PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT PROFICIENCY IN GMDSS / GENERAL RADIO OPERATOR S COURSE

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT INTERNATIONAL MARITIME DANGEROUS GOODS (IMDG) CODE

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ELECTRONIC CHART DISPLAY AND INFORMATION SYSTEM (ECDIS)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOAT (SCRB)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ADVANCED FIRE FIGHTING (AFF)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PROFESI FORMAL DIKLAT PELAUT DASAR (DP-D) PEMBENTUKAN UNTUK TINGKAT SERTIFIKAT ANT-D

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PROFESI NON FORMAL DIKLAT PELAUT V (DP-V) UNTUK TINGKAT SERTIFIKAT ANT-V

LAPORAN TAHUNAN BP3IP JAKARTA 2016

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.16/BPSDMP-2017 TENTANG

PROGRAM STUDI NAUTIKA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lemba

2011, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Ne

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.04/BPSDMP-2017 TENTANG

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 09/BPSDMP-2017 TENTANG

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : SK. 2163/HK.208/XI/DIKLAT-2010

-2- c. bahwa usulan perubahan tarif layanan Badan Layanan Umum Politeknik Pelayaran Surabaya pada Kementerian Perhubungan, telah dibahas dan dikaji ol

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEAHLIAN PELAUT NON FORMAL DIKLAT PELAUT I (DP-I) UNTUK TINGKAT SERTIFIKASI ANT-I

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PROFESI NON FORMAL DIKLAT PELAUT IV (DP-IV) PEMBENTUKAN UNTUK TINGKAT SERTIFIKAT ANT-IV

NO. Score Klasifikasi Keterangan B Memenuhi Ketentuan Dengan Catatan (Masih ada kekurangan peralatan yang harus dipenuhi)

TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN. No. Jenis Layanan Satuan Tarif (Rp)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.11/BPSDMP-2017 TENTANG

INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN DOKUMEN KEPELAUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B A B II PERENCANAAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN

TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAYARAN PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Badan Layanan Umum. Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran. Tarif.

Bahari Jogja, Volume XIII Nomor 21, Juli 2015

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2 Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi,

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONES!A SALIN AN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEAHLIAN PELAUT FORMAL DIPLOMA III PELAYARAN DAN DIKLAT PELAUT III (DP-III ) UNTUK TINGKAT SERTIFIKASI ANT-III

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEAHLIAN PELAUT NON FORMAL DIKLAT PELAUT II (DP-II) UNTUK TINGKAT SERTIFIKASI ANT-II

4 PROFIL PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KKOONSPKO KONSEP KO PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 10/BPSDMP-2017 TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEAHLIAN PELAUT NON FORMAL DIKLAT PELAUT III (DP-III) CRASH PROGRAM UNTUK TINGKAT SERTIFIKASI ANT-III

KEAHLIAN PELAUT YANG HARUS DIMILIKI PERWIRA DEK DI KAPAL NIAGA Ade Chandra Kusuma Dosen Akademi Maritim Yogyakarta

TENT ANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAYARAN PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Penyelengaraan diklat dilakukan sesuai dengan kurikulum dan silabus diklat

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2O08 tentang Pelayaran. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Tujuan umum dari jurusan Nautika adalah melatih para lulusan SMU/SMK/MA untuk menjadi perwira Pelayaran Besar (Samudra) bidang keahlian Nautika.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa Menteri Perhubungan melalui Surat Nomor: PR.306/1/3 PHB 2015 tanggal 26 Maret 2015, telah mengajukan usulan perubahan terhad

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : SK. 2162/HK.208/XI/DIKLAT-2010 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarh Singkat PT. Pelnas Lestari Indoma Bahari 1

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 3. Peraturan Presiden Nomor 47

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEAHLIAN PELAUT NON FORMAL DIKLAT PELAUT DASAR (DP-D) UNTUK TINGKAT SERTIFIKAT ATT V

MENTEHI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PART 69-01) PENGUJIAN LISENSI DAN RATING PERSONEL PEMANDU

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/83/VI/2005 TENTANG

BAB II PEMUTAKHIRAN PETA LAUT

PELATIHAN KESELAMATAN BAGI ANAK BUAH KAPAL

RANCANGAN RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

(AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION SERVICE PROVIDERS)

