Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

HARGANAS, MOMENTUM STRATEGIS MEMBANGUN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Irma Susanti, 2013

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM KB/KS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROV. SULTRA

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

M ISI V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV RENCANA STRATEGIS B K K B N N ILA I-N ILA I

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

Memadukan BBGRM dan Harganas Di Kulonprogo

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

Yang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu,

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

ANALISA PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PEMANFAATAN GRAND DESIGN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK DALAM PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA SE JAWA TENGAH

Konsep Keluarga Sejahterah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB). sejahtera. Sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan Rencana Kerja Tahun

POINTERS KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI PADA RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

I. PENDAHULUAN. tidak segera mendapatkan pemecahannya. Jumlah penduduk yang besar dapat. menimbulkan dampak terhadap kesejahteraan setiap keluarga.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

BAB 29 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

Tabel 1. Jumlah PPKBD dan Sub PPKBD Yang Melapor Bulan April SUB PPKBD NO KAB/KOTA Yang ada PPKBD

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Transkripsi:

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

KONDISI KEPENDUDUKAN SAAT INI

TREN JUMLAHPENDUDUK INDONESIA

Tren LPP KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA 1. JUMLAH PENDUDUK BESAR 1.600,00 1.400,00 1.200,00 1.000,00 1.480,40 1.266,80 998,1 1.330,40 800,00 600,00 400,00 276,2 325,6 237 2010 270,8 1999 2025 200,00 0,00 2,50 2,32 China India USA Indonesia 2,00 2,32 1,97 1,50 1,98 1,45 1,49 1,00 1,47 1.27 1,1 0,98 Est. LPP LPP Real 0,50 0,00 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2020 2020-2025 Est. LPP 2,32 1,98 1,47 1.27 1,14 1,1 0,98 LPP Real 2,32 1,97 1,45 1,49 5

Raksasa Demografi Jumlah (juta) 2010 2015 2020 2025 Penduduk 238,4 250,4 261,0 270,1 Perempuan usia subur 65,7 68,5 70,1 70,9 0-14 tahun 64,1 63,6 62,1 60,2 Usia kerja 160,2 170,8 180,3 187,2 Lansia, 65+ 14,1 16,0 18,5 22,7 Sumber: UN World Population Projection, 2002 Revision

2. STRUKTUR PENDUDUK TIDAK MENGUNTUNGKAN Population by Age and Sex, Indonesia Census 2000 2010 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 Ledakan Kelahiran (2000-2005) LANSIA TRIPLE BURDEN Age Group 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 Dapat di tekan kembali (2006-2010) REMAJA 10-14 5-9 0-4 BALITA DAN ANAK 20 15 10 5 0 5 10 15 20 Percentage Percentage Male Female 7

PERSEBARAN PENDUDUK 7% 7% 7% 8% 7% 7% 8% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 4% 4% 4% 5% 5% 5% 6% 69% 65% 64% 62% 60% 60% 58% 14% 16% 18% 19% 20% 20% 21% 1930 1961 1971 1980 1990 2000 2010 Sumatera Jawa & Madura Kalimantan Sulawesi Lainnya Konsentrasi penduduk tetap di Jawa, walaupun persentasenya menurun tetapi sangat lamban 8

KUALITAS PENDUDUK INDONESIA 1. MMR : 228/100.000 kelahiran hidup 2. IMR : 34 per 1.000 kelahiran hidup 3. 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah 4. HDI peringkat ke 108 dari 188 Negara (thn 2009) dan urutan ke 6 dari 10 Negara ASEAN 5. Angka Harapan Hidup Indonesia: 68/72 Tahun 6. Angka kemiskinan: 31,02 juta jiwa (13,3% dari total penduduk Indonesia) *BPS 2010 7. Indikator kesejahteraan sosial lainnya Indeks Pembangunan Gender: 66,38 % (thn 2008) Indeks Pemberdayaan Gender: 62,27% (thn 2008) 8. Angka pengangguran: 7,14% dari angkatan kerja 116,5 juta (BPS, Agustus 2010)

Pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XV dan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) V di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi tanggal 29 Juni 2008 Presiden menegaskan kembali tentang pentingnya pengendalian pertumbuhan penduduk melalui perwujudan keluarga kecil bahagia sejahtera agar terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan lingkungan.

