ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM LQ-45

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFORMASI PASAR DALAM ANALISIS KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

Penerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

ANALISIS RETURN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM LQ 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

MODEL INDEKS TUNGGAL. M.Andryzal Fajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. dikemukakan sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM BLUE CHIPS PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL SKRIPSI

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Wiwit Hariyanto Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan identifikasi masalah terhadap analisis pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE. Evy Nurchoiria

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB 3 METODE PENELITIA N

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

OPTIMALISASI PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN. Pratiwi Larasati

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SEKTOR PERTAMBANGAN

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEI. Mohammad Ichsanuddin

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DALAM RANGKA MEMINIMALKAN RISIKO DAN MEMAKSIMALKAN RETURN

ANALISIS INVESTASI PORTOFOLIO SAHAM PASAR MODAL SYARIAH DENGAN MODEL MARKOWITZ DAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. menjadi pedoman dalam pemecahan permasalahan.

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERGOLONG DALAM SAHAM LQ-45 SKRIPSI

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 4, April 2016 ISSN :

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk,

Transkripsi:

AALISIS ORTOFOLIO OTIMAL ERDASARKA MODEL IDEKS TUGGAL ADA SAHAM LQ-45 Septyarini Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok ASTRAK Dalam melaksanakan kegiatan investasi, seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu tingkat pengembalian dan juga risiko yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian Investasi di pasar modal menjadi pilihan di kalangan investor, karena menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi amun kita perlu ingat bahwa semakin besar return, maka tingkat risikonya akan semakin besar pula Maka para investor meminimalkan resiko yang mereka tanggung dengan melakukan diversifikasi, diversifikasi dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi, dengan kata lain mereka membentuk portofolio Metode analisis model indeks tunggal dapat digunakan untuk menentukan saham-saham yang membentuk portofolio optimal serta proporsinya EJ membuat suatu indeks yang dikenal sebagai indeks liquid 45 (LQ-45) Indeks ini terdiri dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas yang tinggi embentukan portofolio optimal pada bulan Juli 007 Juni 009 dari 3 saham LQ-45 yang kontinyu masuk dalam indeks LQ-45, terdapat 4 saham yang dapat membentuk portofolio optimal, yaitu TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk) sebesar 60,4876%, IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk) sebesar 7,1575%, UTR (United Tractors Tbk) sebesar 10,7909%, AALI (Astra Agro Lestari Tbk) sebesar 1,5640% ortofolio tersebut menjanjikan tingkat pengembalian sebesar 4,8693% per bulan dengan standar deviasi / risiko sebesar 3,8590% Kata kunci: portofolio saham 1 EDAHULUA 11 Latar elakang Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu Motif mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan investasi dengan kegiatan menabung adalah untuk perlindungan serta untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan sejumlah dana Dalam melaksanakan kegiatan investasi, seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu tingkat pengembalian dan juga risiko yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian Investasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik dan lainnya entuk lain investasi pada financial asset dapat dilakukan pada pasar uang (berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan

lainnya) maupun pasar modal (berupa saham, obligasi, dll) Investor pada umumnya merupakan pihak yang sangat tidak menyukai risiko tetapi menginginkan return yang maksimal, untuk itulah dewasa ini, investasi di pasar modal menjadi pilihan di kalangan investor, karena menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di sektor real asset maupun di pasar uang Meskipun investasi di pasar modal menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi, namun kita perlu ingat bahwa semakin besar return, maka tingkat risikonya akan semakin besar pula Untuk itulah sebagai seorang investor hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana investasi dapat menghasilkan return optimal pada tingkat risiko yang minimal Maka para investor meminimalkan risiko yang mereka tanggung dengan melakukan diversifikasi, diversifikasi dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi, dengan kata lain mereka membentuk portofolio anyaknya jumlah perusahaan yang listing di EJ, membuat para investor bingung untuk menentukan pilihan yang tepat, saham mana yang aman, terbaik dan layak untuk dibeli Maka dari itu EJ berusaha membantu para investor untuk menentukan pilihannya dengan membuat suatu indeks yang dikenal sebagai indeks liquid 45 (LQ-45) Indeks ini terdiri dari sahamsaham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas yang tinggi Dengan adanya indeks ini tentu sangat membantu para investor untuk memilih mana saham yang tepat, namun bukan berarti tidak perlu melakukan analisa lagi Analisis portofolio dapat digunakan untuk menentukan return optimal pada risiko yang minimal, salah satu metode analisis yang digunakan adalah Model Indeks Tunggal Sahamsaham yang dimasukkan ke dalam rangkaian portofolio merupakan sahamsaham yang memiliki kinerja yang baik enilaian kinerja saham ditentukan dengan menggunakan rasio ER (excess return to beta) Analisis dilakukan dengan menghitung koefisien beta yang mencerminkan tingkat risiko dan tingkat return masing-masing saham yang diamati, dengan diketahuinya tingkat return saham dan koefisien beta, kita dapat menentukan exess return to beta (ER) yang mencerminkan tingkat keuntungan yang sangat mungkin dapat dicapai Untuk mendapatkan ER yang dikatakan tinggi, diperlukan sebuah titik pembatas ( C*) Dengan menentukan titik pembatas (C*) akan diketahui sahamsaham yang memiliki nilai ER yang tinggi, yang juga merupakan sahamsaham yang memiliki tingkat keuntungan yang optimal dengan tingkat risiko yang minimal Dengan Model Indeks Tunggal, juga dapat ditentukan besarnya proporsi dana yang akan diinvestasikan 1 Tujuan enelitian enelitian ini bertujuan untuk: 1 Menentukan saham-saham yang membentuk portofolio optimal dari saham-saham LQ-45 dengan Model Indeks Tunggal serta proporsinya Mengetahui return ekspektasi dan risiko portofolio tersebut 3 Mengetahui analisis portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal

t σi [(Rij j=1 σi = t METODE EELITIA 1 Objek enelitian Objek dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang kontinyu masuk dalam indeks LQ-45 pada periode Agustus 007 Januari 008, Februari 008 Juli 008, Agustus 008 Januari 009, Februari 009 Juli 009 erdasarkan data yang dikumpulkan, dari bulan Agustus 007 Juli 009 terdapat 3 saham yang tetap Data / Variabel Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa: 1 Harga penutupan setiap bulan 3 saham dari bulan Juni 007 Juni 009 Data IHSG bulanan dari bulan Juni 007 Juni 009 3 Tingkat suku bunga SI yang berjangka waktu 1 bulan Data yang digunakan yaitu dari bulan Juli 007 Juni 009 3 Metode engumpulan Data enelitian ini menggunakan data sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga yang berkaitan, dan telah dipublikasikan seperti melalui internet Selain itu, melakukan studi pustaka yang bersumber dari berbagai buku Metode ini digunakan sebagai pedoman dalam menjelaskan teori-teori serta menganalisis data yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini 4 Alat Analisis Alat analisis yang digunakan yaitu analisis portofolio menggunakan model indeks tunggal Analisis yang dilaksanakan dengan model indeks tunggal dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Menghitung return dan risiko saham Return saham dapat dihitung dengan rumus: t-1 = harga saham periode t = harga saham periode sebelumnya Return ekspektasi saham dapat dihitung dengan rumus: Rij E(Ri) = Return saham i periode j = tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi = jumlah periode Risiko saham dapat dihitung dengan rumus: Return = E(Ri) = Rij j=1 t-1 t-1 E(Ri)] = varian Menghitung return dan risiko pasar Return pasar (IHSG) dapat dihitung dengan rumus: Rm,t = IHSGt IHSGt-1 IHSGt-1

