Mulai. Identifikasi Masalah. Persiapan Alat dan Bahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kolbi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Program Studi S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik, Yogyakarta 55183, Indonesia

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode analisa, yaitu suatu usaha

PENGARUH VARIASI GESEK TERHADAP KUALITAS SAMBUNGAN PADA PENGELASAN CONTINOUS DRIVE FRICTION WELDING (CDFW) BAHAN PIPA KUNINGAN DAN TEMBAGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.2 Resin Polyester

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. dan RX-KING ditujukan pada diagram dibawah ini yaitu diagram alir penelitian. Rumah Kopling F1-ZR. Rumah Kopling RX-KING.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 4.1. Hasil pengelasan gesek.

BAB IV METODE PENELITIAN. Start

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana Strata-1. Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin

Karakterisasi Material Sprocket

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Uraian langkah-langkah penelitian dapat dijabarkan ke dalam diagram alir penelitian pada Gambar 3.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

Gambar 3.1 Blok Diagram Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dengan pesat. Ditemukannya metode-metode baru untuk mengatasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir berikut ini : Pelat Baja Tipe SPHC JIS G Pembuatan Spesimen Uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP SIFAT KEKERASAN DENGAN REFINING THE CORE PADA PROSES CARBURIZING MATERIAL BAJA KARBON RENDAH. Darmanto * ) Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMINIUM DENGAN METODE MIG

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

BAB IV DATA DAN ANALISA

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Sebelum melakukan proses penelitian pengelasn gesek dibuatlah diagram alir untuk menggambarkan proses proses oprasional sehingga mudah dipahami dan mudah dilihat berdasarkan urutan dari penelitian. Dilihat gambar 3.1. Mulai Identifikasi Masalah Persiapan Alat dan Bahan Pengelasan gesek (friction welding) 1. Variasi putar 1000, 1600dan 2000 rpm 2. Tekanan gesek 1471.68 MPa 3. Tekanan tempa 1962.24 MPa Pembuatan spesimen uji Proses Pengujian 1. Uji struktur mikro 2. Uji kekerasan mikro vickers Analisis data Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.1. Diagram Alir Pengujian 17

18 3.2. Perencanaan Jumlah untuk uji kekerasan adalah 3 buah spesimen. 3 buah spesimen untuk pengujian struktur mikro. Jumlah sampel bahan untuk uji kekerasan dan struktur mikro adalah dengan mengambil masing masing satu spesimen dari pengelasan dengan variasi putaran gesekan dengan beban dan kecepatan tetap diambil salah satu dari spesimen yang telah dilas dan dibelah dibagian sambungannya. 3.3. Pengadaan Bahan dan Alat 1) Alat yang digunakan sebagai las gesek pipa ukuran 5/8 Gambar 3.2. Alat yang digunakan sebagai las gesek pipa tembaga dan kuningan ukuran 5/8 Alat ini yang digunakan sebagai las gesek pipa tembaga dan kuningan ukuran 5/8. Pegas yang ada di alat tersebut digunakan sebagai pengukur seberapa besar beban yang diberikan dalam las gesek. Setiap 1 mm pemendekan pegas ini sama dengan 49,056 N/mm beban yang diberikan, penggaris tersebut berfungsi sebagai pembaca seberapa pagas itu memendek. Alat ini terdapat di Lab Produksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. K = F X = 1500,534 N 30,588 mm = 49,056 N/mm... (3.1)

19 Perhitungan Tekanan Gesek dan Tekanan Tempa: F = Gaya...(3.2) = Pemendekan pegas (mm)...(3.3) K = Konstanta pegas (N/mm)..(3.4) d o = diameter luar (mm) (3.5) d i = diameter dalam (mm)...(3.6) Diketahui : F = 1500,534 N (3.7) K= 49,056 N/mm..(3.8) X tempa = 30 mm, gesek =20 mm (3.9) Perhitungan tekanan gesek Diameter tembaga d o = 15.875 mm d i =11.875 mm σ tempa = σ tempa = Diameter kuningan d o = 15.875 mm d i =12.875 mm K π 4 (do 2 di 2 ).(3.10) 49,56 N/mm 30mm π 4 (15.8752 12.875 2 ) = 21.723MPa..(3.11) K τ gesek = π 4 (do 2 di 2 ) (3.12) τ gesek = 49,56 N/mm 20mm π 4 (15.8752 12.875 2 ) (3.13) = 14.483 MPa

20 2) Mesin uji struktur mikro Gambar 3.3. Alat uji struktur mikro Alat uji struktur mikro merek Olympus dengan tipe PME3 digunakan untuk menguji struktur yang ada pada suatu material. Alat ini dapat melihat struktur mikro dengan pembesaran 50 x hingga 2500 x pembesaran, alat ini terdapat di Lab Material D3 Universitas Gajah Mada. Ditunjukan gambar 3.3. 3) Mesin Bubut Pencekam Spesimen Berputar Pencekam Spesimen Diam Penggaris ukur tekanan Penekan Pencekam Spesimen Diam Penahan Getaran Pegas Gambar 3.4. Mesin bubut

21 Mesin bubut merek Microweily dengan tipe TY-1640S digunakan untuk pembuatan alat las gesek tersebut dan digunakan sebagai pengelasan gesek, alat ini terdapat di Lab Produksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 4) Alat Uji Kekerasan Mikro Vikers Gambar 3.5. Alat uji kekerasan mikro vikers. Alat uji kekerasan mikro Vickers merek Shimadzu dengan tipe HMV-M3 digunakan untuk menguji kekerasan mikro vikers suatu material. Alat ini dapat mengukur kekerasan bahan mulai dari yang sangat lunak (5 HV) sampai yang amat keras (1500 HV), alat ini terdapat di Lab Material D3 Universitas Gajah Mada. 5) Mesin Poles Gambar 3.6. Alat polish

