ANALISIS SUMBER PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

Anastasia Regina Widodo Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PERBANDINGAN PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Pada PO. ANTO WIJAYA TOUR PONOROGO)

ANALISIS PERBANDINGAN PENDANAAN LEASING DENGAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN ASET TETAP

Oleh Hayati *) Budi Wahono **) M. Agus Salim ***) ABTRAKSI

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II AKUNTANSI SEWA

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

SKRIPSI OLEH: IRMA ZAHAROH NPM:

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Pada Koperasi Karyawan Coca-Cola Jawa Timur)

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KERSA GUNUNG WASADA SAMARINDA. Endah Septiana Michael Hadjaat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti mesin Photo Copy merupakan hal yang harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN )

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII ASPEK KEUANGAN SYAFRIZAL HELMI

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Transkripsi:

ANALISIS SUMBER PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada Rajawali) Safira Lestari Prabandari B Topowijono Nengah Sudjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: praba.tari@gmail.com ABSTRACT This reasearch focused on the source of financing leasing ang long term debt in the addition of fixed assets such as vehicles and machinery. Selection financing alternative selected is to look at the total present value of the smallest cash outflow between leasing and long term debt. Based research conducted on the company Malang Indah Genteng Rajawali note that the present value of cash outflow on financial leasing of vihicles and machinery Rp. 429.231.258,0 and Rp. 167.520.775,3 while present value cash outflow long term debt in financing machinery Rp. 424.073.130,9 and Rp. 169.224.091,5. Based on these results it is suggested the company has fixed assets financing leasing for procurement meein and selecting long term debt financing for the procurement of vihicles because it has a present value cash outflow smaller. Keywords: Leasing, Long term debt, Fixed assets ABSTRAK Penelitian ini difokuskan pada sumber pendanaan leasing dan hutang jangka panjang dalam penambahan aktiva tetap berupa kendaraan dan mesin. Pemilihan alternatif pendanaan yang dipilih adalah dengan melihat total present value cash outflow terkecil antara leasing dang hutang jangka panjang. Berdasarkan pembahasan dan penelitian yang dilakukan pada Rajawali diketahui bahwa present value cash outflow leasing pada pendanaan kendaraan dan mesin sebesar Rp. 429.231.258,0 dan Rp. 167.520.775,3 sedangkan present value cash outflow hutang jangka panjang pada pendanaan mesin sebesar Rp. 424.073.130,9 dan Rp. 169.224.091,5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan perusahaan memilih aktiva tetap pendanaan leasing untuk pengadaan mesin dan memilih pendanaan hutang jangka panjang untuk pengadaan kendaraan karena memiliki present value cash outflow yang lebih kecil. Kata kunci : Leasing, Hutang Jangka Panjang, Aktiva Tetap 1. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian menjadi penting karena mencakup seluruh bidang usaha dan berbagai aspek kehidupan masyarakat di wilayah daerah yang mencerminkan perkembangan ekonomi daerah tersebut. Perkembangan perekonomian menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan ekonomi yang harus terpenuhi. Terjadinya pemenuhan kebutuhan tersebut ditandai banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Investasi merupakan penambahan modal dalam bentuk kekayaan yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Secara umum investasi dalam aktiva tetap adalah modal atau dana yang diinvestasikan kedalam aktiva tetap dengan harapan dana atau modal tersebut dapat diterima kembali dalam kurun waktu relatif panjang. Untuk melakukan investasi diperlukan penilaian investasi bertujuan untuk memberikan informasi terhadap prospek kedepan perusahaan. Penambahan dan penggantian aktiva tetap perusahaan dapat dilakukan dalam kurun waktu tertentu yaitu beberapa bulan ataupun tahun, tergantung pada kebutuhan penambahan aktiva tetapnya. Perusahaan perlu menganalisis layak 1

