KOMPONEN IPM Pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia (masyarakat). Di antara berbagai pilihan, yang terpenting yaitu berumur panjang dan sehat, berilmu pengetahuan, dan memiliki akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.. 5 Lokasi: Danau Ranau 5.1 INDIKATOR KESEHATAN Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal bagi keberhasilan pembangunan bangsa, karena aspek kesehatan 49
sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan. Kondisi kesehatan penduduk tersebut dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu dari sisi derajat kesehatannya dan dari sisi status kesehatannya. Derajat kesehatan penduduk dapat diukur melalui angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) dan Angka Harapan Hidup (Life Expectancy at Birth), yang merupakan indikator penting dalam penghitungan IPM. Angka harapan hidup memberikan banyak arti dalam kaitannya dengan berbagai sektor kehidupan masyarakat. Angka harapan hidup atau yang dikenal dengan istilah Life Expectancy At Birth merupakan rata - rata peluang hidup penduduk. Dari angka harapan hidup tersebut tercermin tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya kualitas kesehatan penduduk di suatu wilayah. Sejalan dengan menurunnya angka kematian bayi, maka angka harapan hidup penduduk di Kabupaten OKU Selatan pun 50
mengalami peningkatan. Secara perlahan peluang hidup penduduk di Kabupaten OKU Selatan menunjukkan perbaikan setiap tahunnya. Angka harapan hidup penduduk Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2011 mencapai 69,44 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 rata-rata tiap penduduk Kabupaten OKU Selatan memiliki harapan usia hidup antara 69 tahun sampai 70 tahun. Angka harapan hidup ini meningkat dibandingkan pada tahun 2010, yakni sebesar 0,07 tahun. 5.2 INDIKATOR PENDIDIKAN Pada era globalisasi saat ini keberhasilan suatu bangsa di ajang internasional tidak lagi ditentukan oleh keunggulan komparatif seperti kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, akan tetapi akan lebih ditentukan oleh keunggulan kompetitif, yang dalam hal ini akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Karenanya pendidikan sebagai suatu upaya untuk 51
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi instrumen yang sangat penting. Peningkatan kualitas SDM bertitik tolak pada upaya pembangunan bidang pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan akan terbentuk SDM yang berkualitas dan berdaya guna bagi pembangunan. Bagi pemerintah keuntungan yang akan diperoleh dari investasi di bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara dalam rangka memerangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sedangkan bagi masyarakat, pendidikan yang semakin baik merupakan modal dalam memperebutkan kesempatan kerja, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan mereka. Untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan pembangunan pendidikan di Kabupaten OKU Selatan akan dijelaskan mengenai kondisi pendidikan penduduk di Kabupaten 52
OKU Selatan melalui pendekatan indikator turunan dari IPM. 5.2.1 Angka Melek Huruf Pada tingkat makro ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan adalah kemampuan baca tulis penduduk. Secara minimal penduduk harus mempunyai kemampuan untuk membaca dan menulis agar dapat menerima informasi secara tertulis, dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan dan dapat menikmati hasil-hasil pembangunan secara wajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan baca tulis merupakan ketrampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sejahtera. Berdasarkan ukuran demografi, kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis dilihat dari angka melek huruf (Literacy Rate), yang menunjukkan proporsi penduduk berusia 10 tahun ke atas yang memiliki kemampuan membaca dan menulis. 53
