BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah Game Online. Menurut data statistik yang diperoleh dari Google Analytic

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Hiburan, (Semarang: EFFHAR, 1987), hlm.5. 1 Forrest M. MIM, III dan Marc Stern, Komputer untuk Bisnis,

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

November sampai dengan tanggal 20 Desember tahun untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan suatu objektif.

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara otomatis, terintegrasi, dan terkoordinasi sehingga dengan

Analisis Faktor Individu dan Lingkungan terhadap Keluhan Syndrome pada Karyawan Bagian Central Control Room PT. X Jepara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

Pertemuan 03 ERGONOMIK

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN KELELAHAN MATA DI SMA NEGERI 3 KLATEN. INTISARI Fitri Suciana*

SUMMARY. Kata Kunci : Kelelahan Mata, Operator, Komputer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Gambaran umum Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

Afrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5)

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk. memasyarakat dikalangan anak-anak. Hal ini mungkin menjadi suatu

Jurnal CARE, Vol. 2, No. 2, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi masyarakat daerah dan sekitar perindustrian yang berkembang dalam

Mengoperasikan Sistem Komputer

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Aspek Ergonomik Ergonomik

BAB I PENDAHULUAN. cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri maupun berupa pantulan yang

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi

PENGARUH PENCAHAYAAN DAN MASA KERJA BERDASARKAN WAKTU KERJA TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN SULAMAN KERAWANG UKM

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

HUBUNGAN LAMANYA WAKTU PENGGUNAANTABLET COMPUTERDENGAN KELUHAN PENGLIHATANPADA ANAK SEKOLAH DI SMP Kr. EBEN HEAZER 2 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya di dunia (Sugiato, 2006). Menurut Badan Kependudukan Nasional,

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)

Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tas merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari anak sekolah. Tas

LAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS.

Keluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia. Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009

commit to user BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan

Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Universitas Indonesia

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI PT. DUTA ASTAKONA GIRINDA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pemasaran (Manuaba, 1983). Aspek yang kurang diperhatikan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan juga merupakan jalur informasi utama, oleh karena itu. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas dan produktif. Dalam keselamatan dan kesehatan kerja terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO INDIVIDUAL DAN KOMPUTER TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. pekerjaan kita, di mana kita berada dan beraktifitas. Produktifitas dari pekerjaa kita salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Guangzhou, China, dengan pasar ekspor terbesar ke Amerika dan sebagian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. besar (Priatna,1997 dalam Carissa, 2012). Bengkel pengelasan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penglihatan merupakan indra yang sangat penting dalam menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk mengetik atau menciptakan karya-karya lain dalam bentuk soft file. Oetomo (2006) komputer adalah suatu perangkat elektronika yang bekerja secara otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. Era perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Umumnya 80% pekerjaan kantor diselesaikan dengan manfaat komputer. Peran komputer yang sangat luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer menyebabkan para pekerja menghabiskan waktunya didepan komputer sedikitnya 3 jam sehari (Feri Sulianta, 2014). Penggunaan komputer diseluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pemakaian komputer biasanya menghabiskan waktu berjamjam terutama bagi pekerja yang menggunakan komputer sebagai alat bantu kerja utama. Berdasarkan suatu survey di Amerika serikat, rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer ( Maryamah, 2011). Sering dan lamanya seseorang bekerja dengan komputer, mengakibatkan keluhan serius pada mata. Keluhan yang sering diungkapkan oleh pekerja komputer adalah kelelehan mata yang merupakan gejala awal, mata terasa kering, mata merah, mata berair, pandangan menjadi kabur, penglihatan ganda, sakit kepala, nyeri pada leher, bahu dan otot punggung (Feri Sulianta, 2014). 1

