IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DI PUSKESMAS KULON PROGO. Oleh: Drg. Hunik Rimawati, M.Kes.

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KRITERIA/SUBKRITERIA INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KESESUAIAN BOBOT

FAKTOR. Wewenang Penyeliaan & Manajerial. Sifat Hubungan

BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2007 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENERAPAN PPK-BLUD DALAM PERSPEKTIF PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BUPATI KULON PROGO,

IV. BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan SKPD 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Evaluasi Kinerja SKPD Triwulan III Tahun Joglo Rumah Dinas Bupati Kulon Progo Kamis, 17 November 2016

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PRO GO KEPUTUSANBUPATIKULONPROGO NOMOR Z / A / 2.16 TENTANG

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

EVALUASI KINERJA OPD TRIWULAN I TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

KONSEP PEMBENTUKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan. 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. dalam Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2012 tentang

"'I ~i~\l; ~t~ BPK menemukan adanya kelemahan sistem pengendalian intern dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu:

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. yang bersih (good governance) bebas dari KKN sehingga hasil pelayanan dari

BAB VII PENUTUP. Kabupaten Solok Selatan diketahui berdasarkan komponen input :

Nomor Sekret : 03/01/2013. Tanggal Ditetapkan Waktu Pelaksanaan. : 15 Maret 2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SEKRETARIAT DAERAH SURAT EDARAN NOMOR : 900 / 925 / V/KEU TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok. pemerintahan daerah, diubah menjadi Undang-Undang (UU) No.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI PONTIANAK, NOMOR 19 TAHUN 2013 DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Republik Indonesia Nomor 1820);

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

F. Pertanggungjawaban Fungsional

RANCANGAN AKUNTANSI BLUD

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

1. Meningkatkan kualitas perencanaan pengelolaan keuangan daerah

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 222 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. bagian keuangan kota Medan terdiri dari 5 sub bagian yaitu : anggaran,

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

Banjar,... Nomor :.. Kepada Lampiran :.. Yth... Perihal : Pengembalian Tanda Bukti.. di

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

SD SLTP SLTA SARJANA / DIPLOMA TOTAL L P L P L P L P L P 1 TEMON

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

Siklus Anggaran Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Akuntansi. tedi last 09/17

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI PATI, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Peta Potensi Korupsi Dana Kapitasi Program JKN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2016 TENT ANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan

Transkripsi:

IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DI PUSKESMAS KULON PROGO Oleh: Drg. Hunik Rimawati, M.Kes. A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, tuntutan masyarakat terhadap layanan publik yang bermutu sudah tidak dapat ditawar lagi. Pemerintah Daerah harus mampu menyediakan pelayanan yang bermutu yang sesuai dengan harapan masyarakat. Jika hal ini dapat terpenuhi, niscaya kepercayaan publik terhadap Pemerintah Daerah akan meningkat, karena mereka merasa puas dapat mengakses pelayanan yang mereka butuhkan. Selama ini stigma yang timbul di masyarakat terhadap pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah adalah kurang mampu bersaing dengan swasta, kurang transparan, tatakelola kurang baik, pendanaan terbatas, sumber daya manusia kurang memadai dan disiplin rendah. Untuk dapat memenuhi tuntutan masyarakat dalam pelayanan publik diperlukan strategi untuk perbaikan sektor pelayanan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerindah Daerah antara lain perlu adanya standar pelayanan agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang sama, perlu adanya efisiensi dan efektifitas pada sisi manajemen, perlunya pembenahan tata kelola, adanya proses transparansi, dan yang tidak kalah penting adalah perlu adanya reformasi birokrasi. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, tentu bukan hal yang mustahil publik akan terwujud terhadap pelayanan yang diberikan. kepuasan Salah satu strategi untuk dapat melayani publik dengan baik adalah bagaimana menjadikan perangkat daerah yang secara operasional memberikan layanan kepada masyarakat diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangannya. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar mengapa perlu diberikan status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Badan Layanan Umum Daerah merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang ber fungsi menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama diwilayahnya dan merupakan lembaga yang padat kepentingan, padat karya dan padat modal, harus didorong menjadi PPK-BLUD agar terjadi peningkatan pelayanan kepada masyarakat, apalagi sejak diterapkannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014 seluruh lembaga pelayanan kesehatan di Indonesia mengalami perubahan mulai dari tarif biaya pelayanan, alur pasien, sistem rujukan, budaya kerja, waktu tunggu sampai kepuasan pasien. B. Perjalanan panjang proses menuju PPK-BLUD Puskesmas di Kulon Progo Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kulon Progo mengadakan kerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan Propinsi (BPKP) DIY untuk melakukan sosialisasi BLUD kepada pejabat struktural di Dinkes (Ka Dinkes, Sekretaris, Ka.Bid, Ka.Sie dan Ka.Pusk) Tahun 2011, dilakukan Pendampingan kepada 4 Puskesmas Ranap (Temon I, Sentolo I, Galur II,dan Girimulyo II) untuk menyusun dokumen BLUD oleh BPKP Tahun 2012, empat Pusk Ranap diajukan ke Tim Kabupaten untuk dilakukan verifikasi dan lolos semua, 4 Pusk dapat SK BLUD bertahap dari Bupati, walau sudah lolos, empat Puskesmas tersebut belum menerapkan PPK-BLUD, Dinkes masih agak gamang,karena jadi ada 2 mekanisme pengelolaan keuangan. Tahun 2012, Karena anggaran minim, Dinkes membentuk Tim BLUD dan melakukan pendampingan mandiri kepada 5 Pusk untuk menyusun dokumen ( Wates, Nanggulan, Pengasih I, Panjatan I dan Galur I) dg sekali2 konsultasi ke BPKP Tahun 2013 semester I, dilakukan verifikasi oleh tim Kabupaten kpd 5 Pusk, hanya 2 yg lolos dengan kelemahan ada di pengelolaan keuangan, disamping itu Tim juga menyiapkan 12 Pusk tersisa untuk menyusun dokumen sambil meminta bantuan DPPKA dan RSUD, untuk memberi penjelasan kepada tim BLUD Pusk terutama tentang laporan keuangan yang dari hasil verifikasi paling lemah Tahun 2013 semester II, Smst II diajukan 12 Pusk +3 Pusk (Remidi), November 2013 dilakukan Verifikasi oleh Tim Kabupaten dan semuanya dinyatakan lolos,dengan terbitnya SK BLUD Bertahap; No: 575 th 2013 tgl 24 Des 2013,berlaku mulai 1 Januari 2014

