Pondasi Operasi yang Lancar
|
|
- Hartanti Widya Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Pondasi Operasi yang Lancar Untuk bisa menjalankan kegiatan sehari-hari di sebuah perusahaan dengan lancar dan baik, maka manajemen perusahaan harus membangun dan menerapkan sistem yang baku, sehingga semua anggota tim dilatih dan harus mengerjakan kegiatan mereka sesuai sistem tersebut. Di bagian ini terkumpul artikel dari pengalaman penulis mengenai pembangunan sistem yang baik tersebut. Dalam menjalankan bisnis sehari-hari biasanya pelaku usaha terjebak dalam kegiatan rutin yang sangat menyita waktu, sehingga mereka sudah tidak sempat memikirkan strategi yang lebih baik untuk membawa bisnisnya berkembang ke tingkat yang lebih hebat. Apa itu Sistem? Tujuan utama sistemizing adalah menghilangkan kekacauan dan memudahkan pekerjaan sehari-hari! Sering juga orang keliru mengartikan istilah SYSTEM tersebut, yang cenderung dikaitkan ke sistim peranti lunak (software), sehingga karena merasa usahanya masih kecil belum perlu menerapkan system tersebut. Sebenarnya SYSTEM adalah suatu prosedur standard yang tentunya sudah teruji dan terakam dengan baik dalam catatan atau dalam bentuk audio visual, dimana semua orang dengan mempelajari sistem tersebut dalam waktu relatif singkat sudah bisa mengerjakan tugas sesuai prosedur dan menghasilkan hasil yang sesuai dengan standard! Dalam bahasa Inggris SYSTEM itu pun dianggap akronim dari Save Yourself Time Energy and Money, artinya dengan menjalankan sistem, maka ada penghematan diri Anda, Waktu, Tenaga dan juga Duit. Jadi, system bukanlah sekedar software computer yang hanya diperlukan oleh perusahaan besar, tapi semua kegiatan rutin yang harus dikerjakan dalam proses bisnis dan dibuatkan prosedur pelaksanaannya yang standard. Itulah yang disebut sebagai STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP), itulah sistem yang setiap perusahaan harus memilikinya - tentu ini berlaku bagi yang sungguh-sungguh mau keluar dari kekacauan pekerjaan sehari-hari.
3 Dalam setiap kegiatan bisnis, bila Anda ukur waktu yang diperlukan dalam kegiatan bisnis tersebut, pasti muncul Paretto Ratio, dimana 80% kegiatan adalah rutin, yaitu sesuatu kegiatan yang sama praktis setiap hari dikejarkan. Itulah yang paling utama untuk dibuatkan sistem, sehingga orang yang melakukan kegiatan rutin tersebut menjadi jelas dan mengerjakannya dengan lancar. Lantaran sering mengerjakan dengan cara yang sama untuk suatu proses bisnis, orang tersebut akan menguasai pekerjaan tersebut, bahkan mencapai taraf master alias tanpa pikirpun akan mengerjakannya dengan mudah dan tepat! Untuk menjabarkan SOP dengan benar dan bisa dilakukan oleh tim, maka sistematisasi tersebut dimulai dari: Policy atau kebijakan perusahaan ditetapkan oleh pemilik perusahaan, yaitu menyangkut apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dari kebijakan perusahaan tersebut, dijabarkan kedalam prosedur secara step by step bagaimana melakukannya. Prosedur kerja yang sudah jelas dijabarkan lewat flow chart (diagram aliran), yang menghubungkan setiap kotak kegiatan, dan kotak kegiatan tersebut disebut proses. Setiap proses ada bagian input (masukan) yang harus dicatat secara jelas, parameter apa yang memenuhi syarat sebagai bahan masukan sebelum masuk ke dalam process tersebut. Di dalam kegiatan process inilah harus dijelaskan langkah tindakan yang akan dilakukan, caranya bagaimana, dan dengan bantuan alat apa, dstnya. Jangan lupa juga mencantumkan standar waktu berlangsungnya process tersebut. Setelah itu, hasil process yang disebut outcome harus dicantumkan secara jelas dulu. Proses yang selalu menghasilkan apa yang diinginkan, sudah saatnya distandarisasikan menjadi SOP