BAB VIII PENGAWAKAN. Pasal 144. Pasal 145

BAB V ANALISIS. Gambar 5.1. Pola Pengembangan Kemitraan Diklat Kepelautan Pemerintah dan Diklat Kepelautan Masyarakat

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral) NOMOR : KP. 365 TAHUN 2012 TENTANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN OTORITAS MARITIM NORWEGIA

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) TAILOR-MADE PELAKSANAAN PLPG

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Implementation of IMO Instrument (III 3)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kekayaan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. 1

ISPS CODE Seri: Manajemen Pelabuhan

NOMOR: KP 081 TAHUN 2018 PROSEDUR PENETAPAN, PENGGUNAAN DAN PENUTUPAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 301 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

Technical Information

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Telp. (021) Fax. (021) Jakarta Pusat 10210

Ijazah yang diberikan untuk jurusan Teknika adalah : - Ijazah Akademik : Diploma III (A.Md) - Ijazah Profesi : ATT III (Ahli Teknika Tingkat III)

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Per

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Telp. (021) Fax. (021) Jakarta Pusat 10210

Informasi Teknik. : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

pemegang buku pedoman pendidikan dan/atau pelatihan personel bandar udara, kondisi dimaksud antara lain :

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 262/PMK.05/2015 TENT ANG

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Lembaga non struktural di lingkungan Departemen Perhubungan.Melakukan

Mudiyanto Jurusan Nautika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah Surabaya

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 271 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

2017, No personel ahli perawatan harus memiliki sertifikat kelulusan pelatihan pesawat udara tingkat dasar (basic aircraft training graduation

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Rangka Menghadapi AEC Benny Agus Setiono

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

4 KESELAMATAN KAPAL PENANGKAP IKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERIKEUANGAN REPUBUK!NDONESIA SALIN AN

2016, No Penerbangan (Aeronautical Meteorological Information Services); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

Transkripsi:

Lampiran XLVI Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor : SK.2162/HK.208/XI/Diklat-2010 Tanggal : 16 November 2010 PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT A. Radar Simulator 1. Isi Diklat. a. Ruang Lingkup Program Diklat ini melaksanakan pelatihan dalam teori dasar dan penggunaan radar bagi perwira jaga navigasi. Pelatihan didasarkan pada petunjuk pada pelatihan Radar Observation dan Plotting sebagaimana diatur dalam Section B-I/12 STCW 1978 Amandemen 1995. Pelatihan ini harus sesuai dengan standar minimum seperti diatur dalam STCW 1995 Tabel A-II/1. Ketentuan-ketentuan ini meliputi batas ketentuan, keterampilan dan pengalaman yang harus dicapai untuk mendapatkan sertifikat keterampilan Radar Simulator bagi pelaut kapal niaga. Kurikulum program diklat dan beban belajar mengacu kepada peraturan kurikulum diklat keterampilan khusus pelaut (DKKP) yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Diklat Perhubungan. b. Tujuan Program Pelatihan bertujuan untuk memenuhi ketentuan standar minimum pengetahuan, pemahaman dan keterampilan seperti diatur dalam STCW 1995 tabel A-II/1. Mempelajari aspek-aspek yang ada di dalam teori yang penting untuk dipahami dalam menggunakan informasi dari Radar, keterbatasan-keterbatasan dan keakurasian informasi, respon terhadap obyek yang tidak diinginkan dan secara tepat menggunakan control untuk memperoleh tampilan radar secara optimal. Memahami berbagai mode tampilan dan memilih mode yang tepat untuk penggunaan saat bernavigasi. Memahami pengaruh akibat perubahan haluan dan kecepatan baik kapal sendiri maupun kapal lain yang nampak dalam tampilan radar. Pelatihan juga meliputi identifikasi target target kritis, penghitungan baringan dan jarak, dan menggunakan penentuan posisi dan memplot posisi untuk memonitor pergerakan kapal sendiri dan kapal lain sebagai alat bantu pencegahan tubrukan. Memahami COLREG dengan menggunakan hasil pengamatan Radar. c. kalender diklat sekurang-kurangnya berisi tentang: 1) masa pendaftaran peserta diklat; 2) masa seleksi peserta diklat; 3) masa kegiatan belajar mengajar; 4) masa evaluasi diklat; 5) masa sertifikasi 381

