Oleh: Kasminto, Ak., MBA. Direktur Pengawasan Wilayah I, Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP Bali, 13 Nopember 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PP 60, pasal 2 ayat 3

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT EVALUASI PENGADUAN TERHADAP PENGADAAN BARANG DAN JASA

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

1. Latar Belakang I /1-17

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara

MENGAWAL PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN. Inspektorat Jenderal Untuk Masyarakat Pertanian Jakarta, 1 Juni 2015

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR


PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

Laporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu)

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 20 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG

KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010

Pondasi Operasi yang Lancar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keu

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


Brink s Modern Internal Auditing

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Diterbitkan oleh INSPEKTORAT Kementerian PAN dan RB Jln. Jenderal Sudirman, kav. 69, Jakarta Selatan Website:

LAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 7 November 2016 pukul WIB

Corruption Perception Index 2014

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

KETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS MONITORING KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN DAN PERSEPSI KERUGIAN NEGARA

PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017

Bagian II. Bab III Proses Eksekusi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik good governance, telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

MENGENAL PROBITY AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

PERAN BPKP DALAM PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

Arahan Presiden RI Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2015 Jakarta, 13 Mei 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG

Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited.

Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan.

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

MENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAUAN PENINGKATAN KAPABILITAS APIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

LAPORAN MINGGU IX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 Maret 2017 pukul WIB

EVALUASI KESESUAIAN PELAKSANAAN PROBITY AUDIT PADA BPKP PUSAT DENGAN PEDOMAN PROBITY AUDIT PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi didefinisikan oleh Jensen dan Meckling (1976) sebagai kontrak

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN MINGGU X PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Maret 2017 pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

Transkripsi:

Oleh: Kasminto, Ak., MBA Direktur Pengawasan Wilayah I, Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP Bali, 13 Nopember 2013 1

1. GAMBARAN UMUM KORUPSI PBJ (IPK, STATEMENT MENDAGRI TTG KEPALA DAERAH YG TERJERAT TPK, DAN KASUS-KASUS TPK TERBARU) 2. KETENTUAN YANG MENDASARI PENGAWASAN PBJ (PP 60 & PERPRES 70/2012) 3. HASIL AUDIT PBJ MELALUI POST AUDIT (MASA LALU SD SAAT INI) 4. PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI PENERAPAN PROBITY AUDIT 5. PELAKSANAAN PROBITY AUDIT PADA K/L/D 2

85% Kasus Korupsi Yang Melibatkan minimal 176 Gubernur/Bupati/ Walikota adalah Kasus Pengadaan Barang/Jasa (Statemen Mendagri pada rapat kerja dengan DPD RI Tahun 2011) Penelitian KPK : >70% Kasus Korupsi Berasal dari PBJ 90 % Kasus Penyimpangan PBJ terkait Tahap Perencanaan 3

Corruption Perception Index 2012 pada 38 Negara (>60) Rank Country Score 1 New Zealand 90 1 Finland 90 1 Denmark 90 4 Sweden 88 5 Singapore 87 6 Switzerland 86 7 Norway 85 7 Australia 85 9 Netherlands 84 9 Canada 84 11 Iceland 82 12 Luxembourg 80 13 Germany 79 14 Hong Kong 77 15 Barbados 76 16 Belgium 75 17 United Kingdom 74 17 Japan 74 19 United States 73 Rank Country Score 20 Uruguay 72 20 Chile 72 22 Saint Lucia 71 22 France 71 22 Bahamas 71 25 Ireland 69 25 Austria 69 27 United Arab Emirates 68 27 Qatar 68 29 Cyprus 66 30 Spain 65 30 Botswana 65 32 Estonia 64 33 Puerto Rico 63 33 Portugal 63 33 Bhutan 63 Saint Vincent and the 36 Grenadines 62 37 Taiwan 61 37 Slovenia 61 4

