Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

dokumen-dokumen yang mirip
Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

Kata kunci : laju aliran udara, tabung venturi dan fiber coupler.

Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI INDIKATOR KETINGGIAN CAIRAN DENGAN METODE DETEKSI RUGI DAYA OPTIS AKIBAT PELENGKUNGAN DAN PEMOLESAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

Aplikasi Sensor Pergeseran Serat Optik untuk Mengukur Lapisan Tipis Hidroxiapatit

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar Gula Darah Menggunakan Metode Optik Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Universitas Airlangga, Surabaya 60115

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,

Sensor Ketinggian Permukaan Oli Berbasis Sensor Pergeseran Fiber Coupler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

Fabrikasi Directional Coupler Serat Optik Multimode

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

Rancang Bangun Directional Coupler Konfigurasi 3x3 Planar Step Index Multimode Fiber Optic sebagai Sensor Kemolaran dan ph

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diperlihatkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED

Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

SIMULASI FIBER COUPLER KOMBINASI SERAT MODA TUNGGAL DAN SERAT KISI BRAGG UNTUK KOMPONEN SENSOR OPTIK

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-38

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi

INTERFEROMETER MICHELSON DAN CCD WEBCAM SEBAGAI PENENTU FREKUENSI GETAR OBJEK

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

DAFTAR PUSTAKA. Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10, No. 1, April 2006: 45-50

Sensor Fiber Optik Dari Bahan Fiber Optik Polimer Untuk Pengukuran Refractive Index Larutan Gula

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

Analisis Sensor Pengukuran Konsentrasi Glukosa Prinsip Macrobending Pada Serat Optik Multimode Step-Index

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

KARAKTERISASI SISTEM SENSOR SERAT OPTIK BERDASARKAN EFEK GELOMBANG EVANESCENT

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Abstrak. Kata kunci: NiraTebu, Sukrosa, Indeks bias, Interferometer Michelson

DESAIN SENSOR PENGUKUR INDEK BIAS LARUTAN BERBASIS FIBER OPTIK

PENGEMBANGAN METODE PENYETABIL SUMBER CAHAYA LASER HE-NE dengan MENGGUNAKAN PLAT λ/4

STUDY AWAL FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

PENENTUAN KOEFISIEN LINIER ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

Sensor Ketinggian Air Menggunakan Concentric Bundle Probe

Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Jaringan Sistem Komunikasi Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) B-9

TEKNOLOGI SERAT OPTIK

RANCANG BANGUN SENSOR KADAR UREA MEMANFAATKAN RUGI DAYA ANTAR UJUNG DUA SERAT OPTIK SAMIAN, MOH. YASIN, A. S. PRATIWI

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL COUPLER KONFIGURASI 3 3 SUSUNAN SEGITIGA BERBAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode Evanescent Wave Coupling

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

DAN KONSENTRASI SAMPEL

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Cahaya, Detektor dan Serat Optik

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DATA SATELIT

INTERFEROMETER MACH ZEHNDER SEBAGAI SENSOR SERAT OPTIK

Analisis Directional Coupler Sebagai Pembagi Daya untuk Mode TE

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D

PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI

Karakteristik Serat Optik

BAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIM OPTIK

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

PROPOSAL SKRIPSI PERANCANGAN DIRECTIONAL COUPLER VARIABLE MENGGUNAKAN DUA JENIS SERAT OPTIK MULTIMODE

Analisis Penggunaan Gelatin Sapi dan Gelatin Babi sebagai Cladding pada Serat Optik untuk Perancangan Sensor Kelembaban

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR

K.S.O TRANSMITTING LIGHTS ON FIBER.

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

BAB 4 KARAKTERISASI KOMPONEN PENDUKUNG EDFA

Penentuan Nilai Koefisien Linear Magneto Optik Bahan Transparan Menggunakan Interferometer Michelson

Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK

RANCANG BANGUN SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE MENGGUNAKAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE SEBAGAI MATERIAL PENAHAN BEBAN

Transkripsi:

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler Fina Nurul Aini, Samian, dan Moh. Yasin. Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga, Surabaya 60115. Email : noo2.donutz@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan deteksi kadar glukosa dalam air destilasi berbasis prinsip sensor pergeseran menggunakan fiber coupler dan cermin datar. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan larutan glukosa sebagai medium rambatan cahaya antara fiber coupler dan cermin. Mekanisme kerja deteksi kadar glukosa dalam air destilasi adalah perubahan slope secara linier terhadap perubahan konsentrasi larutan glukosa pada rentang tertentu. Deteksi dilakukan dengan variasi konsentrasi larutan glukosa 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dalam pelarut air destilasi. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain laser He-Ne panjang gelombang 632,5 nm sebagai sumber cahaya, detektor silikon SL-818, fiber coupler dan cermin datar. Hasil pendeteksian menunjukkan bahwa nilai slope pergeseran pada rentang 2300-3000 µm meningkat secara linier terhadap peningkatan konsentrasi larutan glukosa dengan resolusi pendeteksian 3,5 %. Kata kunci : fiber optic, fiber coupler probe dan larutan glukosa.

