BAB VIII UDARA TANAH
|
|
- Djaja Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VIII UDARA TANAH VIII.1. Pengertian tentang udara tanah Komponen udara tanah (atmosfer tanah) sama pentingnya dibandingkan dengan fase padat dan cair bagi produktivitas tanah. Oksigen diperlukan bagi pernafasan akar-akar tanaman, mikrobia, dan hewan tanah. Karbondioksida membantu melarutkan zat-zat hara sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Gas nitrogen membantu produksi senyawa nitrogen oleh bakteria simbiotik dan non-simbiotik. Uap air (bagian dari udara tanah) mencagah pengeringan akarakar tanaman dan mikrobia, dan membantu memindahkan air di dalam tanah. Yang terutama penting adalah tersedianya sejumlah cukup oksigen, karena dia diserap secara terus-menerus oleh akar dan mikrobia. Tanpa oksigen yang memadai di dalam tanah kegiatan-kegiatan secara normal bagi sebagian besar tanaman dan mikrobia aerobik akan terhenti. Bakteria anaerobik menggunakan oksigen di dalam senyawasenyawa organik dan inorganik, mereduksinya menjadi sulfida-sulfida, nitrit-nitrit, senyawasenyawa besi, dan senyawasenyawa terduksi lainnya yang bersifat meracun bagi tanaman. Berlimpahnya oksigen di dalam tanah juga tidak dikehendaki, karena bahan organik akan dioksidasi begitu cepat. Perombakan yang bersifat semi-aerobik adalah yang terbaik untuk menghasilkan sejumlah terbesar humus murni dan bagi pemasokan secara ajeg senyawasenyawa organik yang membantu memantapkan agregatagregat tanah. Dibandingkan dengan udara atmosfer, kandungan karbondioksida dan uap air lebih tinggi di dalam udara tanah, kandungan oksigen lebih rendah, dan kandungan nitrogennya kurang lebih sama. Jumlah kandungan oksigen dan karbon dioksida di dalam tanah kurang lebih sama dengan yang ada di dalam udara atmosfer. Namun ini tidak konstan. Di dalam lapisan permukaan tanah yang teraerasi balk, kandungan oksigennya diantara 18 dan 21 persen, sedang pada jeluk yang lebih dalam dan terutama di dalam tanah yang basah dalam kurun waktu lama kandungan ini dapat sangat rendah. Pada kondisi tereduksi udara tanah dapat mengandung methan, hidrogen sulfida, dan amonia. Kandungan CO 2 udara tanah biasanya diantara 0.1 dan 5 dan dapat mencapai hampir 20 %. Universitas Gadjah Mada 1
2 Komposisi udara tanah dihadapkan kepada ayunan yang cepat, karena dia merupakan resultante dua sifat yang dinamis : perubahan oksigen menjadi karbon dioksida oleh akarakar tanaman dan mikrobia dan adanya pembaharuan kembali udara tanah oleh udara atmosfer. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komposisi udara tanah dapat diringkaskan dengan pernyataan berikut ini : hal-hal yang lain dalam keadaan sama, maka : (a) Kandungan CO 2 lebth tinggi dalam musim panas dibandingkan musim salju, karena lebih tingginya kegiatan akar tanaman dan mikrobia (b) Kandungan CO 2 lebih tinggi di dalam tanah yang diberi pupuk kandang, dikapur, dipupuk anorganik, dan bervegetasi, dibandingkan di dalam tanah yang tidak diperlakukan, tidak bervegetasi, dengan alasan yang sama (c) Kandungan CO 2 lebih tinggi di dalam tanah basah dibandingkan dalam tanah kering, karena keterbatasan difusi (d) Kandungan CO 2 lebih tinggi di dalam tanah-tanah yang bertekstur halus dibanding di dalam tanah-tanah bertekstur kasar, karena terhambatnya laju difusi, biasanya disebabkan kandungan lengas yang lebih tinggi (e) Kandungan CO2 lebih tinggi di dalam tanah-tanah yang kurang teragregasi atau mampat, dibandingkan di dalam