BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Laboratorium Jurusan Teknik Informatika

PENERAPAN METODE WAVELET TRANSFORM DALAM PEMBELAJARAN SOLMISASI NADA

1. Pendahuluan Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi karena bergetarnya suatu benda, yang menyebabkan udara di sekelilingnya

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan suara yang enak untuk didengar.

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Aktifasi Peralatan Elektronik Berbasis Suara Menggunakan Android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 3. Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. rekaman suara, yang terdiri atas empat jenis suara manusia dengan porsi yang

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki jarak 12 langkah nada. Satu oktaf memiliki 8 nada. Oktaf biasanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

BRAMARA D Dosen Pembimbing I : NIP Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Starting

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perubahan kultur sosial budaya dalam masyarakat. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

SISTEM PENGENALAN SUARA BERDASARKAN FORMANT SUARA MANUSIA DENGAN METODE AUTOCORELATION

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

Simulasi Sistem Pengacak Sinyal Dengan Metode FFT (Fast Fourier Transform)

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre.

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik sudah menjadi keseharian dalam kehidupan manusia. Hampir di setiap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter )

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada Tugas Akhir ini akan di rancang Sebuah Aplikasi Pembelajaran Turunan Fungsi

PENGENALAN NADA BELIRA MENGGUNAKAN ROW MEAN DST

RANCANG BANGUN APLIKASI PIANO MENGGUNAKAN METODE SINE, KARPLUS, DAN WAVETABLE Design Application Of Piano Using Sine, Karplus, And Wavetable Method

Pengenalan Suara Menggunakan Metode MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficients) dan DTW (Dynamic Time Warping) untuk Sistem Penguncian Pintu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Experimen Pada dasarnya tahapan yang dilakukan pada proses pengambilan sampel dari database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. Berdasarkan tahapan experimen yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengambilan Sampel a. Database Dari proses perekaman nada suara piano yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sampel nada berupa file audio berformat wav. Gambar 4.1 Sampel Nada Piano Jumlah not yang di rekam sebanyak 49 sampel dari 4 oktaf nada dimana G=do. 35

36 b. Database Query Berdasarkan pengambilan sampel nada yang dilakukan terhadap 4 orang mahasiswa sebagai objek penelitian, maka diperoleh hasil berupa file audio berformat wav. Gambar 4.2 Sampel Suara Manusia Sebaiknya di dalam proses perekaman menggunakan microphone yang berkualitas, serta dilakukan pada ruangan yang kedap suara, untuk memperoleh hasil rekaman suara yang terbaik serta mengurangi noise. 2. Sampling Pada proses ini terjadi suatu pengambilan sampel dari bentukan sinyal analog. Pengambilan dilakukan pada bagian-bagian sinyal analog dengan cara pembagian sampel, karena sampel yang di ambil akan lebih menggambarkan sinyal yang asli. Seperti terlihat pada Gambar 4.2 adalah hasil dari sampling nada A 4. Gambar 4.3 Plot hasil sampling dari nada A 4

37 Setelah pembagian sampel, maka terbentuklah suatu sinyal analogdiskrit yang bentuknya menyerupai aslinya namun hanya diambil diskrit-diskrit nya saja. 3. Feature Extraction Pada tahap ini dilakukan Feature Extraction, dimana sinyal diskrit yang berupa data digital tersebut akan di transformasi menjadi frekuensi dan selanjutnya akan di lakukan analisis pada frekuensi tersebut menggunakan Discrete Wavelet Transform dengan melakukan dekomposisi (memisahkan) sinyal masukan yang diinginkan menjadi sebuah bentuk gelombang lain dimana sinyal dilewatkan pada rangkaian AC (low pass filter) sehingga memperoleh informasi nilai aproksimasi. Seperti terlihat pada Gambar 4.4 berikut. Gambar 4.4 Plot hasil dari DWT

38 Hasil keluaran AC (Low Pass Filter) ini selanjutnya akan di segmentasi atau dikelompokan, seperti pada Gambar 4.5 berikut. Gambar 4.5 Plot hasil segmentasi dari nada A 4 Pada gambar ini dapat ditunjukan bahwa sinyal yang kecil adalah noise, sedangkan sinyal yang bentuknya besar adalah sinyal asli yang sebenarnya. Selanjutnya akan dilakukan analisis pada sinyal asli untuk memperoleh pitch frekuensi. 4. Perolehan Feature a. Feature Database Berdasarkan proses analisis yang telah dilakukan dari transformasi Wavelet, maka diperoleh hasil database nada piano beserta nilai frekuensi rata-rata dari pitch. Dapat ditunjukan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut.

