ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HOTEL DAN RESTORAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh. Rigga Satrinol Vadri 1, Salma Taqwa 2, Hayu Yolanda Utami 3 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS SKRIPSI

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD DAN BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT INDOSAT TBK. Raymond

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

Farahiyah Sartika Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. Martorejo 52 Batu

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

BAB I PENDAHULUAN. terganjal oleh kualitas infrastruktur yang kurang. Industri semen mampu

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

Difky Mashady Darminto Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Prosiding Manajemen ISSN:

ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,

: Fernando Saroinsong NPM : : Bambang Darmadi, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

METODOLOGI PENELITIAN

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Nama : Risa Yulia Putri NPM : Jurusan : Manajemen

Rizki Adriani Pongrangga Moch. Dzulkirom Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode )

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Total Debt to Total Asset Ratio (TDTAR) terhadap. Bank Muamalat Indonesia,Tbk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Statistik Deskriptif. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014

PENGARUH MODAL KERJA, STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP RENTABILITAS PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

:Anggun Kartika Wati Npm :

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang ada di Indonesia menyebabkan

PENGARUH CURRENT RATIO

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Merry Ester Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Asni Elmiyani Gusliani. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No.

Bab II. Tinjauan Pustaka

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

Prosiding Akuntansi ISSN:

UKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK MUAMALAT INDONESIA DAN BANK CENTRAL ASIA (BCA) TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Setyo Budi Nugr oho Jur usan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Abstract: Every company aims to find profitability. To achieve expected earnings, management should able to take proper discretion in investing financial resources available so will obtain liquidity and solvency in sufficient condition and adequate working capital efficiency and finally the expected profitability will obtained. The purpose of this research is to find out influence of working capital efficiency, liquidity, solvency to profitability at PT Telekomunikasi Indonesia. It took time series data from financial statements in period 2006 to 2010. Data collection technique is through documentation. Data source obtained from Indonesia Stock Exchange website (Internet Data Exchange/IDX). Data get analyzed by using classical assumption test, simple and multiple linear regression, and hypothesis testing using T test and F test. Based on result of this research is known that there is no significantly influence between working capital efficiency, Liquidity and Solvency to profitability. Keywords: liquidity, profitability, solvency and working capital efficiency. Abstraksi: Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Untuk mencapai laba yang diharapkan manajemen harus dapat mengambil kebijaksanaan yang tepat dalam menginvestasikan sumber dana yang ada sehingga akan diperoleh likuiditas dan solvabilitas yang cukup memadai dan efisiensi modal kerja serta akhirnya akan diperoleh profitabilitas yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, solvabilitas terhadap profitabilitas pada PT Telekomunikasi Indonesia. Penelitian ini mengambil data secara time series berupa laporan keuangan periode 2006 sampai 2010. Tehnik pengumpulan data adalah melalui dokumentasi. Sumber data yang diperoleh dari situs bursa efek indonesia (Internet Data Exchange / IDX). Data dianalisis secara dengan menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier sederhana dan berganda, serta pengujian hipotesis menggunakan T test dan F test. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas. Kata kunci: efisiensi modal kerja, likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas Pendahuluan Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Perusahaan dapat memaksimalkan labanya apabila manajer keuangan 1

mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Untuk memaksimalkan masing-masing faktor, diperlukan adanya manajemen aset, manajemen biaya dan manajemen hutang. Dalam pengelolaan aset, perusahaan memerlukan perhatian yang lebih terhadap pengelolaan modal kerjanya agar lebih efisien. Hal ini karena proporsi modal kerja yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya: untuk persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain; dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya. Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan profitabilitas (Van Horne, 1998). Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata kreditur, oleh karena terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Di lain pihak ditinjau dari segi sudut pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan (Tunggal, 1995). Selain masalah tersebut di atas perusahaan juga dihadapkan pada masalah penentuan sumber dana. Pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat dipenuhi dari sumber 2

