Panduan Asesmen Biopsikososial spiritual dan Format Rencana Pengasuhan

dokumen-dokumen yang mirip
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,

BAB IV ANALISIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK JALANAN ATAS EKSPLOITASI DAN TINDAK KEKERASAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEFENISI Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di b

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

KODE ETIK PSIKOLOGI. Bab III. Kompetensi (Pasal 7-12) Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadiannya. Sebagai bentuk pengembangan diri

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemeri

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. J DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK. Jenis Kelamin : Suku : Agama : Status Perkawinan : Tanggal Pengkajian :

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

2012, No.1156

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

KODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kuat disertai hilangnya kontrol, dimana individu dapat merusak diri sendiri, orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. terkait fisik tetapi juga masalah kesehatan jiwa masyarakat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Arnisyah, 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perhatian dari seluruh masyarakat. Beban penyakit atau burden of disease

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

KAJIAN MENGENAI KONDISI PSIKOSOSIAL ANAK YANG DIBESARKAN DI PANTI ASUHAN DI SUSUN OLEH KAROLINA LAMTIUR DALIMUNTHE NIP

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

13 PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya masa kanakkanak,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang

BAB III KONSEP PENGASUHAN ANAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Dari berbagai kasus klien dengan gangguan jiwa yang ada, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

-2- bertanggung jawab atas Pengasuhan Anak, demi terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan Anak. Setiap Anak berhak untuk diasuh oleh Orang Tuanya se

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tindak kejahatan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

Hubungan Remaja dengan Orangtua,Saudara kandung & Teman Sebaya

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

FENOMENA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB II TINJAUAN TEORISTIS

SETTING PENDIDIKAN PENGANTAR WAWANCARA METODE OBSERVASI & WAWANCARA. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini diketahui bahwa terdapatnya kecendrungan masyarakat Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sosial tentang S

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

NASKAH PUBLIKASI. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. W DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

Transkripsi:

Panduan Asesmen Biopsikososial spiritual dan Format Rencana Pengasuhan Tujuan: Asesmen masalah dan kebutuhan klien dan lingkungannya. Format ini menggunakan informasi dari modul training 1-5 dari Save the Children, dan mengidentifikasi variabel- variabel inti situasi klien untuk merumuskan suatu asesmen dan rencana pengasuhan anak dan keluarga. Informasi ini akan membantu pekerja sosial untuk merencanakan keselamatan si anak, permanensi dan kesejahteraannya. Keluaran: Asesmen Diferensial dan Rencana Pelayanan I. Mengidentifikasi Informasi (BASIC dari Informasi Face Sheet: dapat di daftar secara rinci) A. Fungsi Lembaga/pihak yang mengasuh anak, akses terhadap klien: Siapa yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dalam situasi ini dan mengimplementasikan rencana pengasuhan? (Ortu, wali, pengasuh utama, Dinsos, lembaga asuhan?) B. Mengidentifikasi klien dan sistem klien (keluarga,wali, pengasuh utama): nama, tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, alamat tempat tinggal, jenis rumah tinggal, pengaturan hidup sehari- hari, pendidikan, militer atau pegawai negeri, pekerjaan dan sumber penghasilan, kelas sosial, agama, suku, dan bahasa sehari- hari C. Mengidentifikasi hubungan yang penting dan jaringan pendukung alamiah: dengan siapa saja dan seperti apa relasinya serta bagaimana bentuk dukungan- dukungannyanya. II. III. Kontak dan Sumber Informasi A. Jumlah wawancara dengan klien, rentang cakupan waktu, siapa yang ditemui, dimana dan bagaimana (bersama- sama atau sendiri), dan bagaimana memastikan ketepatan dan konsistensi informasi yang diperoleh. B. Keterlibatan dengan LSM atau dengan organisasi pemerintah di masa lalu C. Sumber informasi yang lain tentang klien Deskripsi dan Asesmen Klien dan Sistem Klien BIO: A. Gambaran fisik klien: jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, kecacatan (jika ada), dan tanda kekeraasan atau penelantaran jika ada B. Penampilan Klien, cara berbicara, kehangatan, respon awal terhadap wawancara, body expression dll. 1