tidaknya penambahan aktiva tetap untuk dilaksanakan. Setelah dinilai layak kemudian perusahaan menganalisis sumber pendanaannya. Pendanaan aktiva tetap dapat diperoleh dari dua alternatif sumber dana yaitu sumber dana intern dan ekstern. Sumber dana intern adalah keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yaitu supplier, bank, dan pasar modal. (Riyanto, 2011 : 209). Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu perjanjian kontrak antara lessor dengan lessee untuk menyewakan suatu aset misalnya mesin peralatan pabrik, gedung, kendaraan, dan sebagainya. (Halim, 2009:169) Sumber pendanaan leasing bersifat fleksibel dan dapat mengehemat modal. Hal ini karena beban sewa leasing mempunyai pengaruh pajak secara tetap sampai akhir periode. Berbeda dengan hutang jangka panjang yang mempunyai pengaruh pajak yang berbeda sebagai akibat dari beban bunga menurun dan depresiasi. Rajawali suatu perusahaan industri dengan bidang usaha produksi pembuatan batako, genteng dan paving stone di Kota Malang yang berkembang pesat. Lokasi perushaan terletak di Jl. S. Supriadi, 153A Malanag. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan Malang indah Genteng Rajawali telah memproduksi produknya untuk memenuhi permintaan pasar dari tahun ketahun semakin meningkat. Permintaan konsumen terus meningkat namun perusahaan belum mampu untuk memenuhi seluruh permintaan konsumen dikarenakan perusahaan sering menolak permintaan konsumen. Adapun kendala mengapa perusahaan menolak permintaan konsumen dicantumkan pada tabel berikut: Tabel 1 Data kendaraan dan jumlah mesin Rajawali tahun 2012 s/d 2014. Ket 2012 2013 2014 Kendaraan 1 unit 1 unit 1 unit Mesin 11 unit 11 unit 11 unit Sumber : Rajawali, 2014 Berdasarkan tabel diatas perusahaan mempunyai 11 mesin untuk dipakai proses produksi. Kendala yang terjadi pada saat perusahaan menolak permintaan adalah kurangnya kendaraan untuk proses pengiriman barang. Hal ini terjadi karena 2 buah unit truk yang dimiliki perusahaan salah satunya mengalami kerusakan dan tidak dapat dipakai kembali pada tahun 2011. Pengambilan keputusan investasi yang efisien perlu dilakukan analisa menggunakan teknik Net Present value, mempertimbangkan konsep nilai waktu uang. Setelah menganalisa NPV barulah dibandingkan antara perhitungan leasing ataukah hutang jangka panjang yang menguntungkan perusahaan. Berdasarkan uraian yang dijelaskan, maka peneliti tertarik menyusun judul Analisis Sumber Pendanaan Leasing dan Hutang Jangka Panjang dalam Pengadaan Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali). 2. KAJIAN PUSTAKA Pendanaan Dana diartikan dengan salah satu dari kedua pengertian berikut: kas ataupun net working capital. Kedua hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk dapat beroperasi secara efektif. Kas diperlukan untuk membayar rekening, pembelian tunai, dan sebagainya, sedangkan net working capital dibutuhkan terutama dalam seasonal business untuk memberikan jaminan bagi rekening-rekening dan utang-utang yang segera jatuh tempo. (Syamsuddin, 2011:133) Leasing Perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. (Kasmir, 2008:273) Hutang Jangka Panjang Hutang Jangka panjang (long-term debt) terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomis yang sangat mungkin dimasa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun dari siklus operasi perusahaan mana yang lebih lama. (Kieso dan Weygandt, 2007:242) Aktiva Tetap Aktiva yang menjadi milik perusahaan dan dipergunakan secara terus menerus dalam kegiatan menghasilkan barang maupun jasa perusahaan. (Harahap, 2002:20) Depresiasi Depresiasi atau dengan kata lain penyusutan merupakan salah satu komponen biaya tetap yang timbul karena digunakannya aktiva tetap, dimana biaya ini dapat dikurangkan dari renevue atau penghasilan. (Syamsuddin, 2011:24) 2

