STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA GRAVITY WALL DAN CANTILIVER WALL DITINJAU DARI SEGI EKONOMIS TERHADAP TINGGI YANG VARIATIF

BAB III DINDING PENAHAN TANAH

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL PERENCANAAN KESTABILAN DINDING PENAHAN STRUKTUR BATU KALI DAN BETON PADA RUAS JALAN MALANG-KEDIRI STA.12.

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

REDESAIN BANGUNAN DINDING PENAHAN TANAH PADA RUAS JALAN PUJON DESA NGROTO KABUPATEN MALANG ABSTRACT

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang melandasi setiap

Dinding Penahan Tanah

INFO TEKNIK Volume 5 No. 2, Desember 2004 ( ) Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls) di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

BAB I PENDAHULUAN. syarat bagi angkutan darat tersebut untuk melakukan aktifitas. Keberadaan

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INFRASTRUKTUR PERBANDINGAN PENGGUNAAN DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER DAN GRAVITASI DENGAN VARIASI KETINGGIAN LERENG

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

PERENCANAAN DINDING PENAHAN PASANGAN BATU KALI PADA SUNGAI CELAKET DESA GADING KULON KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

TEKANAN TANAH LATERAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE GRAVITY PADA DPT RT 02 RW 03 KELURAHAN CIBULUH BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN SAP2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebutuhan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada baik sarana dan

PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB SAANIN PADANG

BAB VI PERENCANAAN CHECK DAM

BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

MEKANIKA TANAH 2. TEKANAN TANAH LATERAL At Rest...Rankine and Coulomb

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)

PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA RUAS JALAN TENGGARONG SEBERANG KM 10 KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM ANALISA STABILITAS ABUTMEN. Disusun Oleh : Telah disahkan pada tanggal 27 Februari 2009.

PERHITUNGAN STRUKTUR DINDING PENAHAN TANAH PADA PEMBANGUNAN LONGSORAN PADA RUAS JALAN SOEKARNO-HATTA KM 8 BALIKPAPAN

PERENCANAAN DINDING GRAVITASI DENGAN PROGRAM GEO 5

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BENDUNGAN TITAB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH SUNGAI WAY BATANGHARI KOTA METRO DENGAN METODE REVETMENT RETAINING WALL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek Detail Desain Bendung D.I.

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

DESAIN DIMENSI DINDING PENAHAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GEO 5

TURAP REKAYASA PONDASI II 2013/2014

Analisis Stabilitas Pada Tanah Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Dikombinasikan Dengan Dinding Penahan Tanah Di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Dinding Penahan Tanah

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

BAB VI REVISI BAB VI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN METODE PELAKSANAAN DINDING PENAHAN PADA SUNGAI PENAMBANGAN DI KECAMATAN PAJARAKAN KABUPATEN PROBOLINGGO.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2

PERENCANAAN PENULANGAN DINDING GESER (SHEAR WALL) BERDASARKAN TATA CARA SNI

DINDING PENAHAN TANAH ( Retaining Wall )

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH STUDI KASUS JEMBATAN TALANG GUBRI - BONDOWOSO

ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN PERKUATAN GEOGRID (Studi Kasus Jalan Medan Berastagi, Desa Sugo)

SOAL B: PERENCANAAN TURAP. 10 KN/m m. 2 m m. 4 m I. 2 m. 6 m. do =?

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

ANALISA STABILITAS LERENG DENGAN METODE COUNTER WEIGHT LOKASI STA RUAS JALAN Sp.PERDAU-BATU AMPAR

ANALISIS STABILITAS TALUD BRONJONG UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas. dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh. Ujian Sarjana Teknik Sipil. oleh: CITRA RAMADHANA

BAB II STUDI PUSTAKA

1.2. Maksud dan Tujuan 2

A. Pengertian Pondasi Kaison ^

TUGAS AKHIR KAJIAN PERILAKU PERTEMUAN BALOK-KOLOM PADA LONCATAN BIDANG MUKA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG BERLANTAI BANYAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

BAB 4 PEMBAHASAN. memiliki tampilan input seperti pada gambar 4.1 berikut.

TUGAS AKHIR TINJAUAN PERHITUNGAN BETON DINDING DIAFRAGMA PADA PROYEK UNDERPASS KEBAYORAN LAMA MENUJU PONDOK INDAH

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DESAIN PENULANGAN TANAH DENGAN TULANGAN LEMBARAN BERUPA GEOTEKSTIL UNTUK PERKUATAN TANAH

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB III METODOLOGI. Adapun yang termasuk dalam tahap persiapan ini meliputi:

STABILITAS STRUKTUR PELINDUNG PANTAI AKIBAT PEMANASAN GLOBAL

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1

ANALISIS DINDING PENAHAN DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN TANAH BERDASARKAN PRINSIP PROBABILITAS. Naskah Publikasi

Irpan Agustian 1) Habir 2) Maraden Panjaitan 3) Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

PERENCANAAN SALURAN PINTU AIR DI PERTEMUAN 3 SUNGAI

Transkripsi:

TUGAS AKHIR STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA DISUSUN OLEH : IRWAN SOEWANDY D11105048 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012 i

