Sosialisasi SMK3 dan SITP

dokumen-dokumen yang mirip
Manfaat Penerapan 5R Zero waste Zero injury Zero breakdown Zero defect Zero set up time Zero late delivery Zero customer claim Zero defisit

Program Reformasi Birokrasi di BATAN

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

Perka BATAN No. 212/KA/XII/2011 Layanan Publik di BATAN. Program Reformasi BATAN 2012

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SEMUA PNS DAPAT REMUNERASI TAHUN 2013??

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

Sosialisasi Materi Revolusi Mental Badan POM dalam Optimalisasi Kinerja POM

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

RKT. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV. PENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, ternyata telah terjadi

RENCANA KERJA (RENJA)

STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM

(IKU) BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH PROVINSI RIAU INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

AKUNTABILITAS KINERJA

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

Bab II Perencanaan Kinerja

2012, No BAB I PENDAHULUAN

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

B A B P E N D A H U L U A N

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN INSPEKTORAT UTAMA DPR RI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. saing. Visi adalah cara pandang jauh yang merupakan artikulasi dari citra, nilai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2013 Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh. Sujarwanto, MM NIP

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR D I N A S K E S E H A T A N PUSKESMAS SAKRA. Jln. Sukarno-Hatta Desa Sakra, Kec. Sakra, Kab. Lombok Timur KP.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak

Transkripsi:

Sosialisasi dan SITP dalam kerangka di 21 Juni 2012

Outline Reformasi Birokrasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja () Sistem Informasi Tata Persuratan Elektronik (SITP) 2

Reformasi Birokrasi Langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional - organisasi, tata laksana, SDM Sasaran: Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 3

Reformasi Birokrasi 4

Reformasi Birokrasi Apa yang harus dilakukan? Komitmen2 BATAN Program Kegiatan Rincian Kegiatan 5

Reformasi Birokrasi Apa yang harus dilakukan? Penataan Tatalaksana Penyusunan SOP penyelenggaraan tupoksi Pengembangan e-goverment dan e-office di Pusdiklat antara lain: Sertifikasi Penerapan SITP Program Kegiatan Rincian Kegiatan 6

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan di Pusdiklat BATAN 7

Visi: Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang handal di bidang iptek nuklir dengan pelayanan prima Pusat pendidikan dan pelatihan yang handal mengandung pengertian tangguh dan menjadi pelopor dalam upaya pembinaan SDM, serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan pelayanan prima berarti selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam pelaksanaan tugasnya. Misi: Berperan secara signifikan dalam pembinaan sumber daya manusia profesional di bidang iptek nukliri Memperoleh apresiasi sebagai institusi dengan pelayanan prima dalam pelatihan iptek nuklir Menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di semua aspek kegiatan. 8

Kebijakan : Pusdiklat menyatakan bahwa keselamatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh tahap kegiatan, serta menjadi prioritas dan tanggung jawab seluruh pegawai di semua tingkat lini organisasi. Pusdiklat melakukan pencegahan terhadap cidera dan gangguan kesehatan, serta melakukan perbaikan berkelanjutan di bidang manajemen dan kinerja K3. 9

Kebijakan (lanjutan): Pusdiklat menerapkan sesuai dengan perundangan dan persyaratan K3 yang berlaku. Pusdiklat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini. 10

Tujuan: Melindungi karyawan, masyarakat, fasilitas, dan lingkungan dari potensi bahaya sehingga terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif di seluruh lingkungan Pusdiklat. Catatan: Masyarakat disini mencakup peserta pelatihan, tamu, pemasok, dan semua orang yang berkepentingan berada di Pusdiklat. 11

Sasaran: Mencapai nihil kecelakaan yaitu menghilangkan atau meminimalkan risiko bahaya dengan cara: menjamin terlaksananya kegiatan K3 yang tepat dan konsisten; melaksanakan pengembangan kompetensi SDM; menyediakan APD dan sarana K3; Menjaga lingkungan kerja yang sehat guna mencegah dan mengurangi: keadaan sakit dan penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja. 12

Organisasi 13

Dokumentasi: Level 1: Pedoman Level 2: Prosedur Level 3: Instruksi Kerja Level 4: Formulir dan catatan 14

Budaya 5R Ringkas Rajin Rawat Pusdiklat BATAN Rapi Resik 15

Budaya 5R 1. Ringkas memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan. Langkah melakukan Ringkas: 1. Cek-barang yang berada di area masing-masing. 2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan. 3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan 4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan. 5. Pindahkan barangbarang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan. 16

Budaya 5R 2. Rapi menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut Langkah melakukan Rapi: 1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan 2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan 3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula. 17

Budaya 5R 3. Resik membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari pucuk pimpinan hingga staf. Langkah melakukan Resik: 1. Penyediaan sarana kebersihan, 2. Pembersihan tempat kerja, 3. Peremajaan tempat kerja, dan 4. Pelestarian RESIK. 18

Budaya 5R 4. Rawat mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi). Langkah melakukan Rawat: 1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan 2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja. 19

Budaya 5R 5. Rajin terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja adalah LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN. Langkah melakukan Rawat: 1. Target bersama, 2. Teladan atasan 3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja 4. Kesempatan belajar. 20

SITP Tujuan:: Penghematan Kecepatan Distance Working Dokumentasi 21

SITP Kapus TU Kapus Kabid Kasub Fungsional Staf 22

SITP http://183.91.67.5/sitpbatan Username: NIP Batan (lama) Password: NIP Batan (lama) Contoh: Username: 330001234 Password: 330001234 23

SITP 24

Terima Kasih