Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET

dokumen-dokumen yang mirip
TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

Efisiensi Mesin Carnot

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sejarah Tabung Vortex

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

Termodinamika II FST USD Jogja. TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 2007/2008

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

Penyelesaian: x 1. Dik : x 2. =0,8m. K=100 N m. Dit : Q=? Jawab : ΣW =ΣQ. Usaha yang dilakukan pegas : dx x1. = F Pegas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Pendinginan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

PENDINGINAN KOMPRESI UAP

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Contoh soal dan pembahasan

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

BAB TERMODINAMIKA V(L)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

Fisika Dasar I (FI-321)

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN ANALISIS

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

TURBIN UAP. Penggunaan:

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA

PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Maka persamaan energi,

Bab IV Analisa dan Pembahasan

Bab IV Analisa dan Pembahasan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

II HUKUM THERMODINAMIKA I

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika)

Hukum Termodinamika II

ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH

IV. METODE PENELITIAN

Menghitung besarnya kerja nyata kompresor. Menghitung besarnya kerja isentropik kompresor. Menghitung efisiensi kompresi kompresor

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

KIMIA FISIKA I. nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271)

Desain Perancangan dan Pemilihan Pipa Kapiler dan Evaporator, Chiller dengan kompresor low temp. 3Hp

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System

HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNJUK KERJA MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP PADA BEBERAPA VARIASI SUPERHEATING DAN SUBCOOLING

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN REFRIJERAN R-12 DENGAN HYDROCARBON MC-12 PADA SISTEM PENDINGIN DENGAN VARIASI PUTARAN KOMPRESOR. Ir.

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

I. Hukum Kedua Termodinamika

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

Termodinamika. Energi dan Hukum 1 Termodinamika

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

PENGANTAR TEKNIK REFRIGERASI INDRA S. DALIMUNTHE. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN

TUGAS 2 REFRIGERASI DASAR (TEORI)

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Transkripsi:

Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 1. Sebuah mesin mobil mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 136 hp dengan efisiensi termal 30% bila dipasok dengan bahan bakar yang memiliki nilai kalor 35000 kj/kg. Hitung besar energi yang terbuang dari mesin ke lingkungan (dalam kw) dan laju konsumsi bahan bakar dalam kg/s. W NET = 136 hp = 100 kw η = 30% Nilai kalor bensin (Heating Value/HV) = 35000 kj/kg Ditanyakan: a. Energi yang terbuang ke lingkungan (Q L ), dalam kw b. ṁ bensin dalam kg/s Skema sederhana mesin mobil: Hot/High Temp. Reservoir, T H Q H Mesin W NET Q L Cold/Low Temp. Reservoir, T L a. η = W NET /Q H Q H = W NET / η = -101.4 kw / 30% = 333 kw (Note: bahwa untuk perhitungan effisiensi maupun COP, arah W dan Q tidak diperlukan, sehingga yang diambil adalah nilai mutlak nya saja) Kemudian dengan menggunakan neraca energi (lihat skema diatas: Energi masuk = Energi keluar Q H = Q L + W NET Q L = Q H - W NET Q L = 333 kw - 100 kw = 233 kw jadi besar kalor yang dibuang ke lingkungan adalah 233 kw

b. Bahan bakar/bensin digunakan untuk menghasilkan supply kalor ke dalam engine (Q H ). Sehinnga laju konsumsi bahan bakar dapat dihitung dari: Q H = ṁ bensin. HV ṁ bensin = Q H / HV ṁ bensin = [(333 kw)*(1 kj/s)/ 1 kw] / (35000 kj/kg) ṁ bensin = 0.0095 kg/s jadi laju konsumsi bahan bakar mesin mobil tersebut adalah 0.0095 kg/s