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KAMPUS TAMALANREA TELP. (0411) 587 636, FAX. (0411) 580 505 MAKASSAR 90245 E-mail: sipil.unhas@yahoo.co.id LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar. Judul : STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA. Disusun Oleh : NAMA : IRWAN SOEWANDY D111 05 048 Telah diperiksa dan disetujui Oleh Dosen Pembimbing Makassar, 07 Desember 2012 Pembimbing I Pembimbing II Ir. H. Ahmad Bakri Muhiddin, MSc,Ph.D. Nip. 196007301986031003 Ir. H. M. Iskandar Maricar, MT. Nip. 195301271984031001 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Prof. Dr. Ir. H. Lawalenna Samang, MS. M.Eng Nip. 19601231 198503 1 031 JTS-Unhas :../U.07.12/2012

ABSTRAK Dinding penahan tanah adalah suatu struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan tanah yang mempunyai kemiringan/lereng dimana kemantapan tanah tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efisiensi lebar alas dari dinding penahan tanah tipe kantilever pada perumahan The Mutiara sehingga stabil terhadap gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya. Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan menggunakan Teori Rankine serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic berdasarkan data-data karakteristik keteknikan (c dan Ø ). Hasil perencanaan dinding penahan tipe kantilever dengan menggunakan data tanah hasil uji laboratorium pada lokasi perumahan The Mutiara dengan lebar alas (L) 1 sampai dengan 3,5 meter didapatkan bahwa lebar alas yang paling efisien untuk dinding penahan tanah tipe kantilever pada perumahan The Mutiara sehingga stabil terhadap gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya adalah 3,5 meter. Kata kunci:dinding penahan tanah, Kantilever, Efisiensi Lebar Alas

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu Puji syukur Alhamdulillah tiada henti-hentinya kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang tanpa henti pula melimpahkan Rahmat dan Hidayah, serta limpahan keajaiban yang sekiranya membuat kami akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian kesarjanaan pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Tak lupa pula kami haturkan salam dan salawat kepada junjungan kami Muhammad SAW, beserta Ahlul Bait dan para sahabat beliau yang senantiasa menjadi sumber inspiratif bagi setiap perjalanan kami di muka bumi. Bermula dari sebuah ketertarikan, kami berani memutuskan untuk mendalami disiplin keahlian Geoteknik. Dan berdasar atas ketertarikan pula kami secara khusus mengangkat sebuah judul dalam penyusunan Tugas Akhir, yaitu STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA. Pada kenyataannya, sebuah ketertarikan saja tidaklah cukup untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan sesuai waktu yang ditargetkan untuk penyelesaiannya. Tak dapat dihindari berbagai kendala yang harus dihadapi penulis yang muncul pada saat pengerjaannya. Namun akhirnya Tugas Akhir ini tetap dapat kami selesaikan berkat dorongan motivasi, arahan, kritikan serta berbagai bantuan yang juga merupakan wujud keajaiban Tuhan yang tiada terkira bagi kami. Untuk itu dengan hormat dan penuh rasa syukur, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir. H. Ahmad Bakri Muhiddin, MSc,Ph.D., selaku pembimbing I 2. Bapak Ir. H. M. Iskandar Maricar, MT, selaku pembimbing II 3. Bapak Prof. Dr. Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MSME. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. 4. Bapak Prof. Dr. Ir.Lawalenna Samang, MS. M. Eng., selaku ketua Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. iii

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 6. Bapak dan Ibu staff jurusan serta staff laboratorium Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Yang teristimewa kami persembahkan kepada: 1. Ayahanda dan Ibunda kami tercinta yang tiada hentinya menyayangi, mendoakan serta memberikan kami dukungan dan motivasi terbesar dalam menyelesaikan studi kami. Doa kami semoga ketulusan yang Ayahanda dan Ibunda berikan tanpa pamrih dibalas oleh Allah SWT dengan Surga yang abadi. 2. Saudara-saudari kami angkatan 2005, dan teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu. Terima kasih atas dukungan moril yang tidak pernah lepas dibalik suka duka yang kita alami bersama. Semoga di masa mendatang kesuksesan akan jua menjadi milik kita bersama. Amin. Besar harapan kami agar Tugas Akhir yang kami susun ini bermanfaat dalam pengaplikasian maupun sebagai referensi penulisan bagi rekan-rekan sejurusan sipil di masa yang akan datang. Namun demikian kami sangat menyadari keterbatasan kami yang kemudian menjadikan kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Sehingga kami mohon maaf dan sekiranya dengan lapang dada menerima ktitikan dan saran untuk menyempurnakannya. Teriring doa kami, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Berkah dan Karunianya bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu Makassar, Desembar 2012 Penulis iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v vii viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... I-1 1.2 Rumusan Masalah... I-2 1.3 Tujuan Penelitian... I-2 1.4 Batasan Masalah... I-3 1.5 Sistematika Penulisan... I-3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dinding Penahan Tanah... II-1 2.2 Tekanan Tanah Lateral...... II-4 2.2.1 Tekanan Tanah Dalam Keadaan Diam... II-5 2.2.2 Tekanan Tanah Aktif dan Pasif... II-7 2.3 Stabilitas Dinding Penahan... II-11 2.3.1 Stabilitas Terhadap Penggulingan... II-12 v

2.3.2 Stabilitas Terhadap Penggeseran... II-14 2.3.3 Stabilitas Terhadap Daya Dukung... II-14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Kajian... III-1 3.2 Lokasi Kajian... III-1 3.3 Metode Pengumpulan Data...... III-2 3.4 Metode Analisis... III-2 3.5 Diagram Alir Penelitian...... III-3 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Tanah... IV-1 4.2 Perencanaan Dinding Penahan Tanah... IV-2 4.2.1 Menentukan Dimensi Dinding Penahan.... IV-2 4.3 Pembahasan... IV-8 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... V-1 5.2 Saran... V-2 DAFTAR PUSTAKA vi

