Arah dan Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

& REVITALISASI CAGAR BUDAYA

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

PENGURANGAN RISIKO BENCANA DALAM PROGRAM PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

MODUL PEMAHAMAN DASAR STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

INDONESIA NEW URBAN ACTION

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II

VISI MISI DAN PROGRAM IR. DJAMALUDDIN MAKNUN, MP DR. MASJKUR, SP., M.SI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI GOWA PERIODE

ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS NASIONAL

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

KETERKAITAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN PENATAAN RUANG Oleh : Deddy Koespramoedyo, MSc. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II KETENTUAN UMUM

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

Teruskan. Visi dan Misi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KEBIJAKAN NASIONAL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PELAKSANAAN P2KH (Instrumen Implementasi RTR)

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

Pembangunan Kota Berkelanjutan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PROSES PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) PROSES PERENCANAAN TKP 2422 SELASA, 9 SEPTEMBER 2012 MUHAMMAD S. ROYCHANSYAH, DR. ENG.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG EVALUASI PROGRESS PROGRAM PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA (P3KP)

VISI KALTIM BANGKIT 2013

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA

Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan

Sosialisasi Permen PUPR NO.5/PRT/M/2015 Tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP)

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18/PRT/M/2011

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

BAB III Visi dan Misi

Transkripsi:

Arah dan Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan Balikpapan, 19 Mei 2014 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang

OUTLINE 1. Isu Aktual Perkotaan di Indonesia 2. Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) 3. Muatan RTRW Kota (Permen No.17/2009) dan RDTR PZ Kota/kawasan Perkotaan (Permen No.1/2012) 4. Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang Berbasis Penataan Ruang 5. Kota Hijau dan Kota Pusaka sebagai Platform Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan 6. Kesimpulan

Isu Aktual Perkotaan di Indonesia 3

Isu Aktual Perkotaan di Indonesia SOSIAL Penurunan kualitas hidup (sosial); Urban decay, sprawling... EKONOMI Degradasi kualitas Degradasi kualitas lingkungan ; Telapak ekologis yang defisit LINGKUNGAN Degradasi kualitas lingkungan g ; Telapak ekologis yang defisit

memasuki era kota...? 52,03% penduduk tingga di perkotaan, Laju pertumbuhan 1.49% per tahun dalam dekade (1970 2010 ), penduduk perkotaan bertambah 6 kali lipat Kota otonom meningkat dari 45 ke93

Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) 6

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang (Berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang) PENGATURAN Penataan ruang sebagai acuan pembangunan sektoral dan wilayah; PEMBINAAN Perencanaan Tata Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang PENGAWASAN Pendekatan sistem dilakukan dalam penataan ruang; Penataan ruang tidak sekadar perencanaan tata ruang wilayah, tetapi basis untuk pengembangan program kreatif/inovatif 7

Konsep Kota Berkelanjutan Dalam menyikapi tujuan keberlanjutan, maka efektifitas upaya ditentukan oleh lhkb keberadaan 2 (dua) hl hal fundamental: Protection entry. Development entry; tidak bersifat sektoral/parsial, tapi terpadu untuk spektrum jangka panjang...prinsip i proteksi, kiagar telapak ekologis kl tidak semakin dfii defisit, shgaspek environmental protection harus didahulukan yang bisa mendorong economic development dan social development, agar perkembangan kota tidak semakin menjalar mengurangi perdesaan,...prinsip intensifikasi perkotaan, compact city, dll diperlukan...prinsip keseimbangan juga mutlak antara perkotaan dan perdesaan, sehingga program pro rural harus setara...

Konsep Pengembangan Kota Berkelanjutan dan Tematik

Visi Visi dan Misi Pembangunannan Perkotaan Nasional 1. pemerataan pembangunan kota- kota sesuai fungsinya; Terwujudnya kota yang layak huni, 2. pengembangan ekonomi kota berkeadilan, mandiri, dan berdaya yang produktif, atraktif, dan efisien, saing secara berkelanjutan untuk dengan memanfaatkan potensi kesejahteraan masyarakat Misi unggulan perkotaan, sesuai dengan karakter 3. Mengembangkan sarana dan potensi dan budaya lokal pada prasarana perkotaan yang th tahun 2025 memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) serta mengedepankan pembangunan sosial dan budaya masyarakat; 4. Meningkatkan kualitas tata ruang kota yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan; 5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata kelola pemerintahan kota.

