BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS-JENIS SERANGGA HAMA YANG BERASOSIASI PADA TANAMAN CABAI DI TIGA VARIETAS BERBEDA. Rizky Nurdiansyah Nugraha, Rida Iswati, Fahria Datau ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

Hama penghisap daun Aphis craccivora

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

TINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Relung ekologi

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)


BAB IV HASIL PENELITIAN. Penangkapan serangga malam dilakukan di Kawasan Pinggiran Hutan

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

MUSUH ALAMI PREDATOR TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) PADA AGROEKOSISTEM BERBEDA ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus

TINJAUAN PUSTAKA. utama (primer) dan akar lateral (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

TINJAUAN PUSTAKA. bawah, biasanya pada pelepah daun ke Satu tumpukan telur terdiri dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

HAMA PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACCHARATA STURT.) DENGAN SISTEM POLA TANAM MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI

TINJAUAN PUSTAKA. Thrips termasuk ke dalam ordo Thysanoptera yang memiliki ciri khusus, yaitu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Serangga Vektor

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

KERAGAMAN SERANGGA PADA Oryza sativa L. DI KECAMATAN PILANGKENCENG DAN KECAMATAN KARE KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) capsaicin (8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide). Selain itu, terkandung juga

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

TINJAUAN PUSTAKA A. Parasitoid Brachymeria sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup S. litura berkisar antara hari (lama stadium telur 2 4

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil,

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

I. PENDAHULUAN. pertanian organik dan sistem pertanian intensif (Notarianto, 2011). Salah satu desa

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

TINJAUAN PUSTAKA. Capung

TINJAUAN PUSTAKA. (Ostrinia furnacalis) diklasifikasikan sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang baik secara optimal. Ruang atau tempat yang dimaksud diatas

Pengorok Daun Manggis

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini

TINJAUAN PUSTAKA. Lalat buah dengan nama ilmiah Bractrocera spp. tergolong dalam ordo

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Telur P. castanae Hubner. Bentuk telur oval dan dapat menghasilkan telur sebanyak butir perbetina.

SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIA UNAND PADANG, 23 APRIL Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta.

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Bojer. (Lepidoptera: Crambidae) Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus Hidup dan Morfologi

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan siklus hiduptrichogramma spp. (Hymenoptera : Famili Trichogrammatidae merupakan parasitoid telur yang

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Siklus Hidup B. tabaci Biotipe-B dan Non-B pada Tanaman Mentimun dan Cabai

Hama Aggrek. Hama Anggrek

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN BIOPESTISIDA TERHADAP DAYA KENDALI SERANGAN HAMA KUTU PADA TANAMAN CABE RAWIT OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA)

HASIL DAN PEMBAHASAN

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

TINJAUAN PUSTAKA. family : Tephritidae, genus : Bactrocera, spesies : Bactrocera sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Parasitoid

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis Serangga Hama pada Tanaman Cabai Berdasarkan hasil pengamatan tanaman Cabai di Tiga Varietas Berbeda selama 10 minggu terdapat 5 famili yakni Famili Aphididae, Famili Thripidae, Famili Coreidae, Famili Acrididae dan Famili Tephritidae. Dari semua jenis Famili yang disebutkan terdapat cirri-ciri yang berbeda, secara umum cirri-ciri dari masing-masing Famili di ketahui menggunakan buku kunci determinasi serangga karangan Kanisius (1991). A. Aphididae Ciri-cirinya : Pada Famili Aphididae tubuh lunak berbentuk buah pear, panjang tubuh 4-8 mm. Umumnya berwarna hijau. Antena panjang, 3-7 ruas, tidak aktif. Kaki panjang dan ramping, tidak untuk melompat, mempunyai bangunan seperti tanduk sangat kecil di ujung abdomen. Ada yang bersayap dan ada yang tidak. Ditemukan di batang, daun, bunga dan kadang-kadang kulit buah berbagai tanaman (khususnya yang muda). Nimfa yang baru lahir langsung menghisap cairan tanaman secara bergerombol. Phylum Klas Ordo Famili : Arthropoda : Insekta : Homoptera : Aphididae

