PENGEMBANGAN F ASILIT AS lradiasi SIKLOTRON-BA T AN UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP FLUOR-IS

dokumen-dokumen yang mirip
PREDIKSI SECARA TEORI AKTIVITAS 18F DARI HASIL REAKSI 18O(p,n)18F PADA BEBERAPA SIKLOTRON MEDIK

PREDIKSI SECARA TEORI AKTIVITAS

TEKNIK MEMV ARIASI ENERGI BERKAS PROTON DARIAKSELERATORENERGITETAP MENGGUNAKAN DEGRADER ALUMINIUM. Hari Suryanto, Silakhuddin

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI HASIL PRODUKSI RADIONUKLIDA F-18 DARI TARGET AIR DIPERKAYA O-18 MENGGUNAKAN SIKLOTRON ECLIPSE 11 MeV DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKSELERATOR PARTIKEL BERMUATAN. Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasional

DESAIN DASAR KOMPONEN-KOMPONEN DAN PER- HITUNGAN PRODUKSI

PENENTUAN HASIL PRODUK RADIOISOTOP FLUOR-18 PADA FASILITAS SIKLOTRON DECY-13

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasional (PSTA-BATAN) Yogyakarta sebagai lembaga pemerintah non departemen memiliki tugas

EKSPERIMEN UJI PADA DAYA TINGGI DARI HEAD SUMBER ION UNTUK SIKLOTRON

PENENTUAN BESARAN EFEK BERKAS PROTON PADA FASILITAS TARGET SIKLOTRON DECY-13

BAB I PENDAHULUAN. (target 20 Ne alami + 19 F alami untuk pengemban/carrier). 18 F kemudian disintesis menjadi

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

PENGOPERASIAN CYCLONE 18/9 UNTUK PRODUKSI RADIONUKLIDA 18 F DALAM PENYIAPAN RADIOFARMAKA FDG DI RUMAH SAKIT MRCCC JAKARTA

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

Pompa Air Energi Termal dengan Fluida Kerja Petroleum Eter. A. Prasetyadi, FA. Rusdi Sambada

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

DESAIN PERISAI RADIASI UNTUK SIKLOTRON DECY-13 MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DC 2 kv/2 A UNTUK KATODA SUMBER ION SIKLOTRON 13 MeV BERBASIS TRANSFORMATOR

PENGUJIAN SISTEM VAKUM MBE 350keV/10 ma PASCA PENGGANTIAN POMPA TURBOMOLEKUL

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

SISTEM SWITCHING POMPA VAKUM TAMBAHAN PADA TUNGKU REDUKSI ME-11. Achmad Suntoro Pusat Rekayasa PerangkatNuklir- BATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.3 Prosedur Penelitian

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

REAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR)

ANALISIS GEOMETRI ANODA DALAM OPTIMASI DESAIN SUMBER ION PENNING UNTUK SIKLOTRON

PERANCANGAN SISTEM MEKANIK EKSTRAKTOR BERKAS UNTUK SIKLOTRON PROTON 13 MEV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III ANALISIS DATA PEMBUATAN FILM POLIVINILYDENE FLUORIDE SEBAGAI SENSOR PIEZOELEKTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

SASARAN XENON PAD A PRODUKSI IODIUM-125 PENDAHULUAN ABSTRAK ABSTRACT. 24- ISSN Rohadi Awaludin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PREPARASI TARGET NIKEL SEBAGAI BAHAN SASARAN PEMBUATAN RADIOISOTOP Cu-64 MENGGUNAKAN SIKLOTRON

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

Petunjuk Penggunaan SENSOR SUHU (GSC )

PENGUJIAN KEAUSAN KOMPONEN MEKANIK DENGAN TEKNIK AKTIVASI LAPISAN TIPIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

PERHITUNGAN PARAMETER FISIS SISTEM EKSTRAKTOR SIKLOTRON 13 MeV UNTUK PET

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN STUDI PRODUKSI RADIOISOTOP Mo-99 DENGAN BAHAN TARGET LARUTAN URANIL NITRAT PADA REAKTOR KARTINI ABSTRAK

RADIOAKTIVITAS IODIUM-126 SEBAGAI RADIONUKLIDA PENGOTOR DI KAMAR IRADIASI PADA PRODUKSI IODIUM-125. Rohadi Awaludin

EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

FISIKA TRY OUT - IV UN SMA CENDANA MANDAU T.A 2008 / Waktu :90 Menit LEMBAR SOAL UN 56 HARI LAGI.

SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Simulasi ADCRC (Active Disturbance Rejection Controller) dan kendali PD pada Model Cavity Siklotron DECY 13

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

EVALUASI PEMANFAATAN FASILITAS IRADIASI RSG-GAS PADA TAHUN 2006

HASIL COMMISSIONING MODIFIKASI SIKLOTRON BATAN UNTUK PENENTUAN ENERGI BERKAS PARTIKEL. Silakhuddin

CROSS SECTION REAKSI INTI. Sulistyani, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Skema pressurized water reactor ( September 2015)

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI VAKUM BEJANA NITRIDASI PLASMA

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

METODOLOGI PENELITIAN

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TABUNG PENYIMPANAN TERMODIFIKASI

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Institut Teknologi Bandung MODUL TEKNIK VAKUM

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Transkripsi:

'engembangan Fasilitas!radiasi Siklotron-BA TAN Untuk Produksi Radioisotop Fluor-I8 Hari Suryanto. Tonny Heryanto. S. A. Sarongalo. Rajiman dan Budi Tarigan PENGEMBANGAN F ASILIT AS lradiasi SIKLOTRON-BA T AN UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP FLUOR-IS Hari Suryanto, Tonny Heryanto, S. A. Sarongalo., Rajiman dan Budi Tarigan ABSTRAK PENGEMBANGAN FASILITAS IRADIASI SIKLOTRON-BATAN UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP FLUOR-IS. Telah dilakukan pengembangan fasilitas iradiasi siklotron-batan untuk nroduksi radioisotop Fluor-18 esf) dari sasaran H2180 (air diperkaya-180). Radioisotop 1sF sebagai pemancar p+ mumi W+ =100%) dengan umur paro 109,6 menit sangat ideal untuk penyiapan radiofarmaka PET. Pengembangan fasilitas iradiasi untuk memproduksi ISF ini meliputi disain dan konstruksi target chamber dengan sistem double window, disain dan konstruksi sistem vacuum window dan degrader dan disain sistem pengisian dan pengambilan sasarani. Target chamber dengan window dibuat dari bahan stainless-steel dan kapasitas vo\um chamber untuk air diperkaya didisain untuk 1,4 ml se\ama proses iradiasi berlangsung, sedangkan target window didisain dengan ketebalan 100!-1m.Sistem vacuum winlow didisain dari bahan foil aluminium mumi ( 99% AI) dengan ketebalan 1,37 mm yang berperan juga sebagai degrader untuk menurunkan energi berkas proton dari 26,5 MeV menjadi 18 MeV. Dari hasil beberapa kali pengujian iradiasi baik menggunakan sasaran air mumi (H20) maupun sasaran air diperkaya (H2IS0) 3,16%, rasilitas iradiasi ini menunjukkan tampilan yang bisa digunakan untuk produksi radioisotop 18F. ABSTRACT DEVELOPMENT OF THE IRRADIATION FACILITY AT THE BATAN'S CYCLOTRON FOR RADIOISOTOPE PRODUCTION OF FLUOR-IS. The irradiation facility for producing radioisotope of F-18 using enriched water target, H21S0, has been installed at the BATAN's Cyclotron. Radioisotope of F-18, pure positron emitter (P+ =100%); tl12= 109.6 m, is widely used for preparing PET radiopharmaceuticals. The irradiation facility designed, fabricated and installed consists of a target chamber equipped with a double window system, a vacuum window with a degrader, and a target loading and unloading system. The target chamber and its window (thickness = 100!-1m)were made of stainless steel with a volume capacity of 1.4 ml for water target enriched with ISO. A vacuum window with the thickness of 1.37 mm as a 'degrader" to lower the proton energy from 26.5 MeV to 18 MeV was made of aluminum foil materials (99% AI). Several experimental results using either natural pure water or enriched water eso 3. 16%)targets show the performance of the target irradiation system is suitable for radioisotope production of F-18. ' Keywords: cyclotron, PETradiopharmaceuticals, F-/8. irradiation facility 53

