BAB I PENDAHULUAN. (Robbins, 2008). Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan manusia tidak dapat lepas

Berbagai Motor Tercepat dan Termahal

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009


BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB II TINJAUAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha di Indonesia cukup pesat. Untuk tetap eksis

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian serta industri di Indonesia, semakin mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu manusia tidak dapat lepas dari kegiatan baik itu dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN MESIN. Start. Motor Tersedia. Pemilihan Jenis Mesin Motor Daya. Daya Maksimum Tidak Ya

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan otomotif saling mengeluarkan produk andalannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan. konsumen yang potensial. Menurut Sigit (2002:6) mengatakan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2

BAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

I.PENDAHULUAN. Perkembangan zaman telah mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap alat-alat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. baik pada orang mengenai perusahaan yang bersangkutan, kurang baik pada orang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat suku bunga dan fluktuasi harga bahan bakar cukup berpengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan transportasi telah maju, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Astra Honda Motor

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dari penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan :

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah

Yamaha Aerox 155. Spesifikasi Yamaha Aerox 155

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi jangka panjang di semua perusahaan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan alat transportasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENADHULUAN. penggunaan sepeda motor terasa cukup lebih efektif dibandingkan roda empat, selain itu

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepribadian merupakan keseluruhan cara seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang (Robbins, 2008). Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut berkepribadian pemalu. Kepada orang supel diberikan atribut berkepribadian supel dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut tidak punya kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang realtif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri (Kotler & Armstrong, 2008). Kepribadian biasanya digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan sifat

2 agresif. Kepribadian dapat digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen untuk produk atau pilihan merek tertentu. Dalam dunia psikologi ada beberapa tipe-tipe kepribadian yaitu extroversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness. Tipe-tipe tersebut merupakan teori kepribadian lima besar (big five) atau disebut juga Factor Five Model (FFM). Model lima besar (big five) mampu menjelaskan ciri-ciri yang berbeda dalam kepribadian tanpa tumpang tindih. Selain itu, struktur lima faktor ini akan ditemukan di berbagai perilaku seseorang dari berbagai usia dan etnis yang berbeda. Kepribadian lima besar disusun bukan untuk menggolongkan individu ke dalam satu kepribadian tertentu, melainkan untuk menggambarkan sifat-sifat kepribadian yang disadari oleh individu itu sendiri dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, kepribadian juga sangat berkaitan dengan perilaku konsumen. Kepribadian seseorang dengan orang lain pastilah berbeda. Dalam memahami kepribadian seorang konsumen sangatlah penting bagi para pemasar, karena perbedaan kepribadian konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli suatu produk. Pemasar dapat menggunakan konsep kepribadian untuk mengkomunikasikan produknya sehingga memiliki positioning sesuai dengan kepribadian konsumen yang dituju. Konsep kepribadian memiliki empat aspek penting. Pertama, agar dapat disebut kepribadian, perilaku seseorang harus konsisten setiap waktu. Kedua, perilaku harus membedakan seseorang dengan yang lainnya: sebuah karakteristik kepribadian tidak dapat dibagi oleh semua konsumen. Aspek

3 ketiga adalah bahwa karakteristik kepribadian tidak berhubungan erat dengan jenis perilaku tertentu. Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Di Indonesia memiliki berbagai macam etnis atau suku, tidak dapat dipungkiri setiap suku mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan suku yang lain. Kekhasan tersebut salah satunya hal sifat dan karakteristik kepribadian. Kelompok etnis atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis. Solomon (1999) berpendapat identitas merupakan komponen penting dalam perilaku konsumsi konsumen. Dapat dikatakan bahwa etnis seseorang berperan penting dalam keputusan membeli suatu produk. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnis atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2010. Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Orang Jawa kebanyakan berkumpul di pulau Jawa, akan tetapi jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Suriname. Suku Sunda, suku Melayu, dan suku Madura adalah

