Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DAN PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

STUDI DESKRIPTIF POLA NUTRISI BALITA PENGUNJUNG POSYANDU I DI DESA DASUN Rt 02 Rw01 KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG. Oleh. Dewi Hartinah ABSTRAK

Lentera Vol. 14 No.2 Maret

HUBUNGAN POLA ASUH GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKARAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terdiri dari 5,7% balita yang gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Bagi lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

ANALISIS KARAKTERISTIK USIA LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA DUSUN WONOGIRI JATIREJO LENDAH KULON PROGO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 e-issn : p-issn :

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

GAMBARAN POLA PENGASUHAN GIZI PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TAPALANG KAB. MAMUJU PROP. SULAWESI BARAT

METODE PENELITIAN 1 N

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia adalah masa dimana seseorang mengalami masa

PERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. diantaranya berkurangnya massa otot, bertambahnya massa lemak, penurunan

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA PEKUNCEN BANYUMAS TAHUN 2013

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PANGAN-NON PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

1 Universitas Indonesia

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

HUBUNGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 0-6 BULAN DI BPS ATIK PUJIATI SUTARTO SLEMAN TAHUN 2009

HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Endah Tri Wijayanti Prodi DIII Keperawatan, Universitas Nusantara PGRI Kediri endahfajarina@gmail.com ABSTRAK Studi pendahuluan di Posyandu mendapatkan data jumlah lansia yang mengalami gangguan gizi kurang atau kurus sebanayak 26 lansia. Pentingnya gizi bagi lansia sangat diperlukan bagi ketahanan tubuh dan pemeliharaan energi, karena usia tua mengalami penurunan di berbagi fungsi tubuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status gizi, serta tingkat ekonomi lansia, serta menganalisis hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi pada lansia di posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Desain penelitian yang di gunakan adalah Cross Sectional dengan tehnik total sampling dengan jumlah sampel 55 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat ekonomi dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Status Gizi Pada Lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Hasil menunjukkan bahwa responden lebih dari separuh dengan tingkat ekonomi bawah/rendah adalah sebesar 31 responden (56%), serta yang mempunyai status gizi kurus sebanyak 35 responden (63%). Analisa data dengan menggunakan uji statistik korelasi spearmen didapatkan tingkat signifikansi 0,01 < 0,05 sehingga bisa disimpulkan ada hubungan tingkat ekonomi dengan status gizi pada lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Keluarga diharapkan mampu memodifikasi menu harian untuk mencukupi asupan gizi yang sesuai bagi lansia, bagi petugas kesehatan dapat memantau perkembangan kesehatan lansia melalui posyandu lansia. Kata kunci: Tingkat Ekonomi, Status Gizi dan Lansia Pendahuluan Kasus gizi di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 41,7% dan terjadi peningkatan kasus pada tahun 2009 meningkat menjadi 33.3% sehingga menduduki di urutan ke-8 dari jumlah kasus di dunia (Murwani, 2010). Di Propinsi Jawa Timur dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus gizi buruk lansia yaitu sebesar 5,7% pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 meningkat sebesar 8,3% dari populasi lansia (Noorkasiani dan Tamher, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kediri bagian UKM dan gizi untuk tahun 2008 jumlah kasus gizi buruk pada lansia yaitu 117 lansia, pada tahun 2009 bejumlah 97 lansia yang mengalami gizi buruk dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 102 1