39 Tabel 4.1 Nada pokok piano beserta nilai pitch standar No Nada Frekuensi 1. G 2 97.9 Hz 2. A 2 110.00 Hz 3. B 2 123.47 Hz 4. C 3 130.81 Hz 5. D 3 146.83 Hz 6. E 3 164.81 Hz 7. F 3 174.61 Hz 8. G 3 196.00 Hz 9. A 3 220.00 Hz 10. B 3 246.94 Hz 11. C 4 261.63 Hz 12. D 4 293.66 Hz 13. E 4 329.63 Hz 14. F 4 349.23 Hz 15. G 4 392.00 Hz 16. A 4 440.00 Hz No Nada Frekuensi 17. B 4 493.88 Hz 18. C 5 523.25 Hz 19. D 5 587.33 Hz 20. E 5 659.25 Hz 21. F 5 698.46 Hz 22. G 5 783.99 Hz 23. A 5 880.00 Hz 24. B 5 787.77 Hz 25. C 6 1046.5 Hz 26. D 6 1174.7 Hz 27. E 6 1318.5 Hz 28. F 6 1396.9 Hz 29. G 6 1568.0 Hz Tabel 4.2 Nada kromatis piano beserta nilai pitch standar. No. Nada Pitch 1. G #2 103.83 Hz 2. A #2 116.54 Hz 3. C #3 138.59 Hz 4. D #3 155.56 Hz 5. F #3 185.00 Hz 6. G #3 207.65 Hz 7. A #3 233.08 Hz 8. C #4 277.18 Hz 9. D #4 311.13 Hz 10. F #4 369.99 Hz No. Nada Pitch 11. G #4 415.30 Hz 12. A #4 466.16 Hz 13. C #5 554.37 Hz 14. D #5 622.25 Hz 15. F #5 739.99 Hz 16. G #5 830.61 Hz 17. A #5 932.33 Hz 18. C #6 1108.7 Hz 19. D #6 1244.5 Hz 20. F #6 1480.0 Hz

40 Nilai frekuensi yang telah tersimpan kedalam database ini yang selanjutnya akan digunakan dalam proses matching. b. Feature Database Query Berdasarkan analisis perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil database query nada suara manusia beserta nilai pitch frekuensinya. Berikut adalah hasil pengambilan sampel suara dari 4 orang mahasiswa yang menjadi objek penelitian. Objek 1 dan 2 Objek pertama dan kedua dilakukan pada mahasiswa 1 dan mahasiswa 2 dengan jenis kelamin perempuan. Tabel 4.3 Hasil uji coba dari objek 1 dan 2 Hasil Database Query (Suara Manusia) No. Objek 1 Objek 2 Nada Pitch Nada Pitch 1. C 4 262.9968 H Z B 3 249.7525 Hz 2. E 4 331.4942 H Z C 4 265.0797 Hz 3. F 4 349.2914 Hz D 4 306.0979 Hz 4. E 5 686.6421 Hz D #4 312.2765 Hz 5. A 3 222.4804 Hz E 4 332.2866 Hz 6. G 3 196.5798 Hz F 4 368.1136 Hz 7. C 5 550.3918 Hz F #4 371.8766 Hz 8. G 4 394.0836 Hz G 4 396.6004 Hz 9. G 5 792.0029 Hz A 4 453.3955 Hz 10 B 4 494.8962 Hz A #4 471.5122 Hz