Rasio Keuangan Secara umum laporan keuangan dibagi kedalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage. Teknik Perhitungan Alternatif Tahap terakhir dalam analisis sumber pendanaan tersebut adalah mengevaluasi sumber pendanaan yang dipilih sebagai alternatif pemecahan masalah dengan metode NPV (Net Present Value). Teknik ini adalah konsep yang mempertimbangkan nilai uang. Npv adalah selisih nilai sekarang dengan pengeluaran awal, maka NPV bisa menghasilkan positif dan negatif. Jika NPV positif maka proyek diterima, namun jika NPV negatif proyek ditolak. NPV = 0 adalah usulan proyek akan diterima. NPV < 0 proyek ditolak NPV 0 Proyek diterima Oleh karena itu dasar pengambilan keputusan sumber pendanaan leasing dan hutang jangka panjang adalaah dengan melihat alternatif yang memiliki NPV positif dan apabila kedua alternatif pendanaan bernilai positif maka yang menjadi pilihan terbaik untuk perusahaan adalah alternatif yang mempunyai nilai present value cash outflow yang paling kecil. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif digunakan karena penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan objek yang diteliti dengan cara membuat deskripsi ata gambaran tentang faktafakta atau fenomena yang terjadi pada perusahaan yang menjadi lokasi penelitian. suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, objek, konsisi, sistem pemikiran, atau peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat suatu deskripsi atau gambaran secara sistemastis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir, 2009:54) Adapun analisa data yang digunakan pada penelitian deskriptif seperti ini, akan dipergunakan teknik analisi kuantitatif yang didukung oleh data laporan keuangan perusahaan dan daftar aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Adapun tahap tahap yang dilakukan berdasarkan permasalahan atau tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Analisa rasio keuangan a. Rasio Likuiditas Current Ratio dan Quick Ratio b. Rasio Hutang Debt ratio c. Rasio Profitabilitas Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity 2. Menganalisa aktiva tetap perusahaan yang akan ditambahkan. 3. Membuat perhitungan alternatif pendanaan aktiva tetap a. Menentukan perhitungan angsuran pokok pinjaman bunga untuk alternatif leasing dan hutang jangka panjang. b. Membuat skedul pembayaran angsuran pokok pinjaman dan bunga untuk alternatif pendanaan aktiva menggunakan leasing dan hutang jangka panjang. c. Analisa total present value terhadap aliran kas keluar pada alternatif pendanaan aktiva tetap melalui leasing dan hutang jangka panjang. d. Analisa sumber pendanaan Metode yang digunakan untuk memilih alternatif sumber pendanaan yang menguntungkan bagi perusahaan yaitu present value cash outflow, dimana keputusan diambil dengan membandingkan antara present value cash outflow leasing dengan hutang jangka panjang. Sumber pendanaan yang memiliki present value cash outflow yang lebih kecil, maka alternatif pendanaan itulah yang akan digunakan oleh perusahaan dalam pengadaan aktiva tetap. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Aktiva Tetap Rajawali memiliki 11 unit mesin dan 1 buah truk yang telah dimiliki selama 8 tahun. Kondisi mesin masih bisa untuk dipakai namun ada mesin yang sudah mengalami kapasitas penurunan. Adapun beberapa mesin yang dimiliki oleh perusahaan diantaranya: Tabel 2 Jenis Mesin Dan Kendaraan No Jenis Jumlah 1. Mesin pengaduk 5 unit 2. Mesin press 2 unit 3. Mesin Hydrolis paving 2 unit 4. Mesin Hydrolis genteng 2 unit 5. Truk colt diesel FE 73 1 unit Sumber: Data Diolah, 2015 3