SASARAN MDG s TIDAK AKAN MUNGKIN TERCAPAI, JIKA PERSOALAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA DIABAIKAN

Strategi Pemerintah dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan 1. Meringankan beban pengeluaran kaum miskin 2. Meningkatkan kemampuan kaum miskin (pembelajaran usaha)

KUANTITAS PENDUDUK 1. Atur kelahiran sesuai kemampuan individu & sosial 2. Distribusikan penduduk untuk ekonomi produktif 3. Dewasakan usia perkawinan KUALITAS PENDUDUK: 1. Pelaksanaan Wajib Belajar jadi 12 tahun (dgn UU) 2. Pendidikan kejuruan diperbanyak dp sekolah umum 3. Tanamkan jiwa interpreneur dp jiwa pejabat 4. Tanamkan PHBK & PHBS (kausatif dp symptomatik) 5. Tanamkan hidup hemat (nabung) dp konsumtif (boros) PEMBERDAYAAN PENDUDUK 1. Akses modal usaha dipermudah bagi usaha kecil 2. Bimbingan & latihan usaha ekonomi produktif 3. Sistem ekonomi koperasi (sosialis) bukan bisnis kapitalis.

PEMBERDAYAAN KELUARGA UPAYA UNTUK MENUMBUHKAN DAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN BAGI PENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN KETAHANAN KELUARGA Meningkatkan kesadaran dan kemampuan keluarga serta meningkatkan peran serta perempuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

KEBUTUHAN DASAR PENDUDUK POKOK/PRIMER TAMBAHAN/SEKUNDER * kesehatan * seni/olahraga * pendidikan * rekreasi/wisata * pekerjaan/ * penyaluran hobi dsb pendapatan * sandang, pangan papan/rumah

PERAN BKKBN UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT MELALUI : - PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN, - PENGATURAN KELAHIRAN, - PEMBINAAN KETAHANAN KELUARGA, - PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA. PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA BKKBN mempelopori Program Pemberdayaan Ekonomi keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang diluncurkan pada tahun 79-an sebagai bagian dari poses pembelajaran usaha untuk melakukan usaha mikro keluarga Program ini terpadu dengan program KB Nasional yang dikenal sebagai program beyond family planning dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sesuai dengan RPJMN (2010-2014) kelompok UPPKS perlu untuk direvitalisasi dan dihidupkan dengan memberikan fasilitasi dan memaksimalkan akses kelompok terhadap capacity building, permodalan, ATTG, informasi dan pemasaran.

UPPKS USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA SUATU PROGRAM BEYOND FAMILY PLANNING : - Meningkatkan kesejahteraan keluarga - Menggalakkan kesertaan ber KB bagi PUS yang belum mengikuti program KB. - Melestarikan kesertaan ber KB bagi akseptor KB

PENGERTIAN Kelompok UPPKS adalah kelompok usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari berbagai tahapan KS, baik PUS yang sudah ber KB maupun yang belum ber KB dalam rangka meningkatkan tahapan kesejahteraan dan memantapkan kesertaan ber KB.

TUJUAN Meningkatkan usaha ekonomi produktif peserta KB terutama keluarga PraS dan KSI anggota Kelompok UPPKS melalui proses pembelajaran usaha dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan dan kemandirian ber KB.

Meningkatnya jumlah peserta KB Keluarga PraS & KS I yg melakukan usaha ekonomi produktif dlm Kelompok UPPKS Meningkatnya juml. Pesrt. KB Keluarga Pra S & KSI anggota Kelp. UPPKS SASARAN Meningkatnya kesejahteraan Kel. PraS & KSI Anggota Kelompok UPPKS

KEBIJAKAN Meningkatkan komitmen politis dan operasional dari para pengambil kebijakan di tingkat Pusat sampai ke lini lapangan tentang pemberdayaan ekonomi keluarga. Meningkatkan usaha ekonomi produktif peserta KB terutama KPS dan KS I anggota kelompok UPPKS. Meningkatkan kesertaan, pembinaan dan kemandirian ber KB anggota kelompok UPPKS melalui proses pembelajaran usaha. Meningkatkan jejaring kemitraan dalam usaha ekonomi produktif di semua tingkatan wilayah. Meningkatkan kapabilitas para pengelola dan mitra kerja Kelompok UPPKS

STRATEGI OPERASIONAL 1. Meningkatkan sosialisasi kebijakan program pemberdayaan ekonomi keluarga peserta KB di segala tingkatan. 2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan akses sumber daya terhadap keluarga akseptor melalui usaha ekonomi produktif. 3. Mengembangkan peta kerja Kelompok UPPKS yang terkini dan tepat waktu. 4. Meningkatkan kerjasama dengan mitra kerja dan mengembangkan pendampingan usaha kelompok ekonomi produktif KPS dan KS I dalam upaya mengakses sumber daya ekonomi (pengemb. Modal, peningkatan produksi, perluasan pemasaran & peningkatan keterampilan). 5. Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi program pemberdayaan ekonomi keluarga di segala tingkatan dalam upaya meningkatkan kesertaan ber KB anggota kelompok UPPKS.