Kondisi pendidikan penduduk Kabupaten OKU Selatan dilihat dari angka melek huruf masih belum merata. Pada tahun 2011 angka melek huruf penduduk OKU Selatan sudah mencapai 97,93 persen. Hal ini berarti masih ada sekitar 2,07 persen lagi penduduk berumur 15 tahun ke atas di kabupaten OKU Selatan yang tidak dapat membaca dan menulis. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,2 persen. 5.2.2 Rata-rata Lama Sekolah Ukuran lain dari tingkat pendidikan adalah rata-rata lama sekolah (Mean Years School). Secara umum indikator ini menunjukkan jenjang pendidikan yang telah dicapai oleh penduduk dewasa (15 tahun keatas). Semakin lama rata-rata lama sekolah penduduk, berarti semakin baik tingkat pendidikan penduduk tersebut. 54
Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2011 mencapai 7,47 tahun. Kondisi ini menunjukkan pula bahwa pada umumnya penduduk berusia 15 tahun ke atas di OKU Selatan hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 2 SMP saja. 5.3. INDIKATOR DAYA BELI Daya beli masyarakat merupakan variabel yang mencerminkan kemampuan masyarakat dalam membeli barangbarang dan jasa. Tingkat daya beli masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang antara lain : pendapatan, pengeluaran konsumsi, indeks harga konsumen dan indeks kemahalan. Oleh karena itu pendapatan yang tinggi belum menjamin daya beli masyarakat yang tinggi pula. Faktor inflasi merupakan salah satu faktor utama yang menentukan seberapa riil nilai uang yang dimiliki masyarakat, artinya seberapa mampu masyarakat 55
membelanjakan dengan uang yang dipegangnya. Jika dilihat kemampuan membeli barang dan jasa (daya beli) antar wilayah maka daya beli itu sendiri merupakan sesuatu yang relatif, artinya pertanyaan apakah daya beli masyarakat suatu wilayah lebih baik dari daya beli masyarakat di wilayah lain, maka faktor relatif-nya daya beli tersebut melatarbelakangi perhitungan indeks kemahalan. Tingkat daya beli penduduk menggambarkan kondisi relatif daya beli antar wilayah dan antar waktu. Sehubungan dengan hal tersebut daya beli penduduk yang dicerminkan dari indikator IPM ini diadjust dengan komponen lainnya seperti indeks harga dan indeks kemahalan melalui formula atkinson, sehingga angka daya beli yang dihasilkan tidak dapat diinterpretasikan berdasarkan angka nominalnya, melainkan harus diinterpretasi secara riil, dengan membandingkannya antar wilayah dan antar waktu. Angka daya beli ini dibaca sebagai nilai pada kondisi tahun 1996. 56
Daya beli penduduk OKU Selatan pada tahun 2011 sebesar 617,55, hal ini menunjukkan bahwa taraf kesejahteraan penduduk Kabupaten OKU Selatan secara umum masih di bawah standar, yakni sebesar 732,72. 5.4 PERKEMBANGAN KOMPONEN IPM Secara umum, IPM menggambarkan tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah dalam kurun waktu setahun. Pembangunan manusia ini diukur dari aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Artinya bahwa membangun manusia adalah mewujudkan penduduk yang intelektualnya tinggi, cerdas, berbadan sehat sehingga berumur panjang, dan memiliki kemampuan ekonomi yang baik agar hidupnya sejahtera. 57
Tabel 5.1: Perkembangan Komponen IPM Kabupaten OKU Selatan Tahun 2010-2011 Komponen IPM 2010 2011 (1) (2) (3) Angka Harapan Hidup 69.37 69.44 Angka Melek Huruf 97.90 97.93 Rata-rata Lama Sekolah 7.45 7.47 Daya Beli 613.03 617.55 Sumber: BPS RI Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa selama satu tahun dari 2010 ke 2011 seluruh bidang (kesehatan, pendidikan, dan ekonomi) mengalami peningkatan dampaknya terhadap masyarakat. Peningkatan pembangunan di bidang kesehatan akan berbanding lurus dengan meningkatnya angka harapan hidup masyarakat. Sampai tahun 2011, persebaran puskesmas hampir merata di wilayah Kabupaten OKU Selatan, yakni sudah ada 15 puskesmas dari 19 kecamatan. Selain itu, jumlah tenaga kesehatan pun, baik dokter, bidan, dan perawat bertambah jumlahnya. 58
Peningkatan daya beli masyarakat pada tahun 2011 menunjukkan membaiknya perekonomian masyarakat. Selain itu, perkembangan wilayah OKU Selatan ternyata mendorong meningkatnya sektor jasa transportasi dan perdagangan. 59
60