BAB II KERANGKA TEORITIS. Definisi bank dan perbankan menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

ANALISIS KINERJA BANK

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

JENIS, PERIZINAN, PENDIRIAN DAN KEPEMILIKAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Bank. a. Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

LAPORAN KEUANGAN BANK

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan


BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

Secara umum aktiva bagi perusahaan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara baik guna mendatangkan penghasilan. Menurut sifat dan jangka

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

Transkripsi:

6 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Bank Definisi bank dan perbankan menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah: 1. Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. 3. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. 4. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990. Pengertian Bank menurut PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan (1999:31.1) adalah : Bank adalah suatu lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Sedangkan berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor 792 Tahun 1990, pengertian Bank adalah :

7 Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya dibidang keuangan melakuikan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Di Indonesia, pengemban tertinggi atas dua fungsi di atas terletak pada Bank Indonesia selaku Bank Sentral dan bank-bank umum. Kehadiran lembaga perbankan tidak pernah ada jika dalam perekonomian tidak memiliki kelebihan dana yang dapat disisihkan sebagai tabungan. Menurut Judisseno (2005) keberadaan bank sebagai perantara dapat membawa dampak ekonomi yang sangat berarti, seperti: Penghimpun dan penyaluran dana. Kelompok yang mempunyai kelebihan dana dapat menyalurkan dananya dengan harapan menerima penghasilan bunga atas jasa yang diberikannya. Sedangkan kelompok yang kekurangan dana dapat menerima kepercayaan bank dan atau meminjamnya untuk berbagai keperluan, misalnya untuk keperluan yang sifatnya konsumtif dan atau untuk menambah modal usaha. Mempermudah pembayaran. Dalam operasionalnya menghimpun dan menyalurkan dana, bank memberikan solusi yang terbaik untuk bertransaksi dengan cara lebih aman ; misalnya pelayanan dalam mekanisme pembayaran (transfer of fund), pelayanan dalam perdagangan luar negeri, penyimpanan dan/atau pengamanan serta pengawasan barang-barang berharga dan harta milik (trust services).

8 Peningkatan lapangan kerja dan pemerataan penghasilan. Dalam menyalurkan dana ke masyarakat, atas petunjuk dan pengarahan dari pemerintah, lembaga perbankan dapat memprioritaskan kepada sektor yang banyak menyerap tenaga kerja (labour intensive atau padat karya) dan atau golongan ekonomi lemah dengan menerapkan persyaratan dan tingkat bunga khusus. Kebijakan ini otomatis dapat meningkatkan lapangan kerja, pemerataan penghasilan, dan taraf hidup masyarakat. Stabilisator perekonomian. Jumlah uang beredar secara langsung dapat dikontrol oleh perbankan dengan cara menarik atau mengalirkan uang ke masyarakat. Pada waktu terjadi inflasi, bank akan menarik uang yang beredar kondisi ini disebut tight money policy sebaliknya jika terjadi kelesuan usaha, bank dapat menyalurkan dana untuk menunjang kegiatan usaha masyarakat, ini disebut easy money policy. 2.2 Fungsi dan Usaha Bank Bank merupakan salah satu institusi keuangan yang menjalankan peranan sebagai financial intermediary. Bank memberikan jasa-jasa finansial baik kepada unit yang surplus maupun unit yang defisit. Menurut Dahlan Siamat (1993), bank umum menjalankan beberapa fungsi dasar yaitu : 1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. 2. Menciptakan uang. 3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

9 4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain. Dalam Pasal 6 UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998, pasal tersebut mengatur tentang usaha bank umum yang terdiri dari : a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu b) Memberikan kredit c) Menerbitkan surat pengakuan hutang d) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: 1. Surat-surat wesel termasuk diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan suart-surat dimaksud 2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud 3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah 4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 5. Obligasi 6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun 7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka sampai dengan 1 (satu) tahun e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah f) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya g) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga

10 h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bersa efek k) Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat l) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia m) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pada intinya fungsi bank secara umum berdasarkan penjelasan diatas adalah menerima dan menyalurkan dana dalam berbagai macam bentuk penyalurannya kepada masyarakat luas agar kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan baik. Bank merupakan perpanjangan tangan dari bank sentral dalam mengurus berbagai kegiatan aliran keuangan. Dengan demikian perbankan nasional berfungsi memelihara dan menjaga peredaran uang agar memadai dalam mendanai berbagai kebutuhan perekonomian bangsa. Perbankan sebagai industri jasa keuangan, harus menjalankan bisnisnya berdasarkan pronsip kehati-hatian (prudential banking) yang sangat ketat langsung dibawah pengawasan Bank Indonesia sebagai bank sentral. Faktor utama yang menyebabkan prinsip kehati-hatian ini adalah faktor risiko yang sangat tinggi dan

