BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan
|
|
- Suryadi Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesehatan Kerja Kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja. Gangguan kesehatan kerja mempunyai dampak yang terasa secara langsung dan yang tidak langsung, dampak secara langsung adalah gangguan kesehatan kerja yang dirasakan seketika itu juga oleh pekerja, sedang yang dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan yang dirasakan oleh pekerja setelah jangka waktu tertentu. Ketika gangguan kesehatan mulai terasa maka akan berpengaruh terhadap banyak aspek, salah satunya adalah turunnya produktivitas dari pekerja (Simanjuntak 1994). Menurut Ridley dalam Hariyanto (2009). Kesehatan merupakan unsur penting agar kita dapat menikmati hidup yang berkualitas, baik di rumah maupun dalam pekerjaan. Kesehatan juga merupakan faktor penting menjaga keberlangsungan sebuah organisasi. Upaya dasar kesehatan kerja ruang lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai penyerasian antara pekerjaan dengan pekerja dan lingkungan kerja baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode kerja dan kondisi yang bertujuan untuk: 1), Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja disemua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial. 2), Mencegah timbulnya ganguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerja. 3), Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebapkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan. 4),Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja, (Anizar, 2009). 7
2 8 2.2 Mata Anatomi mata Anotomi mata sebagai indra penglihatan mempunyai fungsi penting dalam mengidentifikasi segala bentuk rangsang visual yang kemudian diteruskan ke otak untuk di terjemahkan dalam respon dalam hal ini, mata berfungsi sebagai pengirim pesan. Menurut Ilyas dalam Hanum (2008), mata terdiri atas 6 bagian, yaitu: 1. Kelopak mata (Palpebra) yang berfungsi untuk melindungi bola mata terhadap trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mata juga berperan dalam mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk lapisan air mata di depan korne. 2. Sistem sekresi air mata (Sistem Lacrimal) untuk menjaga agar kornea tetap bersih, dan bebas kuman. 3. Conjungtiva, yaitu membran yang menutupi sclera dan kelopak mata bagian blakang. 4. Bola mata yang terdiri dari 3 lapisan jaringa yaitu: a. Selerah yang merupakan jaringaan terluar yang melindungi bola mata. Bagian terluar screra disebut kornea yang bersifat transparan untuk memudahkan sinar masuk kedalam bola mata. b. Uvea yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Pada iris terhadap pupil yang berfungsi uuntuk mengatur jumlah sinar yang masuk kedalam bola mata. c. Retina yang berfungsi untuk mengatur jumlah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik yang akan diterus ke otak. 5. Rongga orbita yaitu rongga tempat mata. 6. Otot pengerak mata yang berguna untuk mengerakan mata.
3 Bola mata Gambar 2.1 Anatomi mata Sumber: (Hanum, 2008) Menurut Fajar (2009). Bola mata memiliki tiga lapisan dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: a. Sklera Skrela merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram ( tidak tembs cahaya), kecuali dibagian depan bersifat transparan, disebut kornea. b. Kroid Kroid berwarna cokelat kehitam samai hitam, merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh dara yang emberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelab pada kroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). c. Retina Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang di lewati urat saraf optik tidak peka terhadapi sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
4 Otot Mata Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rekrus eksternal, dan restu internal). Otot rektus berfungsi menggerakan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan kebawah. Dua lainnya adalah otot oblig atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior) Fungsi Mata Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasaan lima kali yaitu waktu melalui konjugtive, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasaan terbesar terjadi di kornea. Menurut Fajar (2009): Secara ilmiah mata memiliki fungsi utama yaitu: 1),Menerima cahaya/sensasi cahaya, 2),Membedakan bentuk/sensasi bentuk. 3),Menerima warna/sensasi warna. Diagnosis terjadinya kelelehan mata dapat ditegakan melalui anamnesa dan pemeriksa objek. Dari amnesia diketahui adanya keluhan seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, mata terasa perih, panas dan berair pada pemeriksaan objektif ditemukan adanya penurunan kemampuan akomodasi berupa peningkatan atau pemanjagan punctum proksinum yang berarti menurunya ampilitudo akomodasi. Terdapat tiga jenis astenophia yaitu astenophia acomodatif, astenophia musculer, dan astenophia neurastenik. Astenophia pada operator komputer merupakan astenophia acomodatif yang disebabkan oleh kelelahan otot siliaris.
