Desain Proyek Efektif: Kerangka Kerja Kecakapan Berpikir Gaya Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Menilai Pemikiran

Desain Proyek Efektif: Keyakinan dan Sikap Kebiasaan Berpikir

Garis waktu (timeline)

Intel Teach Program Assessing Projects

Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Lingkungan yang Mendorong Pemikiran

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects

Rencana Proyek untuk Unit Air

Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Petunjuk Terbuka dalam Berpikir

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

Intel Teach Program Assessing Projects

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

Desain Proyek Efektif: Keyakinan dan Sikap Mengajarkan Berbagai Keyakinan dan Sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

PERSPEKTIF PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

Desain Proyek Efektif: Kerangka Kerja Kecakapan Berpikir Taksonomi Bloom: Sebuah Tampilan Baru dari Cadangan Lama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Universitas Negeri Malang

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kecerdasan, tidak hanya satu.

MENJADI TEACHER JAMAN NOW

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

Desain dan Pengembangan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Febby Achmad Suryadipura, 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Nama : Rahmadi, M.Kom. NIP : Instansi : Universitas Andalas Mata Diklat : Standar Layanan Pembelajaran Fasilitator : Hairun Nissa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

Penulis: Penerbit: Tebal: Cetakan: M. Musrofi. Pedagogia. 208 halaman. Desember 2010

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORITIK

MENCOCOKKAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN GAYA MENGAJAR Oleh Anang Nazaruddin, S.Pd.I. ABSTRAK

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

Profil Gaya Belajar Dalam Memahami Limit Fungsi Bagi Mahasiswa Yang Memiliki Kecerdasan Spasial

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi matematika, multiple intillegences dan gender. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. hiburan dan kebermanfaatan (pinjam istilah Horatio : dulce et utile). Melalui

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

Transkripsi:

Desain Proyek Efektif: Kerangka Kerja Kecakapan Berpikir Gaya Belajar Perbedaan dalam Pelajaran Guru masa kini tahu bahwa berbagai cara dimana para siswa belajar sangat bervariasi. Seoarang siswa memiliki kekuatan dan kelemahan tertentu yang dapat dibangun dan ditingkatkan melalui pengajaran yang efektif. Pelajaran berbasis proyek dengan teknologi adalah cara yang tepat untuk menggunakan kekuatan siswa untuk membantunya menjadi pemikir yang lebih baik dan pelajar yang lebih mandiri. Berbagai tugas proyek yang mengijinkan siswa untuk menggunakan gaya belajarnya sendiri bagaimanapun bukan jalur langsung menuju pemikiran tingkat tinggi. Adalah mungkin untuk membuat berbagai produk yang mencerminkan pemikiran yang dangkal. (Ennis, 2000). Bagaimanapun, berbagai factor yang memotivasi berasosiasi dengan pilihan saat gaya belajar individu dibahas dalam proyek, menyarankan bahwa mengajarkan kecakapan berpikir dalam konteks gaya belajar individu meningkatkan kemungkinan bahwa para siswa akan mempelajarinya. Penggunaan teknologi dalam proyek juga memberikan berbagai kesempatan bagi siswa untuk membuat berbagai pilihan tentang bagaimana mereka mereka belajar, mengijinkan mereka untuk mengambil keuntungan dari berbagai kekuatan gaya belajar mereka. Menggunakan software dan hardware untuk membuat video, slide shows, publikasi dan komposisi musik dapat membantu para siswa mempelajari berbagai kecakapan berpikir dan subyek isi masalah dalam berbagai cara yang mengakui berbagai bakat dan minat mereka. Gaya Belajar Visual-Auditory-Kinesthetic Cara yang paling sederhana dan umum dari pengidentifikasian berbagai gaya belajar yang berbeda didasarkan pada indera. Umumnya disebut model VAK, kerangka kerja ini menjelaskan pelajar sebagai melihat, mendengar atau bergerak. Pelajar yang melihat adalah proses informasi visual paling efektif; pelajar mendengar memahami dengan sangat baik melalui pendengaran; dan pelajar bergerak belajar melalui sentuhan dan gerakan. Studi yang dilaksanakan oleh berbagai Pendidikan Diagnostik Khusus menemukan bahwa 29 % dari seluruh siswa di sekolah dasar dan sekolah menengah adalah pelajar melihat, 34% belajar melalui pengartian pendengaran, dan 37% belajar dengan sangat baik melalui gerakan (Miller, 2001) Penglihatan Pendengaran Gerakan Gaya Belajar V-A-K Gambar, video, grafik, diagram, tabel, model Mengajar, merekam, bercerita, musik, penjelasan verbal, tanya jawab Bertindak, bermain peran, membuat bentuk dengan tanah liat Ada banyak perlengkapan dan kuesioner online untuk membantu orang-orang menentukan gaya belajar yang mereka pilih. Meskipun kebanyakan tidak handal secara ilmiah, mereka memberikan wawasan ke dalam berbagai pilihan pelajaran. Guru harus berlatih perhatian, bagaimanapun, dalam menghubungkan penilaian diri siswa dari gaya belajar mereka. Para peneliti Barbe, Milone, dan Swassing Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 1

