ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TEORI WISN DI BAGIAN FILING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA.

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRACT

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS TPPRJ RSUD TUGUREJO SEMARANG BERDASARKAN METODE WISN PADA TAHUN 2015

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 2 No 1 - Januari 2015

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

ANALISA KEBUTUHAN RAK FILING AKTIF DI BAGIAN FILING BKPM WILAYAH SEMARANG TAHUN Mohamad Daeroby Abi Yusya

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN POLI RADIOTERAPI RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2017

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA ASSEMBLING REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD DR.ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016

LAELA MIFTAHUL JANNAH

ANALYSIS OF THE NEEDS OF LABOR IN PART THE FILINGS OUTPATIENT ACCORDING TO THE THEORY WISN IN RSI SULTAN AGUNG SEMARANG THE YEAR 2015

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEPATAN PENGAMBILAN DRM DI BAGIAN FILLING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

: DIKA BAYU SETIANTO NIM D

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. Tinjauan Spesifisitas Penulisan Diagnosis Dan Ketepatan Kode Berdasarkan ICD-10 Pada

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

ANALISIS BEBAN KERJA BERDASARKAN METODE WISN PETUGAS ASSEMBLING DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2015

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

ANALISA PELAKSANAAN INDEKS PENYAKIT PADA BAGIAN KODING/INDEKSING DI RSI KENDAL TAHUN 2016

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB III METODE PENELITIAN. Kapasitas Kerja. a. Umur b. Keterampilan c. Pendidikan d. Lama Bekerja e. Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

PERNYATAAN PERSETUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM GEMOLONG

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rumah sakit, khususnya pada mutu pelayanan rekam medis.

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

ANALYSIS THE EFFICIENCY OF INPATIENT WARD ACCORDING TO STANDARD OF BARBER JOHNSON IN BHAYANGKARA HOSPITAL SEMARANG IN 2015

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

Analisis Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis Di TPPRJ Dengan Metode Wisn Di Puskesmas Mojolaban Tahun 2013

Tinjauan Pelaksanaan Prosedur Pengembalian DRM dari Assembling ke Filing di RS Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit mempunyai

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE

dimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.

FAKTOR KETERLAMBATAN PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DARI BANGSAL KE ASSEMBLING DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG 2013

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS ASSEMBLING DENGAN METODE WISN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 2014

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RAWAT INAP RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2014 NOVIA WIJIASTUTI

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR TAHUN BERDASARKAN TREND BOR TAHUN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH.

HUBUNGAN ANTARA SPESIFITAS PENULISAN DIAGNOSIS TERHADAP AKURASI KODE PADA RM 1 DOKUMEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

TINJAUAN AKURASI KODE DIAGNOSA UTAMA MENURUT ICD-10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BKPM WILAYAH SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ARTIKEL ILMIAH. Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN PENYAKIT TIDAK MENULAR RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2011

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN (TPPRJ) BERDASARKAN BEBAN KERJA DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

Analisis Kebutuhan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi Rekam Medis RS Aisyiah Muntilan

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK RUANG UNIT REKAM MEDIS DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PEREKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-152.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

ANALISIS DESKRIPTIF NET DEATH RATE (NDR) DAN GROSS DEATH RATE (GDR) DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH KOTA TEGAL PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS FILING BERDASARKAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED

BEBAN KERJA PETUGAS FILING TERHADAP RATA-RATA WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Putri Erisda Amalia *), Eni Mahawati, SKM, M.Kes **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No 5-11 Semarang Email: putrierisda@gmail.com ABSTRACT Background: The Public Hospital of Semarang is one of type B government s hospital which is located in Semarang City.In this city, the system used on storage is decentralization storage system. From the early survey, it could be seen that there were some documents accumulated in inpatient and outpatient division. The accumulated documents were there in inpatient division because when the document entered, the officer did their job and if the work hour finished, they didn t continue their job and left them out on the table till tomorrow in ward division, the problem was deal with the system of handling the jamkesmas s document which is not entered definitely everyday it also cause the accumulated documents. Consequently in coding / indexing of outpatient, the accumulated document happened because the number of the manpower is only two officers and that was not suitable with the work load. Method: This research uses descriptive research and observation research methods with cross sectional observation approach. The population in this research was the amount of Medical Record Document in 2013 and the coding / indexing officer. The coding / indexing sample were 22 samples of outpatient and 46 samples of inpatient through observation table. Result: The observation result was gotten from the average of time per officer s activity in coding the disease, the action and input the data inti the computer. The result for outpatient was 1,38 minutes and for inpatient was 3,22 minutes. The charasteristic of coding / indexing officer is age (30 32 years), education (Diploma of Medical Record), sex (male and female), and periode of work (7 8 years). The quantity of the prior actvity in 2013 foe coding / indexing outpatient was 132.553 document and for inpatient was 13.125 documnet. The effective day per year was 282 days. The standard of work load was 51.086,9 document for outpatient and 21.894,4 document foe inpatient.