C. Status Kesehatan: Apakah ada diagnosis? Layanan kesehatan apa yang diterima oleh klien? Apakah klien telah berkonsultasi dengan sumber lain tentang jenis penyembuhan untuk masalah kesehatannya? Apakah sedang menggunakan obat? Catatan kesehatan dan pengobatannya. Apakah kecanduan terhadap narkotika atau alkohol?. Apakah status kesehatannya merupakan masalah dalam rencana pelayanan? PSIKO: A. Gambaran tentang kondisi emosi klien: cara bicara, respon terhadap suatu masalah, pola pikir klien, dan pikiran- pikiran dia kepada situasi yang dihadapinya. B. Kesehatan Jiwa: Adakah bukti tentang masalah kesehatan jiwa seperti depresi, gelisah yang ekstrim, gangguan kognitif? Psikosis? Bagaimana masalah kesehatan jiwa ini berpengaruh dalam keberfungsian sosialnya? C. Catatan Menjadi Korban: Pengalaman dengan trauma, kekerasan dan penganiayaan? Asesmen resiko. Seberapa amankah lingkungannya sekarang ini? Faktor resiko keselamatan apa yang ada dalam kehidupan klien saat ini? SOSIAL: A. Situasi saat ini dan sejarah perpindahan: Latarbelakang pedesaan atau perkotaan? Daerah asal? Jika pernah pindah apakah alasannya? Sudah berapa lama mendiami tempat tinggal saat ini? Bagaimana keeterikatan klien dengan tempat asalnya? Seberapa sering mengunjungi atau berhubungan dengan orang disana? Tempat apa yang sangat penting bagi klien? (dapat menggunakan peta). Kejadian kritis apa yang menyebabkan dia akhirnya ditempatkan di panti asuhan? Siapa yang ambil keputusan anak akan masuk ke panti? (kalau diketahui) Bagaimana Jaringan dukungan saat itu membantu Klien? Apa yang paling disukai oleh si anak tentang kehidupan sebelum masuk ke panti? Apa yang paling tidak disukai? Mengapa? Pertanyaan sama tentang kehidupan di panti jika anak tinggal di panti. B. Pekerjaan dan Status Keuangan (Orang tua/pengasuh utama/wali): Apa pendapatannya, dari pemerintah atau dari sumber lain yang diterima oleh klien? Siapa yang bekerja dalam keluarga? Apa pekerjaannya? Apakah klien mendapatkan penghasilan yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan dasar? Bagaimana caranya mendukung atau mengatasi masalah sehubungan dengan permasalahan yang dirancang dalam rencana pelayanan? Apa kesulitan untuk mendapatkan lebih banyak sumber penghasilan? C. Hubungan dan Peran dalam Keluarga: Riwayat keluarga dan isu signifikan yang dihadapi oleh keluarga di masa lalu dan saat ini. Termasuk status perkawinan yang formal dan informal, peran anggota keluarga dan konflik antar peran, struktur keluarga, kompleksitas latar belakang budaya dalam keluarga, riwayat perpisahan dalam keluarga, orang- orang yang termasuk dalam keluarga, hubungan keterikatan/kelekatan klien dengan keluarga atau dengan orang penting lainnya di luar keluarga? Siapa dan seberapa sering anak berkomunikasi? Peran anggota keluarga/orang penting lain dalam proses pengasuhan anak dan perawatan, siapa yang lakukan apa dalam lingkungan keluarga. 2

D. Keberfungsian sekolah dan keberfungsian dari institusi lainnya: bagaimana penampilan tugas- tugas sehari- hari, bagaimana kemampuan menghadapi stress/tekanan, pada setting- setting mana saja pelaksanaan tugas- tugas itu berlangsung? Bagaimana keluarga menjamin akses pendidikan anak- anak mereka? Apa saja yang dapat menyebabkan anak tidak hadir di sekolah, atau proses belajar terganggu? E. Keberfungsian Rekan/Teman Relasi anak dengan teman- temannya di kampung/ komunitas asal? Di sekolah? Di Panti? Di komunitas sekitar panti/sekolah? SPIRITUAL: A. Data Spiritual dan Budaya: Apa identitas budaya klien? Apa agama yang saat ini dianutnya? Bagaimana agama menjadi pendukung atau hambatan bagi klien? Apa sumber inspirasinya? Apa ada sesuatu yang memberi makna kehidupan bagi klien? Bagaimana pandangan spiritual klien terhadap situasi dan permasalahan yang dihadapinya serta terhadap masa depannya? IV. Kebutuhan dan Permasalahan Saat Ini 1. Bagaimana anak/keluarga memahami isu- isu dan kebutuhan dalam situasi ini? Apakah yang diinginkan/harapan- harapan anak/keluarga? 2. Apakah pekerja sosial memahami secara berbeda? Bagaimana? Bagaimana mengkomunikasi hal ini kepada klien? 3. Sejarah yang relevan terkait dengan situasi saat ini? Faktor yang memicu situasi ini. Faktor yang menyebabkan terus menurus terjadi. V. Asesmen dan Situasi Pengasuhan: Keselamatan, Permanensi dan Kesejahteraan diri: Menggunakan konsep faktor resiko, dan rencana keselamatan, kesiapan keluarga/wali untuk hubungan yang lebih konsisten, Pola pengasuhan yang positif dan faktor keluarga dan lingkungan yang mendukung kesejahteraan anak, mengembangkan asesmen kasus dan rencana pelayanan permanensi. Bagian V mengintegrasikan kenyataan dari situasi yang dicakup pada bagian I- IV untuk merumuskan suatu asesmen diferensial situasi saat ini. Orang- orang kunci yang terlibat dalam situasi saat ini, lingkungan yang mendukung atau menghambat. Dalam membuat assesmen dan rencana pelayanan, pertimbangkan hal- hal dibawah ini: Keluarga atau pengasuh alternatif: Asesmen kapasitas untuk memastikan keselamatan anak, memberikan permanensi (konsistensi dan stabilitas), dan menjamin kesejahteraan diri anak (mengasuh dan menjadi sumber dukungan untuk kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan) Masalah dalam menerima tanggungjawab, dalam kemampuan mengenali masalah, atau memiliki motivasi untuk berubah. 3