(disebutkan dalam Cotton, 1998) berpendapat bahwa berbagai pilihan pelajar tidak perlu harus bidang yang sangat ia kuasai. Sebagai tambahan, semua gaya belajar tidak harus sesuai dengan seluruh isi. Sementara hal ini mungkin untuk belajar tentang menyetir mobil dengan melihat atau mendengar seseorang mendiskusikannya, beberapa dari kami berkeinginan untuk berasa di jalan dnegan orang-orang yang tidak memiliki pengalaman belajar yang cukup dalam kendaran bergerak. Memilih berbagai metode mengajar berdasarkan pada gaya belajar yang didasari pada panca indera membutuhkan pengetahuan yang mendalam akan subyek permasalahan dan penilain guru yang baik. Perbedaan Belajar Otak Kanan / Otak Kiri Metode lain dari pengkatagorian gaya belajar individu adalah dengan hemisfer otak. Asselin dan Mooney (disebutkan dalam Miller, 2001) menggambarkan pelajar baik itu otak kanan, keseluruhan, atau otak kiri, sebagai pelajar analitik. Secara umum, keseluruhan pelajar mengenali sesuatu sebagai keutuhan, membuat perbedaan umum yang luas di antara konsep, berorientasi pada masyarakat, dan materi belajar dalam sebuah konteks sosial (h. 3). Pelajar analitik, di sisi lain, mengenali sesuatu dalam bagian-bagian daripada sebagai keutuhan dan kekuatan atau batasan struktur pada informasi dan konsep (Miller, 2001, h. 3). Bagaimana siswa berkonsentrasi dan mengingat informasi baru dan sulit berhubungan dengan apakah gaya pemrosesan kognitif mereka secara global atau analitik. Beberapa siswa belajar dengan lebih mudah saat informasi disajikan secara selangkah demi selangkah dalam sebuah pola kronologikal yang dibangun menuju pemahaman konseptual. Yang lainnya belajar lebih mudah baik saat mereka diperkenalkan pada informasi dengan cerita humor atau cerita yang berkaitan dengan pengalaman mereka dan menyelesaikannya dengan contoh dan gambar (Dunn, 1995, h. 18). Hemisfer Otak Otak Kiri: Analitik, logikal, kronologikal, selangkah demi selangkah, sebagiankeseluruhan Otak Kanan: Holistik, abstrak, intuisi, subyektif, memproduksi Kecerdasan ganda Howard Gardner Dalam dekade terakhir, makin banyak pengajar telah didemonstrasikan teori Kecerdasan Berganda buatan Howard Gardner. Kecerdasan logikal/matematikal dan linguistik, kedua cara berpikir yang paling dihargai di sekolah tersebut hanyalah dua dari delapan kecerdasan yang digambarkan oleh Gardner berdasarkan penelitian biologis dan budaya. Sebagai tambahan, ia menemukan kecerdasan spasial, musikal, tubuh/kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Logikal/Matematikal Linguistik Kecerdasan Ganda Kemampuan untuk mendeteksi pola, beralasan secara deduktif dan berpikir secara logis. Kecerdasan ini paling sering diasosiasikan dengan pemikiran ilmiah dan matematikal Penguasaan bahasa. Kecerdasan ini termasuk kemampuan untuk memanipulasi bahasa secara efektif untuk mengekspresikan diri secara retorikal atau puitis. Hal ini juga mengizinkan seseorang menggunakan bahasa untuk mengingat sesuatu Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 2