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Gaya Vertikal dan Momen... Tabel 4.1 Data Hasil Pegujian Laboratorium... Tabel 4.2 Gaya vertikal dan momen yang bekerja... II-13 IV-1 IV-5 Tabel 4.3 Hasil perhitungan faktor keamanan lebar alas L dinding penahan tanah... IV-8 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gravity Wall... II-2 Gambar 2.2 Kantilever Wall... II-3 Gambar 2.3 Counterfort Wall... II-3 Gambar 2.4 Buttrest Wall... II-4 Gambar 2.5 Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam... II-6 Gambar 2.6 Distribusi Tekanan Tanah Dalam Keadaan Diam... II-7 Gambar 2.7 Dinding yang Berotasi Akibat Tekanan Aktif Tanah... II-8 Gambar 2.8 Dinding yang Berotasi Melawan Tekanan Aktif... II-9 Gambar 2.9 Jenis Jenis Keruntuhan Dinding Penahan Tanah... II-11 Gambar 2.10 Diagram Tekanan Tanah Dinding Kantilever... II-12 Gambar 2.11 Kontrol Terhadap Pergeseran Dasar Dinding... II-14 Gambar 2.12 Kontrol terhadap Keruntuhan Daya Dukung... II-16 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian... III-3 Gambar 4.1 Komposisi Ukuran Minimal Dinding Penahan Tanah Kantilever... IV-2 Gambar 4.2 Diagram Tekanan Tanah Aktif dan Pasif... IV-4 Gambar 4.3 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan guling... IV-9 Gambar 4.4 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan geser... IV-9 Gambar 4.5 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan Daya Dukung... IV-10 viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan aspek penting dalam perencanaan konstruksi. Karena pada tanahlah berdiri satu bangunan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan faktor kestabilan tanah. Salah satu cara yang digunakan untuk melakukan pengendalian kestabilan tanah agar tak mengalami kelongsoran adalah dengan membangun dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah adalah suatu struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan tanah yang mempunyai kemiringan/lereng dimana kemantapan tanah tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya. Pembangunan dinding penahan tanah haruslah benar benar berdasarkan perhitungan kestabilan dan faktor keselamatan karena kesalahan yang terjadi dalam pembangunan dinding penahan tanah dapat berakibat fatal yaitu kerugian harta dan hilangnya korban jiwa. Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah pada proyek pembangunan perumahan the mutiara. Runtuhnya tembok penahan mengakibatkan hilangnya nyawa beberapa orang yang tinggal disekitar lokasi kejadian. Selain itu, beberapa I -1

rumah tinggal yang ada di bawahnya juga ikut hancur. Tentu hal seperti ini tidak diharapkan terjadi lagi. Olehnya itu, dibutuhkan sebuah perencanaan dinding penahan tanah yang betul-betul stabil dan efisien. Stabil dari segi kekuatan untuk menopang besarnya gaya guling, gaya geser dan daya dukung. Selain itu, perencanaan dimensi harus memperhatikan sisi efisiensinya. Salah satu cara untuk melakukan efisiensi yakni dengan melakukan perubahan pada lebar alas. Oleh karena itu pada penelitian ini kami bermaksud untuk meneliti tentang: STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh lebar alas suatu dinding penahan tanah terhadap kestabilannya akibat gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efisiensi lebar alas dari dinding penahan tanah tipe kantilever pada perumahan The Mutiara sehingga stabil terhadap gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya. I -2

1.4 Batasan Masalah Berikut ini adalah yang menjadi batasan masalah pada penulisan ini agar ruang lingkupnya tidak terlalu meluas, antara lain: Permukaan tanah yang berada dibelakang dinding penahan tanah adalah datar dan tidak dipengaruhi oleh pembebanan apapun juga. Jenis tanah urug/timbunan adalah lempung dan merupakan tanah homogen dengan satu lapis tanah. Perhitungan hanya dilakukan pada tekanan tanah lateral dan stabilitas terhadap guling, geser, dan keruntuhan daya dukung. Pedoman yang digunakan adalah berdasarkan buku dari Braja M. Das 1.5 Sistematika Penulisan berikut: Secara garis besar sistematika penulisan yang kami susun adalah sebagai BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi uraian tentang teori-teori yang mendukung tema yang dibahas berasal dari buku-buku maupun dari tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan tugas akhir yang dilakukan. I -3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan kajian tentang metode yang digunakan dalam penelitian tentang efisiensi lebar alas dinding penahan tanah. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang penyajian hasil penelitian dan pengolahan data serta pembahasannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memberikan kesimpulan dari hasil penelitian secara singkat dan jelas sebagai jawaban dari masalah yang diangkat dalam penelitian serta memberikan saran-saran sehubungan dengan analisis yang telah dilakukan. I -4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dinding Penahan Tanah Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu yang pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil. Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan sebaginya. Fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat : 1. Benda-benda yang ada atas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dll) 2. Berat tanah 3. Berat air (tanah) Dinding penahan tanah merupakan komponen struktur bangunan penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang berhubungan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda. Secara singkat dinding penahan merupakan dinding yang dibangun untuk menahan massa tanah di atas struktur atau bangunan yang dibuat. Jenis konstruksi dapat dikonstribusikan jenis klasik yang merupakan konstruksi dengan mengandalkan berat konstruksi untuk melawan gaya-gaya yang bekerja. II -1

