Bentuk perakaran tergantung pada keadaan tanah dan sifat jenis pohon, serta sifat yang merupakan hasil adaptasi dengan tempat tumbuh.

dokumen-dokumen yang mirip
Toleransi di bidang kehutanan berbeda dengan toleransi secara umum. Toleransi secara umum mengacu khusus pada ketahanan terhadap stres lingkungan

intermediet seperti asam-asam organik dengan berat molekul rendah Haung, 1980).

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

PENGHALUSAN TEKS DASAR

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembibitan Jati. tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi m.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Merbau darat tergolong dalam famili Caesalpiniaceae merupakan tumbuhan

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

RIAP POHON JENIS DAUN JARUM DAN POHON JENIS DAUN LEBAR MUHDI. Program Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara I.

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

REKOMENDASI Peredam Kebisingan

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

I. PENDAHULUAN. tidak untung oleh adanya asosiasi. Tipe interaksi amensalisme ini diberi lambang

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

PENGARUH ELEVASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KAYU MUHDI. Program Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

Representasi teks makro *teks dasar* Ria mahardika

REVISI PROPOSISI MIKRO DAN PROPOSISI MAKRO TEKS DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO LAMPIRAN

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

POHON DAN KLASIFIKASINYA. Materi Kuliah : Silvika. Oleh Febian F. Tetelay, S.Hut, MP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

Lampiran. Ria mahardika

TINJAUAN PUSTAKA. membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

II. TINJAUAN PUSTAKA Biomassa

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.2

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mandat oleh pemerintah untuk mengelola sumber daya hutan yang terdapat di

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan pantai, penyerap polutan, habitat burung (Bismark, 1986). Kemampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

Tujuan Pembanguan Persemaian

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang. berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

HASIL DAN PEMBAHASAN

-1 DUA,.( KESATU. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN BENIH TANAMAN HUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. oleh pemerintah untuk di pertahankan keberadaan nya sebagai hutan tetap.

cukup tua dan rapat, sedang hutan sekunder pada umumnya diperuntukkan bagi tegakantegakan lebih muda dengan dicirikan pohon-pohonnya lebih kecil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA HTI adalah hutan tanaman yang dibudidayakan untuk diambil kayunya dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Media terhadap Pertambahan biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae.

PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI R E K O M E N D A S I

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VIII UDARA TANAH

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

MEMAHAMI ANTIKLINAL DAN PERIKLINAL DALAM PROSES PERTUMBUHAN POHON DAN KUALITAS KAYU MUHDI

JARINGAN. Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem

TINJAUAN PUSTAKA. dengan akar tumbuhan tingkat tinggi, yang mencerminkan adanya interaksi

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Vegetasi 5.2 Model Arsitektur Pohon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan salah satu peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru. Akar mangrove mampu mengikat dan menstabilkan substrat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

IV. METODE PENELITIAN

KAYU JUVENIL (JUVENILE WOOD)

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

tumbuhan 2. Parameter pertumbuhan 3. Faktor penentu pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan

Transkripsi:

PERAKARAN POHON

Fungsi utama akar bagi pohon : ~ Pengambilan air dan hara dari tanah. ~ Tempat berjangkarnya pohon agar tetap tegak berdiri. ~ Penyimpanan makanan. Bentuk perakaran tergantung pada keadaan tanah dan sifat jenis pohon, serta sifat yang merupakan hasil adaptasi dengan tempat tumbuh. Sebagai contoh : Pada daerah kering biasanya dijumpai jenis berakar dalam. Pada daerah rawa akan dijumpai jenis berakar nafas. Contoh lain : Adanya jenis akar gantung, tunjang, lutut, dan banir Semua hasil penyesuaian diri.

Akar-akar Istimewa 1. Akar bermikorisa 2. Akar berbintil (nodule roots) Rhizobium sp. Frankia sp.

3. Akar nafas Akar antena : Avicennia marina Akar jangkar : Rhizophora sp. Akar lutut : Bruguiera sp.

4. Akar banir

KARAKTERISTIK PERAKARAN POHON Bervariasi besar di antara jenis, individu dalam jenis yang sama, dan bahkan di antara akar berbeda dalam satu individu pohon. Kesehatan dan vigoritas sistem perakaran sangat mendasari kesehatan dan vigoritas pohon secara keseluruhan. Idealnya, perlakuan silvikultur didasarkan pada karakteristik akar dan tajuk secara seimbang.