4 Dokumentasikan SOP tersebut, selain secara tertulis alangkah baiknya kalau juga dilengkapi dengan audio visual, karena banyak hal jauh lebih mudah dipahami lewat audio visual daripada membacanya dari catatan tertulis! SOP harus mudah dimengerti oleh semua orang yang membacanya! SOP yang membingungkan harus segera diperbaiki, jangan terjebak menulis SOP dengan bahasa canggih, di mana hanya segelintir orang saja yang bisa membaca dan memahaminya. Oleh sebab itu, untuk menguji apakah SOP tersebut memenuhi kriteria untuk diterapkan adalah menyebarkannya ke beberapa orang untuk mereka pelajari dan meminta mereka untuk melakukan proses yang tercantum di dalamnya. Bila mereka bisa cepat memahami kegiatan yang harus dilakukan dalam proses tersebut dan mereka yakin dapat melakukannya dengan baik dan menghasilkan apa yang ditentukan, maka SOP tersebut boleh diterapkan dalam perusahaan! Karena dalam kegiatan sehari-hari pasti ada masukan dari anggota tim untuk cari jalan bagaimana mempercepat dan membuat pekerjaan tersebut lebih nyaman, maka dalam periode tertentu SOP tersebut harus direvisi untuk mengakomodir tindakan yang jauh lebih baik tersebut. Bila tidak diperbaharui, bisa saja SOP tersebut hanya jadi dokumen untuk dipajang saja dan sudah kehilangan fungsinya sebagai panduan kerja yang efektif dan efisien! Untuk bisa mempercepat pekerjaan yang rutin, maka perusahaan harus senantiasa menginvestasikan alat bantuan kerja, bisa berupa perkakas hardware atau komputer berserta peranti lunaknya. Nah, disitulah muncul sistem software untuk memperlancar pekerjaan sehari-hari tersebut! Ternyata software program tersebut tidak bisa mencakup keseluruhan pekerjaan perusahaan! Ini yang sering kita dengar dari sang pengusaha yang selalu bangga menganggap bahwa operasi perusahaan mereka memang lain daripada yang lain, bahwa itulah keunikan perusahaan mereka yang menyebabkan mereka bisa bersaing di dalam pemasaran. Salah satunya adalah FLEXIBILITY alias selalu bisa mengikuti kemauan pelanggan. Namun, dengan adanya sistem membuat operasi perusahaan menjadi kaku dan kehilangan peluang bisnis yang lebih besar!
5 Ya, memang itu benar. Tapi pengecualian atau pekerjaan khusus itu seberapa sering terjadi dan apakah pekerjaan khusus tersebut menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar dibanding pekerjaan rutin? Bila jawabannya ternyata tidak, maka lebih baik hal-hal pengecualian yang jarang terjadi tersebut dikeluarkan saja dari sistem SOP dan ditangani secara manual saja! Terkecuali hal tersebut sudah sering terjadi dan memang menghasilkan keuntungan yang lebih besar, maka saatnya, prosedur, proses dan software tersebut dirancang ulang untuk bisa mengakomodir permintaan ekstra tersebut. Systematize the routine (80%)! Hanya dengan mensistematisasikan pekerjaan rutin, perusahaan baru bisa berjalan dengan lancar! Humanize the Exceptional (20%) Pekerjaan yang memang khusus dan memberi nilai tambah bisa diselesaikan secara manual! Dengan pengalaman 22 tahun memimpin perusahaan multinational, memasuki tahun ke-10 sebagai seorang coach dan membimbing lebih dari 100 perusahaan bisnis keluarga, Coach Cahyadi membuka paradigma berbisnis dengan menggabung kaidah bisnis modern plus keharmonisan keluarga budaya tradisional China sehingga tercipta hubungan harmonisasi antar generasi sekaligus memetakan strategi dalam menggapai kemakmuran bisnis keluarga tersebut.