Berdasarkan cara untuk mencapai stabilitasnya, maka dinding penahan tanah digolongkan sebagai berikut (Braja M Das, 1991) : Dinding gravitasi (gravity wall) Dinding ini biasanya di buat dari beton murni ( tanpa tulangan )atau dari pasangan batu kali. Stabilitas konstruksinya diperoleh hanya dengan mengandalkan berat sendiri konstruksi. Biasanya tinggi dinding tidak lebih dari 4 meter. Material Yang Ditahan Gambar 2.1. Gravity Wall Dinding penahan kantilever (kantilever retaining wall) Dinding penahan kantiliver di buat dari beton bertulang yang tersusun dari suatu dinding vertical dan tapak lantai. Masing masing berperan sebagai balok atau pelat kantiliver. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak ( hell ). Terdapat 3 bagian struktur yang berfungsi sebagai kantiliver, yaitu bagian dinding vertical ( steem ), tumit tapak dan ujung kaki tapak ( toe ). Biasanya ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6 7 meter. II -2

Material Yang Ditahan Gambar 2.2. Cantiliver Wall Dinding conterfort (counterfort wall) Apabila tekanan tanah aktif pada dinding vertical cukup besar, maka bagian dinding vertical dan tumit perlu disatukan ( kontrafort ) Kontrafort berfungsi sebagai pengikat tarik dinding vertical dan ditempatkan pada bagian timbunan dengan interfal jarak tertentu. Dinding kontrafort akan lebih ekonomis digunakan bila ketinggian dinding lebih dari 7 meter. Stem Material Yang Ditahan Counterfort Gambar 3.3. Counterfort Wall II -3

Dinding butters (butters Wall) Dinding Buttress hampir sama dengan dinding kontrafort, hanya bedanya bagian kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi memikul tegangan tekan. Pada dinding ini, bagian tumit lebih pendek dari pada bagian kaki. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak. Dinding ini lebih ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 meter. Buttress Material Yang Ditahan Stem Gambar 2.4. Buttress Wall 2.2 Tekanan Tanah Lateral Tekanan tanah lateral adalah sebuah parameter perencanaan yang penting di dalam sejumlah persoalan teknik pondasi, dinding penahan dan konstruksi konstruksi lain yang ada di bawah tanah. Semuanya ini memerlukan perkiraan tekanan lateral secara kuantitatif pada pekerjaan konstruksi, baik untuk analisa perencanaan maupun untuk analisa stabilitas. II -4

Tekanan aktual yang terjadi di belakang dinding penahan cukup sulit diperhitungka n karena begitu banyak variabelnya. Ini termasuk jenis bahan penimbunan, kepadatan dan kadar airnya, jenis bahan di bawah dasar pondasi, ada tidaknya beban permukaan, dan lainnya. Akibatnya, perkiraan detail dari gaya lateral yang bekerja pada berbagai dinding penahan hanyalah masalah teoritis dalam mekanika tanah. Jika suatu dinding penahan dibangun untuk menahan batuan solid, maka tidak ada tekanan pada dinding yang ditimbulkan oleh batuan tersebut. Tetapi jika dinding dibangun untuk menahan air, tekanan hidrotatis akan bekerja pada dinding. Pembahasan berikut ini dibatasi untuk dinding penahan tanah, perilaku tanah pada umumnya berada diantara batuan dan air, dimana tekanan yang disebabkan oleh tanah jauh lebih tinggi dibandingka n oleh air. Tekanan pada dinding akan meningkat sesuai dengan kedalamannya. Pada prinsipnya kondisi tanah dalam kedudukannya ada 3 kemungkinan, yaitu : - Dalam Keadaan Diam ( Ko ) - Dalam Keadaan Aktif ( Ka ) - Dalam Keadaan Pasif ( Kp ) 2.2.1 Tekanan Tanah Dalam Keadaan Diam Bila kita tinjau massa tanah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.5 Massa tanah dibatasi oleh dinding dengan permukaan licin AB yang dipasang sampai kedalaman tak terhingga. Suatu elemen II -5

tanah yang terletak pada kedalaman h akan terkena tekanan arah vertical dan tekanan arah horizontal A σ v h volume tanah σ h = K o σ v B Gambar 2.5 Tekanan tanah dalam keadaan diam Bila dinding AB dalam keadaan diam, yaitu bila dinding tidak bergerak ke salah satu arah baik kekanan maupun kekiri dari posisi awal, maka massa tanah akan berada dalam keadaan keseimbangan elastic ( elastic equilibrium ). Rasio tekanan arah horizontal dan tekanan arah vertical dinamakan koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam Ko, atau : Ko =...( 2.1) Karena σv = γh, maka σh = Ko (γh)...(2.2) Sehingga koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam dapat diwakili oleh hubungan empiris yang diperkenalkan oleh Jaky ( 1994 ). Ko = 1 sin φ...(2.3) II -6

A Berat Volume Tanah = γ H 2 P o = 1/2 K o γ H H/3 B K o γ H Gambar 2.6 Distribusi tekanan tanah dalam keadaan diam Gambar 2.6 menunjukkan distribusi tekanan tanah dalam keadaan diam yang bekerja pada dinding setinggi H. Gaya total per satuan lebar dinding, P o, adalah sama dengan luas dari diagram tekanan tanah yang bersangkutan. Jadi : Po = K o H 2...(2.4) 2.2.2 Tekanan Tanah Aktif dan Pasif Konsep tekanan tanah katif dan pasif sangat penting untuk masalahmasalah stabilitas tanah, pemasangan batang-batang penguat pada galian. Desain dinding penahan tanah, dan pembentukan penahanan tarik dengan memakai berbagai jenis peralatan pengukur. Permasalahan disini hanyalah semata-mata untuk menentukan faktor keamanan terhadap keruntuhan yang di sebabkan oleh gaya lateral. II -7

Pemecahan di peroleh dengan membandingkan gaya-gaya (kumpulan gaya-gaya yang bekerja). Gaya I adalah gaya yang cenderung mengahancurkan Gaya II adalah gaya yang cenderung mencegah keruntuhan Gaya pengancur disini misalnya gaya-gaya lateral yang bekerja horizontal atau mendatar. Gaya penghambat misalnya berat dari bangunan/struktur gaya berat dari bangunan ini arah bekerja vertical sehingga dapat mengahambat gaya lateral atau gaya yang bekerja horizontal. Tekanan Tanah Aktif Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.7, akibat dinding penahan berotasi ke kiri terhadap titik A, maka tekanan tanah yang bekerja pada dinding penahan akan berkurang perlahan-lahan sampai mencapai suatu harga yang seimbang. Tekanan tanah yang mempunyai harga tetap atau seimbang dalam kondisi ini disebut tekanan tanah aktif. Gambar 2.7 Dinding yang berotasi akibat tekanan aktif tanah II -8

Menurut teori Rankine, untuk tanah berpasir tidak kohesif, besarnya gaya lateral pada satuan lebar dinding akibat tekanan tanah aktif pada dinding setinggi H dapat dinyatakan dalam persamaan berikut. Pa = 1/2 H 2 Ka...(2.5) Dimana harga Ka untuk tanah datar adalah Ka = Koefisien tanah aktif = tan 2 (45 0 - )...(2.6) Berat isi tanah (g/cm 3 ) H = tinggi dinding (m) sudut geser tanah ( 0 ) Adapun langkah yang dipakai untuk tanah urugan di belakang tembok apabila berkohesi (Kohesi adalah lekatan antara butir-butir tanah, sehingga kohesi mempunyai pengaruh mengurangi tekanan aktif tanah sebesar 2c ), maka tegangan utama arah horizontal untuk kondisi aktif adalah: Pa = 1/2 H 2 Ka - 2c H...(2.7) Tekanan Tanah Pasif Gambar 2.8 Dinding yang berotasi melawan tekanan aktif II -9

Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.8, dinding penahan berotasi ke kanan terhadap titik A, atau dengan perkataan lain dinding mendekati tanah isian, maka tekanan tanah yang bekerja pada dinding penahan akan bertambah perlahan-lahan sampai mencapai suatu harga tetap. Tekanan tanah yang mempunyai harga tetap dalam kondisi ini disebut tekanan tanah pasif. Menurut teori rankine, untuk tanah pasir tidak kohesif, besarnya gaya lateral pada dinding akibat tekanan tanah pasif setinggi H dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Pp = 1/2 H 2 Kp... (2.8) Dimana harga Kp untuk tanah datar adalah Kp = Koefisien tanah pasif = tan 2 (45 0 + )...(2.9) Berat isi tanah (g/cm 3 ) H = tinggi dinding (m) sudut geser tanah ( 0 ) Adapun langkah yang dipakai untuk tanah berkohesi, maka tegangan utama arah horizontal untuk kondisi pasif adalah: Pp = 1/2 H 2 Kp + 2c H...(2.10) II -10

2.3 Stabilitas Dinding Penahan Tanah Gambar 2.9 Jenis-jenis keruntuhan dinding penahan tanah Seperti yang terlihat pada gambar 2.9 diatas, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan keruntuhan pada dinding penahan tanah, antara lain oleh: a. penggulingan b. penggeseran c. keruntuhan daya dukung Maka dari itu, dalam merencanakan dinding penahan tanah langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan ukuran dinding penahan untuk menjamin stabilitas dinding penahan. Dinding penahan harus stabil terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah. II -11

2.3.1 Stabilitas Terhadap Penggulingan Tekanan tanah lateral yang diakibatkan oleh tanah urugan dibelakang dinding penahan, cendrung menggulingkan dinding dengan pusat rotasi pada ujung kaki depan pondasi. Momen penggulingan ini, dilawan oleh momen akibat berat sendiri dinding penahan dan momen akibat berat tanah di atas plat pondasi. Pada gambar 2.10 dibawah ini, diperlihatkan diagram tekanan tanah pada dinding penahan tanah yang akan ditinjau, dalam hal ini adalah dinding penahan tanah tipe kantilever(asumsi tekanan tanah dihitung dengan rumus Rankine). 2 1 Pa H 3 D Pp 4 O B Gambar 2.10 Diagram tekanan tanah untuk dinding kantilever Faktor keamanan terhadap guling didefinisikan sebagai(ditinjau dari kaki/titik O pada gambar): FS guling =...(2.11) II -12

Dimana: M O = jumlah momen dari gaya-gaya yang menyebabkan momen pada titik O M R = jumlah momen yang menahan guling terhadap titik O Momen yang menghasilkan guling: M O = P h...(2.12) Dimana tekanan tanah horisontal, Ph = Pa, tekanan tanah aktif (apabila permukaan tanah datar) Momen yang menahan guling: (prosedur perhitungan dapat dilakukan seperti pada tabel 2.1 berikut) Bagian Luas Berat per unit panjang Jarak momen dari titik O Momen terhadap titik O (1) (2) (3) (4) (5) 1 A1 W1= a *A1 X1 M1 2 A2 W1= b *A2 X2 M2 3 A3 W1= b *A3 X3 M3 4 A4 W1= b *A4 X4 M4 V M R Catatan: a = berat vol. Tanah b = berat vol. Beton Jadi, faktor keamanannya adalah: FS guling =...(2.13) Faktor aman terhadap guling, bergantung pada jenis tanah, yaitu: - 1,5 untuk tanah dasar berbutir - 2 untuk tanah dasar kohesif. II -13