intern perusahaan, yaitu dengan mengusahakan penarikan modal melalui penjualan saham kepada masyarakat atau laba ditahan yang tidak dibagi dan digunakan kembali sebagai modal. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapat juga dipenuhi dari sumber ekstern yaitu dengan meminjam dana kepada pihak kreditur seperti bank, lembaga keuangan bukan bank, atau dapat pula perusahaan menerbitkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan menurut Sawir (2001) dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pengembalian pemegang saham, tetapi dengan risiko akan meningkatkan kerugian pada masa-masa suram. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak hutang dibanding modal sendiri maka tingkat solvabilitas akan menurun karena beban bunga yang harus di tanggung juga meningkat. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas. PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. PT. Telekomunikasi Indonesia berusaha untuk dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah dan bersaing untuk memperoleh manajemen berkemampuan terbaik agar dapat memaksimalkan labanya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, solvabilitas terhadap profitabilitas di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, solvabilitas terhadap profitabilitas di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 3

Tinjauan Pustaka Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Jumlah laba bersih kerap dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerja sebagai suatu persentase dari beberapa tingkat aktivitas atau investasi. Modal kerja adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membayar operasi perusahaan mampu mengganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar. Menurut Tunggal (1995) indikasi pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja yang dapat dilihat dari perputaran modal kerja yang dimiliki dari aset kas di investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode peputaran modal kerja makin cepat perputarannya, sehingga modal kerja semakin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya profitabilitas meningkat. Likuiditas (Riyanto, 2001) adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Dalam penelitian ini dalam menilai likuiditas menggunakan rasio lancar (Current Ratio). Rasio lancar dalam sebuah laporan keuangan menunjukkan seberapa besar aset yang dibiayai dengan utang. Rasio lancar ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang (Horne dan Wachowicz, 1998). Semakin besar rasio ini, semakin besar likuiditas perusahaan. Menurut Van Horne (1998) kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas. Jadi, semakin 4

tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Menurut Munawir (2002) solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang. Berdasarkan Pecking Order Theory dari Stewart C. Myers (1984), semakin besar rasio ini, menunjukkan bahwa semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Jadi semakin tinggi solvabilitas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas, ada pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas, ada pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas. Rumusan hipotesis dapat ditampilkan dalam model skema: Efisiensi Modal Kerja Working Capital Turnover (X 1) Likuiditas Current Ratio (X 2) Profitabilitas Return on Asset (Y) Solvabilitas Total Debt to Total Capital Assets 5

Metode Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan melalui perhitungan rasio efisiensi modal kerja, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Populasi pada penelitian ini adalah Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sampel penelitian ini adalah data yang diambil menggunakan metode time series selama 5 tahun dari tahun 2006-2010. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji t. Uji Asumsi Klasik terdiri dari Uji Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi. Hasil Penelitian Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -22.759 15.319-1.486.377 WCT.259.072 1.886 3.589.173 CR.325.064 2.404 5.100.123 DAR.341.265.595 1.286.421 6

Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -22.759 15.319-1.486.377 WCT.259.072 1.886 3.589.173 CR.325.064 2.404 5.100.123 DAR.341.265.595 1.286.421 adalah: Berdasarkan tabel diatas, persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini Y = 22,759 + 0,259 X 1 + 0,325 X 2 + 0,341 X 3 Hasil dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: - Konstanta sebesar 22,759; artinya jika WCT (X 1 ), CR (X 2 ), DAR (X 3 ) nilainya adalah 0, maka ROA (Y) nilainya sebesar 22,759. - Koefisien regresi variabel WCT (X 1 ) sebesar 0,259; artinya jika WCT meningkat satu satuan maka ROA (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,259 satuan. Koefisien regresi CR (X 2 ) sebesar 0,325; artinya jika CR meningkat satu satuan maka ROA (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,325 satuan. Koefisien regresi DAR (X 2 ) sebesar 0,341; artinya jika DAR meningkat satu satuan maka ROA (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,341 satuan. Uji t hitung (Uji Parsial) Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. 7