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol. 5. No. /.2. Oktober. 2002 PENDAHULUAN Akhir-akhir ini pnggunaan radiofarmaka bertanda P-18 (/112=109,6 menit; IT =1OO%) semakin populer penggunaanya dikaitkan dengan pengembangan posit~on emission tomography (PET) baik untuk keperluan penelitian maupun diagnosa klinis kelainan fungsi organ tubuh[i,2]. Radioisotop fluor-18 C8p) tersebut dapat diproduksi dengan menggunakan partikel bermuatan dari alat pemercepat partikel bermuatan siklotron maupun generator Van de Graaff melalui berbagai reaksi nuklir, diantaranya adalah melalui reaksi 180(p,n)18p, 2~e(d,a.)18p, 2~e(p,2pn)18p, 2~e(d,a.)18Ne, 2~eeHe,a.p)18p, 160(a.,d)18p, 160eHe,p)18p dan 2~eeHe,a.n)18Ne [1.2.3].Besar energi partikel projectile yang diperlukan tentunya akan berbeda-beda tergantung dari tipe reaksinya (Tabel 1). Dari beberapa reaksi nuklir tersebut yang paling menarik untuk dikaji dalam pengembangan produksi radioisotop secara rutin adalah reaksi 180(p,n)18p dan 2~e(d,a.)18p. Kedua reaksi tersebut memerlukan energi projectile dan arus berkas yang tidak terlampau besar untuk mendapatkan yield yang diperlukan. Dari kedua tipe reaksi tersebut yang memungkinkan untuk digunakan dalam kegiatan produksi dengan menggunakan siklotron-batan adalah tipe reaksi 180(p,n)18p berkenaan dengan energi projectile dan arus berkas proton yang dapat dihasilkan dari siklotron-ba TAN. Siklotron BAT AN adalah siklotron tipe Cs-30 yang telah dimodifikasi dengan mengubah pemercepat ion positif menjadi pemercepat ion negatif pada awal tahun 19.97. Salah satu spesifikasi dari hasil modifikasi ini adalah kemampuan menghasilkan berkas proton dengan rentang energi antara 24 hingga 27 Me V yang pada mulanya menghasilkan energi tetap (fixed energy) sebesar 26,5 MeV [4.5]. Dengan berkas partikel berenergi tinggi yang berorde mega elektron volt (MeV) ini memungkinkan penggunaan berkas proton tersebut untuk mengadakan reaksi nuklir yang diperlukan dalam produksi radioisotop. Pada awalnya siklotron ini hanya mempunyai sebuah fasilitas iradiasi untuk sasaran padat 203Tl yang digunakan untuk produksi radioisotop 20lTI dengan menggunakan energi projectile sebesar 26,5 MeV. Namun saat ini penggunaan siklotron terse but telah berkembang, diantaranya telah dikembangkan fasilitas iradiasi untuk aktivasi lapisan tipis untuk keperluan analisis material dan fasilitas iradiasi untuk produksi radioisotop dari sasaran gas dan cair untuk keperluan penyiapan radiofarmaka PET. Dalam makalah ini akan dijelaskan pengembangan fasilitas iradiasi sasaran cair yang akan digunakan untuk produksi radioisotop 18pdari sasaran H2180 dengan energi berkas proton sebesar 18 MeV. 54

Pengembangan Fasi/itas lradiasi Sik/otron-BATAN Untuk Produksi Radioisotop Fluor-18 Hari Suryanto. Tonny Heryanto. S. A. Sarongalo. Rajiman dan Budi Tarigan PRODUKSI RADIOISOTOP 18F Ada banyak tipe reaksi nuklir untuk memproduksi radioisotop 18F ini, namun hanya ada beberapa tipe reaksi yang memungkinkan untuk digunakan dalam produksi rutin. Tabel 1. Memperlihatkan beberapa tipe reaksi nuklir dan yield yang dapat dihasilkan dari tipe reaksi tersebut. Tabell. Data literatur untuk produksi radioisotop 18Funtuk keperluan medis dari beberapa reaksi nuklir yang berbeda 1.2]. 83. 0,I%F2Ne Reaksi Energi NuklirSasaran No. 2~e(d,a)18F 1MO(p,n)lMF 91,9 11,2 12,2 216 110 10-0 150 14-0 14-2 mciljlah -mcih!a 0 11,2(1988) 2~eeHe,an) 'boehe,n) 2~e(d,a)18Ne(e)10%H2/Ne IbOeHe,p)lMF 16O(a,2n)18F 16O(a,d)18F 57,0 7,6 1,1 41 14-40 36 30 Yield 0Timothy - - 0 Acuan L~e lm02 (b,c) (b.c) Guillaume h(d) J.Tewson 8 7- mcillla 6,3-0 27,5 lmne(e) ( Guillaume 1991 ho2 2%H2/Ne )(c) 1991 ) hh2o M. et et et.al. M. et.al. Timothy (1991 (1988) ) J.Tewson Keterangan : (b) (c) Yield secara teori. Yield jenuh. (d) Yield per 2jam iradiasi. (e) 18Nemeluruh menjadi 18Fdengan umur paro 1,67 detik. 55