2.3.2 Stabilitas terhadap Penggeseran Gaya-gaya yang menggeser dinding penahan tanah akan ditahan oleh: - Gesekan antara tanah dan dasar pondasi - Tekanan tanah pasif didepan dinding penahan Faktor keamanan terhadap stabilitas geser dapat dinyatakan dengan rumus: FS geser =...(2.11) Dimana: F R = jumlah gaya-gaya yang menahan gaya-gaya horisontal F d = jumlah gaya-gaya yang mendorong V Ph H D Pp R B Gambar 2.11 kontrol terhadap pergeseran dasar dinding Dari gambar 2.11 diatas, kekuatan geser tanah pada bagian dasar dinding: s = σ tan δ+ c a...(2.12) dimana: δ= sudut geser antara tanah dengan dasar dinding ca = adhesi antara tanah dengan dasar dinding II -14

gaya yang menahan pada bagian dasar dinding: R = s(luas penampang alas) = s(bx1) = B σ tan δ+ Bc a B σ = jumlah gaya-gaya vertikal = V (tabel 2.1) Jadi, R = ( V) tan δ+ Bc a Gambar 2.11 menunjukkan bahwa Pp juga merupakan gaya menahan horisontal, sehingga: F R = ( V) tan δ+ Bc a + P p Dan F d = P h FS geser =...(2.13) Batas minimum yang diizinkan untuk faktor keamanan geser adalah 1,5 Pada banyak kasus, Pp digunakan untuk menghitung faktor keamanan terhadap geser, dimana sudut geser dan kohesi c juga direduksi k 1 = ½ dan k 2 = 1/2c 2/3c k 1 & c a = k 2 c FS geser =...(2.14) II -15

2.3.3 Stabilitas terhadap keruntuhan daya dukung q max q min Gambar 2.12 kontrol terhadap keruntuhan daya dukung Momen pada titik C M net = M R - M o ( M R dan M o diperoleh dari stabilitas penggulingan) Jika resultan pada dasar dinding berada pada titik E CE = X = - Eksentrisitas dapat diperoleh dari e = atau e = = CE - Distribusi tekanan pada dasar dinding penahan dapat dihitung sebagai berikut: q = ± II -16

dimana: M net = e I = (1/12)(1)(B 3 ) - Untuk nilai maksimum dan minimum, y = B/2 q max =...(2.15) q min =...(2.16) - Kapasitas dukung tanah duhitung dengan menggunakan persamaan hansen : q u = c * N c * F cd * F ci + q * Nq * F qd * F qi + 0.5 * * B' * N * F d * F i... (2.17) dimana: q = *D B = B 2e Fcd = 1 + 0,4 Fqd = 1+2 tan ( 1 sin F d = 1 Fci = Fqi = ( 1- /90 0 ) 2 F i = ( 1 0 / 0 ) 2 tan -1 (Ph/ ) Catatan: Nc, Nq, N faktor kapasitas dukung Terzaghi Faktor keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung didefinisikan sebagai: F = 3...(2.18) II -17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Kajian Dalam penyusunan Tugas Akhir ini digunakan sebagai kajian atau objek yang dianalisis adalah dinding penahan tanah pada perumahan the mutiara. Dinding penahan tanah ini termasuk jenis dinding penahan tanah yang terbuat dari batu dengan tulangan. Dan untuk menganalisa stabilitas pada dinding penahan tanah tersebut disimulasi dinding penahan tanah yang terbuat dari beton tipe kantilever. 3.2 Lokasi Kajian Lokasi objek yang dikaji atau objek yang dianalisis yaitu dinding penahan tanah pada lokasi pembatas proyek perumahan the mutiara yang terletak di jalan Andi Pangerang Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan. III -1

3. 3 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi data sekunder yang diprioritaskan adalah dengan cara mengambil data hasil pengujian tanah yang dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Hasanuddin. Disertai dengan melakukan tahap observasi dilapangan pada dinding proyek perumahan the mutiara. 3.4 Metode analisis Setelah data-data yang diperlukan diperoleh, kemudian dengan literature yang relevan dan berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing, maka data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan program microsoft excel untuk mengetahui efisiensi lebar alas pada dinding penahan tanah di perumahan the mutiara agar stabil terhadap gaya guling, geser, serta daya dukung tanahnya. III -2

3.5 Diagram alir penelitian Mulai Pengumpulan data tanah hasil pengujian lab Perencanaan dinding penahan tanah Tipe Kantilever Dimensi dinding penahan tanah Stabilitas terhadap penggulingan, penggeseran, dan keruntuhan kapasitas dukung tanah Keamanan terhadap guling, geser dan keruntuhan Tidak aman Aman Selesai III -3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data tanah Untuk keperluan perencanaan dinding penahan, diperlukan data tanah di lapangan. Dalam penelitian ini digunakan data tanah yang terletak di lokasi perumahan the mutiara di jalan andi pangerang pettarani makassar. Kondisi geologi tanah pada sekitar lokasi perencanaan dikategorikan sebagai tanah lempung/berkohesi. Parameter tanah yang perlu diketahui untuk melakukan perencanaan dinding penahan tanah adalah: - Kohesi (c) dan sudut gesek ( ) didapatkan dengan melakukan pengujian uji geser langsung (direct shear test) di Laboratorium. - Berat isi tanah ( ) juga diperoleh dengan pengujian di laboratorium. - Perencanaan menggunakan berat isi beton 24 kn/m 3. Adapun data tanah yang didapatkan dari pengujian laboratorium adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data tanah hasil pengujian Laboratorium (kn/m 3 ) c (kn/m 2 ) ( 0 ) 17 20,03 18,34 18,3 12,1 24,156 17,2 7,09 15,27 IV -1