2. Proses Diklat. Lembaga Diklat harus mengatur proses penyelenggaraan diklat yang sekurang-kurangnya meliputi: a. perencanaan kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari; 1) silabus diklat; 2) jadwal pembelajaran teori dan praktek; 3) materi diklat; 4) metode pengajaran; 5) sumber ajar/bahan ajar; dan 6) penilaian hasil pembelajaran. b. Persyaratan calon peserta diklat: 1) Mempunyai sertifikat keterampilan Basic Safety Training (BST); 2) Mempunyai sertifikat kompetensi kepelautan bagian Deck, minimal ANT-V; 3) Memiliki Surat keterangan sehat dari Dokter; 4) Membuat Surat pernyataan kesanggupan untuk mengikuti Diklat ; 5) Memiliki Surat Kenal Lahir / Akte Kelahiran; dan 6) Memiliki KTP atau tanda bukti diri lainnya yang sah. c. pelaksanan proses kegiatan belajar mengajar; d. penilaian hasil pembelajaran; e. Penerbitan sertifikat;dan f. Pengawasan internal proses diklat; 3. Kompetensi lulusan Diklat. setelah menyelesaikan diklat, peserta diharapkan memiliki kompetensi sebagaimana diatur ketentuan Regulation A-II/2 dari STCW 1978 amandemen 1995 dengan rincian sebagai berikut: a. Mampu menjelaskan tentang prinsip kerja dan bagian bagian utama dari pesawat radar b. Mampu mengoperasikan radar beserta kelengkapan fiturnya. c. Mampu menggunakan radar untuk keperluan Navigasi secara umum. d. Mampu menggunakan radar untuk keperluan Navigasi di alur pelayaran sempit dengan metode parallel index. e. Mampu melaksanakan radar plotting. f. Mampu menggunakan radar untuk keperluan pencegahan tubrukan di laut. 4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan. a. Persyaratan pendidik 1) Pengajar harus memiliki sertifikat IMO Model Course 6.09; 2) Pengajar harus mempunyai sertifikat keterampilan Radar Simulator; 3) Pengajar harus memiliki sertifikat keahlian pelaut minimal ANT II; 4) Pengajar harus memiliki pengalaman melaksanakan tugas jaga dengan pesawat radar minimal 2 (dua) tahun; 5) Asisten Pengajar harus memiliki sertifikat keahlian pelaut minimal ANT III; 6) Rasio jumlah tenaga pengajar mata pelajaran praktek minimal 1 tenaga pengajar untuk 10 peserta diklat. 382

b. Tenaga Kependidikan. Lembaga Diklat diharuskan mengadakan pelatihan dalam hal teknik pengajaran dan pelatihan (sesuai STCW Code Section A-I/6). Asisten instruktur memiliki pengalaman yang dalam menangani 4 ship station saat latihan praktek. 5. Batasan Jumlah Peserta. Jumlah peserta harus dibatasi tidak lebih dari 2 atau 3 orang setiap Radar Display sehingga member kesempatan yang cukup bagi setiap peserta diklat untuk berlatih. 6. Sarana dan Prasarana Diklat. Lembaga Diklat diharuskan melengkapi sarana dan prasarana diklat minimal meliputi: a. Fasilitas pembelajaran dan Peralatan NO PERALATAN JUMLAH 1 Ruang kelas Kapasitas 30 orang 2 Ruang Briefing & debriefing Kapasitas 15 orang 3 LCD Projector 1 set 4 Whiteboard/blackboard/flipchart 1 set 5 Radar simulator 1 set dengan jumlah minimal 2 (dua) buah Radar untuk peserta diklat dan satu instruktur station 6 Meja peta beserta peta yang sesuai dan peralatan menjangka peta Minimal 2 set atau sesuai jumlah radar untuk peserta diklat 7 Plotting Chart Sesuai dengan daerah pelayaran yang digunakan dan cukup jumlahnya untuk station peserta diklat 8 X/Y Plotter /printer 1 set untuk mencetak hasil kerja peserta diklat Plotting sheet Disesuaikan dengan jumlah peserta jenis sarana dan prasarana lainnya yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan diklat harus dipenuhi dan mengacu kepada ketentuan yang berlaku. b. Teaching Aids (A) A1 Instructor Manual (Part D of this course) A2 Video cassette player 383