Spasial Musikal Tubuh-Kinestetik Interpersonal Intrapersonal Naturalis Kemampuan untuk memanipulasi dan menciptakan gambaran mental dalam rangka untuk memecahkan masalah. Kecerdasan ini tidak dibatasi untuk bidang visual Gardner memberi catatan bahwa kecerdasan spasial juga terbentuk dalam anak tuna netra. Kemampuan untuk mengenalidan membuat komposisi nada musical, suara, dan ritme (Fungsi pendengaran dibutuhkan bagi seseorang untuk mengembangkan kecerdasan ini dalam relasi nada dan suara, tetapi tidak digunakan untuk pengetahuan ritme.). Kemampuan untuk menggunakan keahlian mental seseorang untuk mengkoordinasi pergerakan tubuh. Kecerdasan ini menguji keyakinan popular bahwa kegiatan mental dan fisik tidak berhubungan (ERIC, 1996, h. 2). Kapasitas hati untuk menyadari perbedaan di antara sesame; dalam perbedaan kontras tertentu dalam mood, tempramen, motivasi, dan tujuan mereka (Gradner, 1993, h. 42). Akses untuk kehidupan perasaan seseorang, satu bidang emosi, kapasitas untuk memberikan pengaruh diskriminasi di antara emosi ini dan akhirnya memberikan label pada mereka dan menggambarkan mereka sebagai arti dari pemahaman dan panduan sikap seseorang itu sendiri (h. 44). Ahli dalam mengenali dan mengklasifikasikan tanaman dan hewan. Kemampuan yang sama dalam mengamati, mengumpulkan, dan mengkatagorikan sesuatu mungkin dapat dilakukan di lingkungan manusia (Campbell, 2003, h. 84). Gaya Belajar dan Kemampuan Berpikir Siswa yang bergantung pada menebak, merasakan, dan intuisi dalam membuat keputusan akan mendapatkan kesulitan dalam mengenali nilai dari proses berpikir yang berbuah analisa berhati-hatinya tentang asumsi dan pemberatan dalam bukti. Di sisi lain, siswa yang nyaman dengan pemikiran linear dan analisa yang rasional dari sebuah argumen, dapat menemukan pemikiran menyeluruh dan berkaitan sangat menantang. Dalam kasus papaun, individu dapat menunjukkan gaya belajar dan berpikir yang berbeda dalam konteks yang berbeda, dan menambahkan sebuah cara yang dapat dipercaya pada informasi proses akan mengembangkan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang cerdas dalam kehidupannya. Dengan tujuan untuk membantu semua siswa menjadi pemikir terbaik, tetapi juga menemukan cara untuk meyakinkan siswa pada nilai dari strategi menggunakan pemikiran yang mungkin, saat pertama kali, terasa aneh dan tidak nyaman. Di dalam Kelas: Gaya Belajar di Pekerjaan Sekolah Konsep: Mesin Sederhana Dasar Gaya Kegiatan Belajar Visual Mencari gambar mesin sederhana di koran atau film V-A-K Auditori Mendengarkan dan melihat pekerja bangunan menjelaskan bagaimana ia menggunakan mesin Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 3