2 Rangkaian keluhan yang diawali dengan adanya keluhan kelelahan mata tersebut sering disebut dengan CVS (Komputer Vision Sidrom). CVS dapat diakibatkan karena berkurangnya aliran air mata ke mata atau disebabkan oleh terlalu besarnya refleksi maupun silau dari monitor. Saat kita menatap komputer, maka kedipan mata berkurang sebesar 2/3 kali di bandingkan kondisi normal, yang mengakibatkan mata menjadi kering, teriritasi, tegang, dan lelah. Orang normal biasanya akan berkedip 4 kali dalam 1 menit dan pencahayaan dari komputer yang tidak tepat juga akan mengakibatkan ketegangan dan kelelahan pada mata (Feri Sulianta, 2014). Kelelahan mata atau asthenopia merupakan gejala yang diakibatkan oleh upaya yang berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan. Penyebab asthenopia adalah kelelahan pada ciliary akibat akomodasi penglihatan jarak dekat dalam jangka waktu lama. Penyebab lainnya adalah kekeringan pada mata akibat peningkatan ekspos pada permukaan kornea ketika fokus melihat ke depan dan kurangnya frekuensi berkedip (Gempur, 2004). Menurut Ilyas (2008), mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata juga merupakan salah satu organ tubuh yang paling mudah terkena penyakit akibat kerja, karena sering memfokuskan bola mata ke layar monitor komputer. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu

3 penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata (Feri Sulianta, 2014). Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk hazard ditempat kerja (yaitu hajard yang bersumber dari lingkungan kerja, kondisi pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan dan budaya), juga berkontribusi dalam membentuk prilaku hidup sehat dan perilaku kerja yang kondusif bagi keselamatan dan kesehatannya (Sunaryo, 2014). Timbulnya kelelahan mata dipengaruhi beberapa faktor yang berasal dari faktor pekerja, faktor pekerjaan, faktor perangkat kerja dan faktor lingkungan kerja. Faktor pekerja meliputi kelainan refraksi, usia dan istirahat mata. Faktor pekerjaan adalah durasi kerja. Sedangkan Faktor perangkat kerja yaitu jarak monitor, ukuran objek, tampilan monitor, document holder dan faktor lingkungan kerja seperti intensitas pencahayaan (Nourmayanti, 2010). Pemicu kelelahan mata akibat faktor lingkungan yaitu pencahayaan dan faktor perangkat kerja yaitu perilaku beresiko seperti jarak pandang mata ke monitor memang sudah banyak dilakukan. Menurut Occupational Safety Healt Association OSHA 1997 (Latar, 2014) pada saat menggunakan komputer jarak antara mata pekerja dengan layar sekurang-kurangnya adalah

4 atau sekitar 100 cm. monitor yang terlalu dekat dapat mengakibatkan mata menjadi tegang, cepat lelah dan potensi gangguan penglihatan. Monitor komputer yang dipergunakan oleh pekerja pengguna komputer umumnya diatur dengan tingkat kontras yang tinggi untuk memperoleh kecerahan karakter dan latar belakang sehingga intensitas cahaya yang dipancarkan monitor akan tinggi dan menyebabkan adanya pantulan yang dapat menimbulkan silau pada mata pekerja pengguna komputer. Hasil pengukuran terhadap monitor yang digunakan oleh pekerja pengguna komputer diperoleh rata - rata intensitas cahaya sebesar 120 lux. Direkomendasikan rata-rata intensitas cahaya pada layanan adalah 50-100 lux (Latar, 2014) Survey yang dilakukan oleh Amerika Optometric Association (OSHA) tahun 1997, membuktikan bahwa 61% masyarakat Amerika sangat serius dengan permasalahan mata akibat bekerja dengan komputer dalam waktu lama. OSHA meyakini bahwa Komputer Vision Syndrome (CVS), dimasa datang akan menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan. Sebanyak 60 juta orang menderita masalah mata dan yang jumlahnya meningkat 1 juta pertahun. Sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mata pada saat menggunakan komputer. Sehingga sebagian CVS terjadi karena gambar layar komputer terus-menerus kembali diproyeksikan pada frekuensi cepat (Refresh Rate), Maryamah (2011). Penelitian yang dilakukan oleh Bhanderi di India pada tahun 2008 menunjukan bahwa 46,3% dari 419 pekerja yang menggunakan komputer dari berbagai institusi mengalami kelelahan mata dan anjuran lamanya

