PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Fatihah Indah Rohmani K

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

WHELLY YULIANA K

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

RIDA BAKTI PRATIWI K

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN KEANEKARAGAMAN JENIS LORANTHACEAE PADA FAMILI ANACARDIACEAE SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS MOODLE

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

SKRIPSI. Oleh: UMI NURJANNAH K

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. terhadap konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

Nur Eka Kusuma Hindrasti, Puguh Karyanto, Riezky Maya Probosari Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. tentang gejala-gejala alam yang didasarkan pada hasil percobaan dan

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Skripsi. Oleh: Alanindra Saputra K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan pondasi awal dalam

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: CHRISTINE NOVERIMA PRASASTI HUJIANTI X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

RATIH DEWI PUSPITASARI K

Oleh: CHRISNIA OCTOVI X

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya daya serap peserta didik terhadap materi ajar masih menjadi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

Transkripsi:

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: NUR EKA KUSUMA HINDRASTI K4307041 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ABSTRAK Nur Eka Kusuma Hindrasti. PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2011. Tujuan penelitian adalah mengetahui: 1) pengaruh Problem Based Instruction terhadap penguasaan konsep pokok bahasan pencemaran lingkungan biologi siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta, 2) pengaruh motivasi belajar siswa terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta, dan 3) interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Research) menggunakan Randomized Control Only Design. Model pembelajaran dan motivasi belajar siswa sebagai variabel bebas dan penguasaan konsep biologi sebagai variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X- 5sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X-4sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data penguasaan konsep biologi digunakan teknik tes dan lembar observasi. Pengukuran motivasi belajar biologi menggunakan angket. Pengukuran penguasaan konsep menggunakan tes hasil belajar ranah kognitif berupa tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANAVA) Dua Jalan dan tes uji lanjut menggunakan Bonferroni. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Model pembelajaran Problem Based Instruction berpengaruh nyata terhadap penguasaan konsep biologi siswa SMA Batik 1 Surakarta, 2) Motivasi belajar berpengaruh nyata terhadap penguasaan konsep biologi siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta, dan 3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap penguasaan konsep biologi siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta, 4) Model pembelajaran Problem Based Instruction lebih baik dibanding pembelajaran konvensional terhadap penguasaan konsep biologi pada siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. Kata Kunci: Penguasaan Konsep Biologi, Problem Based Instruction, Motivasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar merupakan konsep yang terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu pembelajar, rangsangan, memori, dan respon. Keterkaitan keempat unsur dalam belajar tersebut ditunjukkan oleh fenomena yaitu aktivitas belajar akan muncul pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara rangsangan dengan isi memori sehingga perilaku (respon) pembelajar berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi rangsangan tersebut. Aktivitas belajar diatas menghasilkan perubahan perilaku yang disebut hasil belajar yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar pada ranah kognitif lebih menekankan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang melahirkan sebuah teori. Materi pelajaran yang berupa konsep sering lebih diutamakan dari pada yang lain. Sebagai konsekuensinya penguasaan konsep sering merupakan aspek yang lebih diprioritaskan pada setiap proses belajar. Belajar merupakan proses individual yang mempunyai kaitan erat dengan pembelajaran. Sebagai sebuah proses, di dalam pembelajaran terkandung aktivitas penting yang dikenal sebagai mengajar. Mengajar merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar melalui pengaktifan seperangkat faktor. Seperangkat faktor yang memberikan kontribusi terhadap belajar tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional serta kondisi sosial misalnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Sama kompleksnya dengan faktor internal, faktor eksternal yang ada di lingkungan pembelajar antara lain variasi dan derajat materi yang dipelajari, tempat belajar,

iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat serta model pembelajaran yang diterapkan guru. Faktor kemampuan intelektual siswa merupakan faktor internal yang sangat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Kemampuan intelektual dapat diketahui salah satunya dengan mengukur kemampuan penguasaan konsep. Penguasaan konsep merupakan long term memory yang dituangkan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan untuk beberapa waktu ke depan. Lemahnya penguasaan konsep ditunjukkan oleh banyak siswa dalam bentuk ketidakmampuan dalam menjawab pertanyaan, padahal pertanyaan tersebut pernah diberikan. Fenomena lain ditunjukkan dengan siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang memiliki variasi sedikit berbeda dengan pertanyaan yang pernah diajukan. Penguasaan konsep biologi oleh siswa penting diperhatikan agar siswa dapat memahami hakikat belajar biologi, termasuk memecahkan masalah sehari-hari siswa yang berkaitan dengan pelajaran biologi. Faktor internal lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa tersebut merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang dalam belajar secara terus-menerus. Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan pencapaian hasil belajar. Siswa yang termotivasi tinggi menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan mengingat apa yang telah dipelajari. Dalam hal ini tingkat motivasi erat hubungannya dengan ketercapaian hasil belajar. Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang sama pentingnya dengan faktor internal dalam menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Faktor eksternal tersebut salah satunya adalah proses pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran tersebut terdiri dari banyak komponen. Salah satu komponen yang penting adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Keberhasilan proses pembelajaran tersebut tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model model pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud hendaknya berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara lebih efektif dalam proses

pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran efektif, yaitu pembelajaran yang memungkinan keaktifan siswa untuk menemukan konsep. Konsep yang diperoleh siswa secara mandiri akan lebih lama mengendap dalam ingatan siswa dibandingkan dengan jika siswa hanya secara pasif menerima konsep yang diberikan. Pengembangan kemandirian siswa dalam belajar untuk menemukan konsep diakomodasi oleh sebuah paradigma pembelajaran yang dikenal sebagai paradigma konstruktivistik. Dalam paradigma tersebut, proses membangun sendiri pengetahuan siswa melalui penyelesaian masalah, mengembangkan konsep dan konstruksi solusi, menjadi ciri yang menonjol. Berbagai model pembelajaran yang berparadigma konstruktivistik misalnya model reasoning and problem solving, inquiry training, problem-based instruction, pembelajaran perubahan konseptual, dan group investigation. B. Perumusan Masalah Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah model pembelajaran yang potensial mengarahkan siswa memecahkan masalah. Teori belajar yang paling mendasari model pembelajaran PBI adalah teori belajar penemuan (discovery learning), yaitu teori belajar yang mengarahkan siswa membentuk pengetahuan secara aktif. Siswa berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan memiliki beberapa kebaikan yaitu pengetahuan yang diperoleh lebih bertahan lama, memiliki efek transfer yang lebih baik, meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan berpikir bebas. Pembelajaran biologi secara umum menunjukkan siswa kurang menguasai konsep biologi dan kesulitan menyelesaikan masalah. Model pembelajaran yang diterapkan guru lebih mengarahkan siswa menghafal istilahistilah biologi yang banyak. Siswa yang diarahkan hanya menghafal istilah-istilah biologi tidak mampu mengembangkan keterampilan proses sains yang menjadi nafas pembelajaran biologi. Akibat dari fenomena tersebut, siswa mengalami kesulitan jika dihadapkan pada pertanyaan yang berbentuk permasalahan, karena

pemecahan masalah menuntut siswa berpikir tingkat tinggi. Padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi diawali dengan penguasaan konsep biologi yang baik. Keadaan siswa yang demikian menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajar karena merasa dirinya tidak berhasil belajar biologi. Penerapan model pembelajaran yang tepat penting dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan diatas. Model pembelajaran PBI diharapkan dapat menjadi model alternatif yang digunakan guru dalam mengajar biologi di kelas guna meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep biologi. Hal tersebut karena proses belajar biologi yang berlangsung adalah mempelajari konsepkonsep yang berhubungan dengan masalah dan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan untuk memperjelas masalah maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh Problem Based Instruction terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta? 2. Adakah pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta? 3. Apakah terdapat interaksi antara Problem Based Instruction dan tingkat motivasi belajar siswa terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta? Selama ini belum ada penelitian yang memfokuskan pada pembahasan keterkaitan Problem Based Instruction, motivasi belajar siswa, dan penguasaan konsep biologi, sehingga pada penelitian ini judul yang diangkat adalah PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA.

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh Problem Based Instruction terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. 2. Pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. 3. Interaksi antara Problem Based Instruction dan tingkat motivasi belajar siswa terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan penguasan konsep biologi yang ditunjukkan dari hasil belajar ranah kognitif siswa dalam pembelajaran Biologi. b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat membawa dampak pada peningkatan penguasaan konsep biologi. 2. Bagi Guru a. Menambah wawasan tentang model pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran biologi khususnya terkait dengan penguasaan konsep biologi 3. Bagi Institusi Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan penguasaan konsep biologi siswa SMA sehingga meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN sebagai berikut: A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan 1. Model pembelajaran Problem Based Instruction berpengaruh nyata terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. 2. Motivasi belajar siswa berpengaruh nyata terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. 3. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap penguasaan konsep biologi pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoretis Hasil penelitian secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi pada penelitian sejenis mengenai model pembelajaran Problem Based Instruction dan motivasi belajar. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru dalam memberikan pembelajaran biologi yaitu dengan membangkitkan motivasi belajar siswa serta menerapkan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian penguasaan konsep.

C. SARAN 1. Guru a. Guru mata pelajaran biologi hendaknya mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga penguasaan konsep dapat tercapai secara optimal b. Guru dalam menerapkan Problem Based Instruction perlu memperhatikan kemampuan siswa dalam menyampaikan materi sehingga konfirmasi materi oleh guru sangat diperlukan agar ketercapaian penguasaan konsep optimal. c. Guru dalam menerapkan Problem Based Instruction hendaknya mampu mengatur waktu pelaksanaan dengan baik sehingga semua aspek pembelajaran dapat disampaikan. 2. Peneliti Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti, maka perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dalam ruang lingkup yang lebih luas serta faktorfaktor lain yang turut berpengaruh terhadap pembelajaran.