Kapasitas produksi dapat ditunjang dan untuk memenuhi permintaan perusahaan ingin menambah 1 unit mesin pencetak paving hydrolis dan melakukan pengadaan 2 unit truk baru jenis colt diesel FE 73 untuk mempermudah kelancaran operasional. Jumlah Kebutuhan Dana Berdasarkan informasi dari perusahaan bahwa perusahaan harus menyertakan dana pribadi sebagai uang muka sebesar 30% untuk leasing, dan apabila perusahaan memilih hutang jangka panjang maka perusahaan diwajibkan menyertakan 25% dana pribadi dari kedua harga kebutuhan asset. Adapun jumlah kebutuhan dana sebagai berikut : Tabel 3 kebutuhan dana (dalam rupiah) 2 unit @ 2 unit x kendaraan 218.000.000 1 unit mesin @ 1 unit x 170.000.000 436.000.000 170.000.000 Total 606.000.000 Sumber : Data Diolah, 2015 Analisis Sumber Pendanaan Leasing Dan Hutang Jangka Panjang Pendanaan Leasing Perusahaan leasing yang dipilih perusahaan Malnag Indah Genteng Rajawali adalah PT. BTMU-BRI Finance. Syarat syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut : 1. Kendaraan dan nomor mesin harus asli 2. Pajak STNK kendaraan berlaku 3. BPKB asli 4. Fotocopy SIUP/SKDP/TDP/TDR Perusahaan malang Indah Genteng Rajawali membutuhkan dana sebesar Rp. 606.000.000,00 untuk alternatif leasing rinciannya Rp. 436.000.000,00 untuk pendanaan truk, dan Rp. 170.000.000,00 untuk pendanaan mesin. tingkat suku bunga leasing sebesar 14% per tahun atau 1,167% per bulan. Tingkat pajak yang digunakan sebesar 12,5%. Periode lease selama 3 tahun atau 36 bulan. Pembayaran lease akan dibayarkan pada setiap akhir bulan. Angsuran pembayaran leasing tiap bulannya sebai berikut: Biaya lease untuk pendanaan kendaraan : Rp. 276.486.435,4 = A (1 (1+0,01167) 36 0,01167 Rp. 276.486.435,4 = A 29,25724125 A = Rp. 9.450.188,00/bulan Biaya administrasi yang disertakan sebesar Rp. 1.400.000,00, dengan premi asuransi yang ditentukan 2% dari jumlah kebutuhan dana sebesar Rp. 8.720.000,00. Biaya lease untuk pendanaan mesin : Rp. 107.804.344,1 = A (1 (1+0,01167) 36 0,01167 Rp.107.804.344,1 = A 29,25724125 A = Rp. 3.684.706,00/bulan Biaya administrasi yang disertakan sebesar Rp. 700.000,00 dengan premi asuransi 2% yaitu sebesar Rp. 3.400.000,00 Tingkat diskonto yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas setelah pajak adalah tingkat bunga hutang yang berlaku sebesar 11,50% berdasarkan UU NO 36 Tahun 2008. Mulai tahun 2010 tarif pajak untuk badan usaha adalah 25%. Untuk badan usaha yang memiliki laba bruto dibawah Rp. 4.800.000.000,00 mendapat pengurangan sebesar 50%. Tingkat diskonto = Tingkat Bunga ( 1 - t ) = 0,95833% (1 0,125 ) = 0,0083853875 Pendanaan Hutang Jangka Panjang Bank yang dipilih oleh perusahaan adalah Bank BRI sebagai kreditur. Biaya provisi 1% dan penyertaan dana modal 25% dengan premi asuransi 2%. Biaya premi asuransi dan provisi dibayar pada awal pinjaman. Perusahaan malang Indah Genteng Rajawali membutuhkan dana sebesar Rp. 606.000.000,00 untuk alternatif hutang jangka panjang rinciannya Rp. 436.000.000,00 untuk pendanaan truk, dan Rp. 170.000.000,00 untuk pendanaan mesin. tingkat suku bunga 11,50% per tahun atau 0,95833% per bulan. Nilai residu Rp. 87.200.000,00. Tingkat pajak yang digunakan 12,5%. Jangka waktu pinjaman 3 tahun atau 36 bulan. Angsuran pinjaman untuk pendanaan kendaraan: Rp. 327.000.000,00 = A (1 (1+0,0095833) 36 0,0095833 4