C. Setelah terbit Surat Keputusan tersebut, Tim BLUD Dinkes melakukan langkahlangkah sbb: 1. Mengidentifikasi Regulasi yang dibutuhkan dan melakukan skala prioritas 2. Menyusun draft Peraturan Bupati, SK Bupati, SK Kadinkes sesuai kebutuhan 3. Melakukan bimbingan teknis kepada puskesmas 4. Meningkatkan komunikasi dengan lintas sektor (bagian Hukum, Organisasi, DPPKA, Keuangan, Bappeda) 5. Sosialisasi tentang BLUD ke semua seksi dan bidang di dinas Kesehatan 6. Konsultasi dengan BPKP 7. Mengadakan Pelatihan tentang SAK D. Regulasi yang sudah berhasil disusun adalah : 1. Perbup no 82/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan BLUD Puskesmas 2. Perbup no 83 /2013 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan BLUD Puskesmas 3. Perbup no 84/2013 tentang Tarif pelayanan pada BLUD Puskesmas 4. Perbup no 56,2014 tentang Pedoman pengadaan, pengangkatan, penggajian dan pemberhentian pegawai non PNS pada BLUD UPTD Puskesmas Kabupaten Kulon Progo 5. SK Bupati N0 286 th 2014 tentang pejabat pengelola BLUD 6. SK Bupati No 295 th 2014 tentang Anggaran belanja operasional 7. SK Kadinkes 188.4/3624 th 2014 tentang Pejabat teknis BLUD 8. SK Kadinkes... E. Implementasi di Puskesmas Sejak 1 Januari 2014 seiring dengan mulai diberlakukannya sistem jaminan kesehatan Nasional seluluh puskesmas di Kulon Progo mulai menerapkan PPK BLUD, namun karena saat SK terbit untuk RKA tahun 2014 sudah ditetapkan dengan pendapatan seluruh puskesmas masih memakai angka 9 M, belum memprediksi naiknya pendapatan puskesmas dengan besaran kapitasi yang baru, maka diperlukan penyesuaian antara PPK BLUD dan APBD Masa Transisi dengan: sebelum Agustus 2014 kita memakai 9 M, smt II pakai angka 26, M

Mekanisme Keuangan BLUD: a. Pembuatan POA--RBA b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran c. SK UP dari Dinas Kesehatan d. Mekanisme UP e. Membuat SPP, SPM UP f. Pencairan dana dari Kas BLUD di bend Penerima, dimasukkan rek giro bend Pengeluaran g. Pencairan UP dari rek giro bend Pengeluaran utk belanja h. Mekanisme GU, diverifikasi Din Kes i. Membuat SPP SPM GU Laporan Keuangan: a. Bulanan : - Lap Bendahara Penerima - Lap Bendahara Pengeluaran b. Triwulan : - SAK : LO, LAK - Perbup 83 Tahun 2013: Lap Pendapatan, Pengeluaran Biaya, SPTJ c. Semester : - Lap Triwulan - Lap Keu yg berisi On face Lap Keu dan CALK d. Tahunan: - Lap Keu yg berisi On face Lap Keu dan CALK Versi SAK dan SAP Laporan Bendahara Penerima: a. BKU b. Perincian per Obyek c. Rekapitulasi penerimaan harian d. SPJ Fungsional e. Buku Pembantu Simpanan Bank f. Buku STS dan Tanda Bukti Setor Laporan Bendahara Pengeluaran : a. BKU b. Buku Pajak c. SPJ Fungsional d. Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per Obyek e. Simpanan Bank f. Register Kas