4.2 Perencanaan Dinding Penahan Tanah 4.2.1 Menentukan dimensi dinding penahan tanah Gambar 4.1 komposisi ukuran minimal dinding penahan tanah kantilever (Braja M Das, 1990) Berdasarkan standar ukuran pada gambar 4.1 diatas, maka dilakukanlah perencanaan dinding penahan tanah dengan memasukkan nilai lebar alas sampai mendapatkan lebar alas yang paling efisien. Adapun perhitungannya sebagai berikut: IV -2

Percobaan dengan mengambil nilai L = 3,5 meter a H D d d b c L - Tinggi tembok penahan (H) = 7 m - Untuk lebar a (min 0,3m) = 0,3 m - Untuk lebar b (0,1H) = 0,7 m - Untuk lebar c (0,1H) = 0,7 m - Untuk Lebar L = - Untuk tinggi d (0,1H) = - Untuk tinggi D = 3,5 0,7 1 m m m IV -3

Menghitung Tekanan Tanah Diketahui data tanah sebagai berikut: - Berat isi tanah ( ) = 18,3 kn/m 3 - Sudut geser ( ) = 24,2 o - Kohesi (c) = 12 kn/m 2 - Berat vol. Air ( w) = 9,81 kn/m 3 Koefisien Tekanan Tanah Koefisien Tekanan Tanah Aktif Ka = Tan 2 ( 45 - ) = Tan 2 2 24,2 ( 45 - ) 2 = Tan 2 32,9 = 0,4 Koefisien Tekanan Tanah Pasif Kp = Tan 2 ( 45 + 2 ) = Tan 2 ( 45 + 24,2 2 ) = Tan 2 57,1 = 2,4 Tekanan tanah aktif Pa = 0,5 Ka ' H 2 + 0,5 w H 2-2 c Ka H = 0,5 * 0,4 8,5 * 7 2 * * 2 + 0,5 9,8 7-2 * 12 * 0,4 * = 121,25 kn/m 7 Tekanan tanah pasif Pp = 0,5 D 2 Kp + 2 c D Kp = 0,5 * 1 2 * 18,3 * 2,4 + 2 * 12 * 1 * = 59,14 kn/m 2,4 H + + + D 2 c Kp D Kp Ka H w H - 2 c Ka Gambar 4.2 Diagram tekanan tanah Aktif dan Pasif IV -4

Menghitung Gaya Vertikal dan Momen yang bekerja 0,3 m 2 H = 7 m 4 1 D = 1 3 o w1 w2 w3 w4 B=(b+c+L) = 4,9 m Tabel 4.2 Gaya Vertikal dan Momen yang Bekerja Bagian Luas Berat/Satuan Panjang Jarak momen dari titik O Momen terhadap titik O (m2) (kn) (m) (knm) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 = 2* ) ( 4 ) ( 5 = 3*4 ) 1 1,26 30,24 0,97 29,232 2 1,89 45,36 1,3 56,7 3 3,43 82,32 2,45 201,684 4 22,05 403,515 3,15 1271,07225 SV = 561,435 S M R = 1558,69 catatan: tanah 18,3 kn/m 3 beton 24 kn/m 3 IV -5

Menghitung stabilitas terhadap Penggulingan Momen yang menghasilkan guling, Mo karena permukaan tanah adalah datar (a maka Ph=Pa= 121,25 kn/m Mo = Ph H/3 = 121,3 * 2,3 = 282,9 kn/m S M R 1558,69 >< FS guling = = = 5,5 2 ( OK!!! ) Mo 282,9 Menghitung stabilitas terhadap Penggeseran (S V) tan (2/3 ) + (B 2/3 c) +Pp tan (2/3 * 24,2 ) +( 4,9 (2/3 * 12 ) + FS geser = = 561,44 Pa 121,25 59,141 * + + = 561,44 0,55 39 121,25 59,141 = 3,38 >< 2 ( OK!!! ) Menghitung stabilitas terhadap kapasitas dukung tanah eksentrisitas (e): S M R - Mo 4,9 1558,68825-282,93 << B e = B = 0,18 = 4,9 2 - SV = 2-561,44 6 6 q max dan q min : = 0,82 ( OK!!! ) qmax = q kaki SV 6 e 561,4 * = ) = ( ) 139,5 B ( 1 + 6 0,18 1 + = B 4,9 4,9 kn/m2 6 e 561,4 6 * 0,18 q min = q tumit = SV ( 1 - ) = ( 1 - ) = 89,7 B B 4,9 4,9 kn/m2 IV -6