tanah-tanah yang bertekstur remah, sekali lagi karena perbedaan kecepatan difusi (f) Kandungan CO 2 lebih tinggi di dalam tanah lapisan bawah (sub soil) dibandingkan di dalam tanah lapisan permukaan, karena tanah permukaan mendifusikan secara Iangsung terhadap atmosfer, sedang tanah lapisan bawah mendifusikan terhadap tanah lapisan permukaan. Di dalam pemyataan-pernyataan di atas kata-kata "kandungan CO 2 lebih tinggi" juga dapat diganti dengan kata-kata "kandungan O 2 lebih rendah". VIII. 2. Manfaat udara tanah Untuk tumbuh dengan baik akar-akar tanaman memerlukan pasokan oksigen secara tetap. Pertumbuhan secara normal bagi sebagian besar tanaman hanya dimungkinkan bila kepekatan oksigen melebihi 10%. Bila setelah pemasokan oksigen di dalam tanah terbatas, kecepatan pertumbuhan kebanyakan tanaman mulai menurun dan sama sekali berhenti bila kepekatan oksigen turun hingga di bawah 2%. Pasokan oksigen yang mencukupi akan memungkinkan bagi tanaman untuk menggunakan zat-zat Kara lainnya serta air menjadi lebih efisien. Kepekatan oksigen yang rendah di dalam tanah mempengaruhi penyerapan air (kekeringan fisiologis). Universitas Gadjah Mada 2
3 Beberapa tanaman yang tumbuh subur secara aktif, dapat sangat menderita atau bahkan mati bila pasokan oksigennya terhambat. Sebaliknya, tanamantanaman dapat tetap hidup pada aras oksigen yang rendah, bila mereka secara berangsur-angsur dilakukan penyesuaian diri. Sulit menentukan kebutuhan optimum dan minimum oksigen tanah oleh berbagai tanaman. Sebagian besar tanaman tumbuh dengan baik pada udara tanah yang mengandung jauh lebih kecil daripada 21% 0 2 udara atmosfer. Pertumbuhan tanaman budidaya akan terhambat jika kandungan oksigen udara tanah menurun hingga di bawah 10%. Umumnya telah disepakati bahwa bukan kelebihan karbondioksida yang dapat mengganggu tanaman (asalkan masih di dalam batas wajar kurang dari 20% CO 2 ), tetapi kekurangan oksigenlah yang dapat mengganggu. Namun bagi tanaman tertentu pengoksigenan yang berlebihan cenderung menghambat pertumbuhan, misalnya pada jagung dan kapas. Pengaruh yang paling menonjol dari kondisi aerasi tanah adalah terhadap kegiatan mikrobia dan secara tidak langsung terhadap sifat-sifat tanah yang lain. Bakteri aerobik akan tumbuh baik jika keperluan akan oksigen, air, energi, dan zat-zat hara mineral tercukupi dengan baik pula. Jika bakteri tumbuh baik maka sejumlah besar senyawasenyawa organik terbentuk, sehingga membantu mengikat pasir, debu, dan lempung secara bersama, dan untuk menyelimuti agregat-agregat tersebut. Akibatnya terbentuklah suatu struktur tanah yang tahan terhadap air. Inilah salah satu alasan bahwa tanah-tanah yang terdrainase dengan baik, teraerasi baik, umumnya mempunyai struktur yang lebih diidamkan dibandingkan dengan tanah-tanah terdrainasekan dengan buruk dan beraerasi buruk pula. Kandungan bahan organik juga dipengaruhi oleh aerasi. Aerasi yang berlebihan seperti misalnya yang terjadi di dalam beberapa tanah pasiran dan di dalam iklim-iklim yang kering, menyebabkan bahan organik teroksidasi cepat. Secara umum boleh dikatakan bahwa semakin lambat aerasi suatu tanah, maka akan semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Dengan alasan semacam inilah maka wilayah-wilayah yang berada dalam keadaan tergenang air dangkal yang tidak mengalir secara terus menerus dan karenanya beraerasi jelek, seringkali membentuk tanah-tanah muck dan gambut. Jeleknya aerasi mengakibatkan pembentukan methan, hidrogen sulfida, nitrit, amonia, nitrogen bebas, dan senyawa-senyawa besian. Beberapa dari mereka ini dan senyawa-senyawa lainnya yang berkembang dalam kondisi seperti ini dapat bersifat racun bagi tanaman. Bila suatu tanah beraerasi jelek dalam beberapa tahun apakah musiman atau terusmenerus, besinya akan terlindi (to be leached) dalam bentuk ferro yang lebih mudah larut dibandingkan dalam bentuk ferri Universitas Gadjah Mada 3