Posisi Indonesia dari 176 Negara didasarkan pada Corruption Perception Index 2012 Rank Country Score 75 Tunisia 41 75 Montenegro 41 75 Liberia 41 75 Bulgaria 41 79 Sri Lanka 40 80 Trinidad and Tobago 39 80 Serbia 39 80 China 39 83 Peru 38 83 Panama 38 83 Jamaica 38 83 El Salvador 38 83 Burkina Faso 38 88 Zambia 37 88 Thailand 37 88 Swaziland 37 88 Suriname 37 88 Morocco 37 88 Malawi 37 Rank Country Score 105 Kosovo 34 105 Gambia 34 105 Bolivia 34 105 Armenia 34 105 Algeria 34 113 Timor-Leste 33 113 Niger 33 113 Guatemala 33 113 Ethiopia 33 113 Albania 33 118 Madagascar 32 118 Indonesia 32 118 Egypt 32 118 Ecuador 32 118 Dominican Republic 32 123 Vietnam 31 123 Sierra Leone 31 174 Korea (North) 8 174 Afghanistan 8 5

China Year Corruption Perception Index 1997 28 1998 35 1999 34 2000 31 2001 35 2002 35 2003 34 2004 34 2005 32 2006 33 2007 35 2008 36 2009 36 2010 35 2011 36 2012 39 6

Menerapkan SPIP Pengawasan Intern yang Efektif Pengawasan PBJ Sejak Perencanaan Mendirikan Lembaga seperti KPK 7

Pada 38 Negara yang Dianggap Bersih Korupsi (IPK > 60,00) melakukan: PROBITY AUDIT (Australia dan Negara2 Persemakmuran) PRE-AWARD AUDIT & CONTRACT AUDIT (Amerika Serikat dan Negara2 yang Dipengaruhinya) Audit dilakukan oleh Internal Auditor (APIP) 8

Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization's operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes Institue of Internal Auditors Definition of Internal Auditing 9

Internal Auditors Today Optimizing Function Internal Audit Function Accountability Improvement Assurance Improving Quality of Public Services Internal Control Governance Process Risk Manage -ment Consultancy Minimizing Corruption (Preemptive, Preventive, Repressive) Improving Quality of Government Management Process 10

PP Nomor: 60 Tahun 2008 Pasal 11 Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif sekurang-kurangnya harus: a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. 11

Perpres 70/2012 Tentang Perubahan Kedua atas Perpres 54/2010 Pasal 1 angka 11 dan Pasal 116 TUGAS DAN FUNGSI APIP DALAM PROSES PBJ APIP adalah Aparat yang Melakukan Pengawasan Melalui Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan dan Kegiatan Pengawasan Lain Terhadap Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Organisasi (K/L/D/I) (pasal 1 angka 11); K/ L/D/I Wajib Melakukan Pengawasan Terhadap PPK, ULP/Pejabat Pengadaan di lingkungan K/L/D/I masingmasing, dan menugaskan Aparat Pengawasan Intern ybs untuk Melakukan Audit Sesuai Dengan Ketentuan (pasal 116). APIP menerima tembusan sanggahan dan pengaduan dari Peserta Lelang (pasal 81 ayat 2). 12

Post Audit (melalui Audit Kinerja atau Audit Operasional PBJ); Inspektorat Prov/Kab/Kota (Audit Komprehensif meliputi aspek SDM, Sarana Prasarana, dan Keuangan) dengan pendekatan Post Audit. Disisi Lain, Temuan Audit BPK dari tahun 2003 sd 2012 masih didominasi permasalahan Pengadaan B/J. 13

14

Ada 23 Pemda melakukan pemutusan kontrak meliputi 171 paket pekerjaan Senilai Rp1,113 T 15

1. 2. 3. Pengadaan Barang dan Jasa Kurang Terencana dengan Baik Keterlambatan Diterimanya DIPA (K/L) dan Pengesahan APBD-P Keterlambatan Penetapan Organisasi Pengadaan, dan Ketakutan Berlebihan Unsur-unsur Organisasi Pengadaan (KPA/PPK dan ULP) 4. 5. Penyedia yang Mengikuti Pelelangan tidak mencapai jumlah minimum disebabkan Terbatasnya Waktu yang Tersisa untuk Penyelesaian pekerjaan Hingga Akhir Tahun Anggaran 6. Banyak Pelelangan Gagal karena Jawaban Sanggah Banding oleh Pejabat yang ditunjuk berlarut-larut hingga memerlukan waktu cukup lama 16