Gambar 1. Aphididae B. Thripidae Ciri-cirinya : Famili ini umumnya berwarna kekuningan, kecoklatan dan coklat kehitaman. Ukuran tubuh 1-1,4 mm, berantena 6-9 ruas. Nimfa biasanya berwarna kuning, oranye atau merah. Akhir periode nimfa biasanya akan menjatuhkan diri ke tanah untuk berpura-pura atau dapat mengalami fase istrahat di dalam tanah bila kondisi sekeliling memburuk. Mempuyai beberapa generasi dalam satu tahun. Baik nimfa maupun dewasa merusak epidermis pucuk tanaman, daun muda, bunga ataupun buah. Phylum Klas Ordo Famili : Arthropoda : Insekta : Thysanoptera : Thripidae

Gambar 2. Thripidae C. Coreidae Ciri-ciri : Famili ini memiliki kepala lebih pendek dan lebih sempit dari pada pronotum, membrane sayap depan dengan vena yang banyak, ada yang tibia kaki belakang melebar dan berbentuk lembaran (daun). Ukuran tubuh sedang-besar, antara 7-30 mm, kadang kadang memanjang, biasanya berwarna gelap, coklat hita atau kehijauan. Mempunyai kelenjar bau yang bermuara di atas toxa tengah dan belakang. Phylum Klas Ordo Famili : Arthropoda : Insekta : Hemiptera : Coreidae

Gambar 3. Coreidae D. Acrididae Ciri-cirinya : Famili ini memiliki antenna pendek, pronotum tidak memenjang kebelakang, tarsi beruas 3 buah, femur kaki belakang membesar, ovipositor pendek. Ukuran tubuh betina lebih besar dibandingkan dengan yang jantan. Sebagian besar berwarna abu-abu atau kecoklatan dab beberapa mempunyai warna yang cerah dan pada sayap belakang. Phylum Klas Ordo Famili : Arthropoda : Insekta : Orthoptera : Acrididae

Gambar 4. Acrididae E. Tephritidae Ciri-cirinya : Famili ini memiliki ukuran tubuh kecil sampai sedang. Warna tubuh dan sayap cerah, sayap bercak-bercak atau bergaris-garis lebar. Jenis tertentu mempunyai bagian sayap yang atraktif yaitu mempunyai rambut tegak satu atau lebih yang letaknya dipertengahan bagian depan sayap. Phylum Klas Ordo Famili : Arthropoda : Insekta : Diptera : Tephritidae

Frequensi Kehadiran (minggu) Gambar 5. Tephritidae 4.2 Populasi Serangga Hama 4.2.1 Tingkat Kehadiran Serangga Hama Selama Pengamatan Dari hasil pengamatan selama sepuluh minggu di tiga varietas berbeda serangga yang terkoleksi sebanyak 5 famili dan menunjukan jumlah kehadiran yang berbeda. 10 8 6 4 2 0 V1 V2 V3 Varietas Aphididae Thripidae Coreidae Acrididae Tephritidae Gambar 6. Tingkat Kehadiran Serangga Hama Selama Pengamatan Gambar 6 menunjukkan bahwa tingkat kehadiran serangga hama yang tertinggi pada tiga varietas berbeda adalah famili Thripidae, yakni 9 kali kehadiran pada 10 minggu pengamatan. Dimana pada minggu pertama