2. Sebuah heat engine siklus carnot memiliki efisiensi 40%. Berapakah nilai efisiensi mesin tersebut bila temperatur tingginya (T H ) dinaikkan sebesar 10%? Heat engine mengikuti siklus carnot η = 40% = 0.4 Ditanya: η bila T H = 1.1 T H untuk siklus carnot, efisiensi termal didefinisikan sebagai: η = 1 T L /T H 0.4 = 1 - T L /T H T L /T H = 0.6 T L = 0.6 T H Kemudian saat T H dinaikkan 10%, sementara T L tetap, maka nilai efisiensi mesin tersebut menjadi: η = 1 T L /T H η = 1 0.6T H /1.1 T H η = 1 0.55 = 0.45 atau 45% jadi setelah temperatur reservoir panasnya dinaikkan 10%, efisiensi mesin akan meningkat menjadi 45%

3. Sebuah mesin mobil membakar 5 kg bensin pada temperatur 1500 K dan membuang energi lalui radiator dengan temperatur gas buang rata-rata sebear 750 K. Bila nilai kalor bensin adalah 40.000 kj/kg. Berapakah daya kerja keluaran maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin tersebut? m bensin = 5 kg T H = 1500 K (temperatur ruang bakar mesin) T L = 750 K (temperatur gas buang) HV bensin = 40000 kj/kg Ditanya: W max =? Kerja maksimum dari sebuah heat engine didapat bila mesin tersebut mengikuti siklus Carnot. Sebuah mesin tidak mungkin menghasilkan kerja yang lebih tinggi dari kerja mesin Carnot pada kondisi Reservoir (T H & T L ) yang sama. Efisiensi Carnot dihitung dari: η max = 1 T L /T H η max = 1 750/1500 η max = 50% kemudian kerja maksimum dihitung menggunakan efisiensi maksimum yang didasarkan pada siklus Carnot: W max = η max * Q H W max = η max * (m bensin. HV bensin ) W max = 50% * (5 kg. 40000 kj/kg) W max = 100000 kj = 100 MJ Jadi kerja keluaran maksimum dari mesin tersebut adalah 100 MJ

4. Sebuah mesin yang bekerja secara siklik, menerima kalor sebesar 325 kj dari reservoir panas 1000 K dan membuang kalor sebesar 125 kj ke sebuah reservoir dingin 400 K. Mesin tersebut bisa menghasilkan kerja sebesar 200 kj. Tentukan apakah mesin ini bekerja secara reversibel, ireversibel, atau impossible? Q H = 325 kj T H = 1000 K Q L = 125 kj T L = 400 K W = 200 kj Ditanyakan: reversibel/ireversibel/impossible =? Reversibilitas siklus dievaluasi dengan menghitung efisiensi maksimum siklus bila siklus tersebut bekerja secara reversibel menurut siklus Carnot lalu membandingkannya dengan efisiensi aktual. η Carnot = 1 T L /T H η Carnot = 1 400/1000 = 60%, ini adalah efisiensi maksimal efisiensi aktual dihitung dari: η aktual = W/Q H η aktual = 200/325 = 61.5% η aktual > η Carnot (impossible) Jadi mesin dengan spesifikasi kondisi tersebut tidak mungkin ada (impossible)

5. Sebuah kulkas beroperasi pada temperatur ruangan 20 C. Untuk menjaga temperatur di dalam kulkas sebesar -30 C, sebanyak 2 kw kalor harus diserap dari dalam kulkas. Tentukan berapakah daya minimum yang diperlukan agar kulkas ini bisa memenuhi kondisi diatas? Kulkas Beroperasi pada: T H = T ruang = 20 C = 293.15 T L = T kulkas = -30 C = 243.15 Q L = 2 kw Ditanyakan: W min =? Pada prinsipnya langkah pengerjaan mirip dengan problem (3), dengan sedikit perbedaan: - untuk heat engine, yang diinginkan adalah W semaksimal mungkin (output tenaga sebesar mungkin), yang dihitung adalah efisiensi (η) - Untuk heat pump/refrigeration, yang diinginkan adalah W seminimal mungkin (pasokan kerja/listrik sekecil mungkin), yang dihitung adalah Koefisien Performansi (COP) Daya minimum, untuk kondisi reservoir T H,T L yang sama, diperoleh bila siklus refrigerasi itu mengikuti reversed Carnot Cycle. Reversed Carnot Cycle akan memiliki COP sebesar: COP carnot = T L /(T H -T L ) = Q L /W min COP carnot = (243.15)/(50) = 2 kw/w min W min = 2 kw/5.86 = 0.41 kw Jadi daya minimum yang diperlukan oleh kulkas pada kondisi yang diberikan adalah 0.41 kw

