mengubah hasilnya sebagai angka biner. Kemudian histogram dari label bisa digunakan sebagai deskriptor tekstur.[3] Gambar 1. Operator LBP[4] Dari hasil komputasi akan menghasilkan sebuah nilai yang menunjukkan kode Local Binary Pattern. Kode-kode LBP tersebut akan direpresentasikan melalui histogram. Histogram akan menunjukkan frekuensi kejadian berbagai nilai LBP. Untuk ukuran citra N M, keseluruhan nilai LBP dapat direpresentasikan kedalam histogram berikut:

(1) Untuk dapat menangani tekstur pada skala yang berbeda, operator LBP kemudian diperluas dengan menggunakan ketetanggan yang berbeda ukuran. Mendefinisikan lingkungan lokal sebagai satu set sampel poin merata spasi pada lingkaran berpusat di piksel untuk diberi label memungkinkan setiap radius dan nomor titik sampling. Interpolasi bilinear digunakan ketika titik pengambilan sampel tidak jatuh dalam pusat piksel. Berikut ini, notasi (P; R) aka n digunakan untuk lingkungan piksel yang berarti poin P sampling pada lingkaran dengan jari-jari R. Gambar 2. Ukuran Lingkaran Ketetanggan[5] 2.4 Perancangan Perancangan sistem akan menjelaskan keseluruhan kerja sistem ini akan dirancang sesuai kebutuhan. Diagram alir gambaran umum sistem sebagai berikut. dengan analisis Gambar 3. Diagram Alir Perancangan Sistem

Diagram alir ini merupakan gambaran umum sistem, berikut langkah-langkahnya dalam sistem ini. 3. Pembahasan 1. Setelah pengguna menjalankan program dan menekan tombol mulai maka sistem mengaktifkan kamera depan dan akan mulai meng-capture dalam waktu tujuh detik. 2. Setelah gambar tertangkap maka akan diproses dengan mendeteksi wajah terlebih dahulu menggunakan android face detector API Bila tidak terdeteksi wajah maka proses tidak akan dilanjutkan, jika wajah dideteksi selanjutnya citra akan dipotong pada bagian wajahnya saja dengan ukuran 640x480. 3. Hasil dari proses deteksi wajah akan selanjutnya akan di teruskan pada proses ekstraksi ciri menggunkan LBP. Citra wajah akan diubah ukurannya menjadi 75x150 agar tersisa gambar wajahnya saja dan kedalam format grayscale. Kemudian dilakukan proses membaginya kedalam blok berukuran 8x8. 4. Dari setiap blok akan dihitung nilai LBP menggunakan operator dengan ukuran piksel 3x3. Menggunakan nilai tengah sebagai threshold lalu akan dibandingkan dengan nilai piksel tetangganya. Apabila nilainya lebih besar dari nilai threshold maka akan ditulis 1 tetapi jika sebalik akan ditulis 0. 5. Setelah itu didapatkan sebuah nilai biner yang nantinya akan diubah menjadi nilai desimal berdasarkan bobot dari piksel. Nilai LBP untuk setiap blok akan digabungkan menjadi satu di mana nilai tersebut mewakili citra wajah. 6. Kemudian dilanjutkan dengan proses klasifikasi menggunakan k- Nearest Neighbor. Nilai yang digunakan adalah nilai dari euclidean distance mencari selisih nilai terkecil atau terpendek dengan cara membandingkan dua buah nilai LBP citra wajah dan digunakan untuk mengklasifikasi wajah. 7. Apabila hasil nilai keluaran dari euclidean distance kurang dari nilai treshold yang ditentukan maka wajah tersebut termasuk wajah yang dikenali namun apabila sebaliknya maka wajah tersebut termasuk wajah yang tidak dikenal. Aplikasi sistem pengenalan wajah ini menggunakan kamera depan tablet android. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan akurasi dari metode LBP dalam pengenalan wajah. Pengujian terhadap sistem seperti pengenalan wajah pada tingkat pencahayaan yang berbeda, jarak dan sudut kemiringan dari wajah.