pengamatan serangga ini tidak ditemukan dan selanjutnya selalu hadir di semua varietas cabe pada minggu ke 2 sampai dengan minggu ke 10 pengamatan. Kehadiran yang paling tinggi selanjutnya setelah Thripidae adalah famili Aphididae, Coreidae dan Tephritidae, famili Aphididae memiliki tingkat kehadiran tertinggi yaitu 8 kali kehadiran selama 10 minggu pengamatan yang terdapat pada V2 atau varietas Samiya. Selanjutnya yang memiliki tingkat kehadiran 8 kali yaitu Coreidae yang terdapat pada V1 atau varietas Malita Fm, kemudian yang memili tingkat kehadiran yang sama seperti famili Aphididae dan famili Coreidae adalah famili Tephritidae yang terdapat pada V2 atau varietas Samiya selanjutnya kehadiran yang yang paling terendah dari semua famili yaitu famili Acrididae yaitu 2 kali kehadiran, dimana famili ini hanya muncul pada minggu ke 3 dan minggu ke 8 dan juga minggu ke 10 di semua varietas. Dari hasil pengamatan selama 10 minggu, Famili Thripidae memiliki tingkat kehadiran yang paling tertiggi di semua varietas dikarenakan famili ini merupakan hama penting pada tanaman cabai, selanjutnya famili Aphididae, Coreidae dan Tephritidae memiliki tingkat kedua setelah famili Thripidae, famili Aphididae ini merupakan jenis kutu daun yang selalu menyerang daun tanaman terutama pada tanaman cabai, hal ini seperti yang diungkapkan oleh (Riyanto, 2010) famili Aphididae menyebabkan tanaman kerdil, daun keriting, menggulung dan mozaik termasuk yang ditemukan pada tanaman cabai. Selanjutnya famili Coreidae memiliki tingkat kehadiran tertingi ke 2 yaitu 8 kali kehadiran selama 10 kali pengamatan. Selanjutnya famili Tephritidae muncul hanya pada minggu ke 3 pegamatan sampai akhir pengamatan, hal ini di duga pada awal pertumbuhan famili ini datang untuk berkembangbiak dan setelah memasuki fase generatif famili ini menyerang bunga dan buah pada tanaman cabe, seperti yang di ungkapkan oleh (Pracaya, 2011) bahwa famili ini meletakan telurnya ke dalam buah atau jaringan tanaman, selanjutnya larva menjadi pupa dalam jaringan tanaman, dan setelah dewasa famili ini menyerang buah sehingga menjadi rontok sebelum tua. Dan selanjutnya kehadiran terendah yaitu famili

Populasi ( ekor ) Populasi ( ekor ) Populasi ( ekor ) Acrididae, famili ini memiliki kehadiran terendah dikarenakan famili ini hanya singgah dari tanaman lain atau hanya bermigrasi. 4.2.2 Dinamika Populasi Serangga Hama di Setiap Varietas Cabai Dinamika populasi serangga hama di semua varietas tanaman cabai selama pengamatan dapat di lihat pada Gambar 7, 8, dan 9 600 500 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Aphididae Thripidae Coreidae Acrididae Tephritidae Gambar 7. Populasi Serangga Hama Selama Pengamatan Pada Tanaman Cabe Varietas Malita FM Selama 10 Minggu 800 600 400 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Aphididae Thripidae Coreidae Acrididae Tephritidae Gambar 8. Populasi Serangga Hama Selama Pengamatan Pada Tanaman Cabe Varietas Samiya Selama 10 Minggu 800 600 400 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Aphididae Thripidae Coreidae Acrididae Tephritidae Gambar 9. Populasi Serangga Hama Selama Pengamatan Pada Tanaman Cabe Varietas Lado Selama 10 minggu