σm [(Rm,t σm t=1 βi = βi = = σ M - ei σei Ri = σi = + [(ei t=1 σei = + = + + βi Rm,t IHSGt IHSGt-1 = return pasar periode t = IHSG periode t = IHSG periode sebelumnya Alpha sekuritas dapat dihitung dengan rumus: E(Ri) = αi βi E(RM) Return ekspektasi pasar dapat dihitung dengan rumus: E(RM) = Return ekspektasi pasar Risiko pasar dapat dihitung dengan rumus: E(RM) = Rm,t t=1 E(RM)] = varian pasar 3 Menghitung eta dan Alpha sekuritas eta sekuritas dapat dihitung dengan rumus: 4 Menghitung kesalahan residu dan varian dari kesalahan residu kesalahan residu dapat dihitung dengan rumus: = kesalahan residu varian dari kesalahan residu dapat dihitung dengan rumus: αi βi RM = varian dari kesalahan residu atau dapat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: βi σm ei σei E(ei)] σim 5 Menentukan ortofolio Optimal (1) Menghitung excess return to beta atau dapat juga diuraikan sebagai berikut: ER i E(Ri) R R n (Ri - E(Ri)) (RM E(RM)) t=1 n (E(RM) - ) RM t=1 ER i = excess return to beta sekuritas ke-i R R = return aktiva bebas risiko

Ai = Ci = βi σei σm σei wi wi = Xi = βp = σei adalah () Menentukan besarnya titik pembatas esarnya titik pembatas ini dapat ditentukan dengan langkahlangkah sebagai berikut ini 1 Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ER terbesar ke nilai ER terkecil Sekuritas-sekuritas dengan nilai ER terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal Hitung nilai Ai dan i untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut: dan i = [E(Ri) R R] βi besar atau sama dengan nilai ER di titik C* Sekuritassekuritas yang mempunyai ER lebih kecil dengan ER titik C* tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal (3) Menentukan besarnya proporsi masing-masing sekuritas tersebut di dalam portofolio optimal esarnya proporsi untuk sekuritas ke i adalah sebesar: dengan nilai Xi Xi k Xj j=1 βi sebesar: (ER i C*) 3 Hitung nilai Ci 4 esarnya cut-off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar 5 Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ER lebih 1 + σm i Aj j=1 i j j=1 = proporsi sekuritas ke-i k = jumlah sekuritas di portofolio optimal 6 Menghitung return dan risiko portofolio (1) Menghitung return ekspektasi portofolio 1 eta dari portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari eta masing-masing sekuritas (βp): n wi i=1 βi

σp = αp = + + dan σi Alpha dari portofolio (αp) juga merupakan rata-rata tertimbang dari Alpha tiap-tiap sekuritas (αp): Dengan mensubstitusikan karakteristik ini, yaitu βp αp, maka return ekspektasi portofolio adalah sebagai berikut: E(Rp) = αp () Menghitung risiko portofolio Varian dari portofolio adalah sebesar: βp 3 AALISIS DA EMAHASA n wi i=1 31 Data Objek enelitian Objek dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 Indeks ini terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari saham-saham tersebut ergantian saham akan dilakukan setiap 6 bulan sekali, yaitu pada setiap awal bulan Februari dan Agustus ila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria, saham tersebut akan dikeluarkan dari βp σm αi E(RM) ( wi σei) perhitungan indeks dan digantikan dengan saham yang memenuhi kriteria 3 Return dan Risiko Aktiva Tunggal erhitungan return saham individual didasarkan pada perubahan harga penutupan per bulan Dengan memasukkan return saham dalam rumus perhitungan maka akan diperoleh return ekspektasi dan risiko saham individual erikut ini adalah tabel yang menunjukkan return ekspektasi dan risiko dari 3 saham LQ-45 Tabel 31 Return Ekspektasi dan Risiko pada 3 Saham LQ-45 Kode E(Ri) σi AALI 0,0369 0,040545 0,01359 ATM 0,006004 0,037117 0,19657 ASII 0,030586 0,0951 0,171817 CA -0,00471 0,06168 0,161765 RI 0,01569 0,03899 0,154594 DM 0,001518 0,08804 0,169716 LTA -0,014981 0,03695 0,199 MRI 0,01553 0,0709 0,150694 GA 0,003470 0,03180 0,179387 II 0,04776 0,034300 0,1850 CTRA 0,016303 0,051975 0,7981 ICO -0,015670 0,08040 0,8646 IDF 0,01639 0,09449 0,171608 IK 0,06035 0,114970 0,33907 ISAT -0,004861 0,01065 0,109839 MEDC 0,010465 0,030413 0,174393 GAS -0,001388 0,049969 0,3537 TA 0,04616 0,04304 0,074 SMC 0,08146 0,04007 0,04956 TIS 0,010503 0,07438 0,7731 TLKM -0,006555 0,009334 0,096613 US 0,00887 0,077331 0,78084 UTR 0,035984 0,040513 0,0177