PENDAHULUAN Serat optik merupakan pandu gelombang cahaya (light wave guide) dari bahan transparan. Perkembangan serat optik yang pesat menyebabkan aplikasi serat optik saat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai media transmisi cahaya namun juga sebagai sensor. Keunggulan serat optik sebagai sensor dibandingkan sensor lainnya antara lain adalah tidak kontak langsung dengan obyek pengukuran, tidak menggunakan listrik sebagai isyarat, akurasi pengukuran tinggi, relatif kebal terhadap induksi listrik maupun magnetik, dapat dimonitor dari jarak jauh, dapat dihubungkan dengan sistem komunikasi data melalui perangkat antar muka (interface) serta lebih kecil dan ringan (Krohn, 2000). Berbagai sensor serat optik telah banyak dikembangkan untuk mendeteksi antara lain pergeseran (Samian, dkk, 2009), ketinggian zat cair (Samian, dkk, 2011), vibrasi (S. Binu, 2007) serta parameter fisis lainnya. Sensor pergeseran menggunakan fiber coupler telah dikembangkan untuk aplikasi yang lebih luas, antara lain untuk mengukur koefisien muai termal logam (Sholikan, 2009) dan sensor temperatur (Samian, dkk, 2010). Glukosa merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Namun penggunaan glukosa secara berlebihan pun akan memberikan dampak negatif bagi tubuh, seperti kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf periferal serta diabetes. Oleh karena itu, pengontrolan penggunaan glukosa sangat penting dilakukan terutama bagi penderita diabetes. Pendeteksian kadar glukosa dalam air destilasi menggunakan serat optik berbasis sensor pergeseran telah dikembangkan oleh Yasin, dkk, 2010 dengan menggunakan probe bundel. Analisis hasil didasarkan tegangan puncak serta pergeseran posisi puncak grafik hubungan antara tegangan luaran detektor terhadap pergeseran cermin datar akibat perubahan konsentrasi larutan glukosa sebagai medium. Pada makalah ini akan disajikan pendeteksian kadar glukosa dalam air destilasi berbasis sensor pergeseran serat optik menggunakan fiber coupler. Perubahan indeks bias larutan seiring dengan perubahan konsentrasinya diharapkan dapat menyajikan parameter sensor pergeseran yang berbeda untuk masing-masing konsentrasi larutan glukosa. METODE PENELITIAN Perangkat penelitian terdiri dari laser He-Ne (Thorlabs, 632,5 nm, 5 mw), fiber coupler 2 2 (50:50), detektor optik 818-SL (Newport), chopper dan chopper controler (SR540, Stanford Research System, Inc.), Lock-in amplifier (SR510 Stanford Research System, Inc.), cermin panjang gelombang cahaya tampak (5101-Vis, New Focus), mikrometer posisi (Newport), PC, serta perangkat pendukung lain.

Langkah awal adalah melakukan karakterisasi sensor pergeseran untuk mengetahui karakteristik pergeseran kanal sensing fiber coupler terhadap cermin datar. Set-up karakterisasi fiber coupler sebagai sensor pergeseran ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Set-up eksperimen karakterisasi fiber coupler sebagai sensor pergeseran. Langkah selanjutnya adalah melakukan deteksi kadar glukosa dalam air destilasi dengan membuat set- up seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Set-up eksperimen pengukuran kadar glukosa dalam air destilasi menggunakan Metode I. Pendeteksian dimulai saat fiber coupler berhimpit dengan cermin, yakni pada pergeseran z=0. Fiber coupler yang ditempatkan pada mikrometer posisi digeser tiap 50 µm. Pada tiap posisi pergeseran, tegangan keluaran detektor diukur sehingga diperoleh data berupa tegangan luaran detektor sebagai fungsi pergeseran fiber coupler. Pendeteksian dilakukan terhadap beberapa variasi konsentrasi larutan glukosa, antara lain 0, 5, 10,15, 20 dan 25 %.

HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa tegangan luaran detektor sebagai fungsi pergeseran fiber coupler. a) Karakterisasi fiber coupler sebagai sensor pergeseran Gambar 3. Grafik tegangan keluaran detektor sebagai fungsi pergeseran fiber coupler dengan target cermin datar. Karakterisasi fiber coupler dilakukan untuk mengetahui karakteristik pergeseran kanal sensing fiber coupler terhadap cermin datar. Daerah linier yang menunjukkan daerah kerja sensor pergeseran diberikan pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik daerah linier karakterisasi fiber coupler sebagai sensor pergeseran.