Dalam sistem perakaran pohon, dikenal : 1. Taproots 2. Lateral roots 3. Fibrous roots 4. Adventitious roots Tap roots Fibrous roots Tampak besar dan gemuk. Tumbuh masuk ke dalam tanah untuk mencari makanan. Dapat menyimpan makanan, khususnya pada tanaman tahunan selama periode dormansi. Terdapat pada tanaman dikotil. Terletak dekat dengan permukaan tanah. Menyimpan hujan sebelum turun masuk ke dalam tanah. Sering dijumpai tumbuh berdampingan dengan taproots : 2 tipe kombinasi akar memaksimalkan efisiensi. Banyak ditemukan pada tanaman monokotil. Adventi ous roots Berkembang untuk membantu tanaman memanjat, contoh : tumbuhan menjalar. Membantu perkembangan modifikasi batang di dalam tanah, seperti umbiumbian. Biasanya terdapat pada dikotil dan monokotil.

Hasil penelitian pengaruh media dan kontiner terhadap pertumbuhan semai Eucalyptus sp. menunjukkan perakaran yang bentuknya berbeda-beda

Area Perakaran Fungsi dari : Ukuran tajuk. Kualitas tempat tumbuh. Kerapatan tegakan.

Penyebaran lateral sistem perakaran biasanya 2-5 kali radius tajuk pohon. Akar Lateral

Akar Lateral Radius akar lateral makin membesar pada tempat tumbuh yang jelek, dan pada kondisi yang lebih kering. Perkembangan lateral akar pohon yang ekstensif berarti konsentrasi tertinggi akar-akar halus penyerap makanan terdapat pada jarak tertentu dari batang pokok Hal ini penting terkait dengan proses pemupukan (penempatan pupuk

Kedalaman Akar 1. Sampai batas tertentu dipengaruhi oleh faktor genetis beberapa jenis cenderung mempunyai akar dangkal, dan yang lain memproduksi akar tunggang yang dalam. Secara umum, jenis yang berbiji besar serta kaya akan persediaan makanan seperti jenis Quercus dan Castanea memiliki akar tunggang panjang yang berkembang cepat mencapai kedalaman tanah yang lebih dalam dan kemudian membantu secara nyata kelanjutan hidup pohon di areal yang cenderung kering. 2. Pertumbuhan awal (juvenile) perkembangan akar tunggang yang cepat ditandai dengan pertumbuhan pucuk yang agak lambat. 3. Pada tanaman dewasa, perkembangan akar lebih dipengaruhi faktor lingkungan tempat tumbuh, seperti tipe tanah, status hara, tingkat drainase tanah, dan tipe bahan organik. 4. Sebagai akibatnya, pada tanaman dewasa pencirian genus maupun jenis tanaman berakar dangkal atau dalam tidak dapat lagi dijamin.

DISTRIBUSI DAN BIOMASSA AKAR 1. Merupakan fungsi dari jenis, umur pohon, lingkungan dan unit ukuran. 2. Lingkungan: Ketersediaan unsur hara serta kelembaban yang tinggi mengakibatkan perkembangan akar halus (fibrous roots : diameter kurang dari 3 mm) cenderung terletak pada horizon atas Cenderung terjadi sistem perakaran yang lebih dangkal untuk semua jenis pohon. 3. Unit ukuran: tergantung pada apa yang dievaluasi : panjang akar, biomassa akar ataukah luas permukaan akar Mis. : Panjang akar halus dapat mencapai 85-99% total panjang akar, luas permukaannya mencapai 65-80% total luas permukaan, tetapi hanya 14-60% biomassa total.

Kuantitas perakaran halus (diameter kurang dari 2 mm) pada tegakan konifer mencapai antara 2-3 kg setiap pohon, setara dengan 2,8 ton per acre (4.000 m²). Seluruh perakaran halus ini terletak berdekatan dengan permukaan tanah, tempat terdapatnya humus dan hara. Contoh : Tegakan P. glauca di Kanada, dan P. radiata di Australia

KECEPATAN DAN PERIODISITAS PERTUMBUHAN AKAR Pada masa perkecambahan, akar primer muncul dan memanjang lebih cepat menggunakan persediaan energi dan hara dalam biji, selanjutnya melambat diikuti perkembangan akar lateral dengan cepat, sampai melebih panjang akar utama. Pemanjangan maksimal akar harian 5-16 mm untuk konifer, 50 mm untuk daun terbuka. Pertumbuhan akar bersifat siklis, tidak kontinyu. Setelah 1 minggu terbentuk, akar menjadi berwarna coklat oleh terbentuknya lapisan gabus untuk mencegah kehilangan air.