αi Dengan melihat tabel di atas maka dapat diketahui bahwa terdapat 17 saham yang memiliki tingkat pengembalian yang positif dan 6 saham dengan tingkat pengembalian yang negatif Saham yang return ekspektasinya positif adalah saham yang layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa 5 saham yang memiliki return ekspektasi tertinggi adalah saham IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk) dengan rata-rata keuntungan bulanan sebesar 0,06035 atau 6,035%, saham II (ank International Indonesia Tbk) dengan rata-rata keuntungan bulanan sebesar 0,04776 atau 4,776%, saham TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk) dengan ratarata keuntungan bulanan sebesar 0,04616 atau 4,616%, saham UTR (United Tractors Tbk) dengan rata-rata keuntungan bulanan sebesar 0,035984 atau 3,5984%, dan saham AALI (Astra Agro Lestari Tbk) dengan rata-rata keuntungan bulanan sebesar 0,0369 atau 3,69% Adapun standar deviasi / risiko dari 5 saham tersebut yaitu IK 33,907%, II 18,50%, TA 0,74%, UTR 0,177%, dan AALI 0,1359% 33 Return dan varian asar Indeks pasar yang dapat dipilih untuk pasar EJ yaitu IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Dalam penelitian ini digunakan data IHSG yang diambil pada akhir bulan Dari perhitungan IHSG tersebut diperoleh tingkat pengembalian pasar yang positif yaitu 0,003691 atau 0,3691% per bulan dan varian pasar sebesar 0,010950 atau 1,0950% per bulan Jika tingkat pengembalian pasar dibandingkan dengan tingkat pengembalian dari 3 saham tersebut, ada 15 saham yang memiliki keuntungan di atas keuntungan pasar 34 Model Indeks Tunggal ilai eta dan Alpha dari masingmasing saham dapat diperoleh dengan menggunakan SSS dengan metode analisis regresi linear, dengan menggunakan return sekuritas per bulan sebagai variabel dependen dan return pasar per bulan sebagai variabel independen erikut ini adalah tabel yang menunjukkan besarnya eta dan Alpha dari 3 saham LQ-45 Tabel 3 eta dan Alpha dari 3 saham LQ-45 Kode βi AALI 1,407164 0,07075 ATM 1,553 0,00138 ASII 1,414516 0,05366 CA 0,763907-0,00591 RI 1,10685 0,0114 DM 1,141404-0,00695 LTA 1,484301-0,00459 MRI 1,08019 0,008095 GA 1,78007-0,00147 II -0,313398 0,048883 CTRA 1,4157 0,011718 ICO 1,733776-0,0069 IDF 1,343070 0,00768 IK 1,444167 0,054995 ISAT 0,551368-0,006896 MEDC 1,8471 0,005931 GAS 1,16816-0,005700 TA 1,431157 0,040880 SMC 1,61676 0,0161 TIS 1,68607 0,00449 TLKM 0,596797-0,008758 US,09811 0,000131 UTR 1,539119 0,030304

