Jakarta, 6 September Nina Tursinah, S.Sos.MM. Ketua Bidang UKM-IKM DPN APINDO

dokumen-dokumen yang mirip
Standar Ketenagakerjaan Internasional tentang Kesetaraan dan Non Diskriminasi

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Gugus Tugas Kesempatan dan Perlakuan yang Sama dalam Pekerjaan PANDUAN

Discrimination and Equality of Employment

10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

PANDANGAN KARYAWAN TENTANG HAK BEKERJA: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI KALANGAN KARYAWAN DI PERGURUAN TINGGI

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

2. Konsep dan prinsip

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN. Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak

LEMAHNYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BURUH WANITA Oleh: Annida Addiniaty *

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 UUD 1945 yang menyatakan: Tiap-tiap

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak: Kasus Hak Buruh

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BERKERJA DI MALAM HARI

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

DEFINISI DAN TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

HAK PEKERJA BISNIS DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN ETIKA BISNIS

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai tulang punggung. perusahaan, karena tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak dapat

1. Asal muasal dan standar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap karyawan dapat membentuk atau bergabung dalam suatu kelompok. Mereka mendapat manfaat atau keun-tungan dengan menjadi anggota suatu kelompok.

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

PEKERJA ANAK. Dibahas dalam UU NO 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejaterahan Bagian 1 Paragraf 2.

BAB II LANDASAN TEORI

Kasus Drydocks, Batam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: X HR SEPARATION. Pengertian Alasan Proses Undang-undang

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

Indorama Ventures Public Company Limited

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif:

PENDAHULUAN. Keadaan pasar kerja yang dualistik dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

I. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis

Labor and Industrial Relations

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

Transkripsi:

Jakarta, 6 September 2016 Nina Tursinah, S.Sos.MM. Ketua Bidang UKM-IKM DPN APINDO

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan beragam ras, warna kulit, agama, bahasa, dll. Dalam kaitannya dengan Hubungan Industrial, praktek diskriminasi di tempat kerja pada umumnya berkaitan dengan masalah gender Isu gender sebenarnya mengacu kepada perempuan dan laki-laki serta hubungan sosial antara keduanya, dalam hal ini Hubungan Industrial Peraturan nasional dan internasional telah melarang bentuk diskriminasi di tempat kerja, seperti dalam hal rekrutmen, seleksi, evaluasi, promosi, training, kompensasi, disiplin dan kondisi kerja

Meningkatkan kinerja export non migas Terbentuknya citra/image positif produk-produk Indonesia khususnya produk export di pasar international Meningkatkan kesadaran pengusaha Indonesia terhadap penerapan Social Compliance di perusahaannya Social Compliance merupakan tanggung jawab perusahaan atas hal-hal yang berimplikasi terhadap kepentingan kensumen, karyawan, pemegang saham, lingkungan dan segala aspek terkait dengan operasional perusahaan termasuk konsekuensi sosial dan lingkungan baik untuk saat ini maupun untuk jangka panjang

Apa itu gender dan apa itu jenis kelamin? Gender mengacu pada perbedaan dan hubungan sosial antara kedua jenis kelamin. Perbedaan ini dipelajari, sangat bervariasi di dalam dan antar budaya dan berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, di banyak negara perempuan mengurus anak, tetapi semakin banyak laki-laki juga mengurus anak. Jenis kelamin mengacu pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan, yang bersifat universal dan tidak berubah. Misalnya, hanya perempuan yang bisa melahirkan dan hanya laki-laki yang dapat menghasilkan sperma.

o Indonesia telah meratifikasi kedua Konvensi ILO o UU Ketenagakerjaan No 13/2003 dalam Pasal 5 menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekejaan. Sedangkan dalam Pasal 6 : setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. o o Konvensi ILO No.100 tahun 1951 tentang Pengupahan yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya Konvensi ILO No.111 tahun 1958 tentang Diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan

o o o o Negara harus menjamin pengupahan yang sama bagi buruh laki-laki dan wanita untuk pekerjaan yang sama nilainya Jaminan ini dapat dilakukan dengan UU, Perjanjian Perburuhan, bagian penetapan upah atau gabungan dari cara-cara tersebut Tindakan harus diambil untuk mengadakan penilaian pekerjaan yang obyektif berdasarkan pekerjaan yang akan dijalankan Nilai pengupahan yang berlainan antara pekerja/buruh tanpa memandang jenis kelamin melainkan didasarkan atas penilaian pekerjaan yang obyektif atas pekerjaan yang akan dijalankan tidak dianggap melanggar azas konvensi ini

o o o o Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia Untuk mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional Kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.

