ED PSAK 68. exposure draft

dokumen-dokumen yang mirip
ED PSAK 4. exposure draft

ED ISAK 26. exposure draft interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 46. exposure draft

PENGUKURAN NILAI WAJAR

Standar Akuntansi Keuangan

ED ISAK 15 PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM, DAN INTERAKSINYA EXPOSURE DRAFT INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Dalam Ekonomi Hiperinflasi

ED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT

PENGATURAN BERSAMA PSAK AMANDEMEN. Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

ED PSAK 48. exposure draft

KOMBINASI BISNIS PSAK

PROPERTI INVESTASI PSAK

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Oktober 2010 oleh

Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 66. exposure draft

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM

IMBALAN KERJA PSAK AMANDEMEN. Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

ED PSAK 15. investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. exposure draft

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Amendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan

PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

ASET TAKBERWUJUD PSAK

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

Exposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN

ED PSAK 67. exposure draft

Interpretasi. Sewa Operasi Insentif. ED ISAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

ASET TETAP PSAK. Agustus ED AI PSAK 16 (07 Sept 2015).indd 1 07/09/ :19:30

Exposure Draft. ED PSAK No. 53 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

SEGMEN OPERASI PSAK. Agustus ED AI PSAK 5 (07 Sept 2015).indd 1 07/09/ :10:23

Standar Akuntansi Keuangan

Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

ED PSAK 65. konsolidasian. exposure draft

PUNGUTAN ISAK. Juni 2015

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

ASET TAKBERWUJUD PSAK AMANDEMEN. Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

ED PSAK 50. Instrumen keuangan: Penyajian. exposure draft

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

Pencabutan. Pernyataan Pencabutan. ED PPSAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

Amendemen PSAK 15. KePentIngAn JAngKA. Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Pernyataan Pencabutan

INTERPRETASI ATAS RUANG LINGKUP PSAK 13: PROPERTI INVESTASI

Perjanjian Konstruksi Real Estat

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INSTRUMEN KEUANGAN

ED PSAK 55. exposure draft

ED PSAK 60. exposure draft

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Agrikultur: Tanaman Produktif

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. AGRIKULTUR: TANAMAN PRODUKTIF

Pertambangan Umum. Pernyataan. Exposure draft. (revisi 2011) Akuntansi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Pengungkapan. ED PSAK No Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan

Bantuan Pemerintah Tidak

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 33: PPSAK AKTIVITAS

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Penyajian. ED PSAK No. 50 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

I NSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

Pernyataan Pencabutan

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

DEFINISI DAN HIERARKI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Pe n c a b u ta n. Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 28 Februari 2011 oleh

Standar Akuntansi Keuangan

SEWA DE PSAK 73. Tanggapan tertulis atas draf eksposur paling lambat diterima pada tanggal 21 Juli Tanggapan dikirimkan ke:

KONSOLIDASI ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

Standar Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN

Standar Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI SALAM PSAK. penyesuaian

Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 November 2010 oleh

ED PSAK 24. imbalan kerja. exposure draft

PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

AKUNTANSI IJARAH PSAK. penyesuaian

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN

P ENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANTSI R ESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

PPSAK No. 5 8 Oktober Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS: KONTRIBUSI NONMONETER OLEH VENTURER

Transkripsi:

ED PSAK exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan pengukuran NILAI WAJAR Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta 0 Telp: (0) 0 Fax : (0) 000 Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Juli

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan exposure draft dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada September. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No., Menteng, Jakarta 0 Telp: (0) 0- Fax: (0) 0-00 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia Exposure draft dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan exposure draft oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. 0 ii Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK PENGANTAR Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui ED PSAK : Pengukuran Nilai Wajar dalam rapatnya pada tanggal Juli untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. ED PSAK ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, dan situs IAI: www.iaiglobal.or.id. Rosita Uli Sinaga Setiyono Miharjo Irsan Gunawan Budi Susanto Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Fadilah Kartikasasi 0 Teguh Supangkat Yunirwansyah Djohan Pinnarwan Danil S. Handaya Patricia Lianny Leo Jakarta, Juli Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia iii

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 iv Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK PERMINTAAN TANGGAPAN Penerbitan ED PSAK : Pengukuran Nilai Wajar bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan tanggapannya:. Definisi nilai wajar (paragraf 0) ED PSAK mendefinisikan nilai wajar (fair value) sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Apakah anda setuju dengan definisi ini? Apa alasan anda? Jika tidak, definisi seperti apa yang menurut anda lebih tepat, dan apa alasan anda?. Transaksi (paragraf dan ) Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa:. Aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini; dan. Transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: a. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut; atau b. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. 0 ED PSAK mendefinisikan transaksi teratur (orderly transaction) sebagai transaksi yang mengasumsikan eksposur ke pasar untuk periode sebelum tanggal pengukuran untuk memungkinkan kegiatan pemasaran yang lazim dan umum untuk transaksi yang melibatkan aset atau liabilitas; transaksi tersebut bukan merupakan transaksi yang dipaksakan (contohnya likuidasi yang dipaksakan atau penjualan karena keterpaksaan). ED PSAK mendefinisikan pasar utama (principal market) sebagai pasar dengan volume dan tingkat aktivitas terbesar untuk aset atau liabilitas. ED PSAK mendefinisikan pasar yang paling menguntungkan (most advantageous market) sebagai pasar yang memaksimalkan jumlah yang akan diterima untuk menjual aset atau meminimalkan jumlah yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas, setelah memperhitungkan biaya transaksi dan biaya transpor. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia v