3.1 Pengujian berdasarkan faktor cahaya Proses pengujian ini dilakukan pada waktu yang berbeda-beda yaitu pada pagi (06.00-09.00), siang (12.00 15.00) dan sore (15.00-18.00) yang dilakukan pada tempat yang sama di luar ruangan dengan kondisi cuaca yang cerah. Jumlah wajah yang diuji sebanyak 4 wajah tiap wajah akan di uji sebanyak 5 kali. Sehingga akan didapatkan 20 pengujian dengan kondisi cahaya yang berbeda berdasarkan waktu pengujian. No. Waktu Pengujian Jumlah Jumlah data Jumlah wajah Akurasi pengujian wajah yang benar yang salah (%) 1. pagi (06.00-09.00) 20 17 3 85 2. siang (12.00 20 18 2 90 15.00) 3. sore (15.00-18.00) 20 16 4 70 Gambar 4. Pengujian Terhadap Cahaya Dari hasil pengujian didapatkan bahwa sistem dapat mengenali dengan baik pada waktu siang hari baik dengan akurasi sebesar 90%. Kemudian pada saat sore hari hanya memperoleh akurasi sebesar 70% karena kurangnya cahaya yang mengakibatkan sulit untuk mendeteksi wajah pengguna sehingga pada saat proses pengenalan sehingga tidak dapat mengenali dengan benar dan tidak bisa mengenali. Dapat disimpulkan faktor cahaya sangat berpengaruh pada saat proses pengenalan wajah maka dibutuhkan cahaya yang cukup terang pada saat pengambilan wajah untuk melakukan proses pengenalan seperti siang hari saat cuaca cerah. 3.2 Pengujian berdasarkan jarak Proses pengujian ini dilakukan pada waktu yang berbeda-beda yaitu pada pagi (06.00-09.00), siang (12.00 15.00) dan sore (15.00-18.00) yang dilakukan pada tempat yang sama di luar ruangan dengan kondisi cuaca yang cerah. Jumlah wajah yang diuji sebanyak 4 wajah tiap wajah akan di uji sebanyak 5 kali. Sehingga akan didapatkan 20 pengujian dengan kondisi cahaya yang berbeda berdasarkan waktu pengujian.

No. Jarak (meter) Jumlah Pengujian Jumlah wajah yang benar Akurasi (%) 1. 0,5 20 18 90 2. 1 20 18 90 3. 1,5 20 16 80 4. 2 20 11 65 5. 2,5 20 10 50 6. 3 20 0 Gambar 5. Pengujian Berdasarkan Jarak Dari hasil pengujian sistem didapatkan bahwa sistem dapat mengenali wajah pengguna pada treshold 1,3 dan 1,4. Namun akurasi yang baik pada treshold 1,4 sebesar 90% sehingga disimpulkan bahwa treshold yang digunakan agar sitem dapat berjalan dengan optimal menggunakan treshold 1,4. 3.3 Pengujian berdasarkan sudut kemiringan wajah Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan sudut kemiringan wajah. Pengujian dilakukan dengan mengarahkan wajah dalam 5 posisi sudut yang berbeda dari 0 sampai 90 yang dilakukan diluar ruangan. No. Sudut ( 0 ) Jumlah Pengujian Jarak Pengujian Jumlah wajah yang benar Akurasi (%) 1. 0 20 0.5m 18 90 2. 15 20 0.5m 17 85 3. 30 20 0.5m 11 65 4. 60 20 0.5m 0 0 5. 90 20 0.5m 0 0 Gambar 6. Pengujian berdasarkan sudut kemiringan wajah