6 Coach Cahyadi sebagai mentor dari ActionCOACH telah membantu saya dan papa saya untuk menyamakan visi bisnis through the Actioncoach way. Saya merasakan pentingnya penyamaan visi antara business founder dan penerus. Dengan demikian, business founder dapat percaya dan siap melepas usaha yang sudah dibina puluhan tahun ke generasi berikutnya. Terutama di family business, permasalahan pekerjaan dapat merusak hubungan keluarga, maka itu harus diprioritaskan! Berkat ActionCOACH bisnis kami meningkat 20% pada 2009 dan 40% pada tahun Alat pengukuran yang objektif diajarkan oleh ActionCOACH, telah membuka paradigm saya dalam menjalankan bisnis. ActionCOACH membantu untuk menyatukan team kami dan integritas antara anggota tim saya pun semakin solid. TIM yang KUAT & BERHASIL dan juga SOLID ActionCOACH membantu kita untuk menemukan kekuatan kita & Spesialisasi, sekaligus memperluas pikiran kita. PT. Kekuatan Trisakti Mekarmandiri adalah spesialisasi kami di M & E desain dan konstruksi untuk pabrik dan laboratorium. Tahun lalu kami selesai 3 Biosafety Level 2+ laboratorium untuk penelitian TBC di Jawa Tengah dan Jayapura. Saat ini kami sedang membangun dua lagi di Sumatera & Biosafety Level 3 di Jakarta. TERIMA KASIH
7 ActionCOACH memberikan arahan-arahan yang sesuai dengan kondisi dan budaya perusahaan kami secara bertahap kami mulai bertransformasi dari family businness yang sifatnya lebih kekeluargaan menjadi perusahaan yang terintegrasi secara sistematik dan profesional. Pada akhirnya tujuan dari pembentukan budaya perusahaan tersebut membantu masing-masing individu bekerja secara konsisten dan terarah sehingga membawa team menjadi lebih solid. sistem yg mulai terintegrasi dengan budaya organisasi yg dijalankan secara konsisten sehingga kami memiliki waktu lebih luang untuk memikirkan keseluruhan bisnis serta quality time beuntuk dihabiskan bersama dengan keluarga. PT. Idecemerlang Hasilgemilang Bellezza Shopping Arcade 2nd Floor Unit 02 Jl. Arteri Panjang No 34.Jakarta p : f : e : info@actioncoachsouthjakarta.com Anguilla I Antigua and Barbuda I Argentina I Aruba I Australia I Bahamas I Bahrain I Barbados I Belgium I Belize I Bolivia I Bonaire I Brazil I Canada I Caribbean Islands I Cayman Islands I Chile I China I Colombia I Costa Rica I Curacao I Dominican Republic I Ecuador I Egypt I El Salvador I France I French Guiana I Germany I Grenada I Guadeloupe I Guatemala I Guyana I Haiti I Hungary I India I Indonesia I Iraq I Ireland I Jamaica I Japan I Jordan I Kuwait I Lebanon I Malaysia I Martinique I Mexico I Montserrat I Morocco I Namibia I Netherlands I New Zealand I Nigeria I Oman I Panama I Peru I Portugal I Qatar I Saint Kitts and Nevis I Saint Lucia I Saudi Arabia I Scotland I Singapore I Slovenia I South Africa I Spain I St. Vincent & The Grenadines I Suriname I Syrian Arab Republic I Trinidad and Tobago I Turkey I Turks & Caicos Islands I United Arab Emirates I United Kingdom I United States I Uruguay I Venezuela I Vietnam I Virgin Islands (British) I Virgin Islands (U.S.)