Conclusion: According to the calculation s result by using WISN, it showed that the number of manpower need for coding / indexing was 3 officer for outpatient and 1 officer for inpatient. It was coneluded that the outpatient division need additional officer so that the manpower is procedure of work and the related document are needed in inpatient division. Keywords : manpower, workload, coding/indexing, WISN PENDAHULUAN Dalam Permenkes RI no 269/MENKES/PER/III/2008 bab I pasal I disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Sedangkan pada peraturan Pemerintah No.32 / 1996 tentang adanya tenaga kesehatan yaitu bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesi berkewajiban untuk menghormati hak pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien, memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang dilakukan, membuat dan memelihara rekam medis. (1) Setiap proses penyelenggaraan rekam medis dapat terlaksana dengan baik dan dapat memberikan informasi dan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu jika didukung sumber daya menusia yang memadai dilihat dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kualitas meliputi keterampilan, pengetahuan dan tingkat pendidikan sedangkan kuantitas adalah jumlah tenaga kerja yang ada harus sesuai dengan beban kerja. Tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja sangat mempengaruhi tingkat efisiensi dan produktivitas kerja. Unit layanan rekam medis terbagi menjadi dua, yaitu : unit pencatat data rekam medis yang berada di luar unit rekam medis, meliputi : TPPRJ, TPPRI, TPPGD, URJ, URI, UGD dan unit pengolah data rekam medis yang berada di dalam unit rekam medis, meliputi : assembling, koding dan indeksing, filing, serta analising dan reporting. Koding dan indeksing adalah salah satu bagian dari unit rekam medis yang bertugas mencatat dan meneliti serta menetapkan kode penyakit. RSUD Kota Semarang merupakan salah satu rumah sakit pemerintah tipe B yang ada di Kota Semarang. Di RSUD Kota Semarang, sistem penyimpanannya menggunakan sistem penyimpanan desentralisasi, yaitu sistem penyimpanan dengan cara memisahkan dokumen rekam medis atas nama seorang pasien antara dokumen rawat jalan, dokumen

gawat darurat, dan dokumen rawat inap pada masing-masing dalam folder tersendiri atau ruang atau tempat tersendiri. Berdasarkan survei awal terdapat empat orang petugas di bagian koding / indeksing, yang terdiri dari koding rawat jalan dan koding rawat inap. Di bagian koding rawat inap terdapat dua orang petugas yang bertugas untuk menerima dokumen dari bagian assembling, memberikan kode penyakit dan kode tindakan, memasukkan data ke dalam komputer, mengekspedisi ke bagian filing. Sedangkan petugas rawat jalan terdapat dua orang yang bertugas menerima berkas dari bagian verifikasi, memberikan kode penyakit dan kode tindakan, mengcrosscheck pelayanan tindakan rawat jalan, memasukkan data ke dalam komputer, memasukkan nomer SJP pasien IGD dan Hemodialisa. Dari survei awal terlihat masih ada dokumen yang menumpuk di bagian rawat inap dan rawat jalan. Pada bagian rawat inap terjadi penumpukan karena pada saat dokumen datang petugas mengerjakan pekerjaannya dan jika jam kerja sudah berakhir petugas tidak melanjutkan pekerjaannya, sehingga keesokan harinya dokumen tetap menumpuk di meja. Pada bagian bangsal yang terkait dengan pola kedatangan dokumen jamkesmas yang tidak setiap hari, juga mengakibatkan penumpukan dokumen. Di koding / indeksing rawat jalan ada penumpukan karena jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan beban pekerjaan dimana jumlah tenaga koding / indeksing adalah dua orang. Petugas perlu memperhitungkan berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan tersebut. Maka dari itu jumlah petugas harus disesuaikan dengan jumlah beban kerja sehingga produktivitas petugas dapat meningkat dan lebih optimal.metode yang baik digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode WISN karena metode ini berdasarkan pada beban pekerjaan nyata. Dengan metode WISN peneliti mudah mengoperasikan data secara komprehensif dan realistis. Mengingat kebutuhan tenaga kerja sangat dibutuhkan, maka dalam penulisan tugas akhir ini peneliti ingin membahas tentang Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan WISN di Bagian Koding Indeksing RSUD Kota Semarang Periode 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja berdasarkan WISN di bagian koding / indeksing di RSUD Kota Semarang tahun 2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Sedangkan metode yang dipakai adalah observasi yaitu melihat objek secara langsung dengan pendekatan cross sectional. (3) Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah DRM tahun 2013 dan jumlah petugas koding / indeksing. Dengan sampel untuk koding / indeksing rawat jalan adalah 22 dokumen dan untuk koding / indeksing rawat inap adalah 46 dokumen.