11 melibatkan banyak sekali keterkaitan antara kepentingan lainnya yang merupakan hajat hidup perekonomian suatu negara. 2.3 Sasaran Manajemen Bank Menurut Dahlan Siamat (2001), dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, manajemen bank menetapkan sasaran-sasaran yang pada prinsipnya dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu. 2.3.1 Sasaran Jangka Pendek Sasaran manajemen bank jangka pendek meliputi pemenuhan likuiditas terutama untuk memenuhi likuiditas wajib minimum yang ditetapkan oleh otoritas moneter di samping kebutuhan likuiditas untuk memenuhi penarikan dana oleh nasabah sehari-hari. Selain itu, bank juga memiliki sasaran jangka pendek untuk menyediakan jasa-jasa lalulintas pembayaran dan penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek atau instrumen pasar uang (Siamat, 2001). 2.3.2 Sasaran Jangka Panjang Secara umum, sasaran jangka panjang manajemen bank adalah untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bank untuk meningkatkan value perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemilik bank (maximizing shareholders wealth). Untuk mencapai sasaran jangka panjang ini, bank tidak boleh mengorbankan sasaran jangka pendek dan mengabaikan praktek-praktek dan prinsip-prinsip perbankan yang sehat. Walaupun sasaran jangka panjang ini penting untuk dicapai, sasaran jangka pendek mutlak harus dipenuhi.

12 Penjelasan di atas mengindikasikan bahwa sasaran pokok manajemen bank pada dasarnya adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemilik bank. Untuk mencapai sasaran ini manajemen bank harus memperhatikan beberapa hal di bawah dalam pengelolaan aktiva dan kewajibannya: 1. Mengelola likuditasnya. 2. Memperkecil risiko dengan mengalokasikan dananya pada aset berisiko rendah atau melakukan diversifikasi 3. Memperoleh dana dengan biaya rendah 4. Menentukan jumlah modal yang harus dipertahankan dan meningkatkan modal sesuai kebutuhan 2.4 Pengukuran Kinerja Bank Bank sebagai lembaga yang dipercaya untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya, haruslah mengutamakan profesionalitas dan kredibilitas yang tinggi. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah bank harus menunjukkan tingkat kesehatan dalam kinerjanya, seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan tuntutan agar dapat menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang senantiasa bergerak cepat, kempetitif, dan terintegrasi dengan tantangan yang semakin kompleks serta sistem keuangan yang semakin maju. Kesehatan bank ini berhubungan dengan status bank yang digolongkan memiliki kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan dalam melakukan kewajiban kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip kehati-hatian (Judisseno, 2005).

13 2.4.1 Pengertian Kinerja Menurut Sawir (2003) kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan secara efisien. Kinerja keuangan adalah prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan (Darsono, 2005) Pengertian pengukuran kinerja dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilaksanakan oleh seseorang untuk mengevaluasi secara kuantitatif hasil dari aktivitasaktivitas yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Salah satu bahan penilaian kinerja perusahaan adalah dari kondisi keuangan perusahaan. Kinerja keuangan mencerminkan mampu atau tidaknya perusahaan tersebut memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham. Dengan begitu, perusahaan dapat membuat keputusan atau kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan pada khususnya dan kondisi perekonomian pada umumnya. Penilaian kinerja perusahaan dilakukan melalui analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut (Brigham & Houston, 2006). Menurut Budi Raharjo (2001), laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manejer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihakpihak yang mempunyai kepentingan (stakeholders) di luar perusahaan; pemilik, perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.

14 Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah kertas yang bertuliskan angka-angka yang memberikan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Jadi, melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemajuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai, dan beban-beban tetap yang harus dibayar. 2.5.Analisa CAMEL Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai pendekatan kualitatif dan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Rasio CAMEL yang diterapkan pada penelitian ini tidak sepenuhnya sama dengan Ketentuan tentang Tata Cara Pengukuran Kesehatan Bank yang telah ditetapkan oleh BI, mengingat laporan keuangan yang dipublikasikan oleh pihak bank tidak sepenuhnya memuat data-data yang diperlukan dalam penghitungan. Penghitungan rasio keuangan dengan menggunakan metoda CAMEL (Siamat, 1993: 267), dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Capital Capital dapat dihitung dengan menggunakan CAR. Rasio ini digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan

15 modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). CAR = Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dengan perincian sebagai berikut: 1. Modal disetor Modal disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Bank yang berbadan hukum koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib para anggotanya. 2. Agio saham Agio saham adalah selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat dari harga saham yang melebihi nilai nominalnya. 3. Cadangan umum Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai anggaran dasar masing- masing. 4. Cadangan tujuan Cadangan tujuan adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota.

