Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi -

dokumen-dokumen yang mirip
Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

Khila Liatusyiam 1, Nuryana 2, Nasehudin 3. IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

HASIL BELAJAR SISWA MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY DAN TANPA PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dalam Menyimak Berita Melalui Model Pembelajaraan Kooperatif Script Kelas VI SDN Inpres 1 Tatura

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Bioscientist Vol. 3 No.2, ISSN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN MODEL PROBLEM BASEDINSRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Rinendah Sihwinedar 16

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

BAB I PENDAHULUAN. sosial kultural secara individu maupun secara berkelompok.

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB I PENDAHULUAN. depan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TERBENTUK HARGA PASAR KELAS VIII-C MTS DARUSSALAM BERMI LOMBOK BARAT Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi E-mail:- ABSTRAK: Penelitian ini di latarbelakangi rendahnya prestasi belajar siswa kelas VIII-c MTs Darussalam Bermi Lombok Barat pada Mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi materi terbentuk harga pasar. Dalam analisis hasil tes rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 %. Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa kelas VIII-c melalui model pembelajaran langsung di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action researh), yang berlangsung selama dua siklus. Alur penelitian dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 27 orang. Pengumpulan data menggunakan tes dan pengamatan. Data dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 85% siswa mendapat skor 65. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penerapan pembelajaran langsun dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan terbentuk harga pasar kelas VIII-c di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 68,70 dengan persentase ketuntasan klasikal 74,07% dengan kategori belum tuntas secara klasikal, sedangkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran langsung pada siklus I diperoleh nilai 6,57 dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus ke II nilai rata-rata siswa sebesar 70,74 dengan persentase ketuntasan klasikal 88,88% dengan kategori siswa tuntas secara klasikal, dengan skor aktifitas siswa selama proses pembelajaran langsung diperoleh nilai sebesar 9,28 dengan kategori sangat baik serta menuntaskan belajar siswa kelas VIII-c di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat. Kata Kunci: Pembelajaran Langsung. Prestasi Belajar PENDAHULUAN Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 dicantumkan bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya salah satu adalah upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui pembaharuan model-model pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalam tujuan-tujuan pengajaran dan pengelolaan kelas. Sehubungan dengan usaha peningkatan kualitas belajar mengajar yang harus diperhatikan adalah tujuan yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode mengajar dan evaluasi untuk memperoleh umpan balik bagi usaha-usaha perbaikan. Dalam proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yang bervariasi agar siswa memiliki kemauan untuk mengalih pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang relevan, sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan agar interaksi guru dan siswa terjadi perlu metode pengajaran yang sesuai untuk tiap-tiap bahan pelajaran oleh karena itu, pemilihan atau penggunaan metode pengajaran memiliki peranan yang sangat penting. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di MTs Darussalam Bermi Lombok Barar pada kelasa VIII-c menemuka beberapa masalah : (1) Prestasi siswa rendah (2) Pemahaman siswa tentang materi terbentuk harga pasar sangat kurang, sehingga setiap ada perubahan soal dalam lingkup materi yang sama siswa tetap kesulitan untuk mengerjakan soal, terutama soal yang berhubungan dengan kurva dan hitungan, (3) Kemampuan siswa dalam menganalisis peristiwa atau kejadian sangat kurang, siswa cenderung menghafal sehingga cepat lupa. Hanya sebagian kecil siswa yang bisa mencapai target ketuntasan yang telah ditetapkan. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di MTs 213