41 Objek 3 dan 4 Objek ketiga dan keempat dilakukan pada mahasiswa 3 dan mahasiswa 4 dengan jenis kelamin Laki-laki. Tabel 4.4 Hasil uji coba dari objek 3 dan 4 Hasil Database Query (Suara Manusia) Objek 3 Objek 4 No. Nada Pitch Nada Pitch 1. C 3 134.22 Hz B 2 126.43 Hz 2. D 3 148.64 Hz C 3 131.3436 Hz 3. D #3 158.2132 Hz D 3 147.8651 Hz 4. E 3 168.4213 Hz E 3 165.9365 Hz 5. F 3 178.6412 Hz F 3 175.5226 Hz 6. G 3 199.5632 Hz G 3 197.2522 Hz 7. C 4 263.1346 Hz G #3 209.6342 Hz 8. E 4 329.8152 Hz B 3 249.9965 Hz 9. D 4 295.2351 Hz C 4 261.9788 Hz 10 F 4 351.6342 Hz F 4 350.2777 Hz

42 5. Similarity Matching Pada proses matching digunakan metrika Euclidean Distance (ED) untuk menghitung jarak dari 2 buah frekuensi. Dengan penjabaran rumus sebagai berikut: ED = (4.1) Dimana: X1= titik pertama (pitch yang didapat) X2= titik kedua (pitch acuan) Semisal ingin menghitung jarak euclidean dengan mengambil salah satu sampel dari hasil uji coba. Hasil pitch suara manusia pada nada C 4 adalah 262.4365 H Z, sedangkan nilai pitch standar dari piano adalah 261.63 H Z. Caranya adalah kurangkan 262.4365 dengan 261.63, sehingga menghasilkan 0.8065. Cari nilai absolut dari nilai 0.8065 dengan cara mempangkatkannya sehingga mendapat nilai 0.06504425 Kemudian diakarkan sehingga mendapatkan nilai 0,80645. Sehingga jarak euclidean dari 2 pitch tersebut adalah 0,80645.

43 Dapat dijabarkan sebagai berikut. ED = = = = 0,80645 Untuk menghitung persentase ketidaksesuaian nada sinyal masukan dapat dijabarkan dengan rumus sebagai berikut: (4.2) Dimana: X1= pitch yang didapat X2= pitch acuan X3= pitch diantara Berdasarkan sampel di atas, sinyal masukan yang berasal dari suara manusia memiliki frekuensi 262.4365 Hz. Frekuensi ini terletak diantara frekuensi nada acuan 261.63 Hz (nada C oktaf ke 4) dan 277.18 Hz (nada C # oktaf ke 4). Karena frekuensi nada sinyal masukan

44 lebih dekat dengan frekuensi nada acuan 261.63 Hz, maka nada masukan tersebut memiliki jenis nada yaitu nada C pada oktaf ke 4. Presentase ketidaksesuaian nada sinyal masukan tersebut dapat dihitung dalam penjabaran berikut. = 1,034 % Dari perhitungan di atas, pitch nada masukan yang terdeteksi lebih tinggi dari nada acuan sebesar 1,034 %. Karena persentase ketidaksesuian nada yang dideteksi lebih kecil dari batas toleransi yang diberikan yaitu 10 %, maka nada sinyal masukan di atas dianggap sudah tepat dengan nada piano sebagai guide.

45 6. Hasil Berdasarkan tahapan proses experimen yang telah dilakukan, maka di peroleh hasil akhir berupa nada, pitch frekuensi dan nilai dari Euclidean Distance (ED). Objek 1 Tabel 4.5 Hasil matching pada Mahasiswa 1 Hasil Hasil No Database Query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. C 4 262.9968 H Z C 4 261.63 H Z 1.3368 2. E 4 331.4942 H Z E 4 329.63 H Z 1.8642 3. F 4 349.2914 Hz F 4 349.23 Hz 0.0614 4. E 5 686.6421 Hz E 5 659.25 Hz 27.3921 5. A 3 222.4804 Hz A 3 220.00 Hz 2.4804 6. G 3 196.5798 Hz G 3 196.00 Hz 0.5798 7. C 5 542.361 Hz C 5 523.25 Hz 19.111 8. G 4 394.0836 Hz G 4 392.00 Hz 2.0836 9. G 5 792.0029 Hz G 5 783.99 Hz 8.0329 10. B 4 494.8962 Hz B 4 493.88 Hz 1.0162 Berdasarkan tabel 4.5 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 1, dapat di asumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Sopran (Suara Tinggi Perempuan). Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh dominan mendapatkan pitch frekuensi yang