Rp. 327.000.000,00 = A 30,32509649 A = Rp. 10.783.147,00/bulan Depresiasi truk = RP.436.000.000 RP.87.200.000,00 96 = Rp. 3.633.333 per bulan Biaya provisi sebesar RP. 3.270.000,00 dengan premi asuransi 2% yaitu Rp. 8.720.000,00 Besarnya depresiasi tiap bulan adalah sebesar Rp. 3.633.333 akumulasi depresiasi masa 3 tahun adalah Rp. 130.799.988,00. Angsuran pinjaman untuk pendanaan mesin : Rp. 127.500.000,00 = A (1 (1+0,0095833) 36 0,0095833 Rp. 127.500.000,00= A 30,32509649 A = Rp. 4.204.438,00/bulan Depresiasi truk = RP.170.000.000,00 RP.34.000.000,00 96 = Rp. 1.416.666,00 per bulan Biaya provisi sebesar RP. 1.275.000,00 dengan premi asuransi 2% yaitu Rp. 3.400.000,00 Besarnya depresiasi tiap bulan adalah sebesar Rp. 1.416.666,00 akumulasi depresiasi masa 3 tahun adalah Rp. 50.999.976,00 Tingkat diskonto nilainya sama dengan diskonto leasing. Tingkat diskonto = Tingkat Bunga ( 1 - t ) = 0,95833% (1 0,125 ) = 0,0083853875 Penentuan Alternatif Sumber Pendanaan Keputusan yang diambil adalah sumber pendanaan yang menguntungkan bagi perusahaan. Metode Present value cash outflow leasing dan hutang jangka panjang. Pendanaan yang memiliki present value cash outflow lebih kecil yang digunakan oleh perusahaan. Perbandingan aliran kas keluar untuk alternatif leasing dan hutang jangka panjang sebagi berikut : Tabel 4 Perbandingan Present Value kendaraan Cash Outflow Leasing Dengan Present Value Cash Outflow Hutang Jangka Panjang Sumber pendanaan Total present value cash outflow Leasing Rp. 429.231.258,0 Hutang jangka panjang Rp. 424.073.130,9 Selisih Rp. 5.158.127,1 Sumber : Data Diolah,2015 Tabel 5 Perbandingan Present Value Mesin Cash Outflow Leasing Dengan Present Value Cash Outflow Hutang Jangka Panjang Sumber pendanaan Total present value cash outflow Leasing Rp. 167.520.775,3 Hutang jangka panjang Rp. 169.224.091,5 Selisih Rp. 1.703.316,2 Sumber : Data Diolah,2015 Selisih yang timbul dari hasil perbandingan dipengaruhi faktor diantaranya perbedaan angsuran, pajak, perbedaan uang muka dan penyertaan modal kedua sumber pendanaan. Pengadaan kendaraan alternatif hutang jangka panjang yang dipilih karena dapat menghemat sebesar Rp. 5.158.127,1. Walaupun jumlah ini tidak besar namun hutang jangka panjang tetap mempunyai nilai yang terendah dari pada leasing. Begitu pula sebaliknya pada pengadaan mesin alternatif yang dipilih adalah leasing dengan jumlah selisih sebesar Rp. 1.703.316,2. Hal ini terjadi karena nilai present value cash outflow leasing lebih rendah dari pada hutang jangka panjang. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Rajawali merupakan perusahaan yang sudah berdiri sejak lama dan bisa survive berkembang dalam persaingan industri dengan bidang usaha produksi pembuatan batako, genteng paving stone di Kota Malang. Kelancaran proses distribusi 5