Jurnal Radioisotop dan Radiofannaka Journal of Radioisotopes and Radiophannaceuticals Vol. 5. No. 1.2. Oktober. 2002 Dari Tabel 1 diketahui bahwa reaksi 180(p,n)18F dan 2'Ne(d,a)lfF memberikan yield yang cukup besar dengan energi projectile yang tidak terlampau tinggi, yaitu berturut-turut 16 MeV berkas proton untuk reaksi 180(p,n)18F dan 14 MeV berkas deutron untuk reaksi 2'Ne(d,a) 18F. Kedua tipe reaksi tersebut menghasilkan 18F secara langsung dengan umur paro 109,6 menu. Namun demikian tipe reaksi 2'Ne(d,a)18F ini relatiflebih rumit penanganannya pada saat proses pasca iradiasi dibandingkan dengan reaksi 180(p,n)18F dikarenakan sasaran yang digunakan dalam bentuk gas e'ne). Untuk reaksi 160(a,d)18F atau 160eHe,p)18F sasaran yang digunakan adalah oksigen alam dari air mumi (H20). Pilihan ini adalah sedikit lebih mudah namun yield yang diperoleh jauh lebih rendah dibandingkan denganyieldyang diperoleh dari reaksi 180(p,n)18F, disamping itu energi partikel projectile yang digunakan relatif lebih tinggi, yaitu 48 MeV untuk a dan 41 MeV untuk 3He. Penggunaan 3He dalam produksi 18Fini, disamping harganya yang mahal, proses pemercepatannyapun relatif lebih sulit dibandingkan proses pemercepatan proton atau deutron, sehingga kedua tipe reaksi yang terakhir tersebut tidak direkomendasikan untuk digunakan [1,2]. Secara umum untuk partikel projectile deutron, 3He dan a diperlukan siklotron jenis pemercepat ion positif yang relatif lebih sulit proses ekstraksi berkasnya dibandingkan dengan siklotron pemercepat ion negatif untuk menghasilkan arus yang tinggi. Untuk partikel projectile proton dapat digunakan siklotron jenis pemercepat ion positif (H+) maupun siklotron pemercepat ion negatif (H-). Siklotron-BA T AN adalah jenis siklotron pemercepat ion negatif (H-) dengan energi berkas proton maksimum 27 MeV, sehingga untuk tipe reaksi nuklir dengan partikel projectile proton yang memerlukan energi dibawah 27 MeV akan dapat diterapkan di siklotron-batan. Dari Tabel 1, reaksi nuklir 180(p,n)18F merupakan reaksi nuklir yang paling tepat diterapkan di siklotron-ba TAN. Disamping itu produksi radioisotop fluor-18 melalui reaksi 180(p,n)18F dengan menggunakan sasaran air diperkaya-180 (H2180) merupakan metode produksi fluor-l 8 yang paling efektif dari beberapa tipe reaksi lain [1]. DISAIN DAN KONSTRUKSI TARGET CHAMBER Hal utama perlu diperhatikan dalam disain target chamber untuk H2180 adalah target chamber yang mampu menggunakan volume air diperkaya sesedikit mungkin selama proses produksinya. Dengan kebutuhan bahan sasaran yang sedikit ini, maka ketebalan sasaran perlu ditentukan secara cermat untuk mengefektiflain penggunaan berkas, berkaitan dengan masalah radiolysis dan pendidihan air yang penting untuk diperhatikan [I]. Dengan memperhatikan masalah volume dan radiolysis tersebut, danjuga dengan menerapkan pengetahuan jangkauan proton dalam air (Gambar 1.), maka dihasilkan ketebalan sasaran sebesar 3,45 mm. 56