4 1. Tujuan pengelolaan udara tanah : Karena pemasokan oksigen yang memadai diperlukan untuk pertumbuhan terbaik dan memberikan hasil tanaman tertinggi, maka perlu menyediakan aerasi yang cukup pada tanah. Aerasi yang cukup dapat ditakrifkan (to be defined) sebagai kondisi yang kecepatan difusi oksigennya paling tidak 30 x 10-8 g/cm 2 /menit dan kepekatan oksigen udara tanah paling sedikit 10 persen hingga jeluk batas akar genetik dari tanaman yang diusahakan. Di dalam pertanian yang zat-zat hara tanamannya diberikan secara memadai dalam bentuk pupuk dan air dapat diberikan secara irigasi, hasil-hasil tanaman seringkali dibatasi oleh pemasokan oksigen di dalam tanah. Sebaliknya, aerasi yang berlebihan mempunyai kerugian yakni adanya kecenderungan untuk mengoksidasi bahan organik begitu cepat serta mengeringkan tanah. Pada kondisi lapangan, dalam praktek, aerasi yang berlebihan ini hanya terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur kasar dan berkandungan bahan organik tinggi, serta pada wilayahwilayah dengan suhu tinggi terus menerus selama kurun waktu kekeringan. Ini juga dapat disebabkan oleh pengolahan yang terlampau sering. Pada tanah-tanah bertekstur sedang dan berat dalam iklim-iklim lembab, masalahnya adalah secara praktis selalu meningkatkan aerasi. Sebagai pegangan sederhana pertahankanlah porositas aerasi tersebut di dalam tanah sebesar 10 %. Metode-metode pengelolaan udara tanah : Karena difusi merupakan perantara utama bagi pembaharuan kembali udara tanah, maka metode-metode pengelolaan udara tanah hams sedemikian rupa sehingga metodemetode ini berpenganth terhadap kecepatan difusi potensial. Metode-metode ini untuk mengubah struktur, kandungan lengas, dan suhu. Struktur yang lebih terbuka, kandungan lengas yang lebih rendah, dan suhu yang lebih tinggi akan meningkatkan kecepatan difusi. Karena telah dimaklumi bahwa volume total ruang pori yang terisi udara menentukan kecepatan difusi dan bahwa pori-pori mempunyai pengaruh yang sangat kecil pada difusi itu, maka perlu kiranya membahas struktur dan lengas secara bersama-sama. Kerak tanah atau lapisan pembajakan yang mampat memungkinkan membantu pendifusian oksigen dan karbon dioksida asal mereka dalam keadaan kering. Yang menjadi perhatian penting adalah bahwa pori-pori halos pada tanah-tanah seperti ini menahan air dalam waktu lama setelah pembasahan, sehingga menghambat difusi. Dengan alasan ini maka perlu menghindari terjadinya kerak dan pemampatan tanah. Pengolahan tanah, pembenaman bahan organik, Universitas Gadjah Mada 4