A3 ARPA Video: Automatic Radar Plotting Aids (ARPA), Code No. 154 Available from: Videotel Marine International Limited 84 Newman Street London W1P 3LD, UK Tel: 44 (0)20 7299 1800 Fax: 44 (0)20 7299 1818 A4 Manufacturer s Operational Manual (Radar) A5 Manufacturer s Operational Manual (ARPA) c. IMO references (R) R1 STCW 95 (IMO-938) R2 IMO Workshop Material on Implementation of the Revised STCW Convention (IMO-972) R3 Assembly resolution A.477 (XII): Performance standards for radar equipment R4 The International Regulation for Preventing Collisions at Sea, 1972 (IMO-972) R5 Assembly resolution A.823 (19): Performance standards for automatic radar plotting aids R6 Assembly resolution A.424 (XI): Performance standards for gyro compasses R7 Assembly resolution A.478 (XII): Performance standards for devices to indicate speed and distance R8 Assembly resolution A.824 (19): Performance standards for devices to indicate speed R9 Assembly resolution A.422 (XI): Performance standards for automotic radar plotting d. Textbooks and other references (T) T1 W. Burger, Radar Observer s Handbook for Merchant Navy Officers, 7th ed. (Glasgow, Brown, Son and Ferguson, 1983) (ISBN 0-85174- 443-5) T2 A.N. Cockcroft and J.N.F. Lameijer, A guide to the collisions Avoidance Rules, 5th ed. (Oxford, Heinemann Proffesional Publishing, 1996) (ISBN 0-434-90274-8) T3 R. Lownsborough and D. Calcutt, Electronic Aids to Navigation: Radar and ARPA (London, Edward Arnold, 1993) (ISBN 0-340- 59258-3) T4 Capt. H Subramaniam, Shipborne Radar, (Vijaya Publications, Mumbai) T5 A.G. Bole and W.o. Dineley, Radar and ARPA Manual (Oxford, Heinemann Professional Publishing, 1990) (ISBN 0-434-90188-0).] Out of print 1998 Details of distributors of IMO publications that maintain a permanent stock of all IMO publications may be found in the IMO web site at http://www.imo.org IMO Assembly Resolutions applicable to navigation and watchkeeping simulation are listed in a footnote to the STCW Code Section B-I/12, paragraph 37. 384

7. Pengelolaan Diklat. Lembaga Diklat diharuskan melaksanakan pengelolaan diklat sesuai dengan ketentuan peraturan ini. a. Struktur organisasi; b. Persyaratan staf pengajar; c. Dokumentasi administrasi; d. Quality Management System; e. Program penelitian dan pengembangan; f. Umpan balik dari peserta didik dan perusahaan pengguna jasa. 8. Pembiayaan Diklat. Lembaga Diklat diharuskan membuat rincian pembiayaan diklat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9. penilaian Diklat (mekanisme prosedur dan instrument penilaian). Lembaga Diklat diharuskan menyelenggarakan penilaian hasil diklat bagi peserta diklat. Penilaian dimaksud paling sedikit meliputi penilaian. a. Kehadiran peserta diklat; b. Assessement di akhir diklat. 10. Sertifikat, Diploma atau Document. Peserta diklat yang berhasil menyelesaiakan pelatihan dan assessment, akan mendapatkan dokumen bukti penyelesaian diklat berupa sertifikat yang menjelaskan bahwa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan pengetahuan dan kompetensi, sebagaimana diatur dalam STCW Tabel A-II/1. Sertifikat dapat dikeluarkan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. ================================================================ NO. PROSES NAMA JABATAN TANGGAL PARAF 1. Disetujui Sunaryo Dirjen Perhubungan Laut KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN ttd CAPT. BOBBY R. MAMAHIT Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19560912 198503 1 002 385