Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan. 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan.

Transkripsi

1

2 Gubernur tentang Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Daerah Tahun Anggaran Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebag ai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 8. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 9. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok -pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Keputusan Gubernur Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN ANGGARAN BAB I KETENTUAN UMUM

3 Pasal 1 Dalam peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 3. Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah yang selanjutnya disingkat KPKD adalah Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah suatu Rencana Keuangan Tahunan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah. 6. Pengeluaran Daerah adalah semua pengeluaran Kas Daerah dalam periode tahun anggaran tertentu. 7. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP. 8. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. 9. Surat Perintah Membayar Giro yang selanjutnya disingkat SPMG adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat KPKD sesuai dengan kewenangannya. 10. Surat Pertanggungjawaban yang selanjutnya disingkat SPJ adalah dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan untuk penggunaan beban sementara oleh Bendahara Pengeluaran. 11. Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 12. Entitas Akuntansi adalah unit pelaksana penyelenggara akuntansi dan penyusunan laporan Keuangan Daerah. BAB II PENATAUSAHAAN

4 Pasal 2 (1) Untuk penyelenggaraan program dan kegiatan masing -masing SKPD, Biro Keuangan menerbitkan SPD per program. (2) SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan format SPD tahun lalu. (3) Penerbitan SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kebutuhan semester, triwulan dan kebutuhan satu tahunan berdasarkan anggaran kas dengan format lama PPK. Pasal 3 Pengajuan SPP oleh masing-masing SKPD harus melampirkan SPD yang telah divalidasi dan melampirkan bukti -bukti dokumen pendukungnya dengan menggunakan SPP format lama (bend 1, 2, 3, 4, 5, dan 6). Pasal 4 Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah dalam memproses SPP-SKPD untuk penerbitan SPM Giro dan Giro pada SPM. Pasal 5 (1) Penyampaian SPJ oleh masing-masing SKPD disampaikan ke Biro Keuangan sesuai dengan keten tuan yang berlaku, dan masih menggunakan for mat SPJ/pengesahan yang lama. (2) Biro Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya melakukan verifikasi atas SPJ pelaksanaan program dan kegiatan yang diajukan oleh setiap SKPD untuk menetapkan saldo sisa dana. BAB III PELAPORAN DAN PENGAKUNTANSIAN Pasal 6 (1) Pelaporan dan pengakuntansian dilaksanakan oleh Bagian Akuntansi dan Perhitungan Biro Keuangan. (2) Sistem dam prosedur akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan.

5 BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 januari 2008 Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Januari 2008