I. PENDAHULUAN. mancanegera terus meningkat setiap tahunnya, bahkan di tahun 2014 kunjungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diketahui sebagai kekuatan strategis

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Produk yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak akibat. keterbukaan pasar, sehingga muncullah persaingan antara produsen dalam

BAB I PENDAHULUAN. maka kesejahteraan masyarakatnya semakin meningkat.dewasa ini. pertumbuhanindustri jasa yang semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini usaha pakaian semakin menjanjikan keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI CINDERAMATA DAN MAKANAN OLEH-OLEH DI KABUPATEN MAGELANG TUGAS AKHIR TKP Oleh: RINAWATI NUZULA L2D

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

Jumlah Restoran dan Kafe

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk tetap bertahan dan mengembangkan usahanya. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. efektif bagi perusahaan dalam memberikan penawaran produk yang inovatif

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. diidamkan setiap perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan. kosumen dari pasar yang menjadi sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya organisasi harus di arahkan untuk fokus terhadap strategi.

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian nasional salah satunya dipicu oleh. kemunculan para pengusaha kecil menengah dan usaha mikro dalam

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pariwisata di Indonesia belakangan ini semakin meningkat. Hal ini didukung dari data Badan Pusat Statistik yang menyebutkan kunjungan wisatawan mancanegera terus meningkat setiap tahunnya, bahkan di tahun 2014 kunjungan wisatawan mencapai sekitar 15,7 juta jiwa di Indonesia. (www.bps.go.id) Selain itu juga menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif jumlah perjalanan wisatawan domestik di tahun 2013-2014 menyentuh angka 365 juta jiwa dimana pertumbuhan setiap tahunnya meningkat sekitar 3-4 persen. Hal ini membuat industri pariwisata semakin bergeliat menggarap potensi pasar yang begitu luas dan potensial. (www.parekraf.go.id) Kedatangan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara ke beberapa daerah membuat perekonomian daerah tersebut menjadi lebih baik. Tidak hanya meningkatkan pendapatan asli daerah akan tetapi masyarakat lokal pun mendapatkan penghasilan tambahan di industri ini. Provinsi Lampung merupakan salah satu dari sekian banyak daerah yang cukup banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Hal ini di dukung oleh program pemerintah yang mengajak wisatawan mengeksplorasi keindahan cagar alam dan budaya yang dimiliki oleh Provinsi Lampung. Wisata bahari, konservasi alam,

2 taman rekreasi dan lain sebagainya merupakan beberapa tujuan alternatif pilihan yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan tersebut. Selain menikmati indahnya tempat pariwisata, para wisatawan yang berkunjung biasanya membeli produk kerajinan atau oleh-oleh khas daerah tersebut sebagai buah tangan yang akan diberikan kepada sanak saudara yang mereka miliki. Hal ini pun ditangkap sebagai pasar yang cukup potensial oleh pelaku usaha industri pariwisata dengan membuka toko oleh-oleh atau kerajinan tangan yang dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan dalam hal produk lokal yang dijadikan buah tangan saat mereka berkunjung di suatu daerah. Provinsi Lampung cukup dikenal oleh wisatawan melalui produk makanan olahan seperti keripik pisang, keripik singkong, sale pisang dan lain sebagainya. Lain halnya dengan daerah wisata di Indonesia yang banyak menjadikan produk sandang sebagai andalan buah tangan daerahnya seperti Dagadu di Jogjakarta, Joger di Provinsi Bali, Tangkelek di Provinsi Sumatera Barat dan lain sebagainya. Begitu pula di Provinsi Lampung yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera juga memiliki oleh-oleh pakaian khas bercirikan budaya Lampung. Waleu Kaos Lampung adalah salah satu dari sekian banyak toko oleh-oleh berupa sandang dan aksesori pelengkap yang berciri khas ornamen budaya Lampung. Lokasinya berada di Jalan Wolter Monginsidi No. 89, Bandar Lampung. Letaknya cukup strategis, dekat dengan hotel berbintang, taman rekreasi, dan Kantor Pemerintahan Kota Bandar Lampung serta Pemerintah Provinsi Lampung. Oleh karena lokasinya yang strategis itu dan mudah di akses maka banyak wisatawan yang berdatangan mengunjungi Gerai Waleu Kaos Lampung.