lansia yang mengalami kasus gizi buruk (Dinkes Kota Kediri, 2015). Berdasarkan hasil studi pendahuluan data yang diperoleh dari Posyandu Bina keluarga Lansia Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, pada tahun 2008 jumlah lansia yang mengalami gangguan gizi buruk ada 9 lansia, tahun 2009 jumlah yang mengalami gangguan gizi buruk ada 12 lansia, dan pada tahun 2010 jumlah lansia yang mengalami gizi buruk ada 5 lansia (Profil Posyandu Bina keluarga Lansia Karang Wreda Kusuma, 2015). Penyebab gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia sesuai hasil penelitian berawal dari krisis ekonomi, politik dan sosial yang menimbulkan dampak negatif seperti kemiskinan, pendidikan, pengetahuan rendah, pola makan, ketersediaan bahan pangan pada tingkat rumah tangga rendah, pendapatan keluarga yang rendah, sanitasi dan air bersih serta pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai (Maryam, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi Keluarga dengan status gizi pada lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Metodologi Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel sejumlah 55 lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi pada lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat ekonomi keluarga pada lansia di Posyandu bina keluarga karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Status Gizi Pada Lansia. Hasil Penelitian Data Demografi Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma merupakan salah satu posyandu yang terletak di wilayah Puskesmas Marican dan berada di RT 30 / RW XI Kelurahan Mojoroto Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. jumlah lansia yang berada di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma sebanyak 71 lansia. Data Umum a. Data responden berdasarkan Pendidikan 2

20% 29% 6% PENDIDIKAN 45% SD SMP SMA PT Sumber : kuesioner, 2015 Diagram 1. Distribusi responden berdasarkan Pendidikan di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Berdasarkan diagram 1 diatas dapat diketahui bahwa dari 55 responden hampir separuh berpendidikan SD sebesar 25 responden (45%), SMP 16 responden (29%), SMA 11 responden (20%), dan 3 responden (6%) berpendidikan PT. b. Data responden berdasarkan jenis kelamin 87% JENIS KELAMIN 13% LAKI-LAKI PEREMPUAN (Sumber: kuesioner,2015) Diagram 2. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Berdasarkan diagram 2 dapat diketahuai bahwa dari 55 responden hampir semuanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 47 responden (87)% dan berjenis kelamin laki laki sebanyak 8 responden (13%). c. Data responden berdasarkan pekerjan 3

20% 29% PEKERJAAN 51% IRT SWASTA PENSIUNAN PN (Sumber: kuesioner, 2015) Diagram 2. Distribusi responden berdasarkan pekerjan di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Berdasarkan diagram 2. dapat diketahuai bahwa dari 55 responden sebagian responden memiliki pekerjan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 28 responden (51%), PNS 16 responden (29%) dan Swasta sebanyak 11 responden (20%). d. Data responden berdasarkan jenis kelamin JENIS KELAMIN 13% LAKI-LAKI 87% (Sumber: kuesioner, 2015) Diagram 3 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Berdasarkan diagram 3 dapat diketahuai bahwa dari 55 responden, hampir seluruh lansia berjenis kelamin perempuan sebanyak 47 responden (87)% dan berjenis kelamin laki laki sebanyak 8 responden (13%). e. Data responden berdasarkan Usia 4

USIA 31% 69% 60-69Tahun 70-80Tahun (Sumber: kuesioner, 2015) Diagram 4 Distribusi responden berdasarkan Usia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Berdasarkan diagram 4 dapat diketahuai bahwa dari 55 responden, lebih dari separuh lansia berusia 60-69 tahun sebanyak 38 responden (69%), dan usia 70-80 tahun sebanyak 17 (31%). f. Data Tingkat Ekonomi 24% 20% TINGKAT EKONOMI 56% Ekonomi Bawah Ekonomi Menengah Ekonomi Atas (Sumber: kuesioner, 2015) Diagram 5 Tingkat Ekonomi Pada Lansia Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Dari diagram 5 dapat diketahui bahwa lebih dari responden berada di tingkat ekonomi bawah sebanyak 31 responden (56%), tingkat ekonomi menengah sebanyak 13 responden (24%), dan tingkat ekonomi atas sebanyak 11 responden (20%). g. Data satus gizi lansia 5

