III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

III. METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah penelitian ini pada penulisan masalah yang akan dibahas

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang telah disediakan dan dipublikasi oleh pihak lain. Penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Variabel penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

58 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 1. Jenis data menurut sifatnya Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Data yang digunakan untuk menganalisis pengaruh Dana Perimbangan terhadap Alokasi Belanja Tidak Langsung Provinsi Lampung berupa : a. Alokasi Dana Perimbangan tiap kabupaten/kota di Provinsi Lampung tahun 2009-2013; b. Pendapatan Asli Daerah tiap kabupaten/kota di Provinsi Lampung tahun 2009-2013; c. Alokasi Belanja Daerah tiap kabupaten/kota di Provinsi Lampung tahun 2009-2013. 2. Jenis data menurut sumbernya Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,data deret waktu (time series) untuk kurun waktu 2009-2013 serta kerat

59 lintang (cross-section data) yang meliputi 10 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan kriteria: - Merupakan data yang diperoleh dari kabupaten/kota yang tidak mengalami pemekaran 2 kali sejak 1997. Kesepuluh kabupaten/kota yang dimaksud adalah: 1. Kabupaten Lampung Barat 2. Kabupaten Lampung Selatan 3. Kabupaten Lampung Tengah 4. Kabupaten Lampung Utara 5. Kabupaten Lampung Timur 6. Kabupaten Tanggamus 7. Kabupaten Tulang Bawang 8. Kabupaten Way Kanan 9. Kota Bandar Lampung 10. Kota Metro 3. Definisi Variabel Variabel adalah faktor-faktor yang memiliki peran dalam suatu penelitian, yaitu segala objek penelitian yang berupa faktor yang memiliki nilai (Sukirno, 2002 dalam Frediyansyah, 2012). Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dana Perimbangan Dana Perimbangan yang digunakan dalam penelitian ini krtiga komponen Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil,

60 Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus dengan rinciannya adalah sebagai berikut: a. Dana Bagi Hasil Dana Bagi Hasil yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Bagi Hasil kabupaten/kota di Provinsi Lampung Tahun 2009-2013 yang diukur dengan (dalam satuan rupiah): DBH = DBH Pajak + DBH Bukan Pajak b. Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum yang digunakan dalam pnelitian ini adalah Dana Alokasi Umum kabupaten/kota di Provinsi Lampung Tahun 2009-2013 yang diukur dengan (dlam satuan rupiah): DAU = Alokasi Dasar + Celah Fiskal c. Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Alokasi Khusus kabupaten/kota di Provinsi Lampung Tahun 2009-2013 yang diukur dengan (dalam satuan rupiah): DAK = [Penerimaan Umum APBD Belanja Pegawai Daerah] Dimana: Penerimaan Umum APBD = (PAD + DAU + (DBH DBH Dana Reboisasi) 2. Pendapatan Asli daerah Pendapatan Asli Daerah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah kabupaten/kota di Provinsi Lampung Tahun 2009-2013 yang diukur dengan (dalam satuan rupiah):

61 PAD = Pajak daerah + Retribusi daerah + Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan + Lain-lain PAD yang sah 3. Alokasi Belanja Tidak Langsung Alokasi Belanja Tidak Langsung yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alokasi Belanja Tidak Langsung kabupaten/kota di Provinsi Lampung tahun 2009-2013 yang diukur dengan (dalam satuan rupiah): ABTL = Belanja pegawai + Belanja bunga + Belanja subsidi + Belanja hibah + Belanja bantuan sosial + Belanja bagi hasil + Bantuan keuangan + Belaja tidak terduga B. Analisis Data 1. Model Analisis Data yang digunakan adalah data panel (pooled data). Menurut Wibisono (2005) Data panel adalah kombinasi dari data time series dan crosssection. Data time series merupakan data yang disusun berdasarkan urutan waktu, seperti data harian, bulanan, kuartal atau tahunan. Sedangkan data cross-section merupakan data yang dikumpulkan pada waktu yang sama dari beberapa daerah, perusahaan atau perorangan. Penggabungan kedua jenis data dapat dilihat bahwa variabel terikat imbal hasil sukuk terdiri dari beberapa unit perusahaan (cross-section) namun dalam berbagai periode waktu (time series). Data yang seperti inilah yang disebut dengan data panel. Jika setiap unit cross-section mempunyai data time series yang sama maka modelnya disebut model regresi panel data seimbang (balance panel) sedangkan jika jumlah observasi time series

