LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN BERDASARKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN BERDASARKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR"

Transkripsi

1 LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN BERDASARKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR FACE RECOGNITION USING LOCAL BINARY PATTERN FEATURE EXTRACTION BASED K-NEAREST NEIGHBOR METHOD Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika Nama NIM Program Studi Disusun Oleh: : Septia Devi Cahyaningtyas : A : Teknik Informatika-S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II... 5 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Studi Tinjauan Pustaka Citra Grayscale Citra Biner Sistem Biometrika Pengenalan Wajah (Face Recognition) Ekstraksi Fitur Citra Local Binary Pattern (LBP) K-Nearest Neighbor (KNN) Chi-Square ii

3 2.2 Kerangka Pemikiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data Usulan Penelitian Eksperimen Perancangan Data Tahap Ekstraksi Fitur LBP pada Citra Latih dan Citra Uji Tahap Pencocokan Wajah (matching) Menggunakan K-Nearest Neighbor Pengujian BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Data Pengolahan Citra Merubah Citra RGB ke Grayscale Ekstraksi Fitur Local Binary Pattern Klasifikasi Citra Menggunakan K-Nearest Neighbor Pengujian Pengujian Pertama Pengujian Kedua Perhitungan Akurasi Tampilan GUI BAB V iii

4 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA iv

5 DAFTAR TABEL Tabel 1 : Tingkat akurasi pengenalan wajah berdasarkan ekspresi wajah pada dataset FERET... 5 Tabel 2 : Tingkat akurasi pengenalan wajah berdasarkan kondisi pencahayaan pada dataset FERET... 6 Tabel 3 : Hasil pengujian pertama data citra latih 1, k= Tabel 4 : Hasil pengujian pertama data citra latih 2, k= Tabel 5 : Hasil pengujian pertama data citra latih 3, k= Tabel 6 : Hasil pengujian pertama data citra latih 1, k= Tabel 7 : Hasil pengujian pertama data citra latih 2, k= Tabel 8 : Hasil pengujian pertama data citra latih 3, k= Tabel 9 : Hasil pengenalan menggunakan data uji 1, k= Tabel 10 : Hasil pengenalan menggunakan data uji 2, k= Tabel 11 : Hasil pengenalan menggunakan data uji 3, k= Tabel 12 : Hasil pengenalan data uji 1, k= Tabel 13 : Hasil pengenalan data uji 2, k= Tabel 14 : Hasil pengenalan data uji 3, k= Tabel 15 : Tingkat akurasi pada pengujian pertama Tabel 16 : Tingkat akurasi pada pengujian kedua v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Kerangka Pemikiran Gambar 2 : Flowchart sistem pengenalan wajah Gambar 3 : Contoh citra wajah yang digunakan Gambar 4 : (a) Citra RGB (b) Citra grayscale Gambar 5 : Nilai pixel dari citra sebelum di LBP Gambar 6 : Nilai pixel citra setelah ekstraksi fitur LBP Gambar 7 : Citra setelah ekstraksi fitur LBP Gambar 8 : Pembuatan data latih folder Gambar 9 : Vektor dari 80 citra data latih Gambar 10 : Label dari 80 citra data latih Gambar 11 : GUI pengenalan wajah vi

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk cerdas memiliki kemampuan untuk mengenal puluhan bahkan ratusan wajah selama hidupnya. Manusia dapat dengan mudah mengenali seseorang melalui wajahnya meskipun hanya sekilas bertemu maupun tidak bertemu dalam kurun waktu yang cukup lama. Manusia juga masih mampu mengenali seseorang walau terjadi perubahan pada orang tersebut karena bertambahnya usia atau perubahan gaya. Namun, sistem komputer tidak dapat mengenali wajah dengan mudah seperti yang dapat dilakukan manusia tanpa adanya aplikasi pendukung. Salah satu bagian dari manusia yang memiliki ciri unik dan berbeda antara satu orang dengan yang lain yaitu wajah. Hal inilah yang membuat sistem pengenalan wajah digunakan dalam berbagai aplikasi salah satunya sistem keamanan. Selain dalam hal keamanan, contoh implementasi pengenalan wajah antara lain yaitu perizinan masuk ruangan, absensi, pengawasan lokasi ataupun pencarian identitas individu pada kepolisian. Pengenalan wajah menjadi salah satu bidang ilmu yang diteliti dan juga dikembangkan oleh pakar pengenalan pola [1]. Hal ini disebabkan oleh teknik pengenalan wajah yang sering ditemui di aplikasi pada kehidupan sehari-hari. Algoritma yang digunakan pada pengenalan wajah dibedakan menjadi 2 yaitu melalui pendekatan fitur (feature-based) dan pendekatan penampilan (appearance-based). Metode pendekatan berbasis fitur bertujuan untuk mendeteksi lokasi fitur seperti mata, hidung, alis, dagu, bibir dan lokasi lain pada wajah sehingga dapat digunakan untuk fitur yang diperlukan untuk pengenalan wajah. Metode pendekatan berbasis penampilan adalah metode yang menggunakan template hasil dari training pada dataset citra yang akan digunakan untuk mendapatkan variable yang mewakili keberadaan dari wajah tersebut. 1

8 2 Penelitian yang dilakukan oleh Eko Wahyudi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya [2] menunjukkan bahwa tingkat pengenalan wajah (recognition rate) dapat diperbaiki dengan melakukan ekstraksi fitur dengan metode Local Binary Pattern (LBP). Dengan melakukan ekstraksi fitur wajah menggunakan LBP akan didapatkan informasi yang lebih detail dan spesifik jika dibandingkan dengan hanya menganggap sebuah citra sebagai fitur vektor tunggal. Maka pada penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik pengenalan wajah dengan pendekatan fitur menggunakan Local Binary Pattern (LBP). LBP memiliki variasi untuk perubahan tingkat abu-abu monoton dan efisiensi komputasi [3]. Metode Local Binary Pattern (LBP) merupakan salah satu deskriptor tekstur yang paling baik dan banyak digunakan di berbagai macam aplikasi [4]. Metode LBP tergolong sederhana tetapi sangat efisien. Konsep dasar LBP adalah membandingkan nilai dari setiap pixel dengan nilai pixel tetangganya kemudian nilai baru yang didapatkan dari setiap pixel akan dijadikan ciri dari sebuah wajah. Tujuan dari penggunaan metode LBP ini adalah untuk mendapatkan satu set fitur yang berasal dari bagian wajah yang telah ternomalisasi menggunakan LBP [1] [5]. Setelah citra wajah dilakukan ekstraksi fitur dan kemudian didapatkan hasil yaitu fitur histogram dari setiap citra wajah, tahap selanjutnya yaitu tahap uji pengenalan dari citra wajah. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh K.S. Maheswari [6] yang menggunakan klasifikasi K-Nearest Neighbor (KNN) dalam mengklasifikasikan gambar wajah berdasarkan fitur yang telah diekstraksi menunjukkan bahwa metode KNN lebih baik dan efisien daripada metode lain karena tingkat kesalahan yang dapat dikurangi. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Md. Abdur Rahim [7] menunjukkan bahwa metode pengukuran jarak Chi-Square yang digunakan untuk menentukan kemiripan antara dua wajah (data latih dan data uji) lebih baik dari metode lain. Berdasarkan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis akan menggunakan metode K-Nearest Neighbour (KNN) dengan metode pengukuran jarak Chi Square dalam

9 3 menentukan tingkat kemiripan wajah pada penelitian ini. Chi-Square digunakan sebagai classifier dalam ruang fitur. Proses pengenalan wajah dilakukan dengan cara mengukur jarak dari 2 buah distribusi histogram citra uji dan citra latih. Kemudian menghitung nilai minimum rata-rata dari 2 buah histogram citra tersebut untuk menentukan kemiripan wajah. Berdasarkan analisa di atas, maka penulis mengusulkan judul penelitian Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Ekstraksi Fitur Local Binary Pattern Berdasarkan Metode K-Nearest Neighbor. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka didapatkan rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Penerapan metode ekstraksi fitur Local Binary Pattern pada pengenalan wajah. 2. Penerapan metode Chi-Square pada K-Nearest Neighbor dalam tahap uji pengenalan wajah. 3. Tingkat akurasi pengenalan wajah yang dihasilkan dari implementasi kedua metode tersebut. 1.3 Batasan Masalah Batasan dari masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah : 1. Citra wajah yang digunakan format.jpg 2. Citra wajah ukuran 100x100 dalam RGB 3. Hasil dari penelitian berupa pernyataan cocok atau tidaknya wajah yang diujikan dan nilai tingkat akurasi dalam pengenalan wajah. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

10 4 1. Menerapkan metode ekstraksi fitur Local Binary Pattern pada pengenalan wajah. 2. Menerapkan metode Chi-Square pada K-Nearest Neighbor untuk mengenali wajah. 3. Mengetahui tingkat akurasi pengenalan wajah menggunakan metode tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi Akademik Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk membuat sebuah penelitian sistem pengenalan wajah. 2. Manfaat bagi Penulis 1. Menambah pengetahuan mengenai metode yang digunakan beserta penerapannya untuk pengenalan citra wajah. 2. Dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menghasilkan penelitian mengenai pengenalan wajah dengan penambahan beberapa metode untuk meningkatkan akurasi dalam pengenalan wajah. 3. Manfaat bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam penelitian pengenalan wajah (face recognition).