5 dan pemulsaan adalah merupakan cara-cara baku untuk menghasilkan tanah dengan olahan yang bagus. Semua cars yang dapat membentuk struktur tanah yang mantap dan teragregasi baik juga membantu aerasi. Dengan metode-metode ini maka akan nisbi sederhana untuk mempersiapkan kondisi-kondisi yang dikehendaki di dalam lapisan pembajakan. Untuk perbaikan lapisan-lapisan yang leblh dalam letaknya di dalam tanah kits hares mengacu kepada penggunaan tanaman-tanaman yang berperakaran dalam atau penggunaan alat-alat pembeladahtanah (sub soiling), pemupukan tanah lapisan bawah, dan pemulsaan cacak (pembenaman sisa-sisa organik ke dalam celah-celah buatan ke dalam tanah lapisan bawah). Di tempat-tempat yang aerasi tanahnya terbatasi oleh permukaan air bumi yang tinggi (tetap atau berkala), maka drainase adalah merupakan suatu penyembuhan. Ini tidak akan hanya menurunkan kandungan lengas dan meningkatkan kapasitas udara efektif tetapi juga meningkatkan suhu dan secara talc langsung mempengaruhi struktur tanah. Meskipun kenaikan suhu tanah meningkatkan kecepatan difusi, ini juga meningkatkan kegiatan mikrobia dan selanjutnya meningkatkan produksi karbondioksida di dalam tanah. Hasil akhir kenaikan suhu terhadap desakan parsial oksigen di dalam suatu tanah dapat bersifat positif atau negatif. Dalam hubungannya dengan ini, maka cukup menarik untuk diketahui pengaruh mulsa atas aerasi. Mulsa melindungi tanah dari dampak tetesan hujan dan oleh karena itu melindungi hasil pengolahan tanah. Ini menguntungkan bagi aerasi. Sebaliknya, mulsa mempertahankan tanah untuk tetap lembab, jadi menghambat kapasitas udara efektif. Selama musim semi dan panas pada saat lebih banyak aerasi dibutuhkan, mulsa menjaga tanah tetap sejuk, jadi menurunkan kecepatan difusi. Apakah total pemulsaan terhadap difusi akan bersifat positif atau negatif bergantung kepada masingmasing masalah. Namun demikian, dari pengamatan menunjukkan bahwa biasanya mulsa menurunkan difusi oksigen ke dalam tanah. Cara-cara lainnya dalam pengelolaan aerasi tanah termasuk pengaturan pernafasan akar-akar dan mikrobia dengan cara pemupukan dan pelaksanaan penanaman, kerapatan tegakan tanaman, jumlah dan letak, waktu pembenaman sisa-sisa tanaman ke dalam tanah, dan pemilihan derajad perombakan bahanbahan sisa pada saat dibenamkan. Pengelolaan udara tanah mungkin juga dapat diserang dari sisi penggunaan lahan. Di tempat-tempat yang sukar untuk menaikkan aerasi, tanaman-tanaman yang dapat ditanam hendaknya mempunyai kebutuhan oksigen yang lebih rendah atau mempunyai sistem Universitas Gadjah Mada 5
6 perakaran yang dangkal dan dengan demikian tumbuh dalam profil tanah pada bagian yang beraerasi paling baik. Universitas Gadjah Mada 6
BAB IV STRUKTUR TANAH
BAB IV STRUKTUR TANAH IV. 1. Pengertian tentang istilah Di lapangan, zarah-zarah tanah primer tidak berada dalam keadaan terpisahpisah satu terhadap yang lain (bersifat individu), tetapi mereka kurang
Lebih terperinciBAB VII SUHU TANAH. VII. 1. Pengertian tentang suhu tanah
BAB VII SUHU TANAH VII. 1. Pengertian tentang suhu tanah Suhu merupakan sifat tanah yang amat penting, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung dan juga mempengaruhi lengas, aerasi,
Lebih terperinci26/03/2010. Klasifikasi menurut bentuk. Klasifikasi Struktur Tanah. Definisi. Tipe/bentuk
Dwi Priyo Ariyanto http://www.ariyanto.staff.pertanian.uns.ac.id http://www.ilmutanahuns.wordpress.com Definisi Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi
Lebih terperinciBAB II TANAH SEBAGAI BAHAN DISPERS BERFASE TIGA
BAB II TANAH SEBAGAI BAHAN DISPERS BERFASE TIGA II.1. Tiga fase tanah Sistem di dalam alam dapat terdiri atas satu atau lebih bahan dan atas satu atau lebih fasa. Suatu sistem yang tersusun dari hanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting karena sebagai bahan baku produksi gula. Produksi gula harus selalu ditingkatkan seiring
Lebih terperinciTANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.
