PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

Menjelaskan makna penting sebuah SNP Menjelaskan produk hukum dan peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); Menjelaskan Lingkup SNP;

K T S P KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

Standar Nasional Pendidikan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara :

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

LAMPIRAN 1A KARYA UTAMA Tampilan Opening dan Home Media Interaktif

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

8/5/2011. Paradigma Pendidikan. Paradigma pendidikan mekanikreduksionisme,

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kualitas generasi yang akan datang. Dalam peningkatan mutu

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN MADRASAH (RIPM) DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini menuntut peningkatan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

Pelaksanaan SI dan SKL

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 6 SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi SMKN Wonorejo di lingkungan pesantren yang merupakan. lembaga sekolah kejuruan yang bernuansa pesantren, siswa SMKN Wonorejo

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diamanatkan dalam Undang undang Dasar Negara Republik

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONTEKS STANDAR ISI

Transkripsi:

A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Xaverius Pringsewu sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 1 / 33

Melalui KTSP, sekolah dapat melaksanakan program pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangan KTSP melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Xaverius Pringsewu, yang secara keseluruhan mencakup: 1. Struktur dan muatan kurikulum; 2. Beban belajar peserta didik; 3. Kalender pendidikan; 4. Silabus 5. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 6. Sistem pengembangan diri 2 / 33

B. Visi dan Misi Perkembangan dan tantangan masa depan, seperti: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan perubahan kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Xaverius Pringsewu memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut: VISI SMA XAVERIUS PRINGSEWU - Unggul dalam Ilmu, Iman, dan Pelayanan Visi di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekikinian, sesuai dengan norma dan 3 / 33

harapan masayarakat, dengan mengutamakan penguasaan IPTEK, pemahaman tetang hakekat manusia dalam hubungan dengan Tuhan, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan untuk kesejahteraan sesama. Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut: MISI SMA XAVERIUS PRINGSEWU - Meningkatkan prestasi akademik lulusan - Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur 4 / 33

- Meningkatkan prestasi ekstra kurikuler - Menumbuhkan minat baca - Meningkatkan kemampuan Sain, dan berbahasa yang baik dan benar - Membentuk karakter warga sekolah yang produktif - 5 / 33

Membangun suasana demokratis dan kekeluargaan C. Tujuan Sekolah Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 6 / 33

D. Standar Kompetensi Lulusan Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut ini. 1. Berperilaku sesuai tata krama, Etika, dan azas kepatutan yang 7 / 33

berlaku di masyarakat 2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya. 3. Memiliki sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya. 8 / 33

4. Berpartisipasi dalam penegakan pranata sosial. 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global. 6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 9 / 33

7. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan. 8. Memiliki kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri. 9. Memiliki sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik. 10 / 33

10. Memiliki kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks. 11. Memiliki kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial. 12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab. 11 / 33

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. 15. Mengapresiasi karya seni dan budaya. 12 / 33

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok. 17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif, santun, dan sesuai dengan kaidah perbahasaan. 13 / 33

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain. 20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Memiliki keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 14 / 33

22. Memiliki keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris. 23. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan karya (produktif) dan bukan pengguna (konsumtif) 24. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi. 15 / 33

E. Sasaran Program Kepala Sekolah dan Guru, dengan persetujuan Komite Sekolah/Yayasan Xaverius Tanjungkarang menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. 16 / 33

Sasaran Program Sekolah SASARAN PROGRAM 1 TAHUN ( 2007 / 2008 ) (Program Jangka Pendek) 17 / 33

SASARAN PROGRAM 4 TAHUN ( 2006 / 2010 ) (Program engah) Jangka Men SASARAN PROGRAM 8 TAHUN ( 2006 / 2014 ) (Program Jangka Panjang) 18 / 33

1. Kehadiran Peser 1. Kehadiran Peserta 1. Kehadiran Peser 19 / 33

2. Target pencapaia 2. Target pencapaian 2. Target pencapaia 3. 10 % lulusan dap 20 / 33

3. 20 % lulusan dapa 3. 50 % lulusan dap 4. Memiliki ekstra k 21 / 33

4. Extra kurikuler ung 4. Ekstrakurikuler u 5. 10 % peserta did 5. 20 % 22 / 33

5. 50 6. 70 % peserta did 6. 75 % peserta didik ( 23 / 33

6. 100 % peserta d 7. Memiliki tim peng 7. Memiliki tim penge 7. Memiliki tim peng 24 / 33

8. 15 % Pe 8. 30 %. Peserta did 8. 40 % Peserta did 25 / 33

Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut: 1. Mengadakan pembinaan diberbagai bidang terhadap peserta didik, guru, dan karyawan secara berkelanjutan; 26 / 33

2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu; 3. Melakukan kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan untuk membantu pembiayaan kegiatan peserta didik yang mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi; 27 / 33

4. Membantu terbentuknya kelompok-kelompok pendalaman iman 5. Menjalin komunikasi yang baik dengan Lembaga Pembina Olahraga, Seni, dan Forum MGMP 6. Perbaikan laboratorium bahasa; 28 / 33

7. Membentuk kelompok gemar Bahasa Inggris; 8. Membentuk kelompok belajar Sains, teknologi, dan masalah-masalah sosial; 9. Pengadaan sarana penunjang pembelajaran (cetak maupun elektronika) 29 / 33

10. Membangun dan melengkapi Lab. IPA, IPS, Matematika, 11. Melengkapi sarana multi media (TV 41", LCD Proyektor, Layar Display) 12. Dengan melibatkan warga sekolah, pengadaan komputer dirakit sendiri; 30 / 33

13. Membangun ruang kegiatan siswa, BK, Data, dan Ketatausahaan. 14. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua dan pengguna hasil. 15. Pelaporan kepada orang tua siswa secara berkala; 31 / 33

16. Kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, Dinas Pendidikan provinsi Lampung, dan lembaga lain baik lembaga bisnis, sosial, maupun profesional untuk penyelenggaraan Bimbingan Belajar; dan pengembangan diri. 32 / 33

33 / 33