5 11 Pada keadaan normal, cahaya yang datang dari jarak tidak terhingga akan terfokus pada retina, demikian pula bila benda jauh didekatkan. Hal ini diakibatkan oleh adanya daya akomodasi mata yang bila benda didekatkan, maka bayangan benda dapat difokuskan pada retina atau makula lutea. Mata akan berakomodasi untuk melihat jelas benda pada jarak yang berbeda-beda sehingga bayangan benda akan tetap terfokus pada retina. Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliaris (Hanum, 2008). Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan akomodasi antara lain: a. Radiasi Radiasi ultraviolet, radiasi gelombang mikro akan radiasi inframerah dapat menimbulkan kekeruhan pada lensa serta melemahnya otot siliaris sehingga menurunkan kemampuan akomodasi mata. b. Pengaruh umur Kemampuan akomodasi semakin menurun seiringan dengan bertambahnya umur. Dengan pertambahan umur maka akan terbentuk serabut-serabut lamel secara terus menerus sehingga lensa bertambah besar dan berkurang elastisitasnya. Hal ini menyebabkan sifat kecembungan lensa semakin menurun pula. Kontraksi otot siliar yang semakin lemah berarti kemampuan akomodasi juga semakin menurun. c. Metabolik Sistem metabolisme tubuh yang terganggu misalnya karena diabetes dapat menyebabkan perubahan pada lensa dalam mekanisme aldosereduktase dalam jangka panjang akan menyebabkan kekeruhan pada lensa dan menurunkan kemampuan akomodasi mata. d. Penyakit Jenis-jenis penyakit mata yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan akomodasi antara lain katarak dan glaukoma. Mata yang mengandung penyakit-penyakit tersebut bila dipakai tidak terlalu lama tidak akan mempengaruhi kemampuan akomodasi mata. Bila mata yang mengandung penyakit tersebut dipakai terlalu lama untuk melihat dekat maka kemampuan akomodasi menjadi lemah. Akibatnya, melihat jadi berkurang sampai akhirnya kabur (Murtopo dan Sarimurni dalam Hanum 2005).
6 Kelelahan Mata Definisi kelelahan pada mata Menurut Pheasant dalam Firmansyah 2010.Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman. Menurut Suma mur dalam Firmansyah (2010), kelelahan mata timbul sebagai tress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina akibat ketidaktepatan kontras. Menurut Cok Gd Rai dalam Firmansyah (2010): kelelahan mata dapat dipengaruhi dari kuantitas iluminasi, kualitas ilumiasi dan distribusi cahaya. Kualitas iluminasi adalah tingkat pencahayaan yang dapat berpengaruh pada kelelahan mata, penerangan yang tidak memadai akan menyebabkan otot iris mengatur pupil sesuai dengan intensitas penerangan yang ada. Kualitas iluminasi meliputi jenis penerangan, sifat fluktuasi serta warna penerangan yang digunakan. Distribusi cahaya yang kurang baik di lingkungan kerja dapat menyebabkan kelelahan mata. Distribusi cahaya yang tidak merata sehingga menurunkan efisiensi tajam penglihatan dan kemampuan membedakan kontras Mekanisme terjadinya kelelahan mata Penerangan ruangan kerja yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan mata, akan tetapi penerangan yang terlalu kuat dapat menyebabkan kesilauan, menurut Soewarno (1992): menyebutkan bahwa penerangan yang memadai bisa
7 13 mencegah terjadinya Astenopia (kelelahan mata) dan mempertinggi kecepatan serta efisiensi membaca. Penerangan yang kurang bukannya menyebabkan penyakit mata tetapi menimbulkan kelelahan mata. Kelelahan mata disebabkan oleh stress yang terjadi pada fungsi penglihatan. Stress pada otot yang berfungsi untuk akomodasi dapat terjadi pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada obyek berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama. Pada kondisi demikian, otot-otot mata akan bekerja secara terus menerus dan lebih dipaksakan. Ketegangan otot-otot pengakomodasi (korpus siliaris) makin besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai akibatnya terjadi kelelahan mata, stress pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan waktu pengamatan yang cukup lama (Firmansyah, 2010): Gejala kelelahan mata Saat seseorang bekerja melihat objek bercahaya diatas dasar berwarna pada jarak dekat secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan mata harus berakomodasi dalam jangka waktu yang panjang. Kelelahan mata menyebabkan daya akomodasi menurun (Rahmawati, 2011) Terdapat beberapa gejala kelelahan mata yaitu: 1. Gejala akulor, merupakan gejala seperti mata merasa tidak nyaman, panas, sakit, cepat lelah, merah, dan berair. 2. Gejala visual; terjadi karena mata mengalami gangguan untuk memfokuskan bayangan pada retina. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Kelelahan ini dapat menyebapkan penglihatan ganda atau kabur. Penglihatan yang kabur biasanya berkaita dengan akomodasi, karena otot siliarsi gaga untuk memfokuskan atau mengalami kejang dan kelelahan. 3. Gejala umum lainya yang sering dikeluhkan akibat kelelahan mata adalah rasa sakit kepala,sakit punggung,pinggang, dan vertigo.
