BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang. Industri

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia RATA-RATA PENGELUARAN PER ORANG (USD) PER KUNJUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai macam-macam kebutuhan, berjenjang dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya. Dari berbagai potensi wisata yang dimiliki Jawa Tengah salah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi banyaknya organisasi-organisasi yang melakukan kegiatan bisnis yang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ada dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis dalam memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terkenal di Indonesia. Hampir setiap tahun mengalami peningkatan jumlah

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian suatu daerah. Kota Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Budaya berupaya untuk mengembangkan pasar wisata dan meningkatkan mutu pelayanannya kepada para wisatawan. Kegiatan wisata yang ditawarkan kota Bandung diantaranya adalah wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata minat khusus, wisata kuliner, wisata religi, wisata belanja dan masih banyak kegiatan wisata lainnya. Hal ini menjadi suatu daya tarik bagi para wisatawan mancanegara dan domestik untuk melakukan kunjungan ke Kota Bandung. Berikut adalah jumlah wisatawan yang datang ke Bandung : Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik Kota Bandung tahun 2009-2011 Asal Wisatawan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Wisatawan Domestik 4.822.532 orang 4.951.439 orang 6.487.239 orang Wisatawan Mancanegara 185.076 orang 228.449 orang 225.585 orang Total 5.007.608 orang 5.179.888 orang 6.712.824 orang Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tabel 1.1 menjelaskan jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya dari 2009 sampai 2011, sedangkan pada tahun 2012 jumlahnya mencapai sekitar tujuh juta wisatawan. Tahun 2013 Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bandung menargetkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak delapan juta orang. (http://bandung.detik.com). 1

2 Melihat besarnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bandung, maka hal ini merupakan peluang yang besar bagi para pengusaha kota Bandung dalam meraih konsumennya. Dimana peluang tersebut dimanfaatkan salah satunya oleh tempat wisata yang dibuka pada 12 Desember 2012 di kawasan Lembang yaitu Floating Market Lembang (FML). Tempat ini menawarkan suasana yang berbeda bagi para pengunjungnya dengan konsep wisata yang menarik yaitu wisata alam pasar terapung dengan aneka macam kegiatan didalamnya. Floating Market memiliki daya tarik atas kegiatan wisatanya dikarenakan tempat ini memiliki kondisi alam yang baik seperti udara yang sejuk dimana hal ini pada akhirnya memberikan kenyamanan bagi wisatawan ketika berwisata. Selain itu cukup lengkapnya sarana hiburan yang dimiliki Floating Market menjadikan daya tarik wisatawan untuk datang mulai dari tempat rekreasi, kuliner sampai produk fashion. Berikut merupakan data rata rata kunjungan wisatawan yang berkunjung ke FML. Tabel 1.2 Data kunjungan ke FML No Hari Rata Rata Kunjungan 1 Senin s/d Kamis ± 200 orang/ hari 2 Jumat ± 1000 orang/ hari 3 Sabtu ± 2000 orang/hari 4 Minggu ± 2000 orang/hari Sumber : wawancara Juli 2013 Jumlah pengunjung wisata ke FML belum mampu mengimbangi tempat tempat wisata lainnya yang lokasinya cukup berdekatan. Hal ini dapat dilihat dari data berikut ini :