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK. Pelaku pasar (paragraf ) Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya. ED PSAK mendefinisikan pelaku pasar (market participants) sebagai pembeli dan penjual di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) untuk aset atau liabilitas yang memiliki seluruh karakteristik sebagai berikut: a. Pembeli dan penjual independen satu sama lain, yaitu bukan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK : Pihak-pihak Berelasi, walaupun harga dalam transaksi dengan pihak berelasi dapat digunakan sebagai input yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar jika entitas memiliki bukti bahwa transaksi dilakukan menggunakan persyaratan pasar. b. Pembeli dan penjual memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai mengenai aset atau liabilitas dan transaksi menggunakan seluruh informasi yang tersedia, termasuk informasi yang dapat diperoleh melalui upaya uji tuntas yang lazim dan umum. c. Pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi atas aset atau liabilitas. d. Pembeli dan penjual bersedia untuk melakukan transaksi atas aset atau liabilitas, yaitu mereka termotivasi namun tidak terpaksa, atau dipaksa untuk melakukan hal tersebut.. Apakah anda setuju dengan definisi ini? Apa alasan anda? Jika tidak, definisi seperti apa yang menurut anda lebih tepat, 0 dan apa alasan anda?. Penggunaan tertinggi dan terbaik (paragraf ) Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. ED PSAK mendefinisikan penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use) sebagai penggunaan aset nonkeuangan oleh pelaku pasar yang akan memaksimalkan nilai aset atau kelompok aset dan liabilitas (contohnya suatu bisnis) dimana aset tersebut akan digunakan. vi Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK Apakah anda setuju dengan definisi ini? Apa alasan anda? Jika tidak, definisi seperti apa yang menurut anda lebih tepat, dan apa alasan anda?. Hirarki nilai wajar (paragraf 0) 0 Untuk meningkatkan konsistensi dan keterbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan yang terkait, ED PSAK menetapkan hirarki nilai wajar yang mengkategorikan input dalam tiga level. Hirarki nilai wajar memberikan prioritas tertinggi kepada harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (input Level ) dan prioritas terendah untuk input yang tidak dapat diobservasi (input Level ). ED PSAK mendefinisikan input sebagai asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas, termasuk asumsi mengenai risiko, seperti sebagai berikut: a. Risiko yang inheren dalam teknik penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti model penentuan harga); dan b. Risiko yang inheren dalam input yang digunakan dalam teknik penilaian". ED PSAK mendefinisikan input Level,, dan sebagai berikut: Input Level adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran. Input Level adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung. Input Level adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. Apakah anda setuju dengan definisi ini? Apa alasan anda? Jika tidak, definisi seperti apa yang menurut anda lebih tepat, dan apa alasan anda?. Tanggal efektif dan ketentuan transisi (Lampiran C) ED PSAK diterapkan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari. ED PSAK diterapkan secara prospektif sejak awal periode tahun buku pada periode diterapkannya. Persyaratan pengungkapan dalam ED PSAK tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal ED PSAK. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia vii

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK Apakah anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan transisi yang dianjurkan? Jika tidak, tanggal efektif dan ketentuan transisi seperti apa yang menurut anda lebih tepat, dan apa alasan anda?. Penerapan dini (Lampiran C) Ketentuan transisi IFRS : Fair Value Measurement memperkenankan penerapan dini, sementara ED PSAK tidak menawarkan opsi tersebut. PSAK sebagai produk final dari ED PSAK direncanakan untuk berlaku efektif Januari, bersama dengan seluruh perubahan yang terkait dengan PSAK atas PSAK/ISAK lain. Opsi penerapan dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan (pemberlakuan efektif) antara PSAK dengan PSAK/ISAK lain yang terkena dampaknya. Apakah anda setuju bahwa penerapan dini yang terdapat dalam IFRS tidak diperkenankan pada ED PSAK? Jika tidak, apa alasan anda?. Contoh Ilustratif (Contoh Ilustratif) 0 ED PSAK dilengkapi dengan Contoh Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari ED PSAK. Contoh Ilustratif mengilustrasikan penerapan aspek yang berbeda dari konsep yang diatur dalam ED PSAK, tetapi tidak dimaksudkan untuk memberian panduan yang bersifat interpretatif. Apakah anda setuju dengan Contoh Ilustratif yang melengkapi ED PSAK? Jika tidak, contoh ilustratif seperti apa yang menurut anda lebih tepat, apa alasan anda?. Tanggapan lain Apakah anda memiliki tanggapan atas isu lain yang terkait dengan ED PSAK? viii Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK IKHTISAR RINGKAS. ED PSAK : a. Mendefinisikan nilai wajar (fair value); b. Menetapkan suatu kerangka pengukuran nilai wajar; dan c. Mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.. ED PSAK digunakan sebagai acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau pengungkapan nilai wajar.. Nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan pengukuran yang spesifik atas entitas.. Dalam pengukuran nilai wajar, karakteristik aset atau liabilitas (seperti kondisi dan lokasi, dan pembatasan) diperhitungkan jika karakteristik tersebut dipertimbangkan oleh pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi pertukaran terjadi dalam suatu transaksi teratur (orderly transaction) di pasar utama (principal market), atau jika tidak ada, di pasar yang paling menguntungkan (most advantageous market).. Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan 0 kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Hal ini memperhitungkan penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible), secara hukum diizinkan (legally permissible), dan layak secara keuangan (financially feasible). Penggunaan tertinggi dan terbaik juga menetapkan premis penilaian (valuation premise), yang digunakan untuk mengukur nilai wajar.. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri dalam konteks pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa: a. Liabilitas akan tetap terutang, dan tidak akan diselesaikan atau diakhiri pada tanggal pengukuran; dan b. Instrumen ekuitas miliki entitas sendiri akan tetap beredar, dan tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia ix