LAPORAN MINGGU IX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 Maret 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU IX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 Maret 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total jumlah kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 3 kasus yaitu 1 (satu)
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 7 November 2016 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 7 November 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 31 kasus. Kasus
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XLIX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Desember 2016 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XLIX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Desember 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 37 kasus. Kasus
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU X PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Maret 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU X PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 13 Maret 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total jumlah kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 3 kasus yaitu 1 (satu)
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXXI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Agustus 2016 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXXI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 22 kasus. Kasus
Lebih terperinciB. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi nihil
LAPORAN MINGGU XXXVI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 12 September 2016 pukul 15.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 28 kasus.
Lebih terperinciB. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi nihil
LAPORAN MINGGU XXXIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 29 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 24 kasus. Kasus
Lebih terperinciB. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi nihil. C. Informasi minggu ini
LAPORAN MINGGU XXX PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 1 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1 dan cvdpv1) sebanyak 21 kasus. Kasus
Lebih terperinciPRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 87/PMK.011/2011 TENTANG : PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD)
Lebih terperinci1 of 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING
Lebih terperinciPEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY
PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL : PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY, 27 JULI 2017 Program Studi Akuntansi STIE AMA SALATIGA Disampaikan oleh : SUGENG, M.SI., Ak.,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.699, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Bea masuk. Impor. Benang kapas. Pengenaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.011/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG
Menimbang Mengingat PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF 7312.10.90.00
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 61 122 3
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 63 124 3 ALJAZAIR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1142, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengamanan Impor Barang. Kawat Besi/Baja. Bea masuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.011/2012 TENTANG PENGENAAN
Lebih terperinciLampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011 DAFTAR NEGARA-NEGARA YANG DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK
Lebih terperinci2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe
No.1292, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan. Impor Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja Bukan Paduan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF EX 7312.10.10.00 DENGAN
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTERI KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK STEEL WIRE ROD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 20 Maret 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 20 Maret 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 4 kasus yaitu 2 (satu) kasus
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 April 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 April 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 5 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciPRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR
49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan
Lebih terperinciJASO Presentasi. PROMOSPAIN SERVICES LTD., Pondok Indah Office Tower I, 3rd floor, room 304. Jakarta, Indonesia
JASO Presentasi 1 1. Profil perusahaan 2. Peralatan Konstruksi JASO 3. Kualifikasi 4. Gallery 5. Kontak Kami 2 1. Profil Perusahaan Perusahaan Spanyol dengan pengalaman lebih dari 50 tahun Ekspor 90 %
Lebih terperinciPRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 6 /PMK.OII/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT MENTERI I
Lebih terperinciMENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.011/2012 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR BARANG YANG BERBENTUK KOTAKK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT
MENTERIKEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) DENGAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-3/BC/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI
Lebih terperinciKRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN. Krisis Global