Dari hasil pengujian yang sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai sudut yang telah ditentukan, hasil paling baik yaitu sudut 0 dengan akurasi sebesar 90% dan masih dapat mengenali hingga sudut hingga 30. pada saat di uji di sudut 60 dan 90 sudah sulit untuk mendeteksi adanya wajah pengguna. Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem dapat mengenali wajah dengan optimal pada sudut 0. Pada sudut diatas itu akurasi akan berkurang karena perubahan letak geometris wajah yang berubah sehingga tidak terdeteksi adanya wajah pengguna. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Setelah dilakukan serangkaian pengujian maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti berikut. 1. Berdasarkan hasil dari pengujian faktor cahaya. Ketika pengujian dilakukan pada waktu siang hari dapat berjalan dengan baik tanpa adanya masalah baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Karena mendapatkan cahaya yang cukup terang. Namun ketika pengujian dilakukan pada waktu malam hari terjadi penurunan karena kondisi cahaya yang kurang dan tidak adanya lampu kamera depan pada perangkat sehingga sulit untuk bisa mendeteksi wajah pengguna. Dari hal tersebut bisa dikatakan saat mendapatkan cahaya yang terang maupun jika mendapatkan bantuan cahaya yang cukup masih dapat mengenali wajah dengan cukup baik. 2. Dari hasil pengujian kemampuan dalam mengenali wajah dapat berjalan dengan baik pada jarak antara wajah dan kamera 25 sampai 100 cm. Kemampuan mulai menurun pada jarak 125 cm dengan mengalami 1 kali kegagalan. Bisa dikatakan kemampuan mengenali wajah sampai jarak 100 cm. Pada jarak di atas 100 cm akurasi akan sedikit berkurang. Dalam hal ini jarak ideal pada 100 cm dalam mengenali wajah. 3. Untuk pengujian terhapat sudut wajah sangat berpengaruh pada saat mengenali wajah jika posisi wajah miring dengan sudut lebih dari 60. Pengenalan wajah dapat bekerja secara optimal pada sudut 0 sampai 30 mengalami penurun pada sudut 60 karena sulit untuk mendeteksi adanya wajah. 4.2 Saran Untuk Pengembangan sistem di masa yang akan datang serta dapat meningkatkan penggunaannya. Saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi dan sistem sebagai berikut: 1. Saat melakukan pengenalan wajah sebaiknya dilakukan pada siang hari atau dengan tambahan cahaya yang cukup denga lampu flash apabila pada malam hari atau kondisi cahaya yang kurang. 2. Agar jarak pengenalan wajah bisa lebih jauh maka perlu meningkatkan kamera perangkat yang digunakan. 3. Melakukan lebih banyak lagi pengujian untuk mengetahui kelemahan maupun kelebihan sistem secara menyeluruh. 4. Mencoba menggunakan algoritma yang lebih efektif dalam pengelolaan citra wajah atau menggabungkan dua algoritma untuk memperoleh akurasi yang lebih baik lagi. 5. Dapat dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman lain.

DAFTAR PUSTAKA [1] S. Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC. [2].Z. Li, Stan. 2009. Encyclopedia of Biometrics. Springer. [3] Timo Ahonen, Abdenour Hadid, dan Matti Pietik ainen. 2006. Face Description with Local Binary Patterns:Application to Face Recognition. IEEE. [4] T. Ahonen and Pietikäinen. 2010. Computer Vision Using Local Binary Patterns. [5] T. Ojala, M. Pietikainen and D. Harwood. 2012. "A comparative study of texture measures with classification based on feature distributions". Pattern Recognition, vol. 29, pp. 51-59. [6] AnaghaV.Malkapurkar, Rupali Patil2 dan Prof. Sachin. 2011. A New Technique for LBP Method to Improve Face Recognition. International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering. vol. 1. no. 1. [7] R. Arlando. 2007. Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Fisherface. vol. 7. pp. 50 62. [8] S. Bayu dan A. Akhmad Hendriawan, Penerapan Face Recognition Dengan Metode Eigenface Dalam. [9] R. Resmana Lim dan K. Gunadi, Face Recognition Menggunakan Metode Linear Discriminant Analysis (LDA). [10] G. W. Mukti, Implementasi Algoritma Fractal Neighbour Distance Untuk Face Recognition.