5 penggunaan komputer tidak lebih dari 4 jam sehari. Sesuai hasil penelitian dari Koesyanto yang dilakukan di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2006 menunjukkan bahwa hasil penelitian menggunakan pendekatan cross sectional diperoleh hasil dari 37 operator komputer sejumlah 22 orang (59,5 %) mempunyai kelelahan mata terasa pedih, 7 orang (18,9%) gejala mata berair dan pandangan mata kabur dan 8 orang (21,6%) mata merah. Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan bahwa penerangan dan jarak pandang ada hubungannya dengan kelelahan mata (Koesyanto, 2006). Hasil penelitian dari Siti Maryamah (2011) yang dilakukan pada penggunaan komputer dibagian Outbound Call gedung graha Telkom BSD (Bumi Serpong Damai) Tanggerang juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor pekerja yaitu perilaku beresiko seperti istirahat mata dan faktor lingkungan yaitu pencahayaan dengan keluhan kelelahan pada mata (Maryamah, 2011). Di Universitas Esa Unggul para pekerja pengguna komputer sebagian besar kegiatannya dihabiskan dengan berinteraksi bersama komputer. Dari hasil survey pendahuluan pada tanggal 11 Agustus 2015 di Universitas Esa Unggul dengan metode observasi dan wawancara terdapat 5 pekerja pengguna komputer, dari 5 pekerja pengguna komputer sebagian besar mengalami keluhan sakit kepala, mata perih, mata berair, penglihatan kabur, mata gatal, mata tegang, mata merah dan mata kering. Setelah peneliti observasi ternyata para pekerja tersebut 10 menit bekerja tidak melakukan istirahat mata minimal 10 detik. Serta peneliti ukur saat bekerja didepan komputer jarak mata dengan monitor kurang dari 50 cm. Berdasarkan uraian

6 diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di Universitas Esa Unggul. 1.2 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Para pekerja komputer di Universitas Esa Unggul menggunakan komputer rata-rata 10 menit menggunakan komputer tidak ada istirahat buat mata sehingga menyebabkan kelelahan pada mata b. Para pekerja komputer di Universitas Esa Unggul rata-rata kurang memperhatikan jarak mata dengan komputer pada saat berhadapan dengan monitor (rata-rata jarak mata dengan monitor kurang dari 50 cm) sehingga menyebabkan kelelahan pada mata c. Keluhan kelelahan mata yang sering dialami oleh pekerja pengguna komputer di Universitas Esa Unggul adalah mata tegang, mata perih, penglihatan kabur, sakit kepala sekitar mata, mata berair, mata kering, mata merah dan mata gatal. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat adanya keterbatasan sarana, prasarana dan waktu sehingga pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di Universitas Esa Unggul.

7 1.4 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini dapat ditarik rumusan masalah yaitu Faktorfaktor apa saja yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di Universitas Esa Unggul? 1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan umum Untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di Universitas Esa Unggul tahun 2015. 1.5.2 Tujuan khusus a. Mengidentifikasi keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di Universitas Esa Unggul. b. Menganalisis faktor pekerja (istirahat mata) yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna di Universitas Esa Unggul. c. Menganalisis faktor pekerjaan (durasi kerja) yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna di Universitas Esa Unggul. d. Menganalisis faktor perangkat kerja (jarak monitor) yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna di Universitas Esa Unggul.

8 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1. Bagi Penulis atau Peneliti a. Dapat menambah ilmu pengetahuan selama menjalani pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. b. Dapat memperdalam pengetahuan, pengalaman dan wawasan terutama tentang faktor-faktor berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer. 1.6.2. Bagi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan literatur bagi penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya tentang keluhan kelehan mata pada pekerja pengguna komputer. 1.6.3. Bagi Depertemen-Depertemen Universitas Esa Unggul Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan serta memberikan informasi bagi masing-masing depertemen mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer. 1.6.4. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan serta memberikan informasi bagi masyarakat dengan cara melakukan penyuluhan pada suatu kesempatan tentang isi dari skripsi ini. Khususnya penjaga rental dan penggemar game On Line mengenai Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata.