ANALISIS LAYANAN VOIP PADA JARINGAN MANET DENGAN CODEC YANG BERBEDA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

ANALISA KINERJA MANET (Mobile Ad Hoc Network) PADA LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN RESOLUSI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN I-1

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN ULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. LANDASAN TEORI

Analisis Perbandingan Performasi Protokol Routing AODV Dan DSR Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET)

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB I PENDAHULUAN I 1

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan semakin luasnya jangkaun internet hingga ke pelosok-pelosok pedesaan.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Tahapan NDLC

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

7.1 Karakterisasi Trafik IP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

PERBANDINGAN KUALITAS LAYANAN (QoS) VoIP PADA IPv4 DENGAN IPv6 MENGGUNAKAN ENCODING G.711 DAN G.722

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)

Analisis Perbandingan Performa Protokol Routing OSPF, IGRP dan EIGRP pada Topologi Mesh dan Tree

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV

ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

PENGARUH CODEC TERHADAP UNJUK KERJA VOIP PADA JARINGAN LOKAL UNSOED

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

TUGAS AKHIR. ANALISIS PACKET DELAY VoIP (Voice over Internet Protocol ) PADA JARINGAN AD-HOC WIRELESS LAN ( IEEE )

BAB 3 ANALISIS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL)

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad

BAB III PERENCANAAN SISTEM

Transkripsi:

ANALISIS LAYANAN VOIP PADA JARINGAN MANET DENGAN CODEC YANG BERBEDA Randa Oktavada Zein 1, I G.A.K. Diafari Djuni H. 2, Pande Ketut Sudiarta 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email :randa.zein14@gmail.com 1, igakdiafari@ee.unud.ac.id 2, sudiarta@unud.ac.id 3 Abstrak Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan layanan bersifat real-time, parameter yang dapat mempengaruhi kulitas layanan seperti delay, jitter dan packet loss. Dalam proses pengkodean sinyal analog menjadi sinyal digital menyebabkan terjadiya delay pada VoIP. Sistem pengcodean ini disebut codec, setiap codec memiliki bitrate yang berbeda pengkodeannya. Pada penelitian ini menggunakan codec G.711, G729 dan codec G.723.1 sebagai perbandingan untuk mengetahui qulity of service (QoS) VoIP jika diterapkan pada jaringan MANET. Dengan penambahan aplikasi Hypertext Transfer Protovol (HTTP) untuk mendapatkan parameter QoS VoIP dari codec G.711, G.729 dan G.723.1. Hasil yang didapat pada codec G.723.1 lebih baik jika dibandingkan dengan codec g.711 dan G.729 dilihat dari nilai dari parameter QoS seperti delay, jitter dan packet loss. Sesuai standar ITU-T G114 dimana perhitunan teoritis parameter dari codec G.723.1 didapat hasil terendah 7,68 kbps. Kata Kunci : MANET, VoIP, HTTP, AODV, Abstrack Voice Over Internet Protocol (VoIP) is a real-time service, the parameters that can affect the quality of their services such as delay, jitter and packet loss. In the process of encoding analog signal into a digital signal delay caused terjadiya on VoIP. Pengcodean system is called a codec, each codec has a different bitrate encoded. In this research, using the codec G.711, G729 and G.723.1 codec as a comparison to determine qulity of service (QoS) of VoIP when applied to a MANET network. With the addition of application Protovol Hypertext Transfer (HTTP) to get VoIP QoS parameters of the codec G.711, G.729 and G.723.1. The results obtained in the G.723.1 codec is better than the G.711 and G.729 codecs seen from the value of the QoS parameters such as delay, jitter and packet loss. According to the standard ITU-T G114 where the intentional theoretical parameters of the codec G.723.1 obtained the lowest yield of 7.68 kbps. Keywords : MANET, VoIP, HTTP, AODV, 1. PENDAHULUAN Teknologi komunikasi dan jaringan komputer saat ini perkembangannya sangat pesat, perkembangan ini mengarah ke aplikasi yang bersifat realtime berbasiskan internet, seperti Telephone Internet atau lebih dikenal dengan VoIP (Voice over Internet Protocol). Voice over Internet Protocol merupakan teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. merupakan teknologi dari VoIP yang dapat merubah sinyal suara analog menjadi sinyal suara digital. VoIP sendiri dapat digunakan pada berbagai jaringan, jaringan dengan infrastruktur maupun tanpa infrastruktur, seperti Mobile Ad Hoc Network (MANET) [1]. MANET (Mobile Ad Hoc Network) merupakan salah satu teknologi jaringan nirkabel, yang terdiri dari node yang bergerak (mobile) yang dibangun tanpa infrastruktur. Node node ini dapat saling berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya jika berada pada jangkaunnya. Jika node yang dituju diluar jangkauan maka diperlukan node lainnya sebagai penghubung, karena MANET merupakan jaringan ad-hoc nirkabel dengan multi-hop Dalam Penelitian ini, akan menganalisa pengaruh dari codec pada layanan komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) pada routing protokol AODV dijaringan MANET dengan Menggunakan G.711, G.729, dan G.723.1 dan pengaruh layanan komunikasi Voice Randa Oktavada Zein, I G.A.K. Diafari Djuni H., Pande Ketut Sudiarta 1

Over Internet Protocol (VoIP) jika terjadi penambahan layanan aplikasi Hypertext Transfer Protocol (HTTP). 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Mobile Ad-hoc Network (MANET) Mobile Ad-hoc Network (MANET) merupakan sekumpulan dari node yang terhubung satu sama lain yang dapat bergerak bebas dengan secara acak. Sehingga perubahan topologi pada jaringan manet tidak dapat diprediksi dikarenakan topologinya selalu berubah secara cepat [2]. 2.2 VoIP VoIP merupakan teknologi yang menggunakan media internet untuk melakukan komunikasi dari suatu tempat ke tempat yang lain setelah suara sinyal analog dirubah menjadi sinyal digital, dengan codec sinyal digital tersbut dirubah menjadi paket data yang akan dikirim ke tujuan melalui jaringan IP. [3]. 2.3 Perhitungan Teoritis Kebutuhan Bandwidth Perhitungan teoritis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan bandwidth codec G.711, codec G.729 dan codec G.723.1 Kebutuhan bandwidth masing-masing codec dapat dicari dengan menggunakan persamaan (1) [4]. voice packet size = (Header layer 2 MLPPP atau FRF.12 header) + (IP/UDP/RTP) + (voice payload) voice packets per second (pps) = codec bit rate / voice payload size bandwidth = voice packet size * pps.. (1) 2.4 G.711, G.729 dan G723.1 1. G.711 dalam pengiriman suara merupakan standar internasional untuk kompresi audio dengan menggunakan teknik PCM, G.711 sendiri memiliki bitrate 64 kbps yang merupakan standar dari transmisi untuk satu kanal telepon digital. 2. G.729A menggunakan algoritma CS-CELP menjadikan codec G.729A memiliki kualitas yang baik dengan menghasilkan kompresi sebesar 8kbps. 3. G.723.1 merupakan jenis pengkodean suara yang direkomendasikan pada terminal multimedia dengan bitrate rendah [4]. 2.5 Quality of Service VoIP Terdapat beberapa parameter yang dapat mempengaruhi Quality of Service (QoS) layanan suara pada jaringan VoIP. Parameter QoS tersebut yakni delay, jitter, packet loss dan throughput. QoS (Quality of Service) sendiri merupakan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik. [5]. 2.5.1 Delay Waktu tunda yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan deisbut delay (latency), Kualitas suara dari VoIP dipengaruhi oleh delay, berikut merupakan standar dari nilai delay seperti ditunjukan pada Tabel 1 [5]. Tabel 1. Standar end-to-end delay (ms) Delay (ms) Kategori Keterangan 0 150 Baik Dapat diterima 150 250 Sedang Masih dapat diterima >300 Buruk Tidak dapat diterima 2.5.2 Packet Loss Packet loss merupakan Jumlah paket yang hilang karena terjadinya penumpukan data pada saat beban puncak yang menyebabkan kemacetan pada transmisi paket, akibat menumpuknya trafik yang harus dilayani. Pada Tabel 2 merupakan standar dari packet loss [5]. Tabel 2. Packet loss Packet Loss (%) Kategori 0 1 Baik 1 5 Sedang >10 Buruk 2.5.3 Jitter Variasi delay yang disebabkan terjadinya selisih waktu antara kedatangan paket yang diterima disebut jitter. Pada table 3 dapat dilihat merupakan standar jitter [5]. Tabel 3. Standar Jitter Jitter Kategori 0 20 Bak 20 50 Sedang >50 Buruk 3. METODOLOGI PENELITIAN Randa Oktavada Zein, I G.A.K. Diafari Djuni H., Pande Ketut Sudiarta 2

Dapat dilihat pada Tabel 4 merupakan parameter dari simulasi layanan VoIP pada jaringan MANET. Tabel 4. Parameter simulasi Parameter Keterangan WLAN Physical IEEE 802.11b Characteristic Gain 2 dbi Frekuensi Band 2,4 GHz Data Rate 11 Mbps Transmit Power 0,04 W Simulator OPNET modeler 14.5 Routing Protocols AODV Scenario Size 2500m x 2500m Simulation Time 10 Minutes G.711, G.729 dan G.723.1 Number of node 20 Traffic type VoIP dan HTTP Gambar 1. Pemodelan topologi 3.2 Diagram Alir Gambar diagram alir simulasi yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 2. Mulai 3.1 Tahapan Penelitian Dalam simulasi ini terdapat 2 skenario yang digunakan. Untuk mengetahui parameter quality of service VoIP digunakan codec G.711, G.729 dan codec G.723.1 dapat dilihat pada skenario I. Masing-masing codec yang disimulasikan pada jaringan MANET dengan menggunakan routing protokol AODV sehingga dapat diketahui kualitasnya yang terbaik dari ketiga codec ini. Pada Gambar 1 dapat dilihat pemodelan dari tipologi pada scenario 1. Pada simulasi I ini menggunakan jumlah node 20 yang saling terhubung VoIP. Setiap node melakukan panggilan VoIP. Terdapat 3 codec yang digunakan, yaitu codec G.711, G.29 dan G.723.1. Dengan menggunakan Adhoc On Demand Distance Vector (AODV) sebagai routing protocol. Sedangkan pada skenario II terdapat penambahan aplikasi layanan yaitu HTTP dengan codec seperti skenario I. Input parameter simulasi Jumlah node : 20 Aplikasi layanan yang digunakan : VoIP dan HTTP Routing Protokol : AODV Mobile node Jenis : G.711 Hasil Parameter - Packet Loss - Delay - Jitter Ya Apakah jenis codec sudah sesuai? Analisa dan Pembahasan Selesai Gambar 2. Alur analisis tidak Pergantian Jenis G729 or G.723.1 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Perhitungan Teoritis G.711, G.729 dan G.723.1 Hasil dari perhitungan teroitis pada codec G.711 menggunakan persamaan (1) Voice Packet Size (bytes) = (MP header of 6 bytes) + (compressed IP/UDP/RTP header of 2 bytes) + (voice payload of 160 bytes) = 168 Randa Oktavada Zein, I G.A.K. Diafari Djuni H., Pande Ketut Sudiarta 3

bytes Voice packet size (bits) = (168 bytes) 8 bits per byte = 1344 bits Voice Packet Per Second (PPS) = (64 kbps) / (1280 bits) = 50 PPS Bandwidth per call = (1344 bits) x 50 PPS = 67200= 67,2 kbps Untuk hasil perhitungan codec G.729A dan G.723.1 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kebutuhan Data rate masing-masing codec Jenis Data rate G.711 67,2 Kbps G.729 11,2 kbps G.723.1 7,68 Kbps 4.2 Hasil simulasi 4.2.1 Skenario 1 Pada Layanan VoIP Pada simulasi skenario I ini menggunakan jumlah node yaitu 20 node yang berkomunikasi VoIP dengan menggunakan 3 jenis codec yang berbeda. 4.2.1.1 End-to-end delay delay dengan jumlah node 20 saling terhubung layanan aplikasi VoIP dengan codec G.711, G.729 dan G.723.1. Pada Tabel 6 hasil end to end delay. Tabel 6. end-to-end delay Packet end to end delay/milisecond G.711 100 G.729 77 G.723.1 72 Jika dibandingkan nilai end-to-end delay untuk codec G.711, codec G.729 dan codec G.723.1, maka codec G.723.1 memiliki nilai end-to-end delay yang lebih kecil untuk dibandingkan codec G.711 dan codec G.729. Hal ini terjadi karena kebutuhan data rate untuk codec G.723.1 lebih kecil yaitu hanya 7,68 kbps dibandingkan codec G.729 yang memiliki 11,2 kbps dan G.711 yang memiliki kebutuhan bitrate 67,2 kbps. 4.2.1.2 Voice jitter jitter antara codec G.711, G.729 dan G.723.1 dengan jumlah node 20 saling terhubung layanan aplikasi VoIP. Pada Tabel 7 hasil jitter. Tabel 7. Jitter Jitter G.711-1,42 x10-5 G.729 7.12 x 10-6 G.723.1-0.01 x 10-4 Jika dibandingkan nilai jitter untuk codec G.711, G.729 dan G.723.1 maka codec G.723.1 memiliki nilai jitter yang kecil. hal ini terjadi kerena codec G.723.1 memiliki data rate lebih kecil yaitu 7,68 kbps dibandingkan codec G.711 yang memiliki 67,2 kbps dan G.729 yang memiliki data rate 11,2 kbps. G.711, G.729 dan G.723.1 memiliki nilai jitternya masih dibawah 50 ms standar ITU-T. Hasil dari jitter setiap codec memiliki nilai yang negatif, nilai negative pada jitter disebabkan adanya tumbukan pada jaringan yang menyebab jarak antara paket satu dengan yang lainnya menjadi tidak sama. Jika jarak paket lebih besar maka nilai jitter positif sedangkan jika jarak paket lebih kecil nilai jitter negatif 4.2.1.3 Pakcet Loss packet loss pada jumlah node 20 yang saling terhubung layanan aplikasi VoIP denagan codec G.711, G.729 dan G.723.1. Besarnya packet loss yang terjadi masih dalam batas standar ITU-T yaitu nilai packet loss yang ditoleransi 10%. Pada Tabel 8 hasil packet loss. Tabel 8. Packet Loss Packet Loss G.711 4,3% G.729 3% G.723.1 2,8% Jika dibandingkan nilai parameter packet loss untuk codec G.711, codec G.729 dan codec G.723.1 maka codec G.723.1 memiliki nilai packet loss yang lebih kecil dibandingkan codec G.711 dan codec G.729 hal ini terjadi karena codec G.723.1 memiliki data rate lebih kecil yaitu 7,68 kbps dibandingkan codec G.711 yang memiliki 67,2 kbps dan G.729 yang memiliki data rate 11,2 kbps. 4.2.2 Skenario 2 Pada Layanan VoIP Dan HTTP Randa Oktavada Zein, I G.A.K. Diafari Djuni H., Pande Ketut Sudiarta 4

4.2.2.1 End-to-end delay delay (latency) pada jumlah node 20 yang saling terhubung layanan VoIP dan HTTP sebagai layanan tambahan dengan codec G.711, G.729 dan G.723 dengan. Pada Gambar 3 perbandingan delay (latency). Gambar 4. Perbandingan jitter Gambar 3. End to end delay Nilai pada codec G.723.1 memiliki nilai yang baik jika dibandingkan nilai dari parameter delay pada codec G.711 dan G729. Hal ini terjadi karena kebutuhan data rate untuk codec G.723.1 lebih kecil yaitu hanya 7,68 kbps dibandingkan codec G.729 yang memiliki 11,2 kbps dan G.711 yang memiliki kebutuhan bitrate 67,2 kbps. 4.2.2.2 Voice jitter jitter antara codec G.711, G.729 dan G.723.1 dengan jumlah node 20 saling terhubung layanan aplikasi VoIP dan HTTP sebagai layanan tambahan. Pada Gambar 4 perbandingan jitter. Jika dibandingkan nilai parameter jitter untuk codec G.711,G.723.1 dan codec G.729, maka codec G.723.1 memiliki nilai jitter yang lebih kecil untuk dibandingkan codec G.711 dan codec G.729. Hal ini terjadi karena codec G.723.1 memiliki data rate lebih kecil yaitu 7,68 dibandingkan codec G.711 yang memiliki data rate 67,2 kbps dan G.729 yang memiliki datarate 11,2 kbps. Nilai jitter codec G.711, codec G729 dan codec G.723.1 masih tergolong baik karena nilai dibawah 50 ms standar ITU-T. Hasil dari jitter setiap codecnya terdapat nilai negatif, nilai negatif pada jitter disebabkan adanya tumbukan pada jaringan yang menyebabkan jarak antara paket satu dengan yang lainnya tidak sama. Jika jarak paket lebih besar maka nilai jitter positif sedangkan jika jarak paket lebih kecil nilai jitter negatif. 4.2.2.3 Pakcet Loss packet loss antara codec G.711, G.729 dan G.723.1 dengan jumlah node 20 saling terhubung layanan aplikasi VoIP dan HTTP sebagai layanan tambahan. Besarnya packet loss masih dalam batas standar ITU-T yaitu nilai packet loss yang ditoleransi 10%. Pada Gambar 5 perbandingan traffic sent dan pada Gambar 6 perbandingan traffic received dari dua gambar simulasi ini bisa dihitung untuk mendapatkan nilai dari packet loss. Randa Oktavada Zein, I G.A.K. Diafari Djuni H., Pande Ketut Sudiarta 5

dari ceodec yang lainny dalam pengiriman packet data pada jaringan MANET. 2. Untuk hasil simulasi codec G.711, G.729 dan G.723.1 yang saling terhubung VoIP dan HTTP sebagai layanan tambahan. Jika dilihat dari hasil nilai QoS. G723.1 memiliki nilai yang leih baik dalam pengiriman paket data pada jaringan MANET. Karena disebabkan kebutuhan data rate codec G.723.1 lebih kecil yaitu hanya 7,68 kbps dibandingakan codec G729 yang memiliki 11,2 kbps dan G.711 yang memiliki kebutuhan data rate 67,2 kbps. Gambar 5. Perbandingan trafic sent Gambar 6. Perbandingan trafic received Jika dibandingkan nilai parameter packet loss untuk codec G.711, G.729 dan G.723.1 maka codec G.723.1 memiliki nilai packet loss yang lebih kecil dibandingkan dengan codec yang lainnya, hal ini terjadi karena codec G.723.1 memiliki datarate lebih kecil yaitu 7,68 kbps dibandingkan codec G.711 yang memiliki datarate 67,2 kbps dan G.729 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Feri Kurniawan and Sri Wahjuni. 2010 Perbandingan Kualitas Layanan Wireless VoIP Pada G.711, G.723 dan G.729, Jurnal Ilmiah Komputer,14 (1): 22-28 [2] Fitri Amalia, Marzuki and Agustina. 2014. Analisis Perbandingan Kinerja Protokol Dynamic Source Routing dan Geographic Routing Protocol (GRP) Pada Mobile Ad hoc Network (MANET), Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 12 (1): 9-15 [3] Davidson J. 2000. Voice over IP Fundamentals. United States of America : Cisco Press [4] Cisco. 2005. Voice Over IP - Per Call Bandwidth Consumption.. Cisco Systems, Inc. [5] ITU-T G.114. 2003. One-way transmission time. France : International Telecommunication Union. 5. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dibahas maka didapat simpulan sebagai berikut: 1. Untuk hasil simulasi codec G.711, G.729 dan G.723.1 dengan jumlah node 20 saling terhubung layanan aplikasi VoIP. jika dilihat dari nilai QoS, codec G.723.1 memiliki nilai yang baik Randa Oktavada Zein, I G.A.K. Diafari Djuni H., Pande Ketut Sudiarta 6