8 14 Berdasarkan National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) (1999) dalam Maryamah (2011). Gejala keluhan kelelahan mata ditandai dengan mata merah, berair, perih, gatal/kering, mengantuk, tegang, pandangan kabur, penglihatan rangkap, sakit kepala, dan kesulitan fokus. Adanya gejala kelelahan mata dapat mengganggu kesehatan mata terutama pada pekerja kantor yang banyak melakukan aktifitas di depan komputer (Maryamah, 2011). Kelelahan mata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan atas faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor-faktor tersebut yaitu : Faktor Intrinsik; merupakan faktor yang berasal dari tubuh yang terdiri atas: 1. Faktor okular, yaitu kelainan mata berupa Ametropia dan Heteroforia. Ametropia adalah kelainan refraksi pada mata kiri dan kanan tetapi tidak dikoreksi. Heteroforia merupakan kelainan dimana sumbu penglihatan dua mata tidak sejajar sehingga kontraksi otot mata untuk mempertahankan koordinasi bayangan yang diterima dua mata menjadi satu bayangan, lebih sulit. Apabila hal ini berlangsung lama, akan terjadi kelelahan mata. 2. Faktor konstitusi, adalah faktor yang disebabkan oleh keadaan umum seperti tidak sehat atau kurang tidur. a. Faktor Ekstrinsik; yang terdiri atas : 1. Kuantitas iluminasi; cahaya yang berlebihan dapat menimbulkan silau, pandangan terganggu, dan menurunnya sensitivitas retina. 2. Kualitas iluminasi; meliputi kontras, sifat cahaya (flicker), dan warna. Kontras berlebihan atau kurang, cahaya berkedip atau menimbulkan flicker, dan warna-warna terang, akan menyebabkan mata menjadi cepat lelah. 3. Ukuran objek yang dilihat; objek berukuran kecil memerlukan penglihatan dekat, sehingga membutuhkan kemampuan akomodasi yang lebih besar. Jika hal ini terjadi terus-menerus, mata menjadi cepat lelah.
9 15 4. Waktu kerja; waktu kerja yang lama untuk melihat secara terus-menerus pada suatu objek, dapat menimbulkan kelelahan mata (Hanum, 2008). Keadaan mata yang lelah ini dapat disebabkan oleh bahaya dari monitor, koreksi penglihatan yang berkurang, membaca dokumen dengan ukuran huruf yang kecil, keadaan kontras yang tidak seimbang antara teks dan latar belakang, kejapan pada monitor yang nyata dan mata yang kering. Penglihatan yang kabur dapat disebabkan oleh perubahan fisilogis (akibat proses penuaan atau penyakit). Hal ini juga dapat diakibatkan karena melihat benda secara terus menerus dengan jarak 12 inchi dan membaca dengan cahaya yang kurang. Mata kering dan iritasi. Keadaan ini terjadi jika kekurangan cairan untuk menjaga kelembaban mata dan berkurangnya intensitas refleks kedipan mata Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata 1. Usia Menurut NASD (National Aging Safety Database) usia yang semakin lanjut, mengalami kemunduran dalam kemampuan mata untuk mendeteksi lingkungan. Hal ini akan meningkatkan risiko kecelakaan. Di usia 20 tahun, manusia pada umumnya dapat melihat objek dengan jelas. Sedangkan pada usia 45 tahun kebutuhan terhadap cahaya empat kali lebih besar. Pada usia 60 tahun, kebutuhan cahaya yang diperlukan untuk melihat jauh lebih besar dibandingkan usia 45 tahun karena pada usia tahun daya akomodasi mata menjadi berkurang.
10 16 Daya akomodasi merupakan kemampuan lensa mata untuk menebal atau menipis sesuai dengan jarak benda yang dilihat agar bayangan jatuh tepat di retina. Ketajaman penglihatan berkurang menurut bertambahnya usia. Pada tenaga kerja berusia lebih dari 40 tahun, visus jarang ditemukan 6/6, melainkan berkurang. Semakin tua seseorang, lensa semakin kehilangan kekenyalan sehingga daya akomodasi makin berkurang dan otot-otot semakin sulit dalam menebalkan dan menipiskan mata. Sebaliknya, semakin muda seseorang. Kebutuhan cahaya akan lebih sedikit dibandingkan dengan usia yang lebih tua dan kecenderungan mengalami kelelahan mata lebih sedikit (Maryamah, 2011). 2. Lama Kerja Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, dalam Firmansyah 2010) 3. Masa Kerja Masa kerja dapat mempengaruhi pekerja baik positif maupun negatif. Akan memberikan pengaruh positif bila semakin lama seseorang bekerja maka akan berpengalaman dalam melakukan pekerjaannya. Sebaliknya akan memberikan pengaruh negatif apabila semakin lama bekerja akan menimbulkan kelelahan dan kebosanan. Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia telah
11 17 terpapar bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja tersebut. (Budiono 1999 dalam Firmansyah (2010). 2.3 Komputer Menurut Wasisto, dalam Hanum (2008) : menyatakan bahwa Komputer merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan suatu survei di Amerika Serikat, rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja a. Jarak monitor komputer Kelelahan mata dapat terjadi apabila mata difokuskan pada objek yang berjarak dekat dalam waktu yang lama karena otot-otot mata harus bekerja lebih keras untuk melihat objek yang berjarak sangat dekat, terutama jika disertai dengan pencahayaan yang menyilaukan. Jika seseorang bekerja melihat objek bercahaya di atas dasar berwarna pada jarak dekat secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan mata harus berakomodasi dalam jangka waktu yang lama sehingga terjadi penurunan daya akomodasi mata. Menurut Occupational Safety and Health Association (OSHA) (1997) pada saat menggunakan komputer jarak antara mata pekerja dengan layar sekurangkurangnya adalah inch atau sekitar cm. Monitor yang terlalu dekat dapat mengakibatkan mata menjadi tegang, cepat lelah, dan potensi ganggguan penglihatan. Jarak ergonomis antara layar monitor dengan pengguna komputer berkisar antara 50 cm sampai dengan 60 cm (Maryamah, 2011). Untuk kenyamanan, monitor harus diatur sehingga mata anda sama tingginya dengan tepi atas layar, sekitar 5-6 cm di bawah bagian atas casing monitor.