62 dari unit cross-section tidak sama maka disebut regresi panel data tidak seimbang (unbalance panel). Penelitian ini memiliki unit cross-section dan time series yang sama, maka model disebut dengan balance panel. Pada dasarnya penggunaan metode data panel memiliki beberapa keunggulan. Berikut keunggulan metode data panel menurut Wibisono (2005). - Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. - Kemampuan mengontrol heterogenitas individu ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks. - Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-ulang (time series), sehingga data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment. - Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif, kolinearitas antar variabel yang semakin berkurang dan peningkatan derajat bebas atau derajat kebebasan (degree of freedom-df), sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. - Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. - Data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agresi data individu.

63 Namun untuk memastikan bahwa data bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased and Estimator) maka beberapa pengujian asumsi klasik tetap akan ditampilkan dalam penelitian ini. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel, menurut Widarjono (2007) ada tiga pendekatan yakni pendekatan Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect. Dalam analisis model data panel dikenal tiga pendekatan yang terdiri dari Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect. Ketiga pendekatan yang dilakukan dalam analisis data panel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pendekatan Common Effect Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah hanya dengan mengkombinasikan data time-series dan cross section. Dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa melihat perbedaan waktu dan individu maka bisa menggunakan metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Metode ini dikenal dengan estimasi Common Effect. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. 2. Pendekatan Fixed Effect Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Untuk mengatasi hal tersebut, yang dilakukan dalam data panel adalah dengan memasukkan Dummy Variabel untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang

64 berbeda-beda baik lintas unit cross section maupun antar waktu (time-series). Pendekatan dengan memasukkan dummy variabel ini dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed effect) atau Least Square Dummy Variabel (LSDV). 3. Pendekatan Random Effect Dimasukkannya variabel dummy didalam model Fixed Effect bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan kita tentang model sebenarnya. Namun, ini juga membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan ( Degree Of Freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) dikenal dengan metode random effect. 2. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel Dalam pembahasan teknik estimasi data panel, ada tiga teknik yang bisa digunakan yaitu dengan metode OLS (common), model Fixed Effect dan model Random Effect. Metode Fixed Effect dan metode Random Effect lebih baik dari pada metode OLS. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan, yaitu : (1) tentang ada tidaknya korelasi antara eit dan variabel independen X. Jika diasumsikan terjadi korelasi antara eit dan variabel independen X maka model Random effect lebih cepat. Sebaliknya jika tidak ada korelasi antara eit dan variabel independen X maka model Fixed Effect lebih cepat; (2) Berkaitan dengan jumlah sampel didalam penelitian. Jika sampel yang diambil adalah hanya sebagian kecil dari

65 populasi maka akan didapatkan error terms eit yang bersifat random sehingga model Random Effect lebih cepat (Widarjono, 2007). Uji secara formal dikembangkan oleh Hausman. Hausman telah mengembangkan suatu uji statistik untuk memilih apakah menggunakan metode Fixed Effect atau Random Effect. Uji hausman ini didasarkan pada ide bahwa LSDV didalam metode Fixed Effect dan GLS adalah efisien dan GLS tidak Efisien. Karena itu uji hipotesisnya nolnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji Hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. 3. Estimasi Model Regresi dengan Panel Data Penelitian mengenai pengaruh dana perimbangan dan pendapatan asli daerah terhadap alokasi belanja daerah kabupaten/kota di Provinsi Lampung, menggunakan data time-series selama 5 (lima) tahun terakhir yang diwakili data tahunan dari 2009-2013 dan data cross section sebanyak 10 daerah mewakili kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kombinasi atau pooling menghasilkan 50 observasi dengan fungsi persamaan data panelnya dapat dituliskan sebagai berikut : Belanja Tidak langsung BTL it = β 0 + β 1 ( DBH) it + β 2 (DAU) it + β 3 (DAK) it + β 4 (PAD) it + ε it Keterangan: BTL DBH DAU = Belanja Tidak Langsung (dalam satuan rupiah) = Dana Bagi Hasil (dalam satuan rupiah) = Dana Alokasi Umum (dalam satuan rupiah)