Sasaran Operasional Pembinaan dan Pengembangan Perkotaan 1. Terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang di kota dan kawasan perkotaan; 2. Terselesaikannya penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW)Kota dan kawasan perkotaanserta perangkat pelaksanaannya; 3. Terwujudnya keseimbangan penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan g serta ketahanan kota menghadapi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana; 4. Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan kota dalam pemanfaatan ruang kota berdasarkan potensi dan identitas kota; 5. Terwujudnya kawasan perkotaan/kota metropolitan yang menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang memiliki daya saing di tingkat global; 6. Terwujudnya kota kecil dan menengah sebagai pusat pertumbuhan regional dan meningkatkan keterkaitan desa kota.

KEBIJAKAN PEMBINAAN PERKOTAAN 1. Penyelenggaraan Penataan Ruang Kota PENGEMBANGAN PERKOTAAN 2. yang Terpadu dan Berkepastian Hukum; 1. Pengembangan Instrumen dan Perangkat Pengembangan Kelembagaan Penataan Penataan Ruang untuk Upaya Pemanfaatan Ruang dan Kerjasama Antar Daerah; Ruang; 3. Peningkatan Kapasitas Aparatur/ Sumber Daya Manusia dan Fungsi 2. Pengembangan Instrumen dan Perangkat Penataan Ruang untuk Menjaga jg dan Pembinaan Bidang Penataan Ruang; Mempertahankan Daya Dukung Lingkungan; 4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha dalam Penataan 3. Peningkatan Kualitas dan Potensi Kawasan Kota yang Memiliki Identitas Pusaka Budaya; Ruang; 4. Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Ketahanan Kota Menghadapi Perubahan Iklim serta Pengurangan Risiko Bencana; 5. Peningkatan Pengelolaan Kawasan Metropolitan yang MemilikiDaya Saing Global; 6. Peningkatan Peran Kota Kecil dan Menengah sebagai Pusat Pertumbuhan Regional; 7. Peningkatan Peran Kota sebagai Pendorong Perkembangan Ekonomi Lokal;

MUATAN RTRW KOTA (PERMEN PU 17/2009), RDTR & PERATURAN ZONASI (PERMEN PU 1/2012) 13

Hirarki Rencana Tata Ruang

Fungsi dan Manfaat RTRW Kota Fungsi RTRW Kota 1. Acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD. 2. Acuan dl dalam pemanfaatan ruang wilayah kota; 3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan wilayah kota; 4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kota yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan swasta; 5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kota; 6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kota i; dan 7. Acuan dl dalam administrasi i ipertanahan. Manfaat RTRW Kota 1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kota; 2. Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kota dengan wilayah sekitarnya; dan 3. Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah kota yang berkualitas.

Peta Rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang

Contoh Peraturan Zonasi (zoning i map dan zoning text) untuk Blok C

Peta Rencana Jalur Pipa Air Bersih (RDTR Kota Surakarta BWP IV) Peta Rencana Jalur Pipa Air Limbah (RDTR Kota Surakarta BWP IV) P eta Rencana Jaringan Drainage (RDTR Kota Surakarta BWP IV) Peta Rencana Sistem Persampahan (RDTR Kota Surakarta BWP IV)

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN BERBASIS PENATAAN RUANG 19

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang Berbasis Penataan Ruang

RPII JM (Rencana dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah) RPII JM adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode 3 sd 5 tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai Pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Penyusunan RPII JM harus mengacu pada RTRW terkait dan berdasarkan RPJMN dan RPJMD

TAHAP PENYUSUNAN RPII JM

PROGRAM-PROGRAM UNTUK MEWUJUDKAN KOTA YANG BERKELANJUTAN Kota di Indonesia harus menemukan cara yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah perkotaan... PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH) PROGRAM PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA (P3KP) Layak huni, berjati diri, produktif, dan berkelanjutan

P2KH Sebagai paradigma baru, sebuah metafora, bagi keberlanjutan. Infrastruktur Energi Hijau Infrastruktur Transportasi Hijau Infrastruktur Air Limbah Infrastruktur Air Bersih Drainase SDA Infrastruktur Bangunan Hijau 25