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK. Pengukuran nilai wajar liabilitas juga mempertimbangkan risiko wanprestasi (non-performance risk) dan pembatasan yang berpotensi mencegah pengalihan.. Teknik penilaian yang digunakan dalam mengukur nilai wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Input tersebut dikategorikan dalam tiga level hirarki nilai wajar, yaitu: a. Input Level, yaitu harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran. b. Input Level, yaitu input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung. c. Input Level, yaitu input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.. ED PSAK mensyaratkan pengungkapan informasi terkait: a. Teknik penilaian dan input yang digunakan dalam mengembangkan pengukuran nilai wajar; dan 0 b. Dampak dari pengukuran yang menggunakan input Level terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain. x Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK PERBEDAAN DENGAN IFRSs PSAK : Pengukuran Nilai Wajar mengadopsi seluruh pengaturan dalam IFRS Fair Value Measurement per Januari, kecuali:. IFRS paragaf yang menjadi PSAK paragraf tentang referensi ke IFRS : Financial Instruments, tidak diadopsi. Hal ini karena Indonesia belum mengadopsi IFRS.. IFRS paragraf C yang menjadi PSAK paragraf C0 tentang tanggal efektif dengan meniadakan penerapan dini. Opsi penerapan dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan (pemberlakuan efektif) antara PSAK dengan PSAK/ISAK lain yang terkena dampaknya.. IFRS Appendix D tentang amandemen terhadap IFRS lainnya tidak diadopsi karena tidak relevan. 0 Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia xi

0 Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 0 0 Tujuan... 0 0 Ruang lingkup... 0 0 PENGUKURAN... 0 0 Definisi nilai wajar... 0 Aset atau liabilitas... Transaksi... Pelaku pasar... Harga... Penerapan pada aset nonkeuangan... Penggunaan tertinggi dan terbaik untuk aset nonkeuangan... 0 Premis penilaian untuk aset nonkeuangan... Penerapan pada liabilitas dan instrumen ekuitas milik entitas sendiri.. Prinsip umum... Liabilitas dan instrumen ekuitas yang dimiliki pihak lain sebagai aset... Liabilitas dan instrumen ekuitas yang tidak dimiliki pihak lain sebagai aset... 0 Resiko wanprestasi... Pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrument ekuitas milik entitas sendiri... Liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu... Penerapan pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan posisi saling hapus dalam risiko pasar atau risiko kredit pihak lawan... Eksposur terhadap risiko pasar... Eksposur terhadap risiko kredit pihak lawan tertentu... Nilai wajar pada saat pengakuan awal... 0 Teknik penilaian... Input terhadap teknik penilaian... Prinsip umum... Input berdasarkan harga bid dan ask... 0 Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia xiii