3 Waleu Kaos Lampung merupakan usaha bisnis keluarga Bapak Supriyadi. Waleu Kaos Lampung terdiri dari 20 karyawan dengan peran berbeda namun memiliki satu tujuan, yaitu menciptakan dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Kata yang menjadi merek Waleu memiliki arti yakni delapan (8) dimana filosofi angka delapan merupakan angka keberuntungan menurut versi fengshui Bangsa China, karena angka ini dinilai garisnya tidak bisa terputus. Hal ini juga dimaksudkan agar Waleu Kaos Lampung akan selalu memiliki keberuntungan dan kelancaran usaha. Tabel 1.1 Data Persaingan Toko Oleh-Oleh Pakaian di Bandar Lampung No. Nama Perusahaan Pangsa Pasar 1. Singgah Pai Shop 38% 2. Waleu Kaos Lampung 22% 3. Ninda Shop 20% 4. Kawoz Lampung 15% 5. Dan lain-lain 5% Sumber: Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh Provinsi Lampung 2014 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa data pesaing dari toko oleh-olehwaleu Kaos Lampung adalah Singgah Pai Shop dimana sebagai pemimpin pasar lalu Ninda Shop, Kawoz Lampung dan lain sebagainya. Meski tergolong baru, Waleu Kaos Lampung dapat bersaing dengan toko oleh-oleh lainnya dengan yang sudah lama berdiri denhan ide yang selalu baru dan segar. Adapun untuk lebih jelas data persaingan toko oleh-oleh pakaian dapat dijabarkan pada gambar 1.1.

4 5% 20% 15% 38% Singgah Pai Shop Waleu Kaos Lampung Ninda Shop Kawoz Lampung Dan Lain-lain 22% Gambar 1.1 Diagram Pie Data Persaingan Toko Oleh-oleh di Bandar Lampung Semakin gencarnya pemasaran dari pesaing mengenai keunggulan dan produkproduk yang inovatif, Waleu Kaos Lampung meluncurkan produk oleh-oleh yang lebih variatif dan mudah dilihat oleh konsumen secara langsung.waleu Kaos Lampung mencoba mencari strategi agar mampu bersaing dengan para pesaingnya dan menguasai pangsa pasar industri oleh-oleh khususnya dalam bentuk pakaian. Waleu Kaos Lampung merupakan salah satu perusahaan yang masih terhitung baru dalam sektor industri oleh-oleh. Usaha ini berupaya untuk bersaing dengan para kompetitor sejenis yang tentu saja sudah memiliki pangsa pasar sendiri. Persaingan yang dilakukan oleh antar toko oleh-oleh harus memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki secara optimal dan baik serta berusaha mempengaruhi persepsi konsumen melalui citra merek produknya. Perusahaan harus mampu menciptakan citra merek yang menarik sekaligus menggambarkan manfaat yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga citra merek produk

5 dinilai penting oleh konsumen. Citra yang dinilai baik oleh konsumen akan menambah ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut. Konsumen melihat citra merek sebagai salah satu bagian penting dari suatu produk, karena citra merek mencerminkan suatu produk. Semakin baik citra merek suatu produk maka dapat mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Perkembangan teknologi saat ini lebih memudahkan para konsumen untuk mencari informasi tentang citra merek suatu produk yang ada di pasaran. Konsumen akan membandingkan suatu merek dengan merek yang lain dari citra yang melekat pada merek produk-produk yang ada di pasaran. Inilah yang membuat perusahaan untuk berlomba membuat citra merek yang positif dan menarik bagi perusahaannya. Citra merek menurut Keller (2008:51) adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Aaker (2011:109) menyatakan bahwa citra merek merupakan kumpulan asosiasi yang diorganisir menjadi suatu yang berarti. Konsumen memandang citra merek sebagai bagian yang terpenting dari suatu produk, karena citra merek mencerminkan tentang suatu produk. Fenomena persaingan ini menuntut para pemasar untuk selalu menginovasi strategi bisnisnya. Salah satu asset untuk mencapai hal tersebut adalah melalui manajemen merek. Citra merek yang kuat memungkinkan preferensi dan loyalitas dari konsumen terhadap perusahaan semakin kuat. Semakin besar preferensi dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek produk, maka kesempatan perusahaan