Instrumen penelitian ini adalah : 1. Tabel Penelitian Tabel digunakan untuk memasukkan data dalam perhitungan beban kerja (jumlah dokumen yang harus ditangani) dan pengamatan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaannya. 2. Stop Watch Stop watch digunakan untuk menghitung lamanya petugas menyelesaikan pekerjaannya. 3. Kalkulator Digunakan untuk menghitung perhitungan kebutuhan tenaga kerja. Pengolahan data dilakukan secara bertahap, yaitu : 1. Editing Suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan cara meneliti atau mengoreksi data dan memperbaikinya jika ada kekeliruan, diagnosa tidak lengkap, dan sebagainya sehingga data yang dihasilkan dapat memberi informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Tabulasi Memasukkan dan menyusun hasil penelitian kedalam bentuk tabel. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif yaitu menganalisa hasil penelitian berdasarkan teori yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka, agar diperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan menggunakan rumus WISN. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi pekerjaan bagian koding / indeksing RSUD Kota Semarang adalah : a. Koding / indeksing rawat jalan 1. Petugas menerima berkas rawat jalan dari bagian verifikasi 2. Petugas memberi kode penyakit dan kode tindakan yang sesuai 3. Petugas mengcrosscheck pelayanan tindakan rawat jalan

4. Petugas memasukan data ke komputer b. Koding / indeksing rawat inap 1. Petugas menerima berkas dari bagian assembling 2. Petugas memberi kode penyakit dan kode tindakan yang sesuai 3. Petugas memasukkan data ke dalam komputer 4. Petugas mensortir dokumen 1. Kuantitas Kegiatan Pokok Per Tahun a. Kuantitas kegiatan pokok per tahun untuk kegiatan memberikan kode penyakit dan kode tindakan dan memasukkan data ke dalam komputer rawat jalan pada tahun 2013 berdasarkan perhitungan menggunakan time series data / trend data diperoleh prediksi jumlah kunjungan sebanyak 132.553 dokumen. b. Kuantitas kegiatan pokok per tahun untuk kegiatan menerima berkas dari assembling, memberi kode penyakit dan kode tindakan, memasukkan data ke komputer rawat inap pada tahun 2013 berdasarkan perhitungan menggunakan time series data / trend data diperoleh prediksi jumlah kunjungan sebanyak 13.125 dokumen. 2. Standar Beban Kerja Per Tahun Standar beban kerja adalah volume / kuantitas beban kerja selama 1 tahun dengan perhitungan sebagai berikut : a. Rawat Jalan ( ) = 51.086,9 Dari perhitungan di atas di peroleh standar beban kerja petugas dalam memberikan kode penyakit dan kode tindakan, memasukkan data ke dalam komputer adalah sebanyak 51.086,9 dokumen. b. Rawat Inap ( )

= 21.894,4 Dari perhitungan di atas di peroleh standar beban kerja petugas dalam memberikan kode penyakit dan kode tindakan, memasukkandata ke dalam komputer adalah sebanyak 21.894,4 dokumen. 3. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Tujuannya adalah untuk mengetahui jumlah petugas sesuai beban kerja selama 1 tahun. Kebutuhan tenaga kerja koding / indeksing adalah : a. Kebutuhan tenaga kerja untuk bagian koding / indeksing rawat jalan : Kebutuhan SDM = = = 2,59 Dari perhitungan di atas di ketahui kebutuhan tenaga kerja koding rawat jalan adalah sebanyak 2,59atau 3 petugas. b. Kebutuhan tenaga kerja untuk koding / indeksing rawat inap : Kebutuhan SDM = = = 0,59 Dari perhitungan di atas di ketahui kebutuhan tenaga kerja koding / indeksing adalah sebanyak 0,59 atau 1 petugas. 4. PEMBAHASAN a. Koding / Indeksing Rawat Jalan Rata rata waktu per kegiatan petugas dalam memberikan kode penyakit dan tindakan serta memasukkan data ke dalam komputer rawat jalan adalah sebesar 1,38 menit. Kuantitas kegiatan pokok dalam kegiatan menerima berkas dari verifikasi, memberikan kode penyakit dan kode tindakan, mengcrosscheck pelayanan tindakan, tahun 2013 adalah sebanyak 132.553 dokumen. Hari kerja efektif per tahun adalah 282 hari. Jam kerja efektif per tahun yaitu 84.600 menit dan standar beban kerja dalam satu tahun adalah 51.086,9 dokumen.