TANAH Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si. Tanah memberikan dukungan fisik bagi tumbuhan karena merupakan tempat terbenamnya/ mencengkeramnya akar sejumlah tumbuhan. Selain itu tanah merupakan sumber nutrien
Lebih terperinciHUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jagung Jagung merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah yang beriklim sedang sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat membutuhkan sinar matahari
Lebih terperinciCompany LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc
Company LOGO ILMU TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Topik: Konsepsi Tanah Isi: 13 23 3 4 Pendahuluan Pengertian Tanah Susunan Tanah Fungsi Tanah 1. PENDAHULUAN Gambar 1 Gambar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah Lahan sawah adalah lahan yang dikelola sedemikian rupa untuk budidaya tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau sebagian dari masa pertumbuhan padi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan di dalam tanah karena ada gaya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit. Pemadatan
Lebih terperinciTANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :
TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan
Lebih terperinciKULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN
KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN Hubungan air tanah dan Tanaman Fungsi air bagi tanaman Menjaga tekanan sel Menjaga keseimbangan suhu Pelarut unsur hara Bahan fotosintesis
Lebih terperinciSTAF LAB. ILMU TANAMAN
STAF LAB. ILMU TANAMAN Suhu Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman Suhu berkorelasi positif dengan radiasi mata hari Suhu: tanah maupun udara disekitar
Lebih terperinciHUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan
Lebih terperinciBAB IX WARNA TANAH. Kesemuanya ini menunjukkan pentingnya pemaham masalah warna tanah.
BAB IX WARNA TANAH Warna merupakan salah satu karakteristik tanag yang paling nyata dan salah satu sifat yang paling sering digunakan untuk memerikan tanah dibanding sifatsifat yang lainnya. Warna tanah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan,
Lebih terperinciPENYIAPAN LAHAN. Oleh : Juwariyah BP3K Garum
PENYIAPAN LAHAN Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai berlatih peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali tentang pembersihan lahan tanaman bawang merah dengan baik
Lebih terperinciPemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa
Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Rajiman A. Latar Belakang Pemanfaatan lahan memiliki tujuan utama untuk produksi biomassa. Pemanfaatan lahan yang tidak bijaksana sering menimbulkan kerusakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hidroponik Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak keuntungan seperti: 1)
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa terhadap Bobot Isi Pengamatan bobot isi dilakukan setelah pemanenan tanaman kacang tanah. Pengaruh pemberian mulsa terhadap nilai bobot isi tanah disajikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan bahan pangan terpenting di Indonesia mengingat makanan pokok penduduk Indonesia sebagian besar adalah beras. Sementara itu, areal pertanian
Lebih terperinciIRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012
Nama : Yudhistira Wharta Wahyudi NIM : 105040204111013 Kelas : J, Jumat 09:15 Dosen : Dr. Ir. Zaenal Kusuma, SU IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.