46 menjangkau nada-nada tinggi seperti pada nada B 4 oktaf ke 4 dan tertinggi pada G 5 di oktaf ke 5. Objek 2 Tabel 4.6 Hasil matching pada Mahasiswa 2 Hasil Hasil No Database Query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. B 3 249.7525 Hz B 3 246.94 Hz 2.8125 2. C 4 265.0797 Hz C 4 261.63 Hz 3.4497 3. D 4 296.0979 Hz D 4 293.66 Hz 2.4379 4. D #4 312.2765 Hz D #4 311.13 Hz 1.1465 5. E 4 332.2866 Hz E 4 329.63 Hz 2.6566 6. F 4 351.1136 Hz F 4 349.23 Hz 1.8906 7. F #4 371.8766 Hz F #4 369.99 Hz 1.8866 8. G 4 396.6004 Hz G 4 392.00 Hz 4.6004 9. A 4 442.3955 Hz A 4 440.00 Hz 2.3955 10. A #4 471.5122 Hz A #4 466.16 Hz 5.3522 Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 2, dapat diasumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Alto (Suara Rendah Perempuan). Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh dominan mendapatkan pitch frekuensi yang hanya menjangkau nada-nada tererendah seperti pada nada B 3 pada oktaf ke 3 dan nada G 4 pada oktaf ke 4.

47 Objek 3 Tabel 4.7 Hasil matching pada Mahasiswa 3 Hasil Hasil No Database Query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. C 3 134.22 Hz C 3 130.81 Hz 3,41 2. D 3 148.64 Hz D 3 146.83 Hz 1,81 3. D #3 158.2132 Hz D #3 155.56 Hz 2.6532 4. E 3 168.4213 Hz E 3 164.81 Hz 3.6113 5. F 3 178.6412 Hz F 3 174.61 Hz 4.0312 6. G 3 199.5632 Hz G 3 196.00 Hz 3.5632 7. C 4 263.1346 Hz C 4 261.63 Hz 1.5046 8. E 4 329.8152 Hz E 4 329.63 Hz 0.1852 9. D 4 295.2351 Hz D 4 293.66 Hz 1.5751 10. F 4 351.6342 Hz F 4 349.23 Hz 2.4132 Berdasarkan tabel 4.7 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 3, dapat di asumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Tenor (Suara Tinggi Laki-laki). Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh dominan mendapatkan pitch frekuensi yang menjangkau nada-nada tinggi pada jangkauan suara Laki-laki oktaf ke-4 yakni nada C 4 sampai nada F 4.

48 Objek 4 Tabel 4.8 Hasil matching pada Mahasiswa 4 Hasil Hasil No Database query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. B 2 126.43 Hz B 2 123.47 Hz 2,96 2. C 3 131.3436 Hz C 3 130.81 Hz 0.5336 3. D 3 147.8651 Hz D 3 146.83 Hz 1.0351 4. E 3 165.9365 Hz E 3 164.81 Hz 1.1265 5. F 3 175.5226 Hz F 3 174.61 Hz 0.9126 6. G 3 197.2522 Hz G 3 196.00 Hz 1.2525 7. G #3 209.6342 Hz G #3 207.65 Hz 1.9842 8. B 3 249.9965 Hz B 3 246.94 Hz 22.9165 9. C 4 261.9788 Hz C 4 261.63 Hz 0.34803 10. F 4 350.2777 Hz F 4 349.23 Hz 1.0477 Berdasarkan tabel 4.8 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 4, dapat di asumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Tenor (Suara Tinggi Laki-laki) sama dengan mahasiswa 1. Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh lebih dominan mendapatkan pitch frekuensi yang menjangkau nada-nada tinggi pada jangkauan suara Laki-laki oktaf ke-4 pada nada C 4 sampai nada F 4.