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Studi Berikut ini beberapa studi yang terkait sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Face Recognition with Local Binary Patterns Timo Ahonen, Abdenour Hadid, dan Matti Pietikӓinen [5] mengimplementasikan Local Binary Pattern (LBP) dan membandingkan pendekatan tersebut dengan metode yang sering digunakan yaitu Principal Component Analysis (PCA), Elastic Bunch Graph Matching (EBGM) dan Bayesian Intra/extrapersonal Classifier (BIC) pada penelitiannya. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan dengan metode LBP jauh lebih baik daripada metode lain yang diujikan. Pada kasus pengenalan wajah dengan ekspresi wajah yang berbeda, tingkat akurasi pengenalan LBP mencapai 97% sedangkan metode lain tidak mencapai 90%. Pendekatan LBP juga menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi diantara metode lain yaitu sebesar 79%, 65% untuk PCA, 37% untuk BIC dan 42% untuk EBGM dalam kondisi pencahayaan yang berbeda. Selain efisiensi, kesederhanaan dari metode LBP memungkinkan untuk ekstraksi fitur yang sangat cepat. Tabel 1 : Tingkat akurasi pengenalan wajah berdasarkan ekspresi wajah pada dataset FERET Method Recognition rate LBP 97% PCA < 90% BIC < 90% EBGM < 90% 5

12 6 Tabel 2 : Tingkat akurasi pengenalan wajah berdasarkan kondisi pencahayaan pada dataset FERET Method Recognition rate LBP 79% PCA 65% BIC 37% EBGM 42% 2. Face Recognition using Local Binary Patterns (LBP) Md. Abdur Rahim, Md. Najmul Hossain, Tanzillah Wahid, dan Md. Shafiul Azam [7] dalam penelitiannya membandingkan tiga metode dalam membandingkan dua citra wajah (citra model dan citra database) yang telah melalui proses LBP. Ketiga metode yang digunakan adalah Histogram Intersection, Log-likelihood Statistic, dan Chi-Square. Karena pada beberapa daerah yang ada pada citra wajah (missal daerah mata) bisa mengandung informasi yang lebih penting daripada daerah yang lain, maka berat dapat diatur untuk masing-masing daerah berdasarkan pentingnya informasi yang dikandung. Berdasarkan penelitian pada jurnal ini, metode Chi-Square lebih baik daripada kedua metode yang lain dengan menerapkan berat untuk masing-masing daerah. Nilai Chi-Square yang dihitung dari histogram kedua citra wajah akan menentukan kesamaan atau kemiripan antara citra tersebut. Semakin rendah nilainya (disebut juga jarak antara dua gambar), semakin besar kesamaannya. 3. The Local Binary Pattern Approach and its Applications to Face Analysis Abdenour Hadid [8] dalam jurnalnya menuliskan bahwa Local Binary Pattern (LBP) sensitive terhadap perubahan pencahayaan yang terlalu kuat, gambar buram dan juga memiliki banyak noise. Jadi, dalam keadaan lingkungan seperti itu, penting untuk memberikan filter dan preprocess citra gambar sebelum menerapkan LBP. 4. Local Binary Patterns and Its Application to Facial Image Analysis: A Survey

13 7 Di Huang, Caifeng Shan, Mohsen Ardabilian, Yunhong Wang, dan Liming Chen [9] menuliskan pada jurnal ini bahwa pemilihan neighborhood (piksel tetangga) yang sesuai pada metode berbasis LBP sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil akhir. Hal ini melibatkan jumlah dari titik sampling, distribusi titik sampling, bentuk dari neighborhood, dan juga ukuran dari neighborhood. Alasan utamanya yaitu untuk memperoleh rotasi invariant untuk deskripsi tekstur. 5. A Face Recognition Technique using Local Binary Pattern Method Sarabjit Singh, Amritpal Kaur, Taqdir [1] pada penelitian ini menunjukkan bahwa fitur LBP efektif dan efisien pada pengenalan wajah. Seluruh gambar dibagi menjadi blok-blok berukuran sama kemudian nilai dari setiap pixel dibandingkan dengan nilai pixel tetangganya sehingga memberikan peneliti pola biner untuk setiap gambarnya. 6. A Color Face Recognition Using PCA and KNN Classifier K.S. Maheswari dan C. Harinath Babu [6] menyatakan bahwa penggunaan metode KNN menghasilkan tingkat akurasi yang baik mencapai 92,47% pada penelitian tersebut. Metode KNN merupakan metode klasifikasi yang baik dan efisien daripada metode lain karena tingkat kesalahan yang dapat dikurangi. 2.2 Tinjauan Pustaka Citra Grayscale Citra grayscale menggunakan warna pada tingkatan warna abu-abu. Jumlah bit pada citra abu-abu yaitu 8 sehingga jumlah warnanya ada 2 8 =256 yang artinya nilainya berada pada jangkauan 0 sampai 255. Sehingga nilai intensitas dari citra abu-abu tidak akan melebihi 255 dan tidak mungkin kurang dari 0 [10]. Grayscale bertujuan untuk menyederhanakan model citra dengan rumus [11]:

14 8 Grayscale = R+G+B 3 (a) Citra Biner Citra biner adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih. Kadang disebut dengan gambar logis. Hitam menunjukkan nilai 0 dan putih menunjukkan nilai 1. Gambar pada mesin fax merupakan contoh dari citra biner Sistem Biometrika Sistem biometrika merupakan suatu sistem yang mengambil data biometrika dari individu seseorang kemudian mencari fitur-fitur individu tersebut dan membandingkannya dengan fitur-fitur yang ada dalam database sistem [11]. Sistem biometrika mempunyai dua cara dalam bekerja di sebuah aplikasi yaitu verifikasi dan identifikasi [12]. Verifikasi dalam sistem pengenalan wajah adalah suatu proses memastikan kebenaran dari suatu wajah individu yang ingin dikenali (hanya satu wajah saja) [13]. Identifikasi dalam sistem pengenalan wajah adalah menyeleksi atau menyocokkan beberapa wajah dengan database sistem aplikasi untuk mengetahui orang tersebut [13] Pengenalan Wajah (Face Recognition) Pengenalan wajah (face recognition) yaitu proses membandingkan citra wajah masukan dengan basis data wajah dan menemukan wajah yang paling cocok dengan citra yang dimasukkan [14]. Sistem pengenalan wajah merupakan sistem pengenalan pola (pattern recognition) yang terdiri dari 4 modul yaitu [2]: 1. Modul akuisisi data/sensor, citra wajah dari pengguna akan didapatkan dari modul akuisisi.

15 9 2. Modul pemrosesan awal (preprocessing), ekstraksi bagian wajah (facial region), normalisasi ukuran, rotasi serta pencahayaan (photometric normalization) dilakukan pada modul ini. 3. Modul ekstraksi fitur bertujuan untuk memperoleh satu set fitur yang berasal dari bagian wajah yang telah ternormalisasi. Dalam penelitian ini, satu set fitur berasal dari bagian wajah yang sudah dinormalisasi menggunakan LBP. 4. Modul pencocokan (matching) akan mencocokkan fitur yang telah diperoleh dari citra wajah yang diinputkan terhadap template/model yang ada di database sistem. Hasil dari prosedur pencocokan ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan tentang identitas pengguna Ekstraksi Fitur Citra Ekstraksi fitur citra merupakan tahap untuk memunculkan ciri dan mereduksi dimensi yang dimiliki citra dari dimensi tinggi ke dimensi yang lebih rendah [15]. Fitur ekstraksi bertujuan untuk mencari daerah fitur yang signifikan pada gambar berdasarkan karakteristik intrinsik gambar tersebut Local Binary Pattern (LBP) Local Binary Pattern (LBP) dirancang untuk dekriptor tekstur. Dengan LBP memungkinkan untuk menjelaskan tekstur dan model dari gambar digital. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi gambar ke dalam beberapa daerah kecil dari fitur yang diekstrak. Fitur-fitur ini berisi pola biner yang menggambarkan tata ruang piksel lokal sekelilingnya. Fitur yang terbentuk dari daerah lokal dirubah menjadi fitur histogram tunggal yang menggambarkan representasi dari gambar. Kemudian

16 10 gambar akan dibandingkan dengan mengukur kesamaan (jarak) antara histogram mereka [1]. LBP didefinisikan sebagai perbandingan nilai biner piksel pada pusat citra dengan 8 nilai piksel disekelilingnya. Misal pada sebuah citra berukuran 3x3, nilai piksel pada pusat citra akan dibandingkan dengan 7 nilai piksel sekelilingnya. Nilai sekelilingnya bernilai 1 apabila nilai piksel pusat lebih kecil dan bernilai 0 jika nilai piksel pusat lebih besar. Setelah semua nilai piksel telah dibandingkan dan didapatkan nilai biner dari hasil perbandingan tersebut, kemudian 8 nilai biner disusun searah jarum jam atau sebaliknya dan merubah 8 bit biner ke dalam nilai desimal untuk menggantikan nilai piksel pada pusat [4] Threshold Binary : Desimal : 211 Nilai desimal dari 8 bit dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : p 1 LBP P,R (x c, y c ) = s(g p g c )2 p p=0 Dan fungsi s(x) didefinisikan sebagai berikut : 1, x 0 s(x) = { 0, x < 0 Fungsi (c) bertujuan untuk menghilangkan variabilitas yang disebabkan oleh iluminasi kontras sehingga citra wajah dengan berbagai pencahayaan akan mendapatkan output yang hampir mirip. (b) (c) K-Nearest Neighbor (KNN) KNN adalah algoritma dengan basis pembelajaran (supervised learning) [16] yang bertujuan untuk menemukan pola baru pada data dengan cara menghubungkan pola data yang baru dengan pola data yang