6. Seorang peneliti sedang mematenkan temuannya berupa sebuah mesin tenaga yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 5 hp pada temperatur pembakaran 1000 R dengan membuang energi sebesar 15000 Btu/h ke lingkungan pada temperatur 550 R. Anda diminta untuk melakukan evaluasi terhadap klaim paten tersebut, apakah paten tersebut bisa diterima? W = 5 hp = 12548 Btu/h T H = 1000 R T L = 550 R Q L = 15000 Btu/h Ditanya: apakah paten tersebut dapat diterima? Untuk mengecek klaim tersebut, kita perlu mengecek apakah mesin tenaga tersebut feasible (not impossible), yaitu dengan menghitung efisiensinya. Efisiensinya harus lebih rendah dari efisiensi maksimum yang didasarkan oleh siklus Carnot. η Carnot = 1 T L /T H η Carnot = 1 550/1000 = 45%, ini adalah efisiensi maksimal efisiensi aktual dihitung dari: η aktual = W/Q H denga Q H diperoleh dari neraca energi: Q H -W = Q L Q H = W + Q L Q H = 12548 Btu/h + 15000 Btu/h = 27548 Btu/h η aktual = 12548/27548 = 45.54% η aktual > η Carnot (impossible) Jadi mesin dengan spesifikasi kondisi tersebut tidak mungkin ada (impossible)

7. Sebuah sistem heat pump bekerja untuk menjaga temperatur di dalam rumah sebesar 22 C saat udara di luar rumah mencapai 2 C dengan cara membuang kalor ke lingkungan sebesar 110000 kj/h. Suatu saat heat pump tersebut rusak dan anda diminta untuk mengganti alat tersebut dengan heat pump cadangan yang terdapat di gudang. Terdapat tiga alat sejenis dengan daya masingmasing sebesar 1 kw, 5 kw, dan 10 kw. Alat manakah yang anda rekomendasikan sebagai pengganti paling ekonomis?? T H = 22 C = 295.15 K T L = 2 C = 275.15 K Q H = 110000 kj/h = 30.56 kw heat pump diganti antara stock yang tersedia: 1 kw, 5 kw, atau 10 kw Ditanyakan: Manakah pengganti heat pump yang paling ekonomis Sebagai syarat utama, heat pump pengganti harus memiliki daya sama atau lebih besar dari heat pump yang rusak. Oleh karena itu, perlu dihitung terlebih dahulu daya heat pump existing. COP rev = 1 / (1- T L /T H ) COP rev = 1 / (1-275.15/295.15) = 14.76 COP rev = Q H /W rev W rev = Q H / COP rev W rev = 30.56 kw/14.76 = 2.07 kw W rev merupakan daya teoritis minimum yang diperlukan, sehingga heat pump yang bisa digunakan sebagai pengganti adalah heat pump dengan daya > W rev yaitu 5 kw atau 10 kw. Heat pump paling ekonomis tentunya adalah heat pump dengan daya paling kecil (biaya operasional lebih murah, dan umumnya memiliki dimensi lebih kecil capital cost lebih rendah) Jadi heat pump yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai pengganti adalah heat pump dengan daya 5 kw

8. Sebuah piston silinder yang berisi R134-a pada mulanya memiliki temperatur -20 C dan tekanan 100 kpa. Piston ini lalu mengalami proses adiabatis reversibel sehingga tekanannya naik menjadi 500 kpa. Tentukan berapa temperatur akhir piston silinder tersebut? R134-a T 1 = -20 C P 1 = 100 kpa Proses adiabatis reversibel = isentropis P 2 = 500 kpa Ditanyakan: T 2 =? Pertama perlu terlebih dahulu kita cek kondisi awal R134-a menggunakan tabel A-11. Pada tekanan 100 kpa, didapat T sat = -26.43 C; T 1 > T sat = -20 C sehingga kondisi awal adalah superheated vapor. Kemudian entropi aliran inlet dicari menggunakan tabel A-12, s 1 = 0.9602 kj/kg K karena proses kompresi mengikuti proses isentropi, maka s 2 = s 1 = 0.9602 kj/kg K Nilai entropi dan tekanan di outlet kemudian kita gunakan untuk mencari temperatur menggunakan tabel A-12, sehingga diperoleh: T 2 = 30 C Jadi temperatur keluaran kompresor adalah 30 C