Dari hasil perhitungan tersebut dengan metode WISN di dapatkan kebutuhan tenaga kerja rawat jalan adalah 2,59 atau di bulatkan menjadi 3 petugas. Pada kenyataannya petugas koding / indeksing rawat jalan terdapat 2 petugas dan perlu ada penambahan 1 petugas, karena jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan beban kerja. Tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja sangat mempengaruhi tingkat efisiensi dan produktifitas kerja. Apabila tenaga kerja tidak sesuai dengan beban kerja yang ada maka pekerjaan tersebut akan mengakibatkan kelelahan kerja dan dapat mengakibatkan penurunan produktifitas kerja sehingga mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. b. Koding / Indeksing Rawat Inap Rata rata waktu per kegiatan petugas dalam memberikan kode penyakit dan kode tindakan serta memasukkan data ke dalam komputer rawat inap adalah sebesar 3,22 menit. Kuantias kegiatan pokok dalam kegiatan menerima berkas dari assembling, memberikan kode penyakit dan kode tindakan, memasukkan data ke dalam komputer,menentukan jenis pasien baru atau pasien lama, mengekspedisi ke bagian filing tahun 2013 adalah sebanyak 13.125 dokumen. Hari keja efektif per tahun adalah 282 hari. Jam kerja efektif per tahun yaitu 84.600 menit dan standar beban kerja dalam satu tahun adalah 21.894,4 dokumen. Dari hasil perhitungan tersebut dengan metode WISN di dapatkan kebutuhan tenaga kerja adalah 0,59 atau di bulatkan menjadi 1 petugas. Pada kenyataannya di bagian koding / indeksing rawat inap terdapat 2 petugas, karena 1 petugas di khususkan untuk dokumen jamkesmas. Pada pola kedatangan dokumen jamkesmas yang tidak setiap hari dari bangsal sehingga dokumen datang dalam jumlah yang banyak. Pada saat dokumen datang petugas mengerjakannya sampai jam kerja berakhir. Jika jam kerja sudah berakhir petugas tidak melanjutkan pekerjaannya dan akan di lanjutkan keesokan harinya, karena petugas tidak langsung menyelesaikan pekerjaannya yang menyebabkan dokumen menumpuk setiap harinya di meja petugas. KESIMPULAN 1. Kegiatan koding / indeksing rawat jalan adalah menerima berkas dari bagian verifikasi, memberikan kode penyakit dan kode tindakan yang sesuai, mengcrosscheck pelayanan tindakan, memasukkan data tersebut ke dalam komputer rawat jalan. Kegiatan koding / indeksing rawat inap adalah menerima berkas dari assembling, memberikan kode penyakit dan kode tindakan yang sesuai, memasukkan data

tersebut ke dalam komputer, menentukan jenis pasien baru atau pasien lama jika pasien lama di beri kode L, mengekspedisi ke bagian filling. 2. Terdapat 2 petugas rawat jalan dengan karakteristik umur 30 32 tahun, jenis kelamin laki laki, pendidikan DIII RM, lama kerja 7 8 tahun. Untuk petugas rawat inap dengan karakteristik umur 30 31 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan DIII RM, lama kerja 7 8 tahun. 3. Kuantitas kegiatan pokok tahun 2013 untuk koding / indeksing rawat jalan adalah 132.553 dokumen, untuk koding / indeksing rawat inap adalah 13.125 dokumen. 4. Untuk rata rata waktu pelayanan koding / indeksing rawat jalan adalah 1,38 menit, rata rata waktu pelayanan koding / indeksing rawat inap adalah 3,22 menit. 5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode WISN didapatkan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk koding / indeksing rawat jalan adalah 3 petugas, dan untuk koding / indeksing rawat inap adalah 1 petugas. SARAN 1. Pola kedatangan dokumen jamkesmas dari verifikasi yang tidak setiap hari dan menyebabkan penumpukan. Untuk penelitian selanjutnya, perlu adanya pengembangan penelitian untuk mengetahui faktor penyebab kedatangan dokumen jaskesmas yang tidak setiap hari. 2. Untuk cara kerja bagian koding / indeksing rawat inap harus di evaluasi apa yang menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen dan evaluasi untuk bagian bangsal yang terkait dengan terlambatnya dokumen. 3. Di bagian koding / indeksing rawat jalan jumlah tenaga kerja dengan beban kerja tidak sesuai maka perlu adanya penambahan 1 petugas untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. Permenkes No.269/MENKES/PER/III. 2008. 2. Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit 3. Mahawati, Eni. Modul Metodelogi Penelitian. DIII Rekam Medis Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan. Universitas Dian Nuswantoro Semarang (tidak dipublikasikan)