4 kelompok terbesar berikutnya di negara ini. Proporsi populasi jumlah suku bangsa di Indonesia menurut sensus 2010 sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Populasi Suku Bangsa di Indonesia No. Suku Bangsa Populasi Persentase Kawasan Utama 1. Jawa 95.217.022 40,22 Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung 2. Sunda 36.701.670 15,5 Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta 3. Batak 8.466.969 3,58 Sumatera Utara, Riau 4 Madura 7.179.356 3,03 Pulau Madura, Jawa Timur 5. Betawi 6.807.968 2,88 Jakarta, Jawa Barat 6. Minangkabau 6.462.713 2,73 Sumatera Barat, Riau 7. Bugis 6.359.700 2,69 Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah 8. Melayu 5.365.399 2,27 Pesisir Timur Sumatera, Kalimantan Barat 9. Banten 4.657.784 1,97 Banten 10. Banjar 4.127.124 1,74 Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur 11. Aceh 4.091.451 1,73 Nanggroe Aceh Darussalam 12. Bali 3.946.416 1,67 Pulau Bali 13. Sasak 3.173.127 1,34 Pulau Lombok 14. Dayak 3.009.494 1,27 Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur 15. Tionghoa 2.832.510 1,2 Jabodetabek, Kalimantan Bangka Belitung 16. Makassar 2.672.590 1,13 Sulawesi Selatan 17. Cirebon 1.877.514 0,79 Jawa Barat 18. Gorontalo 1.251.494 0,53 Gorontalo 19. Minahasa 1.237.177 0,52 Sulawesi Utara 20. Lampung 1.002.989 0,40 Lampung (Sumber: Data Sensus Penduduk 2010) Barat, Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling mempengaruhi;

5 sebagai contoh sebagian pihak berpendapat orang Cirebon adalah suku tersendiri dengan dialek yang khusus pula, sedangkan sementara pihak lainnya berpendapat bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara keseluruhan. Demikian pula suku Baduy dan suku Banten yang sementara pihak menganggap mereka sebagai bagian dari keseluruhan suku Sunda. Faktor kepribadian dan etnis dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk. Salah satunya adalah pemilihan sepeda motor, saat ini sepeda motor memiliki berbagai macam desain dan warna yang menarik. Berikut adalah jenis-jenis dan desain sepeda motor yang ada di Indonesia: 1. Sepeda Motor Sport Tipe sepeda motor yang dikhususkan untuk penggunaan balap dan kecepatan tinggi. Pengemudi yang mengemudikan sepeda motor berjenis sport ini relatif membungkuk ke depan dan posisi kaki yang sedikit ke belakang, posisi tersebut digunakan pada sepeda motor seperti ini agar tekanan angin dari arah depan yang berlawanan tidak menghantam tubuh pengendara yang membuat sepeda motor ini bisa melaju dengan kecepatan tinggi. Bodi sepeda motor seperti ini juga memiliki jarak yang dekat dengan tanah yang menyebabkan sepeda motor ini rendah, hal ini dikarenakan untuk menambah unsur aerodinamis sepeda motor pada kecepatan tinggi di sirkuit. Contoh sepeda motor tipe ini yaitu: Honda CBR 250, Honda CBR 150, Kawasaki Ninja, dan lain-lain.

6 2. Sepeda Motor Road Bike Sport/Standard Tipe sepeda motor berkopling dan memiliki jarak bodi dari tanah yang tinggi, sepeda motor tipe ini merupakan sepeda motor yang tidak digunakan untuk ajang balap/kecepatan tinggi namun desain bodi dan performa mesin yang lebih bertenaga dan kuat. Tipe sepeda motor ini digunakan dalam keperluan sehari-hari dan dapat dikendarai pada medan berbatu/berkerikil namun tidak off-road secara penuh. Contoh sepeda motor tipe ini yaitu : Honda Tiger, Honda MegaPro, Honda Verza 150, Bajaj XCD, Suzuki Thunder, Yamaha SZ-X, dan lain-lain. 3. Sepeda Motor Cruiser Tipe sepeda motor yang memiliki torsi mesin yang besar dan mempunyai kemampuan menarik beban besar. Biasanya motor jenis ini identik dengan mesin 2 silinder, riding position yang santai dan bergaya chopper. Posisi tangan pengendara lebih tinggi daripada posisi duduk dan posisi kaki yang selonjor ke depan. Contoh sepeda motor ini adalah produk prabikan Harley Davidson dan Bajaj Avenger. 4. Sepeda Motor Trail/Off-Road Tipe sepeda motor yang dikhususkan untuk melibas medan berat. Misalnya medan berbatu dan berlumpur. Sepeda motor jenis ini mempunyai cirri kontur ban kasar, menyerupai pacul/bergerigi kotak-kotak. Motor jenis ini mempunyai torsi besar dan tahan banting. Jarak bodi dari tanah relatif tinggi. Sepeda motor jenis ini tidak mengejar top speed, namun akselerasi. Sepeda motor jenis ini memiliki jenis suspensi yang lebih daripada motor lain karena