49 4.2 Implementasi dan Pengujian Sistem 1. Implementasi Sistem s START Menekan tuts piano sekaligus menentukan nada guide Input suara manusia Melakukan sampling gelombang suara Discrete Wavelet Transform Tidak Segmentasi untuk memperoleh pitch Tidak Apakah nada sesuai? Ya MMenampilkan plot sinyal beserta keterangan nada, pitch dan nilai ED ke layar Semua nada sudah di deteksi? END Ya Gambar 4.6 Diagram perancangan sistem

50 Secara umum pembuatan program ini mengikuti alur seperti yang di tunjukan pada Gambar 4.6 di atas. Perancangan sistem merupakan tahap yang penting dalam proses pembuatan program. Perancangan bertujuan agar dalam pembuatannya, program dapat berjalan secara sistematis, terstruktur dan rapi sehingga hasil program sesuai dengan apa yang dikehendaki. Implementasi sistem pada dasarnya sebagai tahapan yang dilakukan setelah perancangan sistem, sebelum melakukan pengujian sistem guna mengetahui berbagai kesalahan di dalam membangun suatu program untuk menghasilkan sistem yang terbaik. Penerapan Metode Wavelet Transform dalam pembelajaran solmisasi nada diaplikasikan kedalam bahasa pemrograman dengan menggunakan Matrix Laboratory 7.9.0 (R2009b) yang di dalamnya menggunakan fungsi dari MIR. Segment dan MIR Pitch yang terdapat di dalam MATLAB itu sendiri. Tampilan interface yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. Gambar 4.7 Tampilan Form Utama

51 Tampilan menu pada saat program dijalankan, yakni terdapat informasi program dengan judul I Pitch, terdapat informasi nilai pitch frekuensi standar dan informasi jangkauan frekuensi dari jenis suara berupa kotak database, serta terdapat tombol tuts nada piano yang tersusun berdasarkan oktaf dimana tombol ini dapat membunyikan nada seperti layaknya sebuah alat musik piano. Tombol tuts ini terdiri dari 49 tuts dan berfungsi sebagai acuan atau guide, sehingga lebih memudahkan pengguna di dalam mengenali solmisasi nada itu sendiri sebelum melakuan deteksi pitch. Pada saat program dijalankan pengguna diminta untuk menginput suara dengan merekam menggunakan tombol rekam suara. Proses perekaman suara dapat dilakukan selama 5 detik. Gambar 4.8 Tampilan form proses rekam suara Setelah suara direkam maka akan muncul hasil dalam bentuk perulangan kembali suara yang telah direkam tersebut yang dapat kita dengar melalui headphone. Hasil suara inilah yang kemudian akan dideteksi oleh program sehingga akan muncul gambaran plot sinyal bersamaan dengan suara yang menyerupai dengung yang disusul dengan tampilan plot

52 berwarna, beserta form keterangan nada, pitch dan nilai dari ED seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.9 dan Gambar 4.10 berikut. Gambar 4.9 Tampilan form gambaran sinyal Gambar 4.10 Tampilan form informasi nada, pitch dan nilai ED

53 Selanjutnya pengguna dapat melihat informasi nilai frekuensi standar pada kotak database, apakah telah sesuai dengan nilai frekuensi yang didapatkan dari hasil perekaman dan deteksi suara. Jika suara yang di input tidak dapat terdeteksi atau di temukan frekuensinya, maka akan muncul form informasi bahwa nada tidak diketahui, seperti pada gambar 4.11 berikut. Gambar 4.11 Tampilan form nada tidak diketahui Selanjutnya, Jika ingin melakukan uji coba pada nada-nada yang lain, pengguna dapat melakukan kembali tahapan yang sama. Jika tidak, pengguna dapat keluar dari aplikasi dengan menggunakan tombol keluar.

54 2. Pengujian Sistem Berikut merupakan hasil uji coba yang dilakukan oleh seorang mahasiswa terhadap aplikasi yang berjalan berdasarkan tampilan dari interface dalam mendeteksi nada C 4. 1. Input Nada C 4 Awalnya pengguna memilih nada C 4 sebagai guide dengan cara menekan tuts nada C 4. Hal ini dapat dilakukan berulang kali sebelum melakukan proses rekam suara, sehingga nada semakin akrab dengan pendengaran. Gambar 4.12 Tampilan tuts piano C 4 Setelah suara direkam maka deteksi pitch akan berjalan di dalam program, dan menghasilkan suara menyerupai dengung bersamaan dengan tampilan plot sinyal seperti pada Gambar 4.13 dan form hasil nilai dari nada, pitch dan nilai dari ED serta informasi jenis suara yang dimiliki seperti pada Gambar 4.14 berikut.