12 18 Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan pundak anda nyeri (Mashud, 2008). Triwiyono dalam (Hanun 2008) mengatakan bahwa : menganjurkan lamanya penggunaan komputer tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melebihi waktu tersebut, mata cenderung mengalami refraksi. Wasisto, dalam Hanum 2008) menjelaskan bahwa : VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna komputer Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan mata akibat penggunaan komputer terjadi karena mata terus-menerus memandang monitor komputer atau visual display terminal (VDT) Kelelahan mata berhubungan dengan lamanya penggunaan monitor komputer (VDT) Pengaruh komputer terhadap kesehatan mata Menurut Jeddrey Anshell, Optometris di California, karakteristik layar/monitor komputer (VDT) dan kebutuhan bekerja dengan menggunakan komputer, dapat memicu timbulnya masa mata dan penglihatan. Apabila kedua Mata fokus pada satu titik dalam jangka waktu lama, lensa mata akan mengalami Stuck at that focal poin, yang akan menyebabkan timbulnya keluhan kelelahan mata Goldsborough dalam Hanum (2008) Miller (2004): mengatakan bahwa keluhan mata akibat bekerja dengan menggunakn komputer dalam jangka waktu lama yang dikenal denga Computer
13 19 Vision Syndrome (CVS) memiliki gejala-gejala meliputi:1),mata lelah.2)sakit kepala.3)pandangan kabur.)mata kering.5)mata terasa gatal Jumlah kedipan mata bervariasi sesuai dengan aktivitas yang sedang dilakukan dan akan berkurang saat sedang berkonsentrasi (Hanum, 2008). Orang normal biasanya akan mengedip 4 kali dalam 1 menit. Gejala gejala di atas terkadang juga disertai dengan keluhan pusing, mual dan muntah. Berbagai gejala yang timbul pada pekerja komputer yang bekerja dalam waktu lama selain diakibatkan oleh cahaya yang masuk ke bola mata, juga dikarenakan mata seorang pekerja komputer berkedip lebih sedikit dibandingkan normal. Berkurangnya kedipan, menyebabkan mata menjadi kering dan terasa terbakar (Maryamah, 2011). Fauzianti (2011) menyatakan bahwa : CVS dapat muncul segera setelah pemakaian komputer dalam jangka waktu lama atau lebih dari 4 jam, namun ada yang baru muncul setelah beberapa hari kemudian. Gejalanya di mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah, hingga gangguan yang lebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, myopi, presbiopi), pandangan ganda, hingga disorientasi warna Cara berkomputer secara ergonomis Ergonomik akan mengkaji dan berusaha mencari kesesuaian antara kondisi fisik pekerja, lingkungan kerja dan jenis aktivitasnya. Ergonomi yang baik dan tepat sangatlah penting diterapkan ketika anda menggunakan komputer, untuk menghindari ketidak nyamanan dalam bekerja. Ini artinya bahwa perangkat dan
14 20 tempat kerja haruslah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan yang anda lakukan. Beberapa panduan berikut akan membantu anda meminimalisir ketidaknyamanan secara fisik yang selanjutnya akan dapat mengakibatkan postur tubuh dan gerakan berulang yang salah dalam bekerja : 1. Tempat kerja a. Tempat di meja anda cukup untuk menata posisi yang paling nyaman untuk CPU, monitor, keyboard, mouse, printer, penyangga buku, dan piranti lainnya seperti telpon, dan lain-lain. b. Mengatur meja dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu akan digunakan. Perangkat yang paling sering digunakan seperti mouse dan telepon, tempatkan di posisi yang paling mudah dijangkau. c. Mengatur pencahayaan ruang kerja anda secara optimal, cahaya yang terlalu kuat mengakibatkan tampilan monitor tidak tajam, cahaya rendah potensi menyebabkan gangguan pada mata anda. Menghindari lampu yang menyorot langsung ke monitor karena akan memunculkan pantulan di layar. Mengusahakan posisi sejajar terhadap jendela, jangan berhadapan atau membelakangi. 2. Kursi a. Kursi salah satu komponen penting di tempat kerja anda. Kursi yang baik akan mampu memberikan postur dan memiliki penyangga punggung.