STRATIFIKASI KELOMPOK UPPKS DASAR Modal berasal dari satu sumber dan masih dibawah 2,5 juta Produksi masih menggunakan alat sederhana Jangkauan pemasaran masih di lingkup desa Kepengurusan tidak lengkap baru ada Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Pembukuan Tidak lengkap dan tidak teratur Pertemuan rutin dilakukan minimal 3 bulan sekali.

BERKEMBANG Modal berasal dari dua sumber dan berjumlah antara 2,5 juta 5 juta Produksi lebih maju menggunakan alat teknologi karena pengurusnya telah mengikuti latihan dan anggotanya sudah dibayar. Pemasaran sudah menjangkau tkt kecamatan dan kabupaten. Kepengurusan terdiri dari Ketua, Sekr, Bendahara dan Satu Seksi Pembukuan Lengkap tapi belum teratur Pertemuan dilakukan minimal 2 bulan kali

MANDIRI Modal berasal dari tiga sumber atau lebih dan diatas 5 juta. Produksi sudah menggunakan alat teknologi tepat guna yang lebih maju dan pengurusnya sudah dilatih & sudah mampu dlm pengembangan produk serta keluarga & tenaga dari luar sdh dibayar. Pemasaran sudah menjangkau antar kabupaten dan sampai tingkat propinsi Kepengurusan terdiri dari Ketua, Sekr, Bendahara dan Seksi-seksi Pembukuan sudah lengkap dan teratur Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 bulan sekali.

KELOMPOK UPPKS BERKUALITAS AKAN MENINGKAT DAYA SAING DALAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF EKSISTENSI KELOMPOK UPPKS SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM KB MENINGKATKAN PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK AGAR MENJADI SEJAHTERA MENINGKATKAN KESERTAAN DAN PEMBINAAN BER KB ANGGOTA KELOMPOK

KONDISI KELOMPOK UPPKS MENURUT DATA BASIS (per April 2011) Kelompok UPPKS = 77.061 Anggota Kelompok UPPKS = 1.103.660 KPS & KS I anggt Klp. UPPKS = 850.029 PUS Anggt Klp. UPPKS = 975.573 PUS Anggt Klp. UPPKS pst KB = 868.638 KPS & KS I anggt Klp. UPPKS Pst KB = 689.278 PUS Anggt Klp UPPKS pst KB Mandiri = 175.080

Indikator Tahapan KS (baru) 21. Aktif sebagai pengurus Orgnisasi kemasyarakatan 20. Memberikan sumbangan materil secara teratur KS III Plus 19. Memperoleh informasi dari surat kabar, radio, TV, majalah 18. Mengikuti kegiatan masyarakat KS III 17. Makan bersama paling kurang sekali seminggu untuk berkomunikasi 16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun barang *] 15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama 14. PUS dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat kontrasepsi 13. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 th bisa baca tulisan latin KS II 12. Ada anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan 11. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat 10. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah *) 9. Memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun *) 8. Paling kurang sekali seminggu makan daging/ ikan/ telur *) 7. Melaksanakan Ibadah agama dan kepercayaan masing-masing 6. Semua anak umur 7-15 th dalam keluarga bersekolah *) KS I 5. PUS ingin ber KB ke sarana pelayanan kontrasepsi 4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan *) 3. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik* ] 2. Memiliki pakaian yang berbeda *) 1. Makan dua kali sehari atau lebih *) Belum dapat memenuhi satu atau lebih dari 6 indikator KS I KELUARGA PRASEJAHTERA PENJELASAN INDIKATOR KEMISKINAN 13 Tanda (*) pada indikator, yaitu 9 pada idikator tahapan KS [ 5 di KS I, 3 di KS II dan 1 di KS III]; dan 4 pada indikator tambahan], tidak menunjukkan alasan ekonomi Tanda (*) Hanya menunjukkan indikator kemiskinan Tanda (*) Tidak berpengaruh terhadap penentuan tahapan KS

SEKIAN & TERIMA KASIH