Darusslam Bermi adalah 65 %. Berdasarkan data prestasi belajar siswa, diketahui bahwa sekitar 68,57% siswa yang tuntas dan 31,43% siswa yang tidak tuntas. Menurut Trintato (2007: 90) Pembelajaran langsung merupakan suatu model mengajar yang dapat membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah dan dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif dan prosedural yang terstruktur dengan baik. Model pembelajaran ini memerlukan lingkungan belajar yang berstruktur dengan baik, dan uraian dari guru yang jelas, mendemonstrasikan memperagakan tingkah laku yang benar, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah Apakah Penerapan Pembelajaran Langsung Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Terbentuk Harga Pasar Kelas VIII-c MTs Darussalam Bermi Lombok Barat?. KAJIAN PUSTAKA Menurur Sagala (2009: 61) Pembelajaran adalah suatu usaha membelajarkan siswa dengan menggunakan asas-asas pendidikan maupun teori-teori belajar yang merupakan penentu dalam keberhasilan pendidikan yang dilakukan, guru sebagai pendidik dan belajar yang dilakukan oleh murid atau siswa selaku peserta didik. Menurut Mulyasa (2005: 45) Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Model pembelajaran langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends dalam Trianto,2012). Model pembelajaran langsung dipilih berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan Stalling dan Kaskowits (dalam Trianto,2010) yang menyimpulkan bahwa: Alokasi waktu dan penggunaan tugas kegiatan yang menggunakan model pengajaran langsung lebih berhasil dan memperoleh tingkat keterlibatan yang tinggi daripada yang menggunakan metode-metode informasi dan berpusat pada siswa. Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu fase pertama menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, fase kedua mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, fase ketiga membimbing pelatihan, fase keempat mengecek pemahaman dan memberi umpan balik, dan fase kelima memberikan kesimpulan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Trintato (2004 : 48-52). Model pengajaran langsung merupakan suatu model pengajaran yang bersifat Teacher Center (Depdiknas 2004: 78), artinya peran atau tugas guru lebih dominan. Penerapan model pengajaran langsung ini memiliki keuntungan dalam proses pembelajaran yaitu siswa memperoleh pengetahuan prosedural dan siswa mampu memahami pengetahuan deklaratif. Peran guru sangat penting dalam proses belajar mengajar di kelas karena mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Ditangan gurulah hasil pembelajaran yang merupakan salah satu indikator mutu pendidikan ditentukan. Guru sebagai seorang pendidik harus mengetahui bahwa profesionalisme seorang guru yang utama tidak hanya kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Daya tarik suatu pelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu sendiri dan kedua oleh cara mengajar guru (Yamin dalam Rahmi:2012 : 89). Cara mengajar sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Cara mengajar seorang guru harus bervariasi agar kegiatan belajar mengajar dalam kelas tidak bersifat monoton dan membosankan. Ada banyak model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran pendidikan ekonomi materi terbentuk harga pasar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang 214

dapat diterapkan adalah model pembelajaran langsung. Menurut Slameto (2003:2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Djamarah (1994 : 22) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari aktivitas belajar. Hasil tersebut berupa perubahan tingkah laku yang mencakup fisik jasmaniah dan mental rohaniah. Sedangkan hakekat aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Perubahan itu nantinya akan mempengaruhi pola pikir individu dalam berbuat dan bertindak. Perubahan itu menjadi hasil dan pengalaman individu dalam belajar (Djamarah : 1994 : 94) Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh berupa kesan kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar, dimana aktivitas belajar tersebut merupakan suatu proses yang dilakukan melalui interaksi yang menghendaki adanya perubahan tingkah laku bagi siswa atau anak didik berupa peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Terbentunk harga pasar melalui penerapan model pembelajaran langsung. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yakni suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-paraktek pembelajaran profesional. Penelitian ini dilakukan di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat pada siswa kelas VIII-c dengan jumlah siswa 27 orang, yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran pendidikan ekonomi berlangsung. Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan dengan empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Dalam penelitian ini pembelajaran akan dilaksanakan dengan 2 (dua) siklus yang terdiri dari beberapan pertemuan yang dapat di lihat pada bagan berikut ini: Gambar: 1. Spiral Kerja Penelitian Tindakan Kelas (Zainal Aqiq : 2007 ) 215