17

MELAKUKAN PENGAWASAN SEJAK PERENCANAAN SAMPAI DENGAN PEMANFAATAN MELALUI PROBITY AUDIT 18

Probity Audit Probity Audit is an assurance engagement, in which: a probity auditor provides an independent scrutiny of a procurement process expresses an objective opinion as to whether the prescribed probity requirements have been adhered to. The conclusion expressed should be based on evidence gathered against prescribed criteria. 19

Probity Audit PBJ Probity Audit PBJ merupakan Audit Tujuan Tertentu (vide penjelasan Pasal 4 (4) UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara) Audit dengan Tujuan Tertentu untuk Menilai Ketaatan terhadap Ketentuan PBJ Audit dilaksanakan dengan pendekatan probity untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan telah diikuti dengan Benar, Jujur dan Berintegritas, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses PBJ Probity Audit Dilaksanakan selama Proses Pengadaan Barang/Jasa Berlangsung (Real Time) Audit dilakukan saat proses PBJ sedang berlangsung dan/atau segera setelah proses PBJ selesai 20

tupimpinan27april2012@hw Audit secara Real Time pada Seluruh Tahapan PBJ Probity Audit/Advice Penatausahaa n Penyer ahan B/J Peman -faatan B/J PENGADAAN BARANG/JASA Pelaks anaan Kontrak Pemilihan Penyedia B/J Perencanaan PBJ Persiapa n Pemiliha n Efisien dan Efektif (Best Value for Money) Transparan, Terbuka, Adil/Tidak Diskriminatif, Bersaing Akuntabel (Accountability) Bebas Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) Pengadaan Barang/Jasa yang Kredibel dan Terhindar dari Korupsi Integrity, Uprightness, Honesty Peran APIP (Auditing and Advising) 21

Menyakinkan Proses PBJ Telah Sesuai Ketentuan Memastikan Proses PBJ Mampu Melindungi Pihak-Pihak Berkepentingan Memastikan Penawaran yang Masuk Dinilai Berdasarkan Kriteria yang Sama Memelihara Tingkat Kepercayaan Publik dan Peserta Tender Meyakinkan Keputusan yang Dibuat Terhindar dari Tuntutan Hukum Menciptakan Akuntabilitas dalam Proses PBJ 22

MANFAAT PROBITY AUDIT Tujuan dan Pandangan Independen terhadap Honesty/ Uprightness /Integrity dalam Proses PBJ Menghindari Terjadinya Konflik Kepentingan Menghindari Terjadinya Praktik Korupsi Meningkatkan Integritas Sektor Publik melalui Perubahan Pengorganisasi dan Perilaku Meyakinkan Publik dan Pelaku Usaha Sektor Publik bahwa Proses dan Hasil PBJ Dapat Dipercaya Meminimalkan Kemungkinan Terjadinya Proses Pengadilan yang Timbul karena Proses PBJ 23

Jenis PBJ yang Dilakukan Probity Audit Pelayanan Dasar Masyarakat Melibatkan Kepentingan Masyarakat Probity Audit Terkait Isu Politis Memiliki Sejarah/Latar Belakang Kontroversial/ Berhubungan dengan Permasalahan Hukum Melekat Risiko Tinggi/Bersifat Kompleks/Bernilai Relatif Besar 24

Apa Yang Telah dan Sedang Dilakukan? 1. Penyusunan Pedoman Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa Bagi APIP sebagai Tools dalam melakukan audit PBJ sejak Perencanaan s.d Pemanfaatan (Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-362/K/D4/2012 tanggal 9 April 2012) 2. Penugasan Probity Audit PBJ pada Rencana Pembangunan Jalan & Jembatan di Kabupaten Bengkalis/Riau (Multi Years) senilai ±Rp4 triliun 3. Pada Kemendagri: 1) Probity Audit Tahap Perencanaan dan Persiapan Pembangunan Gedung parkir dan Gedung Kantor Kemendagri senilai Rp178 miliar. 2) Probity Audit Tahap Perencanaan dan Persiapan Pembangunan Gedung IPDN NTB dan Papua senilai Rp292 miliar. 3) Probity Audit Tahap Pemilihan pada Pembangunan Gedung Bangda dan Litbang senilai Rp35 miliar 4. Kerjasama dengan KPK dalam kegiatan : Supervisi dan Monitoring Proses PBJ pada Pemda (Provinsi dan Kota) 25

TERIMA KASIH