dan Saham terhadap kondisi pasar secara umum ditunjukkan oleh koefisien eta (β) Koefisien beta dapat bernilai positif maupun negatif Jika beta positif, maka kenaikan return pasar akan menyebabkan kenaikan return saham Sedangkan jika eta negatif, maka kenaikan return pasar akan menyebabkan penurunan return saham erdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa terdapat 1 saham dengan nilai eta negatif yaitu saham II (ank International Indonesia Tbk) esarnya koefisien beta yang normal adalah β = 1 ila β < 1 disebut sebagai saham yang lemah, yang berarti jika ada kenaikan return pasar sebesar X %, maka return saham akan naik kurang dari X % dan begitu pula sebaliknya β > 1 disebut saham agresif, yang berarti jika return pasar naik sebesar X % maka return saham akan mengalami kenaikan lebih dari X % dan begitu pula sebaliknya Dari tabel tersebut dapat dilihat saham US (akrie Sumatra lantations Tbk) memiliki nilai eta tertinggi yaitu sebesar,09811 ilai tersebut menunjukkan bahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan return dari saham US dengan arah yang sama sebesar,09811% ila nilai eta semakin besar, semakin besar pengaruh tingkat keuntungan pasar, sehingga semakin tinggi risiko yang melekat pada saham tersebut Risiko (varian return) sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiri dari dua bagian: risiko yang berhubungan dengan pasar (market related risk) yaitu βi σm risiko unik masing-masing perusahan (unique risk) yaitu σei Varian kesalahan residu dari 3 saham LQ-45 sebagai berikut Tabel 43 varian kesalahan residu dari 3 saham LQ-45 Kode σei AALI 0,018863 ATM 0,019946 ASII 0,00761 CA 0,019778 RI 0,007849 DM 0,014538 LTA 0,0188 MRI 0,00679 GA 0,01495 II 0,0334 CTRA 0,035080 ICO 0,04915 IDF 0,009697 IK 0,09133 ISAT 0,008736 MEDC 0,013888 GAS 0,03505 TA 0,00596 SMC 0,01310 TIS 0,045339 TLKM 0,005434 US 0,03859 UTR 0,014573 35 ortofolio Optimal erdasarkan Model indeks Tunggal Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal dari 3 saham ini adalah model indeks tunggal Dalam pemilihan saham-saham yang akan dimasukkan dalam suatu portofolio, perlu adanya suatu kriteria tertentu ada model indeks tunggal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nilai ER (excess return to beta) untuk masing-masing sekuritas Dalam menghitung ER dibutuhkan tingkat pengembalian bebas risiko (RR) Tingkat

terbesar, pengembalian bebas risiko dihitung berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat ank Indonesia (SI) Dalam penelitian ini, karena harga saham yang digunakan adalah harga saham per bulan, maka return bebas risiko yang digunakan dalam satuan bulanan Untuk menentukan return bebas risiko per bulan yaitu dengan cara mencari rata-rata return bebas risiko per tahun dibagi 1 bulan, dan didapatkan nilai 0,710% erikut ini adalah tabel yang menunjukkan nilai ER dari masing-masing sekuritas Tabel 44 Hasil erhitungan Excess Return to eta (ER) Kode ER i AALI 0,017808 ATM -0,000963 ASII 0,01656 CA -0,01673 RI 0,007006 DM -0,004987 LTA -0,014950 MRI 0,00443 GA -0,0096 II -0,1981 CTRA 0,00731 ICO -0,013197 IDF 0,00404 IK 0,036779 ISAT -0,0189 MEDC 0,00650 GAS -0,007360 TA 0,0717 SMC 0,01910 TIS 0,000 TLKM -0,03065 US 0,000487 UTR 0,018695 erdasarkan tabel 44 dapat diketahui bahwa terdapat 13 saham yang nilai ER-nya positif dan 10 saham yang nilai ER-nya negatif Saham dengan nilai ER negatif berarti saham tersebut mempunyai tingkat pengembalian saham yang masih di bawah tingkat pengembalian bebas risiko Saham-saham yang memiliki ER negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio yang optimal Sedangkan 13 saham yang memiliki nilai ER yang positif tersebut memiliki peluang untuk menjadi bagian dari portofolio yang optimal Langkah selanjutnya adalah mengurutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ER terbesar ke nilai ER terkecil ortofolio optimal akan terdiri dari saham-saham yang mempunyai nilai ER yng tinggi ilai Cut of point (C*) akan digunakan sebagai batasan suatu saham masuk dalam portofolio esarnya nilai Cut off point adalah nilai Ci sedangkan sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ER lebih besar atau sama dengan nilai ER di titik C*