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk memgumpulkan data-data atau informasi penelitian dengan menggunakan suatu metode mengukur subjek penelitian Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa instrumen tes berbentuk esay yang terdiri dari 5 nomor soal yang diberikan pada tiap akhir siklus sebagai evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas VIII-c MTs Darussalma Bermi Lombok Barat. Selain instrumen tes yaitu instrumen lembar observasi untuk melihat aktifitas siswa selama proses pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran langsung dimana pada siklus I materi permintaan sedangkan siklus II penawaran dan harga pasar. Berdasarkan hasil analisis evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawa ini: Tabel 1. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas VIII-c MTs Darussalam Bermi Lombok Barat No Keterangan Siklus I 1 Jumlah siswa 27 2 Jumlah siswa yang mengikuti tes 27 3 Nilai tertinggi 90 4 Nilai terendah 55 5 Jumlah siswa yang tuntas secara individu 20 6 Jumlah siswa yang tidak tuntas secara individu 7 7. Nilai rata-rata 68,70 8 Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal 74,07% 9 Kategori ketuntasan Belum tuntas Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi mencapai 90 dengan kualifikasi sangat baik, dan nilai yang terendah adalah 55 dengan kualifikasi kurang baik. Ketuntasan belajar siswa di lihat dari hasil evaluasi siklus I pada tabel 1 di atas, dari 27 orang yang mengikuti tes terdapat 20 orang siswa dinyatakan tuntas secara individu, dan 7 orang siswa dinyatakan tidak tuntas secara individu dengan nilai rata-rata 68,70 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 74,07 %. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan terbentuk harga pasar materi permintaan dikategorikan belum tuntas karena belum mancapai kriteria ketuntasan secara klasikal. Siswa dikatakan tuntas apabila lebih dari 85% jumlah siswa yang tuntas belajar. Dengan demikian perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. 2. Siklus II Tindakan pada siklus II yang mengacu pada perbaikan tindakan dari siklus I. Melalui analisis evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas VIII-C Di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat No Keterangan Siklus II 1 Jumlah siswa 27 2 Jumlah siswa yang mengikuti tes 27 3 Nilai tertinggi 90 4 Nilai terendah 60 5 Jumlah siswa yang tuntas secara individu 24 6 Jumlah siswa yang tidak tuntas secara individu 3 7 Nilai rata-rata 70.74 8 Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal 88.88% 9 Kategori ketuntasan Tuntas Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi mencapai 90 dengan kualifikasi sangat baik, dan nilai yang terendah adalah 60 dengan kualifikasi sangat kurang baik. Ketuntasan belajar siswa di lihat dari hasil evaluasi siklus II pada tabel 2 di atas dari 27 orang siswa terdapat 24 orang siswa dinyatakan tuntas secara individu dan 3 orang siswa dinyatakan tidak tuntas dengan nilai ratarata 70.74, sedangkan persentase ketuntasan klasikalnya 88.88%. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan terbentuk harga pasar pada 216

materi penawaran dan harga pasar Dengan demikian pelaksanaan penelitian dikategorikan tuntas karena sudah tindakan kelas dengan menerapkan mancapai kriteria ketuntasan secara pembelajaran langsung dapat klasikal. Siswa dikatakan tuntas apabila lebih dari 85% jumlah siswa yang tuntas belajar. Dengan demikian tidak perlu meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan terbentuk harga pasar kelas VIII-c MTs Darussalam Bermi Lombok melakukan perbaikan pada siklus Barat dikatakan berhasil sehingga tidak berikutnya. perlu melakukan perbaikan pada siklus Nilai ketuntasan klasikal berikutnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat mengalami peningkatan 15% ini dilihat dari perbandingan nilai ketuntasan yang pada tabel peningkatan siklus I, ke siklus II dibawa ini: diperoleh pada siklus I dan siklus II. Tabel 3. Data Peningkatan Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas VIII-c MTs Darussalam Bermi Lombok Barat No Keterangan Siklus I Siklus II Peningkatan 1 Jumlah siswa 27 27 _ 2 Nilai tertinggi 90 90 _ 3 Nilai terendah 55 60 5 4 Jumlah siswa yang tuntas secara 20 24 4 individu 5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 7 3 4 secara individu 6 Nilai rata-rata siswa 68,70 70,74 2 7 Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal 74,07% 88,88% 15% 8 Kategori ketuntasan Belum tuntas Tuntas _ Tabel di atas menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran langsung pada pokok bahasa Terbentuk harga pasar kelas VIII-c MTs Darussalam Bermi Lombok Barat. Maka penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan, bahwa penerapan pembelajaran langsung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan terbentuk harga pasar kelas VIII-c di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. Pada siklus I nilai ratarata siswa sebesar 68,70 dengan persentase ketuntasan klasikal 74,07% dengan kategori belum tuntas secara klasikal, sedangkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran langsung pada siklus I diperoleh nilai 6,57 dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus ke II nilai rata-rata siswa sebesar 70,74 dengan persentase ketuntasan klasikal 88,88% dengan kategori siswa tuntas secara klasikal, dengan skor aktifitas siswa selama proses pembelajaran langsung diperoleh nilai sebesar 9,28 dengan kategori sangat baik serta menuntaskan belajar siswa kelas VIII-c di MTs Darussalam Bermi Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2010. DAFTAR RUJUKAN Amri dkk. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. Anonim. 2004. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Sains. Jakarta: Depdiknas. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rahmi, Elvi. 2012. Efektifitas Implementasi Model pembelajaran Direct Instructions Ditinjau Dari Hasil Belajar Ranah Kognitif Applying Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal pendidikan Syaiful Bahcri Djamara. 1994. Belajar dan Kompentensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Nasional Cipta Trintato. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Press. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovasif Orientasi Konstrukvistik. Jakartan: Prestasi Pustaka. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan 217

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ). Jakarta: Kencana. Zainap Aqip. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Irma Wijaya. 218