22 Alat polish merek Gripomat digunakan untuk mengamplas benda uji setelah dibelah, agar saat dilihat struktur mikronya bisa lebih jelas, alat ini terdapat di Lab Material D3 Universitas Gajah Mada. Gambar 3.6. 6. Pelengkap di Leb Produksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta a). Jangka sorong digunakan untuk mengukur spesimen saat proses pembuatan spesimen. Jangka sorong ini mampu mengukur hingga ketelitian0,02 mm. b). Gergaji besi merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pemotongan dan pembelahan spesimen. c). Penjepit merupakan alat yang digunakan untuk menjepit spesimen saat dipotong dan dibelah agar lebih mudah. d). Stopwatch Sebagai pengukur waktu gesek e). Tang penjepit digunakan untuk menjepit benda kerja setelah dilakukan pengelasan. 3.4. Pelaksanaan penelitian 1) Proses pengelasan Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengelasan adalah: a. Pemotongan bahan pipa tembaga dan kuningan ukuran 5/8 dengan panjang masing-masing 7 cm. Gambar 3.7. Pemotongan bahan pipa tembaga dan kuningan.

23 b. Meratakan ujung bahan pipa dengan mesin bubut bertujuan agar saat terjadinya las gesek kedua permukaan rata, sehingga dapat mengurangi getaran antara kedua bahan yang tidak rata. Gambar 3.8. Meratakan ujung bahan pipa tembaga dan kuningan dengan mesin bubut. c. Memasang bahan di spindle dan di toolspot dengan posisi center agar tidak terlalu banyak goncangan. Gambar 3.9. Pemasangan bahan diposisikan center. d. Menyetel putaran yang ada di headstock mesin bubut tepatnya di spindle speed slector dengan mengatur handle.

24 Gambar 3.10. Pengatur putaran e. Menyalakan mesin bubut. f. Melakukan tekanan secara perlahan-lahan yaitu mencapai flas sehingga terjadi gesekan antara kedua bahan sampai timbul panas akibat gesekan. g. Melakukan tekanan secara perlahan dan juga melihat waktu akan dibutuhkan dalam pengelasan gesek tersebut. h. Menghentikan mesin bubut dan melakukan pembebanan yang terakhir dengan keras sampai kedua bahan menyatu. 3.5. Pelaksanaan pengujian kekerasan Prosedur dan pembacaan hasil pada pengujian kekerasan mikro vickers adalah sebagai berikut: Piramida intan yang memiliki sudut bidang berhadapan (136 0 ), ditekankan kepermukaan bagian yang akan diukur dengan pembebanan sebesar 200 gf, kemudian diambil panjang diagonal-diagonalnya, kemudian didapat hasil kekerasan mikro vickers dari perbandingan antara beban dengan luas tapak penekan. Rumus untuk mencari nilai kekerasan : VHN= 2Psin(θ 2 ) d² = 1,854 P d² (3.14)

25 P = beban yang digunakan (kg) D = panjang diagonal rata-rata (mm) θ = sudut antar permukaan intan yang berhadapan 136 0 3.6. Pengujian struktur mikro Setelah spesimen pipa bibelah menjadi 2 bagian, maka bagian pengelasan diamplas hingga muncul bagian-bagian yang terjadi dari daerah pengelasan tersebut kemudian diamati menggunakan mikroskop maka akan terlihat struktur yang ada pada daerah pengelasan tersebut. A. Bahan 1. Kertas amplas no. 120, 200, 400, 800, 1000, 1200 dan 1500 2. Autosol 3. Alkohol 4. HNO 3 65% 5. Kain pembersih B. Langkah kerja pembuatan spesimen foto mikro 1. Pembuatan benda uji 2. Benda uji dibelah menjadi dua bagian dengan menggunakan gergaji secara hati-hati dimaksudkan agar tidak terjadi perubahan struktur karena panas, panas yang timbul saat pembelahan. 3. Benda uji yang sudah dibelah kemudian dicetak dalam kotak akrilik yang dibuat menggunakan resin dan katalis. 4. Pengamplasan permukaan benda uji yang dibelah dengan menggunakan amplas no 120 sampai 1500, dilakukan secara berurutan dari yang kasar sampai yang paling halus. Dalam pengamplasan digunakan air untuk membasahi amplas yang diputar pada mesin amplas duduk, penggunaan air dimaksudkan dalam proses pengamplasan tidak panas pada permukaan yang diamplas yang bisa menimbulkan perubahan struktur mikro.

26 5. Polishing dilakukan setelah mendapatkan permukaan yang halus, polishing menggunakan autosol secukupnya. Usahakan jangan terkena tangan karena akan mengotori permukaan yang sudah dipolish. 6. Proses pengetsaan spesimen dilakukan setelah melakukan proses polising. a) Bahan etsa yang dipakai yaitu nital dan alkohol. b) Pembuatan bahan etsa yaitu nital - Siapkan HNO 3 65% dari prosentase keseluruhan yang akan digunakan. - Siapkan alkohol sebagai campuran HNO 3 65% sebanyak 97%. - Campurkan larutan tersebut dan digunakan untuk etsa. c) Proses pengetsaan spesimen - Bersihkan spesimen atau dilap dengan tisu setelah spesimen dipoles celupkan kedalam larutan nital selama 10 detik. - Cuci spesimen dengan aquades. - Bersihkan spesimen dengan mengusap spesimen dengan kapas yang telah dibahasi dengan alkohol. - Keringkan spesimen. - Lihat struktur mikro spesimen pada mikroskop metalografi. 7. Foto mikro dilakukan setelah proses etsa dengan 200 kali perbesaran.