Berdasarkan tabel diatas pada variabel WCT diperoleh t hitung sebesar 3,589. Sedangkan nilai t tabel sebesar 12,706. Ini berarti bahwa t hitung < dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi modal kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap profitabilitas. Berdasarkan tabel diatas pada variabel CR diperoleh t hitung sebesar 5,100. Sedangkan nilai t tabel sebesar 12,706. Ini berarti bahwa t hitung < dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap profitabilitas. Berdasarkan tabel diatas pada variabel DAR diperoleh t hitung sebesar 1,286. Sedangkan nilai t tabel sebesar 12,706. Ini berarti bahwa t hitung < dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa solvabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap profitabilitas. Uji F hitung (Uji Simultan) Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh secara signifikan dari variabel independent terhadap variabel. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 15.159 3 5.053 9.276.236 a Residual.545 1.545 Total 15.703 4 a. Predictors: (Constant), DAR, CR, WCT b. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 9,276. Sedangkan nilai F tabel sebesar 215,707. Ini berarti bahwa F hitung < dari F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa 8

efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa secara parsial efisiensi modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan modal kerja tidak berdampak pada perubahan profitabilitas. Perusahaan lebih banyak mendapatkan hutang. Hutang yang tinggi tidak selamanya menunjukkan itu jelek karena kreditur tidak akan sembarangan menanamkan modalnya, hal ini berarti perusahaan mendapatkan kepercayaan dari kreditur yang yakin akan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya. Perusahaan lebih banyak menginvestasikan ke pos aktiva tetap (fix assets) untuk menghadapi persaingan telekomunikasi yang semakin ketat. Tentu saja investasi ke pos aktiva tetap ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan, dikarenakan aktiva tetap membutuhkan waktu yang lama atau tidak sebentar untuk membuahkan hasil. Berdasarkan hasil analisis regresi melalui uji parsial ternyata likuditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini bahwa likuiditas yang tinggi tidak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan (Van Horne, 1998). Dari hasil analisis regresi melalui uji parsial ternyata solvabilitas juga tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan solvabilitas tidak berdampak pada perubahan profitabilitas. Berdasarkan Pecking Order 9

Theory dari Stewart C. Myers (1984), semakin besar rasio ini, menunjukkan bahwa semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya. Menurut Van Horne (1998), semakin tinggi debt to total asset, semakin besar risiko keuangannya. Yang dimaksudkan dengan terjadinya peningkatan risiko dimana perusahaan terlalu banyak melakukan pendanaan aktiva dari hutang. Dengan adanya risiko gagal bayar, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini semakin besar. Dimana perusahaan tidak cuma harus membayar hutang tetapi juga harus membayar bunganya. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam penentuan sumber dananya, perusahaan dapat menerapkan kebijakan hutang tinggi yaitu menggunakan lebih banyak hutang dibanding modal sendiri atau menggunakan kebijakan hutang rendah yaitu menggunakan modal sendiri dibanding hutang. Kebijakan hutang tinggi akan menyebabkan tingginya beban bunga yang harus ditanggung sehingga hal ini berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Sedangkan secara simultan dapat diketahui bahwa variabel independen yang digunakan yaitu variabel efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR), dan solvabilitas (DTA) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Dapat disimpulkan bahwa efisiensi modal kerja yang tinggi dan likuiditas yang tinggi serta solvabilitas yang tinggi tidak menjamin akan mendapatkan profitabilitas yang tinggi pula. PENUTUP Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (a) Efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas; (b) Secara parsial, efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. 10

Saran yang dapat diajukan adalah: (a) Perusahaan hendaknya mempertahankan dan meningkatkan modal kerjanya secara efisien; (b) Manajemen perusahaan harus menjaga likuiditasnya secara baik karena apabila likuiditasnya terlalu tinggi justru akan menyebabkan profitabilitas menurun. DAFTAR RUJUKAN Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan (Edisi ke-4). Yogyakarta : Liberty. Riyanto, Bambang, Prof, Dr. (2001). Yogyakarta: BPFE. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Sartono, Agus, R. Drs, MBA. (1998). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. (2001). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tunggal, Wijaya Amin. (1995). Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rineka Cipta. Van Horne, James, C dan John, M, Machowicz, Jr. (1998). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. 11