BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI A. PANJANG JALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, Laju pertumbuhan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

Distribusi Simpanan Bank Umum. September 2012

Figur Data Kota Surakarta Tahun

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG ( Suatu Tinjauan Teknis )

BAB I PENDAHULUAN. transportasi pribadi khususnya sepeda motor guna mempercepat dan

KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN TOL PADALARANG-CILEUNYI ABSTRAK

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Return Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Data Posisi Per Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang. pembangunannya terus mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. xiii

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF. Sasaran Strategis 1. Tersedianya dan terpeliharanya prasarana LLAJ sehingga dapat menekan tingkat kecelakaan lalu-lintas di jalan

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. negara (Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 2009).

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar pengaruhnya. merupakan sarana transportasi yang paling besar menerima pengaruh adanya

PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA

MATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

I. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kecamatan Adiwerna Tahun 2009 (Km) Tabel : 8.1. Kecamatan Adiwerna Dalam Angka

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia

STUDI BIAYA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA JALAN TOL PADALARANG-CILEUNYI BANDUNG TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Distribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI MARET 2012

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

Distribusi Simpanan Bank Umum. Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

JUMLAH KECELAKAAN BERDASARKAN USIA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah administrasi yang luas dan

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

PEMERINTAH KOTA BATU

ASI ANG LAP PORAN ALISA D N ANA VALUA DAN EV GKUTA AN LEB BARAN N 1431 GAN H++7 UBUNGA NTERIAN KEMEN N PERHU MERDEKA BAR Tel :

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

menunjukkan peningkatan yang cepat dalam hal kepennlikan kendaraan (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

K E R A N G K A A C U A N K E G I A T A N

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek, antara lain ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan dan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

Salah satu roda perekonomian yang berperan penting adalah transportasi jalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ria Fitriana, 2016

MATRIKS RENSTRA DISHUBKOMINFO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra suatu negara ditunjukkan oleh citra sistem lalu lintas di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I. A. Latar Belakang

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

Transkripsi:

A. PANJANG JALAN BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Transportasi merupakan urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan. Pembangunan transportasi diarahkan pada terwujudnya transportasi yang handal, berkemampuan tinggi serta tertib, lancar, aman, nyaman dan efisisen dalam menunjang dinamika pembangunan. Salah satu transportasi utama yang menunjang di Kabupaten Tegal adalah transportasi darat. Untuk mencapai pembangunan transportasi darat yang andal diperlukan prasarana jalan yang memadai. Data pada tabel 8.1.1 menunjukkan bahwa panjang jalan yang melintas di Kabupaten Tegal mencapai 750,952 km, kondisi baik 213,865 km, Sedang 257,833 km, Rusak 113,693 km dan Rusak Berat 165,561 km. Secara keseluruhan, panjang jalan dengan kondisi baik sekitar 28,45 persen. B. LALU LINTAS BUS Untuk dapat mengukur tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Tegal, salah satu indikatornya adalah kepadatan arus lalu lintas di Terminal Bus Slawi. Kendaraan yang keluar dan masuk di terminal Slawi pada tahun 2007 mencapai 185.689 unit atau turun sekitar 11,47 persen dari tahun sebelumnya. Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007 267

C. POLRES Banyaknya kecelakaan lalu lintas selama tahun 2007 mencapai 272 kejadian relative tetap dibanding tahun 2006 yang mencapai 214 kejadian. Dari sebanyak kejadian tersebut diatas sebanyak 23 orang meninggal dunia, 44 orang luka berat, 389 orang luka ringan dengan kerugian material sebanyak 106.050.000 rupiah. Selain itu, permintaan Surat Ijin Mengemudi (SIM) di Kabupaten Tegal pada tahun 2007 juga relative tetap. Permintaan SIM A umum pada tahun 2007 berjumlah 68 buah turun sekitar 35,23 persen, SIM B 1 umum turun 19,63 persen dari 489 buah, SIM B II umum turun sekitar 11,72 persen dari 546 buah, sedangkan permintaan SIM C bertambah 6,10 persen dari 16.010. D. POS DAN GIRO Data pada Tabel 8.4.1 menunjukkan bahwa Surat Kilat yang dikirim oleh PT. POS Tegal sebanyak 411.123 buah dengan besar uang Rp. 782.211.400. Surat Kilat Khusus dikirim sebanyak 609.107 buah dengan nilai Rp. 1.301.747.362. Besarnya uang yang dikirim melalui wesel Pos Kilat sebesar Rp. 11.709.750.000. 268 Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007