Pada Prinsipnya sebagaimana tercakup dalam 8 konvensi ILO yang merujuk pada 4 tema sebagai berikut : 1) Bisnis selayaknya mendukung kebebasan berserikat dan menghargai hak untuk berunding secara kolektif 2) Penghapusan segala bentuk kerja paksa 3) Penghapusan pekerja anak 4) Penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan

1) Meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan 2) Meningkatkan daya saing dan citra/image positif produk-produk export indonesia ke mitra strategisnya di luar negeri.

o o o DISKRIMINASI dalam pekerjaan dan jabatan merujuk pada praktek-praktek atau kebijakan yang mempunyai efek menempatkan seseorang pada posisi dirugikan dalam pasar kerja ataupun tempat kerja. DISKRIMINASI bisa bersifat tegas/langsung dan tidak tegas/tidak langsung. DISKRIMINASI bisa terjadi pada saat rekruitmen, sistem penggajian/bonus, waktu kerja dan istirahat, cuti, perlindungan maternitas, lamanya masa kerja, penilaian kinerja, kesempatan pelatihan, promosi karir, K3, PHK, dsb.

DISKRIMINASI menurut Office of Equal Employment Opportunity (OEEO) adalah : Perlakuan yang tidak menyenangkan/tidak adil seseorang atau golongan terhadap seseorang atau golongan lain karena perbedaan jenis kelamin, ras, agama, warna kulit, kewarganegaraan, usia, cacat fisik/mental, pelecehan seksual, orientasi seks atau pembalasan atas praktek diskriminasi atau kepesertaan dalam proses kesetaraan dalam pekerjaan (EEO)

1) Upah pekerja wanita lebih rendah dari upah pekerja laki-laki untuk pekerjaan yang sama nilainya; 2) Wanita yang sudah berkeluarga dan mempunyai tanggungan diperlakukan sebagai pekerja lajang; 3) Salah satu dari suami istri yang bekerja disatu perusahaan yang sama diminta untuk berhenti (biasanya wanita) 4) Terjadinya diskriminasi dalam pekerjaan atau jabatan (khusus untuk wanita atau khusus untuk lakilaki)

1) Penyusunan struktur dan skala upah berdasarkan kriteria obyektif : pendidikan, masa kerja, bobot tanggung jawab, resiko, kompetensi; 2) Pekerja wanita yang berkeluarga dapat dipandang sebagai kepala keluarga dan berhak memperoleh tunjangan keluarga bila suami tidak menerima tunjangan dimaksud; 3) Suami/istri sama-sama berhak untuk bekerja disatu perusahaan yang sama; 4) Tidak boleh membedakan pekerjaan bagi perempuan dan pekerjaan bagi laki-laki

DISKRIMINASI DILINGKUNGAN PEKERJA DAPAT TERJADI DALAM BERBAGAI MACAM BENTUK: 1) Dari struktur upah, 2) Cara penerimaan karyawan, 3) Strategi yang diterapkan dalam kenaikan jabatan, atau 4) Kondisi kerja secara umum yang bersifat diskriminatif. 5) Karena Usia 6) Cacat 7) Hiv / Aids 8) Status Kesehatan 9) Kewarganegaraan 10) Orientasi Sexual

1) EQUAL WORK / JOB Bobot kerja / Tugas Ukuran waktu & tempat Fisik / Intelektual Tanggung jawab 2) EQUAL CONTRIBUTION Besarnya jasa yang diberikan kepada perusahaan Volume & value pada satuan waktu dan medan yang setara

3) EQUAL PAY / RENUMERATION 4) EQUAL VALUE Upah pokok Tunjangan tetap Tunjangan variabel Insentif & bonus Fasilitas-fasilitas Uang Service Denda dan kelemahan / resiko Natura/Inatura Bonus Prestasi Lebih Denda dan Kelemahan Permanen / Resiko

DAMPAK DISKRIMINASI DAN SEXUAL HARASSMENT DI TEMPAT KERJA KORBAN PERUSAHAAN MASYARAKAT Hilang kepercayaan diri, harga diri dan kehormatan diri; Berubahnya perilaku korban jadi pendiam dan mengisolasikan diri; Merasa tempat kerja tidak aman maupun tidak menerima mereka; keamanan pekerjaan terancam; Penurunan prestasi kerja (stress dan sakit, dan terganggu hubungan antarpersonal); bahkan keluar kerja Trauma yang berkepanjangan Turunnya produktivitas Perusahaan, dikarenakan: Kondisi teamwork yang canggung; Absensi pekerja ; Banyaknya pekerja yang minta pindah divisi bahkan keluar kerja karena ketakutan akan seksual harassment. Buruknya citra perusahaan karena tindakan tidak bermoral, belum termasuk tuntutan hukum. Semakin banyaknya usia produktif terutama pekerja wanita yang tidak mempunyai pekerjaan; Under-estimated pekerja wanita terutama untuk pekerjaan yang didominasi pria, highstatues dan bergaji tinggi.