b) Pendeteksian kadar glukosa dalam air destilasi Gambar 5. Grafik tegangan keluaran detektor sebagai fungsi pergeseran fiber coupler. Data berupa tegangan luaran detektor sebagai fungsi pergeseran fiber coupler untuk masing-masing konsentrasi diplot dalam grafik pada Gambar 5. Grafik pada Gambar 5. menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan glukosa yang digunakan semakin tinggi pula tegangan luaran detektor yang terukur. Hal ini dapat dipahami dari nilai Numerical Aperture (NA) serat optik yang digunakan. Jika medium antara serat optik dan cermin adalah udara, maka nilai NA hanya dipengaruhi oleh nilai indeks bias core (n1) dan cladding (n2) seperti diberikan pada persamaan 1. Namun jika medium antara serat optik dan cermin diganti dengan larutan glukosa, maka nilai NA akan dipengaruhi pula oleh indeks bias larutan glukosa yang digunakan (n). Semakin tinggi konsentrasi larutan glukosa yang digunakan, semakin tinggi pula indeks biasnya. Sehingga, nilai NA akan semakin kecil. Nilai NA yang semakin kecil

memberikan berkas laser yang tertangkap kembali oleh serat optik semakin banyak sehingga tegangan luaran detektor semakin tinggi pula. Karena tegangan luaran detektor berubah terhadap perubahan konsentrasi larutan glukosa, maka slope grafik pada Gambar 5. akan berubah pula. Nilai slope grafik pada Gambar 5. pada rentang pergeseran 2300-3000 μm sebagai fungsi konsentrasi larutan glukosa disajikan pada Gambar 6. Selain itu, diperoleh pula resolusi pendeteksian kadar glukosa dalam air destilasi menggunakan fiber coupler sebesar 3,5%. Gambar 6. Grafik nilai slope masing-masing konsentrasi pada rentang 2300-3000 μm. KESIMPULAN Sensor pergeseran fiber coupler dapat digunakan untuk melakukan pendeteksian kadar glukosa dalam air destilasi dengan resolusi pendeteksian 3,5 %. Nilai slope pergeseran merupakan fungsi konsentrasi larutan glukosa. Semakin tinggi konsentrasi larutan glukosa, nilai slope pada rentang 2300-3000 μm akan semakin tinggi pula. DAFTAR PUSTAKA Binu, S., V. P. Mahadevan Pillai, V. Pradeepkumar, B. B. Padhy, C. S. Joseph, N. Chandrasekaran, 2009, Fibre Optic Glucose Sensor, Materials Science and Engineering C. Binu, S. V.P. Mahadevan Pillai, N. Chandrasekaran, 2007, Fiber Optik Displacement Sensor for Measurement Amplitude and Frequency of Vibration, Optic & Laser Technology, Vol. 39, 1537 1543.

Crisp, John dan Elliot, Barry, 2008, Serat Optik: Sebuah Pengantar, Erlangga, Jakarta. Fraden, Jacob, 2004, Handbook of modern sensors : physics, designs, and applications, Sringer- Verlag Inc., New York. Guenther, Robert D., 1990, Modern Optics, John Wiley and Sons, USA. Krohn, DA, 2000, Fiber Optik Sensor, Fundamental and Application, Third Edition, ISA, USA. Pramono, Yono Hadi, Ali Yunus Rohedi dan Samian, 2008, Aplikasi Directional Coupler Serat Optik sebagai Sensor Pergeseran, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 4, No. 2. Rahman, H. A., S. W. Harun, M. Yasin, H. Ahmad, 2011, Non-Contact Refractive Index Measurement Based on Fiber Optic Beam- Through Technique, Optoelectronics and Advanced Materials Rapid Communications, Vol. 5, No. 10, page: 1035-1038. Rahman, H. A., S. W. Harun, M. Yasin, H. Ahmad, 2012, Fiber Optic Salinity Sensor Using Beam- Through Technique, Optik. Samian, Gatut Yudoyono, 2010, Aplikasi Multimode Fiber Coupler sebagai Sensor Temperatur, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 6, No. 1. Samian dan Supadi, 2011, Sensor Ketinggian Air Menggunakan Multimode Fiber Coupler, Fisika dan Aplikasinya, Vol. 7, No.2, hal. 110203-1 - 110203-4. Samian, Yono Hadi Pramono, Ali Yunus Rohedi, Febdian Rusydi dan A. H. Zaidan, 2009, Theoretical and Experimental Study of Fiber- Optic Displacement Sensor Using Multimode Fiber Coupler, Journal of Optoelectronics and Biomedical Materials, Vol. 1, Issue 3 (page: 303-308). Sholikhan, Muhammad, 2009, Pemanfaatan Directional Coupler Serat Optik dalam Penentuan Koefisien Ekspansi Termal Logam Aluminium, Skripsi S-1, Universitas Airlangga, Surabaya. Yasin M., Harun S. W., Yang H. Z. dan Ahmad H., 2010, Fiber Optic Displacement Sensor for Measurement of Glucose Concentration in Distilled Water, Optoelectronics and Advanced Materials Rapid Communications, Vol. 4, No. 8 (page: 1063-1065). Yasin M., S. W. Harun, Pujiyanto, Z. A. Ghani, and H. Ahmad, 2010, Performance Comparison between Plastic-Based Fiber Bundle and Multimode Fused Coupler as Probes in Displacement Sensors, Laser Physics, Vol. 20, No. 10 (page: 1890-1893).