17 11 sudah ada. Algoritma KNN melakukan klasifikasi terhadap objek berdasarkan data uji dengan nilai jarak yang paling dekat dengan data latih. Teknik ini tergolong sederhana dan mudah dalam implementasi. Data uji diproyeksikan ke ruang berdimensi banyak dimana setiap dimensi merepresentasikan fitur dari data. Ruang ini dibagi menjadi bagian berdasarkan klasifikasi data uji. Sebuah titik pada ruang ini ditandai kelas c jika kelas c merupakan klasifikasi yang paling banyak ditemui pada k buah tetangga terdekat titik tersebut. Pengukuran jarak pada algoritma KNN biasanya dihitung dengan jarak Euclidean (Euclidean Distance) [17]. Namun pada penelitian ini, penulis menggunakan pengukuran jarak berdasarkan Chi-Square Chi-Square Chi-Square digunakan sebagai classifier dalam ruang fitur. Konsep dasar Chi-Square adalah menguji kemiripan dari 2 buah distribusi histogram citra tes dan distribusi histogram citra training dengan menghitung nilai minimum dari rata-rata 2 histogram citra untuk menentukan kemiripan kedua citra wajah. x 2 (S, M) = (S i M i ) 2 i (d) S i +M i Untuk daerah spasial dapat dihitung dengan menjumlahkan i (bin dari histogram) dan j (region citra). Dengan membagi wajah kedalam daerah lebih kecil diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih banyak dari citra wajah jika dibandingkan tanpa membagi citra wajah menjadi beberapa daerah. Sebagai contoh citra wajah pada daerah mata akan memberikan banyak informasi dibanding daerah yang lainnya [2]. 2 (S (S, M) = w i,j M i,j ) 2 j i j (e) x w S i,j +M i,j Dimana wj adalah bobot untuk setiap region j.

18 Kerangka Pemikiran Penulis membuat kerangka pemikiran dalam pembuatan laporan ini yang digambarkan dalam bentuk sebagai berikut : Masalah Tingkat akurasi pengenalan wajah dengan Local Binary Pattern berdasarkan klasifikasi K-Nearest Neighbor dengan pengukuran jarak Chi-Square Approach Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode ekstraksi fitur Local Binary Pattern berdasarkan K-Nearest Neighbor. Dataset Ekstraksi Fitur Local Binary Pattern Pengenalan K-Nearest Neighbor Tools Menggunakan tools MATLAB Pengujian Tingkat akurasi pengenalan dan error rate. Tujuan Mengetahui tingkat akurasi pengenalan wajah dengan penggunaan metode yang diusulkan. Gambar 1 : Kerangka Pemikiran

19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah experimental atau berbasis pada eksperimen. 3.1 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam tahap implementasi penelitian ini terdiri atas 2 bagian yaitu : 1. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut : a. Sistem operasi Microsoft Window 7 Ultimate 64 bit. b. Aplikasi code editor Matlab R2015a untuk menulis kode program. c. Microsoft Office Word 2007 untuk pembuatan laporan dan dokumentasi hasil penelitian. 2. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: a. Prosesor Intel(R) Core(TM) i3-2310m 2.10GHz b. RAM ukuran 2.00 GB c. Layar monitor ukuran Metode Pengumpulan Data a. Eksperimen Dalam pengumpulan data penulis mengambil gambar atau foto secara langsung pada wajah (dalam penelitian ini subjek wanita). Citra wajah yang diambil terdiri dari 6 jenis ekspresi wajah yang berbeda yaitu wajah datar, senyum, tertawa, memejamkan mata, bibir manyun, dan memakai 13

20 14 kacamata. Sudut pengambilan foto dilakukan dari depan. Lalu dilakukan implementasi data yang telah di dapat menggunakan MATLAB sesuai dengan metode yang telah diusulkan. b. Studi Pustaka Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini dengan melakukan studi pada data citra yang pernah digunakan pada penelitian terkait yang sudah ada di tahun sebelumnya. 3.3 Usulan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua tahap yang dilakukan penulis terhadap data penelitian tersebut, yaitu : Data citra uji & latih Ekstraksi Fitur LBP Pencocokan wajah (K-Nearest Neighbor) Wajah teridentifikasi / tidak teridentifikasi Gambar 2 : Flowchart sistem pengenalan wajah 3.4 Eksperimen Berdasarkan usulan penelitian yang telah digambarkan ke dalam flowchart sistem pengenalan wajah pada Gambar 4 di atas, penjelasan tahap penyelesaian adalah sebagai berikut :

21 Perancangan Data Pada penelitian ini digunakan dataset wajah yang telah diambil oleh penulis yang berasal dari 20 subjek dengan 6 ekspresi wajah berbeda pada setiap subjek sehingga total keseluruhan sebanyak 120 citra Tahap Ekstraksi Fitur LBP pada Citra Latih dan Citra Uji Sebelum dilakukan ekstraksi fitur, area wajah dilakukan preprocessing yaitu normalisasi crop menjadi ukuran 400x400 dan diubah menjadi citra grayscale. Setelah itu semua citra dilakukan ekstraksi fitur LBP untuk mendapat fitur vektor histogram Tahap Pencocokan Wajah (matching) Menggunakan K-Nearest Neighbor Hasil fitur vektor histogram kemudian dijadikan sebagai inputan metode K-Nearest Neighbor yang menggunakan Chi-Square untuk pengukuran jaraknya. 3.5 Pengujian Percobaan dilakukan dengan menggunakan total citra latih sebanyak 30 gambar dari 10 subjek dan total citra uji sebanyak 10 gambar dari 10 subjek yang telah dikumpulkan, akan diuji untuk membuktikan prosentase keberhasilan pengenalan dengan metode yang telah diusulkan. Penulis melakukan perhitungan akurasi dengan algoritma recognition rate dalam persamaan berikut : Akurasi (φ) = jumlah citra wajah dikenali 100% jumlah citra wajah keseluruhan (f)

22 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisis data latih dan uji sesuai dengan metode yang telah dibahas pada bab III. Data yang digunakan berupa citra wajah RGB ukuran 400x400 dengan format.jpg yang diperoleh dari pengambilan gambar secara langsung oleh penulis. Citra diambil dari kamera handphone terhadap 20 orang dengan jarak 30 cm tegak lurus di depan kamera. Data citra dikelompokkan menjadi 20 citra wajah orang yang dapat dikenali. Setiap subjek memiliki 6 ekspresi wajah berbeda sehingga total data yang digunakan sebanyak 120 citra. Dalam penelitian ini dataset citra dibagi menjadi dua yaitu data citra latih dan data citra uji. Data citra latih diambil sejumlah 4 citra. Sedangkan data citra uji berjumlah 2 citra. Dalam penelitian ini penulis melakukan dua tahap pengujian. Pengujian pertama yaitu menggunakan data citra uji yang sama dengan data citra latih untuk mengetahui kesesuaian pengenalan citra yang dilakukan. Pengujian kedua yaitu melakukan pengujian data citra latih sejumlah 80 citra terhadap data citra uji 40 citra. Gambar 3 : Contoh citra wajah yang digunakan 16

23 Pengolahan Citra Merubah Citra RGB ke Grayscale Pada tahap pertama, seluruh citra dataset RGB (Red, Green, Blue) yang digunakan diubah menjadi bentuk Grayscale karena proses filter dilakukan pada intensitas warna hitam dan putih yang terdapat pada citra tersebut. (a) (b) Gambar 4 : (a) Citra RGB (b) Citra grayscale Ekstraksi Fitur Local Binary Pattern Langkah kedua yaitu semua citra dataset baik uji maupun latih dilakukan ekstraksi fitur menggunakan Local Binary Pattern untuk memunculkan ciri dari setiap citra wajah. Metode ini membandingkan nilai biner piksel yang ada pada pusat citra dengan 8 nilai piksel yang ada disekelilingnya. Jika nilai piksel disekelilingnya lebih kecil dari nilai piksel pusat maka akan bernilai 1 sedangkan jika lebih besar dari nilai piksel pusat makan akan bernilai 0.

24 18 Gambar 5 : Nilai pixel dari citra sebelum di LBP Gambar 6 : Nilai pixel citra setelah ekstraksi fitur LBP Gambar 7 : Citra setelah ekstraksi fitur LBP

25 19 Dari hasil ekstraksi fitur Local Binary Pattern yang diaplikasikan terhadap data citra latih dan uji, diperoleh sekumpulan nilai vektor yang selanjutnya digunakan untuk perhitungan jarak pada tahap klasifikasi guna mengenali citra wajah Klasifikasi Citra Menggunakan K-Nearest Neighbor Tahap selanjutnya setelah ekstraksi fitur Local Binary Pattern yaitu klasifikasi citra untuk dapat melakukan pengenalan citra wajah. Data citra uji dan latih dihitung jaraknya terlebih dahulu (pada penelitian ini menggunakan Chi-Square). Kemudian hasil perhitungan dari semua data citra latih yang dibandingkan terhadap citra uji akan diurutkan dan diambil citra yang paling sedikit selisih jaraknya (paling besar kemiripannya). Dari situ akan diperoleh hasil pengenalan citra wajah yang paling mirip dengan data citra yang sebelumnya telah diberi label. Langkah awal pada tahap ini yaitu membuat data citra latih yang ingin digunakan sebagai database citra wajah. Pada penelitian ini penulis menggunakan 4 data citra latih dari 20 orang. Total data citra latih sebanyak 80 citra dengan penomoran 1-20.