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK Hirarki nilai wajar... 0 Input level... 0 Input level... Input level... 0 PENGUNGKAPAN... LAMPIRAN A: DEFINISI ISTILAH LAMPIRAN B: PEDOMAN PENERAPAN Pendekatan pengukuran nilai wajar... PP0 Pendekatan penilaian untuk aset nonkeuangan (paragraf )... PP0 Nilai wajar pada saat pengakuan awal (paragraf 0)... PP0 Teknik penilaian (paragraf )... PP0 PP0 Pendekatan pasar... PP0 PP0 Pendekatan biaya... PP0 PP0 Pendekatan penghasilan... PP PP0 Teknik nilai kini... PP Komponen pengukuran nilai kini... PP PP0 Prinsip umum... PP Risiko dan ketidakpastian... PP PP Teknik penyesuaian tingkat diskonto... PP PP Teknik nilai kini yang diharapkan... PP PP0 Penerapan teknik nilai kini pada liabilitas dan instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang tidak dimiliki pihak lain sebagai aset (paragraf )... PP PP 0 Input pada teknik penilaian (paragraf )... PP Hirarki nilai wajar (paragraf 0)... PP PP Input level (paragraf )... PP Input level (paragraf 0)... PP Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas untuk aset atau liabilitas menurun secara signifikan... PP PP Identifikasi transaksi yang tidak teratur... PP PP Penggunaan harga kuotasian yang disediakan pihak ketiga... PP PP LAMPIRAN C: TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI Tanggal efektif dan ketentuan transisi... C0 C0 CONTOH ILUSTRATIF xiv Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PENGUKURAN NILAI WAJAR Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan : Pengukuran Nilai Wajar terdiri dari paragraf 0 dan Lampiran A, B, dan C. PSAK dilengkapi dengan Contoh Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari PSAK. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PENDAHULUAN Tujuan 0. Pernyataan ini: (a) mendefinisikan nilai wajar (fair value); (b) menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai wajar; dan (c) mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. 0. Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan pengukuran spesifik atas suatu entitas. Untuk beberapa aset dan liabilitas, transaksi pasar atau informasi pasar yang dapat diobservasi dapat tersedia. Untuk aset dan liabilitas lain, hal tersebut mungkin tidak tersedia. Akan tetapi, tujuan pengukuran nilai wajar dalam kedua kasus tersebut adalah sama untuk mengestimasi harga dimana suatu transaksi teratur (orderly transaction) untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran (exit price) pada tanggal pengukuran dari perspektif pelaku pasar yang memiliki aset atau liabilitas). 0. Ketika harga untuk aset atau liabilitas yang identik tidak dapat diobservasi, entitas mengukur nilai wajar menggunakan teknik penilaian lain yang memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi (observable inputs) yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inputs). Karena nilai wajar merupakan pengukuran berbasis pasar, maka nilai wajar diukur Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas, termasuk asumsi mengenai risiko. Sebagai hasilnya, intensi entitas untuk memiliki suatu aset atau untuk menyelesaikan atau memenuhi suatu liabilitas menjadi tidak relevan ketika mengukur nilai wajar. 0. Definisi nilai wajar fokus pada aset dan liabilitas karena keduanya merupakan subjek utama pengukuran akuntansi. Sebagai tambahan, Pernyataan ini diterapkan atas instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang diukur pada nilai wajar. Ruang Lingkup 0. Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 0 dan 0. 0. Persyaratan pengukuran dan pengungkapan dalam Pernyataan ini tidak berlaku untuk hal sebagai berikut: (a) transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK : Pembayaran Berbasis Saham; (b) transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 0: Sewa; dan (c) pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK : Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK : Penurunan Nilai Aset. 0. Pengungkapan yang disyaratkan dalam Pernyataan ini tidak disyaratkan untuk hal sebagai berikut: (a) aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK : Imbalan Kerja; (b) investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya; dan (c) aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan PSAK : Penurunan Nilai Aset. 0. Kerangka pengukuran nilai wajar yang dijelaskan dalam Pernyataan ini berlaku untuk pengukuran awal dan pengukuran selanjutnya, jika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan oleh Pernyataan lain.. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 PENGUKURAN Definisi Nilai Wajar 0. Pernyataan ini mendefinisikan nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.. Paragraf PP0 menjelaskan keseluruhan pendekatan pengukuran nilai wajar. Aset atau Liabilitas. Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. Oleh karena itu, ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Karakteristik tersebut termasuk, sebagai contoh, hal sebagai berikut: (a) kondisi dan lokasi aset; dan (b) pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.. Dampak pengukuran yang timbul dari karakteristik tertentu akan berbeda tergantung pada bagaimana karakteristik tersebut akan diperhitungkan pelaku pasar.. Aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari salah satu hal sebagai berikut: (a) aset atau liabilitas yang berdiri sendiri (contohnya instrumen keuangan atau aset nonkeuangan); atau (b) sekelompok aset, sekelompok liabilitas atau sekelompok aset dan liabilitas (contohnya suatu unit penghasil kas atau bisnis). Apakah aset atau liabilitas merupakan aset atau liabilitas yang berdiri sendiri, sekelompok aset, sekelompok liabilitas atau sekelompok aset dan liabilitas untuk tujuan pengakuan atau pengungkapan tergantung pada unit akunnya (unit of account). Unit akun aset atau liabilitas ditentukan sesuai dengan Pernyataan yang mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran nilai wajar, kecuali sebagaimana telah dijelaskan dalam Pernyataan ini. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 Transaksi. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini.. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: (a) di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau (b) jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.. Entitas tidak perlu melaksanakan pencarian menyeluruh atas semua pasar yang ada untuk mengidentifikasi pasar utama, atau jika tidak terdapat pasar utama, pasar yang paling menguntungkan, namun entitas memperhitungkan seluruh informasi yang sewajarnya tersedia. Jika tidak terdapat bukti yang bertentangan, maka pasar dimana entitas umumnya melakukan transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas tersebut dianggap sebagai pasar utama, atau jika tidak terdapat pasar utama, pasar yang paling menguntungkan.. Jika terdapat pasar utama untuk aset atau liabilitas, maka pengukuran nilai wajar merepresentasikan harga di pasar tersebut (apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain), bahkan jika harga di pasar yang berbeda berpotensi lebih menguntungkan pada tanggal pengukuran.. Entitas harus memiliki akses ke pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran. Karena entitas yang berbeda (dan bisnis dalam entitas tersebut) dengan aktivitas yang berbeda dapat memiliki akses ke pasar yang berbeda, pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) untuk aset atau liabilitas yang sama mungkin berbeda untuk entitas yang berbeda (dan bisnis dalam entitas tersebut). Oleh karena itu, pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) dan juga pelaku pasar dipertimbangkan dari perspektif entitas, sehingga memungkinkan terdapatnya perbedaan antara entitas dengan aktivitas yang berbeda.. Meskipun entitas harus dapat mengakses pasar, entitas tidak perlu untuk dapat menjual aset atau mengalihkan liabilitas tertentu pada tanggal pengukuran untuk dapat mengukur nilai wajar berdasarkan harga di pasar tersebut.. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0. Bahkan ketika tidak terdapat pasar yang dapat diobservasi untuk menyediakan informasi penentuan harga mengenai penjualan aset atau pengalihan liabilitas pada tanggal pengukuran, pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi terjadi pada tanggal tersebut, dipertimbangkan dari perspektif pelaku pasar yang memiliki aset atau liabilitas. Transaksi yang diasumsikan tersebut menjadi dasar untuk mengestimasi harga untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas. Pelaku Pasar. Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.. Dalam mengembangkan asumsi tersebut, entitas tidak perlu mengidentifikasi pelaku pasar yang spesifik. Sebaliknya, entitas mengidentifikasi karakteristik yang membedakan pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk seluruh hal sebagai berikut: (a) aset atau liabilitas; (b) pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) untuk aset atau liabilitas; dan (c) pelaku pasar yang akan melakukan transaksi dengan entitas di pasar tersebut. Harga. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain.. Harga di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) yang digunakan untuk mengukur nilai wajar aset atau liabilitas tidak disesuaikan dengan biaya transaksi (transaction costs). Biaya transaksi dicatat sesuai dengan Pernyataan lain. Biaya transaksi bukan merupakan karakteristik suatu aset dan liabilitas; melainkan, merupakan sesuatu yang spesifik atas suatu transaksi dan akan berbeda tergantung pada bagaimana entitas melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0. Biaya transaksi tidak termasuk biaya transpor (transport costs). Jika lokasi merupakan karakteristik aset (sebagai contoh dalam kasus suatu komoditas), harga di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) disesuaikan dengan biaya tersebut, jika ada, yang akan dikeluarkan untuk mentranspor aset dari lokasinya saat ini ke pasar tersebut. Penerapan pada Aset Nonkeuangan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik untuk Aset Nonkeuangan. Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.. Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan mem perhitungkan penggunaan aset yang secara fisik dimungkinkan, secara hukum diizinkan dan layak secara keuangan, sebagai berikut: (a) Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible) memperhitungkan karakteristik fisik aset yang akan diperhitungkan pelaku pasar ketika menentukan harga aset (contohnya lokasi atau ukuran properti). (b) Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible) memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset yang akan diperhitungkan pelaku pasar ketika menentukan harga aset (contohnya peraturan kawasan yang berlaku atas properti). (c) Penggunaan yang layak secara keuangan (financially feasible) memperhitungkan apakah penggunaan aset yang secara fisik dimungkinkan dan secara hukum diizinkan menghasilkan pendapatan atau arus kas yang memadai (dengan memperhitungkan biaya untuk mengkonversi aset untuk penggunaan tersebut) untuk menghasilkan imbal hasil investasi yang dibutuhkan pelaku pasar dari investasi dalam aset tersebut, digunakan dalam penggunaan tersebut. Penggunaan tertinggi dan terbaik ditentukan dari perspektif pelaku pasar, bahkan jika entitas memiliki intensi untuk penggunaan yang berbeda. Akan tetapi, penggunaan aset nonkeuangan saat ini oleh entitas dianggap sebagai penggunaan tertinggi dan terbaiknya, kecuali pasar atau faktor lain menunjukkan bahwa penggunaan yang berbeda oleh pelaku pasar akan memaksimalkan nilai aset tersebut.. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 0. Untuk melindungi posisi kompetitifnya, atau untuk alasan lain, entitas dapat memiliki intensi untuk tidak menggunakan aset nonkeuangan yang telah diperoleh secara aktif atau entitas dapat memiliki intensi untuk tidak menggunakan aset berdasarkan penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Sebagai contoh, kasus tersebut dapat terjadi untuk aset takberwujud yang diperoleh entitas, untuk digunakan secara pasif, dengan mencegah pihak lain untuk menggunakan aset tersebut. Namun demikian, entitas mengukur nilai wajar aset nonkeuangan dengan asumsi penggunaan tertinggi dan terbaiknya oleh pelaku pasar. Premis Penilaian untuk Aset Nonkeuangan. Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan menetapkan premis penilaian (valuation premise) yang digunakan untuk mengukur nilai wajar aset, sebagai berikut: (a) Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar melalui penggunaan aset tersebut dalam kombinasi dengan aset lain sebagai suatu kelompok (sebagaimana terpasang atau terkonfigurasi untuk digunakan) atau dalam kombinasi dengan aset dan liabilitas lain (contohnya suatu bisnis). (i) Jika penggunaan tertinggi dan terbaik aset adalah untuk menggunakan aset tersebut dalam kombinasi dengan aset lain atau dengan aset dan liabilitas lain, nilai wajar aset adalah harga yang akan diterima dari transaksi saat ini untuk menjual aset, dengan asumsi bahwa aset tersebut akan digunakan dengan aset lain atau dengan aset dan liabilitas lain, dan bahwa aset dan liabilitas tersebut (yaitu aset pelengkapnya dan liabilitas terkaitnya) akan tersedia bagi pelaku pasar. (ii) Liabilitas yang terkait dengan aset dan aset pelengkap termasuk liabilitas yang mendanai modal kerja, tetapi tidak termasuk liabilitas yang digunakan untuk mendanai aset selain dari yang termasuk dalam kelompok aset tersebut. (iii) Asumsi mengenai penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan konsisten untuk seluruh aset (dimana penggunaan tertinggi dan terbaik adalah relevan) dari kelompok aset atau kelompok aset dan liabilitas dimana aset tersebut digunakan. (b) Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat menyediakan nilai maksimum kepada pelaku pasar secara terpisah. Jika penggunaan tertinggi dan terbaik aset adalah untuk digunakan secara terpisah, maka nilai wajar aset adalah harga yang akan diterima dalam transaksi saat ini untuk menjual aset tersebut kepada pelaku pasar yang akan menggunakan aset tersebut secara terpisah. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0. Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan mengasumsikan bahwa aset dijual konsisten dengan unit akun sebagaimana dijelaskan dalam Pernyataan lain (yang mungkin merupakan aset individu). Hal tersebut juga bahkan ketika pengukuran nilai wajar tersebut mengasumsikan bahwa penggunaan tertinggi dan terbaik aset adalah untuk digunakan dalam kombinasi dengan aset lain atau dengan aset dan liabilitas lain karena pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa pelaku pasar telah memiliki aset pelengkap dan liabilitas yang terkait.. Paragraf PP0 menjelaskan penerapan konsep premis penilaian untuk aset nonkeuangan. Penerapan pada Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri Prinsip Umum. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan hal sebagai berikut: (a) Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. (b) Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.. Bahkan ketika tidak terdapat pasar yang dapat diobservasi untuk menyediakan informasi penentuan harga mengenai pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya karena pembatasan kontraktual atau pembatasan hukum lain yang mencegah pengalihan item tersebut), mungkin terdapat pasar yang dapat diobservasi atas item tersebut jika item tersebut dimiliki oleh pihak lain sebagai aset (contohnya obligasi perusahaan atau call option atas saham entitas).. Dalam seluruh kasus, entitas memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi, untuk memenuhi tujuan pengukuran nilai wajar, yaitu untuk mengestimasi harga dimana transaksi teratur. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 untuk mengalihkan liabilitas atau instrumen ekuitas akan terjadi antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini. Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset. Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai aset pada tanggal pengukuran.. Dalam kasus tersebut, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai berikut: (a) menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia. (b) jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset. (c) jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia, maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti: (i) pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset; lihat paragraf PP dan PP). (ii) pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset; lihat paragraf PP0 PP0).. Entitas menyesuaikan harga kuotasian liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset hanya jika terdapat faktor yang spesifik atas aset tersebut yang tidak dapat diterapkan pada pengukuran nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas. Entitas memastikan bahwa harga aset tidak mencerminkan dampak dari pembatasan yang mencegah penjualan aset tersebut. Beberapa faktor yang dapat mengindikasikan bahwa harga kuotasian aset perlu untuk disesuaikan termasuk hal sebagai berikut: (a) Harga kuotasian aset terkait dengan liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa (tetapi tidak identik) yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset. Sebagai contoh, liabilitas atau instrumen ekuitas dapat memiliki karakteristik tertentu (contohnya kualitas kredit penerbit) Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 yang berbeda dari yang tercermin dalam nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas yang dimiliki sebagai aset yang serupa. (b) Unit akun untuk aset tidak sama dengan unit akun untuk liabilitas atau instrumen ekuitas. Sebagai contoh, untuk liabilitas, dalam beberapa kasus harga aset mencerminkan kombinasi harga untuk paket yang terdiri dari jumlah terutang dari penerbit dan peningkatan kualitas kredit pihak ketiga (third-party credit enhancement). Jika unit akun liabilitas bukan untuk paket kombinasi, tujuannya adalah untuk mengukur nilai wajar liabilitas penerbit, bukan nilai wajar dari paket kombinasi. Dengan demikian, dalam kasus tersebut, entitas akan menyesuaikan harga observasian (observed price) untuk aset tersebut untuk mengecualikan dampak peningkatan kualitas kredit pihak ketiga. Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset. Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.. Sebagai contoh, ketika menerapkan teknik nilai kini entitas dapat memperhitungkan salah satu dari hal sebagai berikut: (a) arus kas keluar masa depan yang diharapkan akan dikeluarkan pelaku pasar dalam memenuhi kewajiban, termasuk kompensasi yang disyaratkan pelaku pasar untuk mengambil alih kewajiban tersebut (lihat paragraf PP PP). (b) jumlah yang akan diterima pelaku pasar untuk melakukan atau menerbitkan liabilitas atau instrumen ekuitas yang identik, menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga item yang identik (contohnya memiliki karakteristik kredit yang sama) di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) untuk menerbitkan liabilitas atau instrumen ekuitas dengan menggunakan persyaratan kontraktual yang sama. Risiko Wanprestasi. Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk). Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 0: Instrumen Keuangan: Pengungkapan). Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan sesudah pengalihan liabilitas.. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0. Ketika mengukur nilai wajar liabilitas, entitas memperhitungkan dampak dari risiko kreditnya (reputasi kredit) dan faktor lain apapun yang dapat mempengaruhi kemungkinan bahwa kewajiban akan atau tidak akan terpenuhi. Dampak tersebut dapat berbeda tergantung pada liabilitasnya, sebagai contoh: (a) apakah liabilitas merupakan suatu kewajiban untuk menyerahkan kas (liabilitas keuangan) atau kewajiban untuk menyerahkan barang atau jasa (liabilitas non keuangan). (b) persyaratan peningkatan kualitas kredit terkait dengan liabilitas, jika ada.. Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi berdasarkan unit akunnya. Penerbit yang menerbitkan liabilitas dengan peningkatan kualitas kredit pihak ketiga yang takterpisahkan yang dicatat secara terpisah dari liabilitas tidak memasukkan dampak dari peningkatan kualitas kredit (contohnya jaminan utang oleh pihak ketiga) dalam pengukuran nilai wajar liabilitas. Jika peningkatan kualitas kredit dicatat secara terpisah dari liabilitas, penerbit akan memperhitungkan reputasi kreditnya dan bukan reputasi kredit dari penjamin pihak ketiga ketika mengukur nilai wajar liabilitas. Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri. Ketika mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri, entitas tidak memasukkan input yang terpisah atau penyesuaian terhadap input lain yang terkait dengan keberadaan pembatasan yang mencegah pengalihan item tersebut. Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain terhadap pengukuran nilai wajar.. Sebagai contoh, pada tanggal transaksi, baik kreditur maupun obligor menerima harga transaksi atas liabilitas dengan pengetahuan menyeluruh bahwa kewajiban tersebut termasuk pembatasan yang mencegah pengalihan kewajiban tersebut. Sebagai hasil dari pembatasan dimasukkan dalam harga transaksi, input yang terpisah atau penyesuaian terhadap input yang ada saat ini tidak disyaratkan pada tanggal transaksi untuk mencerminkan dampak dari pembatasan atas pengalihan. Serupa dengan hal tersebut, input yang terpisah atau penyesuaian terhadap input yang ada saat ini tidak disyaratkan pada tanggal pengukuran selanjutnya untuk mencerminkan dampak dari pembatasan atas pengalihan. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktuwaktu. Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar. Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan. Entitas yang memiliki sekelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan terekspos terhadap risiko pasar (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 0: Instrumen Keuangan: Penyajian) dan terhadap risiko kredit (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 0) dari setiap pihak lawan. Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. Pengecualian tersebut mengizinkan entitas untuk mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual pada posisi net long (yaitu aset) untuk risiko eksposur tertentu atau dibayar untuk mengalihkan pada posisi net short (yaitu liabilitas) untuk risiko eksposur tertentu dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini. Sejalan dengan hal tersebut, entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara konsisten dengan bagaimana pelaku pasar akan menilai harga eksposur risiko neto pada tanggal pengukuran.. Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian dalam paragraf hanya jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut: (a) mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi; (b) menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK : Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi; dan (c) disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 0. Pengecualian dalam paragraf tidak terkait dengan penyajian laporan keuangan. Dalam beberapa kasus dasar penyajian instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan berbeda dengan dasar pengukuran instrumen keuangan, sebagai contoh, jika suatu Pernyataan tidak mensyaratkan atau mengizinkan instrumen keuangan untuk disajikan secara neto. Dalam kasus tersebut, entitas mungkin perlu untuk mengalokasikan penyesuaian pada level portofolio (lihat paragraf ) kepada aset atau liabilitas individu yang membentuk kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dikelola berdasarkan eksposur risiko neto entitas. Entitas melakukan alokasi tersebut atas dasar yang wajar dan konsisten menggunakan metodologi yang sesuai dalam keadaan tersebut.. Entitas membuat keputusan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan dalam menggunakan pengecualian dalam paragraf. Entitas yang menggunakan pengecualian tersebut menerapkan kebijakan akuntansi tersebut, termasuk kebijakan entitas untuk mengalokasikan penyesuaian bid-ask (lihat paragraf ) dan penyesuaian kredit (lihat paragraf ), jika berlaku, secara konsisten dari periode ke periode untuk portofolio tertentu.. Pengecualian dalam paragraf hanya berlaku untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Eksposur terhadap Risiko Pasar. Ketika menggunakan pengecualian dalam paragraf untuk mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dikelola berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu, entitas menerapkan harga dalam bid-ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut kepada eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tersebut (lihat paragraf 0 dan ).. Ketika menggunakan pengecualian dalam paragraf, entitas memastikan bahwa risiko pasar dimana entitas terekspos dalam kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut secara substansial adalah sama. Sebagai contoh, entitas tidak akan mengkombinasikan risiko suku bunga yang terkait dengan aset keuangan dengan risiko harga komoditas yang terkait dengan liabilitas keuangan karena dengan melakukan hal tersebut tidak akan mengurangi eksposur entitas terhadap risiko suku bunga atau risiko harga komoditas. Ketika menggunakan pengecualian dalam paragraf, risiko dasar apapun yang dihasilkan dari parameter Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0 risiko pasar yang tidak identik diperhitungkan dalam pengukuran nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok tersebut.. Serupa dengan hal tersebut, durasi eksposur entitas terhadap risiko pasar tertentu yang timbul dari aset keuangan dan liabilitas keuangan secara substansial sama. Sebagai contoh, entitas yang menggunakan kontrak berjangka (futures contract) dengan durasi bulan terhadap arus kas yang terkait dengan eksposur risiko suku bunga bulan pada instrumen keuangan lima tahun dalam kelompok yang hanya terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut mengukur nilai wajar eksposur terhadap risiko suku bunga bulan atas dasar neto dan eksposur risiko suku bunga yang tersisa (yaitu tahun ke ) secara bruto. Eksposur terhadap Risiko Kredit Pihak Lawan Tertentu. Ketika menggunakan pengecualian dalam paragraf untuk mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dilakukan dengan pihak lawan tertentu, entitas memperhitungkan dampak eksposur neto entitas terhadap risiko kredit pihak lawan tersebut atau eksposur neto pihak lawan terhadap risiko kredit entitas dalam pengukuran nilai wajar ketika pelaku pasar akan memperhitungkan perjanjian apapun yang ada saat ini yang mengurangi eksposur risiko kredit jika terjadi gagal bayar (contohnya perjanjian induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreement) dengan pihak lawan atau perjanjian yang mensyaratkan pertukaran agunan atas dasar eksposur neto setiap pihak terhadap risiko kredit pihak lawan). Pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pelaku pasar mengenai kemungkinan bahwa perjanjian tersebut akan memiliki kekuatan hukum jika terjadi gagal bayar. Nilai Wajar pada Saat Pengakuan Awal. Ketika aset diperoleh atau liabilitas diambil alih dalam transaksi pertukaran untuk aset atau liabilitas tersebut, harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk memperoleh aset atau diterima untuk mengambil alih liabilitas (harga masukan (entry price)). Sebaliknya, nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau dibayar untuk mengalihkan liabilitas (harga keluaran). Entitas tidak perlu menjual aset pada harga yang dibayar untuk memperoleh aset tersebut. Serupa dengan hal tersebut, entitas tidak perlu mengalihkan liabilitas pada harga yang diterima untuk mengambil alih liabilitas tersebut.. Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia

PENGUKURAN NILAI WAJAR ED PSAK 0. Dalam banyak kasus, harga transaksi akan sama dengan nilai wajar (contohnya kasus tersebut dapat terjadi ketika pada tanggal transaksi terjadi transaksi untuk membeli aset di pasar dimana aset tersebut akan dijual).. Ketika menentukan apakah nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksi, entitas memperhitungkan faktor yang spesifik atas transaksi dan aset atau liabilitas tersebut. Paragraf PP0 menjelaskan situasi dimana harga transaksi mungkin tidak merepresentasikan nilai wajar aset atau liabilitas pada saat pengakuan awal. 0. Jika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan entitas untuk mengukur aset atau liabilitas awalnya pada nilai wajar dan harga transaksi berbeda dari nilai wajar, maka entitas mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi, kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan tersebut. Teknik Penilaian. Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk mengestimasi harga dimana suatu transaksi teratur untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini. Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan. Aspek utama dari pendekatan tersebut diringkas dalam paragraf PP0-PP. Entitas menggunakan teknik penilaian secara konsisten dengan satu atau lebih dari pendekatan tersebut untuk mengukur nilai wajar.. Dalam beberapa kasus, penggunaan teknik penilaian tunggal akan sesuai (contohnya ketika menilai aset atau liabilitas menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik). Dalam kasus lain, penggunaan beberapa teknik penilaian akan sesuai (contohnya kasus tersebut dapat terjadi ketika menilai unit penghasil kas). Jika beberapa teknik penilaian digunakan untuk mengukur nilai wajar, hasilnya (yaitu indikasi yang terkait dengan nilai wajar) dievaluasi mempertimbangkan kewajaran rentang nilai yang diindikasikan oleh Hak Cipta Ikatan Akuntan Indonesia.