55 Gambar 4.13 Plot sinyal nada C 4 Gambar 4.14 Tampilan form informasi nada, pitch dan nilai ED dari nada C 4. Selanjutnya pengguna dapat melihat informasi nilai frekuensi standar pada kotak database, apakah telah sesuai dengan nilai frekuensi yang didapatkan dari hasil perekaman dan deteksi suara. Jika ingin melakukan uji coba dengan nada-nada yang lain, pengguna dapat melakukan kembali tahapan yang sama. Jika tidak, pengguna dapat keluar dari aplikasi dengan menggunakan tombol keluar.

56 4.3 Pembahasan Penerapan metode wavelet transform bekerja mentransformasikan sinyal yang telah berbentuk diskrit. Proses transformasi dilakukan dengan dekomposisi (memisahkan) sinyal masukan yang di input menjadi sebuah bentuk gelombang lain dengan menggunakan Discrete Wavelet Transform yakni melewatkan sinyal pada rangkaian low pass filter sehinggga menghasilkan gelombang aproksimasi untuk memperoleh nilai yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya. Berdasarkan tahapan experimen yang telah dilakukan berulang kali terhadap ke 4 mahasiswa yang menjadi objek penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan nilai jarak yang cukup besar dari hasil inputan suara dengan nada standar piano sebagai acuan. Namun, hal ini tidak mengurangi hasil dari ketepatan nada, karena suara yang di input telah sesuai dengan nada standar, hanya saja terdapat perbedaan pada nilai pitch frekuensinya. Karena persentase ketidaksesuian nada yang dideteksi lebih kecil dari batas toleransi yang diberikan yaitu 10%, maka nada sinyal masukan dianggap sudah tepat dengan nada piano sebagai guide. Dengan aplikasi ini maka kesulitan yang di alami seseorang khususnya para pemula dapat teratasi, dimana aplikasi ini memberikan kemudahan dalam belajar solmisasi yang di dalamnya di peroleh informasi nada dan nilai frekuensi yang dimiliki seseorang dan selanjutnya dilakukan pencocokkan dengan nada dan nilai frekuensi yang sudah standar sehingga memperoleh nilai Euclidean Distance (ED).

57 Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi dasar gelombang bunyi. Semakin besar frekuensi dasar gelombang suara, maka semakin tinggi nada yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil frekuensi dasar gelombang suara, maka semakin rendah pula nada yang dihasilkan. Tinggi rendahnya pitch menentukan oktaf, oktaf menentukan jangkauan nada seseorang yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin. Dari uji coba yang dilakukan, maka dapat diperoleh informasi jenis suara yang dimiliki seseorang berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan nilai frekuensi yang dapat dijangkau oleh orang itu sendiri. Frekuensi yang dihasilkan bisa saja dominan mendapatkan nada-nada yang terendah hingga nada yang paling tinggi nilai pitch frekuensinya. Perbedaan nilai pitch disebabkan karena selisih frekuensi pada nada-nada rendah sangat kecil, sedangkan selisih frekuensi pada nada-nada tinggi sangat besar, serta kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengenali nada terutama pada nada-nada yang kromatis seperti pada nada C # dan G #. Dekomposisi sinyal dilakukan sebanyak 2 sampai 3x tergantung dari banyaknya noise yang masuk. Adanya noise pada saat melakukan perekaman suara juga sangat berpengaruh terhadap hasil frekuensi. Noise tersebut dapat berasal dari microphone dan suasana lingkungan sekitar. Untuk mengurangi noise digunakan microphone yang berkualitas baik karena sinyal yang akan di extraction hasilnya akan semakin baik jika noisenya sedikit dan sebaiknya perekaman dilakukan di dalam ruangan yang tenang.