26 Gambar 8 : Pembuatan data latih folder 20

27 21 Gambar 9 : Vektor dari 80 citra data latih Gambar 10 : Label dari 80 citra data latih

28 22 Citra yang nantinya akan diujikan akan dikenali kemiripannya sebagai salah satu dari ke-20 citra wajah yang ada pada data citra latih atau database. 4.3 Pengujian Pengujian dilakukan dua kali yaitu pengujian pertama menggunakan data uji yang sama dengan data latih dan pengujian kedua menggunakan data uji yang berbeda dengan data latih Pengujian Pertama Pengujian pertama dilakukan dengan menguji data citra latih yang sebelumnya telah disimpan dengan citra uji yang sama dengan citra yang digunakan dalam pembuatan data citra latih. Tabel 3 : Hasil pengujian pertama data citra latih 1, k=1 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 1.jpg 1 1 True 1 3.jpg 1 1 True 1 5.jpg 1 1 True 1 6.jpg 1 1 True 10 1.jpg True 10 3.jpg True 10 5.jpg True 10 6.jpg True 11 1.jpg True 11 3.jpg True 11 5.jpg True 11 6.jpg True 12 1.jpg True 12 3.jpg True 12 5.jpg True

29 jpg True 13 1.jpg True 13 3.jpg True 13 5.jpg True 13 6.jpg True 14 1.jpg True 14 3.jpg True 14 5.jpg True 14 6.jpg True 15 1.jpg True 15 3.jpg True 15 5.jpg True 15 6.jpg True 16 1.jpg True 16 3.jpg True 16 5.jpg True 16 6.jpg True 17 1.jpg True 17 3.jpg True 17 5.jpg True 17 6.jpg True 18 1.jpg True 18 3.jpg True 18 5.jpg True 18 6.jpg True 19 1.jpg True 19 3.JPG True 19 5.jpg True 19 6.jpg True 2 1.jpg 2 2 True 2 3.jpg 2 2 True 2 5.jpg 2 2 True 2 6.jpg 2 2 True

30 jpg True 20 3.jpg True 20 5.jpg True 20 6.jpg True 3 1.jpg 3 3 True 3 3.jpg 3 3 True 3 5.jpg 3 3 True 3 6.jpg 3 3 True 4 1.jpg 4 4 True 4 3.jpg 4 4 True 4 5.jpg 4 4 True 4 6.jpg 4 4 True 5 1.jpg 5 5 True 5 3.jpg 5 5 True 5 5.jpg 5 5 True 5 6.jpg 5 5 True 6 1.jpg 6 6 True 6 3.jpg 6 6 True 6 5.jpg 6 6 True 6 6.jpg 6 6 True 7 1.jpg 7 7 True 7 3.jpg 7 7 True 7 5.jpg 7 7 True 7 6.jpg 7 7 True 8 1.jpg 8 8 True 8 3.jpg 8 8 True 8 5.jpg 8 8 True 8 6.jpg 8 8 True 9 1.jpg 9 9 True 9 3.jpg 9 9 True 9 5.jpg 9 9 True 9 6.jpg 9 9 True Jumlah benar 80

31 25 Tabel 4 : Hasil pengujian pertama data citra latih 2, k=1 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 1.jpg 1 1 True 1 2.jpg 1 1 True 1 4.jpg 1 1 True 1 6.jpg 1 1 True 10 1.jpg True 10 2.jpg True 10 4.jpg True 10 6.jpg True 11 1.jpg True 11 2.jpg True 11 4.jpg True 11 6.jpg True 12 1.jpg True 12 2.jpg True 12 4.jpg True 12 6.jpg True 13 1.jpg True 13 2.jpg True 13 4.jpg True 13 6.jpg True 14 1.jpg True 14 2.jpg True 14 4.jpg True 14 6.jpg True 15 1.jpg True 15 2.jpg True 15 4.jpg True 15 6.jpg True 16 1.jpg True 16 2.jpg True 16 4.jpg True 16 6.jpg True

32 jpg True 17 2.jpg True 17 4.jpg True 17 6.jpg True 18 1.jpg True 18 2.jpg True 18 4.jpg True 18 6.jpg True 19 1.jpg True 19 2.JPG True 19 4.jpg True 19 6.jpg True 2 1.jpg 2 2 True 2 2.jpg 2 2 True 2 4.jpg 2 2 True 2 6.jpg 2 2 True 20 1.jpg True 20 2.jpg True 20 4.jpg True 20 6.jpg True 3 1.jpg 3 3 True 3 2.jpg 3 3 True 3 4.jpg 3 3 True 3 6.jpg 3 3 True 4 1.jpg 4 4 True 4 2.jpg 4 4 True 4 4.jpg 4 4 True 4 6.jpg 4 4 True 5 1.jpg 5 5 True 5 2.jpg 5 5 True 5 4.jpg 5 5 True 5 6.jpg 5 5 True 6 1.jpg 6 6 True

33 jpg 6 6 True 6 4.jpg 6 6 True 6 6.jpg 6 6 True 7 1.jpg 7 7 True 7 2.jpg 7 7 True 7 4.jpg 7 7 True 7 6.jpg 7 7 True 8 1.jpg 8 8 True 8 2.jpg 8 8 True 8 4.jpg 8 8 True 8 6.jpg 8 8 True 9 1.jpg 9 9 True 9 2.jpg 9 9 True 9 4.jpg 9 9 True 9 6.jpg 9 9 True Jumlah benar 80 Tabel 5 : Hasil pengujian pertama data citra latih 3, k=1 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 2.jpg 1 1 True 1 3.jpg 1 1 True 1 4.jpg 1 1 True 1 5.jpg 1 1 True 10 2.jpg True 10 3.jpg True 10 4.jpg True 10 5.jpg True 11 2.jpg True 11 3.jpg True 11 4.jpg True 11 5.jpg True 12 2.jpg True 12 3.jpg True 12 4.jpg True

34 jpg True 13 2.jpg True 13 3.jpg True 13 4.jpg True 13 5.jpg True 14 2.jpg True 14 3.jpg True 14 4.jpg True 14 5.jpg True 15 2.jpg True 15 3.jpg True 15 4.jpg True 15 5.jpg True 16 2.jpg True 16 3.jpg True 16 4.jpg True 16 5.jpg True 17 2.jpg True 17 3.jpg True 17 4.jpg True 17 5.jpg True 18 2.jpg True 18 3.jpg True 18 4.jpg True 18 5.jpg True 19 2.JPG True 19 3.JPG True 19 4.jpg True 19 5.jpg True 2 2.jpg 2 2 True 2 3.jpg 2 2 True 2 4.jpg 2 2 True 2 5.jpg 2 2 True

35 jpg True 20 3.jpg True 20 4.jpg True 20 5.jpg True 3 2.jpg 3 3 True 3 3.jpg 3 3 True 3 4.jpg 3 3 True 3 5.jpg 3 3 True 4 2.jpg 4 4 True 4 3.jpg 4 4 True 4 4.jpg 4 4 True 4 5.jpg 4 4 True 5 2.jpg 5 5 True 5 3.jpg 5 5 True 5 4.jpg 5 5 True 5 5.jpg 5 5 True 6 2.jpg 6 6 True 6 3.jpg 6 6 True 6 4.jpg 6 6 True 6 5.jpg 6 6 True 7 2.jpg 7 7 True 7 3.jpg 7 7 True 7 4.jpg 7 7 True 7 5.jpg 7 7 True 8 2.jpg 8 8 True 8 3.jpg 8 8 True 8 4.jpg 8 8 True 8 5.jpg 8 8 True 9 2.jpg 9 9 True 9 3.jpg 9 9 True 9 4.jpg 9 9 True 9 5.jpg 9 9 True Jumlah benar 80

36 30 Tabel 6 : Hasil pengujian pertama data citra latih 1, k=3 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 1.jpg 1 1 True 1 3.jpg 1 1 True 1 5.jpg 1 1 True 1 6.jpg 1 1 True 10 1.jpg False 10 3.jpg True 10 5.jpg True 10 6.jpg False 11 1.jpg 11 2 False 11 3.jpg 11 2 False 11 5.jpg 11 8 False 11 6.jpg 11 8 False 12 1.jpg 12 2 False 12 3.jpg 12 2 False 12 5.jpg 12 2 False 12 6.jpg 12 2 False 13 1.jpg False 13 3.jpg False 13 5.jpg False 13 6.jpg 13 8 False 14 1.jpg True 14 3.jpg True 14 5.jpg False 14 6.jpg False 15 1.jpg 15 8 False 15 3.jpg False 15 5.jpg 15 2 False 15 6.jpg 15 8 False 16 1.jpg False 16 3.jpg 16 8 False 16 5.jpg 16 8 False 16 6.jpg 16 8 False