16 5. Laba ditahan Laba ditahan adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan. 6. Laba tahun lalu Laba tahun lalu adalah laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum ditentukan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal hanya sebesar 50%. Jika bank mempunyai saldo rugi pada tahun-tahun lalu, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. 7. Laba tahun berjalan Laba tahun berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%. Jika bank mengalami kerugian pada tahun berjalan, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. 8. Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Bagian kekayaan bersih tersebut adalah modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan adalah bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) lain yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank.

17 Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang tidak dibentuk dari laba setelah pajak dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal, dengan perincian sebagai berikut: 1. Cadangan revaluasi aktiva tetap. Cadangan revaluasi aktiva tetap adalah cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak. 2. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan adalah cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan. Hal ini dimaksudkan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. 3. Modal kuasi. Modal kuasi adalah modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang sifatnya seperti modal (capital). 4. Pinjaman subordinasi. Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang harus memenuhi berbagai syarat, seperti ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman, mendapat persetujuan dari BI, minimal berjangka 5 tahun, dan pelunasan sebelum jatuh tempo harus atas persetujuan BI.

18 2. Asset Kinerja keuangan dari segi asset diukur melalui kualitas aktiva produktifnya. Aktiva produktif meliputi kredit yang diberikan bank dan telah dicairkan, surat-surat berharga, penyertaan saham, dan tagihan pada bank lain. Penilaian meliputi dua rasio: a)rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif (bad debt ratio) Aktiva BDR = Produktif yang Diklasifikasikan Total Aktiva Produktif x 100% b)rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk Rasio PPAP = PPAP yang PPAP Wajib Dibentuk Dibentuk x 100% 3. Management Penilaian kualitatif atas 2 aspek manajemen terdiri dari pertanyaan/pernyataan 85 untuk bank non devisa dan 100 untuk bank devisa, dengan perincian sebagai berikut: Manajemen umum 40 pertanyaan/pernyataan. Manajemen risiko 60 pertanyaan/pernyataan untuk bank Devisa atau 45 pertanyaan/pernyataan untuk bank devisa. Setiap pertanyaan/pernyataan diberikan pembobotan (range) nilai 0-4. 0 = lemah, berarti belum dilaksanakan

19 1 = diantara, baru mulai dilakukan/dipenuhi (diperkirakan baru 25 % dari yang seharusnya) 2 = diantara, sudah dilakukan/dipenuhi (diperkirakan baru 50 % dari yang seharusnya) 3 = diantara, sudah dilakukan/dipenuhi tetapi belum memenuhi kriteria Bank Indonesia (diperkirakan baru 75 % dari yang seharusnya) 4 = kuat, sudah dilakukan/dipenuhi sesuai ketentuan Bank Indonesia 4. Earnings Terdapat dua rasio yang dapat menjelaskan kinerja keuangan bank dari segi earnings atau rentabilitasnya, yaitu 1) ROA ROA atau rasio laba bersih terhadap total aktiva. Menurut Jeni Susyanti (2002), ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan nilai total asset-nya. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan sumber-sumber modal bank. ROA =

20 2) BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. BOPO = 5. Liquidity Rasio liquidity dapat diukur dengan menggunakan dua cara yaitu a)rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar dalam rupiah. Rasio call money adalah perbandingan antara jumlah kewajiban bersih call money dan kas serta giro pada bank sentral. Rasio Kewajiban Bersih Call Money = Net Call Money Aktiva Lancar b).ldr (Loan to Deposit Ratio). LDR merupakan rasio antara kredit dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. Jumlah Kredit yang Diberikan LDR = Dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti x 100% Dana yang dimasukkan dalam pos dana pihak ketiga antara lain: 1) Giro, yaitu semua simpanan dalam Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pambayaran lainnya atau dengan cara pemindah-bukuan.

21 2) Deposito berjangka, yang masuk dalam pos ini adalah deposito berjangka, deposito asuransi dan deposito on call dalam Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak ketiga dengan bank pelapor. 3) Sertifikat deposito, yaitu simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga lainnya. 4) Kewajiban jangka pendek lainnya, yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua kewajiban pelapor kepada pihak ketiga bukan bank selain dari pospos di atas.