1) Peningkatan Umpan Balik, bagi perusahaan karena telah melaksanakan investasi pada semua pekerja/buruh secara adil. 2) Penurunan Angka Ketidakhadiran, karena adanya kesempatan yang sama pada seluruh pekerja/buruh di tempat kerja untuk menjadi orang penting di perusahaan melalui persaingan yang adil. 3) Tersedianya Alternatif Pemilihan Tenaga Kerja yang lebih baik, (Equal Employment Opportunity EEO), akan memberikan kesempatan yang lebih luas pada pencari kerja laki-laki maupun perempuan. 4) Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, dengan menerapkan (Equal Employment Opportunity EEO) di perusahaan, diharapkan tingkat perpindahan tenaga kerja (labour turn over), tingkat ketidakhadiran, dan tingkat kesalahan dalam produksi dan administrasi akan menurun.

5) Peningkatan Loyalitas, moral dan Kepuasan Kerja Pekerja/Buruh, (Equal Employment Opportunity EEO) akan mengaitkan kebijakan perusahaan dengan eksistensi pekerja/buruh dan tanggung jawab keluarga. 6) Meningkatkan kepuasan para pelanggan dan volume penjualan, Penerapan (Equal Employment Opportunity akan menguatkan semangat kerja dan meningkatkan kepuasan pelanggan dan secara otomatis meningkatkan volume penjualan. 7) Akses ke Pasar Jasa dan Barang Bertambah luas, Melalui peningkatan kepuasan pelanggan, akses pasar terbuka lebih luas, perusahaan siap untuk bersaing dalam pasar domestk dan iternational.

8) Meningkatkan Hubungan dengan Masyarakat, Dengan menerapkan (Equal Employment Opportunity EEO), perusahaan akan lebih dikenal karena telah memperlakukan pekerja/buruh secara baik dan adil. 9) Risiko Pengaduan terhadap Praktek Diskriminasi di Perusahaan akan berkurang dan menjadi hilang. 10) Terciptanya Hubungan Kerja yang Harmonis, Dinamis dan Berkeadilan, melalui pengaturan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di tempat kerja yang diatur dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Membuat komitmen yang kuat dari manajemen untuk penghapusan diskriminasi Merciptakan Hubungan Kerja yang Harmonis, Dinamis dan Berkeadilan, melalui pengaturan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di tempat kerja yang diatur dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Sosialisasi dan menyediakan pelatihan untuk semua tingkatan diperusahaan Melakukan penilaian apakah diskriminasi telah terjadi, misalnya melalui kuesioner Melakukan kampanya terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran pekerja Menetapkan indikator dan tujuan yang spesifik untuk mencapai suatu tujuan

Memodifikasi pengorganisasian kerja dan distribusi tugas untuk menghindari efek negatif terhadap kelompok pekerja tertentu. Termasuk memberikan keseimbangan bagi pekerjaan mengenai urusan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga Memastikan kesetaraan kesempatan untuk pengembangan keterampilan Menangani keluhan dari pekerja tentang isu-isu diskriminasi Resiko Pengaduan Terhadap Praktek Diskriminasi Diperusahaan akan Berkurang / Hilang Mendorong komunitas sekitar perusahaan membangun iklim kesetaraan terhadap akses ke pekerjaan (misalnya melalui program pendidikan masyarakat, tempat penitipan akan, dan penyediaan sarana kesehatan

Diskriminasi terhadap pekerja dapat menimbulkan hubungan industrial yang tidak harmonis yang dampaknya adalah tidak adanya ketenangan kerja, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja dan pengusaha. Untuk itu Kesetaraan dalam dunia kerja sangatlah diperlukan

TERIMA KASIH STOP DISCRIMINATION NOW!!! PROTECT YOURSELF FROM SEXUAL HARRASSMENT, DON T WAIT UNTIL IT HAPPEN BUT DO IT NOW!!!