Gambar di atas menunjukkan dinamika populasi serangga hama di semua varietas (Gambar 7, 8 dan 9). Kehadiran serangga hama tertinggi di semua varietas terdapat pada famili Aphididae. Famili Aphididae ini tidak memilih varietas apa yang disukai, oleh karena itu famili ini ada di semua varietas. Dinamika populasi hama pada varietas Malita FM dan Varietas Lado menunjukan kondisi yang sama, yaitu terjadi 2 kali peningkatan populasi selang waktu 1 minggu pengamatan, akan tetapi kondisi ini beda dengan varietas Samiya yang hanya memiliki 1 kali peningkatan saja pada minggu ke 2 pengamatan. Pada varietas Malita FM dan varietas Lado terjadi penurunan populasi (punah) setelah minggu ke 7 pengamatan, tetapi untuk varietas Samiya penurunannya terjadi pada minggu ke 3 sampai minggu ke 7 pengamatan. Selanjutnaya famili yang memiliki tingkat kedua dari famili Aphididae adalah famili Thripidae, famili ini tidak terjadi peningkatan yang sangat menonjol seperti yang ada pada famili Aphididae, tetapi famili ini memiliki tingkat populasi yang datar dari pengamatan pertama sampai pengamatan terakhir. Hal ini sama kondisinya dengan famili lain yang ditemukan di semua varietas tanaman cabe, seperti famili Coreidae, Acridide dan Tephritidae. Dari hasil pengamatan famili Aphididae memiliki populasi serangga hama tertinggi di semua varietas hal ini dikarenakan famili Aphididae ini merupakan hama penting di tanaman cabai, seperti yang dikemukakan oleh Nechiyana (2011) bahwa kutu daun Aphis gossypii merupakan hama utama yang menyerang daun pada tanaman cabai. Hama kutu daun menyebabkan kerusakan dengan cara menusuk jaringan dan menghisap cairan sel daun yang mengakibatkan daun menjadi tumbuh tidak normal dan pada bagian daun yang terserang akan menjadi rapuh. Terjadinya perbedaan puncak peningkatan populasi di tiga varietas cabe yaitu 2 kali puncak peningkatan pupulasi pada varietas Malita FM dan Lado serta 1 kali peningkatan di varietas samiya, hal ini dikarenakan faktor makan dari famili Aphididae, seperti yang dikemukakan oleh Salyk dan Sullivan (1982) dalam Darsono (1991) bahwa kutu daun mempunyai kemampuan melakukan pemilihan

Populasi (ekor/petak) terhadap makanannya. Pada bagian yang terpilih ia akan menetap dan menimbulkan kerusakan tertentu. Penurunan populasi famili Aphididae pada minggu ke 7 pengamatan dikarenakan persaingan antar individu-individu didalam koloni dan terbatasnya daya dukung tanaman untuk menunjang pertumbuhan pupulasi dan biasanya populasi aphis akan menurun setelah mencapai populasi puncak (Starner dan Hull 1982 dalam Mas,ud, 2010). Famili Triphidae memiliki tingkat populasi tertinggi kedua setelah famili Aphididae hal ini dikarenakan adanya pergantian suksesi dan relung hidup dari kedua jenis famili ini, seperti yang dikemukakan oleh Dibiyantoro (1994) dalam Dibiantoro (1998) Pada awal pertanaman dua jenis hama pengisap yakni thrips dan aphids akan menyerang, namun umumnya aphids lebih predominan (jumlah dan fungsi lebih berperan) dari pada thrips, bilamana tanaman sudah berumur 4-5 minggu, maka Thrips adalah yang paling predominan, hingga tanaman berumur 54 hari. 4.2.3 Rata-Rata Populasi Serangg Hama Di Tiga Varietas Berbeda Dari hasil pengamatan jumlah individu serangga hama yang terkoleksi pada tanaman cabai di tiga varietas berbeda menunjukkan jumlah yang berbeda, dapat dilihat pada gambar 10. 800 700 600 500 400 300 200 100 0 V1 V2 V3 Varietas Aphididae Thripidae Coreidae Acrididae Tephritidae Gambar 10. Rata-Rata Populasi Serangga Hama Di Tiga Varietas Berbeda