3 Tabel 1.3 Obyek wisata di Jawa Barat yang banyak dikunjungi wisatawan 2011 No Obyek Wisata Lokasi Obyek Wisata Total Kunjungan 1 Ciater Kab. Subang Alam 1.910.642 2 Tangkuban Perahu Kab. Bandung Alam 1.884.844 3 Pondok Bali Kab. Subang Alam 1.129.274 4 Kebun Binatang Kota Bandung Minat khusus 650. 609 (sumber: disparbud.jabarprov.go.id) Berdasarkan tabel 1.3, Ciater merupakan obyek wisata yang memimpin dalam industri pariwisata karena jumlah kunjungan wisatawan yang paling besar dibandingkan obyek wisata yang lainnya di Jawa Barat. Peluang dalam meraih para wisatawan agar berkunjung ke FML tidak mudah karena ketatnya persaingan di bisnis pariwisata, dimana sudah banyak pemain lama yang mempunyai banyak pengalaman dalam meraih konsumen. Sebagai pebisnis baru di bidang wisata, FML memiliki tantangan besar dalam persaingan bisnis wisata khususnya wisata alam, karena wisata alam yang ada di Bandung jumlahnya cukup banyak. Berikut merupakan jumlah tempat wisata yang terdapat di Bandung : Tabel 1.4 Jumlah Tempat Wisata di Bandung Tahun 2011 Lokasi Alam Budaya Minat khusus Jumlah Kota Bandung 3 2 6 11 Kab Bandung 39 14 2 55 (sumber: disparbud.jabarprov.go.id)

4 Tabel 1.4 menunjukan jumlah tempat wisata yang ada di Bandung. Jumlah tempat wisata yang sudah cukup banyak menjadikan kompetisi di industri wisata semakin ketat. Hal ini, diperparah dengan menjamurnya wisata urban yang berada di Bandung, diantaranya yakni wisata kuliner, wisata belanja, dan wisata desain, yang mana memperketat persaingan pada industri wisata (http: tabloidinfowisata.com). Banyaknya alternatif wisata yang ditawarkan tersebut, maka akan berpengaruh pada keputusan wisatawan dalam berkunjung ke suatu tempat wisata. Walaupun FML memilik konsep yang berbeda diawal kemunculannya, namun dalam menghadapi persaingan di industri wisata FML harus memiliki nilai tambah dalam menawarkan produk wisatanya. Dalam hal ini perusahaan harus dapat meyakinkan wisatawan untuk menciptakan keputusan pembelian yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu memperhatikan faktor dari atribut produk wisata yang ditawarkan. Atribut produk wisata menurut (Yoeti,2005) diantaranya yaitu daya tarik (attraction), akses (accessibility) dan fasilitas (facility). FML telah memiliki ketiga atribut produk wisata tersebut, namun masih belum terjawab seberapa besar atribut produk wisata tersebut dapat mempengaruhi keputusan berkunjung para wisatawan ke FML. Jumlah konsumen yang berkunjung ke FML dapat dikatakan masih tergolong rendah untuk saat ini di bandingkan para pesaingnya, hal ini disebabkan karena Floating Market sebagai tempat wisata yang baru dan belum begitu familiar seperti tempat wisata yang lain yang sudah memiliki citra yang kuat sebagai daya tarik wisatanya. Selain itu informasi mengenai Floating Market dalam pencarian alternative wisata belum begitu menyebar secara luas, hal ini disebabkan fasilitas penyebaran informasi masih terbatas. Dari segi akses untuk sampai ke FML terdapat kemacetan akibat dari

5 bertambahnya jumlah kendaraan di Jawa Barat (jabar.bps.go.id), hal ini menyebabkan akses untuk menuju Floating market diindikasikan mengalami hambatan sehingga sulit untuk dijangkau walaupun lokasi Floating Market strategis, yakni berada di pusat Lembang. Berdasarkan fenomena tersebut di atas penulis bermaksud untuk meneliti pengaruh atribut produk wisata terhadap keputusan wisatawan berkunjung ke Floating Market Lembang Bandung dengan judul, PENGARUH ATRIBUT PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN BERKUNJUNG KE FLOATING MARKET LEMBANG BANDUNG. 1.2 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, penulis membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas, adapun masalah-masalah yang ingin di bahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebijakan atribut produk wisata yang dilaksanakan oleh Floating Market Lembang Bandung? 2. Bagaimana tanggapan responden mengenai atribut produk wisata Floating Market Lembang Bandung? 3. Bagaimana tanggapan responden mengenai keputusan wisatawan berkunjung ke Floating Market Lembang Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh atribut produk wisata terhadap keputusan wisatawan berkunjung ke Floating Market Lembang? 1.3 Maksud dan Tujuan Peneliti Peneliti memiliki maksud dan tujuan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kebijakan atribut produk wisata yang dilaksanakan oleh

6 Floating Market Lembang Bandung 2. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai atribut produk wisata yang ada Floating Market Lembang Bandung 3. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden mengenai keputusan wisatawan berkunjung ke Floating Market Lembang Bandung 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk wisata terhadap keputusan wisatawan berkunjung ke Floating Market Lembang 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini secara umum memiliki beberapa kegunaan diantaranya sebagai berikut : 1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan serta menambah khasanah kepustakaan khususnya di Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi dalam menerapkan strategi pemasaraan yang efektif untuk Perusahaan. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan di bangku kuliah di dalam kondisi praktis yang ada di masyarakat, terutama dibidang pemasaran mengenai atribut produk wisata dan keputusan pembelian konsumen untuk berkunjung ke Floating Market Bandung. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam era persaingan yang semakin ketat khusunya dalam industri wisata, para pengelola wisata dituntut dapat meraih konsumennya dengan

7 memberikan apa yang dibutuhkan wisatawan sehingga para wisatawan yang berkunjung ke tempat wisatawa merasa nyaman dan merasa ingin datang kembali dikemudian hari. Produk yang ditawarkan merupakan bagian dari bauran pemasaran jasa (7P) yang sangat penting. Klasifikasi produk menurut Tjiptono (2008:98) dibagi menjadi dua kelompok, yakni barang dan jasa. Berbeda dengan produk barang, menurut (Yoeti, 2005:3) memaparkan mengenai produk wisata sebagai berikut : Produk wisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat tinggal, selama berada didaerah tujuan wisata yang dikunjungi, hingga ia kembali pulang ke tempat asalnya. Salah satu strategi agar dapat survive dalam industri pariwisata salah satunya dengan memperhatikan atribut produk wisata yang ditawarkan. Atribut produk wisata menurut (Yoeti, 2005:4) adalah Semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan yang memilki unsur-unsur utama yang terdiri dari daya tarik wisata (tourist attraction), aksesbilitas (accessibilities), dan fasilitas (facility). Berikut unsur-unsur utama atribut produk wisata yang terdiri 3 bagian (Yoeti, 2005:4) : 1. Daya tarik daerah tujuan wisata, meliputi daya tarik alam, daya tarik dari segi bangunan dan daya tarik lainnya. 2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan makanan, sarana rekreasi, sarana umum, dan lainlain. 3. Akses, kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Meliputi infrastruktur, jalur/rute, sarana transportasi umum, dan lain lain.

8 Perusahaan yang cerdas akan berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian pelanggan secara baik. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:227) adalah : Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Dengan mempelajari keputusan konsumen, perusahaan dapat membuat strategi yang baik dalam meningkatkan penjualanya. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, berikut merupakan kerangka pemikiran : 7P Product Price Place Promotion Barang Jasa Produk wisata Atribut produk wisata 1. Daya Tarik 2.Fasilitas 3. Akses Keputusan Pembelian People Process Physical evidence Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6 Hipotesis Dari kerangka berfikir di atas maka dapat penulis mengajukan hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut: Atribut produk wisata berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Floating Market Lembang Bandung.

9 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskripitif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel bebas atau mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2008:53). Sedangkan metode verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, metode ini juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yaitu pengaruh atau bentuk hubungan antara variabel X dan variabel Y (Sugiyono, 2008:55). 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang ditetapkan oleh penulis adalah di Floating Market Lembang yang terletak di Jalan Grand Hotel Lembang No. 33 E, Bandung, Indonesia 40391. Waktu penelitian dilaksanakan mulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan November 2013.