37 jpg True 17 3.jpg True 17 5.jpg True 17 6.jpg True 18 1.jpg 18 2 False 18 3.jpg 18 2 False 18 5.jpg 18 2 False 18 6.jpg 18 2 False 19 1.jpg 19 2 False 19 3.JPG 19 8 False 19 5.jpg 19 8 False 19 6.jpg 19 8 False 2 1.jpg 2 2 True 2 3.jpg 2 2 True 2 5.jpg 2 2 True 2 6.jpg 2 2 True 20 1.jpg 20 2 False 20 3.jpg 20 2 False 20 5.jpg 20 8 False 20 6.jpg False 3 1.jpg 3 2 False 3 3.jpg 3 2 False 3 5.jpg 3 2 False 3 6.jpg 3 2 False 4 1.jpg 4 4 True 4 3.jpg 4 17 False 4 5.jpg 4 17 False 4 6.jpg 4 17 False 5 1.jpg 5 17 False 5 3.jpg 5 5 True 5 5.jpg 5 5 True 5 6.jpg 5 5 True 6 1.jpg 6 6 True

38 jpg 6 17 False 6 5.jpg 6 6 True 6 6.jpg 6 2 False 7 1.jpg 7 2 False 7 3.jpg 7 2 False 7 5.jpg 7 2 False 7 6.jpg 7 17 False 8 1.jpg 8 17 False 8 3.jpg 8 8 True 8 5.jpg 8 8 True 8 6.jpg 8 8 True 9 1.jpg 9 8 False 9 3.jpg 9 17 False 9 5.jpg 9 2 False 9 6.jpg 9 8 False Jumlah benar 25 Tabel 7 : Hasil pengujian pertama data citra latih 2, k=3 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 1.jpg 1 1 True 1 2.jpg 1 1 True 1 4.jpg 1 1 True 1 6.jpg 1 1 True 10 1.jpg False 10 2.jpg True 10 4.jpg True 10 6.jpg False 11 1.jpg True 11 2.jpg 11 8 False 11 4.jpg 11 8 False 11 6.jpg 11 8 False 12 1.jpg 12 2 False 12 2.jpg 12 2 False 12 4.jpg 12 2 False

39 jpg 12 2 False 13 1.jpg False 13 2.jpg False 13 4.jpg 13 8 False 13 6.jpg 13 8 False 14 1.jpg True 14 2.jpg True 14 4.jpg True 14 6.jpg False 15 1.jpg 15 8 False 15 2.jpg 15 8 False 15 4.jpg 15 2 False 15 6.jpg 15 8 False 16 1.jpg False 16 2.jpg 16 8 False 16 4.jpg False 16 6.jpg 16 8 False 17 1.jpg True 17 2.jpg True 17 4.jpg True 17 6.jpg True 18 1.jpg 18 2 False 18 2.jpg 18 2 False 18 4.jpg 18 2 False 18 6.jpg 18 2 False 19 1.jpg 19 2 False 19 2.JPG 19 8 False 19 4.jpg 19 2 False 19 6.jpg 19 8 False 2 1.jpg 2 2 True 2 2.jpg 2 2 True 2 4.jpg 2 2 True 2 6.jpg 2 2 True

40 jpg 20 2 False 20 2.jpg False 20 4.jpg 20 2 False 20 6.jpg False 3 1.jpg 3 3 True 3 2.jpg 3 3 True 3 4.jpg 3 3 True 3 6.jpg 3 3 True 4 1.jpg 4 4 True 4 2.jpg 4 17 False 4 4.jpg 4 4 True 4 6.jpg 4 17 False 5 1.jpg 5 5 True 5 2.jpg 5 5 True 5 4.jpg 5 5 True 5 6.jpg 5 5 True 6 1.jpg 6 6 True 6 2.jpg 6 6 True 6 4.jpg 6 6 True 6 6.jpg 6 6 True 7 1.jpg 7 2 False 7 2.jpg 7 2 False 7 4.jpg 7 2 False 7 6.jpg 7 17 False 8 1.jpg 8 8 True 8 2.jpg 8 8 True 8 4.jpg 8 8 True 8 6.jpg 8 8 True 9 1.jpg 9 8 False 9 2.jpg 9 8 False 9 4.jpg 9 5 False 9 6.jpg 9 8 False Jumlah benar 36

41 35 Tabel 8 : Hasil pengujian pertama data citra latih 3, k=3 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 2.jpg 1 1 True 1 3.jpg 1 1 True 1 4.jpg 1 1 True 1 5.jpg 1 1 True 10 2.jpg True 10 3.jpg True 10 4.jpg True 10 5.jpg True 11 2.jpg False 11 3.jpg 11 2 False 11 4.jpg False 11 5.jpg False 12 2.jpg 12 2 False 12 3.jpg 12 2 False 12 4.jpg 12 2 False 12 5.jpg 12 2 False 13 2.jpg False 13 3.jpg False 13 4.jpg False 13 5.jpg True 14 2.jpg False 14 3.jpg True 14 4.jpg True 14 5.jpg True 15 2.jpg False 15 3.jpg False 15 4.jpg 15 2 False 15 5.jpg 15 2 False 16 2.jpg False 16 3.jpg False 16 4.jpg False 16 5.jpg False

42 jpg True 17 3.jpg True 17 4.jpg True 17 5.jpg True 18 2.jpg 18 2 False 18 3.jpg 18 2 False 18 4.jpg 18 2 False 18 5.jpg 18 2 False 19 2.JPG False 19 3.JPG False 19 4.jpg 19 2 False 19 5.jpg False 2 2.jpg 2 2 True 2 3.jpg 2 2 True 2 4.jpg 2 2 True 2 5.jpg 2 2 True 20 2.jpg False 20 3.jpg 20 2 False 20 4.jpg 20 2 False 20 5.jpg False 3 2.jpg 3 3 True 3 3.jpg 3 3 True 3 4.jpg 3 3 True 3 5.jpg 3 3 True 4 2.jpg 4 17 False 4 3.jpg 4 17 False 4 4.jpg 4 4 True 4 5.jpg 4 17 False 5 2.jpg 5 17 False 5 3.jpg 5 5 True 5 4.jpg 5 5 True 5 5.jpg 5 5 True 6 2.jpg 6 17 False

43 jpg 6 17 False 6 4.jpg 6 6 True 6 5.jpg 6 17 False 7 2.jpg 7 2 False 7 3.jpg 7 2 False 7 4.jpg 7 2 False 7 5.jpg 7 2 False 8 2.jpg 8 8 True 8 3.jpg 8 8 True 8 4.jpg 8 8 True 8 5.jpg 8 8 True 9 2.jpg 9 17 False 9 3.jpg 9 17 False 9 4.jpg 9 17 False 9 5.jpg 9 2 False Jumlah benar Pengujian Kedua Pengujian kedua dilakukan dengan menguji citra uji terhadap data citra latih DataCitraLatih.mat dengan membuka salah satu gambar citra uji yang ingin dikenali. Tabel 9 : Hasil pengenalan menggunakan data uji 1, k=1 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 2.jpg 1 1 True 1 4.jpg 1 1 True 10 2.jpg True 10 4.jpg True 11 2.jpg 11 8 False 11 4.jpg 11 8 False 12 2.jpg 12 2 False 12 4.jpg 12 2 False 13 2.jpg False

44 jpg False 14 2.jpg True 14 4.jpg False 15 2.jpg False 15 4.jpg 15 2 False 16 2.jpg False 16 4.jpg False 17 2.jpg True 17 4.jpg True 18 2.jpg 18 2 False 18 4.jpg 18 2 False 19 2.JPG False 19 4.jpg 19 2 False 2 2.jpg 2 2 True 2 4.jpg 2 2 True 20 2.jpg False 20 4.jpg False 3 2.jpg 3 2 False 3 4.jpg 3 3 True 4 2.jpg 4 17 False 4 4.jpg 4 17 False 5 2.jpg 5 5 True 5 4.jpg 5 5 True 6 2.jpg 6 8 False 6 4.jpg 6 8 False 7 2.jpg 7 2 False 7 4.jpg 7 2 False 8 2.jpg 8 8 True 8 4.jpg 8 8 True 9 2.jpg 9 17 False 9 4.jpg 9 5 False Jumlah benar 14 Tabel 10 : Hasil pengenalan menggunakan data uji 2, k=1

45 39 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 3.jpg 1 1 True 1 5.jpg 1 1 True 10 3.jpg True 10 5.jpg 10 2 False 11 3.jpg 11 2 False 11 5.jpg 11 8 False 12 3.jpg 12 2 False 12 5.jpg 12 2 False 13 3.jpg False 13 5.jpg False 14 3.jpg True 14 5.jpg True 15 3.jpg False 15 5.jpg False 16 3.jpg False 16 5.jpg False 17 3.jpg True 17 5.jpg True 18 3.jpg 18 2 False 18 5.jpg 18 2 False 19 3.JPG 19 8 False 19 5.jpg 19 8 False 2 3.jpg 2 2 True 2 5.jpg 2 2 True 20 3.jpg False 20 5.jpg 20 8 False 3 3.jpg 3 2 False 3 5.jpg 3 3 True 4 3.jpg 4 17 False 4 5.jpg 4 17 False 5 3.jpg 5 5 True 5 5.jpg 5 5 True

