Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraksi Madu Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

IV. PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Sistem Pengendalian Suhu Pada Tungku Bakar Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC

PERANCANGAN KONTROLER PENGGANTI ELECTRONIC CONTROL UNIT UNTUK MENGATUR POSISI SUDUT FLAP PADA MODEL MINIATUR PESAWAT N-219

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Identifikasi Model Plant Suhu Pada Proses Distilasi Vakum Bioetanol

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

II. PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

(Dimasyqi Zulkha, Ir. Ya umar MT., Ir Purwadi Agus Darwito, MSC)

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III LANDASAN TEORI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PENGENDALIAN TEKANAN PADA SISTEM HOMOGENISASI SUSU DENGAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Identifikasi Model Fuzzy Pada Proses Distilasi Vakum Bioetanol

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas para penyandang cacat kaki, sehingga penulis mencoba mencari cara agar

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

Gambar 1. Screw conveyor dan Belt conveyor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc

BAB II LANDASAN TEORI

Pengendalian Temperatur pada Proses Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Rotary Dryer Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab IV Pengujian dan Analisis

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

Eka Mandayatma *a), Fahmawati Hamida a), Hanifa Hasna Fawwaz a),

Presentasi Tugas Akhir

Transkripsi:

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Andhyka Vireza, M. Aziz Muslim, Goegoes Dwi N. 1 Abstrak Kontroler PID akan berjalan dengan baik jika mendapatkan tuning yang tepat. Dalam beberapa kasus menggunakan metode ziegler nichols terdapat kesulitan dalam menentukan tunning yang tepat. Sehingga parameter yang didapat dari perhitungan Ziegler Nichols tidak dapat mengendalikan plant dengan baik. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan metode self tuning. Metode self tuning berguna agar dapat mengendalikan plant tanpa menentukan parameter secara manual. Salah satu metode self tuning PID adalah metode backward rectangular yang merupakan pengembangan dari metode Ziegler Nichols. Skripsi ini bertujuan untuk menyampaikan penelitian hasil identifikasi self tuning PID menggunakan metode backward rectangular pada motor DC. Aktuator berupa motor DC 12 V yang terintegrasi dengan arduino dan perangkat lunak. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil pengujian keakurasian (Best Fits) dengan sinyal uji PRBS adalah 93.46%. Respon sistem self tuning PID terlihat bahwa ketika terjadi perubahan set point, nilai overshoot dari respon sistem semakin lama semakin kecil, dan nilainya tidak melebihi kriteria overshoot sebesar 5%. Serta nilai error steady state (ess) sebesar 0% disetiap nilai set point. Ziegler Nichols tidak dapat mengendalikan plant dengan baik. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan metode self tuning. Metode self tuning berguna agar dapat mengendalikan plant tanpa menentukan parameter secara manual. Salah satu metode self tuning PID adalah metode backward rectangular yang merupakan pengembangan dari metode Ziegler Nichols. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Motor Direct Current (DC) Motor DC berfungsi sebagai aktuator penggerak pada alat penyiram. Cara kerja dari motor DC ini yaitu dengan mengatur kecepatan putaran alat penyiram sesuai dengan perintah kontroler. Gambar motor DC pada alat dapat dilihat dalam Gambar 1 [1]. Kata kunci Identifikasi. Motor DC, Self tuning PID, Sistem H I. PENDAHULUAN AMPIR semua gerak mekanik yang kita lihat digerakkan oleh motor elektrik. Motor menggunakan energi elektrik dan menghasilkan energi mekanik. Motor elektrik digunakan untuk menggerakkan ratusan alat yang kita gunakan seharihari. Contoh pengaplikasian motor yaitu digunakan di elevator, robot, konveyor, blender makanan dan lainlain. Motor DC adalah motor yang bergerak dengan sumber tegangan DC. Teknologi kontrol PID dikenal sebagai kontroler berumpan balik yang paling sering digunakan dalam dunia industri. Karena terbukti dapat memberikan performa kontrol yang baik meski mempunyai algoritma sederhana yang mudah dipahami. Salah satu metode untuk menentukan parameter tuning PID adalah metode Ziegler Nichols. Ziegler Nichols mengusulkan aturan untuk menentukan nilai Kp, Ti dan Td berdasarkan pada karakteristik tanggapan peralihan dari plant yang diberikan. Kontroler PID akan berjalan dengan baik jika mendapatkan tuning yang tepat. Dalam beberapa kasus menggunakan metode ziegler nichols terdapat kesulitan dalam menentukan tuning yang tepat. Sehingga parameter yang didapat dari perhitungan Gambar 1 Motor DC B. Kontroler Self Tuning PID Ada berbagai macam meteode dalam melakukan self tuning kontroler PID berbasis Ziegler-Nichols, antara lain metode forward rectangular, metode backward rectangular, metode trapezoidal rectangular, dan kontroler takahashi. Dalam skripsi ini metode yang digunakan adalah metode backward rectangular [3]. Bentuk umum fungsi transfer plant pada self tuning PID adalah: G z 1 b 1z 1 +b 2 z 2 1+a 2 z 1 +a 2 z 2 (1) Dan vektor dari parameter proses yang terestimasi adalah [a 1, a 2, b 1, b 2 ] T. Dengan mengetahui bentuk umum fungsi transfer plant dalam domain z, didapat pula sinyal kontrol dalam domain diskrit u(z). Sinyal Kontrol dalam domain z dituliskan sebagai:

2 u z q 0+q 1 z 1 +q 2 z 2 1+p 1 z 1 +p 2 z 2 (2) Atau dapat ditulis menjadi: B. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Perancangan perangkat keras menggunakan motor DC sebagai plant. Perancangan perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4. u k q 0 e k + q 1 e (k 1) + q 2 e (k 2) + p 1 u (k 1) + p 2 u (k 2) Dimana: q 0 K p (1 + T 0 T I + T D T 0 ) q 1 K p (1 + 2 T D T 0 ) (3) (4) (5) q 2 K p T D T 0 p 1 1 p 0 0 (6) (7) (8) C. Arduino Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pininput analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial [4]. Gambar 4 Perancangan alat motor DC C. Modul Arduino Uno Rev.3 Modul arduino yang digunakan adalah jenis Arduino Uno Rev-3. Arduino tersebut digunakan sebagai ADC, kontroler, dan pemberi sinyal PWM. Arduino mampu menerima tegangan masuk ke ADC yang ada pada arduino, yaitu antara 0-5V. Untuk mengontrol plan, Arduino perlu diprogram menggunakan Arduino ERW 1.0.5. Sedangkan output yang dikeluarkan oleh arduino dapat berupa sinyal PWM. Gambar 2 Tampak depan Arduino Uno III. PERANCANGAN ALAT A. Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem yang dirancang ditunjukkan dalam Gambar 3. Gambar 3 Diagram Blok Sistem Gambar 5 Arduino Uno Rev3 Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Perancangan penggunaan pin input/output dapat dilihat dalam Tabel I. TABEL I FUNGSI PIN ARDUINO UNO REV3 Pin Fungsi 2 Data Motor 5 Jalur masukan PWM 8 Input driver 9 Output Motor 1 10 Output Motor 2 5v Jalur masukan catu daya 5 volt GND Jalur masukan ground

3 D. Perancangan Identifikasi Sistem Perancangan identifikasi sistem diawali dengan memberikan sinyal uji terhadap sistem. Sinyal uji yang digunakan adalah PRBS 8 bit dimana posisi umpan balik terdapat pada register ke-2,3,4 dan 8 [2]. Respon dari plant berupa rpm. Data sinyal masukan dan respon keluaran sistem akan diakuisisi oleh perangkat Arduino dan hasilnya disimpan untuk digunakan pada langkah identifikasi lebih lanjut. Langkah identifikasi selanjutnya berturut-turut adalah pemilihan struktur model, estimasi parameter dan validasi model. Ketiga langkah tersebut akan diprogramkan pada software MATLAB menggunakan System Identification Tool. A. Pengujian Kecepatan Motor DC Pengujian ini dilakukan dengan cara diberi masukan Pulse Widht Modulation (PWM) yang berbeda-beda. Berikut hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel II. TABEL II HASIL PERBANDINGAN NILAI PEMBACAAN SENSOR PWM Rpm 0 0 10 0 20 0 30 0 40 1240 70 2760 100 3300 130 3900 160 190 4440 220 4560 255 4800 Hasilnya tampak pada Gambar 8. Gambar 6 System Identification Tool pada MATLAB E. Perancangan Simulasi sistem Untuk perancangan simulasi sistem, akan menggunakan program Simulink pada MATLAB. Perancangan blok diagram akan ditunjukkan seperti pada Gambar 7 Gambar 8 Grafik Hubungan PWM dan Kecepatan Motor Dari Gambar 8, dapat dilihat motor mulai berputar di kisaran Pulse Width Modulation (PWM) 40, kecepatan motor mengalami perubahan yang besar dalam kisaran Pulse Width Modulation (PWM) 40 150 sedangkan pada Pulse Width Modulation (PWM) 150-255 perubahan kecepatan tidak begitu besar sehingga dapat disimpulkan motor berputar dengan masukan berupa Pulse Width Modulation (PWM) yang berbeda. Gambar 7 Perancangan Blok Diagram Simulink pada MATLAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pengujian ini meliputi: pengujian driver, pengujian sensor kecepatan motor dan pengujian sistem secara keseluruhan. B. Pengujian Driver Motor Pengujian driver motor DC ini bertujuan untuk mengetahui output driver motor yang dibandingkan dengan masukannya yang kemudian dapat diketahui juga hubungan keluaran Pulse Width Modulation (PWM) dengan tegangan yang dibutuhkan untuk motor DC. Berikut hasil dari pengujian Driver EMS H- Bridge 5A dalam Tabel III.