Pola interaksi sosial, termasuk keagresifan dan kepasifan, bawaan untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak adanya dukungan sosial dalam hubungan dengan lingkungannya. Praktek pengasuhan (metode pendisiplinan, pola supervisi, memahami pertumbuhan anak dan/atau kebutuhan emosional si anak. Latarbelakang dan riwayat orangtua dan pengasuh, termasuk riwayat kekerasan, penganiayaan dan penelantaran. Masalah dalam mengakses kebutuhan dasar seperti pekerjaan, penghasilan, pendidikan, perumahan yang layak, pelayanan anak Transportasi, dan pelayanan- pelayanan yang dibutuhkan Identifikasi anggota keluarga yang lain yang dapat memberikan dukungan waktu Identifikasi untuk pengasuh alternatif. Perilaku/ kondisi yang terkait: ü Kekerasan dalam rumah tangga ü Gangguan jiwa ü Kesehatan Fisik ü Cacat Fisik, Intelektual, Kognitif ü Penggunaan Obat atau Alkohol Anak Remaja yang lebih tua: kapasitas untuk hidup secara independen Kesiapan untuk hidup secara independen Kemampuan untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan kondisi fisik dan mentalnya sendiri Individu yang signifikan (orang dewasa atau rekan) dalam kehidupan mereka di luar keluarga Kemampuan untuk membela diri sendiri Rencana masa depan untuk pencapaian akademik Keterampilan untuk bertahan hidup Pengembangan karir dalam pekerjaan Kualitas personal dan komunikasi dengan komunitas Pengembangan asesmen dan asesmen resiko modul 1 dan 4 Upaya apa yang pernah dilakukan untuk merespon masalah klien? Anak: Mengases pengaruh pemisahan; hubungan pertalian dan kelekatan; kesesuaian usia dan keberfungsian sosial, Kejadian- kejadian kritis yang mengubah kehidupan anak. Kematian atau kehilangan anggota keluarga yang menjadi tulang punggung keluarga. Riwayat pemisahan dalam keluarga. Tingkat kepercayaan dalam membangun hubungan dalam keluarga Kelekatan emosional dan alternatif pengasuhan yang positif (dalam keluarga maupun di luar termasuk dalam keluarga asuh) Siapa yang akan menjadi pengasuh permen si anak? Keselamatan dan isu resiko sehubungan dengan sumber yang teridentifikasi untuk si anak dengan menggunakan ceklis yang dikembangkan. Kebutuhan khusus dan resiko yang dihadapi Kekuatan/kelebihan si anak Dukungan yang pernah diperoleh anak, bentuknya apa, dari siapa, dan apakah masih berlangsung. 4

Harapan- harapan dan keinginan si anak Dukungan Komunitas atau lainnya: mengases ketersediaan dan kekuatan mereka untuk memberikan dukungan kepada rencana pengasuhan. Dapat memasukan ECO MAP VI. Rencana Intervensi SMART sasaran untuk rencana pengasuhan 1. Tujuan jangka panjang (Tujuan umum) 2. Tujuan jangka pendek (Tujuan kusus) VII. Motivasi Kapasitas dan Kesempatan untuk mencapai tujuan: 1. Motivasi untuk mencapai rencana: apa yang diharapkan klien, apa kesulitan dan hambatan yang dihadapi untuk mencapai tujuan? 2. Kapasitas (kekuatan yang dimiliki untuk mencapai tujuan) 3. Kesempatan: dukungan lingkungan untuk mencapai tujuan, sumber komunitas lainnya baik dukungan informal maupun formal. 4. Komunikasi yang lancar antara pekerja sosial, klien, dan sistem klien untuk mendukung proses penanganan klien. 5