PENGARUH PRICE TO EARNINGS RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA PASAR SAHAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

Oleh Riyandi Nur Sumawidjaja. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian pada indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) yang

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Sedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

Bab 3. Analisis dan Perancangan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

Bab 5. Kesimpulan Dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua perusahaan pada umumnya mempunyai suatu tujuan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

GROUP RESEARCH GUSTINA ELISA HARTININGSIH CYNTHIA KUMALASARI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN, DER TERHADAP RETURN SAHAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki keterkaitan dengan aktivitas konsumsi, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, sehingga semakin banyak

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Harga Saham, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB III METODE PENELITIAN. yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, melalui metode penelitian akan

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 11, No. 2,Agustus 2009, Hlm. 97 106 PENGARUH PRICE TO EARNINGS RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA PASAR SAHAM STELLA STIE Trisakti stella@stietrisakti.ac.id Abstrak: The objective of this research is to find out the influence of internal fundamental variables on the stock market price. Internal fundamental variables in this research are Price to Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA) and Price to Book Value (PBV). Data for this research are stocks closing price in the stock exchange, the PER, DER, ROA and PBV of 14 stocks of LQ45 from 1 st quarter in 2002 to 4 th quarter in 2006. These data are tested with Panel Data Regression Model. The result of study shows that the PER, DER and PBV have significant influence on the stock market price, but the ROA has not influence on the stock market price. Keywords: Price to Earnings Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Price to Book Value, stock market price. PENDAHULUAN Dalam perkembangannya, pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian suatu negara. Dalam dasawarsa terakhir ini, masyarakat semakin memandang pasar modal sebagai salah satu alternatif dalam menginvestasikan dana yang mereka miliki. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kegiatan-kegiatan di pasar modal. Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang, sehingga informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu dicari para pelaku pasar modal dalam upaya melakukan pengambilan keputusan 97

investasi. Namun tidak semua informasi merupakan informasi yang berharga, akibatnya para pelaku pasar modal harus secara tepat memilih informasi-informasi yang layak (relevan) untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal maupun yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Usman (1994), harga saham sebagai indikator nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal, dimana variabel-variabel tersebut secara bersama-sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Salah satu informasi yang tersedia di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan, dari laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan yang merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Jika laporan keuangan dapat menyajikan informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan investor, maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang tepat. Penelitian untuk menganalisis pengaruh berbagai faktor fundamental terhadap harga saham telah banyak dilakukan, namun masih menghasilkan berbagai kesimpulan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel fundamental yang bersifat internal seperti Price to Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA) serta Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap harga pasar saham, dimana fokus penelitian ini dilakukan terhadap saham perusahaan yang termasuk LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalahnya adalah (1) apakah PER mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham LQ-45; (2) apakah DER mempunyai pengaruh negatif signfikan terhadap harga pasar saham LQ-45; (3) Apakah ROA mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham LQ-45; (4) apakah PBV mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap harga pasar saham LQ-45. Penelitian ini disusun dengan urutan penulisan sebagai berikut pertama, pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah dan organisasi penulisan. Kedua, analisis fundamental dan teknikal serta hubungan antara rasio keuangan dengan harga saham. Ketiga, metoda penelitian terdiri atas pemilihan sampel dan pengumpulan 98

data serta metoda analisis data. Keempat, hasil dan pembahasan penelitian yang berisi pengujian hipotesis. Terakhir, penutup yang berisi simpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya. RERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Analisis Fundamental dan Teknikal Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisa fundamental bertolak dari anggapan dasar bahwa setiap investor adalah makhluk rasional. Karena itu seorang fundamentalis mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi atau kinerja perusahaan. Argumentasi dasarnya adalah nilai saham mewakili nilai perusahaan. Dalam membuat model peramalan harga saham, langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya kebijakan deviden yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Analisa laporan keuangan berupa analisa rasio termasuk dalam komponen yang digunakan pada analisa fundamental (Hin 2001: 45-69). Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga tersebut diwaktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan (2) informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu (3) perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan berulang. Analisa teknikal menyatakan bahwa investor adalah makhluk yang irrasional. Hubungan antara Rasio Keuangan dengan Harga Saham Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan yang luas agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari berbagai pemakai yang potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok tertentu saja. Selain menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, pelaporan keuangan juga menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir arus kas di masa yang akan datang. Dari laporan keuangan yang diterbitkan setelah dianalisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk 99

mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama waktu tertentu. Hal ini akan membantu bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial, dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Dengan kata lain, tujuan ini mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan risiko dari investasi yang dilakukan. Selain itu, dari rasio keuangan yang diperoleh, manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan tindakan untuk menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Sebagai contoh adalah rasio ROA (Return on Asset), jika diperoleh rasio ROA yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan yang bersangkutan, dan karena nilainya meningkat, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor, yang akibatnya akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Price to Earnings Ratio (PER) mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap Rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan rerangka pikir tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah: H 1 Price to Earnings Ratio berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Debt to Equity Ratio (DER) dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Dengan kata lain, DER berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan rerangka pikir tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah: H 2 Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham. Return on Assets (ROA) merupakan rasio antara laba setelah pajak terhadap total assets. ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan. Berdasarkan rerangka pikir tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah: 100

H 3 Return on Assets berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek keuangan perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhrudin, 2001:303). Analis pasar modal mempertimbangkan suatu saham dengan rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman, dengan demikian rasio PBV berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham. Namun PBV yang rendah juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut. Berdasarkan rerangka pikir tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah: H 4 Price to Book Value berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham. METODA PENELITIAN Dari populasi seluruh perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia tidak semuanya diambil sebagai obyek penelitian. Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria sebagai berikut (1) Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang tergolong likuid, yaitu saham yang termasuk dalam kategori LQ-45; (2) Saham tersebut selalu masuk dalam kategori LQ-45 selama periode observasi, yaitu tahun 2002 sampai 2006. Perusahaan/saham LQ 45 yang masuk ke dalam kriteria sampel adalah sebagai berikut: Tabel 1 Sampel 14 Saham LQ 45 No. Nama Perusahaan 1 PT Astra Agro Lestari Tbk 2 PT Aneka Tambang Tbk 3 PT Astra Internasional Tbk 4 PT Bank Central Asia Tbk 5 PT Gudang Garam Tbk 6 PT Gajah Tunggal Tbk 7 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 9 PT Indosat Tbk 10 PT Kalbe Farma Tbk 11 PT Bank Pan Indonesia Tbk 12 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 13 PT United Tractors Tbk 14 PT Unilever Indonesia Tbk 101

Data yang dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia berupa data kuartalan yang meliputi harga penutupan saham (closing price), PER, DER, ROA dan PBV untuk masing-masing perusahaan yang diperoleh dari IDX Quarterly Statistics, Jakarta Stock Exchange Research & Development yang dikeluarkan oleh BEJ, dengan mengambil periode waktu dari kuartal I tahun 2002 sampai dengan kuartal IV tahun 2006. Data harga pasar saham, PER, DER, ROA dan PBV masing-masing perusahaan yang dikumpulkan merupakan data cross section, sedangkan data periode kuartal I tahun 2002 sampai dengan kuartal IV tahun 2006 merupakan data time series. Gabungan kedua jenis data tersebut dikenal dengan data panel, sehingga jenis data yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini merupakan data panel. Metoda Analisis Data Untuk mengetahui apakah PER, DER, ROA dan PBV mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga pasar saham dilakukan analisis regresi menggunakan panel data yang dikenal dengan model regresi data panel (Panel Data Regression Model) sebagai berikut: Y i,t = α i + β 1 X 1i,t-1 + β 2 X 2i,t-1 + β 3 X 3i,t-1 + β 4 X 4i,t-1 + e Keterangan: Y: Harga pasar saham X 1: Price to Earnings Ratio X 2 : Debt to Equity Ratio X 3 : Return on Assets X 4 : Price to Book Value e: error term Hausman Test digunakan untuk membantu menentukan pendekatan mana yang lebih cocok digunakan untuk menganalisis data panel, apakah pendekatan fixed effect atau random effect. Pengujian dilakukan dengan menguji hipotesis awal yang menyatakan bahwa random effect model lebih tepat digunakan dibandingkan dengan fixed effect model. Apabila nilai probabilitas (P-Value) lebih besar atau sama dengan tingkat kesalahan (5%), maka digunakan pendekatan random effect. Sebaliknya apabila nilai probabilitasnya signifikan atau lebih kecil dari 0,05, maka digunakan pendekatan fixed effect. 102

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Statistika Deskriptif Keterangan Variabel PER DER ROA PBV PRICE Mean 13.00 2.28 11.22 2.94 4109.84 Maximum 238.49 26.65 49.00 19.13 20700.00 Minimum -437.24-26.43-8.00-1.34 175.00 Std. Dev. 36.28 3.84 10.28 3.01 4069.57 Observations 280.00 280.00 280.00 280.00 280.00 Cross sections 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00 Tabel di atas menyajikan statistik deskriptif dari sampel yang diteliti. Banyaknya jumlah observasi merupakan gabungan dari data time series dan cross section sehingga membentuk data panel. Data yang diambil merupakan data kuartalan selama periode tahun 2002-2006 (20 periode) dengan jumlah perusahaan/saham yang diteliti sebanyak 14 sehingga membentuk total observasi sebanyak 280. Hasil pengolahan data untuk Hausman Test terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 3 Hausman Test Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 254,61 4 0.00 Dari tabel di atas diketahui bahwa besarnya Chi-Square Statistic adalah 254,61 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar 4 dan nilai probabilitas (P-Value) adalah sebesar 0,00. Nilai probabilitas 0,00 lebih kecil dari tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis awal yang menyatakan bahwa random effect model lebih tepat digunakan dibandingkan dengan fixed effect model ditolak dan sebaiknya digunakan pendekatan fixed effect untuk mengolah data panel. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka untuk selanjutnya penelitian ini akan menganalisis data panel menggunakan regresi data panel dengan pendekatan fixed effect. Sesuai pengujian dengan Hausman Test maka analisis regresi data panel hanya akan menggunakan pendekatan fixed effect. Metode estimasi yang digunakan adalah fixed effect-cross section model, sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh PER, DER, 103

ROA dan PBV terhadap harga saham LQ 45 yang diwakili oleh 14 perusahaan/saham yang selalu masuk ke dalam kategori LQ 45 selama periode penelitian. Dengan metode estimasi fixed effect-cross section SUR (Seemingly Unrelated Regression) model, perangkat lunak Eviews 6.0 akan mengolah data berdasarkan kombinasi dari unit cross section (perusahaan) dan variabel-variabel penelitian, sehingga pada akhirnya akan didapatkan persamaan regresi data panel dengan koefisien slope yang konstan dan koefisien intersep yang berbeda untuk setiap perusahaan (unit cross section). Cross Section SUR digunakan karena metode ini mengestimasi sekaligus mengoreksi cross section heteroscedasticity dan autocorrelation, sama halnya dengan model Seemingly Unrelated Regression dimana setiap persamaan (equation) disesuaikan dengan cross section. Hasil pengolahan data adalah sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Regresi Data Panel Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 4245.14 62.84 67.56 0.00 PER? 3.44 0.19 18.02 0.00 DER? -35.29 6.36-5.55 0.00 ROA? 0.41 2.85 0.14 0.89 PBV? -35.42 16.04-2.21 0.03 Fixed Effects (Cross) _AALI C 58.73 _ANT C -1848.32 _ASII C 4041.46 _BBCA-C -515.48 _GGR C 7193.58 _GJTL C -3659.90 _INDF-C -3320.77 _INTP C -1289.38 _ISAT C 2461.59 _KLBF C -3276.65 _PNBN C -3749.50 _TLKM C 1892.15 _UNTR C -1293.35 _UNVR C 3305.84 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Price to Earnings Ratio (PER) terhadap harga saham mempunyai tingkat signifikansi sebesar 104

0,00. Hal ini berarti PER berpengaruh positif signifikan terhadap harga pasar saham, H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa dalam berinvestasi investor memperhatikan PER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya, dimana dengan meningkatnya PER investor mengharapkan adanya pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,00. Hal ini berarti DER berpengaruh negatif signifikan terhadap harga pasar saham. Jadi dapat disimpulkan H 2 diterima. Kesimpulan kedua ini mengimplikasikan bahwa dengan meningkatnya DER, daya tarik saham perusahan akan menurun di mata investor karena hal tersebut dapat berarti bahwa proporsi hutang perusahaan bertambah besar sehingga perusahaan mempunyai beban yang semakin berat. Dari tabel dapat dilihat bahwa variabel Return on Assets (ROA) terhadap harga saham mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,89. Hal ini berarti ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga pasar saham. Jadi dapat disimpulkan H 3 tidak dapat diterima. Hasil yang berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya ini dapat disebabkan oleh koefisien regresi ROA yang sangat rendah dan standard error ROA yang lebih tinggi dari koefisien regresinya, kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan memperoleh laba dan untuk mengendalikan seluruh biaya-biaya operasional dan non operasional sangat rendah sehingga kurang berpengaruh terhadap harga saham. Tidak berpengaruhnya ROA terhadap harga saham juga dimungkinkan karena pasar efek Indonesia yang bisa dibilang terkategori dalam pasar yang sedang berkembang (emerging market) masih sarat dengan intervensi dari pemerintah, sehingga banyak aturan-aturan main pasar efek yang tidak dapat berjalan dengan seharusnya. Dari tabel dapat dilihat bahwa variabel Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,03. Hal ini berarti PBV berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Jadi dapat disimpulkan H 4 diterima. Pengaruh PBV adalah yang terbesar dibandingkan dengan pengaruh PER dan DER dalam penelitian ini. Pengaruh negatif signifikan ini dapat berarti bahwa investor mempertimbangkan bahwa suatu saham dengan rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan bahwa (1) Price to Earnings Ratio pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, (2) Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif 105

terhadap harga pasar saham, (3) ROA tidak berpengaruh terhadap harga pasar saham, (4) Price to Book Value pengaruh negatif terhadap harga pasar saham. Para peneliti dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan periode penelitian yang lebih panjang lagi serta dapat mempertimbangkan menggunakan variabel fundamental internal perusahaan berupa rasio-rasio keuangan lainnya ataupun variabel fundamental eksternal, seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing dan inflasi. REFERENSI: Hin, L. T. 2001. Panduan Berinvestasi Saham, Jakarta: Elex Media Komputindo. Gujarati, D., 2006. Essential of Econometrics, 3 rd Edition. McGraw Hill, International Edition. Irfan, M.C. & Nishat, M. 2002. Key Fundamental Factors and Long-run Price Changes in An Emerging Market A Case Study of Karachi Stock Exchange. Keown, A. J., 2002. Financial Management, 9 th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Santika, IBM dan Djayani Nurdin. 2003. Analisis Pendapatan Saham Industri Otomotif di Bursa Efek Jakarta, Media Ekonomi, Vol. 1, No. 1. Utama, S. dan Santosa, AYB. 1998. Kaitan antara Rasio Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada BEJ, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No.1, Hlm. 127-140. Warsidi dan Pramuka, B.A. 2000. Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang, Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi, Vol. 2, No. 1. 106