KECEPATAN DAN PERIODISITAS PERTUMBUHAN AKAR Periodisitas pertumbuhan akar dipengaruhi oleh aktivitas tajuk dan kondisi tanah. Dalam kondisi baik, sistem akar berkembang sepanjang tahun, dan nampak tidak mempunyai masa dorman. Dua faktor pembatas pertumbuhan akar : 1. Rendahnya kelembaban tanah pada musim panas. 2. Rendahnya suhu tanah pada musim dingin. Pola musimannya bi-mode, dengan aktivitas minimal pada pertengahan musim panas dan musim dingin

Zone of maturation (zona pendewasaan) : akan berkembang menjadi jaringan akar permanen yaitu epidermis, korteks dan stele. Akar-akar rambut terbentuk terusmenerus di belakang ujung akar, dan menjadi sangat penting dalam penyerapan air. Zone of elongation (zona pemanjangan) Meristematic zone (zona meristem apikal) : merupakan titik tumbuh yang menghasilkan sel-sel semua jaringan akar primer lain. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim berdinding tebal yang merupakan lapisan pelindung.

Faktor Lingkungan terhadap Perkembangan Akar 1. Suhu Suhu rendah menghambat pertumbuhan, metabolisme, dan pendewasaan akar. Pada suhu rendah, air menjadi lebih pekat dan jaringan menjadi kurang permeabel. Aktivitas akar yang tidak efisien sebagai konsekuensi suhu tanah rendah biasanya menjadi sebab kegagalan suatu jenis tumbuh sesudah penanaman pada musim semi. Pada suhu tinggi kecepatan transpirasi yang naik mengurangi pertumbuhan akar. Mis. Pertumbuhan akar pada Pinus taeda 3,41 ± 0,24 mm pada suhu 20 o C, dan menjadi 0,24 ± 0,34 mm pada suhu 35 o C. Pada daerah dengan suhu panas tumbuhan menderita kekeringan dan stres air karena kecepatan transpirasi tinggi dan penyerapan air terbatas.

2. Oksigen Tingkat aerasi tanah penting karena pada saat konsentrasi O2 minimal, akar semua pohon mulai bernafas secara anaerob. Respirasi anaerob menghasilkan toksin seperti karbon dioksida, asam laktat dan ethanol, serta penghentian pertumbuhan akar dan kematian akar. Beberapa perkecualian: jenis swamp cypress (Taxodium distichum), river red gum (Eucalyptus camaldulensis), dan juga redwood (Sequoia sempervirens) mampu tumbuh kontinyu pada kondisi tanah anaerob/tergenang selama paling sedikit beberapa minggu.

2. Kesuburan Perkembangan perakaran berhubungan erat dengan kesuburan tanah. Semakin subur tanah, perkembangan akar semakin besar dalam hal massa per unit volume, dan juga semakin tinggi penetrasi akar. Dampak nutrisi terhadap perkembangan akar terlihat dalam perkembangan optimal perakaran di lapisan atas, lapisan tanah paling subur, dan juga dalam peningkatan perkembangan akar di sekitar penempatan pupuk dalam profil tanah. Pemberian pupuk cenderung mendorong perkembangan perakaran dangkal, dan sering disertai oleh berkurangnya kedalaman akar.

2. Kesuburan Pertumbuhan akar dihalangi oleh tanah padat karena hambatan fisik langsung aerasi lebih rendah dan kurang perlokasi air. Tanah padas juga membatasi pertumbuhan akar dengan menghalangi penetrasi akar akar berkembang di atas rintangan. Perintangan pertumbuhan akar menyebabkan sistem perakaran dangkal dengan konsekuensi potensial pohon ditumbangkan angin. Tanah biasanya tidak seragam kepadatannya, dan penetrasi maupun perkembangan akar terjadi pada areal yang kurang padat dan yang mempunyai resistensi kurang.

Penggolongan Jenis Pohon berdasarkan Sistem Perakaran (COSTER) Kelompok dengan akar tunggang dalam dan akar cabang banyak : Paraserianthes falcataria Leucaena leucochephala Cassia seamea Acacia villosa Melia azedarach Lagerstroemia speciosa Eucalyptus alba Kelompok dengan akar tunggang dalam dan sedikit akar cabang : Tamarindus indicus Cassia fistula Dalbergia latifolia Pterocarpus indicus Swietinia macrophylla Tectona grandis Gluta renghas Schleichera oleosa

Penggolongan Jenis Pohon berdasarkan Ketahanan Akar terhadap Kekurangan Oksigen (LPH Bogor) 0-10 hr Tectona grandis, Peronema canescens 10-20 hr Santalum album, Ochroma lagopus 20-30 hr Leucena glauca, Tristania confarta 30-40 hr Cassia fistula, Flemingia spp. 40-50 hr Pinus merkusii, Pterocarpus indicus 50-60 hr Schleichera oleosa, Paraserianthes falcataria 60-70 hr Coffea spp., Albizzia lebbeck 70-80 hr Swietenia spp., Dalbergia latifolia 90-100 hr Casuarina equisetifolia 100-180 hr Intsia bijuga 180-190 hr Samanea saman s/d 300 hr Gluta renghas