sederhana di tempat kerja Kinestetik Membangun mesin sederhana dari tanah liat, Lego atau tinker toys Otak Kiri/ Otak Kanan Otak Kiri Otak Kanan Mengikuti pengarahan langkah demi langkah untuk membangun mesin sederhana Mendiskusikan peran yang dimainkan mesin dalam hidup kita Logikal- Merombak mesin kompleks menjadi mesin sederhana Matematikal Kecerdasan Linguistik Menulis di atas kertas atau membuat pidato yang menggambarkan kepentingan dari sebuah mesin Berganda Spasial Membuat presentasi yang menunjukkan cara yang berbeda dalam mesin sederhana apa yang akan digunakan Musikal Membuat komposisi lagu mengenai mesin sederhana dengan menggunakan kosa kata yang baik Tubuh- Kinestetik Menggunakan alat sehari-hari untuk membuat mesin sederhana Interpersonal Bekerja dengan kelompok untuk membuat video mengenai mesin sederhana untuk siswa taman bermain Intrapersonal Menyimpan jurnal yang menjadi cerminan bagaimana kemajuan pembelajaran Anda mengenai mesin sederhana Naturalis Mencari contoh dari mesin sederhana di alam, seperti paruh burung seperti pedal Kelas Menengah V-A-K Personality Types Tipe kepribadian Konsep: Menginterpretasikan Alegori dalam Literatur Visual Auditori Kinestetik Introvert Ekstrovert Merasa Intuitif Berpikir Perasaan Menilai Mengenali Menonton satu dari film The Lord of the Rings dan menginterpretasikannya sebagai sebuah alegori Mendengarkan pengajar mengenai cerita atau alegori dai sudut pandang religi Membuat video mengenai sebuah alegori Mencari sebuah alegori yang berarti bagi Anda dan tulis sebuah esai dan jelaskan artinya Ikut serta dalam sebuah diskusi mengenai alegori dalam Lord of the Flies Membuat sebuah alegori yang berdasarkan pada sesuatu yang telah Anda amati di sekolah Anda Melihat alegori dari kebudayaan yang berbeda dan mengidentifikasi pola Menggunakan komponen alegori dalam kegiatan khusus sehari-hari Menulis sebuah alegori yang membicarakan satu aspek pengalaman manusia yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang Tulis rencana proyek yang mendetail untuk mengembangkan sebuah alegori animasi Membuat sebuah daftar mengenai proyek yang mungkin untuk berkaitan dengan alegori dan memilih satu untuk dikerjakan dalam detail yang lebih baik Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 4

Kecerdasan Berganda Logikal- Matematikal Linguistik Spasial Musikal Tubuh- Kinestetik Interpersonal Intrapersonal Naturalis Menginterpretasikan sebuah alegori dan mendiskusikan konsekuensi dari asumsi tersebut dalam konteks berbeda Menulis sebuah alegori asli Membuat model contoh yang mewakili sebuah alegori Menganalisa komponen alegori dari American Pie karangan Don McLean Menampilkan sebuah alegori Bekerja dengan kelompok untuk membuat presentasi multimedia mengenai alegori Melakukan pengertian dari alegori dalam kehidupan Anda Menulis sebuah alegori yang terinspirasi oleh tingkah laku hewan di alam bebas Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 5

Referensi Campbell, B. (2003). The naturalist intelligence. Seattle, WA: New Horizons for Learning. www.newhorizons.org/strategies/mi/campbell.htm* Cotton, K. (1998). Education for lifelong learning: Literature synthesis. ED 422608. Washington, DC: OERI. Dunn, R. (1995). Strategies for educating diverse learners. Bloomington, IN: Phi Delta Kappa. Ennis, R. H. (2000). Goals for a critical thinking curriculum and its assessment. In A. L. Costa (Ed.), Developing minds: A resource book for teaching thinking, (pp. 44-46). Alexandria, VA: ASCD. ERIC (1996). Multiple intelligences: Gardner's theory. ED 410226. Washington, DC: OERI. Gardner, H. (1993). Multiple intelligences: The theory in practice. New York: Harper Collins. Miller, P. (2001). Learning styles: The multimedia of the mind. ED 451340. Programs of the Intel Education Initiative are funded by the Intel Foundation and Intel Corporation. Page 6 of 6 Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. Intel and the Intel logo are trademarks or registered trademarks of Intel Corporation or its subsidiaries in the United States and other countries. *Other names and brands may be claimed as the property of others.