15 21 b. Paha dalam posisi horisontal dan punggung bagian bawah atau pinggang anda terdukung. Tanpa ini punggung dan pinggang berpotensi mendapatkan gangguan. c. Bila kursi kurang dapat diatur, bagian bawah punggung dapat dibantu dengan diberi bantal. d. Telapak kaki harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka kursi mungkin terlalu tinggi dan dapat manfaatkan penyangga kaki. Kadang-kadang ubahlah posisi duduk selama bekerja karena duduk dalam posisi tetap dalam jangka lama akan mempercepat ketidaknyamanan. 3. Keyboard a. Sebagai perangkat input, perangkat ini mutlak diperlukan dan selalu kita pegang ketika kita bekerja dengan komputer. Untuk pemakaian yang nyaman usahakan dalam posisi sebagai berikut: b. Memposisikan keyboard sehingga lengan dalam posisi relaks dan nyaman, dan lengan bagian depan dalam posisi horizontal c. Pundak dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat ke atas. d. Pergelangan tangan harus lurus, tidak menekuk ke atas atau kebawah. e. Ketika mengetik tangan harus ikut bergeser kekiri kanan sehingga jari tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang dimaksud.
16 22 f. Jangan memukul tombol, tekan tombol secara halus sehingga tangan dan jari anda tetap relaks. g. Menggunakan keyboard ergonomik yang dirancang untuk dapat diatur sesuai ukuran jari dan posisi lengan. h. Memanfaatkan fitur shortcut dan macro untuk melakukan suatu aktivitas di komputer. Misalnya Ctrl+C untuk menyimpan. Shortcut/macro akan mampu mengurangi aktivitas penekanan tombol. Seperti penjelasan di atas, postur dan posisi yang salah dalam pemakaian keyboard maupun mouse potensi menyebabkan gangguan Carpal Tunnel Syndrome. 4. Mouse a. Menempatkan mouse dekat dan di permukaan yang sama dengan keyboard sehingga anda dapat meraih dan menggunakannya tanpa harus meregangkan tangan ke posisi yang berbeda b. Memegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas. Menggerakkan mouse dengan lengan, jangan hanya dengan pergelangan anda. Jangan tumpukan pergelangan atau lengan bagian depan di meja ketika anda menggerakkan mouse 5. Monitor a. Posisi layar monitor sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir pantulan cahaya dari lampu, jendela atau sumber cahaya lainnya. Apabila tidak memungkinkan untuk mengatur
17 23 posisi layar monitor, pertimbangkan untuk memasang filter di depan layar monitor b. Untuk kenyamanan, mengatur monitor sehingga mata sama tingginya dengan tepi atas layar, sekitar 5-6 cm di bawah bagian atas casing monitor. Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan pundak anda nyeri. c. Mengatur posisi sehingga jarak anda dan monitor berkisar 50 cm 60 cm. Monitor yang terlalu dekat mengakibatkan mata anda tegang, cepat lelah, dan potensi gangguan penglihatan d. Posisi monitor tepat lurus di depan anda, jangan sampai memaksa kepala anda menoleh untuk melihat layar. e. Sedikit menengadahkan monitor sehingga bagian atas monitor sedikit kebelakang. f. Mengatur level brightness dan contrast monitor senyaman mungkin. Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika kondisi cahaya di ruang anda berubah, sesuaikan lagi brightness dan contrast monitor Membersihkan layar monitor secara periodik. Layar yang kotor akan menimbulkan efek pantulan dan tampilan buram (Mashud, 2008).