perusahaan terganggu oleh kerusakan kendaraan dan mesin yang umur ekonomisnya telah habis. Berdasarkan kondisi tersebut perusahaan merencanakan untuk melakukan pengadaan aset tetap berupa kendaraan dan mesin dengan jenis truk colt diesel FE 73 dan mesin cetak paving hydrolis dengan alternatif pendanaan eksternal yaitu memilih antara dengan cara leasing atau dengan menggunakan hutang jangka panjang. 2. Pemilihan alternatif pendanaan yang paling menguntungkan bagi perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali perlu dievaluasi dengan cara menggunakan metode NPV yang akan membandingkan total present value hutang jangka panjang dengan total present value leasing. Alternatif yang akan diambil yaitu alternatif dengan total arus kas keluar yang rendah. Berdasarkan informasi yang diperoleh, pengadaan kendaraan berupa 2 buah unit truk colt diesel FE 73 dan 1 unit mesin cetak paving hydrolis membutuhkan biaya sebanyak Rp. 436.000.000,00 untuk kendaraan dan Rp. 170.000.000,00 pada mesin. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan dianalisa menghasilkan perhitungan dengan hasil pengadaan aset berupa kendaraan truk dan mesin akan lebih efisien menggunaka alternatif leasing untuk pengadaan kendaraan dan hutang jangka panjang untuk mesin. Total cash outflow pengadaan kendaraan hutang jangka panjang sebesar Rp. 424.073.130,9 sedangkan total arus kas keluar leasing sebesar Rp. 429.231.258,0 pemilihan alternatif leasing untuk pengadaan kendaraan akan menghasilkan penghematan sebesar Rp. 5.158.127,1 Total cash outflow pengadaan mesin hutang jangka panjang sebesar Rp. 169.224.091,5, sedangkan untuk leasing menghasilkan Rp. 167.520.775,3 pemilihan alternatif hutang jangka panjang pada pengadaan mesin dapat menghemat sebesar Rp. 1.703.316,2 Saran 1. Rajawali sebaiknya meremajakan kendaraan bagian penjualan karena terdapat kendaraan berupa truk yang telah habis umur ekonomisnya. Pengadaan truk baru ditujukan demi kelancaran proses distribusi dari perusahaan. Pendanaan eksternal seperti hutang jangka panjang ataupun leasing sangat diperlukan perusahaan untuk pengadaan aset tetap berupa truk dan mesin. Bedasarkan analisa terhadap kedua alternatif pendanaan tersebut sebaiknya perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali memili alternatif leasing untuk pengadaan aktiva tetap kendaraan dan perusahaan juga memilik hutang jangka panjang untuk pengadaan aktiva tepa mesin. 2. Pemilihan bank maupun perusahaan leasing harus diperhatikan karena perubahan penawaran seperti besarnya bunga dan sistem pengenaan bunga sangat berpengaruh pada hasil analisis total Present Value Cah Outflow. Besarnya bunga dan depresiasi pada hutang jangka panjang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai Present Value cash outflow, berbeda halnya dengan pendanaan leasing hanya bunga yang mempengaruhi besar kecilnya present value cash outflow. Jadi alangkah baiknya Rajawali mencermati dan memilih alternatif pendanaan yang lebih menguntungkam dan memiliki Present Value cash outflow terkecil. DAFTAR PUSTAKA Azwar. Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta : BPFE. Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta :PT. Rineka Cipta. Hadi, sutrisno. 2004. Metodologi Research (Untuk Penulisan Laporan, Skripsi, Thesis Dan Desertasi) Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta. Harahap. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap (Akuntansi, Pajak, Revaluasi, Leasing). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntansi Indonesia.2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 6

Kieso, Jenrry J dan Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting. Alih Bahasa: Emil Salim. 2008. Buku 3. Akuntansi Intermediate. Ed 12. Jakarta : Erlangga. Mamduh, M. Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakartaa Ghalia Indonesia. Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 7