4 TABEL III HASIL KELUARAN TEGANGAN DRIVER EMS H-BRIDGE 5 A Tegangan Driver PWM Duty Cycle Driver (Volt) 10 1,78 11 20 2,63 19,3 30 3,38 26,4 40 3,95 31,3 50 4,35 35,1 60 4,77 38,9 70 5,18 42,6 80 5,58 46,5 90 5,99 50,2 100 6,46 54,6 110 6,87 58,6 120 7,27 62,3 130 7,67 65,4 140 8,07 69,2 150 8,47 73 160 8,94 77,6 170 9,33 81,4 180 9,71 84,7 190 10,08 88,1 200 10,43 91,4 210 10,74 93,9 220 11,02 95,6 230 11,15?? 240 11,16?? 250 11,17?? 255 11,18?? Dari Tabel III diatas didapatkan grafik hubungan PWM dengan keluaran tegangan pada Gambar 9. Gambar 10 Sinyal Uji PRBS 8 Bit Gambar 11 Respon Plant Hasil Dari Uji Sinyal PRBS 8 Bit 2. Fitness Test Angka keakurasian ini dinyatakan dalam prosentase, semakin besar nilainya (maksimal 100%) berarti keluaran model sudah mendekati keluaran sistem yang sesungguhnya. Gambar 9 Grafik Hubungan PWM dengan Tegangan Keluaran Driver Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa semakin besar PWM, maka semakin besar juga tegangan yang dibutuhkan oleh motor. C. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan 1. Pengambilan Data Input Output Proses pengambilan data dimulai dengan membangkitkan sinyal uji PRBS 8bit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11. Gambar 12 Best Fits Sinyal Uji PRBS Sebesar 93.46 3. Uji Respon Self Tuning PID dengan menggunakan perhitungan self tuning PID metode backward rectangular, dan input dari identifikasi sistem PRBS, didapat fungsi alih kontroler: u z 2.4439 1.6293z 1 + 0.2715z 2 1 z 1

5 Dan didapat fungsi alih plant: G z 1 0.6565z 1 0.2984z 2 1 0.6854z 1 + 0.04321z 2 Lalu dilakukan simulasi sistem self tuning PID menggunakan Simulink pada MATLAB dengan set point sebesar rpm seperti ditunjukkan pada Gambar 13 Gambar 14 Grafik Hasil Simulasi Saat Diberi Disturbance pada Set Point Gambar 13 Grafik Hasil Simulasi pada Set Point Dari Gambar 13 diketahui bahwa hasil respon memiliki % error sebagai % Ess 100% x Untuk memperjelas cara kerja proses self tuning PID dalam proses kontrol menggunakan simulink MATLAB, kita bisa melihat adanya perubahan nilai a 1, a 2, b 1, b 2 pada self tuning PID apabila sistem diberi disturbance. Adapun perubahan nilainya ditunjukkan pada Gambar 15 0% Dari grafik di atas, terjadi overshoot dengan nilai sebesar: % Mp 4361 3,833% Dari hasil penghitungan didapatkan error sebesar 0% dan overshoot sebesar 3,83%. Sebagai pembanding hasil dari respon sistem diatas, maka dilakukan simulasi dengan cara memberikan disturbance konstan dalam rentang waktu 2 sampai 10 detik pada sistem output. Hasil simulasi ditunjukkan pada Gambar 14 Gambar 15 Pergerakan Parameter Kontrol Saat Sistem Diberi Disturbance Dari Gambar 15 bisa diketahui bahwa apabila sistem diberikan disturbance dalam keadaan steady, maka kontroler secara otomatis juga akan melakukan perubahan tuning parameter a 1, a 2, b 1, b 2 sesuai kebutuhan. Dimana nilai a 1 berubah dari - 1,0647 menjadi -1,6028, nilai a 2 berubah dari - 0,1407 menjadi 0,6021, nilai b 1 berubah dari - 0,1490 menjadi -0,0544, dan nilai b 2 berubah dari - 0,0566 menjadi 0,0536 saat sistem diberi disturbance. Untuk mengetahui kehandalan dari nilai tuning sistem, maka dilakukan uji set point seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16