18 Kerangka Berfikir Kerangka tori Kesehatan Kerja Mata Komputer Faktor Pekerja Faktor Lingkungan Intensi Pencahayaan Kasir Usia Lama kerja Masa Kerja Jarak Pandang Kelelahan mata
19 Kerangka Konsep Faktor-faktor Yang Mempengaruhi kelelahan Lama Kerja Masa Kerja Kelelahan Mata Usia Jarak Pandang Mata tegang Mata perih Sakit kepala Sakit mata Mata berair dan Mata gatal = Variabel independent = Variable dependent
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti terhadap
Lebih terperincicommit to user BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan (Ahmadi, 2009). Intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Pemakaian komputer saat ini sudah semakin luas. Hampir setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh sangat membantu manusia dalam beraktifitas sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi seperti komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk mengetik atau menciptakan karya-karya lain dalam bentuk soft file. Oetomo (2006) komputer adalah suatu perangkat
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Pengukuran Lingkungan Kerja 6.1.1 Pengukuran Pencahayaan Ruang Kerja Radar Controller Pada ruang Radar Controller adalah ruangan bekerja para petugas pengatur lalu lintas udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang akhir-akhir ini sebagai tuntutan globalisasi mengharuskan seseorang untuk selalu mendapat informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor komputer. Tampilan layar monitor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan komputer dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan. Salah satunya yaitu gangguan mata karena penggunaan mata secara terusmenerus untuk menatap monitor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Gaya Hidup a. Definisi Gaya Hidup atau lifestyle adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Mata a. Pengertian Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga dan mencegah hal-hal yang dapat merusak mata
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5)
4 2.1. Anatomi Mata BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5) 2.2. Fisiologi Melihat Mata mengubah energi dari spektrum yang dapat terlihat menjadi potensial aksi di saraf optikus.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan termasuk diantaranya pada proses pendidikan. Penglihatan juga merupakan jalur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan globalisasi semakin meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam peningkatan teknologi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata lelah (Fatigue) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mata 1. Definisi Mata Mata merupakan organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi ke bentuk lain) sinar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan termasuk diantaranya pada proses pendidikan. Penglihatan juga merupakan jalur
Lebih terperinciERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:
PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi: Ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan pekerjaannya secara fisik sesuai dengan pekerjaannya, lingkungan kerjanya serta peralatan yang digunakannya. Secara ideal ergonomik:
Lebih terperinciPENERAPAN ERGONOMI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN KOMPUTER. Oleh: Supriyanta
PENERAPAN ERGONOMI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN KOMPUTER Oleh: Supriyanta ABSTRAK Peningkatan produktivitas dalam bekerja sangat penting, karyawan di tuntut agar bisa bekerja dengan
Lebih terperinci- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb
ERGONOMI - PENCAHAYAAN - Ajeng Yeni Setianingrum Universitas Mercu Buana 2011 Sistem Penglihatan Manusia KORNEA IRIS PUPIL LENSA RETINA SARAF OPTIK dsb http://www.google.co.id/imgres?q=mata&hl=id&biw=1024&bih=437&gb
Lebih terperinciPertemuan 03 ERGONOMIK
Pertemuan 03 ERGONOMIK Ergonomik Ilmu yang mempelajari karakteristik fisik dalam interaksi Ergonomik baik untuk pendefinisian standar dan pedoman pembatasan bagai mana kita mendesain aspek tertentu dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada saat lahir mata bayi normal cukup bulan berukuran kira-kira 2/3 ukuran mata orang dewasa. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem Informasi Akadamik Terpadu (SIAT) program studi Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Anatomi bola mata Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi, 2011). Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan Nasional bertujuan
Lebih terperinciPenempatan Posisi Ketinggian Monitor Diturunkan Dapat Mengurangi Keluhan Subjektif Para Pemakai Kaca Bifokal, Bagian I
Penempatan Posisi Ketinggian Monitor Diturunkan Dapat Mengurangi Keluhan Subjektif Para Pemakai Kaca Bifokal, Bagian I Oleh: I Dewa Ayu Sri Suasmini, S.Sn,. M. Erg. Dosen Desain Interior Fakultas Seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang begitu pesat, sehingga hal itu sangat mempengaruhi kehidupan sehari hari manusia dan lapisan masyarakat dari usia muda sampai
Lebih terperinciPANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM
PANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM D3 UNIVERSITAS BUDI LUHUR Buku Pedoman untuk Dosen Pengajar dan Mahasiswa Versi 2 (2012) Universitas Budi Luhur Jakarta PENDAHULUAN Panduan ini menjelaskan tentang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya) Intanblongkod@gmail.com Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Lebih terperinciMengoperasikan Sistem Komputer
Mengoperasikan Sistem Komputer Kesehatan & Keselamatan Kerja Menghidupkan & Mematikan Komputer Oleh: Pipin Piniman, S. Kom. Nip. 19850316 201101 1 002 Edit your company slogan KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
Lebih terperinciLaboratorium Komputasi Dasar Ilmu Komputer PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER
PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 PENDAHULUAN Bahwa agar fungsi Laboratorium komputer jurusan ilmu komputer Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi. Penggunaan komputer di setiap rumah dan warung internet telah memberikan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mata 2.1.1 Anatomi mata Gambar. 1 Anatomi mata 54 Mata mempunyai 3 lapisan dinding yaitu sklera, koroid, dan retina. Sklera berfungsi untuk melindung bola mata dari gangguan.
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN DAN LAMA PAPARAN CAHAYA LAYAR MONITOR DENGAN KELELAHAN MATA PEKERJA KOMPUTER DI KELURAHAN X SKRIPSI
digilib.uns.ac.id HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN DAN LAMA PAPARAN CAHAYA LAYAR MONITOR DENGAN KELELAHAN MATA PEKERJA KOMPUTER DI KELURAHAN X SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA
ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM
Lebih terperinciAlat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda
Alat optik Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda lain dengan lebih jelas. Beberapa jenis yang termasuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komputer Komputer adalah penemuan paling menarik sejak abad ke-20 (Izquierdo, 2010). Komputer adalah alat elektronik atau mesin yang dapat diprogram untuk menerima data dan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN SCREEN PADA MONITOR KOMPUTER UNTUK MENGURANGI KELELAHAN MATA PEKERJA CALL CENTRE DI PT INDOSAT NSR TAHUN 2008 TESIS.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SCREEN PADA MONITOR KOMPUTER UNTUK MENGURANGI KELELAHAN MATA PEKERJA CALL CENTRE DI PT INDOSAT NSR TAHUN 2008 TESIS Oleh IIS FAIZAH HANUM 067010009/KK SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciBagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.
MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda
Lebih terperinciSISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM
SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Intensitas Cahaya a. Pengertian Cahaya Di tempat kerja Intensitas cahaya adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan (Ahmadi, 2009). Cahaya
Lebih terperinciqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih
Lebih terperinciKESEHATAN MATA DAN TELINGA
KESEHATAN MATA DAN TELINGA Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA DAN TELINGA INDERA PENGLIHAT ( MATA ) Mata adalah indera penglihatan,
Lebih terperinci*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.
OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.
Lebih terperinci1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan
PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN KOMPUTER LABORATORIUM INFORMATIKA DAN KOMPUTER Jurusan Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 LABORATORIUM INFORMATIKA DAN KOMPUTER TE FTUB INSTRUKSI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Gambaran umum Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian a. Gambaran umum Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah menjalani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. miliki untuk melihat, mengenal dan mempelajari fenomena alam sekitar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi dan Fisiologi Mata a. Anatomi Mata Organon visus (alat penglihat) merupakan salah satu indera yang kita miliki untuk melihat, mengenal dan mempelajari
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN KELELAHAN MATA DI SMA NEGERI 3 KLATEN. INTISARI Fitri Suciana*
HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN KELELAHAN MATA DI SMA NEGERI 3 KLATEN INTISARI Fitri Suciana* Latar belakang : Lama penggunaan telepon genggam merupakan rata-rata lama waktu dalam
Lebih terperinciENTROPION PADA KUCING
ENTROPION PADA KUCING (16 Nov 2017) ENTROPION PADA KUCING Apa yang Dimaksud Dengan Entropion Entropion adalah kondisi dimana kelopak mata (palpebra) bagian bawah berbalik ke dalam. Entropion juga dapat
Lebih terperinciEFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *
EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR Muhammad Yusuf 1* 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta * Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciSumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata Mata adalah suatu organ yang rumit dan sangat berkembang yang peka terhadap cahaya. Mata dapat melewatkan cahaya dengan bentuk dan intensitas cahaya
Lebih terperinciSistem Saraf Tepi (perifer)
SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan pertambahan tenaga kerja menimbulkan berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah meningkatnya penyakit
Lebih terperinciBAB 5 GAMBARAN UMUM INSTITUSI/WILAYAH
38 BAB 5 GAMBARAN UMUM INSTITUSI/WILAYAH 5.1. Nama dan Lokasi Penelitian Praktikum kesehatan masyarakat ini dilakukan di departemen Operation sebuah perusahaan besar yang menjadi salah satu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan panca indera manusia yang berfungsi sebagai alat penglihatan. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dan mampu melakukan setiap jenis pekerjaan. Untuk
Lebih terperinciBAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN
BAB IV BIOOPTIK Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat: a. Menentukan posisi dan pembesaran bayangan dari cermin dan lensa b. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata c. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, selanjutnya dengan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mata Mata merupakan indra penglihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, selanjutnya dengan perantaraan serabut-serabut nervus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Anatomi Mata Gambar 1. Penampang bola mata Mata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas cahaya pada retina, lalu dengan perantaraan
Lebih terperinci10/6/2011 INDERA MATA. Paryono
INDERA MATA Paryono 1 INDERA PENGLIHATAN BOLA MATA TDD: 3 LAPISAN YAKNI, LAPISAN TERLUAR SKLERA, KERUH YG SEMAKIN KE DEPAN SE-MAKIN TEMBUS PANDANG KORNEA LAPISAN KEDUA KHOROID, HITAM (GELAP), KE DEPAN
Lebih terperinciEtika dan Ketentuan dalam Teknologi Informasi & Komunikasi 71
menghargai hak cipta orang lain. Dampak negatif dari tidak diindahkannya undang-undang hak cipta adalah maraknya pembajakan. Kegiatan pembajakan merupakan perbuatan yang dikategorikan sebagai pelanggaran
Lebih terperinciMekanisme Sensoris dan Motoris
Mekanisme Sensoris dan Motoris Indera Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indera yang kita kenal ada lima, yaitu: 1. Indera penglihat (mata) 2. Indera pendengar
Lebih terperinciMODUL III INTENSITAS CAHAYA
MODUL III INTENSITAS CAHAYA Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Ergonomi 2... Definisi Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek - aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai dengan adanya suatu analisa berdasarkan keadaan umum masyarakat, yaitu terjadinya transisi demografi,
Lebih terperinciDESAIN ERGONOMI STASIUN KERJA
DESAIN ERGONOMI STASIUN KERJA Ishak Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma ishak.tgd@gmail.com ABSTRAK: Kesehatan dan keselamatan keja merupakan suatu tuntutan yang wajib bagi yang seseorang
Lebih terperinciBAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.