7 penggunaannya di medan berat. Contoh sepeda motor tipe ini yaitu: Suzuki DR Z400S dual sport 400 cc, Kawasaki KLX 150, Honda CRF450X, dan lain-lain. 5. Sepeda Motor Moped/Bebek/Cub Tipe sepeda motor manual tanpa kopling yang memiliki Kapasitas Silinder (CC) kecil. Tipe sepeda motor ini yaitu model bodi yang bercorak dari jok pengendara untuk sepeda motor tipe ini yaitu: Honda Supra X 125, Honda Revo, Honda Blade, Honda Astrea, Yamaha Jupiter, dan lain-lain. 6. Sepeda Motor Skuter Matik Tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi, sepeda motor ini memiliki kapasitas silinder (CC) kecil dan posisi pengemudi yang tegak, ukuran sepeda motor ini lebih kecil dan ringan daripada tipe bebek. Sepeda motor ini memiliki ruang kosong di antara kemudi dan pengendara yang memungkinkan untuk kaki bisa diletakan di tempat tersebut. Sepeda motor ini sangat cocok untuk wanita dan ini digunakan untuk keperluan dalam kota/wilayah. Sepeda motor tipe ini memiliki dimensi ukuran ban dan roda tipe ini yaitu: Honda Beat, Honda Vario, Honda Scoopy, Honda Spacy Helm-in, Vespa Piaggio, Yamaha Mio, dan lain-lain. Penelitian sebelumnya pernah di lakukan oleh Endah Mastuti yang menggunakan kepribadian lima besar (big five). Penelitian ini mengenai kepribadian menggunakan model lima besar (big five) sebagai variabel moderator dan etnis sebagai variabel independen. Melalui latar belakang yang

8 telah dijelaskan diatas, maka peneliti memilih judul Pengaruh Etnis Konsumen Terhadap Pemilihan Desain dan Warna Produk dengan Variabel Moderator Tipe-tipe Kepribadian (Studi pada Masyarakat Kecamatan Rajabasa di Bandar Lampung). 1.2 Perumusan Masalah Penelitian merumuskan pertanyaan pada penelitian adalah: 1. Bagaimana etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan desain produk? 2. Bagaimana etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan warna produk? 3. Bagaimana etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan desain produk dengan variabel moderator tipe-tipe kepribadian? 4. Bagaimana etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan warna produk dengan variabel moderator tipe-tipe kepribadian? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui dan menjeleskan etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan desain produk. 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan warna produk

9 3. Untuk mengetahui dan menjelaskan etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan desain produk dengan variabel moderator tipe-tipe kepribadian. 4. Untuk mengetahui dan menjelaskan etnis konsumen mempengaruhi konsumen dalam menentukan warna produk dengan variabel moderator tipe-tipe kepribadian. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaaat untuk: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait studi mengenai kepribadian dan etnis dalam perilaku konsumen lebih khusus lagi nengenai keputusan pembelian. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan dan referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya. 2. Manfaat Bagi Perusahaan Penelitian ini mampu menjadi masukan dan menjadi pedoman bagi perusahaan sepeda motor untuk menciptakan produk sepeda motor sesuai tipe-tipe kepribadian dan etnis konsumen.