46 jpg 6 17 False 6 5.jpg 6 8 False 7 3.jpg 7 2 False 7 5.jpg 7 2 False 8 3.jpg 8 8 True 8 5.jpg 8 8 True 9 3.jpg 9 17 False 9 5.jpg 9 8 False Jumlah benar 14 Tabel 11 : Hasil pengenalan menggunakan data uji 3, k=1 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 1.jpg 1 1 True 1 6.jpg 1 1 True 10 1.jpg False 10 6.jpg False 11 1.jpg 11 2 False 11 6.jpg False 12 1.jpg 12 2 False 12 6.jpg 12 2 False 13 1.jpg False 13 6.jpg False 14 1.jpg True 14 6.jpg False 15 1.jpg False 15 6.jpg False 16 1.jpg False 16 6.jpg False 17 1.jpg True 17 6.jpg True 18 1.jpg 18 2 False 18 6.jpg 18 2 False 19 1.jpg 19 2 False 19 6.jpg False

47 jpg 2 2 True 2 6.jpg 2 2 True 20 1.jpg False 20 6.jpg False 3 1.jpg 3 3 True 3 6.jpg 3 2 False 4 1.jpg 4 17 False 4 6.jpg 4 17 False 5 1.jpg 5 5 True 5 6.jpg 5 5 True 6 1.jpg 6 17 False 6 6.jpg 6 2 False 7 1.jpg 7 2 False 7 6.jpg 7 17 False 8 1.jpg 8 8 True 8 6.jpg 8 8 True 9 1.jpg 9 17 False 9 6.jpg 9 17 False Jumlah benar 12 Tabel 12 : Hasil pengenalan data uji 1, k=3 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 2.jpg 1 1 True 1 4.jpg 1 1 True 10 2.jpg True 10 4.jpg True 11 2.jpg False 11 4.jpg False 12 2.jpg 12 2 False 12 4.jpg 12 2 False 13 2.jpg False 13 4.jpg False 14 2.jpg False 14 4.jpg False

48 jpg False 15 4.jpg 15 2 False 16 2.jpg False 16 4.jpg False 17 2.jpg True 17 4.jpg True 18 2.jpg 18 2 False 18 4.jpg 18 2 False 19 2.JPG False 19 4.jpg 19 2 False 2 2.jpg 2 2 True 2 4.jpg 2 2 True 20 2.jpg False 20 4.jpg 20 2 False 3 2.jpg 3 2 False 3 4.jpg 3 2 False 4 2.jpg 4 17 False 4 4.jpg 4 4 True 5 2.jpg 5 17 False 5 4.jpg 5 5 True 6 2.jpg 6 17 False 6 4.jpg 6 17 False 7 2.jpg 7 2 False 7 4.jpg 7 2 False 8 2.jpg 8 17 False 8 4.jpg 8 17 False 9 2.jpg 9 17 False 9 4.jpg 9 5 False Jumlah benar 10 Tabel 13 : Hasil pengenalan data uji 2, k=3 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 3.jpg 1 1 True 1 5.jpg 1 1 True

49 jpg 10 2 False 10 5.jpg False 11 3.jpg 11 2 False 11 5.jpg 11 2 False 12 3.jpg 12 2 False 12 5.jpg 12 2 False 13 3.jpg False 13 5.jpg False 14 3.jpg True 14 5.jpg True 15 3.jpg False 15 5.jpg 15 2 False 16 3.jpg False 16 5.jpg 16 5 False 17 3.jpg True 17 5.jpg True 18 3.jpg 18 2 False 18 5.jpg 18 2 False 19 3.JPG False 19 5.jpg False 2 3.jpg 2 2 True 2 5.jpg 2 2 True 20 3.jpg False 20 5.jpg False 3 3.jpg 3 3 True 3 5.jpg 3 3 True 4 3.jpg 4 17 False 4 5.jpg 4 17 False 5 3.jpg 5 5 True 5 5.jpg 5 5 True 6 3.jpg 6 17 False 6 5.jpg 6 17 False 7 3.jpg 7 17 False

50 jpg 7 2 False 8 3.jpg 8 8 True 8 5.jpg 8 8 True 9 3.jpg 9 17 False 9 5.jpg 9 2 False Jumlah benar 14 Tabel 14 : Hasil pengenalan data uji 3, k=3 File Uji Target Hasil Uji Keterangan 1 1.jpg 1 1 True 1 6.jpg 1 1 True 10 1.jpg False 10 6.jpg False 11 1.jpg 11 2 False 11 6.jpg False 12 1.jpg False 12 6.jpg 12 2 False 13 1.jpg False 13 6.jpg False 14 1.jpg True 14 6.jpg False 15 1.jpg False 15 6.jpg False 16 1.jpg False 16 6.jpg False 17 1.jpg True 17 6.jpg True 18 1.jpg 18 2 False 18 6.jpg 18 2 False 19 1.jpg False 19 6.jpg False 2 1.jpg 2 2 True 2 6.jpg 2 2 True 20 1.jpg False

51 jpg False 3 1.jpg 3 3 True 3 6.jpg 3 2 False 4 1.jpg 4 4 True 4 6.jpg 4 17 False 5 1.jpg 5 5 True 5 6.jpg 5 5 True 6 1.jpg 6 17 False 6 6.jpg 6 17 False 7 1.jpg 7 2 False 7 6.jpg 7 17 False 8 1.jpg 8 8 True 8 6.jpg 8 8 True 9 1.jpg 9 17 False 9 6.jpg 9 17 False Jumlah benar Perhitungan Akurasi Perhitungan akurasi dilakukan untuk mengetahui seberapa bagus penerapan metode ekstraksi fitur Local Binary Pattern pada pengenalan wajah. Perhitungan akurasi ini dilakukan menggunakan algoritman recognition rate. Tingkat akurasi pada pengujian pertama yang menguji kesesuaian masing masing data citra latih (data citra latih 1, 2, & 3) mencapai 100% pada kondisi k=1. Namun tingkat akurasi mengalami penurunan saat k=3. Hasil dapat dilihat pada tabel Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, lebih baik menggunakan nilai k=1 karena hasilnya yang mencapai 100% sehingga data citra latih 1, 2, & 3 sesuai dan sudah layak untuk dijadikan sebagai database. Tabel 15 : Tingkat akurasi pada pengujian pertama Data k=1 k=3 Data citra latih 1 100% 31,25% Data citra latih 2 100% 45%

52 46 Data citra latih 3 100% 41,25% Tingkat akurasi rata 100% 39,16% Tingkat akurasi pada pengujian kedua yang melakukan pengenalan citra wajah antara data citra latih dan data citra uji yang berbeda dari data citra latih yang sudah disimpan menunjukkan bahwa kondisi k=1 lebih baik daripada saat nilai k=3. Hasil tingkat akurasi pengenalan citra dapat dilihat di tabel Tabel 16 : Tingkat akurasi pada pengujian kedua Data k=1 k=3 Data citra uji 1 35% 25% Data citra uji 2 35% 35% Data citra uji 3 30% 32,5% Tingkat akurasi rata 33,3% 30,83% 4.5 Tampilan GUI Penulis juga membuat tampilan GUI untuk sistem pengenalan wajah ini agar lebih mudah dalam melakukan proses pengenalan, pelatihan, dan pengujian data. Gambar tampilan GUI untuk pengenalan wajah ditampilkan dalam gambar di bawah ini.

53 47 Gambar 11 : GUI pengenalan wajah Dalam GUI pengenalan wajah terdapat 5 tombol yaitu tombol Buka gambar untuk mengambil data gambar yang ingin dilakukan pengenalan. Tombol Kenali gambar untuk mendapatkan hasil pengenalan. Tombol Buat Latih Folder untuk membuat database citra latih. Tombol Menu Uji Folder untuk melakukan pengujian pengenalan wajah dari folder citra uji terhadap database citra latih. Tombol Menu awal yang memuat halaman pertama atau cover dari sistem pengenalan wajah.