Kapasitas daya dukung tanah q u = c * N c * F cd * F ci + q * Nq * F qd * F qi + 0.5 * * B' * N * F d * F i dimana: q = x D = 18,3 x 1 = 18,3 kn/m2 B' = B - 2e = 4,9-2 ( 0,18 ) = 4,54 m F cd = 1 + 0,4 D B' = 1 + 0,4 1 ( ) = 4,54 1,09 F qd = 1 + 2 tan ( 1 - sin ) 2 D = 1 + 2 tan 24,2 ( 1 - sin 24,2 ) 2 1 = 1,07 B' 4,54 F d = 1 0 = tan = tan = 12,2-1 Pa V -1 121,25 561,435 0 F ci = F qi = 1 - = 1-0 0 90 12,2 90 2 2 = 0,75 F i = 1 - = 1-0 0 12,2 24,2 2 2 = 0,25 Berdasarkan Tabel dengan = 24,2 Nc = 19,32 Nq = 9,60 N = 9,44 o sehingga : q u = c * N c * F cd * F ci + q * Nq * F qd * F qi + 0.5 * * B' * N * F d * F i = 425,7 kn/m 2 q FS = 425,7 daya dukung = u = q max 139,5 3,05 >> 3 OK!!! IV -7

4.3 Pembahasan Dari hasil perhitungan diperoleh angka keamanan dinding penahan tanah terhadap guling, geser dan daya dukung pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Hasil perhitungan faktor keamanan lebar alas L dinding penahan tanah L (m) 1 2 3 3,5 FS guling ( 2 ) 1,2 2,6 4,4 5,5 FS geser ( 2 ) 1,7 2,37 3,04 3,38 Fs daya dukung ( 3 ) 1 1,6 2,55 3,05 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan angka keamanan setiap perubahan jarak lebar alas. Untuk L = 1 meter dinding penahan tanah tidak aman terhadap Faktor Guling, Geser, dan daya dukung. Karena Faktor keamanan setelah perhitungan masih dibawah faktor keamanan yang disyaratkan. Untuk L = 2 & L = 3, dinding penahan tanah sudah stabil terhadap Guling dan Gaya geser. Tapi belum stabil terhadap Daya dukung. Untuk L = 3,5, dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan yang diperoleh berada diatas faktor keamanan yang telah disyaratkan. Sehingga dinding penahan tanah yang direncanakan dengan L = 3,5 meter sudah mampu untuk menahan gaya Guling dan Geser serta Daya dukung. IV -8

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.3 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan guling Dari gambar 4.3 diatas terlihat bahwa pada lebar alas L 1m 3,5m, dinding penahan tanah memiliki stabilitas guling (FSguling) antara 1,2 hingga 5,5. Ini berarti bahwa semakin lebar alas dinding penahan, semakin besar stabilitas gulingnya. Gambar 4.4 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan geser IV -9

Dari gambar 4.4 diatas terlihat bahwa pada lebar alas L 1m 3,5m, dinding penahan tanah memiliki stabilitas geser (Fsgeser) antara 1,7 hingga 3,38. Ini berarti bahwa semakin lebar alas dinding penahan, semakin besar stabilitas gesernya. Gambar 4.5 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan Daya Dukung Dari gambar 4.5 diatas terlihat bahwa pada lebar alas L 1m 3,5m, dinding penahan tanah memiliki stabilitas daya dukung (FSdaya dukung) antara 1 hingga 3,05. Ini berarti bahwa semakin lebar alas dinding penahan, semakin besar stabilitasnya terhadap daya dukungnya. IV -10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perencanaan dinding penahan tipe kantilever dengan menggunakan data tanah hasil uji laboratorium pada lokasi perumahan The Mutiara dengan lebar alas (L) 1 sampai dengan 3,5 meter didapatkan bahwa: 1. Stabilitas guling (FSguling) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan pada lebar alas L sebesar 2 meter. Kecenderungan nilai FSguling semakin bertambah seiring dengan bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah tersebut. 2. Stabilitas geser (FSgeser) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan pada lebar alas L sebesar 2 meter. Kecenderungan nilai FSgeser semakin bertambah seiring dengan bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah tersebut. 3. Stabilitas keruntuhan daya dukung tanah (FSdaya dukung) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan pada lebar alas L sebesar 3,5 meter. Kecenderungan nilai FSdaya dukung semakin bertambah seiring dengan bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah tersebut. Dari ketiga hal diatas, maka dapat diketahui bahwa lebar alas yang paling efisien untuk dinding penahan tanah tipe kantilever pada perumahan the mutiara sehingga stabil terhadap gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya adalah 3,5 meter. V -1

5.2 Saran Untuk pengembangan penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan juga penelitian terhadap ketinggian tembok penahan yang berbeda-beda untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ketinggian tersebut agar stabil terhadap guling, geser, dan keruntuhan daya dukung tanah. V -2

DAFTAR PUSTAKA Das, B.M., Noor, E. dan Mochtar, I.B., 1983, Mekanika Tanah Jilid 2,Penerbit Erlangga. Das, B. M., 2011, Principle of Foundation Enggineering, 7th edition, Cengage Learning, Stamford USA. Hakam, Abd, dan Mulya, R.P, 2011, Studi Stabilitas Dinding Penahan Tanah Kantilever pada Ruas Jalan Silaing Padang Bukit Tinggi KM 64+500, Jurnal Rekayasa Sipil Vol 7 Februari 2011, Universitas Andalas: Padang. Ramadhani, Sriyati, 2010, Perencanaan Dinding Penahan Tipe Gravitasi pada Lokasi Bukit BTN Teluk Palu Permai, Jurnal Smartek, Vol. 8 No. 1 Februari, 2010: 34-39, Universitas tadulako: Palu. Setiawan, Hendra, 2011, Perbandingan Penggunaan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever dan Gravitasi dengan Variasi Ketinggian Lereng, InfrastrukturVol 1 No.2 Desember : 88-95, Universitas Tadulako: Palu.