9. Satu kilogram air pada temperatur 300 C mengalami ekspansi dalam sebuah piston silinder hingga temperaturnya mencapai tekanan ambient, 100 kpa dengan fraksi massa uap/quality sebesar 90.2%. Bila diasumsikan proses ekspansi terjadi secara adiabatik dan reversibel. Berapakah tekanan awal silinder? Apakah sistem tersebut menghasilkan kerja atau menerima kerja?berapakah besar kerja yang dihasilkan/diterima? Air diekspansi secara adiabatik reversibel dalam sebuah piston silinder m air = 1 kg T 1 = 300 C P 2 = 100 kpa x = 90.2 % Ditanyakan: a. P 1 =? b. W = +/-? c. W =? a. Proses ekspansi terjadi secara adiabatik reversibel isentropis; s 1 = s 2 karena data kondisi akhir lebih lengkap, maka yang dievaluasi terlebih dahulu adalah kondisi akhir, Diketahui fraksi uap 0 1, maka kondisi akhir berada pada keadaan dua fase, gunakanlah tabel A-3. Pada tekanan 100 kpa didapat: s liq = 1.3026 kj/kg K dan s vap = 7.3594 kj/kg K, sehingga: s 2 = x.s vap + (1-x)s liq s 2 = (0.902)(7.36) + (0.098)(1.30) = 6.76 kj/kg K sama dengan s 1 Untuk mengecek kondisi awal, bisa dicek menggunakan tabel A-2 dengan T = 300 C dan s 1 = 6.76 kj/kg K pada temperatur 300 C didapat: s liq = 3.25 kj/kg K dan s vap = 5.76 kj/kg K dapat dilihat bahwa s 1 > s vap, sehingga disimpulkan kondisi awal adalah superheated sehingga selanjutnya adalah menggunakan Tabel A-4 untuk mencari tekanan awal, diperoleh P 1 ~ 20 bar Jadi tekanan awal sistem adalah 20 bar b. Proses ekspansi volume bertambah (+) menggunakan W = - P V, diperoleh tanda W (-) yang berarti sistem menghasilkan kerja/memberikan kerja ke lingkungan Jadi sistem tersebut menghasilkan kerja c. Untuk menghitung kerja bisa melalu beberapa cara: - menggunakan grafik P-V : mudah digunakan bila hubungan PV linier (P konstan, V konstan, PV = konstan). Untuk proses adiabatis hubungan PV tidak linier sehingga sulit dievaluasi - Menggunakan Hk kekekalan energi (hubungan U = Q + W) Bila menggunakan cara ke-2: U = Q + W

Karena sistem bersifat adiabatis, maka Q = 0, sehingga: U = W dengan nilai U dicari menggunakan tabel A-4 untuk kondisi awal dan tabel A-3 untuk kondisi akhir, didapat: u 1 = 2772.15 kj/kg u 2 = 2301.40 kj/kg W = m air. (u 2 -u 1 ) W = 1 kg (2301.40 kj/kg - 2772.15 kj/kg) W = -470.75 kj (tanda negatif menunjukkan sistem menghasilkan kerja, sesuai dengan jawaban b) jadi sistem tersebut menghasilkan kerja sebesar 470.47 kj (karena sudah dituliskan menghasilkan kerja, tanda negatif tidak diperlukan lagi)

10. Sebuah kompresor bekerja secara adiabatis untuk menaikkan tekanan R134-a dari 160 kpa menjadi 900 kpa. Bila diketahui R134-a pada inlet kompresor berada dalam kondisi uap jenuh, tentukan berapa daya minimum yang dibutuhkan oleh kompresor untuk memenuhi kondisi operasi diatas?