1 I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Salah satu limbah peternakan ayam broiler yaitu litter bekas pakai pada masa pemeliharaan yang berupa bahan alas kandang yang sudah tercampur feses dan urine (litter broiler).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol
27 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol Tanah Latosol tergolong tanah yang subur. Tanah Latosol merupakan tanah yang umum terbentuk di daerah tropika basah sehingga dapat digunakan untuk pertanian
Lebih terperinciKUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA
KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA Usaha pelestarian dan pembudidayaan Kultivan (ikan,udang,rajungan) dapat dilakukan untuk meningkatkan kelulushidupan
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut serta tidak memiliki atau sedikit sekali nilai ekonominya (Sudiarto,
8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Limbah Ternak 2.1.1. Deksripsi Limbah Ternak Limbah didefinisikan sebagai bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan manusia dan tidak digunakan lagi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan suatu kegiatan budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan alami serta meminimalisir penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat merusak
Lebih terperinciMencegah tanah dari erosi merupakan langkah awal ke arah keberlanjutan pertanian
Mencegah tanah dari erosi merupakan langkah awal ke arah keberlanjutan pertanian Biaya pokok usaha pertanian berkaitan dengan erosi lahan dalam mempertahankan kemampuan memegang unsur hara dan air, tercatat
Lebih terperinciKelembaban dan Suhu. Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi kadar bahan organik
Kelembaban dan Suhu Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi kadar bahan organik Perbandingan yang menyolok antara kadar bahan organik di negara bagian AS utara dan selatan adalah akibat perbedaan suhu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari bahan-bahan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan komoditas strategis kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan
Lebih terperinciBAB II TI JAUA PUSTAKA
BAB II TI JAUA PUSTAKA A. TA AH Istilah tanah (soil) berasal dari kata latin solum yang berarti bagian teratas dari kerak bumi yang dipengaruhi oleh proses pembentukan tanah. Tanah dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan pertumbuhan sekitar 1,5% tahun, sehingga mendorong permintaan pangan yang terus meningkat. Sementara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah dan Air Secara Umum Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari bahan padat, cair dan gas. Tanah yang ideal terdiri dari sekitar 50% padatan, 25% cairan,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB
KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH
III. SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH Sifat morfologi tanah adalah sifat sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan sifat fisik dari tanah
Lebih terperinciTANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus dan Neraca Nitrogen (N) Menurut Hanafiah (2005 :275) menjelaskan bahwa siklus N dimulai dari fiksasi N 2 -atmosfir secara fisik/kimiawi yang meyuplai tanah bersama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok dibudidayakan didaerah tropis. Tanaman ini berasal dari amerika selatan ( Brazilia). Tanaman
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perkecambahan benih kopi A. Hasil Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan benih kopi, dilakukan pengamatan terhadap dua variabel yaitu daya berkecambah
Lebih terperincioleh : Widianto, 2011
MANAJEMEN TANAH BERLANJUT (Sustainable Soil Management) MINGGU 3 KEMAMPUAN TANAH MENYEDIAKAN : AIR, UDARA DAN TUNJANGAN MEKANIK oleh : Widianto, 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami sifat-sifat tanah yang
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan bagian dari fraksi organik yang telah mengalami degradasi dan dekomposisi, baik sebagian atau keseluruhan menjadi satu dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36,
TINJAUAN PUSTAKA Limbah Pabrik Kelapa Sawit Dalam proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi minyak sawit mentah (MSM) dihasilkan sisa produksi berupa limbah. Limbah padat dengan bahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinci12/04/2014. Pertemuan Ke-2
Pertemuan Ke-2 PERTUMBUHAN TANAMAN 1 PENGANTAR Pertumbuhanadalah proses pertambahan jumlah dan atau ukuran sel dan tidak dapat kembali kebentuk semula (irreversible), dapat diukur (dinyatakan dengan angka,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sektor pertanian (MAF, 2006). Gas rumah kaca yang dominan di atmosfer adalah
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian dan Pemanasan Global Pemanasan global yang kini terjadi adalah akibat dari makin meningkatnya gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, baik secara alami maupun secara buatan
Lebih terperinciModul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.
Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat
Lebih terperinciIV. SIFAT FISIKA TANAH
Company LOGO IV. SIFAT FISIKA TANAH Bagian 2 Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS SIFAT SIFAT FISIKA TANAH A. Tekstur Tanah B. Struktur Tanah C. Konsistensi Tanah D. Porositas Tanah E. Tata Udara Tanah F. Suhu
Lebih terperinciWarna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan
SIFAT FISIK TANAH WARNA TANAH Warna Tanah Warna tanah adalah salah satu sifat tanah yang mudah dilihat Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah. Warna tanah berhubungan langsung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan titik kritis pengenceran limbah dan kondisi mulai mampu beradaptasi hidup pada limbah cair tahu. Limbah
Lebih terperinci02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)
Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di
TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Jahe Iklim Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata berkisar 2500-4000 mm/ tahun. Sebagai
Lebih terperinciBAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus Biogeokimia 33 BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA Kompetensi Dasar: Menjelaskan siklus karbon, nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor A. Definisi Siklus Biogeokimia Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor
II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan dan transportasi.di bidang pertanian, lahan merupakan sumberdaya
Lebih terperinciPERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN
PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN Tanah sulfat masam merupakan tanah dengan kemasaman yang tinggi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinggi Tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan yang telah diperoleh terhadap tinggi tanaman cabai setelah dilakukan analisis sidik ragam (lampiran 7.a) menunjukkan bahwa pemberian pupuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di ekosistem perairan rawa. Perairan rawa merupakan perairan tawar yang menggenang (lentik)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa.
38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa Terhadap Sifat Fisik Tanah 4.1.1. Bobot Isi Pengaruh pemberian sisa tanaman jagung sebagai mulsa terhadap bobot isi tanah adalah seperti tertera pada Tabel
Lebih terperinciLestari Alamku, Produktif Lahanku
KOMPOS ORGANIK GRANULAR NITROGEN Reaksi nitrogen sebagai pupuk mengalami reaksirekasi sama seperti nitrogen yang dibebaskan oleh proses biokimia dari sisa tanaman. Bentuk pupuk nitrogen akan dijumpai dalam
Lebih terperinciBAB 6. BAHAN ORGANIK DAN ORGANISME TANAH
BAB 6. BAHAN ORGANIK DAN ORGANISME TANAH 6.1. Pendahuluan Tanah merupakan sumber hara tanaman. Bahan yang merupakan sumber hara tanaman ada yang berbentuk organik dan anorganik. Bahan organik dalam tanah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi
TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk ke dalam tanah. Perkolasi merupakan kelanjutan aliran air tersebut ke tanah yang lebih dalam. Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AREN (Arenga pinnata) Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan pohon yang belum banyak dikenal. Banyak bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon ini, misalnya akar untuk obat tradisional
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama spesies Brassica juncea (L.) Czern. Jenis sawi dikenal juga dengan nama caisim atau sawi bakso.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia Sampai tahun 2004, Indonesia berada pada urutan ke 15 negara penghasil gas rumah kaca tertinggi di dunia dengan emisi tahunan 378 juta ton
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT FISIK TANAH AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara =
Lebih terperinci3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah
1. List Program Untuk Menu Utama MPenjelasan_Menu_Utama.Show 1 2. List Program Untuk Penjelasan Menu Utama MPenjelasan_Tanah.Show 1 3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah MSifat_Bentuk2.Show
Lebih terperinciTanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang
Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman. Di bagian atas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pengolahan tanah merupakan tindakan mekanik terhadap tanah yang ditujukan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengolahan Tanah dan Pemanasan Global Pengolahan tanah merupakan tindakan mekanik terhadap tanah yang ditujukan untuk menyiapkan tempat persemaian, memberantas gulma, memperbaikai
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara = V U Massa Padatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam
6 TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam tanah.infiltrasi (vertikal) ke dalam tanah yang pada mulanya tidak jenuh, terjadi di bawah pengaruh hisapan matriks
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering merusak
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kehilangan karbon di sektor pertanian disebabkan oleh cara praktik budidaya yang tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluks dan Emisi CO2 Tanah
