Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga Tahun 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Kata Sambutan Kepala Badan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2017

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BPK: Wajar Dengan Pengecualian atas LKPP Tahun 2012

Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banyumas Jakarta, 6 Februari 2014

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

BAB.I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini ditandai dengan menguatnya

BAB I PENDAHULUAN. Negara/Lembaga (LKKL) berkontribusi terhadap pemberian opini WDP Laporan

KORELASI OPINI AUDIT BPK ATAS LKKL DENGAN HASIL EVALUASI LAKIP K/L

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kriteria dalam sistem reward. yang dapat menunjukkan kondisi sebenarnya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN Grafik 1.Perkembangan Jumlah Temuan BPK Atas LKPP Tahun

No Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis ak

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasution (2007) menyatakan beberapa kelemahan yang ditemukan pada

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Manajemen perusahaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYERAPAN ANGGARAN DALAM APBN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan

I. UMUM. Saldo...

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.05/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Reformasi manajemen keuangan negara di Indonesia diawali lahirnya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

BEBERAPA CATATAN ATAS LKPP 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

Sambutan Presiden RI - Penyampaian LHP LKPP Tahun 2015, Jakarta, 6 Juni 2016 Senin, 06 Juni 2016

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA HARUS BERKELANJUTAN

-2- Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi APBN menggambarkan p

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

Tarif atas jenis PNBP ditetapkan dengan memperhatikan :

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka reformasi di bidang keuangan, pada tahun

PMK No 258 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi Atas Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, pemerintah dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keuangan daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik, yaitu hak untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak munculnya konsep New Public Management (NPM) pada tahun 1980-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring

BAB I PENDAHULUAN. governance) ditandai dengan diterbitkannya Undang undang Nomor 28 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis atas..., Desi Intan Anggraheni, FE UI, 2010.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB I PENDAHULUAN. sejak diwajibkannya penyusunan Laporan Posisi Keuangan sebagai bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi keuangan negara diawali dengan paket perundang-undangan

Pendahuluan. BAB II Hasil Pemeriksaan Kinerja... 21

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 MEMBAIK

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. daerah merupakan tujuan penting dalam reformasi akuntansi dan administrasi

AKTUALISASI PERAN BPK DALAM MEMBANGUN PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) YANG BERSIH DAN BERWIBAWA 1

LANGKAH-LANGKAH MENUJU WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) 1

Transkripsi:

Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga Tahun 2010 1. BPK melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) Tahun 2010 yang hasilnya digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2010. 2. Jumlah Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang mendapat penilaian opini pemeriksaan yang lebih baik dari tahun sebelumnya meningkat signifikan (ditunjukkan pada grafik 1). Grafik 1.Opini BPK atas LK Kementerian/Lembaga, 2007-2008 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 11 30 42 50 33 28 24 24 27 15 7 2 1 0 0 0 WTP WDP TMP TW 2007 2008 2009 2010 Sumber : LKPP tahun 2008 dan LKPP tahun 2010 3. Jumlah K/L yang memperoleh opini TMP mengalami penurunan cukup signifikan, dari 7 K/L pada tahun 2009 menjadi hanya 2 K/L pada tahun 2010. Demikian pula K/L yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) mengalami peningkatan dari 42 K/L menjadi 50 K/L termasuk dua entitas yang baru dibentuk tahun 2010, yaitu Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Sehingga K/L yang dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya adalah 48 K/L. Artinya, perkembangan dari tahun 2009 terdapat peningkatan kualitas LKKL sebanyak 11 K/L. 4. Dua K/L yang masih mendapat opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP)/disclaimer, yaitu Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Kesehatan. Bahkan Kementerian Pendidikan Nasional mengalami penurunan kualitas pelaporan keuangan yang ditunjukkan oleh menurunnya opini pemeriksaan BPK, dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada tahun 2009 menjadi TMP pada tahun 2010. Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 1

Sementara Kementerian Kesehatan belum mampu memperbaiki kualitas pelaporan keuangannya dari tahun sebelumnya (2009), setelah sempat memperoleh opini WDP pada tahun 2008. (rincian opini yang diterima K/L terlampir) 5. Dari fungsinya, K/L yang mendapatkan opini TMP pada tahun 2010 merupakan K/L yang akan secara langsung menentukan tingkat IPM Indonesia. Menjadi sesuatu yang ironis karena ketika upaya perbaikan pendidikan dan kesehatan sedang digalakkan, namun dari sisi pengelolaan anggaran, kedua K/L yang menangani kedua bidang tersebut justru mengalami kelemahan sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan. 6. Dari sisi alokasi anggaran, Kementerian/Lembaga yang mendapat opini TMP memperoleh alokasi anggaran yang cukup besar di tahun 2009 dan 2010 (tabel 1). Pada tahun 2010, alokasi anggaran Kementerian Pendidikan Nasional mencapai 16,22% dari total pagu definitif seluruh K/L tahun 2010. Selain itu, kedua kementerian tersebut memperoleh alokasi anggaran sebagaimana dimandatkan dalam undang-undang yang mengatur secara khusus. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan besarnya pengalokasian dana pendidikan minimal sebesar 20% dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam pengalokasiannya, anggaran pendidikan tersebut terbagi ke dalam anggaran kementerian agama dan kementerian pendidikan nasional. Sementara untuk anggaran kesehatan, meskipun belum dapat terlaksana sepenuhnya namun Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan pengalokasian minimal sebesar 5% dari APBN diluar gaji. Hal ini sangat disayangkan mengingat besarnya alokasi anggaran kepada K/L tersebut, tapi justru masih lemah dalam hal pengendalian intern dan kepatuhan terhadap undang-undang didalam mengelola keuangan dan penyajian laporan keuangannya. Tabel 1. Opini Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2008 dan 2009 dan Alokasi Anggarannya(Rp ribu) No BA Kementerian Negara/ Lembaga Opini BPK 2009 2010 LKKL 2009 LKKL 2010 Pagu Definitif Pagu Definitif Kementerian Pendidikan 1 023 WDP TMP 62.098.268.498 55.187.179.335 Nasional 2 024 Kementerian Kesehatan TMP TMP 20.273.526.562 21.389.585.833 Sumber : SE-1615/MK.02/2008 dan SE-2679/MK.02/2009 Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 2

Lampiran Opini atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2008, 2009 dan 2010 Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 3

Sumber : laporan hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2010 Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 4

Keterangan: WTP : Wajar Tanpa Pengecualian WTP-DPP : Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan WDP : Wajar Dengan Pengecualian TMP : Tidak Menyatakan Pendapat * : Dibentuk tahun 2010 ** : BA 999.06 pada Tahun 2010 dipecah menjadi BA 999.07 dan BA 999.08 *** : Diberikan Opini mulai Tahun 2010 **** : Mencakup tiga BA Pemeriksaan yang dilakukan BPK terdiri LKKL (termasuk BPK yang diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik), LK Bendahara Umum Negara (BUN), dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 5