6 untuk mempertahankan dan mengembangkan pasar semakin besar (Shimp, 2003:13). Di tengah persaingan yang semakin ketat, merek bisa menjadi senjata andalan untuk menarik perhatian dan mengikat loyalitas pelanggan. Waleu Kaos Lampung berusaha memuaskan pelanggannya dengan menyediakan oleh-oleh berupa pakaian seperti T-shirt, polo shirt, jaket, lalu topi, totebag, dan sandal. Produk Waleu Kaos Lampung menyediakan berbagai macam ukuran mulai dari ukuran XS hingga ukuran XXXL dan dari berbagai macam usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Berikut adalah produk yang ditawarkan oleh Gerai Waleu Kaos Lampung: Tabel 1.2 Produk yang Ditawarkan Waleu Kaos Lampung No. Produk Harga 1 Kaos/Polo Shirt Dewasa Rp. 89.000 2 Kaos Sanak Lunik (Anak Kecil) Rp. 58.000 3 Topi Rp. 58.000 4 Tote Bag Rp. 108.000 5 Jaket Rp. 258.000 6. Sandal Rp. 58.000 Sumber: Gerai Waleu Kaos Lampung, 2014 Dalam beberapa tahun terakhir produk yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing Waleu Kaos Lampung tidak kalah hebatnya, seperti halnya Kawoz Lampung yang sudah mempunyai merek yang bagus dan terkenal dengan harga murahnya. Selain itu juga Kawoz Lampung menjual produk oleh-oleh berupa pakaian tersebut secara langsung melalu mobil mini-van yang biasa terparkir di pelataran Toko

7 Manisan Yen-Yen. Ninda Shop dan Toko Singgah Pai juga melakukan strategi yang cukup baik dengan melakukan potongan harga di beberapa item tertentu. Adapun keberadaan Waleu Kaos Lampung sebagai salah satu toko oleh-oleh berupa sandang dan aksesori yang berada di kota Bandar Lampung berusaha memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal oleh-oleh. Di bawah ini disajikan data zmengenai jumlah transaksi pembelian selama kurun waktu 4 tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Tabel 1.3 Jumlah Target dan Realisasi Tahun 2010-2014 Tahun Target Penjualan Realisasi Persentase 2010 2000 pcs 1953 pcs 97,65 % 2011 2100 pcs 1865 pcs 88,80 % 2012 2200 pcs 2266 pcs 103 % 2013 2300 pcs 2178 pcs 94,69 % 2014 2400 pcs 2654 pcs 110,58 % Sumber: Gerai Waleu Kaos Lampung, 2014 Berdasarkan data pada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa memang terjadi penurunan persentase capaian target yaitu sebesar 88.80 % pada tahun 2011. Namun, di tahun-tahun berikutnya jumlah transaksi pembelian mulai meningkat. Persoalannya saat ini adalah peningkatan persentase transaksi pembelian tersebut sangat kecil. Bahkan pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 94,69 % dari tahun sebelumnya padahal tahun 2012 persentase peningkatan lebih baik yakni sebesar 103 %. Hal ini terjadi dikarenakan volume promosi penjualan yang tidak begitu gencar, disamping persaingan antar pengusaha semakin meningkat

8 Sehingga terjadi penurunanyang cukup signifika. Untuk lebih jelas dapat dijabarkan pada diagram 1.2. 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2010 2011 2012 2013 2014 Target Realisasi Gambar 1.2 Diagram Batang Target dan Realisasi Tahun 2010-2014 Berdasarkan dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Dimensi Manfaat Citra Merek Terhadap Minat Beli Produk Oleh-Oleh Khas Lampung Pada Waleu Kaos Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian, hal ini diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Berdasarkan latar belakang penelitian dan tabel 1.3 menunjukkan volume penjualan produk Waleu Kaos Lampung di Kota Bandar Lampung masih rendah dan sering tidak tercapai target, dan cenderung fluktuatif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah citra merek yang berfokus pada manfaat citra merek berpengaruh terhadap minat beli produk oleholeh Waleu Kaos Lampung?

9 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Ingin mengetahui pengaruh dimensi manfaat citra merek terhadap minat beli produk oleh-oleh khas Lampung Waleu Kaos Lampung. 2. Ingin mengetahui variabel manfaat citra merek manakah yang paling dominan terhadap minat beli. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui variabel variabel mana yang belum sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga perusahaan akan mudah untuk melakukan pengembangan produk. 2. Bagi peneliti Menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman peneliti dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan khususnya yang berhubungan dengan pengaruh citra merek terhadap minat beli. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca dan dapat memberikan informasi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan bidang pemasaran.