6 Pada saat penurunan set point dari 4440 rpm menuju 4000 rpm, respon memiliki % error sebagai % Ess x 100 4000 4000 4000 Gambar 16 Grafik Hasil Simulasi pada Set Point 3800 rpm, 4440 rpm, 4000 rpm, rpm Dari Gambar 16 diketahui bahwa sistem mengalami kenaikan set point dari 3800 rpm ke 4440 rpm, lalu turun dari 4440 rpm ke 4000 rpm, dan naik kembali dari 4000 rpm ke rpm. Pada saat set point 3800 rpm, respon memili % error sebagai % Ess 3800 3800 3800 0% x 100% 0% % Mp 3983 4000 4000 0,425% Pada saat kenaikan set point dari 4000 rpm menuju rpm, respon memiliki % error sebagai % Ess x 100 % Mp 0% 3945 3800 3800 % Mp 3,816% Pada saat kenaikan set point dari 3800 rpm menuju 4440 rpm, respon memiliki % error sebagai % Ess 4440 4440 4440 0% x 100% % Mp 4464 4440 4440 0,54% 4207 0,17% Dari Gambar 16 terlihat bahwa ketika terjadi perubahan set point, nilai overshoot dari respon sistem semakin lama semakin kecil, dan nilainya tidak melebihi kriteria overshoot sebesar 5%. Serta nilai error steady state (ess) sebesar 0% disetiap nilai set point. A. Kesimpulan V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan baik pengujian perblok rangkaian maupun pengujian sistem secara keseluruhan diperoleh kesimpulan sebagai 1. Seluruh perangkat lunak yang telah dirancang untuk identifikasi sistem self tuning PID metode backward rectangular pada motor DC dapat berfungsi sesuai yang diharapkan dan diperoleh fungsi alih plant adalah

7 G z 1 0,6565z 1 0,2984z 2 1 0,6854z 1 + 0,04321z 2 sedangkan fungsi alih kontrolernya adalah u z 2.4439 1.6293z 1 + 0.2715z 2 1 z 1 Respon sistem saat tidak diberi disturbance dan saat diberi disturbance adalah saat terjadi perubahan set point, nilai overshoot dari respon sistem semakin lama semakin kecil, dan nilainya tidak melebihi kriteria overshoot sebesar 5%. Serta nilai error steady state (ess) tidak lebih dari batas toleransi sebesar 2%. 2. Keseluruhan hardware dapat berfungsi dengan baik yaitu data dari plant dapat diterima oleh komputer kemudian proses identifikasi maupun simulasi dapat berlangsung. B. Saran Meskipun alat ini sudah dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, namun ada beberapa hal yang dapat dikembangkan dari alat ini dikemudian hari, antara lain: 1. Disarankan untuk pengembangan lebih lanjut untuk penggunaan self tuning PID secara online. 2. Disarankan untuk menggunakan metode self tuning yang lain seperti metode forward rectangular, metode takahashi dan metode trapezoid rectangular. 3. Disarankan untuk menggunakan kontroler adaptif yang lain seperti Model Reference Adaptive System (MRAS) dan Self Tuning Regulator (STR). DAFTAR PUSTAKA [1] Soemarwanto. 1993. Dasar Konversi Energi Elektrik Jilid II. Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. [2] Landau, loan dan Gianluca Zito, 2006. Digital Control System Design, Identification and Implementation. Germany: Springer- Verlag London Limited. [3] Bobal V, J. Bohm, J. Fessl dan J. Machachek. 2005. Digital Self- Tuning Algorithms, Implementation and Appications. Germay: Springer-Verlag London Limited. [4] Arduino.cc, Arduino unodatasheet.