1 KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN Krisis Global tahun 2008 berdampak pada hampir seluruh negara di dunia, sehingga terjadi perlambatan dan ketidakpastian ekonomi dunia. Diperlukan sumber pendanaan
Lebih terperinciLaporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu)
Laporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu) Nama Inbound * Host Club * Nama Club Konselor * Lama tinggal sampai saat ini* Negara
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010
LAMPIRAN Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 No Kota IPK 1 Denpasar 6.71 2 Tegal 6.26 3 Surakarta 6.00 4 Yogyakarta 5.81 5 Manokwari 5.81 6 Gorontalo 5.69 7 Tasikmalaya 5.68 8 Balikpapan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.Oll/2011 TENTANG
MENTERIKEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.Oll/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF 7312.10.90.00
Lebih terperinciMENTER! KEUANGA.N REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 165/PMK.010/2015 TENT ANG
MENTER! KEUANGA.N SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 165/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK COATED PAPER DAN PAPER BOARD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXVI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 Juli 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXVI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 Juli 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 32 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.268, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Dextrose. Monohydrate
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 268, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Dextrose. Monohydrate PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133/PMK.011/2009 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK
Lebih terperinciPASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK
PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK No Negara Perorangan Badan 1 Algeria a. tempat tinggal; tata cara persetujuan bersama b. kebiasaan tinggal; c. hubungan pribadi dan ekonomi. 2 Australia a. tempat tinggal;
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXVIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 17 Juli 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXVIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 17 Juli 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 34 kasus yaitu 3 (tiga) kasus
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 12 Juni 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 12 Juni 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 11 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciElaun - Tugas Rasmi Luar Negara
Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Gred Elaun Makan Hotel Lodging Utama/Khas A keatas 370.00 Actual (Standard Suite) Appendix 1 Utama/Khas B dan C 340.00 Actual (Standard Room) Appendix 1 53 to 54 320.00
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011
MENTER I KEUANGAN REPUBLIK INDONESiA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011 TENTANG PENGENAAN SEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK SERUPA KAIN TENUNAN DARI KAPAS YANG DIKELANTANG
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN, REPUBUK INDONESIA SALINAN
MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176/PMIC 011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BERUPA TERPAL DARI
Lebih terperinciMENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTER! KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 12/PMK.Ol0/2015 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI BAJA PADUAN LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187jPMK.Ollj2012
MENTERIKEUANGAN SALINAN '''. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 187jPMK.Ollj2012 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA TERHADAP IMPOR TEPUNG GANDUM
MENTERIKEUANGAN REPUBlIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 193/PMKOll/2012 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA TERHADAP IMPOR TEPUNG GANDUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN
PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN No Negara Memiliki wewenang untuk menutup kontrak atas nama Menyimpan dan melakukan pengiriman barang atau barang dagangan milik
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 No. 31/06/63/Th.XV, 01 Juni 2011 Nilai ekspor sementara Kalimantan Selatan bulan April 2011 sebesar 721,93 juta US$ atau naik 4,16 persen
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU I PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Januari 2018 pukul WIB
LAPORAN MINGGU I PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Januari 2018 pukul 12.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 107 kasus yaitu 13 (Dua Belas) kasus WPV1 di Afganistan,
Lebih terperinciw tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1331 Katalog BPS /
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXIVPENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 19 Juni 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXIVPENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 19 Juni 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 12 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciSTATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2008
STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN
Lebih terperinciw /w tp :/ ht go.i d ps..b w Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110.1518 Katalog BPS /
Lebih terperinciPP 60, pasal 2 ayat 3