Tabel 8.1.1 Daftar Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan di Kabupaten Tegal Tahun 2007 ( Km ) Uraian Jalan Nasional Status Jalan Jalan Provinsi Jalan Kabupaten 2006 2007 2006 2007 2006 2007 ( 1 ) ( 2) ( 3 ) ( 4) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) 01. Jenis Permukaan a. Diaspal 68,287 68,287 54,626 54,626 681,615 681,615 b. Kerikil - - - - - - c. Batu - - - - 22,400 22,400 d. Tanah - - - - 46,937 46,937 J u m l a h 68,287 68,287 54,626 54,626 750,952 750,952 02. Kondisi Jalan a. Baik - - 11,624 11,624 217,665 213,865 b. Sedang 68,287 68,287 37,402 37,402 135,157 257,833 c. Sedang/Rusak - - 5,600 5,600 262,223 113,693 d. Rusak Berat - - - - 135,907 165,561 J u m l a h 68,287 68,287 54,626 54,626 750,952 750,952 03. Kelas Jalan a. Kelas I - - - - - - b. Kelas II 68,287 68,287 - - - - c. Kelas III - - - - - - d. Kelas IIIA - - - - - - e. Kelas IIIB - - 54,626 54,626 - - f. Kelas IIIC - - - - - - g. Kelas Tdk Dirinci - - - - - - J u m l a h 68,287 68,287 54,626 54,626 - - Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007 269

Tabel 8.2.1 Banyaknya Kendaraan Yang Masuk dan Keluar di Terminal Bus Slawi Kabupaten Tegal Tahun 2007 Bulan Kendaraan Masuk Kendaraan Keluar ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) 01. Januari 13.963 13.963 02. Februari 15.893 15.893 03. Maret 17.412 17.412 04. April 13.363 13.363 05. Mei 14.544 14.544 06. Juni 15.320 15.320 07. Juli 16.529 16.529 08. Agustus 15.919 15.919 09. September 13.749 13.749 10. Oktober 18.100 18.100 11. Nopember 14.687 14.687 12. Desember 16.210 16.210 2 0 0 7 185.689 185.689 2 0 0 6 206.988 206.988 2 0 0 5 240.880 240.880 Sumber : Dinas Perhubungan Dan Pariwisata Kabupaten Tegal 270 Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007

Tabel 8.3.1 Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polres Tegal Tahun 2007 Bulan Jml Kecelakaan Korban Meninggal ( Orang ) Luka Berat ( Orang ) Luka Ringan ( Orang ) Kerugian Material ( Rp. 000 ) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) 01. Januari 0 0 0 0 0 02. Februari 2 1 0 0 9.000 03. Maret 0 0 0 0 0 04. April 7 2 2 10 2.200 05. Mei 10 1 1 13 03.500 06. Juni 7 2 3 11 3.900 07. Juli 10 3 1 13 1.750 08. Agustus 59 2 3 89 19.600 09. September 51 5 4 70 13.550 10. Oktober 54 3 12 81 22.400 11. Nopember 37 2 6 60 9.500 12. Desember 35 2 12 42 10.650 2 0 0 7 272 23 44 389 106.050 2 0 0 6 272 23 44 389 106.050 2 0 0 5 218 28 1 61 24.400 Sumber : POLRES Tegal Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007 271

Tabel 8.3.2 Jumlah Produksi SIM DI Polres Tegal Tahun 2007 Bulan Surat Ijin Jalan A B I B II Umum Biasa Umum Biasa Umum Biasa C ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) 01. Januari 5 318 38 147 52 34 1.721 02. Februari 7 222 26 124 40 20 1.346 03. Maret 6 136 26 125 32 8 863 04. April 7 300 34 152 52 2 1.466 05. Mei 4 288 24 78 43 9 1.266 06. Juni 4 374 38 58 34 11 1.606 07. Juli 4 294 28 80 41 4 1.673 08. Agustus 5 368 49 116 27 14 1.883 09. September 6 215 25 94 31 4 1.282 10. Oktober 1 108 6 16 7 0 402 11. Nopember 11 408 58 124 64 14 1.856 12. Desember 8 333 41 109 59 10 1.623 2 0 0 7 68 3.364 393 1.223 482 130 16.987 2 0 0 6 68 3.364 393 1.223 482 130 16.987 2 0 0 5 105 3.809 489 1.299 546 201 16.010 Sumber : POLRES Tegal 272 Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007

Tabel 8.4.1 Operasional PT. POS Indonesia ( PERSERO ) Di Kabupaten Tegal Tahun 2007 Uraian Kirim / Terima Perbua tan Besar Uang ( Rp ) Serah / Pembayaran Perbua tan Besar Uang ( Rp) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) Tahun 2007 01. Surat Klilat 411.123 782.211.400 663.882-02. Surat Kilat Khusus & Ekspress 609.107 1.301.747.362 639.917-03. Surat Tercatat 985-2.510-04. Paket Pos 16.727 552.924.509 19.475-05. Wesel Pos Biasa - - - - 06. Wesel Pos Elektronik & Wesel Pos Instan 07. Wesel Pos Luar Negeri 08. Bank Tabungan Negara 09. Pembayaran Pensiun 36.030 11.709.750.000 64.377 28.047.371.568 - - 2.503 11.263.500.000 22.500 4.054.298.040 12.427 2.378.558.596 - - 76.260 60.719.351.168 Sumber : Kantor POS Tegal 52100 Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007 273

274 Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007