Gambar diatas menunjukkan bahwa rata-rata individu tertinggi di semua varietas tanaman cabai adalah famili Aphididae, yakni sebanyak 706.3 ekor/petak. Rata-rata tertinggi ini terdapat pada varietas Lado, hal ini disebabkan karena famili ini adalah sebagai hama penting pada tanaman cabai. Nelly et al. (2012) mengemukakan bahwa kutu daun Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae) merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman cabai. Dari aspek hama itu sendiri tanggapan hama terhadap warna dan intensitas cahaya yang sangat berpengaruh, dalam hal ini perbedaan warna daun dari varietas Lado sangat berbeda dibandingkan dengan warna daun dari varietas Malita FM dan Samiya, pada umumnya warna daun pada varietas Lado hijau pekat serta warna daun varietas Malita FM dan Samiya hijau kekuning-kuningan, sehingga famili Aphididae lebih dominan pada Varietas Lado. Sodiq (2009) mengemukakan serangga hanya mampu memberikan respon terhadap cahaya dengan panjang gelombang antara 300-400 mµ (warna mendekati ultra violet) sampai 600-650 mµ (warna jingga). Diantara beberapa warna spektrum cahaya tersebut, ada dua yang menghasilkan respon paling tinggi pada serangga yaitu cahaya mendekati ultraviolet (350 mµ) dan hijau kebiruan (500 mµ). sifat fototaksis yang ada pada serangga umumnya tertuju pada warna yang mendekati ultraviolet tersebut. 4.2.4 Kelimpahan Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah masing-masing dari serangga hama yang terkoleksi pada tiga varietas yang berbeda pada tanaman cabe. Tabel 1. Persentase Kelimpahan Serangga Hama Tiga Varietas Berbeda. Ekosistem Populasi Famili (%) Aphididae Thripidae Coreidae Acrididae Tepritidae V1 59.5 35.71 0.85 0.12 3.8

V2 53.38 40.74 1.64 0.1 4.11 V3 67.46 30.18 1.97 0.03 0.35 Hasil identifikasi dan hasil perhitungan kelimpahan serangga hama yang terdapat pada tiga varietas tanaman cabe secara keseluruhan kelimpahan tertinggi yaitu pada Famili Aphididae yang terdapat pada ekosistem V3 atau Varietas Lado di mana famili ini memilki persentase yang tinggi yaitu 67.46 %. Hal ini diduga bahwa famili Aphididae kepidiriannya sangat banyak dan juga siklus hidupnya pendek. Seperti yang di kemukakan oleh Jurgen et al. (1977) dalam Darsono (1991) bahwa siklus hidup A. croccivora pada kondisi yang sesuai berkisar antara 5-8 hari, dengan rata-rata 5.5 hari. Di daerah yang beriklim sedang keperidian dapat mencapai 60 ekor. Serangga bersayap hanya menghasilkan kira-kira separuh dari jumlah keturunan yang dapat dihasilkan serangga tidak bersayap. Di Indonesia A. croccivora yang dibiakan pada kacang tanah mempunyai siklus hidup rata-rata 4 hari. Stadium tiap instar 1 hari. Jumlah nimfa yang dihasilkan oleh seekor betina rata-rata mencapai 115 serangga (Sutarjo, 1978 dalam Darsono, 1978) Sedangkan kelimpahan yang terendah di semua varietas cabe yaitu famili Acrididae dengan jumlah 0.1 %, dikarenakan spesies ini hanya singgah dari tanaman sekitar pertanaman cabai, sehingga populasinya sedikit. 4.2.5 Keanekaragaman Hasil pengamatan terhadap keanekaragaman Serangga Hama seluruh famili di tiga varietas yang berbeda disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Keanekaragaman Serangga Hama seluruh Famili di Tiga Varietas yang berbeda Varietas Cabai V1 V2 V3 Nilai Keanekaragaman 0,8 0,9 0,8 Dari hasil analisis data di peroleh nilai keanekaragaman (H ) familia secara umum termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu hanya berkisar 0,8 0,9 atau kisaran H<1. Dapat dilihat bahwa keanekaragaman dari ketiga varietas sama, sebenarnya hama penting pada tanaman cabai lebih dari 5 jenis hama, seperti yang dilaporkan oleh ( Setiawati et al. 2005) dalam penelitiannya yaitu terdapat 14 jenis hama penting pada tanaman cabai, tetapi jenis hama lain belum memperoleh kesempatan untuk muncul karena andanya kompetisi antar jenis dan di lingkungan sekitar tanaman cabe, masih banyak tanaman-tanaman liar yang pemanfaatannya belum optimal seperti halnya gulma di samping pertanaman cabai, (Altieri, 1994 dalam Meidiwarman, 2010) mengemukakan bahwa vegetasi liar yang terdapat di sekitar lahan pertanaman dapat meningkatkan populasi musuh alami yang pada giliranya dapat menekan populasi hama pada lahan pertanaman.