Tabel 45 erbandingan ilai ER dengan Ci masing-masing saham Kode ERi Ci IK 0,036779 > 0,007306 TA 0,0717 > 0,016584 UTR 0,018695 > 0,017497 AALI 0,017808 > 0,01756 * ASII 0,01656 < 0,017193 SMC 0,01910 < 0,01683 CTRA 0,00731 < 0,01588 RI 0,007006 < 0,01446 MRI 0,00443 < 0,01890 IDF 0,00404 < 0,011843 MEDC 0,00650 < 0,01148 TIS 0,000 < 0,010937 US 0,000487 < 0,009836 ATM -0,000963 < 0,009393 GA -0,0096 < 0,008735 DM -0,004987 < 0,008184 GAS -0,007360 < 0,007917 CA -0,01673 < 0,00765 ICO -0,013197 < 0,00711 LTA -0,014950 < 0,005615 ISAT -0,0189 < 0,00541 TLKM -0,03065 < 0,004536 II -0,1981 < 0,004386 Cut-off point (C*) yang merupakan nilai Ci tertinggi berada pada angka 0,01756 atau pada saham AALI (Astra Agro Lestari Tbk) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 4 saham yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal Saham-saham tersebut adalah IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk), TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk), UTR (United Tractors Tbk), AALI (Astra Agro Lestari Tbk) Setelah mengetahui 4 saham yang terpilih untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal, selanjutnya menentukan proporsi (wi) yang diinvestasikan pada masing-masing saham di dalam portofolio tersebut esarnya proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham di dalam portofolio adalah sebagai berikut: 1 TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk) sebesar 60,4876% IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk) sebesar 7,1575% 3 UTR (United Tractors Tbk) sebesar 10,7909% 4 AALI (Astra Agro Lestari Tbk) sebesar 1,5640% 36 Return Ekspektasi dan Risiko ortofolio Analisis portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasi portofolio (E(Rp) dan risiko portofolio (σp) erhitungan portofolio menggunakan rumus indeks tunggal di dalamnya terdapat unsur eta portofolio (βp) dan Alpha portofolio (αp) eta dan Alpha portofolio merupakan rata-rata tertimbang (berdasarkan proporsi) dari eta dan Alpha masing-masing sekuritas yang membentuk portofolio eta portofolio sebesar 1,445965 dan Alpha portofolio sebesar 0,043356 ortofolio yang dibentuk dari 4 saham tersebut dengan proporsi yang telah ditentukan untuk masing-masing saham, memberikan tingkat pengembalian portofolio sebesar 0,048693 atau 4,8693% per bulan dengan standar deviasi / risiko sebesar 3,8590% 37 Analisis ortofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan dan

tingkat risikonya Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya amun perlu diingat bahwa semakin besar return, maka tingkat risikonya akan semakin besar pula Maka para investor meminimalkan risiko yang mereka tanggung dengan melakukan diversifikasi, diversifikasi dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai saham dalam investasi, dengan kata lain mereka membentuk portofolio epatah yang dikenal di dunia investasi: Don t put all eggs in one basket Maksudnya adalah untuk mengurangi risiko, kita perlu menyebar penempatan investasi, sehingga kita terhindar dari risiko kerugian secara total Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu Maka para investor harus mampu untuk menentukan pilihan yang tepat saham-saham mana saja yang harus dibeli sehingga terbentuk portofolio optimal Untuk itu dilakukan penilaian saham enilaian yang dilakukan di sini yaitu dengan analisis teknikal Analisis teknikal mendasarkan pada pergerakan harga saham dari waktu ke waktu Jadi, untuk mengetahui pola pergerakan harga saham di masa datang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan harga saham di masa lalu Data-data yang dipakai oleh para analis adalah data-data pasar (market data) yang bersifat historis, seperti harga saham dan IHSG agi para analis teknikal, data-data pasar itu sudah mencukupi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi, sehingga tidak perlu lagi tergantung pada data laporan keuangan enggunaan laporan keuangan sebagai dasar pembuatan keputusan dan waktu analisis yang lebih lama dibanding penggunaan data-data pasar amun asumsi dari analis teknikal yang menyatakan bahwa harga saham di masa yang akan datang akan dipengaruhi oleh pergerakan harga saham masa lalu mendapat tentangan dari para penganut anlisis fundamental yang menyatakan ketidakpercayaannya terhadap asumsi tersebut Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal ini adalah model indeks tunggal Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik Demikian sebaliknya, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar Koefisien eta (β) menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu saham terhadap tingkat keuntungan indeks pasar Dalam metode ini juga dibutuhkan tingkat pengembalian bebas risiko Saham-saham yang dimasukkan ke dalam rangkaian portofolio merupakan saham-saham yang memiliki kinerja yang baik enilaian kinerja saham ditentukan dengan menggunakan rasio ER (excess return to beta) Excess return didefinisikan sebagai selisih return diekspektasi dengan return aktiva bebas risiko Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap eta Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa ada 4 saham yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam

pembentukan portofolio yang optimal Saham-saham tersebut adalah IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk), TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk), UTR (United Tractors Tbk), AALI (Astra Agro Lestari Tbk) Dengan besarnya proporsi dana pada masingmasing saham yaitu TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk) sebesar 60,4876%, IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk) sebesar 7,1575%, UTR (United Tractors Tbk) sebesar 10,7909%, AALI (Astra Agro Lestari Tbk) sebesar 1,5640% ortofolio yang dibentuk dari 4 saham tersebut dengan proporsi yang telah ditentukan untuk masing-masing saham, memberikan tingkat pengembalian portofolio sebesar 0,048693 atau 4,8693% per bulan dengan standar deviasi / risiko sebesar 3,8590% Return tersebut merupakan return yang cukup menjanjikan, karena return portofolio tersebut di atas tingkat pengembalian pasar yang besarnya adalah 0,3691%, dan masih berada di atas tingkat pengembalian bebas risiko yang besarnya adalah 0,710 % per bulan tersebut menjanjikan tingkat pengembalian sebesar 4,8693% per bulan dengan standar deviasi / risiko sebesar 3,8590% 4 Implikasi erdasar penelitian, model indeks tunggal dapat digunakan untuk menentukan saham-saham yang membentuk portofolio optimal serta proporsinya erdasar penelitian, untuk kurun waktu yang akan datang, dalam memilih keputusan untuk investasi dapat membentuk portofolio dari saham TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk), IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk), UTR (United Tractors Tbk), dan AALI (Astra Agro Lestari Tbk) 4 KESIMULA DA IMLIKASI 41 Kesimpulan erdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil disimpulkan embentukan portofolio optimal pada bulan Juli 007 Juni 009 dari 3 saham LQ-45 yang kontinyu masuk dalam indeks LQ-45, terdapat 4 saham yang dapat membentuk portofolio optimal, yaitu TA (Tambang atubara ukit Asam Tbk) sebesar 60,4876%, IK (Indah Kiat ulp & aper Tbk) sebesar 7,1575%, UTR (United Tractors Tbk) sebesar 10,7909%, AALI (Astra Agro Lestari Tbk) sebesar 1,5640% ortofolio

DAFTAR USTAKA Abdul Halim, 005, Analisis Investasi, Edisi, Salemba Empat, Jakarta odie, Kane dan Marcus, 006, Investments (Investasi), uku 1 Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta Eduardus Tandelilin, 001, Analisis Investasi dan Manajemen ortofolio, Edisi ertama, FE, Yogyakarta Frank J Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, uku 1, Salemba Empat, Jakara Jogiyanto, 003, Teori ortofolio dan Analisis Investasi, FE, Yogyakarta Sentanoe Kertonegoro, 1995, Analisis dan Manajemen Investasi, Widya ress Jakarta, Jakarta Suad Husnan, 1994, Dasar-dasar Teori ortofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, U AM YK, Yogyakarta Suad Husnan dan Enny udjiastuti, 004, Dasar-dasar Teori ortofolio dan Analisis Sekuritas, Seri enuntun elajar, U AM YK, Yogyakarta William F Sharpe, Gordon J Alexander, dan Jeffery V ailey, 1997, Investasi, Jilid 1, T renhalindo, Jakarta Kammaruddin Ahmad, 1996, Dasardasar Manajemen Investasi, Rineka Cipta, Jakarta