Pengembangan Fasili/as!radiasi SikIo/ron-BATAN Un/uk Produksi Radiois%p Fluor-i8 Hari Suryan/o. Tonny Heryan/o. S. A. Sarongalo. Rajiman dan Budi Tarigan V) Dalam prakteknya ketebalan sasaran dipilih sekitar 4,0 mm. Karena diameter berkas proton sebesar 20 mm, maka volume total target chamber ini adalah 1,4 ml. Dengan menggunakan arus berkas 5 fla pada sasaran, maka akan mengakibatkan pembangkitan panas didalam sasaran sebesar 90 Watt. Karena itu disain target chamber perlu dilengkapi dengan fasilitas air pendingin sebanyak 4 Liter / menit dengan temperatur masuk 20De. Target Chamber dibuat dan bahan stainless-steel dengan menggunakan sistem double window yang keduanya juga dibuat dari bahan stainless-steel dengan ketebalan masing-masing 100 flm. Window yang pertama diperlukan untuk lewatnya berkas proton, sedangkan window yang kedua diperlukan untuk mengefektifkan proses pendinginan sasaran dengan menggunakan air pendingin. Window itu sendiri didinginkan dengan menggunakan hembusan udara dari fasilitas udara bertekanan yang telah ada sebelumnya. Kontruksi target chamber ini ditunjukkan pada Gambar 2., dan komponen target chamber hasil fabrikasi ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 4. memperlihatkan target chamber pada posisi siap iradiasi. I I700 --.- Laju Produksi «6 70 60 50 20 :2 40 "C0 0ti :::J a. ~ 10 15 20 I15 25 'iij' JI: E 30 ~.. 400 :::J 1(18, 345~ t:o oj II - Gambar 1. Jangkauan proton dalam air dan laju produksi F-18 dari sasaran air Diperkaya 0-18 100% sebagai fungsi energi proton. 57

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol. 5. No. 1,2, Oktober, 2002 Untuk menurunkan energi berkas proton dari 26,5 MeV menjadi 18 MeV, maka didisain suatu degrader yang sekaligus berfungsi sebagai vacuum window yang memisahkan antara bagian vakum saluran berkas siklotron dengan target chamber melalui media atmosfir. Vacuum window berfungsi juga sebagai degrader yang didisain dari bahan aluminium mumi (99% AI) seteball,37 mm (Lihat Gambar 2.). ", I Pendingin Udara 0 II, \ \ I,,,, \\---Befkes---------~----------- ;;_. ~,,, \ ",, \, Vacuum Window (99%AI -1,37mm) --~_.- 100 11m SS Air pendingin 4L/menit @20o Gambar 2. Konstruksi target chamber dan degrader. 58

Pengembangan Fasilitas Iradiasi Siklotron-BATAN Untuk Produksi Radioisotop Fluor-18 Hari Suryanto. Tonny Heryanto. S. A. Saronga/o. Rajiman dan Budi Tarigan Gambar 3. Komponen target chamber hasil fabrikasi. 59

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmalw Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol. 5. No. 1.2, Oktober, 2002 Gambar 4. Target Chamber pada posisi iradiasi. Pengisian dan pengambilan sasaran sebelum dan pasca iradiasi perlu didisain secara cermat berkenaan dengan volume sasaran yang hanya sedikit (1,4 ml) dan jarak antara posisi iradiasi dan fasilitas proses yang cukup jauh, yaitu sekitar 40 meter. Untuk keperluan tersebut telah didisain suatu teknik pengisian dan pengambilan dengan menggunakan kontrol komputer. Pengisian dan pengambilan sasaran memerlukan modul an tar muka (interface) untuk menjembatani antara komputer dan sistem peralatan yang dikontrol. Modul antar muka yang didisain terdiri dari ADC (Analog to Digital Converter); buffer dan rangkaian PPI (Programable Peripheral Interface). ADC dan buffer akan digunakan untuk mengambil data tekanan dari sasaran pada saat proses iradiasi sedang berlangsung. Sedangkan rangkaian PPI digunakan untuk mengontrol proses/mekanisme pengisian dan pengambilan sasaran. Diagram kotak sistem pengontrolan ini ditunjukkan pada Gambar 5. 60

Pengembangan Fasilitas Iradiasi Siklotron-BATAN Untuk Produksi Radioisotop Fluor-i8 Hari Suryanto, Tonny Heryanto, S. A. Sarongalo, Rajiman dan Budi Tarigan Komputer Sistem yang Dikontrol Gambar 5. Diagram kotak sistem kontrol komputer untuk proses pengisian dan pengambilan sasaran. Pengisian dan pengambilan sasaran dengan kontrol komputer dilakukan dengan menggunakan syringe yang dikendalikan oleh sebuah motor melalui beberapa 3-way valve dan sebuah 6-way valve yang dihubungkan dengan pipa polyethylene-polypropylene berdiameter dalam sebesar 0,8 mm. Untuk keperluan pengiriman sasaran akan digunakan gas helium dengan tekanan sebesar 1,3 bar. Gambar 6 memperlihatkan skema alir pengisian dan pengambilan sasaran. He V7 V6 Motor Overflow va He T Svrinae V1 Target chamber H2180 Overflow Gambar 6. Skema pengisian dan pengambilan sasaran. 61

Jurnal Radiois%p dan Radiofarmaka Journal of Radiois%pes and Radiopharmaceu/icals Vol. 5, No. 1,2, Ok/ober, 2002 Cara keija pengisian dan pengambilan sasaran didisain mengikuti langkahlangkah sebagai berikut : a V3 V5 V6 va 000 0011 V2 V4 V7 01010000 10100 Mulai Langkah Menqisi Irradiasi i Syrinqe Saluran Tarqet Motor T1 (T2) : Siap Proses Penqiriman Menqukur 0 menqirim selesai (T3) selesai tekanan Tarqet i bila memenuhi syarat va tetad "1" bilaposisi melebihi Valveva pindah ke "0'" : Keterangan : Lamanya T1 dikalibrasi dengan pengisian syringe volume penuh Lamanya T2 disesuaikan dengan besarnya volume yang diisikan ke dalam target Lamanya T3 disesuaikan dengan panjang selang dari ujung V3 sampai tempat proses HASIL DAN PEMBAHASAN Target chamber ini sebelum digunakan untuk iradiasi sasaran terlebih dahulu diuji untuk mengetahui karakteristiknya. Pengujian ini meliputi uji kemampuan target chamber untuk menahan tekanan dan peneraan hubungan skala yang dipasang pada target chamber yang menunjukkan besar tekanan dengan besar arus berkas yang diberikan (dalam IlA). Kedua uji tersebut perlu dilakukan untuk menjaga agar pemberian arus berkas tidak terlampau besar sehingga mengakibatkan tekanan yang berlebihan dalam target chamber berkenaan dengan setiap penambahan arus sebesar I IlA akan memberikan penambahan panas sebesar 18 watt untuk energi berkas sebesar 18 MeV. 62

Pengembangan Fasilitas Iradiasi Siklotron-BATAN Untuk Produksi Radioisotop Fluor-18 Hari Suryanto. Tonny Heryanto. S. A. Sarongalo. Rajiman dan Budi Tarigan Dari hasil pengujian tekanan menunjukkan bahwa target chamber ini mampu menahan tekanan sampai dengan 20 bar tanpa ada kerusakan baik pada window maupun pada seal -nya. Sedangkan dalam peneraan hubungan skala pada target chamber dengan arus berkas, disini ada dua langkah yang dilakukan. Langkah pertama yaitu menera hubungan antara skala dan pemberian tekanan (dalam bar) dan langkah kedua yaitu men era hubungan skala dengan pemberian arus berkas. Dari dua langkah terse but akan dihasilkan hubungan antara arus berkas yang diberikan (dalam J.lA.) dengan pembacaan skala pada target chamber yang menunjukkan harga tekanan dalam bar. Pada langkah pertama dilakukan pemberian tekanan mulai dari 0,5 bar sampai dengan 2,5 bar. Pada langkah kedua dilakukan dengan pemberian arus berkas mulai dari 0,5 ~A sampai dengan 5 ~A. Pemberian arus berkas terbatas hanya sampai dengan 5 ~A ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi penguapan dari sasaran berkenaan dengan volume sasaran yang hanya sedikit yaitu 1,4 ml, sedangkan panas yang dibangkitkan oleh arus berkas sebesar 5 ~A dengan energi berkas sebesar 18 MeV ini adalah 90 watt. Hasil peneraan ini ditunjukkan pada Gambar 7. Uji iradiasi sasaran dilakukan sebanyak lima kali, yaitu dua kali dengan menggunakan air mumi dan tiga kali menggunakan air diperkaya 3,16%. Arus berkas yang digunakan berturut-turut 1,2 dan 3 J.lA. dengan lama iradiasi 10, 15 dan 20 menit. Hasil uji iradiasi ini ditunjukkan pada tabel 2. Hasil tersebut merupakan campuran antara nitogen-13 e3n) dan fluor-i8 esf) yang belum dipisahkan. Hasil terbesar yang diperoleh (mci/ /~Ah) pada uji ini adalah pada pemberian arus sebesar 3 J.lA., baik untuk air mumi maupun air diperkaya. 63

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol. 5, No. 1,2, Oktober, 2002 o J :{ 2,5 2 3 E en 1,5 ~ ~ c:, 10 15 20, 5 1-0 l- <11 CD + 0,5 e- ~ 3 Gambar 7. Hubungan antara arus berkas dengan skala dan tekanan pada target chamber. Tabel2. Hasil uji iradiasi Ulltuk sasaran air mumi dan air diperkaya 3,16%. 2. 3. 4. 5. No I Iradiasi H2180 10 20 15 Yield 2 13 3,16% (~A) 13N+ Arus berkas I H2O 18p(mCi) Yield 13N+ 18p(mCi) I Sebagai pembanding dari hasil yang diperoleh diatas, pada Tabel 3. diperlihatkan data eksperimen produksi fluor-18 dari sasaran air diperkaya 100% yang diperoleh dari pustaka-l. 64

Pengembangan Fasili/as!radiasi Sildo/ron-BATAN Un/uk Produksi Radiois%p Fluor-J 8 Hari Suryan/o. Tonny Heryan/o. S. A. Sarongalo, Rajiman dan Budi Tarigan Ep(MeV) Tabel3. Produksi fluor-18 dari sasaran air diperkaya 180 100% sebagai fungsi energi proton [1]. Laju 28,915 33,816 23,214 43,818 48,419 16,213 58,0 52,2 56,4 54,5 39,117 59,5 60,5 61,4 6,412 62,5 62,6 62,1 2,211 20 22 Produksi mci/~ah] Ep(MeV) '- KESIMPULAN Dari hasil uji karakteristik target chamber diperoleh bahwa chamber ini mampu menahan tekanan sampai dengan 20 bar. Namun untuk keperluan litbang radioisotop fluor-18, dalam upaya menghindari teijadinya penguapan pada sasaran, disarankan arus berkas maksimum yang digunakan adalah 5~A. Sedangkan dari hasillima kali uji iradiasi yang diperoleh, fasilitas iradiasi ini memungkinkan untuk digunakan dalam produksi radioisotop fluor-18. ' DAFTAR PUS TAKA 1. MARCEL GUILLAME,et.al, " Recommendations for Fluorine-18 Production", AppI. Radiat.Isot. V01.42 No.8, pp 749-762, Inst. J. Radiat. AppI. Instrum. Part A, Pergumon Press, Great Britain (1991). 2. TIMOTHY J. TEWSON, "Procedures, Pitfalls and Solutions in the Production of [18F]2-Deoxy-2-fluoro-D-glucose: a Paradigm in the Routine Synthesis of Fluorine 18 Radiopharmaceuticals", NucI. Med. BioI. Vo1.16., pp. 533-551., IntJ.Radiat.AppI. Instrum., Part B, Pergumon Press, Great Britain (1989). 65

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol. 5, No. 1,2, Oktober, 2002 3. H.H.COENEN, WT.al.,"Recommendation for A Practical Production of [2_18F] Fluoro-2-Deoxy-D-Glucose"., Appl. Radiat.Isot. Vo1.38 No.8, pp 608-610, Inst. J, Radiat. Appl. Instrum. Part A, Pergumon Press, Great Britain (1987). 4. SILAKHUDDIN, "Hasil Commisioning Modifikasi Siklotron BATAN untuk Penentuan Energi Berkas Partikel" " Jumal Radioisotop dan Radiofarmaka, V01.1 No,l, P2RR-BATAN, Serpong (1998). 5. HARI SURY ANTO DAN SILAKHUDDIN, "Teknik Memvariasi Energi Berkas Proton dari Akselerator Energi Tetap Menggunakan Degrader Aluminium"., Jumal Radioisotop dan Radiofarmaka, Vol.l No.2, P2RR-BATAN, Serpong (1998). 66