66 DAK PAD α 0 α 1, α 2 ε it i = Dana Alokasi Khusus (dalam satuan rupiah) = Pendapatan Asli Daerah (dalam satuan rupiah) = intersep = koefisien regresi variabel bebas = komponen error diwaktu t untuk cross-section i = 1,2,3...10 (data cross section kabupaten/kota di Lampung) t = 1,2...5 (data time series 2009-2013) Untuk menjadikan intersept kabupaten/kota bervariasi dapat dilakukan dengan bantuan variabel Dummy (differential intercept dummies), untuk melihat perbedaan perkembangan Alokasi Belanja Tidak Langsung kabupaten/kota di Lampung selama 5 tahun periode penelitian (tahun 2009-2013) dimana Kota Bandar Lampung sebagai wilayah acuan (benchmark). Alasan penggunaan Kota Bandar Lampung sebagai benchmark adalah Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung, sehingga persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut: Belanja Tidak Langsung dengan Dummy Variabel BTL it = α 0 + α 1 D 1 + α 2 D 2 + α 3 D 3 + α 4 D 4 + Α 5 D 5 + α 6 D 6 + α 7 D 7 + α 8 D 8 + α 9 D 9 + β 1 DBH it + β 2 DAU it + β 3 DAK it + β 4 PAD it + ε it Keterangan: D1 D2 D3 D4 = Kabupaten Lampung Barat = Kabupaten Lampung Selatan = Kabupaten Lampung Tengah = Kabupaten Lampung Utara

67 D5 D6 D7 D8 D9 α 0 = Kabupaten Lampung Timur = Kabupaten Tanggamus = Kabupaten Tulang Bawang = Kabupaten Way Kanan = Kota Metro = intercept untuk Belanja Tidak Langsung kabupaten/kota dan dianggap sebagai kategori referensi (exluded) sebagai pembanding α 1... α 10 = differential intercept coeficient yang menunjukkan seberapa besar intercept LB, LS, LTg, LU, LTm, TGG, TB, WK, BDL, MT berbeda dari α 1 (Belanja Tidak Langsung) β1... β4 = koefisien regresi pertumbuhan variabel Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah untuk model Belanja Tidak Langsung 4. Uji Hipotesis 1. Uji t Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi satu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya adalah konstan. Pengujian hipotesis untuk setiap koefisien regresi dilakukan dengan uji-t (t student). Untuk variabel Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah dilakukan uji satu arah (pada tingkat

68 kepercayaan 95% atau α = 0,05). Derajat bebas yang digunakan adalah df = n k, dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah variabel bebas yang digunakan. Hipotesis yang digunakan adalah: 1. Dana Perimbangan Dana perimbangan memiliki tiga komponen yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Perumusan hipotesis untuk Dana Perimbangan adalah sebagai berikut: a. Dana Bagi Hasil H 0 : β1 = 0 : tidak berpengaruh H a : β1 0 : berpengaruh Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Apabila : t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak berarti koefesien Dana Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap Belanja Tidak Langsung. Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima berarti koefesien Dana Bagi Hasil berpengaruh positif terhadap b. Dana Alokasi Umum H 0 : β1 = 0 : tidak berpengaruh H a : β1 0 : berpengaruh Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

69 Apabila : t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak berarti koefesien Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima berarti koefesien Dana Alokasi Umum berpengaruh positif terhadap c. Dana Alokasi Khusus H 0 : β1 = 0 : tidak berpengaruh H a : β1 0 : berpengaruh Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Apabila : t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak berarti koefesien Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh terhadap Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima berarti koefesien Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif terhadap 2. Pendapatan Asli Daerah H 0 : β1 = 0 : tidak berpengaruh H a : β1 0 : berpengaruh Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Apabila : t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak berarti koefesien Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh terhadap

70 Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima berarti koefesien Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Adapun tahap-tahap Uji F dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ). H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = 0 Dimana H 0 artinya secara bersama DBH, DAU, DAK, dan PAD sebagai variabel bebas tidak berpengaruh terhadap Belanja Tidak Langsung. H a : β 1 β 2 β 3 0 H a artinya secara bersama DBH, DAU, DAK, dan PAD sebagai variabel bebas berpengaruh terhadap 2. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 5% dan degree of freedom (df) = (n-k-1) dalam menentukan F tabel. 3. Menghitung F hitung 4. Kriteria (F hitung > F tabel) = H0 ditolak (signifikan) 5. (F hitung < F tabel) = H0 diterima (Tidak Signifikan).