P2KH sebagai Platform Program bagi Sektor (Contoh dengan Ditjen Cipta Karya PU) UU No.26 tahun 2007 ttg Penataan ruang Tugas Unit Direktorat Jenderal Kegiatan Fisik dan Non Fisik Per Undang undangan UU Bangunan Gedung UU PKP UU Pengelolaan Sampah RTH 30% Penataan Lingkungan UU Kehutanan UU Lingkungan Hidup Program Kementerian Lain : Kehutanan Lingkungan Hidup Pasal 106 Ditjen PR mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penataan ruang sesuai dengan peruuan Taman Kota Hijau Respon Adaptasi Perubahan Iklim RTRWK Direktorat Perkotaan PERMEN PU No.08/PRT/M/2010 tentang Organisasi & Tata Kerja Kementerian PU Aras Perkotaan (city wide) Pencapaian Target RTRW, RDTR P2KH minimum 30% RTH RTBL RTH Kota Penambahan luas RTH skala kota dan kawasan Pasal 538 Ditjen CK mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang cipta karya sesuai dengan peruuan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Aras Lingkungan (neighborhood wide) Program RTH Penataan Lingkunganngan Peningkatan Kualitas (beautification) Penambahan luas RTH skala lingkungan 2 6

Penambahan Luasan RTH melalui P2KH 80 72 Ha 70 60 50 40 30 20 10 0 29,41 Ha 37,82 Ha Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 27

G P Good Practices

G P Good Practices

Kondisi Riil dan Trend Perkembangan Kota di Indonesia RUSAK TERAWAT Desakan pembangunan perkotaan akibat arus urbanisasi menyebabkan tumbuhnya berbagai permasalahan perkotaan (meningkatnya populasi, lemahnya kebijakan perindungan aset pusaka, fenomena high rise construction, perubahan fungsi inti kota, dsb) yang turut mendukung kehancuran sistematis aset aset pusaka perkotaan dan merubah wajah serta karakter/identitas kota.

P3KP sebagai Platform Program bagi Sektor (Contoh dengan Ditjen Cipta Karya PU) PERMEN PU No.08/PRT/M/2010 tentang Organisasi & Tata Kerja Kementerian PU UU No.26 tahun 2007 ttg Penataan ruang Kawasan Strategis Sosial Budaya UU terkait Tugas Unit Direktorat Jenderal Kegiatan Fisik dan Non Fisik Per Undang undangan UU Bangunan Gedung UU Cagar Budaya Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Program terkait dari 14 K/L anggota BKPRN + Kesra, Parekraf DJPR Pencapaian target RTRW, terkonservasi nya KS Sosialy Pasal 106 Ditjen PR mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penataan ruang sesuai dengan peruuan RTRWK Direktorat Perkotaan Aras Perkotaan (city wide) Budaya RDTR P3KP Terkelolanya Kota Pusaka yang berkelanjutan Terwujudnya Identitas Kota Pusaka Terakuinya Kota Pusaka pada tingkat Nasional dan Dunia RTBL Pengembangan Aset Pengembangan Kelembagaan Pemberdayaan masyarakat DJCK Pasal 538 Ditjen CK mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang cipta karya sesuai dengan peruuan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Aras Lingkungan (neighborhood wide) Program Penataan dan Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Peningkatan kualitas aset pusaka dan lingkungan berkelanjutan 34

AKSI NYATA P3KP PROGRA AM PENAT TAAN DAN PELESTA ARIAN KOT TA PUSAKA A Penataan Ruang memiliki fokus di dalam Pengembangan Kota Pusaka, yaitu terhadap: Identifikasi Kawasan Strategis Sosial Budaya di dalam RTRW Penyusunan Rencana Aksi Kota Pusaka Penyusunan dokumen inventarisasi aset pusaka baik city wide maupun terhadap kawasan kawasan prioritas pusaka Natural Cultural Significane Assessment (pendelineasian core zone, buffer zone, dan development zone) Penyusunan Konsep Strategi Pengembangan Kota dan Master Plan kawasan prioritas Stimulan implementasi fisik di kawasan prioritas (DED,supervisi, dan fisik)

(1) Kota Banjarmasin Kota Banda Aceh G Good Practices 36

Kesimpulan 1. Kota kota Indonesia yang tengah tumbuh dan berkembang secara pesat dalam konteks otonomi daerah membutuhkan dukungan infrastruktur yang handal, yang sesuai dengan kbth kebutuhan nyata dan keragaman kondisi igeografis. 2. RTRW dan RDTR merupakan instrumen perencanaan pembangunan yang harus dijadikan acuan dalam pengembangan infrastruktur kota secara lebih terarah dan terpadu, sehingga visi danmisinya dapat tercapai secara lebih efektif dan efisien. 3. RTRW, RDTR kota dan RPJMD merupakan acuan dalam penyusunan RPI2JM yang merupakan alat sinkronisasi investasi pembangunan infrastruktur secara terpadu oleh swasta dan pemerintah. 4. Program program g sektoral diharapkan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan yang mengacu dan mengisi program program entitas perkotaan secara terpadu 5. Sinergii CK dan Taru dl dalam perwujudan kota berkelanjutan

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang