JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) 337-30 (30-98X Print) VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN BIAYA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN STUDI AMDAL PUSAT PERTOKOAN Raden Muhammad Hadi Kusuma dan Ir. M. Razif, MM. Jurusan Teknik, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh pember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Indonesia e-mail: razif@enviro.its.ac.id Abstrak Pusat pertokoan merupakan pertokoan modern umumnya sudah memiliki suatu manajemen yang baik. Adanya pusat pertokoan memberikan dampak lingkungan yang cukup signifikan bagi kemajuan ekonomi suatu kota karena di pusat pertokoan terjadi banyak transaksi ekonomi yang menghasilkan peningkatan taraf hidup masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan kajian valuasi ekonomi dampak lingkungan dari suatu studi AMDAL kegiatan pusat pertokoan serta meneniliti dan memperhitungkan biaya RKL dan RPL dari kegiatan AMDAL tersebut. Dalam penelitian ini masalah yang diharapkan dapat diatasi adalah adanya gap antara teori yang telah berlaku dengan praktek kegiatan di lapangan yaitu pada teori kelayakan lingkungan salah satunya adalah biaya RKL-RPL harus lebih kecil daripada manfaat yang didapat, tetapi pada prakteknya biaya RKL dan RPL belum pernah diperhitungkan. Pengertian valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup, metode dan pendekatan valuasi ekonomi dampak lingkungan, RKL dan RPL, dan penelitian terdahulu. Metode penelitian yang mencakup metode umum yang digunakan, kerangka penelitian, tahapan penelitian yang mencakup ide penelitian, perumusan masalah, studi literatur, pencarian dan pengambilan data, pelaksanaan penelitian, analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan sebesar Rp..080.8.3, sedangkan untuk nilai biaya mengelola dan memantau dampak sebesar Rp.8..7.0. Nilai biaya rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup sebesar 76,0% dari nilai biaya valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mengelola dan memantau dampak lebih efektif daripada menilai ekonomi dampak lingkungan. Kata Kunci : Biaya RKL-RPL, Pusat pertokoan, Valuasi Ekonomi dampak lingkungan. P I. PENDAHULUAN USAT pertokoan dapat menimbulkan dampak lingkungan negatif bagi lingkungan. negatif yang ada harus dikelola dan dipantau dengan baik agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang tidak terkendali. negatif yang mungkin timbul dari kegiatan operasi pusat pertokoan adalah meningkatnya jumlah air limbah domestik yang dihasilkan dari pertokoan di dalam pusat pertokoan maupun kegiatan pembersihan pusat pertokoan. ini harus dikelola untuk meminimisasi dampak lingkungan negatif dan memaksimalkan dampak lingkungan positif. Pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan hidup membutuhkan biaya karena kegiatan mengelola dampak lingkungan dan memantau dampak lingkungan butuh suatu analisis. Biaya pengelolaan dampak lingkungan hidup meliputi biaya konstruksi dan peralatan, lalu biaya kompensasi bila menggunakan pendekatan sosial ekonomi dan lain sebagainya. Sedangkan biaya untuk memantau dampak lingkungan hidup lebih banyak lagi karena untuk memantau dampak lingkungan hidup harus dengan periode dan jangka waktu tertentu. Valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup juga dapat digunakan untuk menilai secara kuantitatif dampak lingkungan yang timbul dari suatu kegiatan pusat pertokoan. yang timbul dihitung dengan metode pendekatan valuasi ekonomi dampak lingkungan yang digunakan. Nilai valuasi dampak lingkungan dapat dijadikan acuan dalam memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak lingkungan. Valuasi ekonomi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menghasilkan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa dari suatu sumber daya dan lingkungan, baik itu dampak lingkungan atau komponen lingkungan dengan mengesampingkan apakah nilai pasar tersedia atau tidak. Penilaian ini berdasarkan pada penilaian individu terhadap barang dan jasa yang akan divaluasi ekonomi dampaknya []. Saat ini valuasi ekonomi dampak lingkungan sudah ada metoda yang dipublikasikan oleh Kementerian Hidup (KLH) []. Tetapi ada gap antara teori metode valuasi dampak lingkungan dengan praktek perhitungan valuasi dampak lingkungan. Gap itu adalah bahwa metoda valuasi dampak secara teori sudah ada metoda valuasi ekonomi dampak lingkungan sesuai dengan yang sudah dipublikasikan oleh KLH tetapi pada prakteknya belum pernah dihitung valuasi ekonomi dampak sesuai metoda yang dipublikasi oleh KLH. Oleh karena itu, Jurnal ini dibuat untuk menghilangkan atau meminimalisasi gap tersebut. Biaya Rencana Pengelolaan Hidup dan Rencana Pemantauan Hidup (RKL-RPL) dan nilai valuasi dampak lingkungan hidup belum pernah dihitung perbandingan nilai biaya. Oleh sebab itu, pada jurnal kali ini penulis melakukan penelitian biaya yang dapat digunakan dalam mengelola dampak lingkungan. Apakah melakukan RKL-RPL memang lebih baik daripada membayar kompensasi kepada masyarakat terkena dampak lingkungan yang ditentukan dengan valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) 337-30 (30-98X Print) II. URAIAN PENELITIAN Perencanaan ini dikerjakan dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari dokumen AMDAL Pusat Pertokoan X yang berada di Jalan A. Yani Surabaya. Data yang digunakan adalah data sekunder seperti data dampak yang timbul pada kegiatan pusat pertokan x, pengelolaan dan pemantauan dampak yang dilakukan, jumlah manusia terkena dampak yang didapatkan dari dokumen ANDAL, harga analisis laboratorium yang didapatkan dari BBTKL Kota Surabaya, dan harga satuan serta harga pasaran Kota Surabaya yang didapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya. III. PEMBAHASAN A. Dampak Hasil Studi AMDAL Studi AMDAL telah dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan dari kegiatan proyek pembangunan pusat pertokoan X di Surabaya. Pada jurnal ini hasil dari studi amdal tersebut akan dikaji dengan batasan tahap prakonstruksi, konstruksi, dan juga tahap operasi selama lima tahun. Dampak dari kegiatan pusat pertokoan tersebut pada tahap prakonstruksi meliputi komponen fisik kimia berupa penurunan kualitas udara, dan komponen kesehatan masyarakat berupa peningkatan volume sampah. Pada tahap konstruksi komponen fisik kimia yang meliputi peningkatan kebisingan, penurunan kualitas udara, keratakan bangunan sekitar, gangguan air sumur, dan genangan air sekitar lokasi. Sedangkan pada komponen biologi berupa peningkatan jumlah flora. Pada komponen sosial ekonomi dan budaya meliputi penambahan kesempatan kerja, penurunan kesempatan kerja, peluang warung makan/pkl, peningkatan pendapatan, gangguan belajar mengajar, tuntutan ganti rugi, kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan, dan keresahan masyarakat. Pada komponen kesehatan masyarakat meliputi limbah MCK, penurunan sanitasi lingkungan, peningkatan volume sampah, peningkatan volume sampah, dan peningkatan buangan material. Pada tahap operasi komponen fisik kimia meliputi genangan air sekitar lokasi, banjir sekitar lokasi, dan gangguan distribusi air bersih sekitar. Pada komponen sosial, ekonomi dan budaya meliputi peningkatan kegiatan, penambahan kesempatan kerja, peluang warung makan/pkl, peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), dan kemacetan lalu lintas. Sedangkan pada komponen kesehatan masyarakat meliputi potensi kebakaran, peningkatan limbah padat/volume sampah, dan effluent dari pengoperasian Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). [3] B. Perhitungan Valuasi Ekonomi Dampak Hidup Perhitungan valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup pada RKL dan RPL pada kegiatan AMDAL pusat pertokoan X dilakukan dengan cara yang berbeda. Pendekatan dilakukan menggunakan teknik pemilihan pendekatan yang ada pada permen LH nomor tahun 0 []. Tabel Rekapitulasi Ekonomi Dampak Ekonomi (prakonstruksi) 9.0.000 Total 9.0.000 Kesehatan Masyarakat volume sampah.000.000 Total.000.000 Total Tahap Prakonstruksi 8.0.000 kebisingan 0.000.000 0 3 Keretakan bangunan sekitar 0.000.000 Gangguan air sumur 8.07.70 600.000.000 Total.009.07.70 6 jumlah flora 0 Total 0 7 kesempatan kerja 0 8 Penurunan kesampatan kerja.600.000.000 9 Peluang PKL/warung makan 0.000.000 0 pendapatan 0 Gangguan belajar mengajar 33.000.000 Tuntutan ganti rugi 0 3 Kemacetan lalu lintas 90.00.000 Kerusakan jalan.000.000.000 Keresahan masyakarat.0.000.000 Total.773.00.000 6 Limbah MCK 70.000.000 7 Penurunan Sanitasi 0 8 volume sampah 0 9 buangan material 8.000.000 Total 98.000.000 Total Tahap Konstruksi 6.880.7.70
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) 337-30 (30-98X Print) 3 Ekonomi Biaya RKL (operasi) 79.7.9 Banjir sekitar lokasi 9.36.06 3 Gangguan distribusi air bersih 89.30.6 Total.30.38.0 kegiatan 0 Penambahan kesempatan kerja 0 6 Peluang PKL/warung makan 0.000.000 7 PAD 0 8 Kemacetan lalu lintas 89.076.63 Total 907663 9 Potensi kebakaran 0 0 Effluen dari pengoperasian IPAL 79.7.9 Total 79.7.9 Total Tahap Operasi.08.73.03 Total.080.8.3 C. Perhitungan Biaya Rencana Pengelolaan (RKL) Biaya RKL dihitung dengan memperhatikan dampak besar dan penting yang dikelola pada kegiatan AMDAL pusat pertokoan X. Perhitungan biaya pengelolaan lingkungan ini berdasarkan pada rencana anggaran biaya yang dibutuhkan oleh setiap komponen dampak lingkungan yang dikelola. Masing-masing pendekatan perhitungan biaya pengelolaan lingkungan akan dirinci beserta dengan harga kebutuhan masing-masing komponen pengelolaan. Total 36.90.000 Total Tahap Prakonstruksi 79..0 kebisingan 6.390.000 6.990.000 3 Keretakan bangunan sekitar 3.090.000 Gangguan air sumur 7.790.000 00.090.000 Total 73.30.000 6 jumlah flora 00.00.000 Total 00.00.000 7 kesempatan kerja.70.090.000 8 Penurunan kesampatan kerja.60.090.000 9 Peluang PKL/warung makan 0.090.000 0 pendapatan 0 Gangguan belajar mengajar.090.000 Tuntutan ganti rugi 77.000.000 3 Kemacetan lalu lintas 3.390.000 Kerusakan jalan 3.390.000 Keresahan masyakarat.090.000 Total.9.30.000 6 Limbah MCK.790.000 7 Penurunan Sanitasi 0 8 volume sampah.90.000 9 buangan material 3.890.000 Total 9.60.000 Total Tahap Konstruksi 6.7.0.000 Tabel Rekapitulasi Biaya Pengelolaan Dampak Biaya RKL (prakonstruksi).7.0 Total.7.0 volume sampah 36.90.000 (operasi) 8..77 Banjir sekitar lokasi 9.0.96 3 Gangguan distribusi air bersih 7.07.006 Total 938..69 kegiatan 8.803.839
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) 337-30 (30-98X Print) Biaya RKL Penambahan kesempatan kerja 8.803.839 6 Peluang PKL/warung makan 8..77 7 PAD 8..77 8 Kemacetan lalu lintas 33.9.6 Total 38.98.783 9 Potensi kebakaran.779.36 0 Effluen dari pengoperasian IPAL 808..77 Total 808..77 Total Tahap Operasi.06.38.9 Total 8.37.090.309 D. Perhitungan Biaya Rencana Pemantauan (RPL) Biaya RPL dihitung dengan memperhatikan dampak besar dan penting yang dikelola pada kegiatan Amdal pusat pertokoan X. Perhitungan tersebut dilakukan secara runtut dari satu dampak ke dampak lainnya agar diperoleh biaya pemantauan lingkungan setiap dampak yang dikelola. Perhitungan biaya pemantauan lingkungan ini berdasarkan pada rencana anggaran biaya yang dibutuhkan oleh setiap komponen dampak lingkungan yang dikelola. Masingmasing pendekatan perhitungan biaya pemantauan lingkungan akan dirinci beserta dengan harga kebutuhan masing-masing komponen pemantauan. Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Pemantauan Dampak Hidup Biaya RPL (prakonstruksi) 77.000 Total 77.000 volume sampah 00.000 Total 00.000 Total Tahap Prakonstruksi 97.000 kebisingan.60.000.63.000 3 Keretakan bangunan sekitar.00.000 Gangguan air sumur.00.000.00.000 Biaya RPL Total 0.39.000 6 jumlah flora.00.000 Total.00.000 7 kesempatan kerja 600.000 8 Penurunan kesampatan kerja 600.000 9 Peluang PKL/warung makan.00.000 0 pendapatan 600.000 Gangguan belajar mengajar.00.000 Tuntutan ganti rugi.800.000 3 Kemacetan lalu lintas.800.000 Kerusakan jalan.800.000 Keresahan masyakarat.00.000 Total 3.00.000 6 Limbah MCK 600.000 7 Penurunan Sanitasi 600.000 8 volume sampah.00.000 9 buangan material 600.000 Total 3.000.000 Total Tahap Konstruksi 7.79.000 (operasi) 8.7 Banjir sekitar lokasi 8.7 3 Gangguan distribusi air bersih 8.7 Total.7.6 kegiatan.706.0 Penambahan kesempatan kerja.706.0 6 Peluang PKL/warung makan.706.0 7 PAD.706.0 8 Kemacetan lalu lintas.706.0 Total 8.30.0 9 Potensi kebakaran.706.0 0 Effluen dari pengoperasian IPAL 0.3. Total 0.3. Total Tahap Operasi.0.733 Total 0.66.733
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) 337-30 (30-98X Print) E. Perbandingan Valuasi Ekonomi Dampak dengan Biaya RKL+RPL Dari perhitungan nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan, biaya rencana pengelolaan lingkungan dan biaya pemantauan lingkungan dapat dibandingkan antara nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup dengan biaya RKL+RPL untuk melihat korelasi antara nilai keduanya. Perbandingan nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan dengan nilai biaya RKL+RPL dapat dilihat pada Tabel.. Tabel Perbandingan nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan dengan biaya RKL+RPL Dampak lingkungan Ekonomi Penurunan kualitas udara (prakonstruksi) 9.0.000 Biaya RKL+RPL (Rp) 3..0 Total 9.0.000 3..0 Kesehatan Masyarakat volume sampah.000.000 37.0.000 Total.000.000 37.0.000 Total Tahap Prakonstruksi 3 kebisingan Penurunan kualitas udara Keretakan bangunan sekitar Gangguan air sumur Genangan air sekitar lokasi 8.0.000 80.38.0 0.000.000 8.0.000 0.6.000 0.000.000 33.90.000 8.07.70 8.990.000 600.000.000 0.90.000 Total.009.07.70 83.7.000 6 jumlah flora 0 0.0.000 Total 0 00000 7 8 9 0 kesempatan kerja 0.70.690.000 Penurunan kesampatan kerja.600.000.000.60.690.000 Peluang PKL/warung makan 0.000.000 0.90.000 pendapatan 0 600.000 Gangguan belajar mengajar 33.000.000 3.90.000 Tuntutan ganti rugi 0 78.800.000 3 Kemacetan lalu lintas 90.00.000.90.000 Dampak lingkungan Ekonomi Biaya RKL+RPL (Rp) Kerusakan jalan.000.000.000.90.000 Keresahan masyakarat.0.000.000.90.000 Total.773.00.000.07.30.000 6 Limbah MCK 70.000.000 3.390.000 7 8 9 Penurunan Sanitasi volume sampah buangan material 0 600.000 0.0.000 8.000.000.90.000 Total 98.000.000 6.60.000 Total Tahap Konstruksi 6.880.7.70 6..03.000 Genangan air sekitar lokasi (operasi) 79.7.9 9.67.99 Banjir sekitar lokasi 9.36.06 9.88.388 3 Gangguan distribusi air bersih 89.30.6 7.889.78 Total.30.38.0 9.0.06 6 kegiatan Penambahan kesempatan kerja Peluang PKL/warung makan 0 0.09.880 0 0.09.880 0000000 60.0.768 7 PAD 0 0.30.768 8 Kemacetan lalu lintas 89.076.63 3.67.69 Total 907663 37.08.988 0 9 Potensi kebakaran 0 7.8.0 Effluen dari pengoperasian IPAL 79.7.9 88.769.839 Total 79.7.9 88.769.839 Total Tahap Operasi.08.73.03.086.80.89 Total.080.8.3 8..7.0 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN hidup apabila tidak dikelola dan dipantau atau tidak melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dapat menimbulkan kerugian biaya yang lebih besar (Rp..080.8.3) daripada melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan hidup (Rp.8..7.0), sehingga harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup agar biaya yang dikeluarkan lebih kecil untuk kegiatan sejenis dimasa yang akan datang.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) 337-30 (30-98X Print) 6 DAFTAR PUSTAKA [] Harini, R. 0. Kajian Spasial Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian Terkonversi dan Dampaknya terhadap Produksi Pangan di Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Fakultas Geografi Prodi Pascasarjana UGM. [] Askary. 00. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak lingkungan Untuk Penyusunan Analisis Mengenai Dampak lingkungan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Penerapan AMDAL, BAPEDAL. [3] Anonim, 00. Analisis Mengenai Dampak Pusat Pertokoan X di Jalan A. Yani Surabaya. [] Anonim, 0. Peraturan Menteri LH mor Tahun 0 tentang Valuasi Ekonomi Dampak Hidup Ekosistem Hutan. Jakarta: Kemen LH.