F. Evaluasi Untuk pelaksanaan evaluasi penerapan BLUD di Puskesmas dan di Rumah Sakit, Bupati membentuk Tim Evaluasi BLUD yang melaksanakan tugasnya setiap tahun sekali. Tim Evaluasi BLUD ini telah menyusun indikator2 evaluasi yang terdiri dari 3 aspek penilaian, yaitu : a. Aspek Peningkatan Kinerja Keuangan, b. Aspek Peningkatan Kualitas Pelayanan c. Aspek Peningkatan Kinerja Manfaat Pada evaluasi tahun I, nilai rata2 terendah ada di aspek peningkatan Kinerja Keuangan, hal ini bisa dimaklumi karena pada awal tahun pertama Puskesmas belum dilatih sistem akutansi Keuangan jadi laporan keuangan di tahun I baru memakai SAP, padahal di PPK BLUD disamping membuat laporan SAP juga diwajibkan membuat laporan SAK, pelatihan SAK baru dilakukan di bulan November 2014,dan ditahun I, semua Puskesmas belum mempunyai tenaga akuntan sehingga pengelola laporan keuangan masih mengoptimalkan SDM yang ada, baru pada tahun 2015 ada beberapa Puskesmas yang mengusulkan rekruitmen tenaga BLUD untuk akuntan. Pada evaluasi tahun ke II PPK-BLUD puskesmas hasil penilaian, Tim Penilai memberikan rekomendasi sebagai berikut : No. PPK BLUD Nilai Hasil Penilaian dan Evaluasi 1. Puskesmas Sentolo I 89,22 Memuaskan 2. Puskesmas Girimulyo II 80,42 Memuaskan 3. Puskesmas Galur II 90,22 Memuaskan 4. Puskesmas Temon I 87,08 Memuaskan 5. Puskesmas Wates 81,42 Memuaskan 6. Puskesmas Sentolo II 84,06 Memuaskan 7. Puskesmas Samigaluh I 90,91 Memuaskan 8. Puskesmas Samigaluh II 87,31 Memuaskan 9. Puskesmas Kalibawang 86,82 Memuaskan 10. Puskesmas Nanggulan 84,70 Memuaskan 11. Puskesmas Girimulyo I 85,28 Memuaskan 12. Puskesmas Kokap I 83,50 Memuaskan

No. PPK BLUD Nilai Hasil Penilaian dan Evaluasi 13. Puskesmas Kokap II 83,62 Memuaskan 14. Puskesmas Pengasih I 85,40 Memuaskan 15. Puskesmas Pengasih II 87,75 Memuaskan 16. Puskesmas Lendah I 86,50 Memuaskan 17. Puskesmas Lendah II 86,79 Memuaskan 18. Puskesmas Galur I 86,07 Memuaskan 19. Puskesmas Panjatan I 89,97 Memuaskan 20. Puskesmas Panjatan II 92,37 Memuaskan 21. Puskesmas Temon II 84,85 Memuaskan G. KESIMPULAN Setelah menerapkan pola keuangan BLUD dirasakan ada peningkatan kinerja di puskesmas,baik kinerja pelayanan, kinerja manfaat maupun kinerja keuangan, walau untuk awal penerapan ditemukan beberapa kendala diataranya: Keterbatasan APBD Operasional Dinkes,Keterbatasan SDM terkait kemampuan APBD untuk Belanja Pegawai > 68% terkendala persetujuan formasi /rekruitmen, Belum semua kepala Pusk dan stafnya faham pentingnya penerapan BLUD, namun semua ada solusinya yaitu Memanfaatkan setiap moment untuk melakukan sosialisasi BLUD ke semua Puskesmas, Optimalkan SDM yang ada untuk implementasikan BLUD dan Selalu melakukan monitoring dan evaluasi dan Alhamdulillah pada tahun ke dua penerapan pola keuangan BLUD di Puskesmas sudah ada peningkatan kinerja, ada beberapa revisi regulasi agar penerapan BLUD di Puskesmas semakin baik, dengan dukungan berbagai pihak dan usaha keras smoga ditahun 2017 kita akan bisa menghantarkan Puskesmas menjadi BLUD Penuh.