BAHAN AJAR 1. Mata Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Diagram bagian-bagian mata manusia dan pembentukan Mata merupakan alat optik yang mempunyai cara kerja seperti kamera.
Lebih terperinciuntuk Mencegah Sakit Punggung
5 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mencegah Sakit Punggung WISNUBRATA Kompas.com - 25/09/2017, 07:45 WIB Ilustrasi sakit punggung dan pinggang(grinvalds) KOMPAS.com - Sakit punggung adalah penyakit yang
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2
1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI INDUSTRI
Bambang Suhardi PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI INDUSTRI JILID 1 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Lebih terperinciAspek Ergonomik Ergonomik
ASPEK ERGONOMIK Aspek Ergonomik Ergonomik adalah faktor kenyamanan kerja yang mempunyai pengaruh nyata dalam hal peningkatan maupun penurunan efisiensi dan efektifitas kerja. Beberapa Aspek yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat dan menjamur penggunaannya terutama perkantoran. Penggunaan personal computer (PC) secara global saat ini terus
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini Teknologi Informasi sangat berkembang pesat, hampir semua aspek kehidupan tak lepas dari tekhnologi informasi baik sektor pendidikan, industri terutama
Lebih terperinciTujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna
BAB IV SISTEM INDERA A. PEMERIKSAAN PENGLIHATAN Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna Dasar teori Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang
Lebih terperinciA. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB 3 Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Undang-Undang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009 Yulyana Kusuma Dewi, Rico Januar Sitorus, Hamzah Hasyim Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciSUMMARY. Kata Kunci : Kelelahan Mata, Operator, Komputer
SUMMARY FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU (SIAT) PROGRAM STUDI DI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 213 Dinta Puspita. 8114948. Skripsi.
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI PT. DUTA ASTAKONA GIRINDA TAHUN 2014
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI PT. DUTA ASTAKONA GIRINDA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pegawai sehingga
Lebih terperinciO P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
O P T I K dan REFRAKSI SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER SINAR MATA (Organ Penglihatan) KORNEA + 43 D B M D Media optik PUPIL LENSA + 20 D MEDIA REFRAKSI BADAN
Lebih terperinciDian Kemala Putri BAHAN AJAR PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
Dian Kemala Putri BAHAN AJAR PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA Panca Indera: Mata, telinga, hidung, mulut dan kulit. Kelima indera tersebut membantu manusia berinteraksi
Lebih terperinciRELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA
RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA RAKHILLA PINASTI 1) ANDIK SETIYONO 2) ANTO PURWANTO 3) Students of the Faculty of Occupational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan pada mata adalah keadaan karyawan yang mengakibatkan terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat gangguan kesehatan pada mata. Kelelahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat, terutama teknologi komputerisasi. Hal ini terbukti dengan peningkatan kurikulum pendidikan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Mata 3 Mata merupakan indra pengelihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan perantaraan serabut-serabut
Lebih terperinciWhat is User-System Interaction about? Faktor Manusia dan Lingkungan Kerja. Pemodelan Sistem Pengolah. Sistem Komputer 10/09/2012
Faktor Manusia dan Lingkungan Kerja What is User-System Interaction about? Interaksi Manusia dan Komputer Materi 2 1 2 Sistem Komputer Pemodelan Sistem Pengolah Perangkat keras Perangkat lunak Manusia
Lebih terperinciDidesain agar nyaman dan tahan lama.
Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guangzhou, China, dengan pasar ekspor terbesar ke Amerika dan sebagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri bulu mata palsu merupakan industri terbesar di dunia setelah Guangzhou, China, dengan pasar ekspor terbesar ke Amerika dan sebagian Eropa (Pemprovjateng, 2011).
Lebih terperinci3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong
ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SMk KELAS XII SEMESTER 1 OLEH : MUJIYONO,S.Pd SMK GAJAH TUNGGAL METRO MATERI : ALAT-ALAT OPTIK TUJUAN PEMBELAJARAN : Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi organ penglihatan Gambar 2.1. Anatomi bola mata Mata merupakan sebuah bola yang berisi cairan dengan diameter kurang lebih 24 mm. 8 Secara garis besar
Lebih terperinciOPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN
OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN Pembentukan Bayangan pada Cermin Pembentukan bayangan maya pada cermin datar CERMIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik
ALAT - ALAT OPTIK 1. Pendahuluan Alat optik banyak digunakan, baik untuk keperluan praktis dalam kehidupan seharihari maupun untuk keperluan keilmuan. Beberapa contoh alat optik antara lain: Kaca Pembesar
Lebih terperincikacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan
alat-alat optik adalah benda/alat yang menerapkan sifat-sifat cahaya mata indra untuk melihat ALAT - ALAT OPTIK kacamata alat-alat optik lup mikroskop teropong alat optik yang digunakan untuk membuat sesuatu
Lebih terperinci