KEUGGUL KOMPRTIF II Mohammad bdul Mukhyi THE PROPORTIOL FCTORS THEORY ELI HECKSHER D ERTIL OHLI Perbedaan opportunity cost karena perbedaan jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara. Pendekatan : L C L L D IC M
Rumus Teori H-O = x x L L L L L L M egara egara M Matriks Gain From Trade erdasarkan Teori H-O egarah Indonesia Jepang arang Pakaian Radio Pakaian Radio Fungi Produksi Proses Produksi Proporsi faktor produksi tenaga kerja Padat karya 6 tenaga kerja (banyak) mesin Padat modal 5 mesin (kurang) tenaga kerja Padat karya 3 tenaga kerja (kurang) mesin Padat modal 6 mesin (banyak) isoquant unit unit unit unit isocost 4 6 6 4 Unit cost 4 (murah) 3 (mahal) 6 (mahal) (murah)
Perbedaan Harga Produksi Menurut Teori H-O TK Isocost 6 Isocost 4 tk Isoqunt unit radio tk tk 3 C Isoqunt unit radio Isocost 6 tk 4 D Isocost 4 Q M M 3 M 4 mesin Kesimpulan Teori H-O. Harga/biaya produksi komoditi akan ditentukan oleh jumlah/proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.. Keunggulan komparatif masing-masing negara ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimiliki. 3. Masing-masing negara cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya. 4. Masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya. 3
Kelemahan Teori H-O. Perbedaan harga barang sejenis dapat terjadi karena adanya perbedaan proporsi/jumlah faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara dalam memproduksi barang tersebut.. ila proporsi masing-masing negara sama maka harga akan sama, sehingga perdagangan tidak terjadi. 3. Pad kondisi di atas, perdagangan bisa juga tetap terjadi. Paradoks Leontief Struktur ekspor dan impor S tahun 947 berdasarkan kapital dan tenaga krja Tahun struktur I-O Struktur I-O 899 (whitney) Struktur I-O 947 (Leontief) Struktur I-O 958&96 (aldwin) Kebutuhan faktor produksi/juta Kapital Tenaga Kerja/tahun Ratio capital/labor Kapital Tenaga Kerja/tahun Ratio capital/labor Kapital Tenaga Kerja/tahun Ratio capital/labor ekspor impor Rasio X/M 6.5 335. 5578 8 4 876 3 4 5897 4. 88.3 8 39339 7 88.77 3 9 8.789 4
Paradox Leontief dapat terjadi karena:. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan. Tarif dan non tarif barrier 3. Perbedaan dalam skills dan human capital 4. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam Teori Opportunity Cost G Hargerler Opportunity Cost = Production Possibility Curve (PPC) = kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Produksi T 4 3 4 6 3 8 4 5 MRT 8/T 8/T 8/T 8/T 8/T PPC T 5
6 8 (6, 4T) (8, T) IC 4 T Indifference Curve dan PPC Increasing Cost Produksi T 4 36 3 3 4 5 MRT 4/T 6/T 8/T /T /T PPC increasing cost T 6
PPC Increasing Cost yang sama, IC berbeda IC T PCC Increasing cost berbeda, IC sama PCC PCC T 7
PCC increasing cost dan IC berbeda PCC PCC IC T Gain from trade menurut PCC increasing cost yang sama dengan IC yang berbeda egara I (UK) arang C C C C PCC C C :P Internasional T T T T T egara II (S) arang T 8
Keterangan: Keadaan sebelum perdagangan: a. egara I (UK) dan egara II (S) memiliki kemampuan produksi (PCC increasing cost) yang sama, tetapi dengan selera (IC) yang berbeda. b. Di negara I (UK) lebih suka barang, IC menyinggung PCC (titik ). c. Di negara II (S) lebih suka barang T, IC menyinggung PCC (titik ). d. Harga lebih murah di egara II daripada di egara I. Harga T lebih murah di egara I daripada di egara II. e. egara I mengimpor barang dan mengekspor barang T, egara II mengimpor barang T dan mengekspor barang Setelah perdagangan internasional: a. danya ekspor dan impor barang dan T membentuk garis harga internasional yang bersinggungan dengan PCC di titik dengan kemampuan produksi sama. b. Selera masing-masing negara, egara I lebih suka barang dan egara II lebih suka barang T, IC akan bergeser ke kanan dari IC semula. c. Di egara I mengimpor barang dan mengekspor barang T, egara II mengimpor barang T dan mengekspor barang 9
Offer curve / reciprocal demand Menggambarkan kesediaan suatu negara untuk menawarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga (Marshall dan Edgeworth) oleh Dominick Salvatore. Pb Offer curve na Ea na Ea Offer curve ICa ICa nb Pb Eb ICb Pa Pa nb Eb ICb a ta T ta T b tb tb egara. Spesialisasi produk adalah. Total output. 3. Tingkat konsumsi Ea (na dan ta ). 4. Pada harga Pa konsumsi dalam negeri a-na dan ekspor - na 5. Ekspor negara ( -na ) < permintaan negara (b-nb ), maka harga naik dari Pa ke Pa ke titik Ea. 6. Offer curve menghubungkan titik Ea dengan Ea.
egara. Spesialisasi produk adalah T. Total output T. 3. Tingkat konsumsi Eb (nb dan tb ). 4. Pada harga Pb konsumsi dalam negeri b-tb dan ekspor T -tb 5. Ekspor T negara (T -nb ) < permintaan negara (a-na ), maka harga T naik dari Pb ke Pb ke titik Eb. 6. Offer curve menghubungkan titik Eb dengan Eb. Offer curve and reciprocal demand Ob Jepang nb nb Tb b Pa b Pab tb tb na b ta Ea Ta na a Tb na Ob Indonesia
nalisis Manfaat Perdagangan Internasional Menurut Edgeworth-owley ox Diagram Y X X X Y 3 4 G Y C Y Y D IC F IC E IC IC 3 IC 4 X X Y X Keterangan:. Titik,C,D,F dan G adalah titik potong perdagangan internasional antara negara I dan II.. Pada titik negara I beruntung karena 3 >. egara II rugi karena titik C sama berada pada. Matrixs Comparative dvantage Suatu negara sebaiknya mempunyai keunggulan komparatif untuk dapat bersaing di pasar internasional.
Faktor-faktor comparative advantage Faktor Comparative dvantage Produk Primer Produk Industri Mineral Pertanian Fase I Fase II Fase III/IV. SD - -. SDM: a. Kuantitas b. Kualitas - 3. Teknologi 4. Skala Ekonomi - - - 5. Diferensiasi - - - erdasarkan teori Product life cycle R.Vernon. Fase I : tahap perkenalan Fase III : tahap kedewasaan Fase II : tahap pertumbuhan Fase IV : tahap penurunan Tanda = diperlukan Tanda - = tidak diperlukan _ - Skema analisis kombinasi teori comparative advantage dan trade pattern Test (IC) Proportion factor of production PPC Demand for final commodities Derived demand for factors Kualitas SDM Demand for final commodities Demand for final commodities Factor prices Factor prices Determines comparative advantage and trade pattern 3