54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan algoritma Chi-Square yang diterapkan dalam KNN memiliki tingkat akurasi rata rata 50,83%. 2. Kesesuaian data citra latih terjadi saat nilai k=1 yaitu sebesar 100%. 3. Rata rata tingkat akurasi pengenalan wajah paling baik terjadi saat nilai k=1. 4. Tingkat pengenalan wajah paling baik terjadi saat data citra uji yang dipakai tidak menggunakan aksesoris. 5. Semakin tinggi nilai k yang digunakan, semakin rendah tingkat akurasi yang didapatkan. 6. Variasi ekspresi dan penggunaan aksesoris pada data citra berpengaruh dalam pengenalan wajah. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang diatas, beberapa saran untuk penelitian serupa yaitu : 1. Sebaiknya pada saat pengambilan data citra latih dalam kondisi pencahayaan yang sama. 2. Penerapan metode LBP yang digunakan dibagi terlebih dahulu menjadi beberapa blok sehingga ciri yang didapatkan dari setiap citra akan lebih spesifik. 3. Melakukan tahap pre-processing pada citra sebelum pengenalan. 48

55 DAFTAR PUSTAKA [1] Sarabjit Singh, Amritpal Kaur, and Taqdir, "A Face Recognition Technique using Local Binary Pattern Method," vol. 4, no. 3, [2] Eko Wahyudi, Hendra Kusuma, and Wirawan, "Perbandingan Unjuk Kerja Pengenalan Wajah Berbasis Fitur Local Binary Pattern dengan Algoritma PCA dan Chi Square," [3] Faisal Nur Achsani, Ratri Dwi Atmaja, and Rita Purnamasari, "Deteksi Adanya Cacat Pada Kayu Menggunakan Metode Local Binary Pattern". [4] Timo Ahonen, Abdenour Hadid, and Matti Pietik, "Face Description with Local Binary Pattern: Application to Face Recognition," vol. 28, [5] Timo Ahonen, Abdenour Hadid, and Matti Pietikainen, "Face Recognition with Local Binary Patterns," [6] K.S Maheswari and C. Harinath Babu, "A Color Face Recognition Using PCA and KNN Classifier," International Journal & Magazine of Engineering, Technology, Management and Research, vol. II, no. 9, September [7] Md. Abdur Rahim, Md. Najmul Hossain, Tanzillah Wahid, and Md. Shafiul Azam, "Face Recognition using Local Binary Patterns (LBP)," Global Journal Of Computer Science And Technology, vol. 13, no. 4, [8] Abdenour Hadid, "The Local Binary Pattern Approach and its Applications to Face Analysis," in International Workshops on Image Processing Theory, Tools and Applications, Finlandia, 2008, pp [9] Di Huang, Caifeng Shan, Mohsen Ardebilian, Yunhong Wang, and Liming Chen, "Local Binary Patterns and Its Application to Facial Image Analysis: A Survey," IEEE Transactions on Systems, Man, and Cybernetics - Part C: Applications and Reviews, vol. 41, pp , November

56 50 [10 Endra Budi Utomo, "Pengenalan Wajah Wanita Berkerudung Menggunakan ] Metode 2DPCA dan K-Nearest Neighbor," Semarang, [11 M. Miftah, "Pengenalan Wajah Untuk Keamanan Laptop Dengan Metode ] Triangle Face," [12 I. N. Piarsa and R. Hisamuddin, "Sistem Verifikasi Online Menggunakan ] Wajah," vol. 9, [13 D. F. Azis, "Simulasi Akses Ruangan Pada Sistem Pengenalan Wajah ] Menggunakan Metode Triangle Face," [14 M. Dwisnanto Putro, Teguh Bharata Adji, and Bondhan Winduratna, "Sistem ] Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones," [15 M. H. Purnomo and A. Muntasa, Konsep Pengolahan Citra Digital dan ] Ekstraksi Fitur. Yogyakarta: Graha Ilmu, [16 T. Mitsa, Temporal Data Mining. New York, ] [17 Nursalim, Suprapedi, and H. Himawan, "Klasifikasi Bidang Kerja Lulusan ] Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor," Jurnal Teknologi Informasi, vol. 10, April [18 (2002) Cambridge University Computer Laboratory. [Online]. ] [19 Eko Wahyudi, Wirawan, and Hendra Kusuma, "Teknik Pengenalan Wajah ] Berbasis Fitur Local Binary Pattern (LBP)". [20 (2013, Januari) Informatika. [Online]. ] 2.htm [21 Ming-Hsuan Yang, David J. Kriegman, and Narendra Ahuja, "Detecting Face in ] Images: A Survey," vol. 24, [22 Hendra Kusuma, Wirawan, and Djoko Purwanto, "Single Scale Retinex dan

57 51 ] Histogram Remapping untuk Perbaikan Recognition Rate pada Eigenspace-based Face Recognition," [23 The University of Auckland. (2010, Mei) Microsoft Power Point - Image ] Filtering-6.ppt. [Online]. 20Filtering_2up.pdf

Perbandingan Unjuk Kerja Pengenalan Wajah Berbasis Fitur Local Binary Pattern dengan Algoritma PCA dan Chi Square

Perbandingan Unjuk Kerja Pengenalan Wajah Berbasis Fitur Local Binary Pattern dengan Algoritma PCA dan Chi Square PAPER ID : 102 Perbandingan Unjuk Kerja Pengenalan Wajah Berbasis Fitur Local Binary Pattern dengan Algoritma PCA dan Chi Square Eko Wahyudi 1), Hendra Kusuma 2), Wirawan 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

TEKNIK PENGENALAN WAJAH BERBASIS FITUR LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

TEKNIK PENGENALAN WAJAH BERBASIS FITUR LOCAL BINARY PATTERN (LBP) TEKNIK ENGENALAN WAJAH BERBASIS FITUR LOCAL BINARY ATTERN (LB) Eko Wahyudi, Wirawan dan Hendra Kusuma Jurusan Teknik Elektro- FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111

Lebih terperinci

Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP)

Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP) Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP) Oleh: Eko Wahyudi NRP. 2208 100 629 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Wirawan, DEA Ir. Hendra Kusuma, M.Eng Latar Belakang ( Permasalahan Sistem

Lebih terperinci

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR DWI ACHTI NOVIATUR R. 2208100656 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA (Ir. Hendra Kusuma, M.Eng) PIE Problem Representasi Citra

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam

Lebih terperinci

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Adjacent Pixel Intensity Difference Quantization Histogram Generation Oleh : ANDIK MABRUR 1206 100 716 Dosen Pembimbing : Drs. Soetrisno, MI.Komp. Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

ANALISA PENGUKURAN SIMILARITAS BERDASARKAN JARAK MINIMUM PADA PENGENALAN WAJAH 2D MENGGUNAKAN DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISA PENGUKURAN SIMILARITAS BERDASARKAN JARAK MINIMUM PADA PENGENALAN WAJAH 2D MENGGUNAKAN DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ANALISA PENGUKURAN SIMILARITAS BERDASARKAN JARAK MINIMUM PADA PENGENALAN WAJAH 2D MENGGUNAKAN DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Fetty Tri Anggraeny, Wahyu J.S Saputra Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES 1 Uji Kinerja Face Recognition Menggunakan Eigenfaces UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES ABDUL AZIS ABDILLAH 1 1STKIP Surya, Tangerang, Banten, abdillah.azul@gmail.com Abstrak. Pada paper

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

Principal Component Analysis

Principal Component Analysis Perbandingan Ukuran Jarak pada Proses Pengenalan Wajah Berbasis Principal Component Analysis (PCA) Pembimbing: Dr.Ir.Wirawan, DEA (Ir. Hendra Kusuma, M.Eng) Nimas Setya Yaniar 2208.100.616 POSE (posisi

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE Widodo Muda Saputra, Helmie Arif Wibawa, S.Si, M.Cs, dan Nurdin Bahtiar, S.Si, M.T Fakultas Sains dan Matematika, Jurusan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem pengenalan wajah ini yaitu input, proses dan output. Dengan input bahan penelitian

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan masalah

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Formulir C1 Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan dokumen hasil perolehan suara pemilu di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Formulir C1 kemudian dikumpulkan dan dilakukan

Lebih terperinci

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Sinar Monika 1, Abdul Rakhman 1, Lindawati 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki + 30.000 spesies tumbuh-tumbuhan ([Depkes] 2007). Tumbuh-tumbuhan tersebut banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Seiring

Lebih terperinci

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Cahya Hijriansyah 1, Achmad Solichin 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan sebagai langkah awal dari suatu penelitian. Mencari

Lebih terperinci

Pengenalan Wajah dengan Metode Subspace LDA (Linear Discriminant Analysis)

Pengenalan Wajah dengan Metode Subspace LDA (Linear Discriminant Analysis) Pengenalan Wajah dengan Metode Subspace LDA (Linear Discriminant Analysis) Ratna Nur Azizah Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana Oleh: Riza Prasetya Wicaksana 2209 105 042 Pembimbing I : Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001 Pembimbing II : Muhtadin, ST., MT. NIP. 198106092009121003 Latar belakang Banyaknya

Lebih terperinci

Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram

Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram Ion Ataka Halela 1,Bowo Nurhadiyono,S.Si, M.Kom 2,Farah Zakiyah Rahmanti 3 1 Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Berikut adalah beberapa definisi dari citra, antara lain: rupa; gambar; gambaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sebuah fungsi dua dimensi, f(x, y), di mana x dan y adalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT Riza Agung Firmansyah 1), Djoko Purwanto 2), Ronny Mardiyanto 3) 1), 2),3) Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT Riza Agung Firmansyah1) Djoko Purwanto2) Ronny Mardiyanto3) 1) 2)3) Teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI Nama Mahasiswa : Yuliono NRP : 1206 100 720 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Soetrisno, M.IKomp

Lebih terperinci

Nurul Ilmi 1 1 Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung

Nurul Ilmi 1 1 Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung Pengenalan Angka Tulisan Tangan dengan Menggunakan Local Binary Pattern Variance dan Klasifikasi K-Nearest Neighbour Handwriting Digit Recognition with Use Local Binary Pattern Variance and K-Nearest Neighbour

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Penelitian mengenai pengenalan wajah termotivasi oleh banyaknya aplikasi praktis yang diperlukan dalam identifikasi wajah. Pengenalan wajah sebagai salah satu dari teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Webcam Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media yang berorientasi pada image dan video dengan resolusi tertentu. Umumnya webcam adalah sebuah perngkat

Lebih terperinci

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Wawan Kurniawan Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi wwnkurnia79@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE Andre Sitorus (0822107) Jurusan Teknik Elektro email: tiantorus11@gmail.com ABSTRAK Pola yang dibentuk oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Pengenalan wajah merupakan suatu teknologi dalam dunia kecerdasan buatan agar komputer dapat meniru kemampuan otak manusia dalam mendeteksi dan mengenali

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Iman Ilmawan Muharam Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat ilmawan@sta.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor PENGENALAN KADAR TOTAL PADAT TERLARUT PADA BUAH BELIMBING BERDASAR CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBORHOOD (KNN)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan algoritma yang akan digunakan pada sistem pengenalan wajah. Bagian yang menjadi titik berat dari tugas akhir

Lebih terperinci

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login The 13 th Industrial Electronics Seminar 011 (IES 011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 6, 011 Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine

Lebih terperinci

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE Fiqih Ismawan Dosen Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

pola-pola yang terdapat pada suatu daerah bagian citra. Tekstur juga dapat membedakan permukaan dari beberapa kelas.

pola-pola yang terdapat pada suatu daerah bagian citra. Tekstur juga dapat membedakan permukaan dari beberapa kelas. Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup penelitian ini adalah: 1. Objek citra adalah data citra daun tumbuhan obat dan citra pohon tanaman hias di Indonesia. 2. Dalam penelitian ini operator MBLBP yang

Lebih terperinci

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING Rony Wijanarko *, Nugroho Eko Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 68 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Algoritma Pengujian dilakukan untuk mendapatkan algoritma yang paling optimal dari segi kecepatan dan tingkat akurasi yang dapat berjalan secara real time pada smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan wajah (face recognition) merupakan salah satu teknologi biometric yang sangat dibutuhkan dalam berbagai aplikasi, seperti keamanan, verifikasi (pembuktian)

Lebih terperinci

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi. dalam contoh ini variance bernilai 2000 I p I t 2 = (200-150) 2 + (150-180) 2 + (250-120) I p I t 2 = 28400. D p (t) = exp(-28400/2*2000) D p (t) = 8.251 x 10-4. Untuk bobot t-link {p, t} dengan p merupakan

Lebih terperinci

Dedi Argya Nugroho Effendi 1,Erna Zuni Astuti 2 1,2

Dedi Argya Nugroho Effendi 1,Erna Zuni Astuti 2 1,2 37 Pengelompokan Jenis Tekstur Kayu Menggunakan K- Nearest Neighbor dan Ekstraksi Fitur Histogram Wood Texture Classification Using K-Nearest Neighbor and Histogram Feature Extraction Dedi Argya Nugroho

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Artificial Intelligence Artificial Intelligence adalah studi tentang bagaimana komputer melakukan sesuatu dimana saat itu orang melakukannya lebih baik. (Rich dan Knight, 1991).

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) DAN MULTISCALE LOCAL BINARY PATTERN (MLBP) DALAM PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH Yuwono (0922013) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR Ardilla Ayu Dewanti Ridwan, Ivanna K. Timotius, Iwan Setyawan PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN Herfina 1) 1) Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Pakuan Jl. Pakuan PO BOX 452, Ciheuleut Bogora email : herfinario@yahoo.com

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: kustiannunu@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Deteksi Senyum Menggunakan Fitur Gabor dan Histograms of Oriented Gradients pada Bagian Mulut, Hidung, dan Mata

Deteksi Senyum Menggunakan Fitur Gabor dan Histograms of Oriented Gradients pada Bagian Mulut, Hidung, dan Mata Deteksi Senyum Menggunakan Fitur Gabor dan Histograms of Oriented Gradients pada Bagian Mulut, Hidung, dan Mata Berty Chrismartin Lumban Tobing Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Depok berty.chrismartin@ui.ac.id

Lebih terperinci

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE Riandika Lumaris dan Endang Setyati Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya riandika.lumaris@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) Ardy Dwi Caesaryanto¹, Bambang Hidayat², Ratri Dwi Atmaja³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas

Lebih terperinci

YOGI WARDANA NRP

YOGI WARDANA NRP PENGEMBANGAN ALGORITMA SISTEM IDENTIFIKASI MATA MANUSIA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DENGAN METODE GABOR PADA PERALATAN AOI ( AUTOMATED OPTICAL INSPECTION ) YOGI WARDANA NRP. 2107 100 115 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR 1 Fandiansyah, 2 Jayanti Yusmah Sari, 3 Ika Purwanti Ningrum Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan Gambar 8 Struktur PNN. 1. Lapisan pola (pattern layer) Lapisan pola menggunakan 1 node untuk setiap data pelatihan yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka, berikut beberapa contoh penelitian telapak kaki yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Oleh: RIDHO ARY SUMARNO 13.1.03.02.0092 Dibimbing oleh : 1. Hermin Istiasih M.T., M.M. 2. Mochammad Bilal S.kom.,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION J~ICON, Vol. 3 No. 2, Oktober 2015, pp. 89 ~ 95 89 IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION Rini Miyanti Maubara 1, Adriana Fanggidae

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION

SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION Holisah, Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania holisah62@gmail.com Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengenalan Wajah dengan Filter Gabor Menggunakan Algoritma Linear Discriminant Analysis (LDA)

Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengenalan Wajah dengan Filter Gabor Menggunakan Algoritma Linear Discriminant Analysis (LDA) Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengenalan Wajah dengan Filter Gabor Menggunakan Algoritma Linear Discriminant Analysis (LDA) Erma Rachmawati Jurusan Teknik Elektro- FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS KUNYIT (Curcuma Domestica Val.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI MINKOWSKI DISTANCE FAMILY

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS KUNYIT (Curcuma Domestica Val.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI MINKOWSKI DISTANCE FAMILY SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS KUNYIT (Curcuma Domestica Val.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI MINKOWSKI DISTANCE FAMILY 1 Devi Puspita Sari (08018272), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 : Mulai Pengumpulan Data Analisa

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH PADA PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

PENGENALAN WAJAH PADA PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA LOCAL BINARY PATTERN (LBP) PENGENALAN WAJAH PADA PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA LOCAL BINARY PATTERN (LBP) FACE RECOGNITION BASED ON THE ANDROID DEVICE USING LOCAL BINARY PATTERN (LBP) ALGORITHM 1 Qawlan Akariman, 2 Agung

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS Widyawan Tarigan NRP : 0222062 email : widyawan_tarigan@yahoo.com ABSTRAK Pada sistem pengenalan wajah, merancang deskriptor

Lebih terperinci

PERBAIKAN CITRA UNTUK PENGENALAN WAJAH PADA CITRA WAJAH DENGAN PENCAHAYAAN TIDAK MERATA

PERBAIKAN CITRA UNTUK PENGENALAN WAJAH PADA CITRA WAJAH DENGAN PENCAHAYAAN TIDAK MERATA PERBAIKAN CITRA UNTUK PENGENALAN WAJAH PADA CITRA WAJAH DENGAN PENCAHAYAAN TIDAK MERATA Naser Jawas STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan no.86, Renon, Denpasar 80226 Email : naser.jawas@stikom-bali.ac.id1)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

FERY ANDRIYANTO

FERY ANDRIYANTO SISTEM ANALISA IMAGE PROCESSING UNTUK MENCARI KEMIRIPAN PADA TEKSTUR WARNA KULIT MANUSIA MENGGUNAKAN HISTOGRAM WARNA SKRIPSI Oleh : FERY ANDRIYANTO 0734010123 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM

IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM 1 IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI DAN Ratna Dwi Jayanti A11.2011.05949 Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN Zeth Pasongli (0222113) Jurusan Teknik Elektro Email: zeth_pasongli@yahoo.com ABSTRAK Pola pembuluh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION Pradityo Utomo Program Studi D3 Manajemen Informatika Universitas Merdeka Madiun pradityou@gmail.com ABSTRACT Information

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS)

JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS) JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS) SIGNATURE RECOGNITION USING 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS) Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 41 Analisa Analisa merupakan tahap paling utama dalam melakuakan penelitian Tahapan analisa digunakan untuk menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Dalam mengetahui suatu bahan jenis kulit cukup sulit karena bahan jenis kulit memeliki banyak jenis. Setiap permukaan atau tekstur dari setiap jenisnya

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH Akhyar 1*, Risanuri Hidayat 1, Bimo Sunarfri Hantono 1 1 Department of Electrical Engineering and Information Technology, Universitas Gadjah Mada *

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi, terutama instansi pendidikan tinggi yang memiliki kegiatan secara rutin setiap harinya selalu mengadakan proses pendidikan dengan cara melakukan tatap

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan perangkat lunak dari sistem biometrik sidik jari dibuat dibagi menjadi 2 module utama yakni : module enhencement sidik jari berikut aplikasi penyimpanan kedalam database

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Citra Digital Berbasis Color Constancy Menggunakan Gray World

Peningkatan Kualitas Citra Digital Berbasis Color Constancy Menggunakan Gray World Peningkatan Kualitas Citra Digital Berbasis Color Constancy Menggunakan Heri Priya Waspada, *, Supeno Mardi Susiki Nugroho, Eko Mulyanto Yuniarno S Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) Vikri Ahmad Fauzi (0722098) Jurusan Teknik Elektro email: vikriengineer@gmail.com

Lebih terperinci