STATUS GIZI 4% 33% Kurus Normal Gemuk 63% (Sumber: kuesioner, 2015) Diagram 6. Distribusi status gizi lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Diagram 6. dapat diketahui bahwa separuh lebih responden mempunyai status gizi kurus sebanyak 35 responden (63%), status gizi normal sebanyak 18 responden (33%) dan 2 responden (4%) memiliki status gizi gemuk. Hasil Uji Statistik. Hasil uji statistik tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi Pada Lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Pada tanggal 9 dan 12 juli 2015. Untuk mengetahui tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi Pada Lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri menggunakan uji statistik spearman rank yang di hitung dengan spss versi 16 di dapatkan nilai signifikansi 0.018 < 0.05 yang berarti HO di terima, yang artinya tidak ada Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. PEMBAHASAN. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Hal hal yang mendukung status gizi seseorang adalah Konsumsi makanan yang sesuai dan kualitas yang baik. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi merupakan hal yang paling penting untuk meningkatkan hidup sehat. Dengan mengkonsumsi berbagai makanan, tubuh akan memperoleh nutrisi yang lengkap (Arisman, 2007). 6

Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan status gizi lansia. Gizi merupakan komponen atau suatu zat yang sangat dibutuhkan bagi usia lanjut untuk mempertahankan metabolisme tubuh yang sehat (Darmojo dkk, 2010). Kurangnya pengetahuan tentang gizi serta bagaimana memodifikasi dalam pengolahan yang baik dapat mempengaruhi status gizi lansia. Selain itu faktor penyakit kronis lansia, kondisi psikologis, masalah pola makan, serta masalah ekonomi dapat mempengaruhi status gizi lansia. Secara fisiologis,pertambahan usia akan menurunkan kemampuan metabolisme basal tubuh atau biasa dikenal dengan basal metabolisme rate (BMR) (Maryam, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mayoritas responden berstatus gizi kurus di mungkinkan karena, penurunan fungsi, baik fungsi fisiologis, aspek psikososial, akibat penuaan, dan tingkat ekonomi di antaranya sebagian responden berstatus gizi kurus yang di tandai dengan penurunan berat badan pada saat posyandu setiap bulan. Salah satu penyebab status gizi yang dialami lansia pada umumnya diakibatkan karena faktor penuaan. Hal yang mendukung status gizi gemuk dimungkinkan karena berpenghasilan tinggi dan berada pada posisi ekonomi tingkat atas (Darmojo dkk, 2010). Masalah ekonomi merupakan masalah yang sangat di takuti masyarakat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk, kemajuan teknolgi dan pekerjaan (Kluytman, 2006). Tingkat ekonomi yang terbatas akan berpengaruh pada penyediaan menu konsumsi harian, sehingga keluarga akan berprinsip yang penting bisa makan untuk melanjutkan hidup daripada memenuhi kebutuhan gizi (Darmojo, 2010). Tingkat ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Pendapatan keluarga yang rendah sebagai salah satu determinan ekonomi keluarga merupakan penyebab gizi kurus dan merupakan suatu keadaan yang dapat melukiskan suatu keadaan kurangnya pendapatan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat tinggal (Suhardjo, 2008 ). Pendapatan keluarga yang rendah sebagai salah satu determinan ekonomi keluarga merupakan penyebab gizi kurus dan merupakan suatu keadaan yang dapat melukiskan suatu keadaan kurangnya pendapatan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat tinggal (Suhardjo, 2008 ). Berdasarkan hasil penelitian banyak lansia mayoritas lansia berada pada tingkat ekonomi bawah dimungkinkan karena faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Sebagian 7