1 PP 60, pasal 2 ayat 3 TUJUAN SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciInformasi Keanggotaan Untuk Million Dollar Round Table 2011
Informasi Keanggotaan Untuk 2011 berdasarkan produksi 2010 Page 1 7/28/10 MOHON DIPERHATIKAN Mohon diperhatikan perubahan-perubahan berikut terhadap versi-versi sebelumnya dari dokumen ini. Abaikanlah
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU LII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 1 Januari 2018 pukul WIB
LAPORAN MINGGU LII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 1 Januari 2018 pukul 15.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 106 kasus yaitu 12 (Dua Belas) kasus WPV1 di
Lebih terperinciA. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)
A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) Kadar Elaun Makan, Bayaran Sewa Hotel Dan Elaun Lojing Semasa Berkursus Termasuk Menghadiri
Lebih terperinciPertukaran Informasi untuk Tujuan Pajak. Darussalam, SE., Ak., CA., M.Si., LL.M Int. Tax
Pertukaran Informasi untuk Tujuan Pajak Darussalam, SE., Ak., CA., M.Si., LL.M Int. Tax Latar Belakang: Situasi Pajak Indonesia 2 Realisasi & Pertumbuhan Penerimaan Pajak Penerimaan Pajak (Rp Triliun)
Lebih terperinciTarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan
Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Afrika Selatan Albania Algeria American Samoa Amerika Serikat Andorra Angola Anguilla Antartika Antigua & Barbuda Arab Saudi Argentina Armenia Aruba Ascension Australia
Lebih terperinciTarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan
Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Afrika Selatan 27 sambungan telap $1.00 seluler $2.00 Albania 355 $14.44 Algeria 213 $15.00 American Samoa 684 $11.69 Amerika Serikat 1 $0.20 Andorra 376 $11.88 Angola
Lebih terperinciPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU 3 PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 22 Januari 2018 pukul WIB
LAPORAN MINGGU 3 PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 22 Januari 2018 pukul 12.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 107 kasus yaitu 14 (Empat Belas) kasus WPV1 di
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 November 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XLIV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 6 November 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 76 kasus yaitu 8 (delapan) kasus WPV1 di Afganistan,
Lebih terperinciw tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1412 Katalog BPS /
Lebih terperinciRealokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi
Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Menambah jumlah kursi DPR menjadi wacana baru dalam formulasi Rancangan Undang- Undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu)
Lebih terperinciPELUANG DAN TANTANGAN KERJASAMA EKONOMI DENGAN NEGARA-NEGARA DI KAWASAN AMERIKA SELATAN DAN KARIBIA Musthofa Taufik Abdul Latif
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA PELUANG DAN TANTANGAN KERJASAMA EKONOMI DENGAN NEGARA-NEGARA DI KAWASAN AMERIKA SELATAN DAN KARIBIA Musthofa Taufik Abdul Latif Direktur Amerika Selatan dan Karibia
Lebih terperinciWilliam E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional
William E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional Telepon-telepon Dalam Negeri (Amerika Serikat, Kanada & Guam): 1. Melakukan Panggilan Telepon (888) 832-8357
Lebih terperinci12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI
12/14/216 Hasil TIMSS 215 Trend in International Mathematics and Science Study Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan Peningkatan Capaian TIMSS adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa
Lebih terperinciCountry Names - Bahasa Malay
Country Names - Bahasa Malay English Afghanistan Åland Islands Albania Algeria American Samoa Andorra Angola Anguilla Antigua and Barbuda Argentina Armenia Aruba Ascension Island Australia Austria Azerbaijan
Lebih terperinciKK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010
KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010 Semua Ketua Setiausaha Kementerian Semua Ketua Jabatan Persekutuan PINDAAN PEKELILING
Lebih terperinciProfile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited.
Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited. CEIC DATA Company HK Limited CEIC Data Company (Hongkong) Limited adalah perusahaan penyedia informasi online untuk data time-series statistik dengan cakupan
Lebih terperinciAutomatic Exchange of Information: The End of Tax Evasion?
Automatic Exchange of Information: The End of Tax Evasion? About Tax Evasion? illegal arrangements where liability to tax is hidden or ignored, i.e. the taxpayer pays less tax than he is legally obligated
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137.1/PMK.Oll/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI
Lebih terperinciSekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia
Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah terkena atau telah, atau sedang maupun bom curah. Catatan disertakan di bagian bawah tabel untuk menunjukkan
Lebih terperinciPENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi The Global Competitiveness Index 2013-2014 rankings GCI 2013-2014
Lebih terperinciFOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA
FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA Afganistan Embassy of the Islamic State of Afganistan Jl. DR. Kusuma Atmaja SH. No. 15, Menteng, Jakarta 10310 Phones : (62-21) 314 3169 Fax : (62-21) 335 390 Algeria Embassy
Lebih terperinciDaftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.
Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya. A. Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2016 HUKUM. Keimigrasian. Kunjungan. Bebas Visa. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA
1 KETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Pangan dan Hak Assasi Manusia Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya menjadi salah satu hak asasi yang harus dipenuhi
Lebih terperinciKajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia
Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia Latar belakang Special Safeguard Mechanism (SSM) adalah SSM adalah mekanisme yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk memberikan perlindungan sementara
Lebih terperinciJeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru
Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru ecommerce + Dropshipping + Networking DASH2 DASH2 Pemilik Perusahaan Wendi Lewis and Randy Ray Entrepreneur yang Peduli Perusahaan Direct Selling Pertama Dengan
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU LI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 26 Desember 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU LI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 26 Desember 2017 pukul 15.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 103 kasus yaitu 12 (Dua Belas) kasus WPV1 di
Lebih terperinciSTATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2009
STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN
Lebih terperinciCluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012
LAMPIRAN Negara-negara yang sudah mendatangani dan meratifikasi konvensi Bom Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember 2008 Convention on Cluster Munition Negara Penandatangan Meratifikasi Mulai Berlaku
Lebih terperinciTATA CARA BERLALU LINTAS di Indonesia
TATA CARA BERLALU LINTAS di Indonesia oleh : EDI NURSALAM, SE, ATD. MSTR Indonesia adalah negara yang paling tinggi korban kecelakaan lalu lintasnya di Asia tenggara. Berdasarkan data yang ada pada tahun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang
Lebih terperinciKeterbukaan Informasi Publik Antara harapan dan realitas
Keterbukaan Informasi Publik Antara harapan dan realitas Disampaikan dalam Workshop Jurnalistik bagi aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh tahun 2013 H. Hamdan Nurdin Banda Aceh, 20 Agustus 2013 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBagian II. Bab III Proses Eksekusi Anggaran
Bagian II Bab III Proses Eksekusi Anggaran Bab ini menyajikan gambaran prosedur dasar yang diikuti setiap pemerintah dalam mengeksekusi anggaran dan dokumen-dokumen yang diperlukan pemerintah untuk mencatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan nasional ditandai dengan penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini mendorong setiap penganut perekonomian terbuka didalamnya untuk merasakan dampak dari adanya dinamika ekonomi internasional yang dipandang
Lebih terperinciPJ.091/PL/S/02/
PJ.091/PL/S/02/2017-00 KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN Krisis Global tahun 2008 berdampak pada hampir seluruh negara di dunia, sehingga terjadi perlambatan dan ketidakpastian ekonomi dunia. Diperlukan
Lebih terperinci4.1 Metode Arahan Pengembangan Komoditas Perkebunan Berdasarkan pendapat yang dikemukakan pada Bab II kriteria untuk mencapai arahan pengembangan
115 4.1 Metode Arahan Pengembangan Komoditas Perkebunan Berdasarkan pendapat yang dikemukakan pada Bab II kriteria untuk mencapai arahan pengembangan komoditas perkebunan (diambil dari berbagai literatur),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
Lebih terperinciMENTERII(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERII(EUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151jPMICOllj2009 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAPIMPORPRODUKPAKU DENGAN RAHMAT TUI-IAN YANG MAf-IA ESA MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperincifruiffly Dominica, Guyana, rance, Haiti, Jamaica, Puerto rico, USA 5. Bactrocera jarvisi Fiji fruitfly Oceania: Australia
Lampiran 1 Lalat buah yang masuk daiam daftar OPTK beserta daerah sebar pada buah ape1 (Pyrus malus)'. No. Nama llmiah Nama Umum Daerah Sebar 1. Anastrepha fraterculus South American America: Argentina,
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 26 Juni 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 26 Juni 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 27 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciDirektur Perencanaan Kawasan Hutan, Basoeki Karyaatmadja NIP KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Penyusunan Buku Statistik Kehutanan Triwulan II tahun 2009 merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan tentang data dan informasi kehutanan yang mutakhir, yaitu dengan penyajian
Lebih terperinciOleh: Kasminto, Ak., MBA. Direktur Pengawasan Wilayah I, Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP Bali, 13 Nopember 2013
Oleh: Kasminto, Ak., MBA Direktur Pengawasan Wilayah I, Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP Bali, 13 Nopember 2013 1 1. GAMBARAN UMUM KORUPSI PBJ (IPK, STATEMENT MENDAGRI TTG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk berkompetisi di pasar global. Salah satu strategi bisnis adalah
Lebih terperinci