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluks dan Emisi CO 2 Tanah Tanah merupakan bagian dari sistem yang mengatur konsentrasi CO 2 atmosfer. Hampir 10% CO 2 dari tanah sampai ke atmosfer tiap tahunnya (Raich dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Tinggi tanaman Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan pengolahan tanah berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai tahapan umur pengamatan
Lebih terperinciOleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)
Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul) PENDAHULUAN Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk:
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis rumputan (graminae) yang mempunyai batang tunggal dan kemungkinan dapat memunculkan cabang anakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan
TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan akan menjadi busuk dalam 2-5 hari apabila tanpa mendapat perlakuan pasca panen yang
Lebih terperinciBAB 2 KOMPONEN FISIK DAN MORFOLOGI TANAH
BAB 2 KOMPONEN FISIK DAN MORFOLOGI TANAH 1. Sifat dasar Akibat pelapukan dan proses penghancuran yang lain, bahan mineral tanah akan menjadi butir primer ( zarah, partikel, butir tunggal) dengan berbagai
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SIFAT FISIK TANAH AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara =
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )
PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH Oleh: Arif Nugroho (10712004) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciHUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN
MINGGU 2 HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN Irigasi dan Drainasi Widianto (2012) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami sifat dan karakteristik tanah untuk menyediakan air bagi tanaman 2. Memahami proses-proses aliran
Lebih terperinciFor optimum plant growth
Dasar-dasar Ilmu Tanah Udara dan Temperatur Tanah SOIL COMPONENTS For optimum plant growth Air 25 % Water 25 % Mineral 45% organic 5% Representative, medium-textured surface soil (by volume) 1. Aerasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi tanah pada lahan pertanian saat sekarang ini untuk mencukupi kebutuhan akan haranya sudah banyak tergantung dengan bahan-bahan kimia, mulai dari pupuk hingga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah
TINJAUAN PUSTAKA Erodibilitas Indeks kepekaan tanah terhadap erosi atau erodibilitas tanah merupakan jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah hujan pada sebidang tanah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nanas (Ananas Comosus) Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih kurang 1.200 meter diatas permukaan laut (dpl). Di daerah tropis Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peningkatan aktivitas manusia di muka bumi telah mendorong terjadinya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan aktivitas manusia di muka bumi telah mendorong terjadinya pemanasan global (global warming). Pemanasan global terjadi sebagai akibat dari makin
Lebih terperinciMunawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru
Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru Tujuan Instruksional Khusus Pada Akhir Perkuliahan Mhs memahami konsep dasar Kimia Tanah dlm hub.nya dg Kes.ling.,dan Kes.Masy.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi awal blotong dan sludge pada penelitian pendahuluan menghasilkan komponen yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik blotong dan sludge yang digunakan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Desa Panapalan, Kecamatan Tengah Ilir terdiri dari 5 desa dengan luas 221,44 Km 2 dengan berbagai ketinggian yang berbeda dan di desa
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor selain faktor internal dari tanaman itu sendiri yaitu berupa hormon
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.
Lebih terperincirv. HASIL DAN PEMBAHASAN
17 rv. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman (cm) Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (Lampiran 6 ) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kascing dengan berbagai sumber berbeda nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanahnya memiliki sifat dakhil (internal) yang tidak menguntungkan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan sulfat masam merupakan salah satu jenis lahan yang terdapat di kawasan lingkungan rawa dan tergolong ke dalam lahan bermasalah karena tanahnya memiliki sifat dakhil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan tanaman semusim dan memilik umbi yang berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga, umbi terbentuk
Lebih terperinciMorfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanah Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Pengamatan sebaiknya dilakukan pada profil tanah yang baru dibuat. Pengamatan
Lebih terperinciI. HASIL DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id 21 I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perkecambahan Biji 1. Kecepatan Kecambah Viabilitas atau daya hidup biji biasanya dicerminkan oleh dua faktor yaitu daya kecambah dan kekuatan tumbuh. Hal
Lebih terperinciKADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh. Ferdy Ardiansyah
KADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh Ferdy Ardiansyah 1314151022 JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Dokuchnev
Lebih terperinci