besar responden mengharapkan penghasilan dari anak-anak atau keluarga terdekat responden. Salah satu penyebab terjadinya kemerosotan penghasilan dimungkinkan karena mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan swasta yang di usia tua tidak ada tunjangan dalam urusan rumah tangga. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan tergantung dari besar kecilnya pendapatan keluarga merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas menentukan makanan yang dikonsumsi. Keluarga yang dengan berpenghasilan rendah biasanya sebagian besar pendapatan untuk membeli makanan saja dimana pnghasilan yang tidak tetap dan relatif kurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok diantaranya bahan makanan (Noorkasiani dan Tamher, 2009). Dari hasil penelitian yang dilakukan Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Pada Tanggal 9 dan 12 Juli 2015 dari 55 Lansia, sesuai tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpenghasilan rendah atau tergolong ekonomi tingkat bawah dan mengalami status gizi kurang/kurus. Sedangkan hasil uji statistik spearman rank yang di hitung dengan spss versi 16 di dapatkan nilai signifikansi 0.018 < 0.05 yang berarti HO di terima, yang artinya tidak ada Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Status Gizi Pada Lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. (Kluytman, 2006) Tingginya pendapatan yang tidak dibarengi dengan pengetahuan gizi yang cukup, akan mendorong seseorang bersifat konsumtif. Menurut peneliti hal tersebut dapat disebabkan oleh perubahan fungsi tubuh, perubahan kondisi fisik, perubahan aspek psikososial, perubahan, perubahan fisiologis akibat penuaan, perubahan saluran pencernaan, perubahan sistem kardiovaskuler, perubahan sistem pernapasan, perubahan sistem endokrin dan juga status gizi pada lansia dipengaruhi oleh tingkat penghasilan yang mengakibatkan kurangnya ketersediaan bahan makanan pada rumah tangga yang dimungkinkan karena faktor kerjaan dan usia. Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa lansia tergolong status gizi kurang yang mengakibat badan kurus. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga. Selain itu tingkat pendapatan menentukan pola makan seseorang. Keluarga dengan penghasilan yang terbatas kemungkinan besar di akan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya terutama untuk memenuhi 8

kebuthan zat gizi dalam tubuhnya. Sebaliknya semakin banyak mempunyai uang maka semakin baik makanan yang diperoleh. pengahsilan yang rendah Kesimpulan tingkat ekonomi bawah sebanyak 31 responden (56%), tingkat ekonomi menengah sebanyak 13 responden (24%), dan tingkat ekonomi atas sebanyak 11 responden (20%) Status gizi kurus sebanyak 35responden (63%), status gizi normal sebanyak 18 responden (33%), dan responden 2(4%) mengatakan gemuk. Terdapat hubungan tingkat ekonomi dengan status gizi pada lansia di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Saran 1. Bagi Lansia Hendaknya lansia dapat memahami perubahan perubahan yang terjadi dalam dirinya, termasuk perubahan fungsi tubuh, perubahan kondisi fisik, perubahan aspek psikososial, perubahan fisiologis akibat penuaan, perubahan saluran pencernaan. 2. Bagi Keluarga Lansia Hendaknya keluarga dapat memperhatikan lansia dalam memenuhi kebutuhan lansia khususnya penghasilan 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan institusi pendididkan mampu menyalurkan hasil penelitian ini bagi peserta didiknya agar berguna dan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat luas 4. Bagi Institusi Kesehatan Diharapkan bagi petugas kesehatan terutama bidan dan dokter agar dapat memantau status gizi lansia melalui program penyuluhan dan pemamtauan berat badan lansia setiap bulan. 5. Bagi Posyandu Lansia Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma. Diharapkan bagi anggota posyandu lansia Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma aktif dalam pemantauan status gizi setiap bulan yang dilakukan melalui pengukuran tinggi badan dan pengukuran berat badan. 6. Bagi Peneliti Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan harapan untuk mengkaji atau melihat faktor faktor lain yang dapat menyebabkan status gizi lansia. 9

Daftar Pustaka Arisman, MB. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit buku kedokteran. EGC. Darmojo, Boedhi., Martono, Hadi.,dkk., 2010, Buku Ajar Geriatri. Edisi ke 4, Balai Penerbit FKUI: Jakarta Dinas Kesehatan Kota Kediri. 2015. Status Gizi Lansia di Kota Kediri Maryam, Siti. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Trans Info Medika Murwani A dkk, 2010 GERONTIK: konsep dasar dan asuhan keperawatan home care dan komonitas. Fitramaya. Noorkasiani dan Tamher, S. 2009. Kesehatan lanjut Usia dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Suhardjo. 2008. Perencanaa pangan dan gizi. Jakarta: Bumi Aksara Kluytman, F. 2006. Perilaku manusia : pengantar singkat tentang psikologi. Penerjemah Samsunuwiyati, Lieke Indieningsih Kartono. PT Refika Aditama: Bandung 10